Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Gladys Putri Syaifanaya

NIM : 165120407111051

KELAS/MK : Gerakan Sosial Global

DOSEN PENGAMPU : Joko Purnomo, S.IP., MA

RESUME GERAKAN SOSIAL TRANSNASIONAL

Transnational social movement merupakan bagian dari actor transnasional.


Transnational social movement mengarah pada interaksi berkelanjutan dengan lawan
baik national atau non-national dengan terhubung dalam jaringan organisasi lintas batas
negara. Tujuan atau target dari gerakan transnational dapat berubah dari waktu ke
waktu. Gerakan tersebut dapat menjadi transnational, nasional, privat atau public. Yang
penting dari definisi ini adalah para penantang yang berakar pada hubungan domestic
dan politik yang terhubung satu sama lain melampaui batas-batas yang pada umumnya
melihat dunia. Ikatan informal atau organisasional dan hubungan yang berlanjut dengan
target mereka.

Definisi ini bersifat membatasi, meskipun tidak sepenuhnya membatasi kalau


tidak mungkin mencari dunia yang benar-benar di luar sana yang sesuai. Contohnya
organisasi Greenpeace yang merupakan organisasi gerakan transnasional dengan tujuan
seperti definisi sebelumnya. Hal ini mengklaim jutaan anggota di beberapa negara yang
terhubung pada jalan yang berkelanjutan oleh organisasi transnasional. Anggota
organisasi ini berbagi cara pandang dunia secara umum dan menghubungkannya dengan
kedua nya yang terhubung dan aksi konfrontatif pemerintah dan perusahaan private
yang tercemar lingkungan.

Transnational social movement yang saat ini dianggap paling kuat di dunia
adalah kepulauan lepas dari kelompok islam yang muncul dari Safidist timur tengah
pada tahun 1970 dan 1980. Sebagai tambahan untuk menginspirasi beberapa partai
politik domestic di timur tengah gerakan transanasional ini juga muncul untuk
mencetak jaringan teroris Al Queda. Dengan menggunakan formasi organisasi lepas
jaringan Al Queda tidak memiliki pusat kelompok di sekitas Osama Bin Laden yang
saat itu terjadi pengeboman di World Trade Center dan gerakan tersebut memiliki
beberapa kelompok di Afrika Utara, Timur Tengah dan juga Eropa Barat.
Terdapat dua internal proses yang pertama domestication dan yang kedua global
framing. Pada proses domestication di awali dengan memberikan response pada ranah
domestic sebelum nantingan melewati batas. Dapat dilihat pada beberapa decade lalu
bahwa domestication dari international norms melewati batas dunia. Yang paling
dramatis dari domestication adalah norma hak asasi manusia internasional. Perjanjian
hak asasi manusia dan institusi dapat membantu menyebarkan norma hak asasi manusia,
meskipun mereka tidak emiliki efek yang sama untuk penerapannya. Beberapa akan
menolak norma ini sebagai standard universal.

Proses yang kedua adalah global framing yang berarti bahwa isu domestic
dilihat dari istilah lebih luas. Isu yang terinterpretasi secara luas sekarang seringkali
dilihat sebagai dunia. Survey dengan sample sumber berita internasional menemukan
bahwa secara luas dunia melihat hal ini telah tersebar. Dia menemukan peningkatan
penulis menggunakan istilah “global citizenship” di berbagai sumber media. Hal ini
pula yang bahkan juga disebabkan oleh gerakan persatuan perdagangan domestic untuk
meningkatkan kesalahan untuk ketidakmampuan mereka memperoleh anggota pada
“globalisasi”

Anda mungkin juga menyukai