Disusun oleh:
NIM: 2008105076
Tadris Matematika 3C
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah...............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Alat Peraga Pembelajaran Matematika...........................................................3
2.2. Peranan dan Tujuan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika...............4
2.3. Pengertian Simetri Putar.................................................................................6
2.4. Simetri Putar Pada Bidang Datar....................................................................6
2.5. Alat dan Bahan Pembuatan Alat Peraga Simetri Putar...................................7
2.6. Cara Pembuatan Alat Peraga Simetri Putar..................................................10
2.7. Cara Penggunaan Alat Peraga Simetri Putar................................................15
2.8. Kegunaan Alat Peraga Simetri Putar............................................................18
2.9. Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga Simetri Putar.................................18
BAB III........................................................................................................................19
PENUTUP...................................................................................................................19
3.1. Kesimpulan...................................................................................................19
3.2. Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
Lampiran……………………………………………………………………………..21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada setiap jenjang
pendidikan dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Di indonesia
pelajaran matematika oleh siswa SD berguna mengembangkan kemampuan dan
membentuk pribadi siswa dengan berpandu pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar lebih menekankan pada
penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta juga memberi penekanan pada
keterampilan dalam penerapan matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam membantu mempelajari ilmu pengetahuan lainnya. dengan demikian
banyak siswa SD yang memandang bahwa matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang dianggap sulit karena matematika berupa rumus-rumus dan angka
yang bersifat abstrak.
Untuk dapat memahami dengan mudah pelajaran matematika, maka dibutuhkan
adanya demonstrasi atau memeragakan suatu alat peraga yang terkait dengan materi
yang akan dipelajari.
Dengan itu pada makalah ini, saya akan menjelaskan alat peraga simetri putar
pada bidang datar dimulai dari pengertian simetri putar, cara pembuatan serta
penggunaan alat peraga simetri putar.
Untuk membantu siswa dalam memahami konsep matematika yang bersifat
abstrak, maka dalam proses pembelajaran diperlukan bantuan penyajian materi yang
berupa benda konkret. Yang mana benda tersebut dapat dikatakan sebagai alat peraga.
Alat peraga diperlukan bagi seorang pengajar dalam menyampaikan suatu materi
matematika karena alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan bahwa alat
1
peraga merupakan media transfer pengetahuan dari pengajar kepada siswa.
Disamping itu alat peraga dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa dalam
mempelajari matematika. Dengan siswa melihat secara langsung maka pembelajaran
akan lebih menarik sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Alat Peraga Pembelajaran Matematika
Istilah alat peraga sering menggatikan istilah media pembelajaran. Alat peraga
matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit yang dirancang,
dibuat, dan disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan
dan memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dalam
memahami konsep matematika yang abstrak, anak memerlukan alat peraga seperti
benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara atau visualisasinya.
Dalam pembelajaran matematika, penggunaan alat peraga juga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Erman
Suherman yang mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika kita sering
menggunakan alat peraga, dengan menggunakan alat peraga, maka:
1. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan terutama
siswa, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena
itu akan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.
2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit dan karena itu
lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-
tingkat yang lebih rendah.
3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan bendabenda di alam
sekitar akan lebih dapat dipahami.
4. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam
bentuk model matematik yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun
sebagai alat untuk meneliti ide-ide batu dan relasi baru menjadi bertambah
banyak.
3
Alat peraga itu dapat berupa benda riil, gambarnya atau diagramnya. Keuntungan
alat peraga benda riil adalah bendabenda itu dapat dipindah-pindahkan
(dimanipulasikan), sedangkan kelemahannya adalah tidak dapat disajikan dalam buku
(tulisan). Oleh karena itu untuk bentuk tulisannya kita buat gambarnya datau
diagramnya, tetapi kekemahannya tidak dapat dimanipulasikan. Ada beberapa hal-hal
yang harus diperhatikan dalam membuaut alat peraga pembelajaran, yaitu:
1. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).
2. Bentuk dan warnya menarik.
3. Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit).
4. Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.
5. Dapat menyajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram) konsep
matematika
6. Sesuai dengan konsep (catatan: bila anda membuat alat peraga seperti segitiga
berdaerah atau bola massif, mungkin anak beranggapan segitiga itu bukan
hanya rusuk-rusuknya saja tetapi berdaerah, bahwa bola itu massif, bukan
hanya kulitnya saja, jelas ini tidak sesuai dengan konsep segitiga dan konsep
bola).
7. Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas.
8. Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak.
9. Bila kita juga mengharapkan agar siswa belajar aktif (sendiri atau
berkelompok) alat peraga itu supaya dapat dimanipulasikan, yaitu dapat
diraba, dipegang, dipindahkan, dan diutak-atik, atau dipasangkan dan dilepas,
dan lain-lain.
10. Dapat banyak manfaat.
4
dan lain-lain digunakan sebagai alat peraga untuk menanamkan konsep simetri putar
pada Persegi, Persegi Panjang dan bidang datar lainnya. Setelah siswa mendapat
kesempatan terlibat dalam proses pengamatan dengan bantuan alat peraga,
diharapkan akan tumbuh minat belajar matematika dan meningkatkan pemahaman
matematika.
Secara umum, menurut Ahmadi (1991: 123) tujuan penggunaan alat peraga
dalam proses belajar mengajar adalah sebagi berikut:
a. Pengajaran akam menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar;
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran dengan
baik;
c. Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga;
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga timbul aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan sebagainya.
Sadirman (998: 145) menyatakan tujuan dari penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran adalah:
a. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra.
b. Dapat menimbulkan kegiatan belajar bagi siswa.
c. Memungkinkan interaksi yang lebih panjang, antara siswa dengan lingkungan
nyata.
d. Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.
e. Dapat memberi perangsang yang sama dan menimbulkan persepsi yang sama
pula.
5
Menurut Tim MKPBM (2001) dengan menggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika maka 1) proses belajar mengajar matematika menjadi lebih
menarik dan 2) hubungan antara konsep matematika yang abstrak dengan benda-
benda di sekitar siswa akan lebih dapat dipahami. Selanjutnya Suherman dan
Winataputra (1992) menjelaskan bahwa dengan bantuan alat peraga siswa dapat
menarik generalisasi atau kesimpulan dalam matematika. Shaw (2002)
mengemukakan bahwa alat peraga dapat digunakan untuk 1) membangun
pemahaman dan konsep, dan 2) memberikan pengalaman kepada siswa untuk terlibat,
berkomuniksai, dan mengalami langsung.
Selain manfaat alat peraga di atas, menurut Tim MKPBM (2001) alat peraga
dapat digunakan dalam beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut.
a. Pembentukan konsep.
b. Pemahaman konsep.
c. Latihan dan penguatan.
d. Pelayanan terhadap individual, termasuk pelayanan terhadap anak lemah dan
anak berbakat.
e. Pengukuran, alat peraga digunakan sebagai alat ukur.
f. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi-relsi baru serta penarikan
kesimpulannya.
g. Pemecahan masalah.
h. Pendorong untuk berfikir, berdiskusi, dan berpartisipasi aktif.
Simetri merupakan salah satu sifat bidang datar. Simetri dalam bidang datar
artinya kesesuaian bentuk. Simetri putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan
terhadap suatu bangun datar, dimana hasil putarannya akan membentuk pola yang
sama sebelum diputar, tapi tidak kembali ke posisi awal.
6
2.4. Simetri Putar Pada Bidang Datar
7
2. Seng
4. Pulpen
5. Spidol
7. Magnet
8. Gunting
9. Cutter
8
10. Penggaris
12. Lem
13. Lakban
14. Amplas
9
2.6. Cara Pembuatan Alat Peraga Simetri Putar
Sintaks atau langkah-langkah membuat alat peraga simetri putar yaitu sebagai
berikut:
1. Siapkan akrilik bening sebagai alas atau papan dan akrilik warna putih sebagai
bidang datar.
2. Design gambar bidang datar (Persegi, Persegi Panjang, Segitiga Sama Sisi,
Jajaran Genjang, Layang-layang) pada akrilik warna putih.
3. Potong akrilik yang sudah di design sesuai pola bidang datar dengan cara
menyayat menggunakan ujung atas cutter agar lebih mudah untuk menyayat.
10
4. Amplas sisi akrilik yang sudah di potong agar sisi rata dan halus.
5. Tempelkan skotlet warna Tosca pada akrilik bidang datar yang sudah di
amplas.
11
8. Tulis nama sudut (A, B, C, …) di setiap titik sudut.
9. Tempelkan magnet pada sisi belakang akrilik bidang datar dengan lem.
11. Ukur papan akrilik pada skotlet lalu potong menggunakan cutter.
12
12. Tempelkan skotlet hitam pada papan akrilik yang sudah ditempelkan seng.
13. Tulis nama bidang datar, rumus luas, keliling, jumlah simetri putar pada
kertas HVS warna Biru.
14. Laminating kertas HVS yang sudah di design, agar tidak mudah rusak.
15. Ketik cara penggunaan alat peraga kemudian di print dan di laminating.
13
16. Tempelkan kertas laminating yang berisi cara penggunaan alat peraga pada
sisi belakang papan akrilik dengan lakban hitam.
14
2.7. Cara Penggunaan Alat Peraga Simetri Putar
Berikut cara penggunaan alat peraga simetri putar pada bidang datar:
1. Letakkan satu kertas laminating nama bangun datar pada papan akrilik yang
diberi seng.
2. Jepit kertas dengan binder clip pada papan akrilik di sudut atas kiri dan sudut
bawah kanan.
3. Tempel bidang datar di atas kertas laminating sesuai bingkai bidang datar
yang tertera pada kertas laminating.
4. Putar bangun datar melalui pusatnya sehingga dapat menempati bingkainya
kembali.
5. Lakukan berulang pada bidang datar yang lain.
A B
D C
15
Putaran ke-2 = A → C, B → D, C → A, D → B (simetri)
Putaran ke-3 = A → D, B → A, C → B, D → C (simetri)
Putaran ke-4 = A → A, B → B, C → C, D → D (simetri)
Jumlah simetri putar persegi = 4
A B
D C
A B
D C
16
Putaran ke-3 = A → D, B → A, C → B, D → C (tidak simetri)
Putaran ke-4 = A → A, B → B, C → C, D → D (simetri)
Jumlah simetri putar Jajaran Genjang = 2
C B
D B
17
Putaran ke-3 = A → D, B → A, C → B, D → C (tidak simetri)
Putaran ke-4 = A → A, B → B, C → C, D → D (simetri)
2.9.1. Kelebihan
Dapat dengan mudah memahami konsep simetri putar bidang datar.
Dapat mengetahui jumlah simetri putar bidang datar.
Cara pembuatan alat peraga cukup mudah.
Alat peraga praktis dan bisa dibawa kemana saja.
2.9.2. Kekurangan
Alat peraga ini hanya dapat berlaku pada materi simetri putar saja.
Peserta didik mudah merasa jenuh menggunakan alat peraga ini.
Alat peraga ini bersifat monoton.
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit
yang dirancang, dibuat, dan disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu
menanamkan dan memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.
Simetri merupakan salah satu sifat bidang datar. Simetri dalam bidang datar
artinya kesesuaian bentuk. Simetri putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan
terhadap suatu bangun datar, dimana hasil putarannya akan membentuk pola yang
sama sebelum diputar, tapi tidak kembali ke posisi awal.
Sebuah bangun datar dapat dikatakan mempunyai simetri putar apabila ia
memiliki sebuah titik pusat dan apabila bangun datar tersebut dapat kita putar kurang
dari satu putaran penuh untuk mendapatkan bayangan yang tepat seperti bangun
semula.
3.2. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, saya berharap agar pembaca dapat memahami,
mengerti, dan bisa menambah pengetahuan terkait Simetri Putar pada bidang datar.
Saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, untuk penyusunan makalah berikutnya dapat
diberikan contoh – contoh simetri putar bidang datar lain yang lebih lengkap agar
memudahkan pemahaman pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
Johar,Rahmah. 2015. Alat Peraga matematika. Universitas Syiah Kuala:
ResearchGate
Annisah,Siti. 2014. Alat Peraga Pembelajaran Matematika. STAIN Jurai Siwo Metro:
Core
https://zdocs.tips/doc/bab-xiii-simetri-e12ley03m2pv
20
Lampiran
Berikut adalah bukti penyerahan alat peraga ke sekolah terdekat (SDN 2 Kenanga)
Link Video
https://youtu.be/47kD4tJaJ40
21