Toaz - Info Laporan Praktikum Mekanika Tanah PR
Toaz - Info Laporan Praktikum Mekanika Tanah PR
PENDAHULUAN
2. Sendok dempul
4. Groving tool
6. Timbangan
(ketelitian 0,01 gr)
7. Alat casagrande
8. Dulang
1.4.2 Bahan
Sampel tanah diambil di daerah ikan foti, Desa Oben, Kecamatan
Nekamese, Kabupaten Kupang.
= Dataran Rendah
= Dataran Menengah
= Dataran Tinggi
= Garis Kontur
DASAR TEORI
Secara umum tanah (soil) adalah lapisan yang menempati bagian atas kulit bumi
yang terdiri dari benda padat (bahan anorganik dan organik) serta air dan udara
tanah. Tanah dikenal sejak awal peradaban manusia terutama setelah manusia
menggunakan tanah untuk bercocok tanam dalam upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pengertian tentang tanah mulai lebih jelas setelah para ahli
mendefenisikan tentang tanah. Berikut ini adalah defenisi tanah menurut para ahli ;
- Berzelius (1803)
Seorang ahli kimia mendefenisikan tanah sebagai “laboratorium kimia
alam dimana proses dekomposisi dan reaksi sintesis kimia berlansung
secara terang”.
- Justus Von Liebig (1840)
Tanah sebagai tabung reaksi dimana seseorang dapat mengetahui jumlah
dan jenis hara tanaman.
- Falluo (1871)
Tanah adalah produk hancuran iklim yang bercampur dengan bahan
organik.
- Davy (1913)
Tanah sebagai laboratorium yang menyediakan unsur-unsur hara
tanaman.
- Werner (1918)
Tanah adalah lapisan hitam tipis yang menutupi bahan padat kering
terdiri atas bahan bumi berupa partikel-partikel kecil.
- Joffe (1949)
Tanah adalah bangunan alam yang tersusun atas horizon-horizon yang
terdiri atas bahan mineral dan organik,biasanya tak padu, mempunyai
tebal yang berbeda-beda, sifat dan susunannya berbeda.
- Bremmer (1958)
Tanah adalah bagian permukaan kulit bumi yang dijadikan oleh
pelapukan kimia dan fisik serta kegiatan berupa tumbuhan dan hewan.
PROSEDUR PERCOBAAN
Pemeriksaan batas cair dan batas plastis telah dilakukan di Laboratorium Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun tujuan dari
praktikum batas cair dan batas plastis untuk menentukan kadar air suatu tanah pada
keadaan batas cair dan batas plastis. Pengujian batas cair dan batas plastis
dilakukan mengacu pada ASTM. Hasil pengujian batas cair dan batas plastis dapat
dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2.
62,2 %
59,3 % Keterangan :
x : Jumlah ketukan
58,3 % y : Kadar air
56,3 %
x
14 22 34 45
Berdasarkan tabel 4.2 maka didapatkan bahwa nilai kadar air pada PL1 adalah
29,7 % dan pada PL2 adalah 24,1 % dimana itu merupakan kadar air pada
tanah Ikan foti pada keadaan plastis.
PI = LL
PL
= 2,19
Berdasarkan tabel 4.3 tabel kriteria batas cair dan indeks plastisitas tanah dapat
dikatakan bahwa, sampel tanah di lokasi Ikan foti yang memiliki nilai batas cair
sebesar 59,02 dan nilai rata-rata batas plastis 26,90 termasuk kriteria yang tinggi. Ini
disebabkan karena perubahan temperatur dan perubahan iklim yang mengacu pada
efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalaui saluran
evaporasi permukaan tanah. Banyaknya kadar iar tanah berhubungan besar dengan
tegangan air dalam tanah tersebut ( Hardjowigwno, 1992 ).
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
2. Indeks Plastisitas merupakan interval kadar air, yaitu tanah masih bersifat
plastis. Nilai indeks plastisitas pada daerah Ikan foti adalah 2,19 dan
merupakan batas terendah keplastisan daerah tersebut.
http://septiannurcahyo24.blogspot.co.id/2014/10/batas-batas-atterberg-mekanika-tanah.html
http://repository.maranatha.edu/2777/3/9621037_Chapter1.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/8776/4/3TS12457.pdf
http://gudangbobrok.blogspot.co.id/2016/11/menentukan-batas-batas-atterberg.html
Iskandar ,Rudi. (1993). Analisis hubungan berat isi kering dan kadar air. USU Medan.