KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Direktorat Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan periode Tahun 2020 – 2024 dapat diselesaikan
dengan baik.
Penyusunan RAK ini bertujuan untuk memberikan arah dan pedoman dalam
manajemen pelaksanaan kegiatan Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, implementasi dan
pengendalian, serta monitoring dan evaluasi dalam kurun waktu lima tahun. RAK ini disusun
dengan mengacu kepada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2020 – 2024, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun
2020 – 2024, serta Rencana Aksi Program (RAP) Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun
2020 – 2024.
Dengan tersusunnya RAK ini maka telah tersedia dokumen perencanaan yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Tata Kelola Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan, sehingga target indikator kinerja kegiatan yang ditetapkan dapat
tercapai melalui pengukuran yang dilaksanakan secara periodik setiap tahunnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan RAK Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Tahun
2020 – 2024 ini. Kami mengharapkan masukan dan saran yang positif dan membangun
demi sempurnanya penyusunan RAK ini di masa yang akan datang. Semoga pelaksanaan
dan pencapaian kegiatan Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
dapat menjadi pendorong dan penggerak dalam mencapai target Program Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Tahun 2020 – 2024 dan target Kementerian Kesehatan sebagai tujuan
akhirnya.
Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2015-2017 berdasarkan Kepmenkes
Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015
17
……………………………………………....
Tabel 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2017-2019 berdasarkan Kepmenkes
Nomor HK.01.07/Menkes/422/2017 …………………………………..………...
18
Tabel 3. Alokasi dan Realisasi Anggaran Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan Tahun 2015-2019 ………………….
19
……………….....
Tabel 4. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan KesehatanTahun 2015-2019 Menurut Jabatan
20
……………….....
Tabel 5. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan Tahun 2015-2019 Menurut Golongan
23
…………….....
Tabel 6. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan Tahun 2015-2019 Menurut Pendidikan
23
……………....
Tabel 7. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan Tahun 2015-2019 Menurut Jenis Kelamin
23
……………
Tabel 8. Item Vaksin Indikator yang dipantau Tahun 2020-2024 .………………... 23
….....
Tabel 10. Item Obat Program HIV/AIDS yang dipantau Tahun 2020-2024 23
…………......
Tabel 11. Alokasi Anggaran Kegiatan Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan Tahun 2020-2024 ……………………………..
23
…….....
Gambar 1. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2015-2019 Menurut Jabatan ……………………….
…….... 17
Gambar 2. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2015-2019 Menurut Golongan
18
……………………………...
Gambar 3. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2015-2019 Menurut Pendidikan …………………………..
19
Gambar 4. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2015-2019 Menurut Jenis Kelamin
20
………………………...
Gambar 5. Struktur Organisasi Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Berdasarkan Permenkes Nomor 64 Tahun 2015
23
……………….....
Lampiran 1. Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Tata Kelola Obat Publik Dan
Perbekalan Kesehatan Tahun 2020-2024 ……………………………………... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. KONDISI UMUM
1. Capaian Kinerja Kegiatan Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan.
Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2015-2017 berdasarkan Kepmenkes Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015
Tabel 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2017-2019 berdasarkan Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/422/2017
Hasil positif atas pencapaian target indikator kinerja kegiatan periode Renstra
2015-2019 tersebut menunjukkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan peningkatan
Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dibidang manajemen
pengelolaan obat dan perbekalan Kesehatan, serta pemanfaatan sistem informasi
manajemen logistik obat dan BMHP secara elektronik di Daerah, yang merupakan
aspek yang sangat penting dalam menjamin ketersediaan obat yang cukup, aman
dan berkualitas, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap status kesehatan
masyarakat sebagai penerima manfaat dari pelayanan kesehatan.
Peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam proses penyediaan obat,
perbekalan kesehatan dan vaksin dilakukan melalui penerapan aplikasi e-Katalog
Obat, e-Monev Katalog Obat, dan e-Logistik. Sejak diintroduksi tahun 2013, e-
Katalog Obat terus dikembangkan dan telah dimanfaatkan oleh seluruh Instansi
Pemerintah dan Fasilitas Kesehatan mitra BPJS Kesehatan dalam proses
penyediaan obat. Hal ini dibuktikan dengan nilai transaksi pengadaan obat dan
vaksin melalui e-Katalog Obat pada tahun 2019 yang mencapai ……, meningkat
2. Sumber Dana
Alokasi anggaran Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan selalu meningkat sejak tahun 2015-2018, akan tetapi di Tahun 2019
alokasinya berkurang dikarenakan adanya efisiensi anggaran. Begitu pula dengan
realisasi anggaran yang selalu mengalami peningkatan sejak tahun 2015-2017,
namun mengalami penurunan di tahun 2018-2019 dikarenakan hal-hal sebagai
berikut:
a. Adanya perbedaan jumlah antara rencana kebutuhan obat (RKO) program pada
saat proses penyediaan di tahun berjalan (2019) dengan RKO program yang
digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran di tahun sebelumnya (2018).
b. Optimalisasi pemanfaatan obat program stok pusat (obat Buffer Stock Pusat)
dalam pemenuhan ketersediaan obat program di daerah sehingga belanja obat di
tahun 2019 tidak maksimal.
c. Penyediaan beberapa item Obat Program tidak dapat diproses karena:
1) Tidak terdapat di e-Katalog Obat Nasional.
2) Khusus untuk penyediaan Vaksin Influenza, tidak ada usulan dari Pusat
Kesehatan Haji.
Selain bersumber dari APBN, Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan juga mengelola dana Hibah Luar Negeri (HLN) dari Global
Alliance for Vaccine Immunization (GAVI) semenjak tahun 2015 dan World Health
Organization (WHO) semenjak tahun 2018. Dana hibah GAVI dipergunakan untuk
penyediaan vaksin, ADS (Auto Disable Syringe) dan Safety Box. Sementara dana
hibah WHO dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan, antara lain:
a. Penentuan Instalasi Farmasi Pemerintah sebagai Pusat Pembelajaran Tata
Kelola Obat Tersertifikasi ISO 9001:2015;
b. Sertifikasi ISO 9001:2015 untuk Manajemen Tata Kelola Obat di Instalasi
Farmasi Pemerintah - Fase III di Kabupaten Karanganyar;
Tabel 3. Alokasi dan Realisasi Anggaran Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2015-2019
Tabel 4. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
KesehatanTahun 2015-2019 Menurut Jabatan
Jumlah
ASN Menurut Jabatan
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Jabatan Struktural 14 13 14 13 14
Jabatan Fungsional Tertentu 1 0 0 0 0
Jabatan Pelaksana 24 24 23 22 19
Total : 39 37 37 35 33
Gambar 1. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tahun 2015-2019 Menurut Jabatan
80.00
64.86%
62.86%
62.16%
Jabatan
61.54%
60.00 57.58% Pelaksana
Jabatan
Fungsional
40.00 Tertentu
2.56% 42.42%
37.84% Jabatan
Struktural
35.90% 37.14%
20.00
35.14%
0.00
TA.2015 TA.2016 TA.2017 TA.2018 TA.2019
Tabel 5. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tahun 2015-2019 Menurut Golongan
Jumlah
ASN Menurut Golongan
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019
Golongan II 3 2 1 0 0
Golongan III 26 24 25 24 23
Golongan IV 10 11 11 11 10
Total : 39 37 37 35 33
Gambar 2. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tahun 2015-2019 Menurut Golongan
100
31.43%
30.30%
29.73% 29.73%
80 25.64%
60 69.70%
68.57% Golongan IV
66.67% 67.57%
Golongan III
40
64.86% Golongan II
20
7.69% 5.41%
0 2.7%
TA.2015 TA.2016 TA.2017 TA.2018 TA.2019
Tabel 6. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Gambar 3. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tahun 2015-2019 Menurut Pendidikan
120
100 3.03%
5.13% 5.41% 5.41% 5.71%
8.57% 9.09%
12.82% 13.51% 13.51% SMA
80
12.82% 13.51% 13.51% 20% 24.24% D3
2.57% S1
60
Dokter Gigi
Tabel 7. Jumlah ASN di Lingkungan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tahun 2015-2019 Menurut Jenis Kelamin
Jumlah
ASN Menurut Jenis Kelamin
Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th .2019
Pria 12 11 11 11 11
Wanita 27 26 26 24 22
Total : 39 37 37 35 33
Gambar 4. Grafik Persentase ASN Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tahun 2015-2019 Menurut Jenis Kelamin
100
70.27% 70.27%
80 69.23%
68.57%
60 66.67% Wanita
Pria
40
33.33%
20
30.77% 31.43%
29.73% 29.73%
0
TA.2015 TA.2016 TA.2017 TA.2018 TA.2019
B. ISU STRATEGIS
Perumusan strategi, perencanaan dan implementasi kegiatan Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
dipengaruhi oleh beberapa isu strategis sebagai berikut:
C. PERMASALAHAN
1. Perencanaan program dan kegiatan antara Pusat dan Daerah belum sinkron,
sehingga dirasakan masih perlu peningkatan koordinasi Pusat-Daerah;
2. Penyusunan rencana kebutuhan obat (RKO) dan BMHP belum optimal, sehingga
terdapat gap antara RKO dengan realisasi belanja obat dan perbekalan kesehatan;
3. Disparitas ketersediaan obat antar wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
4. Beberapa item obat program belum terdapat di e-katalog obat nasional;
5. Belum adanya dukungan regulasi terkait sistem informasi manajemen logistik obat d
an BMHP serta banyaknya sistem pelaporan logistik obat di tingkat pusat dan daera
h;
6. Analisis dan pemanfaatan data belum optimal dalam pemetaan masalah dan
penyusunan kebijakan;
7. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas, serta penyebaran sumber daya manusia
di lingkup Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan;
8. Tingginya mutasi pegawai di Daerah.
D. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan kegiatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan pada
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dilakukan dengan berpedoman pada regulasi
yang ada, yaitu:
10. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1508);
Gambar 5. Struktur Organisasi Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Berdasarkan Permenkes Nomor 64 Tahun 2015
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sementara itu strategi Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2020-
2024 adalah:
1. Memastikan ketersediaan obat esensial dan vaksin di fasilitas pelayanan kesehatan,
terutama di Puskesmas, dengan melakukan pembinaan pengelolaan obat sesuai
standar di Instalasi Farmasi Provinsi, Kabupaten/Kota;
2. Penguatan regulasi sistem pengawasan pre dan post market alat kesehatan, melalui
penilaian produk sebelum beredar, sampling dan pengujian, inspeksi sarana
produksi dan distribusi termasuk pengawasan barang impor Border dan Post Border,
dan penegakan hukum;
3. Memperkuat program seleksi obat yang aman, bermutu, bermanfaat dan cost-
effective untuk program pemerintah maupun manfaat paket JKN;
4. Meningkatkan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri melalui
penerapan standar regulasi keamanan, mutu dan manfaat bertaraf internasional;
5. Meningkatkan kemandirian bahan baku obat dan alat kesehatan melalui kerjasama
lintas sektor dan sinergisitas Academic-Bussiness-Government- Community (ABGC);
6. Mengembangkan sistem data dan informasi secara terintegrasi yang berkaitan
dengan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana produksi, distribusi
dan pelayanan Kesehatan;
7. Melakukan hilirisasi dan memfasilitasi pengembangan industri farmasi dan alat
kesehatan terutama pengembangan ke arah biopharmaceutical, vaksin, natural,
Active Pharmaceutical Ingredients (API) kimia dan industri alat kesehatan teknologi
tinggi;
8. Mempercepat tersedianya produk generik bagi obat-obat yang baru habis masa
patennya;
9. Menjalankan program promotif preventif melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk yang ditujukan untuk meningkatkan penggunaan obat rasional dan alat
kesehatan tepat guna di masyarakat dan melibatkan lintas sektor;
10. Mendorong penggunaan alat kesehatan dalam negeri melalui promosi, pameran
dalam dan luar negeri;
A. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2020-2024 adalah:
1. Meningkatnya Puskesmas dengan Ketersediaan Obat Esensial;
2. Meningkatnya Kabupaten/Kota dengan Ketersediaan Obat Esensial;
3. Meningkatnya Puskesmas dengan Ketersediaan Vaksin Imunisasi Dasar Lengkap
(IDL).
Tabel 10. Item Obat Program HIV/AIDS yang dipantau Tahun 2020-2024
Tabel 11. Alokasi Anggaran Kegiatan Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2020-2024
TA. 2020 TA. 2021 TA. 2022 TA. 2023 TA. 2024
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan periode 2020-2024 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk periode lima tahun.
Dokumen perencanaan ini mengacu pada RPJMN, Renstra dan RAK Program Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Tahun 2020-2024.
***
DEFINISI CARA
INDIKASI TARGET SATUAN LOKASI
OPERASIONAL PERHITUNGAN
DOKUMEN
NO INDIKATOR
PERENCANAAN 202
2021 2022 2023 2024
0
1 RPJMN Persentase 91 92 93 94 95 Persentase Kab/Kota Jumlah Kab/Kota yang Persen Pusat/
kabupaten/kota yang memiliki vaksin memiliki vaksin IDL Provinsi/
dengan IDL terdiri dari vaksin terdiri dari vaksin Kabupaten/
ketersediaan hepatitis B, vaksin hepatitis B, vaksin Kota
vaksin imunisasi BCG, vaksin DPT- BCG, vaksin DPT-HB-
dasar lengkap HB-HIB, vaksin polio, HIB, vaksin polio,
esensial vaksin vaksin
campak/campak campak/campak
rubella di kab/kota rubella di kab/kota
dibagi jumlah
kabupaten/kota yang
melapor dikali seratus
persen
2 RPJMN Persentase 100 100 100 100 100 Persentase Jumlah Persen Pusat/
kabupaten/kota kabupaten/kota yang kabupaten/kota yang Provinsi/
dengan memiliki memiliki ketersediaan Kabupaten/
ketersediaan obat ketersediaan obat obat magnesium sulfat Kota
kesehatan dan magnesium sulfat injeksi atau
perbekalan injeksi atau metilergometrin maleat
kesehatan metilergometrin injeksi dan atau
program ibu dan maleat injeksi dan fitomenadion injeksi
anak atau fitomenadion atau atau salep/tetes
injeksi atau atau mata antibiotik dibagi
salep/tetes mata jumlah kabupaten/kota
antibiotik yang melapor dikali
seratus persen
3 RPJMN Persentase 100 100 100 100 100 Persentase Jumlah Persen 34 Provinsi
kabupaten/kota kabupaten/kota yang kabupaten/kota yang
NAMA PUSKESMAS
NO NAMA OBAT
A B C D E
2 Alopurinol tablet 1 1 0 1 1
3 Amlodipin/Kaptopril tablet 0 1 1 1 1
5 Amoksisilin sirup 1 1 1 1 1
8 Asiklovir tablet 1 1 1 1 0
9 Betametason salep 1 1 1 1 1
Deksametason tablet/deksametason
10 0 1 0 1 1
injeksi
12 Diazepam tablet 1 1 1 1 1
Furosemid 40 mg/Hidroklorotiazid
17 1 1 0 1 1
(HCT) tablet
19 Glibenklamid/Metformin tablet 1 1 1 1 1
20 Hidrokortison krim/salep 0 1 1 1 1
22 Lidokain inj 1 1 0 1 1
27 Oksitosin injeksi 1 1 0 1 1
30 Prednison tablet 5 mg 1 1 0 1 1
32 Retinol 100.000/200.000 IU 1 1 1 1 1
33 Salbutamol tablet 1 1 1 1 1
35 Simvastatin tablet 1 1 0 1 1
36 Siprofloksasin tablet 1 1 1 1 1
38 Triheksifenidil tablet 1 1 0 1 1
40 Zinc tablet 20 mg 1 1 1 1 1
Total 36 40 30 40 38
Memenuhi Kriteria 1 1 0 1 1
NAMA PUSKESMAS
NO NAMA VAKSIN
A B C D E
1 Vaksin Hepatitis B 1 1 0 1 1
2 Vaksin BCG 1 0 1 1 1
3 Vaksin DPT-HB-Hib 1 1 1 1 1
4 Vaksin Polio 1 1 1 1 1
Total 5 3 4 5 5
Memenuhi Kriteria 1 0 0 1 1
NAMA KABUPATEN/KOTA
NO NAMA OBAT
A B C D E
Memenuhi Kriteria 1 1 1 0 1 1
Persentase Kabupaten/Kota dengan
(5/6) x 100% = 83,3%
ketersediaan obat program TB
NAMA KAB/KOTA
NO NAMA OBAT
A B C D E F
Memenuhi Kriteria 1 1 1 1 1 1
Memenuhi Kriteria 1 1 1 1 1 1
Persentase Kabupaten/Kota dengan
(6/6) x 100% = 100,0%
ketersediaan obat program Gizi
NAMA KAB/KOTA
NO NAMA OBAT
A B C D E
1 Tenofovir 300 mg tablet /Lamivudin 150 mg 1 1 0 1 1
tablet /Efavirenz 600 mg tablet salut
Memenuhi Kriteria 1 1 0 1 1
Persentase Kab/Kota desentralisasi
dengan ketersediaan obat program HIV/AI (4/5) x 100% = 80%
DS