Anda di halaman 1dari 4

Data Interval

Data interval adalah, data yang didapatkan dengan cara pengukuran. Dimana jarak antara dua
titik di dalam skala sudah diketahui.
Berbeda dengan skala ordinal yang telah kita bahas di atas, yang dimana jarak antara dua titik
tidak diperhatikan (misal jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya menyangkut
perasaan orang saja).
Selain itu, data jenis interval juga termasuk ke dalam kelompok data kuantitatif. Di dalam ilmu
statistika, data interval memiliki tingkat pengukuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan data
nominal ataupun ordinal.
Angka yang digunakan pada data interval ini, selain menunjukkan urutan juga dapat dilakukan
operasi matematika. Angka nol yang digunakan di dalam data interval bukan merupakan nilai nol
yang sebenarnya.
Ciri Data Interval:
Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan ordinal.
Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas disbanding 20
derajad)

Data interval adalah data dimana obyek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang
memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama. Data ini dicirikan
dengan urutan kategori tidak mempunyai jarak yang sama tetapi tidak memiliki nilai nol
mutlak/absolut.
Contoh:
Rata – rata tinggi badan berdasarkan usia, untuk anak – anak yang berusia 6 – 12 memiliki rata –
rata tinggi badan 130 – 145 cm, untuk remaja yang berusia 13 – 18 memilikirata – rata tinggi
badan 146 – 160 cm, dan untuk dewasa yang berusia 19 – 26 cm memiliki rata – rata tinggi
badan 161 – 199 cm.
Pengiriman barang ke berbagai tempat, seperti contoh diatas Sintamengirimkan barang dari
Bandung ke Jakarta dengan harga Rp. 10.000,- /kg, dan Santi mengirimkan dari bandung ke
Yogyakarta dengan harga Rp. 20.000,- /kg sedangkan Santamengirimkan barang dari Bandung
ke Surabaya dengan harga Rp. 30.000,- /kg.
3. DATA INTERVAL

Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antar dua titik
pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua titik tidak
diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya menyangkut
perasaan orang saja)
Contoh:
Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masing-masing punya
skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih:
Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100
Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180
Ciri Data Interval:
Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan ordinal.
Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas disbanding 20
derajad)
c. Data interval
Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah
satu sifat lain, yakni jarak yang sama pada pengukuran dinamakan data interval. Data ini
memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur.
Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur.
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala interval dinamakan data interval.
Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni:
A, B, C, D, E dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1, 2, 3, 4,
5 dan 6, maka dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara mahasiswa C dan A adalah 3 – 1 = 2.
Beda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah 6 – 3 = 3.
Akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali prestasi mahasiswa A
ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari prestasi mahasiswa B.
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval ini akan diperoleh data interval.
Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik parametrik yang lazim digunakan untuk data
interval ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation,
Partial Regression, dan Multiple Regression.
Sedangkan untuk penggunaan dalam contoh data interval, misalnya:

Seseorang dapat mengukur waktu sepanjang hari menggunakan format 12-jam, ini adalah contoh
data interval yang baik. Waktu dalam format 12 jam adalah ukuran rotasi yang terus dimulai
ulang dari nol pada periodisitas yang ditetapkan. Angka-angka ini berada pada skala interval
karena jarak di antara mereka dapat diukur dan dibandingkan. Misalnya, perbedaan antara 5
menit dan 10 menit sama dengan 15 menit dan 20 menit dalam format 12 jam.
Suhu diukur dalam Fahrenheit dan Celsius, tetapi tidak dalam Kelvin. Jika kita mengukur suhu
dalam Fahrenheit dan Celcius maka data interval akan dianggap sebagai 0 sembarang. Tapi
dalam Kelvin, 0 mutlak. Tidak boleh ada suhu di bawah nol derajat di Kelvin.
Saat kita menghitung skor kecerdasan dalam tes IQ. Tidak ada poin nol untuk IQ. Menurut studi
psikologi, seseorang tidak dapat memiliki kecerdasan nol, oleh karena itu dalam contoh ini, nol
adalah sembarang. IQ adalah data numerik yang dinyatakan dalam interval menggunakan skala
pengukuran tetap.
Nilai ujian seperti SAT. Skor dalam tes SAT berada di kisaran 200-800. Angka-angka dari 0
hingga 200 tidak digunakan ketika mereka menskalakan skor mentah (jumlah pertanyaan yang
dijawab dengan benar) ke skor bagian. Titik referensi bukanlah nol mutlak, sehingga memenuhi
syarat untuk menjadi data interval.
Usia juga merupakan variabel yang dapat diukur dalam skala interval. Misalnya jika A berusia
15 tahun dan B berusia 20 tahun, maka tidak hanya jelas bahwa B lebih tua dari A, tetapi B lebih
tua dari A selama 5 tahun.
IPK merupakan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa dalam studinya selama periode tertentu,
misalnya satu semester. Rata-rata IPK digunakan untuk mengetahui Indeks Prestasi (IP)
mahasiswa dalam periode yang lebih lama, misalnya selama dua semeter. Interval dalam IPK
berjarak sama, sehingga merupakan contoh data interval, misalnya ≥85 dengan skor huruf A dan
skor nilai 4; 80-84 dengan skor huruf A- dan skor nilai 3,7; 75-79 dengan skor huruf B+ dan skor
nilai 3,3, dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai