Anda di halaman 1dari 117

Accelerat ing t he world's research.

Laporan Akhir FULL PDF


Gindang Rain

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Kemampuan Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut


Yosia Dwiki Alwan

LAPORAN PRAKT EK LAPANGAN INDUST RI


alwa mhd T A N Z A al-alang

Perencanaan Sekuen Teknis Penambangan Bat ubara dan Disposal Overburden Skripsi20200222 6958…
awang sapt ian
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT
PADA PEMINDAHAN OVERBURDEN
PT. KALIMANTAN PRIMA PERSADA SITE MASS ASAM-ASAM
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan Skripsi


Program Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan

Diajukan Oleh :

GINDANG RAIN PRATAMA


NIM. H1C109048

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU

2014

5-1
5-2
5-3
5-4
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

Banjarbaru, September 2014


Yang menyatakan,

Gindang Rain Pratama

5-5
LEMBAR PERSEMBAHAN

Terima kasih sebesar besarnya kepada Gusti Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya sampai dapat menyelesaikan Skripsi ini dan semua berkah termasuk
keselamatan dan kesehatan yang telah diberikan

Juga kepada kedua orang tua yang selalu menyemangati dan membantu secara fisik
maupun finansial serta doa yang tak kurang kurangnya untuk menyelesaikan skripsi
ini

Terima kasih pula untuk yang terkasih yang selalu mendampingi disaat sedih maupun
senang, someone yang selalu ada disaat saya sudah lelah dan letih memikirkan
skripsi

Terakhir terimakasih kepada teman teman teknik pertambangan khusus nya angkatan
2009 yang selalu support dan membantu dalam penyelesaian laporan ini hingga
benar benar tuntas

Tak lupa kepada dosen pembimbing dan seluruh dosen Teknik Pertambangan yang
telah memberikan saya pengalaman dan pelajaran selama saya menyelesaikan
kuliah disini

Akhir kata saya ucapakan terima kasih sekali lagi kepada seluruh umat yang telah ikut
campur dalam penyelesaian laporan ini

ALHAMDULILLAH!!!!!!!

5-6
ABSTRAK

Gindang Rain P. : KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT
ANGKUT PADA PEMIDAHAN OVERBURDEN PT KALIMANTAN
PRIMA PERSADA SITE MASS ASAM-ASAM PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN

PT Kalimantan Prima Persada menargetkan produktivitas untuk kegiatan


pemindahan overburden untuk Komatsu PC1250SP-8 sebesar 680 BCM/Jam dan untuk
Komatsu PC300-7 sebesar 220 BCM/Jam, namun aktual di lapangan target pemindahan
overburden tidak tercapai maka perlu adanya kajian teknis untuk mengetahui
ketidaktercapaian tersebut.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis
faktor-faktor pendukung produktivitas seperti cycle time, efisiensi, kondisi aktual lapangan
seperti kondisi front dan disposal, faktor-faktor penyebab ketidaktercapaian target
produktivitas.
Setelah melakukan analisa maka didapatkan hasil perhitungan berdasarkan
pengamatan aktual diperoleh produktivitas alat gali muat. Komatsu PC1250SP-8 adalah
sebesar 671,17 BCM/H dengan efisiensi kerja rata-rata sebesar 80 % dan untuk target
perusahaan adalah sebesar 680 BCM/H dengan tingkat persentase ketercapaian aktual
berdasarkan target 97 %. Sedangkan alat gali muat Komatsu PC300-7 adalah sebesar
206,37 BCM/H dengan efisiensi kerja rata-rata sebesar 78 % dan untuk target perusahaan
adalah sebesar 220 BCM/H dengan tingkat persentase ketercapaian aktual berdasarkan
target 86 %. Untuk alat angkut Komatsu HD785 didapatkan produktivitas sebesar 176,25
BCM/H dengan efisiensi kerja rata – rata sebesar 82 % yang terdiri dari 3 unit alat angkut.
Sedangkan untuk alat angkut Komatsu HD465 didapatkan produktivitas sebesar 76,50
BCM/H dengan efisiensi kerja rata – rata sebesar 80 % yang terdiri dari 2 unit alat angkut.
Kemudian setelah melalui simulasi – simulasi perbaikan parameter-parameter
produktivitas dengan penurunan nilai cycle time, efisiensi kerja dan Bucket fill factor target
pemindahan overburden dapat tercapai.

Kata Kunci: Kajian Teknis, Efisiensi, Cycle Time, Bucket fill factor, produktivitas,
Overburden.

5-7
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Riswan MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Lambung
Mangkurat.
2. Uyu Saismana, MT., selaku Dosen Pembimbing I.
3. Annisa Arifin, ST., selaku Dosen pembimbing II.
4. Seluruh Dosen pengajar pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas
Lambung Mangkurat.
5. Apri Pratimor, ST., selaku pembimbing lapangan.
6. Seluruh karyawan dan karyawati PT. Kalimantan Prima Persada SITE MASS ASAM-
ASAM
7. Rekan-rekan Mahasiswa dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
kegiatan penelitian dan pembuatan Laporan Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa laporan ini mempunyai banyak kekurangan, baik
dalam penulisan, tata bahasa, maupun isi laporan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya masukan baik berupa kritik maupun saran yang membangun.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna.

Banjarbaru, September 2014

Penulis

5-8
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1-1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 1-1
1.3. Batasan Masalah ................................................................................ 1-2
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................ 1-2
1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. 1-2

BAB II TINJAUAN UMUM


2.1. Lokasi Kesampaian Daerah ................................................................ 2-1
2.2. Keadaan Umum Perusahaan .............................................................. 2-3
1. Sejarah dan Perijinan ...................................................................... 2-3
2. Kondisi Iklim dan Curah Hujan ........................................................ 2-3
2.3. Keadaan Geologi................................................................................. 2-4
1. Morfologi ......................................................................................... 2-4
2. Stratigrafi ........................................................................................ 2-5
3. Struktur Geologi ............................................................................ 2-10
4. Batubara ....................................................................................... 2-10
2.4. Kegiatan Penambangan .................................................................... 2-11
1. Persiapan dan Pembersihan Lahan .............................................. 2-12
2. Pengupasan dan Pengangkutan Tanah Pucuk (Top Soil) ............. 2-12

5-9
3. Pemberaian Pengangkutan Overburden ....................................... 2-12
4. Penggalian dan Pengangkutan Batubara ...................................... 2-13
5. Pengolahan Batubara ................................................................... 2-14
6. Pengangkutan ke Port................................................................... 2-14

BAB III DASAR TEORI


3.1. Peralatan Mekanis............................................................................... 3-1
3.2. Alat Gali Muat ...................................................................................... 3-2
3.3. Alat Angkut .......................................................................................... 3-2
3.4. Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut....................................... 3-3
1. Alat Gali Muat ................................................................................. 3-3
2. Alat Angkut ..................................................................................... 3-4
3.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Alat Mekanis........... 3-4
1. Waktu Edar (Cycle Time) ................................................................ 3-4
2. Pola Pemuatan ............................................................................... 3-6
3. Bucket Fill Factor ............................................................................ 3-7
4. Swell Factor .................................................................................... 3-8
5. Efisiensi Kerja (Job Efficiency) ........................................................ 3-9
6. Faktor Keserasian Alat Gali Muat dan Alat Angkut (Match Factor) 3-10
3.6. Metode Statistik Untuk Menentukan Jumlah Data Yang Dibutuhkan.. 3-11

BAB IV METODE PENELITIAN


4.1. Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 4-1
4.2. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ..................................... 4-2
4.3. Teknik Analisis Data ............................................................................ 4-3

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


5.1. Hasil Penelitian ................................................................................... 5-1
1. Pengambilan Data .......................................................................... 5-1
2. Waktu Edar (Cycle Time) Aktual Alat Gali Muat .............................. 5-1
3. Waktu Edar (Cycle Time) Aktual Alat Angkut .................................. 5-2
4. Faktor Pengisian Bucket (Bucket Fill Factor) .................................. 5-4
5. Faktor Pengembangan (Swell Factor) ............................................ 5-4
6. Kondisi Tempat Kerja ..................................................................... 5-4
7. Waktu Edar (Cycle Time) Teoritis Alat Gali Muat dan alat Angkut... 5-5
8. Produktivitas Aktual Alat Gali Muat dan Angkut............................. 5-10

5-10
9. Produktivitas Teoritis Alat Gali Muat dan Angkut ........................... 5-11
5.2. Pembahasan ..................................................................................... 5-14
1. Produktivitas Alat Gali Muat .......................................................... 5-14
2. Produktivitas Alat Angkut .............................................................. 5-18

BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ......................................................................................... 6-1
6.2. Saran .................................................................................................. 6-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

5-11
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah PT Amanah Anugerah Adi
Mulia ................................................................................................. 2-2
Gambar 2.2. Cekungan Kalimantan ....................................................................... 2-6
Gambar 2.3. Peta Geologi Area IUP PT A3M dan Sekitarnya ................................ 2-9
Gambar 2.4. Skema Kegiatan Penambangan PT Kalimantan Prima Persada ..... 2-15
Gambar 4.1. Diagram Alir Penelitian ...................................................................... 4-1
Gambar 5.1. Pengisian Bucket .............................................................................. 5-4
Gambar 5.2. Keadaan Loading Point ..................................................................... 5-5
Gambar 5.3. Keadaan Dumping Point ................................................................... 5-5
Gambar 5.4. Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu PC1250SP-8 .................. 5-6
Gambar 5.5. Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu PC300-7 ......................... 5-7
Gambar 5.6. Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu PC1250SP-8 ....................... 5-7
Gambar 5.7. Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu PC300-7 ............................. 5-8
Gambar 5.8. Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu HD785 ............................ 5-8
Gambar 5.9. Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu HD465 ............................ 5-9
Gambar 5.10. Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu HD785 .............................. 5-9
Gambar 5.11. Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu HD465. ........................... 5-10
Gambar 5.12. Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC1250SP-8 ............ 5-13
Gambar 5.13. Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC300-7. ................. 5-13
Gambar 5.14. Posisi Swing Angel 300 ................................................................. 5-14
Gambar 5.15. Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC1250SP-8 ............ 5-17
Gambar 5.16. Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC300-7. ................. 5-17
Gambar 5.17. Kondisi Jalan Angkut ..................................................................... 5-18
Gambar 5.18. Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu HD785 ..................... 5-20
Gambar 5.19. Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu HD465. .................... 5-20

5-12
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Koordinat Geografis Letak Perusahaan................................................. 2-1
Tabel 2.2. Curah Hujan Per Bulan Tahun 2013 Pit KPP ........................................ 2-4
Tabel 2.3. Klasifikasi Satuan Morfologi .................................................................. 2-4
Tabel 3.1. Cycle Time Standar untuk Excavator Merk Komatsu Edisi 30 .............. 3-5
Tabel 3.2. Cycle Time Standar untuk Excavator Merk Komatsu Edisi 30 .............. 3-5
Tabel 3.3. Bucket Fill Factor Standar untuk Berbagai Tipe Material ....................... 3-7
Tabel 3.4. Representative Swell For Different Classes of Earth ............................. 3-8
Tabel 3.5. Tabel Efisiensi Kerja Untuk Berbagai Kondisi........................................ 3-9
Tabel 5.1. Waktu Edar (Cycle Time) Komatsu PC300-7 ........................................ 5-2
Tabel 5.2. Waktu Edar (Cycle Time) Komatsu PC1250SP-8 .................................. 5-2
Tabel 5.3. Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut HD785 ....................................... 5-3
Tabel 5.4. Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut HD465 ....................................... 5-3
Tabel 5.5. Cycle Time Teoritis Komatsu PC1250SP-8 ........................................... 5-6
Tabel 5.6. Cycle Time Teoritis Komatsu PC300-7.................................................. 5-6
Tabel 5.7. Perbandingan Produktivitas Aktual dan Teoritis .................................. 5-12
Tabel 5.8. Produktivitas Aktual, Teoritis dan Simulasi Alat Gali Muat. .................. 5-17
Tabel 5.9. Produktivitas Aktual, Teoritis dan Simulasi Alat Angkut. ...................... 5-20
Tabel 5.10. Faktor Keserasian Aktual, Teoritis dan Simulasi................................ 5-21
Tabel B.1. Cycle Time Komatsu PC1250SP-8 ....................................................... B-1
Tabel B.2. Cycle Time Komatsu PC300-7 .............................................................. B-6
Tabel C.1. Cycle Time Komatsu HD785 ................................................................ C-1
Tabel C.2. Cycle Time Komatsu HD465 ................................................................ C-3
Tabel D.1. Cycle Time Standar untuk Backhoe Tipe Komatsu ............................... D-1
Tabel E.1. Travel Time (One Way) ........................................................................ E-1
Tabel E.2. Kecepatan Alat Angkut Komatsu HD785 .............................................. E-2
Tabel E.3. Kecepatan Alat Angkut Komatsu HD465 .............................................. E-3
Tabel E.4. Cycle Time Teoritis Komatsu HD785 .................................................... E-4
Tabel E.5. Cycle Time Teoritis Komatsu HD465 .................................................... E-4
Tabel F.1. Efisiensi Aktual Komatsu PC1250SP-8 ................................................. F-1
Tabel F.2. Efisiensi Aktual Komatsu PC300-7........................................................ F-1

5-13
Tabel G.1. Efisiensi Aktual Komatsu HD785 .......................................................... G-1
Tabel G.2. Efisiensi Aktual Komatsu HD465 .......................................................... G-1
Tabel H.1. Efisiensi Kerja Teoritis untuk Alat Gali Muat ......................................... H-1
Tabel I.1. Efisiensi Kerja Teoritis untuk Alat Angkut ............................................... I-2
Tabel J.1. Jumlah Unit Komatsu HD785 ................................................................ J-1
Tabel J.2. Jumlah Unit Komatsu HD465 ................................................................ J-2

5-14
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Spesifikasi Alat Gali Muat dan Alat Angkut ....................................... A-1
Lampiran B Waktu Edar Aktual Alat Gali Muat ..................................................... B-1
Lampiran C Waktu Edar Aktual Alat Angkut ......................................................... C-1
Lampiran D Penentuan Cycle Time Teoritis Alat Gali Muat .................................. D-1
Lampiran E Penentuan Cycle Time Teoritis Alat Angkut ...................................... E-1
Lampiran F Efisiensi Aktual Alat Gali Muat .......................................................... F-1
Lampiran G Efisiensi Aktual Alat Angkut .............................................................. G-1
Lampiran H Penentuan Efisiensi Kerja Teoritis Alat Gali Muat ............................. H-1
Lampiran I Penentuan Efisiensi Kerja Teoritis Alat Angkut................................... I-1
Lampiran J Perhitungan Faktor Keserasian Alat Aktual ....................................... J-1
Lampiran K Produktivitas Aktual Alat Gali Muat dan Alat Angkut ......................... K-1
Lampiran L Produktivitas Teoritis Alat Gali Muat dan Alat Angkut ........................ L-1
Lampiran M Produktivitas Simulasi Alat Gali Muat dan Alat Angkut ..................... M-1
Lampiran N Swell Factor...................................................................................... N-1

5-15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT Kalimantan Prima Persada merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang
dipercaya oleh PT. Amanah Anugerah Adi Mulia selaku pemegang PKP2B untuk
melakukan kegiatan penambangan batubara dengan daerah operasi yang terletak di
daerah Asam-asam.
Dalam kegiatan penambangan batubara, PT Kalimantan Prima Persada
menggunakan metode penambangan open pit dengan pengoperasian peralatan mekanis
seperti backhoe untuk pemuatan dan dump truck untuk pengangkutan. Salah satu
penentu keberhasilan metode penambangan ini adalah seberapa besar produktivitas
peralatan mekanis tersebut dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin dalam
melakukan pekerjaannya agar hasil yang diperoleh maksimal.
Untuk mencapai produktivitas yang efektif dan efisien, maka penulis perlu mengkaji
dan menganalisa waktu edar dari alat mekanis yang nantinya akan menunjang
tercapainya produktivitas alat mekanis tersebut. Faktor-faktor lain seperti efisiensi juga
dikaji terkait pengaruhnya terhadap besar pruduktivitas yang dihasilkan alat mekanis.

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan yang timbul pada operasi pertambangan adalah tidak tercapainya
target produktivitas alat gali muat dan alat angkut yang disebabkan oleh kendala teknis
pada saat kegiatan pengangkutan. Target produktivitas per jam yang ditentukan
perusahaan adalah sebesar 680 BCM/H untuk alat gali muat tipe Komatsu PC1250SP-
8 dan 220 BCM/H untuk alat gali muat tipe Komatsu PC300-7.
Tidak tercapainya target perusahaan ini disebabkan karena faktor teknis yang
berkaitan dengan alat mekanis seperti waktu edar, efisiensi dan material yang digali..
Kajian teknis ini perlu dilakukan untuk mengkaji seberapa besar faktor-faktor
tersebut mempengaruhi produktivitas alat gali muat dan alat angkut.
Selain itu kajian ini juga akan membandingkan antara produktivitas aktual dan
teoritis untuk mengetahui apakah produktivitas aktual sudah sesuai dengan perhitungan
teoritis.

5-16
1.3. Batasan Masalah
Pada penelitian inimasalah yang akandisajikanhanyamembahastentang:
a. Alat gali muat dan alat angkut yang dianalisis adalah alat yang digunakan untuk
memuat dan mengangkut material Overburden
b. Analisis alat gali muat yang dilakukan terbatas pada Backhoe tipe Komatsu PC300-
7 dan Komatsu PC1250SP-8.
c. Analisis alat angkut yang dilakukan terbatas pada Off-Highway truck tipe Komatsu
HD465 dan HD785.
d. Perhitungan produktivitas alat gali muat dan alat angkut serta faktor keserasian alat
(match factor).
e. Nilai Bucket Fill Factor yang ditentukan perusahaan adalah 0,8.
f. Nilai Swell Factor sebesar 0,96.

1.4. Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan antara lain:
a. Membandingkan besar cycle time alat gali muat dan alat angkut secara aktual dan
teoritis.
b. Menghitung nilai efisiensi alat.
c. Menghitung nilai produktivitas alat mekanis.
d. Menghitung nilai keserasian alat (Match Factor).
e. Menentukan simulai perbaikan cycle time berdasarkan hasil penelitian.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah:
a. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan penambangan
sehingga produksi yang optimal dapat tercapai sesuai dengan target perusahaan.
b. Mampu menghitung produktivitas alat gali muat dan alat angkut secara teoritis dan
aktual.
c. Mampu menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas alat gali
muat dan alat angkut
d. Menambah wawasan peneliti didalam penerapan ilmu dibidang pertambangan
khsusnya yang berhubungan dengan produktivitas alat gali muat dan alat angkut

5-17
e. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik
Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat.

5-18
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah


PT. Kalimantan Prima Persada merupakan perusahaan kontraktor yang diberikan
hak pengelolaan oleh dengan PT. Amanah Anugerah Adi Mulia. Secara administratif
lokasi pertambangan dengan PT. Amanah Anugerah Adi Muliamasuk ke dalam
Kabupaten Tanah Laut, dan kecamatan asam – asam.
Wilayah kerja kuasa pertambangan batubara PT. Amanah di kabupaten tanah laut
secara keseluruhan di peroleh berdasarkan keputusan Bupati Tanah Laut berikut :
1. Nomor 545.009/PU/DPE/2001, tanggal 17 mei 2001 tentang Pemberian Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Penyelidikan Umum Batubara (KW.11 TW.I) seluas 1.000 ha.
2. Nomor 545/57-IUP.OP/DPE/2010, tanggal 22 maret 2010 tentang Persetujuan
Perpanjangan Pertama Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Kepada PT
Amanah Anugerah Adi Mulia seluas 203,6 ha.
Lokasi IUP PT. Amanah Anugerah Adi Mulia yang secara administratif terletak di
daerah Desa Riam Adungan, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Propinsi
Kalimantan Selatan,berjarak sekitar 90 Km sebelah timur Ibukota Kabupaten Kota
Pelaihari dean waktu tempuh sekitar 2-3 jam serta berjarak sekitar 150 km dari
Banjarmasin, ibukota Kalimantan selatan yang dapat dijangkau oleh kendaraan roda
empat maupun dua dari kota Banjarmasin dengan waktu tempuh sekitar 3 - 4 jam. Total
luas wilayah Kuasa Pertambangan kurang lebih 600 ha. Dimana secara Geografis
terletak pada koordinat :
Tabel 2.1.
Koordinat Geografis Letak Perusahaan
Koordinat Geografis
Bujur Timur Lintang Selatan
115o 11’ 20’’ 3o 43’ 38’’
115o 11’ 20’’ 3o 42’ 53’’
115o 13’ 10’’ 3o 42’ 53’’
115o 13’ 10’’ 3o 43’ 38’’

5-19
5-20
2.2 Keadaan Umum Perusahaan
2.2.1 Sejarah dan Perijinan
PT Kalimantan Prima Persada merupakan kontraktor pertambangan nasional yang
mengerjakan proyek-proyek pertambangan di beberapa wilayah di
Kalimantan.PTKalimantan Prima Persada (PT KPP) adalah anak perusahaan PT
Pamapersada Nusantara yang berdiri pada tanggal 9 September 2003. Salah satu
penambangan batubara dilakukan pada site penambangan yaitu PT Amanah Anugerah
Adi Mulia, yang mendapatkan kontrak penambangan selama 5 tahun sejak 2010 – 2015.
Kontrak kerja PT. Kalimantan Prima Persada dengan PT. Amanah Anugerah Adi
Mulia meliputi kegiatan pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan menuju lokasi
pengolahan melalui jalan tambang sepanjang 33 Km menuju port.
Lokasi proyek pertambangan PT Kalimantan Prima Persada terbagi menjadi 4
project, yaitu :
1. Rantau mining project
2. Sungai putting port project
3. Tanjung alam jaya mining project
4. Amanah mining project

2.2.2 Kondisi Iklim dan Curah Hujan


Daerah tambang pit KPP memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 28º - 35º
o
C, dan suhu tahunan rata-rata 29 C hal ini dimungkinkan karena posisi dari tambang PIT
KPP yang dekat dengan garis khatulistiwa sehingga daerah ini dipengaruhi oleh 2 musim,
yaitu musim kemarau dan musim hujan.Daerah Kalimantan Selatan termasuk daerah
yang beriklim tropis.Kelembaban udara termasuk tinggi pada kisaran maksimum dan
minimum secara berturut-turut 84,4%, 81,05%, dan 73,4%. Untuk kecepatan angin di
daerah tambang pit KPP termasuk rendah berkisar antara 0,7 knot atau 0,35 m/s sampai
3,3 knot atau 1,65 m/s dengan rata-ratanya untuk sepanjang tahun 1,78 knot atau 0,89 m/s.
Curah hujan terendah sepanjang tahun 2013 terjadi pada bulan Oktober dengan
curah hujan 8.50 mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan februari dengan
curah hujan 379.08 mm. Curah hujan sangat berbepengaruh terhadap kelancaran
produksi.

5-21
Tabel 2.2.
Curah Hujan per Bulan Tahun 2013 Pit KPP

Curah Hujan Rata-rata (mm/bulan)


Bulan
2011 2012 2013
Januari 150.67 138.5 163.84
Februari 301.76 312.56 379.08
Maret 255.94 212.96 249.87
April 196.34 186.76 217.2
Mei 205.33 201.23 186.22
Juni 220.15 213.7 210.3
Juli 320.87 298.78 364.6
Agustus 160.65 157.98 148.63
September 279.72 267.83 253.38
Oktober 18.65 20.12 8.5
November 87.26 95.84 71.54
Desember 97.65 104.5 90.56
Sumber : Monitoring Control Engineering PT KPP, 2013.

2.3 Keadaan Geologi


2.3.1 Morfologi
Ada beberapa klasifikasi satuan morfologi yang digunakan untuk menentukan
kondisi morfologi suatu daerah, salah satu di antaranya adalah Klasifikasi Satuan
Morfologi menurut Van Zuindam,1985.
Tabel 2.3.
Klasifikasi Satuan Morfologi

Kemiringan Lereng Perbedaan


Kelas Relief (%) Ketinggian
Datar – Hampir datar 0–2 <
Berombak 3–7 5–
Berombak-
8–13 25–75
Bergelomban
g
Bergelombang–Berbukit 14–20 75–200
Berbukit–Pegunungan 21–55 200–500
Pegunungan Curam 55–140 500-1.000
Pegunungan sangat >1.000
>140
Curam
Sumber : Van Zuindam,1985

5-22
Secara regional Kabupaten Tanah Laut memiliki 4(empat) satuan morfologi yaitu
morfologi daratan, dataran bergelombang, perbukitan dan pegunungan.
Di wilayah penelitian diketahui memiliki ketinggian sekitar 70 mdpl, kelerengan
relief umumnya > 16% dan beda tinggi satuan bukit 100 – 200 m. Menurut klasifikasi Van
Zuindam daerah penelitian memiliki morfologi bergelombang – berbukit.

2.3.2 Stratigrafi
Daerah IUP PT Amanah Anugerah Abdi Mulia termasuk ke dalam cekungan
Barito, sub cekungan Asam – asam. Pada Cekungan Barito terdapat beberapa formasi
batuan sedimen pembawa batubara. Formasi batuan sedimen tertua adalah formasi
tanjung yang berumur Miosen. Menurut peta geologi Lembar Banjarmasin, daerah
Tambang penelitian termasuk ke dalam Formasi Pudak (Kap), akan tetapi pada lokasi IUP
PT Amanah Anugerah Adi Mulia termasuk dalam formasi Tanjung.

Sumber : rorygeobumi.blogspot.com
Gambar 2.2
Cekungan Kalimantan

5-23
Secara regional berdasarkan Peta Gologi Lembar Banjarmasin Tahun 1994, Skala
1:250.000, formasi batuan yang berada di dalam konsesi Izin Usaha Pertambangan PT.
Amanah Anugerah Adi Mulia dan sekitarnyaadalah sebagai berikut :
a. Formasi Warukin (Tmw)
Formasi batuan ini merupakan perselingan batupasir kuarsa dengan ukuran
butir halus hingga kasar dan dibeberapa tempat berupa konglomeratan (5 – 30 cm)
dan batulempung (3 – 100 cm), dengan sisipan batulempung pasiran dan batubara
(20 – 50 cm) yang terendapkan dalam lingkungan paralik dengan perkiraan ketebalan
1.250 m. Formasi batuan ini terindikasi terbentuk di akhir Miosen Awal hingga Miosen
Tengah dari fosil-fosil yang terkandung dalam lapisan batulempung.
b. Formasi Berai (Tomb)
Formasi ini disusun oleh batugamping berwarna putih kelabu, berlapis baik
dengan ketebalan 20 – 200 cm; setempat kaya akan koral, foraminifera dan
ganggang, besisipan napal berwarna kelabu muda padat berlapis baik (10 – 15 cm),
mengandung foraminifera plankton; dan batulempung berwarna kelabu setempat
terserpihkan dengan ketebalan 25 – 75 cm. Kumpulan foraminifera besar yang
terdapat dalam batugamping adalah Nummulites fichteli (Michelotti), Heterostegina
sp., Quinquiloculina sp., Lepidocyclina (Eulepidina) sp., Cycloclypeus sp., Gypsina
sp., Echinoid dan Rotalia sp., yang menunjukkan umur Oligosen Awal – Miosen Awal.
Kumpulan foraminifera plankton yang terdapat dalam napal dan batulempung adalah
Globorotalia opima (Bolli), Globigerina ouchitaensis (Bolli), Globigerinita unicava
(Bolli, Loeblich dan Tappan), Globigerinoides quadrilobatus (Banner dan Blow), dan
Cassigerinella chipolensis (Chushman dan Ponton) yang menunjukkan umur nisbi
Oligosen. Formasi ini terendapkan dalam lingkungan neritik dan ketebalannya lebih
kurang 1000 m.
c. Formasi Tanjung (Tet)
Formasi batuan ini disusun oleh batupasir kuarsa berbutir halus sampai
kasar dengan tebal perlapisan 50 – 150 cm, berstruktur sedimen perarian halus dan
perlapisan silang-siur, sisipan batulempung berwarna kelabu setempat menyerpih,
ketebalan perlapisan 30 – 150 cm, dijumpai pada bagian atas formasi; sisipan
batubara berwarna hitam, mengkilat, pejal, dijumpai pada bagian bawah formasi
dengan tebal lapisan 50 – 150 cm setempat dijumpai lensa batugamping warna
kelabu kecoklatan, mengandung kepingan moluska, echinoid dan foraminifera
diantaranya Nummulites javanus (Verbeek) dan Heterostegina sp., juga

5-24
foraminifera kecil bentos dari keluarga Milliolidae yang menunjukkan umur Eosen,
terendapkan di lingkungan paralas – neritic Formasi ini diperkirakan memiliki
ketebalan lebih kurang 750 m.
d. Formasi Pudak (Kap)
Formasi batuan ini merupakan lava dengan perselingan konglomerat/breksi
vulkanik klastik dan batupasir kotor dengan olistolit batugamping, basal porfir,
ignimbrite, batuan malihan dan ultramafic. Ukuran olistolit berkisar antara beberapa
centimeter hingga ratusan meter. Olistolit batugamping paling luas mencapai 2 km.
bagian atas formasi menjemari dengan Formasi Keramaian. Di Lembar Amuntai,
Kotabaru, dan Sampanahan disebut sebagai Formasi Pitap.

e. Formasi Olistolit Kintap (Kok)


Formasi ini berupa batugamping klastika pejal sampai berlapis tebal,
berwarna kelabu muda – tua dan putih kekuningan. Bagian bawah mengandung
batupasir konglomeratan warna kelabu kehitaman, terpilah buruk, bentuk butir
menyudut-nyudut tanggung, sangat padu; komponen terdiri dari kepingan batuan
basal – andesit dan batugamping Orbitulina dengan massa dasar yang telah
mengalami penghabluran ulang umurnya diperkirakan awal Kapur Akhir.
f. Formasi Granit (Mgr)
Formasi batuan ini berupa batugranit, berwarna putih kecokelatan, berhablur
penuh, hipidiomorf berbutir seragam, ukuran butiran 1 – 3,5 mm, tersusun oleh
mineral ortoklas, kuarsa, sedikit plagioklas, bertekstur grafik, granofirik dan mirmekit,
mineral lain hornblend, muskovit dan bijih; tersingkap di Sungai Kintap dekat Desa
Riam Adungan.
g. Formasi Gabro (Mgb)
Formasi batuan gabro berwarna kelabu kehijauan, berhablur penuh,
hipidiomorf, berbutir seragam, besar butir antara 1 – 4,5 mm, tersusun oleh mineral
plagioklas (labradorit) dan piroksen (augit) dengan mineral ikutan hornblend dan bijih.
Setempat piroksen telah terkloritkan menjadi hornblende. Di beberapa tempat batuan
ini berasosiasi dengan batuan ultramafik.
h. Formasi Ultramafik (Mub)
Formasi ini tersebar di sepanjang Pegunungan Bobaris, Pegunungan Manjam
dan Pegunungan Kusan yang hubungan dengan batuan sekitarnya adalah sentuhan
tektonik.

5-25
5-26
2.3.3 Struktur geologi
Secara regional, kondisi geologi disekitar IUP PT Amanah Anugerah Adi Mulia
merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Meratus yang membujur dengan arah
Timur Laut – Barat. Pada daerah IUP PT Amanah Anugerah Adi Mulia terdapat struktur
geologi sesar naik, sesar mendatar dan sesar turun. Pada daerah sekitarnya yang
termasuk formasi Kap juga ditemukan singkapan dengan dip 70o. Pada formasi Tomb
terdapat singkapan dip 20o dengan struktur antiklin dan singkapan dengan dip 40o dengan
sesar mendatar. Pada perbatasan formasi Kap terhadap formasi Mub terdapat kontak
geologi sesar.
Keadaan tektonik daerah konsesi diperkirakan telah berlangsung sejak zaman
Jura dan telah menyebabkan tercampurnya batuan ultramafik dengan batuan malihan.
Pada zaman Kapur Awal atau sebelumnya terjadi penerobosan granit dan diorite yang
menerobos batuan ultramafik dan batuan malihan. Pada akhir Kapur Awal terbentuk
kelompok Alino yang terdiri dari Formasi Paniungan, Formasi Pudak, formasi Keramaian,
dan Formasi Manunggul, yang sebagian merupakan olistostrom, diselingi dengan
kegiatan gunung api Kelompok Pitanak yang terdiri dari Formasi Pitanak dan Formasi
Paau.
Gerakan tektonik terakhir terjadi pada kala Miosen Akhir, menyebabkan batuan
yang tua terangkat, membentuk Tinggian Meratus, dan melipat kuat batuan Tersier dan
pra-Tersier.

2.3.4 Batubara

Dari hasil eksplorasi yang dilakukan oleh team geologis PT. Amanah Anugerah
Adi Mulia pada bulan Januari 2010 yang meliputi area dengan luasan ± 200 Ha, batubara
yang berjumlah 11 lapisan sebagai mana yang dijelaskan berikut ini :
a. SeamRover 1, singkapan yang ditemukan pada lokasi tambang dengan strike ke arah
timur dan kemiringan sekitar 10o – 12o ke arah selatan. Seam ini mempunyai
ketebalan 0,15 – 0,85 meter, batubara berwarna hitam terang, degan warna gores
hitam dull,dan massif.
b. SeamRover 2, singkapan yang ditemukan pada lokasi tambang dengan strike N 80o
E/13o. Ketebalan yang tercatat sebesar 0,8 – 1,58 meter dengan sisipan parting
setebal 10 cm pada 1,10 meter dari bagian roof lapisan. Batubara berwarna hitam
mengkilap, warna gores hitam, dan massif.

5-27
c. SeamRover 3, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan sifat yang serupa
dengan sifat singkapan yang sebelumnya. Ketebalan batubara 0,25 – 1,4 meter dan
dispot-spot tertentu terindikasi teroksidasi besi.
d. SeamRover 4, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan strike N 80o E/13o,
ketebalan antara 0,3 – 0,7 meter, berwarna hitam kusam hingga terang, warna gores
hitam, bagian atas tertutupi parting 10 – 14 cm berupa lempung karbonan.
e. SeamMiddle 30, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan strike N 210o E/60o
dengan ketebalan 0,35 – 0,7 meter.
f. SeamMiddle 50, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan ketebalan 0,3 – 1,05
meter.
g. SeamMiddle 2,5, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan strike N 72o E/13o
dan ketebalan 2,5 – 3,05 meter.
h. SeamLower 30, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan strike N 68o E/14o
dan ketebalan 0,3 – 0,45 meter.
i. SeamLower 1, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan strike N 70o E/10o dan
ketebalan 0,3 – 1,5 meter.
j. SeamLower 2, singkapan ditemukan dilokasi tambang dengan strike N 68o E/14o dan
ketebalan 1,6 – 2,1 meter.
k. SeamLower 3, singkapan tidak ditemukan dipermukaan namun diketahui dari hasil
pemboran. Seam ini terindikasi memiliki sifat yang serupa dengan seam Lower 1 dan
Lower 2.

2.4 Kegiatan Penambangan

Kegiatan penambangan batubara yang dilakukan oleh PT Kaliman Prima


Persadamenggunakan metode tambang terbuka. Penggalian dilakukan dari arah timur ke
barat, dengan kondisi endapan miring setiap seam batubara yang berkisar 14-15o.
Adapun kegiatan penambangan PT Kalimantan Prima Persada adalah sebagai berikut :
a. Persiapan dan Pembersihan Lahan
b. Pengupasan dan Pengankutan Tanah pucuk(Top Soil)
c. Pemberaian dan Pengangkutan Overburden
d. Penggalian dan Pengangkutan Batubara
e. Pengolahan Batubara

5-28
f. Pengankutan ke Port
g. Penjualan dan pengapalan
Secara lebih jelas kegiatan penambangan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
2.4.1. Persiapan dan Pembersihan Lahan

Sebelum di buka, area penambamgam PT Kaliman Prima Persada merupakan


area berhutan sekunder. Sebagian besar pepohonan yang berukuran besar di lokasi
penambangan telah hilang karena penebangan yang dilakukan oleh kegiataan lainnya
sebelum proyek penambangan berlangsung. Dalam proses awal pembukaan lahan,
pepohonan kecil dan semak semak dibersihkan secara langsung dengan menggunakan
bulldozer. Hanya jika masih ditemukan pohon yang berukuran besar, maka terlebih dahulu
dipotong dengan menggunakan gergaji mesin (chain saw), baru kemudian akarnya digali
dengan bulldozer atau dengan bantuan excavator. Luas area yang dibersihkan adalah
mengikuti luas bukaan tambang yakni sekitar 26,5 – 26,4 ha/tahun. Dengan rencana
produksi hingga tahun 2015, lahan yang akan dibuka total seluas 147,1 ha, dimana 20,1
ha di antaranya sudah terbuka dalam operasional penambangan selanjutnya.

2.4.2 Pengupasan dan Pengangkutan Tanah Pucuk (Top Soil)


Setelah permukaan lahan dibersihkan dari vegetasi-vegetasi maka mulailah
kegiatan pengupasan Top Soil. Ketebalan lapiisan Top Soil yang dikupas berkisar antara
50 – 120 cm. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan excavator dan pengangkutan
menggunakan dump truck. Penumpukan Top Soil dipisahkan pada tempat yang khusus
dan ketika telah mencapai batas maksimum tumpukan maka akan ditanami tanaman
perdu sementara untuk menghindari erosi dan menjaga kesuburan tanah.

2.4.3 Pemberaian Pengangkutan Overburden


Lapisan tanah penutup overburden ada yang dapat digali tanpa diledakkan dahulu
sebelum batuannya dapat dipindahkan. Pada awalnya pembukaan tambang tanah
penutup terpaksa ditimbun di luar area bukaan tambang (outpit dump). Baru pada fase
bukaan berikutnya metode backfilling dapat diterapkan.
Penetapan cara pemindahan batuan penutup sangat dipengaruhi oleh jenis
material batuannya. Pemindahan lapisan batuan yang tergolong lunak dan tidak kompak
atau lapuk dapat dilakukan dengan metode penggalian langsung atau dengan digaru
terlebih dahulu menggunakan bulldozer yang dilengkapi pisau bajak (ripper blade). Tetapi

5-29
untuk lapisan batuan yang tergolong kompak maka terpaksa digunakan metode
peledakan, sebelum dapat dikupas atau digali dengan excavator. Lapisan batuan penutup
(overburden) di daerah Riam Adungan diidentifikasi tergolong batuan dengan kekerasan
sedang sampai keras/kompak sehingga memerlukan proses peledakan (blasting) terlebih
dahulu sebelum dapat digali dan dipindahkan.
Kegiatan pemberaian overburden yang dilakukan dengan proses peledakan
menggunakan metode nonel. Sebelum melakukan kegitan peledakan dilakukan terlebih
dahulu kegiatan pemboran, alat bor yang digunakan adalah Drilltech DR245S dengan
diameter 6 ¾ inchi. Setelah dilakukan kegiatan pemberaian maka dilakukan kegiatan
penggalian dan pengangkutan overburden, dengan menggunakan alat gali PC1250 dan
alat angkut HD785 ke arah diposal.

2.4.4 Penggalian dan Pengangkutan Batubara


Penggalian batubara dilakukan dengan sistem konvensional menggunakan alat
gali mekanis (excavator) untuk menjaga mutu batubara yang diambil bebas dari segala
jenis kontaminasi, setelah lapisan penutup batubara dipindahkan, maka permukaan
lapisan batubara terlebih dahulu dibersihkan dari sisa sisa lapisan penutup. Lapisan
batubara yang diperkirakan hilang dari kegiatan ini adalah 5 sampai 10 cm. Setelah
dibersihkan dari kotoran, untuk batubara yang sangat kompak dilakukan pemberaian
terlebih dahulu dengan metode penggaruan (ripping). Sedangkan untuk lapisan batubara
yang tidak terlalu keras dan kompak dapat dilakukan dengan penggalian secara langsung.
Kegiatan penggalian atau pengambilan batubara tersebut dilakukan secara berurutan
setiap strip dan blok penambangan, sehingga terjadi penambangan yang
berkesinambungan atau yang dikenal dengan metode strip mine. Selanjutnya batubara
hasil pemberaian dimuat menggunakan excavator ke dalam dump truck untuk diangkut
ke Stockpile.
Berdasarkan hasil perhitungan sisa cadangan batubara dalam wilayah kuasa
penambangan PT Amanah, diketahui sumberdaya terduga sebesar 10,95 juta ton,
sumberdaya terkira sebesar 9,39 juta ton, sumberdaya terukur sebesar 7,82 juta ton, dan
jumlah cadangan yang dinilai ekonomis saat ini sebesar 5,50 juta ton. Seiring dengan
jalannya kegiatan penambangan yang telah dilakukan pihak KPP hingga tahun 2010 dan
rencana penambangan dari tahun 2011, maka dilakukan pengembangan eksplorasi detil
pada daerah daerah yang diperkirakan masih belum cukup data bornya, sehingga

5-30
memungkinkan jumlah cadangan batubara tersebut akan berubah dan diharapkan
menjadi lebih besar. Disamping itu dengan ada nya permintaan pasar untuk jenis batubara
super yang semakin tinggi dan perkembangan harga yang relatif lebih baik, maka akan
sangat memungkinkan untuk mengeksploitasi deposit dengan stripping rasio (SR) tinggi,
sehingga SR juga berubah mengikuti harga batubara. Dengan didukung penerapan dan
kemajuan teknologi pertambangan yang terus berkembang hingga dapat menekan biaya
operasional penambangan, maka jumlah cadangan ekonomis juga dapat meningkat.

2.4.5 Pengolahan Batubara


Batubara hasil penambangan ditempatkan di stock ROM dekat lokasi
penambangan. Selanjutnya untuk mencapai keseragaman ukuran batubara sesuai
permintaan pembeli, batubara yang telah di hauling akan diremukan dengan
menggunakan crusher untuk mencapai ukuran butir 60 mm. unit peremukan terdiri dari
hopper, yang berfungsi sebagai tempat penerima umpan atau corong yang menampung
batubara yang akan diremukan, dan crusher yang berfungsi sebagai alat peremuknya.

2.4.6 Pengangkutan ke Port

Setelah dilakukan pengolahan, batubara tersebut diangkut kembali menuju


Portyang berjarak ± 39 Km dari lokasi penambangan dengan menggunakan Dump Truck.

5-31
Sumber :Engineering Department PT. Kalimantan Prima Persada, 2013.
Gambar 2.5.
Skema Kegiatan Penambangan PT. Kalimantan Prima Persada

5-32
BAB III
DASAR TEORI

3.1 Peralatan Mekanis


Segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian
(digging, breaking, loosening), pemuatan (loading), pengangkutan (hauling,
transportating), penimbunan (dumping, filling), perataan (spreading, leveling) dan
pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan alat-alat mekanis (alat-alat besar)
disebut pemindahan tanah mekanis.
Untuk pemindahan tanah mekanis ini biasa digunakan alat-alat mekanis yang
sesuai kemampuan kerja alat-alat mekanis tersebut tetapi akan dibebankan kepada
penggunaannya untuk pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan tambang terbuka.
Selain itu penggunaan peralatan mekanis disesuaikan dengan komponen
lapangan kerja yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Jalan-jalan dan sarana pengangkutan yang ada (accessibility and transportation).
2. Tumbuh-tumbuhan (vegetation).
3. Macam material dan perubahan volumenya (kind of material and its change of
volume).
4. Daya dukung material (bearing capacity).
5. Iklim (climate).
6. Ketinggian dari permukaan air laut (altitude).
7. Kemiringan, jarak dan keadaan jalan (haul road conditions).
8. Effisiensi kerja (operating efficiency).
9. Syarat-syarat penyelesaian pekerjaan (finishing spesifications).
10. Syarat-syarat penimbunan (fill spesifications)
11. Waktu (time element).
12. Ongkos-ongkos produksi (production costs).
(Partanto, 2000 : 1-10)

Menurut Indonesianto, 2008 ; dasar pemilihan dari peralatan mekanis adalah


sebagai berikut :
1. Adanya jaminan keselamatan kerja (safety)

5-33
Maksudnya adalah jaminan keselamatan kerja dari alat, yaitu apakah alat PTM
(Pemindahan Tanah Mekanis) tersebut membahayakan operatornya atau tidak.
2. Ongkos gali dan muat seminimum mungkin suatu perusahaan
pembongkaran/pemindahan tanah mekanis yang akan memilih peralatan PTM apa
yang akan dicapai, terlebih dahulu harus menghitung secara teoritis tentang :
Produksinya (out put) atau kapasitas alatnya, Biaya pemilikan (cost of owning), Biaya
operasi (cost of operating).
3. Singkronisasi dengan alat PTM lain (utamanya keserasian kerja antara alat muat dan
alat angkut).

3.2 Alat Gali Muat


Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Beberapa alat mekanis digunakan
untuk menggai tanah dan batuan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah power shovel,
backhoe, dragline dan clamshell (Basuki, 2004)
Alat gali ini mempunyai bagian-bagan utama, antara lain:
a. Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit)
b. Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit)
c. Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan yang akan
dilaksanakan.(Wigroho, 1992)

3.3 Alat Angkut


Alat angkut adalah alat yang digunakan untuk memindahkan material hasil
penambangan ke tempat penimbunan atau pengolahan.
Pengangkutan batuan, endapan bijih, waste, dan lain-lain merupakan suatu hal
yang sangat mempengaruhi operasi penambangan. Untung rugi suatu perusahaan
tambang terletak juga pada lancar tidaknya pengangkutan yang tersedia.
Untuk pengukuran jarak dekat (kurang dari 5 km) dapat dipakai truck dan power
scraper. Untuk pengangkutan jarak sedang (5 – 20 km) dapat dipakai truk berukuran
besar, dan belt conveyor. Sedangkan untuk jarak jauh (> 20 km) dipergunakan kereta api
atau pipa. (Prodjosumarto,1989).

5-34
3.4 Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
3.4.1 Alat Gali Muat
Untuk menghitung produktivitas back hoe, pertama-tama kita harus membatasi
terhadap kondisi yang ada pada setiap keadaan pekerjaan.
Back hoe sama seperti power shovel dimana jenis material mempengaruhi
didalam perhitungan produktivitas. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada
pemilihan kapasitas bucket (Basuki, 2004)
Untuk perhitungan produksi per siklus alat gali muat dapat menggunakan
persamaan dibawah ini: (Anonim, 2002)

q = q1 x K

Keterangan :
q = Produksi per siklus (m3)
q1 = Kapasitas Munjung Bucket (m3)
K = Bucket Fill Factor

Kemudian untuk perhitungan produktivitas alat gali muat dapat menggunakan


persamaan dibawah ini : (Anonim, 2002)

xqxE

Keterangan :
Q = Produktivitas alat gali muat (m3/jam)
q = Produksi per siklus (m3)
E = Efisiensi Kerja
CT = Cycle time (detik)

3.4.2 Alat Angkut


Produktivitas dari truk dipengaruhi oleh waktu siklusnya. Waktu siklus dump truck
terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu
perjalanan kembali dan waktu antri (Basuki, 2004)
Untuk perhitungan produksi per siklus alat gali muat dapat menggunakan
persamaan dibawah ini: (Anonim, 2002)

5-35
q = n x q1 x K

Keterangan :
q = Produksi per siklus alat angkut (m3)
q1 = Kapasitas Munjung Bucket (m3)
K = Bucket Fill Factor
n = Jumlah pengisian bak oleh bucket /Passing
Kemudian untuk perhitungan produktivitas alat angkut dapat menggunakan
persamaan dibawah ini : (Anonim, 2002)

xqxE

Keterangan :
Q = Produktivitas alat Angkut (m3/jam)
q = Produksi per siklus (m3)
Eff = Efisiensi Kerja
CT = Cycle time (detik)

3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Alat Mekanis


3.5.1. Waktu Edar (Cycle Time)
a. Waktu Edar Alat Gali Muat
Terdiri dari waktu untuk menggali, waktu ayunan bermuatan, waktu untuk
menumpahkan muatan, waktu ayunan kosong. (Anonim, 2010 : 15A-10)

Cycle time = ET + STL + DT + STE

Keterangan :
ET = Excavating time (detik) DT = Dumping Time (detik)
STL = Swing time Loaded (detik) STE = Swing time empty (detik)

5-36
Sedangkan pada beberapa jenis alat telah ditentukan besar cycle time standar
yang dilihat dari beberapa parameter. Cycle time standar alat gali muat untuk merk
Komatsu dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1.
Cycle Time Standar untuk Excavator Merk Komatsu Edisi 30

Swing Angle (s) Swing Angle (s)


Model Model
45o – 90o 90o – 180o 45o – 90o 90o – 180o
PC80 10 – 13 13 - 16 PC300, PC350 15 - 18 18 - 21
PC100 11 – 14 14 - 17 PC380 16 - 19 19 - 22
PW100,PW130E 11 – 14 14 - 17 PC400,PC450 16 - 19 19 - 22
PC120,SPC130 11 – 14 14 - 17 PC750 18 - 21 21 - 24
PC150 13 – 16 16 - 19 PC800 18 - 21 21 - 24
PW170ES 13 – 16 16 - 19 PC1250 22 - 25 25 - 28
PC180 13 – 16 16 - 19 PC1800 24 - 27 27 - 30
PC200,PC210 13 – 16 16 - 19 PC1400 24 - 30 30 - 37
PW210 14 – 17 17 - 20 PC3000 24 - 30 30 - 37
PC220,PC230 14 – 17 17 - 20 PC4000 24 - 30 30 - 37
PC240 15 – 18 18 - 21 PC5500 25 - 31 31 - 38
PC250 15 – 18 18 - 21 PC8000 25 - 31 31 - 38
(Sumber : Anonim, 2010 : 15A-10)
Tabel 3.2
Cycle Time Standar untuk Excavator Merk Komatsu Edisi 30
Swing Angle (s) Swing Angle (s)
Model Model
45o – 90o 90o – 180o 45o – 90o 90o – 180o
PC 78 10 ~ 13 13 ~ 16 PC270,PC290 15 ~ 18 18 ~ 21
PW140 11 ~ 14 14 ~ 17 PC300,PC350 15 ~ 18 18 ~ 21
PC120, PC130 11 ~ 14 14 ~ 17 PC400,PC450 16 ~ 19 19 ~ 22
PC160 13 ~ 16 16 ~ 19 PC600 17 ~ 20 20 ~ 23
PW160,PW180 13 ~ 16 16 ~ 19 PC750,PC800,PC850 18 ~ 21 21 ~ 24
PC180 13 ~ 16 16 ~ 19 PC1250 22 ~ 25 25 ~ 28
PC200,PC210 13 ~ 16 16 ~ 19 PC2000 24 ~ 27 27 ~ 30
PW200,220 14 ~ 17 17 ~ 20
PC220,PC230,PC240 14 ~ 17 17 ~ 20
(Sumber : Anonim, 2010 : 15A-10)

b. Waktu Edar Alat Angkut


Waktu edar alat angkut pada umumnya terdiri dari waktu menunggu alat untuk
dimuat, waktu diisi muatan, waktu mengangkut muatan, waktu dumping, waktu kembali
kosong. Persamaan waktu edar alat angkut adalah sebagai berikut : (Anonim, 2010 :
15A-13 )

5-37
Cycle time = LT + HLT + DT + RT + SLT

Keterangan :
LT = Loading Time (detik)
HLT = Hauling Time (detik)
DT = Dumping Time plus time expended (detik)
RT = Return Time (detik)
SLT = Spoting Time (detik)

3.5.2. Pola Pemuatan


Secara umum klasifikasi pola pemuatan dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu
:
a. Berdasarkan dari jumlah penempatan posisi truk untuk dimuati terhadap posisi
backhoe
b. Berdasarkan dari posisi truk untuk dimuati hasil galian backhoe
c. Berdasarkan cara manuvernya
Dilihat dari jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati terhadap posisi back hoe
(biasa disebut pola gali muat), maka ada 2 pola yaitu:
a. Single Back up, truck memposisikan untuk dimuati pada satu tempat
b. Double Back Up, truck memposisikan diri untuk dimuati pada dua tempat
c. Triple Back Up, truck memposisikan diri untuk dimuati pada tiga tempat.
Berdasarkan dari posisi truck untuk dimuati hasil galian backhoe (pola galian muat),
maka terdapat 2 pola, yaitu :
a. Bottom Loading, dimana posisi backhoe dan truk pada satu level (sama-sama diatas
jenjang)
b. Top Loading, dimana posisi backhoe diatas jenjang dan truk berada dibawah jenjang.

Berdasarkan cara manuvernya, pola muat dapat dibedakan menjadi :


a. Frontal Cut, dimana backhoe berhadapan dengan muka jenjang atau front penggalian.
Pada pola ini alat mulai memuat pertama kali pada truk sebelah kiri sampai penuh,
kemudian dilanjutkan pemuatan pada truk sebelah kanan. Sudut putar backhoe antara
10o – 110o.

5-38
b. Parallel Cut With Drive By, dimana backhoe bergerak melintang dan sejajar dengan
front penggalian. Pola ini diterapkan apabila lokasi pemuatan memiliki 2 (dua) akses
dan berdekatan dengan lokasi penimbunan (Indonesianto, 2008 : III.37-38)

3.5.3. Bucket Fill Factor


Karakteristik ukuran material memiliki peranan penting dalam menentukan proses
pemuatan. Produksi dari alat muat sangat dipengaruhi oleh material yang dimuatnya.
Disini dikenal istilah faktor pengisian bucket yaitu perbandingan antara volume material
nyata yang dimuat bucket dengan kapasitas munjung bucket.
Faktor pengisian mangkuk alat muat (F) dapat dinyatakan sebagai perbandingan
volume nyata (Vn) dengan volume munjung teoritis (Vt), seperti yang dinyatakan dalam
persamaan (Anjar, 1997 : 3-2) :

Dimana :
F = Faktor pengisian mangkuk (%)
Vn = Volume nyata atau kapasitas nyata mangkuk (m3)
Vt = Volume munjung teoritis mangkuk (m3)
Sedangkan berdasarkan teoritis bucket fill factor dapat diperoleh dengan mengacu
pada parameter kondisi penggalian, yang terlihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Bucket Fill Factor Standar untuk Berbagai Tipe Material

Bucket Fill
Condition Excavating Conditions
Factor
Easy Excavating natural ground of clayey soil, clay, or soft soil 1.1 – 1.2
Average Excavating natural ground of soil such as sandy soil and 1.0 – 1.1
Rather dry soil
Excavating natural ground of sandy soil with gravel 0.8 – 0.9
Difficult Loading Blasted Rock 0.7 – 0.8
Sumber : Anonim, 2010 : 15A-9
3.5.4. Swell Factor
“Swell” adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari tempatnya.
Di alam, material didapati dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga
hanya sedikit bagian-bagian kosong (void) yang terisi udara di antara butir-butirnya, lebih-
lebih kalau butir-butir itu halus sekali.

5-39
Apabila material digali dari tempat aslinya, maka akan terjadi pengembangan
volume (swell). Untuk menyatakan berapa besarnya pengembangan volume itu dikenal
dua istilah yaitu : Faktor pengembangan (Swell factor) dan Persen pengembangan
(Percent swell)
Angka-angka faktor pengembangan (swell factor) setiap klasifikasi tanah atau
material berbeda sesuai dengan jenis tanahnya seperti terlihat pada Tabel swell factor
berikut ini :
Tabel 3.5.
Representative Swell For Different Classes of Earth

Class of Earth Percent Swell (%)


Clean Sand or Gravel 5 – 15
Top Soil 10 - 25
Loamy Soil 10 - 35
Common Earth 20 - 45
Clay 30 - 60
Solid Rock 50 - 80
Sumber : Indonesianto, 2008

Sedangkan Percent Swell adalah perbandingan antara densitas dari material


sesudah digali (loose) dan material sebelum digali (insitu) yang dinyatakan dalam persen
.

Densitas loose (ton / m3 )


SF = x 100 %
Densitas insitu (ton / m3 )

3.5.5. Efisiensi Kerja (Job Efficiency)


Menurut Ir. Susy Fatena Rostiyanti (2002), dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan alat berat terdapat faktor yang mempengaruhi produktivitas alat yaitu
efisiensi kerja. Efektivitas alat tersebut bekerja tergantung dari beberapa hai yaitu:
- kemampuan operator pemakai alat,
- pemilihan dan pemelihara an alat,
- perencanaan dan pengaturan letak alat,

5-40
- topografi dan volume pekerjaan,
- kondisi cuaca,
- metode pelaksanaan alat.
Dalam kenyataannya, penentuan besarnya efisiensi kerja sulit diukur, tetapi
dengan dasar pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati kenyataan.
Untuk penentuan efisiensi teoritis dapat ditentukan berdasarkan tabel efisiensi kerja
seperti pada tabel 3.4.

Tabel 3.6.
Tabel Efisiensi Kerja Untuk Berbagai Kondisi

Pemeliharaan Mesin
Kondisi
Operasi Alat Baik Buruk
Baik Sedang Buruk
Sekali Sekali
Baik Sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Buruk Sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32
Sumber : Nurhakim, 2004

Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah dengan
menghitung berapa menit alat tersebut bekerja secara efektif dalam satu jam,
diformulasikan sebagai (Nurhakim, 2004):

= � %
+�

Dimana :
E = Efisiensi Kerja (%)
CT = Cycle Time (sekon)
WT = Waktu Tunda (sekon)

5-41
3.5.6. Faktor Keserasian Alat Gali Muat dan Alat Angkut (Match Factor)
Faktor keserasian (Match Factor) biasanya digunakan untuk mengetahui jumlah alat
angkut yang sesuai (serasi) untuk melayani satu unit alat gali muat. Beberapa faktor yang
perlu diperhatikan dalam menghitung keserasian antara alat gali muat dan angkut adalah
:
 Jumlah alat gali muat dan alat angkut yang dipakai
 Waktu edar (cycle time) dari alat gali muat
 Jumlah pemuatan alat gali muat ke dalam alat angkut
 Waktu edar (cycle time) dari alat angkut
Keserasian alat gali muat dan alat angkut dapat dirumuskan sebagai :

�� � ���
MF =
�� � ���
Dimana :
MF = Faktor Keserasian (Match Factor)
Na = Jumlah alat angkut
Nm = Jumlah alat gali muat
Cta = Waktu edar alat angkut (sec.)
Ctm = Lamanya pemuatan ke alat angkut, yang besarnya adalah jumlah pemuatan
dikalikan dengan waktu edar alat gali-muat (menit)

Faktor Keserasian (match factorI) mempengaruhi kinerja dari alat gali muat dan alat
angkut, bila dari hasil perhitungan kita dapatkan hasil sebagai berikut :
- Faktor keserasian < 1, maka alat gali muat akan sering menganggur.
- Faktor keserasian = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi artinya kedua alat
tersebut akan sama-sama sibuk sehingga tidak perlu menunggu.
- Faktor keserasian > 1, maka alat angkut akan sering menganggur.

5-42
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Perumusan Masalah
- Membandingkan besar produktivitas teoritis dan
aktual alat gali muat dan alat angkut
- Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas alat gali muat dan alat angkut

Studi Pustaka
- Konsep Perhitungan
- Jenis dan Spesifikasi Alat
- Kondisi Daerah pengamatan

Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder

 Cycle Time Alat Gali muat dan Angkut 


 Kondisi dan profil Jalan Angkut 
Iklim dan Curah Hujan


Kecepatan Safety Alat Angkut


Data geologi


Data alat dan spesifikasinya


Data Bucket fill factor teoritis


Data efisiensi kerja teoritis
Working Hours

5-43
1

Pengolahan Data

 Perhitungan Cycle Time Alat Gali Muat dan Alat Angkut secara teoritis
 Perhitungan Produktivitas alat gali muat dan alat angkut secara teoritis dan

 Perhitungan Kebutuhan alat gali muat dan alat angkut berdasarkan nilai teoritis
aktual

dan aktual

Analisa Data

 Analisis perbandingan produktivitas alat gali muat dan alat angkut secara teoritis

 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat gali muat dan alat
dan aktual alat angkut

 Analisis peningkatkan kemampuan produktivitas alat gali muat dan alat angkut
angkut

Kesimpulan

Rekomendasi kepada perusahaan untuk peningkatan


Produktivitas alat gali muat dan alat angkut

Selesai

Gambar 4.1.
Diagram Alir Penelitian

4.2. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data


Instrumen atau peralatan yang dipergunakan pada kegiatan pengumpulan data
adalah :
- Stopwatch, digunakan untuk mengukur waktu edar (cycle time) alat gali muat dan alat
angkut material Overburden.
- Penggaris, digunakan untu mengukur rolling resistance.
- Kamera, digunakan untuk mengumpulkan foto-foto sebagai data penunjang.
Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh data yang benar-benar representatif yang dapat digunakan
dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan pengumpulan data adalah :
a. Studi Literatur

5-44
Untuk pelaksanaan penelitian studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-
bahan pustaka yang menunjang, baik yang bersifat sebagai dasar penelitian maupun
yang bersifat sebagai pendukung dan referensi. Literatur diperoleh dari buku-buku,
brosur-brosur, peta-peta, grafik dan tabel dari data perpustakaan maupun dari
perusahaan terkait.
b. Pengamatan Lapangan
Dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi lapangan
dan gambaran kondisi kerja alat secara nyata tentang kegiatan pemuatan, dan
pengangkutan yang dilakukan.
c. Pengambilan Data
Data diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (data primer) dan
literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada (data sekunder).
Pengambilan data tergantung dari jenis data yang dibutuhkan, yaitu :
 Data primer antara lain :
- Data cycle time alat muat dan alat angkut.
 Data Sekunder antara lain :
- Data geologi.
- Data curah hujan.
- Data jumlah alat dan spesifikasinya.
- Data Bucket fill factor teoritis
- Data produktivitas alat aktual
- Data-data pendukung lainnya

4.3. Teknik Analisis Data


Setelah semua data-data diperoleh, kemudian dlanjutkan dengan proses analisis
data. Proses analisis data juga dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu :
a. Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan
kegunaannya untuk lebih memudahkan dalam penganalisaan, yang selanjutnya
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau perhitungan penyelesaian.
 Data mengenai kondisi tempat kerja, kondisi jalan angkut, kondisi kerja operator,
digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kondisi kerja alat muat dan alat
angkut yang beroperasi.

5-45
 Data mengenai waktu edar, teknis alat, spesifikasi alat dan sifat material yang
kemudian diolah secara matematis untuk mengetahui produktivitas dari masing-
masing alat secara teoritis maupun secara nyata.
 Data mengenai monthly target, loss time, breakdown time digunakan untuk
mengetahui besar pencapai target faktor-faktor produksi dan mengevaluasi
kendala-kendala yang dihadapi

b. Analisis Data
Hasil pengolahan data digunakan untuk menganalisis cycle time, kondisi medan
kerja, serta sifat material sehingga dapat diketahui produktivitas dari alat muat dan alat
angkut secara nyata dilapangan maupun secara teoritis.
Dengan diketahuinya kemampuan produktivitas secara nyata maupun secara
teoritis diharapkan produktivitas dapat ditingkatkan dengan melakukan koreksi dan
perbaikan – perbaikan baik dari segi teknis alat, manusia dan kondisi tempat kerja.
Selain itu hasil pengolahan data pencapaian target faktor produksi digunakan
untuk mengevaluasi seberapa besar pencapaian secara aktual jika di bandingkan
dengan perencanaan, serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaian target produksi dan target faktor produksi sehingga dapat diambil suatu
rekomendasi guna perbaikan pada periode berikutnya.

5-46
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1. Pengambilan Data
Kegiatan pengambilan data dilakukan melalui pengamatan lapangan serta melalui
berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Pengambilan data dilakukan pada
bulan Februari hingga Maret 2014. Alat gali muat yang digunakan pada kegiatan
pembongkaran material tanah penutup adalah Komatsu PC300 dan Komatsu PC1250SP-
8, sedangkan alat angkut yang digunakan adalah Komatsu HD785 dan HD465. spesifikasi
untuk masing-masing alat dapat dilihat pada LAMPIRAN A.
Untuk mengetahui produktivitas alat gali muat dan alat, perlu dilakukan
pengamatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Produktivitas alat gali muat
dan alat angkut umumnya dipengaruhi oleh faktor alat, faktor alam/lingkungan dan faktor
manusia (Operator).

5.1.2 Waktu Edar (Cycle Time) Aktual Alat Gali Muat


Waktu edar alat adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk siklus kerja suatu alat.
Pada penelitian ini, waktu edar alat gali muat terdiri atas empat bagian, yaitu waktu
menggali material (Digging time), waktu ayun bermuatan (Swing Load), waktu tumpah
(Dumping Time), dan waktu ayun kosong (Swing Empty). Selain cycle time, juga terdapat
waktu tunda (delay time). Delay time yang terjadi dikarenakan alat gali muat harus
menunggu alat angkut yang belum datang dan menunggu alat angkut ketika melakukan
manuver di area pemuatan. Besar nilai delay time yang terdapat pada alat gali muat dan
total waktu edar alat gali muat dapat dilhat pada tabel 5.1, sedangkan secara rinci dapat
dilihat pada LAMPIRAN B.

5-47
Tabel 5.1.
Waktu Edar (Cycle Time) Komatsu PC300
Waktu
Siklus Kegiatan
(s)
Digging Time 8,89
Swing Load Time 3,7
Loading Time 2,97
Swing Empty Time 3,25
Cycle Time 18,81
Delay Time 5,35
Sumber : Pengambilan Data, 2014

Tabel 5.2.
Waktu Edar (Cycle Time) Komatsu PC1250SP-8
Waktu
Siklus Kegiatan
(s)
Digging Time 11,66
Swing Load Time 3,92
Loading Time 3,22
Swing Empty Time 3,28
Cycle Time 22,08
Delay Time 5,43
Sumber : Pengambilan Data, 2014

5.1.3. Waktu Edar (Cycle Time) Aktual Alat Angkut


Waktu edar (cycle time) alat angkut adalah waktu edar rata-rata yang
ditempuh oleh alat angkut mulai dari saat dimuati oleh Komatsu PC1250SP-8
sampai untuk dimuati kembali dalam keadaaan kosong. Waktu edar alat angkut ini
terdiri dari enam bagian yaitu waktu mengambil posisi pemuatan, waktu pemuatan,
waktu pengangkutan, waktu manuver tumpah, waktu penumpahan muatan, waktu
angkut kosong. Selain cycle time, juga terdapat waktu tunda (delay time). Waktu
tunda ini disebabkan adanya intersection dan masalah teknis lainnya. Total waktu
edar (cycle time) rata-rata alat angkut dapat dilihat pada tabel 5.3 dan table 5.4,
sedangkan cycle time alat angkut secara rinci dapat dilihat pada LAMPIRAN C.

E-48
Tabel 5.3.
Waktu Edar Alat Angkut HD465

Waktu
Siklus Kegiatan
(s)
Loading Time 222,15
Travel Load Time 213,55
Spoting Time 22,39
Dumping Time 28,28
Travel Empty Time 170,08
Spoting Time 17,85
Total Cycle Time 595,9
Delay Time 145,52
Sumber : Pengambilan Data, 2014
Tabel 5.4.
Waktu Edar Alat Angkut HD785

Waktu
Siklus Kegiatan
(s)
Loading Time 190,70
Travel Load Time 306,14
Spoting Time 22,23
Dumping Time 32,98
Travel Empty Time 202,76
Spoting Time 20,86
Total Cycle Time 775,66
Delay Time 165,49
Sumber : Pengambilan Data, 2014

5.1.4. Faktor Pengisian Bucket (Bucket Fill Factor)


Faktor pengisian (fill factor) merupakan suatu faktor yang menunjukkan
besarnya kapasitas nyata dengan kapasitas baku dari mangkuk (bucket) alat muat.
Kapasitas munjung alat gali muat Komatsu PC1250SP-8 secara teoritis adalah 6,7
m3 dan Komatsu PC300-7 adalah 1,8 m3. Dari keadaan di lapangan telah
ditentukan besar Bucket Fill Factor adalah 0,8.

E-49
Gambar 5.1
Pengisian Bucket

5.1.5. Faktor Pengembangan (Swell Factor)


Faktor pengembangan merupakan suatu faktor yang menunjukkan
besarnya volume pengembangan suatu material setelah digali dari tempatnya
berdasarkan volume asli sebelum digali. Perhitungan faktor pengembangan ini
nilai berat jenis loose dan insitu dari material overburden. Berat jenis loose
didapatkan dari hasil percobaan di laboratorium, sedangkan berat jenis insitu
didapatkan dari data Departemen Engineering PT Kalimantan Prima Persada Site
Asam-Asam. Dari data-data tersebut didapatkan nilai Swell Factor sebesar 0,96
(LAMPIRAN N).

5.1.6. Kondisi Tempat Kerja


Tinjauan terhadap kondisi tempat kerja bertujuan untuk mengetahui
apakah kondisi tersebut sudah mendukung atau belum untuk kegiatan produksi
material overburden.
a. Kondisi Loading Point
Pada area pengamatan, kondisi loading point terdiri dari perselingan antara
material setelah blasting dan ripping. Pemukaan kerja alat muat dan alat angkut
cukup stabil meskipun masih bergelombang, tetapi apabila pada kondisi setelah
hujan, struktur tanah menjadi labil dan sangat bergelombang dikarenakan materal
penyusun lapisan penutup bersifat plastis.

E-50
Gambar 5.2
Keadaan Loading Point

b. Kondisi Dumping Point


Pada area dumping point struktur tanahnya masih agak labil, hal ini lebih
dikarenakan oleh faktor material penyusun dumping point tersebut.

Gambar 5.3
Keadaan Dumping Point

5.1.7. Waktu Edar (Cycle Time) Teoritis Alat Gali Muat dan Alat Angkut
a. Waktu Edar (Cycle Time) Alat Gali Muat
Penentuan cycle time alat gali muat didasari oleh beberapa parameter-
parameter aktual di lapangan antara lain seperti faktor swing angle, digging
condition dan dumping condition. Besar cycle time alat gali muat teoritis untuk
Komatsu PC1250SP-8 yaitu sebesar 22 sekon, sedangkan untuk Komatsu PC300-
7 sebesar 15. Pengambilan data ini dilakukan pada swing angle 450 - 900.
b. Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut
Penentuan cycle time alat angkut juga didasari oleh beberapa parameter-
parameter aktual yang ada di lapangan, antara lain jarak dan kecepatan alat
angkut. Jarak rata-rata untuk Komatsu HD785 adalah 1530 m, sedangkan untuk

E-51
Komatsu HD465 adalah 920 m. Nilai cycle time teoritis alat angkut dapat dilihat
pada tabel 5.5.
Tabel 5.5.
Cycle Time Teoritis Komatsu PC1250SP-8

Waktu
(s)
Loading Time 198,44
Travel Load Time 270
Spoting, dumping, and delay Time 75
Travel Empty Time 180
Cycle Time 723,44

Tabel 5.6.
Cycle Time Teoritis Komatsu PC300-7

Waktu
(s)
Loading Time 171,75
Travel Load Time 240
Spoting, dumping, and delay Time 75
Travel Empty Time 180
Cycle Time 666,75

Cycle Time Komatsu PC1250SP-8


22,2

22

21,8

21,6

21,4

21,2

21
Aktual Teoritis

Gambar 5.4
Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu PC1250SP-8

E-52
Cycle Time Komatsu PC300-7
19

18

17

16

15

14
Aktual Teoritis

Gambar 5.5
Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu PC300-7

Efisiensi Komatsu PC1250SP-8


90

80

70

60
Aktual Teoritis

Gambar 5.6
Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu PC1250SP-8

E-53
Efisiensi Komatsu PC300-7
90

80

70

60
Aktual Teoritis

Gambar 5.7
Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu PC300-7

Cycle Time Komatsu HD785


900
850
800
750
700
650
600
550
500
Aktual Teoritis

Gambar 5.8
Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu HD785

E-54
Cycle Time Komatsu HD465
750

700

650

600

550

500
Aktual Teoritis

Gambar 5.9
Grafik Perbandingan Cycle Time Komatsu HD465

Efisiensi Komatsu HD785


90

80

70

60
Aktual Teoritis

Gambar 5.10
Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu HD785

E-55
Efisiensi Komatsu HD465
90

80

70

60
Aktual Teoritis

Gambar 5.11
Grafik Perbandingan Efisiensi Komatsu HD465

5.1.8. Produktivitas Aktual Alat gali Muat dan Alat Angkut


Produktivitas alat muat dan alat angkut pada tambang batubara ini dapat
diketahui dengan melakukan perhitungan dari kemampuan alat muat dan alat
angkut berdasarkan data-data pendukung yang telah diperoleh sebelumnya.
Target produktivitas alat muat dan alat angkut adalah besarnya
produktivitas yang tetapkan oleh perusahaan dengan mengacu pada kondisi
aktual di lapangan. Besar produktivitas yang ditargetkan oleh PT Kalimantan Prima
Persada Site Asam-Asam adalah sebesar 250 BCM/H untuk alat Gali Muat
Komatsu PC300-7 dan 720 BCM/H untuk Komatsu PC1250SP-8.
Sedangkan produktivitas aktual alat muat dan alat angkut adalah besarnya
produksi yang dapat dicapai dalam kenyataan kerja alat muat dan alat angkut
berdasarkan kondisi yang dapat dicapai saat ini.
a. Produktivitas Komatsu PC1250SP-8
Operasi penggalian material tanah penutup, menggunakan 2 buah alat gali
muat yaitu Komatsu PC1250SP-8. Besar produktivitas aktual untuk masing-
masing alat gali muat sebesar 671,17 BCM/H
b. Produktivitas Komatsu PC300-7
Operasi penggalian material tanah penutup, menggunakan 1 buah alat gali
muat yaitu Komatsu PC300-7. Besar produktivitas aktual untuk alat gali muat
sebesar 206,37 BCM/H

E-56
c. Produktivitas Komatsu HD785
Kegiatan pengangkutan material tanah penutup menggunakan 3 alat
angkut yaitu Komatsu HD785. Besar produktivitas masing-masing alat angkut
yaitu sebesar 176,25 BCM/H
d. Produktivitas Komatsu HD465
Kegiatan pengangkutan material tanah penutup menggunakan 2 alat angkut
yaitu Komatsu HD465. Besar produktivitas masing-masing alat angkut yaitu
sebesar 76,50 BCM/H
(LAMPIRAN K)
e. Faktor Keserasian Alat
Berdasarkan hasil perhitungan faktor keserasian alat muat dan alat angkut,
dapat diketahui kecenderungan alat gali muat atau alat angkut untuk menunggu..
Dari nilai match factor dapat pula diketahui jumlah unit alat angkut yang sesuai
dengan kebutuhannya. Nilai keserasian yang diperoleh sebesar 0,87 untuk
kombinasi Komastsu PC1250SP-8 dan Komatsu HD785, sedangkan untuk
kombinasi Komastsu PC300-7 dan Komatsu HD465 diperoleh nilai sebesar 0,72
(LAMPIRAN J).

5.1.9. Produktivitas Teoritis Alat Gali Muat dan Alat Angkut


Produktivitas teoritis merupakan nilai kemampuan suatu alat yang dihitung
berdasarkan kondisi di lapangan berdasarkan parameter-parameter tertentu yang
mana parameter tersebut telah diketahui besar nilai idealnya.
a. Faktor Efisiensi
Faktor efisiensi kerja merupakan faktor yang mempengaruhi besar
produktivitas alat. Nilai efisiensi ini mengacu pada faktor kemampuan operator
pemakai alat, pemilihan dan pemeliharaan alat, metode pelaksanaan alat, kondisi
cuaca, dll. Besar nilai efisiensi alat gali muat dan alat angkut pada PT Kalimantan
Prima Persada yaitu sebesar 83% (LAMPIRAN H dan I).
b. Produktivitas Komatsu PC1250SP-8
Produktivitas alat gali muat teoritis untuk jenis Komatsu PC1250SP-8
adalah sebesar 727,99 BCM/H
c. Produktivitas Komatsu PC300-7
Produktivitas alat gali muat teoritis untuk jenis Komatsu PC300-7 adalah
sebesar 286,85 BCM/H

E-57
d. Produktivitas Komatsu HD785
Produktivitas alat angkut teoritis untuk jenis Komatsu HD785 adalah
sebesar 176,41 BCM/H
e. Produktivitas Komatsu HD465
Produktivitas alat angkut teoritis untuk jenis Komatsu HD465 adalah
sebesar 122,61 BCM/H
f. Faktor Keserasian Alat
Faktor keserasian alat teoritis berdasarkan parameter yang digunakan
bernilai 1 untuk semua kombinasi 1
(LAMPIRAN L)

Tabel 5.7.
Perbandingan Produktivitas Aktual dan Teoritis

Parameter Aktual Teoritis


Produktivitas Komatsu PC1250SP-8 (BCM/H) 671,17 698,87
Produktivitas Komatsu PC300-7 (BCM/H) 206,37 275,37
Produktivitas Komatsu PCHD785 (BCM/H) 176,25 191,27
Produktivitas Komatsu PCHD465 (BCM/H) 76,50 117,71
Faktor Keserasian/Match Factor (%) (PC1250-8 dengan HD785) 0,72 1,1
Faktor Keserasian/Match Factor (%) (PC300-7 dengan HD465) 0,77 1,2
Kebutuhan Alat Angkut Komatsu HD785 3 3,65 (~4)
Kebutuhan Alat Angkut Komatsu HD465 2 2,34 (~3)
Sumber : Pengolahan Data, 2014

E-58
Produktivitas Komatsu PC1250SP-8
720

700

680

660

640

620

600
Target Aktual Teoritis

Gambar 5.12
Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC1250SP-8

Produktivitas Komatsu PC300-7


290
280
270
260
250
240
230
220
210
200
Target Aktual Teoritis

Gambar 5.13
Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC1250SP-8

E-59
5.2. Pembahasan
5.2.1. Produktivitas Alat Gali Muat
a. Cycle Time
Cycle time merupakan faktor yang sangat menentukan besarnya nilai
produktivitas alat gali muat . Secara teoritis besar cycle time alat gali muat adalah
antara 22–25 sekon dengan swing angle antara 45o-90o untuk Komatsu
PC1250SP-8 dan 16-18 sekon dengan swing angle antara 45o-90o untuk Komatsu
PC300-7. Sedangkan aktualnya di lapangan nilai cycle time Komatsu PC1250SP-
8 adalah 22,08 sekon dan nilai cycle time Komatsu PC300-7 adalah 18,81. Hal ini
berarti besar cycle time aktual masih dalam batas kondisi ideal. Akan tetapi nilai
cycle time itu bisa lebih diperkecil untuk meningkatkan produktivitas apabila alat
gali muat tersebut lebih dioptimalkan kerjanya dengan didukung oleh faktor-faktor
pendukung lainnya. Faktor-faktor yang dapat memperkecil besar cycle time
Komatsu PC1250SP-8 yaitu :
 Swing Angle
Swing angle merupakan sudut perputaran alat gali muat pada saat alat
tersebut berayun baik dalam keadaan berisi maupun dalam keadaan kosong.
Pada kondisi aktual di lapangan besar swing angle selalu berubah-ubah antara
45o-90o. Hal ini menyebabkan adanya variasi nilai cycle time alat angkut. Semakin
besar swing angle pada alat maka cycle time pun akan menjadi semakin besar.
Untuk itu perlu adanya pengurangan swing angle pada saat pengoperasian alat
gali muat dengan cara penempatan alat angkut yang ideal dengan alat gali muat
agar nilai swing angle tersebut dapat direduksi.

Gambar 5.14

E-60
Posisi Swing Angel 300

 Waktu Digging (waktu gali)


Waktu gali merupakan salah satu dari siklus waktu edar alat gali muat yang
memakan waktu paling banyak sehingga besar nilainya tergantung jenis material
yang akan digali. Oleh karena itu waktu gali sering bernilai besar ketika kondisi
material yang tidak sesuai dengan yang diprediksi. Material yang digali di area PT
Kalimantan Prima Persada merupakan hasil blasting dan hasil ripping, sehingga
tidak dapat ditebak hasilnya. Maka dari itu, apabila hasil blasting dan ripping
bagus, waktu gali untuk alat gali muat akan dapat tereduksi, begitu pula
sebaliknya.

b. Delay Time Alat Gali Muat


Delay time merupakan salah satu faktor yang memperkecil produktivitas
alat gali muat. Berdasarkan pengambilan data dilapangan diperoleh nilai delay
time rata-rata Komatsu PC1250SP-8 sebesar 5,43 sekon, sedangkan nilai delay
time rata-rata Komatsu PC300-7 sebesar 5,35 sekon. Nilai delay time ini akan
mempengaruhi nilai efisiensi kerja dari alat tersebut.
Permasalahan-permasalahan yang menyebabkan terjadinya delay time
Komatsu PC1250SP-8 antara lain adalah :
- Terjadinya Gantung, yaitu posisi bucket alat gali muat terisi muatan dan
menunggu alat angkut bermanuver untuk melakukan kegiatan pemuatan.
Dalam prakteknya terjadinya gantung sulit dihindari, hal ini dikarenakan alat gali
muat akan mencuri waktu untuk melakukan penggalian dan ayun berisi pada
saat alat angkut sedang melakukan manuver kosong di pit. Waktu yang
diperlukan alat angkut bermanuver biasanya lebih lama dibandingkan dengan
alat gali muat melakukan penggalian dan ayun berisi sehingga menyebabkan
terjadinya gantung oleh alat gali muat.
- Menunggu alat angkut, hal ini dikarenakan belum adanya alat angkut yang
berada di pit untuk melakukan prose pemuatan. Biasanya ketika tidak adanya
alat angkut yang akan dimuati, alat gali muat melakukan kegiatan pengumpulan
material atau alat tersebut pindah posisi. Sedangkan untuk bulldozer biasanya

E-61
memperbaiki kondisi front loading agar proses pemuatan berlangsung dengan
optimal.

Dari data di atas, penulis membuat simulasi perbaikan cycle time untuk alat
gali muat agar mengoptimalisasikan kerja alat gali muat, mereduksi efisiensi yang
kemudian berdampak meningkatnya produktivitas alat gali muat. Untuk cycle time
Komatsu PC1250SP-8 penulis mensimulasikan nilai sebesar 22,08 sekon
sedangkan untuk Komatsu PC300-7 sebesar 17 sekon. Secara aktual dan teoritis
dua data tersebut masih dalam waktu ideal sehingga masih dapat direduksi.
Simulasi untuk Komatsu PC1250SP-8 tidak melalu waktu edar dikarenakan
waktu edar dalam kondisi yang baik. Namun dengan waktu edar yang sama,
produktivitas tidak tercapai, maka dari itu penulis mensimulasikan peningkatan
produktivitas terfokus pada peningkatan efisiensi dari 80% menjadi 83% dengan
cara mereduksi waktu delay. Waktu delay dapat direduksi dengan menambahkan
alat support pada front seperti buldozer sehingga waktu pindah alat dalam
merapikan material dapat direduksi sehingga alat bekerja maksimal terfokus pada
pemuatan ke alat angkut. Sehingga setelah simulasi produktivitas mampu naik
sebesar 725,35 BCM/H dari sebelumnya yaitu 699,13 BCM/H.
Sedangkan simulasi pada Komatsu PC300-7 hanya dapat mencapai 17
sekon dari 18,81 sekon, dengan pertimbangan perbaikan front yang baik dan
penambahan alat support sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan mereduksi
waktu edar. Jika mengikuti waktu edar aktual maka alat tidak mampu untuk
mencapai target produktivitas. Masalah utama yang perlu diperhatikan adalah
kondisi front yang berair sehingga material disekeliling menjadi lembek dan
menjadikan bucket tidak maksimal dalam memuat material.
Data perbandingan cycle time dan efisiensi secara aktual, teoritis dan
simulasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Setelah menentukan perbandingan di atas maka didapatkan nilai
produktivitas alat gali muat secara aktual, teoritis dan simulasi. Nilai perbandingan
produktivitas aktual (LAMPIRAN K), teoritis (LAMPIRAN L) dan simulasi
(LAMPIRAN M) dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 5.8.
Produktivitas Aktual, Teoritis dan Simulasi Alat Gali Muat

E-62
Aktual Teoritis Simulasi
(s) (s) (s)
Komatsu PC1250SP-8 671,17 698,87 696,33
Komatsu PC300-7 206,37 275,37 242,98
Sumber : Pengolahan Data, 2014

Produktivitas Komatsu PC1250SP-8


700

680

660

640

620

600
Target Aktual Teoritis Simulasi

Gambar 5.15
Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC1250SP-8

Produktivitas Komatsu PC300-7


275

260

245

230

215

200
Target Aktual Teoritis Simulasi

Gambar 5.16
Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu PC300-7

5.2.2. Produktivitas Alat Angkut

E-63
a. Cycle Time
Berdasarkan hasil pengamatan pada kondisi aktual untuk nilai cycle time
alat gali muat untuk Komatsu HD785 yaitu sebesar 775,66 sekon sedangkan untuk
Komatsu HD465 595,9. Berdasarkan perhitungan teoritis nilai cycle time untuk
Komatsu HD785 sebesar 813,44 sekon, sedangkan untuk Komatsu HD465
sebesar 666,75. Nilai cycle time aktual berbeda dengan kondisi teoritisnya.
Perbedaan nilai aktual dengan teoritis dikarenakan adanya faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya perbedaan nilai cycle time, maka dapat dijabarkan
untuk setiap bagian dari cycle time tersebut.
 Loading Time (Waktu Pemuatan)
Faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan pada waktu pemuatan
telah dijelaskan sebelumnya pada subbab 5.2.1 dimana faktor yang
mempengaruhinya adalah faktor swing angle dan pola pemuatan,
 Travel Load Time (Waktu Angkut)
Berdasarkan hasil pengamatan, yang mempengaruhi adalah kecepatan
alat angkut sehingga terjadi perbedaan waktu yang sangat signifikan antara aktual
dan teoritis. Kecepatan juga dipengaruhi kondisi jalan alat angkut.

Gambar 5.17
Kondisi Jalan Angkut

 Travel Empty Time (Waktu Kembali)


Seperti halnya pada travel load time, pada travel empty time kecepatan
sangat berpengaruh untuk mereduksi cycle time pada alat angkut sehingga
memperkecil nilai cycle time yang berpengaruh pada produktivitas.
b. Delay Time Alat Angkut
Sama halnya dengan alat gali muat, delay time yang terjadi pada alat angkut
juga berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi kerja alat tersebut.

E-64
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data untuk delay time rata-rata Komatsu
HD785 sebesar 165,49 sekon, sedangkan untuk Komatsu HD465 sebesar 145,52.
Permasalahan-permasalahan yang menyebabkan terjadinya delay time
pada alat angkut antara lain adalah adanya intersection pada jalan angkut. Hal ini
menyebabkan alat angkut berhenti untuk mengantisipasi apabila terdapat alat
angkut lain yang datang berlawanan arah. Penyebabnya adalah lebar jalan angkut
yang tidak sesuai dengan kapasitas alat angkut terbesar.
Simulasi pada alat angkut tipe Komatsu HD785 tidak merubah waktu edar
melainkan penambahan alat angkut yang semula 3 menjadi 4 alat angkut. Ini
disebabkan dengan jumlah 3 alat angkut produktivitas alat angkut tidak mencapai
target produktivitas alat angkut yang ditargetkan sebesar 720 BCM/H. Jika hanya
menggunakan 3 alat angkut saja, produktivitas total alat angkut sebesar 552
BCM/H. Jika menggunakan 4 alat angkut produktivitas meningkat sebesar 736
BCM/H. Perbaikan jumlah passing yang semula rata-rata sebesar 9,02 menjadi 9
juga disarankan agar jumlah passing lebih terkontrol dan tidak berdasarkan besar
payloadmeter.
Simulasi pada alat angkut tipe Komatsu HD465 tidak berbeda jauh dengan
tipe Komatsu HD785, yaitu tidak merubah merubah waktu edar melainkan
penambahan alat angkut yang semula 2 menjadi 3 alat angkut. Ini disebabkan
dengan jumlah 2 alat angkut produktivitas alat angkut tidak mencapai target
produktivitas alat angkut yang ditargetkan sebesar 250 BCM/H. Jika hanya
menggunakan 2 alat angkut saja, produktivitas total alat angkut sebesar 167,03
BCM/H. Jika menggunakan 3 alat angkut produktivitas meningkat sebesar 250,55
BCM/H. Perbaikan jumlah passing yang semula rata-rata sebesar 11,45 menjadi
12 juga disarankan agar jumlah passing lebih terkontrol dan tidak berdasarkan
besar payloadmeter.
Data perbandingan cycle time dan efisiensi secara aktual, teoritis dan
simulasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Tabel 5.9.
Produktivitas Aktual, Teoritis dan Simulasi Alat Angkut

Aktual Teoritis Simulasi


(s) (s) (s)

E-65
Komatsu HD785 184 198,36 183,59
Komatsu HD465 79,69 122,61 83,51
Sumber : Pengolahan Data, 2014

Produktivitas Komatsu HD785


200

190

180

170

160

150
Aktual Teoritis Simulasi

Gambar 5.18
Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu HD785

Produktivitas Komatsu HD465


120

105

90

75

60
Aktual Teoritis Simulasi

Gambar 5.19
Grafik Perbandingan Produktivitas Komatsu HD465
Perbandingan faktor keserasian antara alat gali muat dan alat angkut dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.10.
Faktor Keserasian Aktual, Teoritis dan Simulasi

E-66
Aktual Teoritis Simulasi
(s) (s) (s)
Komatsu PC1250SP-8 dengan
Komatsu HD785 0,77 1,1 1
Komatsu PC300-7 dengan
Komatsu HD465 0,72 1,2 1
Sumber : Pengolahan Data, 2014

BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dapat


ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Cycle time aktual Komatsu PC1250SP-8 sebesar 22,08 sekon, secara teoritis
sebesar 22 sekon sedangkan setelah simulasi sebesar 22,08 sekon. Untuk
cycle time aktual Komatsu PC300-7 sebesar 18,81 sekon, secara teoritis
sebesar 15 sekon sedangkan setelah simulasi sebesar 17 sekon.
2. Cycle time aktual Komatsu HD785 sebesar 775,66 sekon, secara teoritis
sebesar 723,44 sekon sedangkan setelah simulasi sebesar 775,66 sekon.

E-67
Untuk cycle time aktual Komatsu HD465 sebesar 595,90 sekon, secara teoritis
sebesar 666,75 sekon sedangkan setelah simulasi sebesar 595,9 sekon.
3. Nilai efisiensi aktual Komatsu PC1250SP-8 sebesar 80%, secara teoritis
sebesar 83% sedangkan setelah simulasi sebesar 83%. Untuk efisiensi aktual
Komatsu PC300-7 sebesar 78%, secara teoritis sebesar 83% sekon
sedangkan setelah simulasi sebesar 83%.
4. Nilai efisiensi aktual Komatsu HD785 sebesar 82%, secara teoritis sebesar
83% sedangkan setelah simulasi sebesar 82%. Untuk efisiensi aktual
Komatsu HD465 sebesar 80%, secara teoritis sebesar 83% sekon sedangkan
setelah simulasi sebesar 80%.
5. Produktivitas aktual Komatsu PC1250SP-8 sebesar 671,17 BCM/H, secara
teoritis sebesar 698,87 BCM/H sedangkan setelah simulasi sebesar 696,33
BCM/H. Untuk produktivitas aktual Komatsu PC300-7 sebesar 206,37 BCM/H,
secara teoritis sebesar 275,37 BCM/H sedangkan setelah simulasi sebesar
242,98 BCM/H.
6. Produktivitas aktual Komatsu HD785 sebesar 176,25 BCM/H, secara teoritis
sebesar 191,27 BCM/H sedangkan setelah simulasi sebesar 176,25 BCM/H.
Untuk produktivitas aktual Komatsu HD465 sebesar 76,50 BCM/H, secara
teoritis sebesar 117,71 BCM/H sedangkan setelah simulasi sebesar 80,17
BCM/H.
7. Faktor keserasian untuk kombinasi Komatsu PC1250SP-8 dengan Komatsu
HD785 secara aktual sebesar 0,77 sedangkan secara teoritis sebesar 1,1 dan
simulasi sebesar 1.
8. Faktor keserasian untuk kombinasi Komatsu PC300-7 dengan Komatsu
HD465 secara aktual sebesar 0,72 sedangkan secara teoritis sebesar 1,2 dan
simulasi sebesar 1.
6.2. Saran

1. Perlu adanya perbaikan dalam kegiatan blasting dan ripping agar material
yang dihasilkan dapat memudahkan alat gali muat saat melakukan penggalian
sehingga menekan nilai cycle time alat gali muat.
2. Perbaikan dan pelebaran jalan agar alat angkut yang melintas tidak
mengalami waktu tunggu sehingga waktu yang digunakan bisa direduksi guna
menekan nilai cucle time alat angkut.

E-68
3. Penambahan alat pada masing-masing front guna tercapainya target
produktivitas.

DAFTAR PUSTAKA

E-69
Anjar, A., 1997. Kajian Teknis Alat Muat dan Alat Angkut Dengan Penerapan
Metode Antrian untuk Mencapai Sasaran Produksi pada Penambangan
Tanah Liat Kuari Temandang PT. Semen Gresik tbk Tuban. Fakultas
Teknologi Mineral UPN, Yogyakarta. Hal : 3-2

Anonim, 2013.“Specifications & Application Handbook Edition 30”, Komatsu,


Japan, 817 pp.
Arif, I dan Adisoma, G. S. 2002. Buku ajar Perencanaan tambang. Institut
Teknologi Bandung. Hal V2, VI1, V3.

Basuki, S. dan Nurhakim., 2004. Modul Ajar dan Praktikum Pemindahan Tanah
Mekanis. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarbaru. Hal19-20, 28-30, 83, 91.

Hartman, H.L., 1987, Introductory Mining Engineering, John Wiley & Sons, inc,
Canada.

Indonesianto, Y. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik


Pertambangan. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Yogyakarta.

Nurhakim, 2004. Buku Panduan Kuliah Lapangan 2, FT UNLAM, Banjarbaru,


Hal 5-6, 20, 23-24, 28

Prodjosumarto, P., 1989. Pemindahan Tanah Mekanis. Institut Teknologi


Bandung. Hal 1-10.

Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Jalan Tambang. Diklat Perencanaan


Tambang Terbuka. Bandung. Hal : 1-4.

Wigroho, H.Y., 1992. Alat-Alat Berat. Universitas Atmajaya Yogyakarta. Hal 49.

E-70
LAMPIRAN A
SPESIFIKASI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT

A. Spesifikasi Komatsu PC1250SP-8

Merk = Komatsu
Tipe = PC1250SP-8
Kapasitas tangki bahan bakar = 1360 liter
Berat keseluruhan = 106.700 kg
Kapasitas munjung mangkuk = 6,7 m3
Daya tekan = 20,4 psi
Mesin
- Tenaga = 620 Hp/ 1800 rpm
- Model = Komatsu SAA6D170E-5
- Tipe = 4 cycle, water cooled, direct injection
Dimensi alat :
- Tinggi = 4120 mm
- Lebar = 4995 mm
- Panjang dengan boom = 14790 mm
Kecepatan jalan maksimum = Lo : 2,1 Km/h
= Hi : 3,2 Km/h

B. Spesifikasi Komatsu PC300-7

Merk = Komatsu
Tipe = PC300-7
Kapasitas tangki bahan bakar = 650 liter
Berat keseluruhan = 31200 kg
Kapasitas munjung mangkuk = 1,8 m3
Daya tekan = 9,2 psi
Mesin
- Tenaga = 242 Hp/ 1900 rpm
- Model = Komatsu SAA6D114E-2

E-71
- Tipe = 4 cycle, water cooled, direct injection
Dimensi alat :
- Tinggi = 3700 mm
- Lebar = 3450 mm
- Panjang dengan boom = 11140 mm
Kecepatan jalan maksimum = Lo : 3,2 Km/h
= Hi : 5,5 Km/h

C. Spesifikasi Komatsu HD785

Kapasitas muatan maksimum = 77.1 ton


Berat kosong = 58.886 kg
Kecepatan maksimum = 60 Km/jam
Panjang keseluruhan = 9780 mm
Panjang bak = 6879 mm
Lebar bak = 4950 mm
Tinggi bak = 1908.4 mm
Tinggi Total = 4140 mm
Tinggi Dumping = 9290 mm
Radius putar = 26.8 m
Kecepatan maksimal :
- Maju gigi
1…………..10,5 Km/jam
2…………..14,3 Km/jam
3…………..19,3 Km/jam
4………….. 26,0 Km/jam
5…………..34,9 Km/jam
6…………..46,6 Km/jam
7…………..60,4 Km/Jam
- Reverse
1…………..11,9 Km/jam

E-72
Mesin
- Tipe = 3508B TA
- Jumlah silinder = 8
- Piston Displacement = 34,5 L
- Gross Power = 1000 HP / 1750 rpm
- Kapasitas Tangki = 860 liter

D. Spesifikasi Komatsu HD465

Kapasitas muatan maksimum = 61 ton


Berat kosong = 42.800 kg
Kecepatan maksimum = 70 Km/jam
Panjang keseluruhan = 9780 mm
Panjang bak = 6879 mm
Lebar bak = 4950 mm
Tinggi bak = 1908.4 mm
Tinggi Total = 4140 mm
Tinggi Dumping = 9290 mm
Radius putar = 8,5 m
Kecepatan maksimal :
- Maju gigi
1…………..10,5 Km/jam
2…………..14,3 Km/jam
3…………..19,3 Km/jam
4………….. 26,0 Km/jam
5…………..34,9 Km/jam
6…………..46,6 Km/jam
7…………..60,4 Km/Jam
- Reverse
1…………..11,9 Km/jam

Mesin
- Tipe = 3508B TA
- Jumlah silinder = 8

E-73
- Piston Displacement = 34,5 L
- Gross Power = 1000 HP / 1750 rpm
- Kapasitas Tangki = 860 liter

LAMPIRAN B
WAKTU EDAR AKTUAL ALAT GALI MUAT

Tabel B.1
Cycle Time Komatsu PC1250SP-8

Fixed Time (sekon)


Cycle Delay
No Waktu Waktu Time Time Keterangan
Waktu Waktu
ayun ayun (sekon) (sekon)
Gali tumpah
berisi kosong
1 12,46 3,11 2,71 2,62 20,9 16,43
2 14,69 2,88 2,93 2,39 22,89 18,03
3 15,91 2,99 3,41 2,9 25,21 0
4 17,39 3,1 2,51 2,93 25,93 0
5 14,44 3,54 2,73 3,08 23,79 0
6 19,89 2,51 3,48 2,88 28,76 17,56
7 9,38 2,56 2,66 3,58 18,18 0
8 6,71 3,49 3,12 2,49 15,81 0
9 6,63 4,2 2,51 3,38 16,72 18,22
10 8,33 4,04 2,63 3,27 18,27 0
11 8,12 2,79 3,17 3,47 17,55 17,88
12 14,97 3,14 3,29 3,43 24,83 0
13 17,94 3,69 3,33 2,81 27,77 0
14 11,78 3,52 2,61 2,95 20,86 0
15 11,91 3,99 3,28 2,92 22,1 0
16 8,94 4,96 3,07 3,82 20,79 22,33
17 11,39 3,59 2,7 3,16 20,84 0
18 7,99 4,1 2,41 3,14 17,64 0
19 8,42 3,74 3,29 3,66 19,11 20,67
20 11,46 4,86 2,01 2,93 21,26 0
21 12,13 3,06 2,46 3,18 20,83 0
22 14,46 2,91 3,56 3,24 24,17 0
23 14,32 4,21 3,17 4,23 25,93 0
24 13,81 5,08 3,86 3,28 26,03 0
25 14,52 5,58 4,6 3,71 28,41 0
26 10,5 4,03 3,47 2,92 20,92 29,77
27 11,03 2,93 3,32 2,51 19,79 0
28 10,69 3,22 2,69 2,97 19,57 0
29 11,2 3,86 3,06 2,47 20,59 22,89
E-74
30 8,63 3,05 2,48 2,75 16,91 0
31 12,7 3,82 3,24 3,32 23,08 0
32 14,91 4,66 2,86 3,18 25,61 0
33 10,26 6,57 4,92 4,44 26,19 0
34 11,32 4,46 4,58 4,87 25,23 0
35 9,95 3,62 2,99 2,92 19,48 23,52
36 8,88 4,82 3,99 2,69 20,38 0
37 10,01 5,58 2,94 2,53 21,06 0
38 9,29 3,94 3,04 2,75 19,02 27,11
39 7,45 4,74 3,79 2,76 18,74 0
40 10,09 4,2 2,7 2,74 19,73 0
41 12,34 5,18 3,53 3,55 24,6 22,13
42 10,19 4,03 2,61 2,92 19,75 0
43 11,21 5,13 3,73 3,09 23,16 0
44 8,89 4,64 3,42 2,7 19,65 0
45 10,92 3,69 3,54 3,26 21,41 0
46 13,46 4,03 2,58 2,86 22,93 0
47 10,45 4,59 3,24 2,4 20,68 0
48 8,78 3,51 4,19 3,85 20,33 0
49 11,01 3,75 3,58 3,97 22,31 0
50 8,69 3,95 3,83 3,39 19,86 22,79
51 10,89 4,67 3,08 2,7 21,34 0
52 11,04 3,44 3,3 3,68 21,46 0
53 12,72 3,48 2,66 3,04 21,9 25,22
54 13,51 3,22 4,25 4,35 25,33 0
55 11,39 4,67 3,29 4,8 24,15 0
56 12,56 5,79 4,1 4,15 26,6 0
57 9,52 5,11 3,6 3,38 21,61 30,13
58 8,53 2,49 3,41 3,08 17,51 23,14
59 11,06 3,52 3,7 4,45 22,73 0
60 11 5,87 4,5 4,91 26,28 0
61 10,01 3,89 2,89 3,32 20,11 0
62 11,51 3,39 3,09 3,82 21,81 23,15
63 12,18 4,48 2,92 4,61 24,19 0
64 13,75 5,22 3,04 4,56 26,57 0
65 12,08 5,7 5,01 4,34 27,13 0
66 10,39 3,44 4 3,95 21,78 0
67 9,17 3,64 3,4 4 20,21 0
68 10,13 3,34 3,6 3,45 20,52 0
69 11,39 3,42 4,35 3,51 22,67 0
70 9,48 5,3 3,96 4,43 23,17 31,22
71 11,07 4,86 4,49 3,04 23,46 0
72 9,17 4,19 4,65 3,18 21,19 0
73 8,23 4,57 5,03 3,85 21,68 0
74 9,42 3,09 5,33 3,67 21,51 0
75 9,54 3,58 2,53 2,1 17,75 0

E-75
76 9,33 3,34 2,21 2,1 16,98 16,68
77 8,77 3,25 3,02 3,49 18,53 17,22
78 10,61 3,64 2,85 2,62 19,72 0
79 8,82 4,02 3,45 2,56 18,85 0
80 7,63 3,64 2,56 2,5 16,33 0
81 10,2 3,66 3,75 3,24 20,85 0
82 11,2 2,63 2,67 2,7 19,2 0
83 11,48 3,07 2,64 1,99 19,18 0
84 10,21 3,22 2,99 3,08 19,5 15,55
85 11,9 3,08 2,69 1,93 19,6 14,98
86 9,52 3,4 2,92 3,17 19,01 0
87 9,7 3,39 2,41 2,65 18,15 0
88 10,56 3,08 3,04 2,37 19,05 17,11
89 9,4 5,31 4,68 2,8 22,19 0
90 11,37 4,03 4,58 3,73 23,71 0
91 7,79 3,05 3,71 2,97 17,52 16,45
92 10,1 3,53 3,3 3 19,93 0
93 9,84 4,06 2,54 2,78 19,22 0
94 11,87 3,83 2,62 3,5 21,82 0
95 7,09 4,32 3,55 3,52 18,48 0
96 8,3 3,99 5,11 3,51 20,91 12,12
97 9,46 3,35 3,97 3,57 20,35 0
98 12,42 3,84 3,41 2,92 22,59 19,33
99 12,25 3,01 2,98 3,17 21,41 0
100 13,17 2,67 3,41 3,93 23,18 0
101 11,55 3,72 3,22 3,38 21,87 0
102 13,84 3,24 3 2,92 23 13,57
103 10,93 3,86 2,32 3,19 20,3 0
104 11,95 3,16 3,15 2,89 21,15 15,55
105 12,24 4,65 2,75 3,41 23,05 0
106 13,95 2,81 3,02 3,42 23,2 0
107 12,18 4,05 3,28 3,7 23,21 0
108 9,23 3,93 3,2 3,52 19,88 12,37
109 12,09 3,76 3,11 3,44 22,4 0
110 12,78 4,79 3,3 2,59 23,46 0
111 14,57 2,83 2,98 3,78 24,16 13,88
112 13,6 3,82 2,31 2,99 22,72 14,21
113 12,85 3,89 2,96 3,71 23,41 0
114 10,59 3,05 3,93 2,47 20,04 0
115 7,09 4,32 3,55 3,52 18,48 0
116 8,3 3,99 5,11 3,51 20,91 0
117 9,46 3,35 3,97 3,57 20,35 13,45
118 12,42 3,84 3,41 2,92 22,59 12,1
119 12,25 3,01 2,98 3,17 21,41 15,38
120 13,17 2,67 3,41 3,93 23,18 0
121 11,55 3,72 3,22 3,38 21,87 0

E-76
122 13,84 3,24 3 2,92 23 0
123 10,93 3,86 2,32 3,19 20,3 0
124 11,95 3,16 3,15 2,89 21,15 20,77
125 12,24 4,65 2,75 3,41 23,05 0
126 13,95 2,81 3,02 3,42 23,2 0
127 12,18 4,05 3,28 3,7 23,21 0
128 9,23 3,93 3,2 3,52 19,88 0
129 12,09 3,76 3,11 3,44 22,4 16,22
130 12,78 4,79 3,3 2,59 23,46 16,89
131 14,57 2,83 2,98 3,78 24,16 0
132 13,6 3,82 2,31 2,99 22,72 0
133 12,85 3,89 2,96 3,71 23,41 0
134 10,59 3,05 3,93 2,47 20,04 13,97
135 15,29 3,34 3,49 3,06 25,18 0
136 10,13 4,4 3,19 3,38 21,1 19,34
137 14,18 6,09 3,89 2,19 26,35 16,77
138 15,16 4,31 3,84 3,8 27,11 0
139 14,26 4,76 3,23 3,5 25,75 0
140 17,37 5,79 3,97 4,14 31,27 0
141 15,33 5,39 2,85 3,26 26,83 23,67
142 15,7 4,86 3,47 2,56 26,59 0
143 16,36 5,12 4,14 4,24 29,86 0
144 11,48 5,43 2,84 3,92 23,67 0
145 14,12 5,8 3,78 3,45 27,15 28,14
146 10,67 4,65 4,12 4,05 23,49 0
147 11,62 4,95 3,3 4,29 24,16 18,22
148 14,24 4,72 3,41 3,73 26,1 0
149 14,45 4,63 2,55 3,6 25,23 0
150 16,48 4,4 3,68 4,77 29,33 0
151 14,99 3,27 2,71 3,47 24,44 0
152 17,37 5,04 4,62 4,39 31,42 0
153 16,13 3,96 3,41 3,64 27,14 18,87
154 17,84 4,2 3,14 3,33 28,51 16,33
155 11,52 3,87 2,42 3,64 21,45 0
156 10,97 4,12 3,09 3 21,18 17,98
157 10,22 4,69 2,53 3,3 20,74 0
158 10,83 4,75 2,6 3,49 21,67 14,58
159 12,67 5,02 2,19 3,67 23,55 0
160 14,08 4,71 2,69 3,92 25,4 0
161 11,37 4,82 3,54 3,14 22,87 16,34
162 10,9 5,03 2,7 3,09 21,72 14,11
163 9,82 4,6 3,45 3,39 21,26 0
164 12,18 4,66 3,21 2,89 22,94 0
165 13,13 3,89 2,63 3,01 22,66 0
166 12,99 3,44 2,8 2,89 22,12 0
167 12,7 4,97 2,78 3,01 23,46 0

E-77
168 12,19 3,78 3,67 3,58 23,22 0
169 11,1 3,37 3,13 3,83 21,43 17,55
170 11,46 4,76 3,09 2,8 22,11 0
171 10,41 3,84 2,79 3,35 20,39 0
172 11,14 3,8 2,75 3,59 21,28 0
173 11,84 4,09 2,6 3,74 22,27 0
174 12,5 5,32 3 3,55 24,37 0
175 10,45 2,89 2,64 2,95 18,93 15,33
176 11,03 2,78 3,01 2,56 19,38 0
177 10,56 3,16 3,61 3,15 20,48 18,66
178 14,59 2,37 2,13 3,24 22,33 16,44
179 12,58 3,2 2,65 2,72 21,15 0
180 13,54 3,16 2,63 2,71 22,04 0
181 10,56 3,81 2,06 2,25 18,68 0
182 11,46 3,12 2,7 3,39 20,67 0
183 12,84 3,59 2,11 3,98 22,52 0
184 12,73 3,34 3,42 2,65 22,14 21,71
185 11,19 2,92 2,69 3,15 19,95 0
186 9,35 3,79 3,5 3,79 20,43 0
187 12,63 3,13 2,71 2,08 20,55 0
188 12,42 2,49 2,27 2,72 19,9 23,44
189 13,74 3,08 2,76 2,86 22,44 0
190 12,11 3,21 3,02 3,96 22,3 0
191 8,96 3,79 2,94 2,75 18,44 0
192 7,79 3,08 2,21 3,45 16,53 15,22
193 11,51 2,77 2,94 2,74 19,96 0
194 13,82 3,28 2,55 2,77 22,42 0
Total 2262,0 760,32 624,39 636,39 4283,11 1052,69
1
11,66 3,92 3,22 3,28 22,08 5,43
Rata-Rata

E-78
E-79
E-80
E-81
E-82
Tabel B.2
Cycle Time Komatsu PC300-7

Fixed Time (sekon)


Cycle Delay
No Waktu Waktu Time Time Keterangan
Waktu Waktu
ayun ayun (sekon) (sekon)
Gali tumpah
berisi kosong
1 8,32 2,91 3,22 3,02 17,47 10,31
2 8,78 3,47 3,67 2,99 18,91 20,19
3 9,06 3,99 4,2 4,31 21,56 0
4 8,57 4,64 2,88 3,56 19,65 0
E-83
5 8,89 3,89 2,87 3,3 18,95 11,45
6 9,67 3,52 3,16 4,12 20,47 0
7 8,35 4,85 3,65 4,81 21,66 17,65
8 11,08 4,24 3,47 3,67 22,46 0
9 10,37 4,37 3,73 4,63 23,1 0
10 10,6 3,77 3,48 4,03 21,88 0
11 8,26 4,3 3,55 3,64 19,75 13,22
12 11,87 4,11 3,11 3,74 22,83 13,78
13 11,42 3,69 3,69 4,65 23,45 0
14 9,13 4,15 3,11 4,94 21,33 0
15 7,62 3,35 2,45 2,81 16,23 13,28
16 9,42 3,06 2,62 3,13 18,23 0
17 8,88 3,03 3,3 3,49 18,7 0
18 9,33 4,67 3,01 3,69 20,7 0
19 10,44 3,65 2,67 3,76 20,52 15,57
20 10,64 4,65 3,24 3,72 22,25 0
21 9,11 2,37 5,81 4,89 22,18 0
22 10,48 2,19 3,24 4,32 20,23 18,77
23 8,85 4,15 3,12 4,4 20,52 16,62
24 7,6 3,71 4,18 6,57 22,06 0
25 5,95 5,19 4 3,87 19,01 0
26 6,97 4,29 4,54 4,29 20,09 0
27 6,68 4,71 3,07 4,3 18,76 0
28 10,11 4,44 3,97 4,27 22,79 14,21
29 6,33 5,48 2,16 2,75 16,72 0
30 10,19 4,63 2,89 3,99 21,7 14,36
31 7,99 4,35 2,74 3,76 18,84 0
32 7,85 5,6 2,94 4,37 20,76 0
33 8,54 4,32 3,55 4,14 20,55 17,33
34 6,76 4,21 2,14 4,5 17,61 16,58
35 9,21 4,15 2,03 3,92 19,31 0
36 11,38 4,77 2,14 3,42 21,71 0
37 8,24 3,89 4,1 3,11 19,34 14,68
38 9,66 4,74 3,25 3,62 21,27 0
39 10,26 5,29 2,1 5,04 22,69 0
40 10,26 4,1 2,81 4,09 21,26 0
41 8,33 2,81 2,99 2,77 16,9 0
42 8,02 4,37 3,18 3,11 18,68 0
43 9,2 2,99 3,43 2,98 18,6 16,62
44 7,24 3,18 3,16 3,14 16,72 0
45 6,87 3,54 2,97 2,51 15,89 0
46 9,41 3,35 2,28 3,54 18,58 0
47 7,66 4,27 3,48 2,53 17,94 30,05
48 7,43 2,72 2,63 2,29 15,07 0
49 8,89 3,8 2,64 2,77 18,1 0
50 9,18 3,54 3,39 3,2 19,31 0
51 8,83 3,33 2,74 2,23 17,13 0
52 8,57 3,45 3,22 2,36 17,6 33,04
53 8,21 3,65 2,74 2,09 16,69 0
54 9,94 3,02 3,23 2,77 18,96 0
55 7,39 3,51 2,85 2,66 16,41 0
56 7,99 3,01 2,45 3,46 16,91 0
57 9,66 3,07 2,8 3,28 18,81 16,38
58 8,64 2,93 4,28 2,7 18,55 0
59 7,04 2,85 3,82 2,43 16,14 0
60 6,82 3,12 2,89 3,57 16,4 15,31

E-84
61 8,62 3,71 2,33 2,69 17,35 13,46
62 7,97 3,69 2,68 2,37 16,71 0
63 8,89 3,37 2,07 3 17,33 0
64 9,42 2,95 2,12 2,95 17,44 0
65 8,43 3,24 2,53 3,13 17,33 13,91
66 5,85 3,16 2,42 2,95 14,38 0
67 8,84 3,64 2,48 2,8 17,76 14,56
68 8,05 3,91 2,05 2,34 16,35 0
69 8,77 3,81 2,38 2,68 17,64 0
70 11,56 3,37 2,67 2,35 19,95 12,44
71 7,51 3 2,06 2,07 14,64 11,78
72 9,15 3,3 1,85 2,45 16,75 0
73 8,72 2,54 2,46 2,61 16,33 0
74 9,03 2,66 3,05 1,8 16,54 0
75 8,97 2,46 2,56 2,98 16,97 0
76 7,72 2,68 3,26 2,58 16,24 0
77 6,95 3,31 2,18 2,81 15,25 15,61
78 6,24 4,12 2,33 2,76 15,45 0
79 7,08 4,54 2,18 2,29 16,09 11,97
80 8,84 3,76 2,68 2,46 17,74 0
81 9,95 3,74 2,53 2,74 18,96 21,64
82 10,4 3,48 3,41 3,93 21,22 0
83 9,71 3,42 3,11 2,97 19,21 26,44
84 10,2 3,22 2,57 2,18 18,17 0
85 8,48 3,54 2,37 2,29 16,68 0
86 10,76 3,66 3,52 2,53 20,47 0
87 10,55 3,2 2,18 2,91 18,84 0
88 9,14 3,55 4,14 3,15 19,98 29,77
89 11,04 3,17 2,66 3,01 19,88 0
90 7,77 4,06 3,08 2,9 17,81 0
91 8,21 3,22 2,68 3,03 17,14 0
92 9,62 3,71 2,87 3,1 19,3 0
93 7,76 3,11 3,26 3,05 17,18 0
94 9,6 3,47 2,53 2,75 18,35 0
95 10,15 3,24 3,03 2,96 19,38 0
96 10,79 3,47 2,66 2,61 19,53 0
97 9,45 3,98 2,15 2,72 18,3 24,54
98 10,38 3,02 2,78 2,61 18,79 0
99 9,66 4,53 3,1 3,04 20,33 0
100 10,84 4,2 2,92 2,49 20,45 0
Total 889,51 369,61 296,92 325,06 1881,1 535,52
Rata-Rata 8,89 3,7 2,97 3,25 18,81 5,35

E-85
E-86
LAMPIRAN C
WAKTU EDAR AKTUAL ALAT ANGKUT

Tabel C.1
Cycle Time HD785

E-87
Fixed Time (s) Cycle Delay
waktu Waktu Time Jumlah
No Waktu Waktu Waktu Waktu Time
manuver manuver Passing
muat angkut tumpah kembali (s) (s)
tumpah muat
1 193,65 317,97 18,77 33,46 214,5 19,04 797,39 150,79 10
2 172,57 214,5 48,76 34,73 180,28 17,33 668,17 163,28 10
3 223,94 187,08 29,58 32,4 195,42 18,41 686,83 205,48 10
4 167,11 228,87 20,36 31,3 167,44 22,95 638,03 98,24 10
5 155,35 220,09 21,06 35,56 211,02 22,65 665,73 114,21 10
6 177,62 248,06 22,36 35,26 185,65 25,13 694,08 162,88 10
7 179,1 249,66 21,68 29,47 192,12 21,76 693,79 186,94 10
8 181,19 224,81 21,06 33,59 186,2 22,66 669,51 162,89 10
9 178,18 286,21 20,62 36,9 231,76 19,28 772,95 278,44 9
10 206,1 299,83 22,27 40,21 236,56 15,81 820,78 230,17 9
11 190,17 210,4 12,86 34,45 147,36 32,3 627,54 87,95 9
12 148,5 210,46 10,98 40,88 191,8 24,26 626,88 120,05 9
13 166,29 305,94 36,5 29,16 241,94 23,89 803,72 120,15 9
14 165,21 291,75 23,53 32,22 244,77 24,59 782,07 126,77 9
15 190,29 340,52 15,7 32,63 259,23 29,51 867,88 189,65 9
16 183,96 249,28 10,25 38,15 200,17 26,87 708,68 195,11 9
17 176,82 320,29 32,24 32,41 247,81 27,74 837,31 226,78 9
18 198,69 256,78 12,11 30,62 186,92 23,04 708,16 172,12 9
19 174,33 293,57 18,89 29,11 209,55 24,22 749,67 138,93 8
20 165,59 302,49 25,74 34,85 217,95 40,24 786,86 172,43 8
21 174,77 296,5 21 33,91 212,69 26,08 764,95 128,64 8
22 174,8 315,7 17,24 36,03 208,7 30,5 782,97 118,67 8
23 164,87 305,38 19,23 30,52 226,06 29,01 775,07 164,22 8
24 171,27 291,77 16,31 30,21 211,29 27,02 747,87 282,19 8
25 158,77 269,06 11,36 34,28 160,29 33,05 666,81 254,33 8
26 181,13 357,01 38,21 30,1 179,01 15,83 801,29 214,66 8
27 205,99 333,45 29,02 29,02 188,06 19,62 805,16 314,64 9
28 193,74 343,23 26,22 29,68 176,57 18,64 788,08 156,38 9
29 215,55 360,35 21,21 36,39 198,96 17,12 849,58 196,17 10
30 212,71 335,21 26,41 39,45 207,86 18,85 840,49 263,22 10
31 175,32 328,15 25,77 37,08 204,46 19,14 789,92 179,44 10
32 154,33 406,79 16,88 31,55 293,35 14,21 917,11 72,38 8
33 165,78 407,1 13,08 30,5 262,06 14,06 892,58 98,64 8
34 193,03 425,47 14,98 28,43 254,56 20,48 936,95 121,78 9
35 187,01 401,08 21,64 30,53 295,54 14,77 950,57 115,21 8
36 216,17 412,48 11,56 30,6 285,97 20,23 977,01 239,88 9
37 165,87 410,56 18,19 32,68 276,15 24,9 928,35 265,23 8
38 204,19 453,05 33,13 33,09 323,83 14,78 1062,07 187,29 9
39 197,8 473,83 20,08 41,09 331,25 14,59 1078,64 210,72 9
40 260,65 422,56 18,06 36,09 327,11 16,24 1080,71 182,11 10
41 262,03 320,19 14,11 33,06 208,67 16,62 854,68 126,63 11
42 228,49 319,9 14,54 28,6 218,02 16,95 826,5 104,64 10
43 239,56 347,86 31,05 29,38 168,01 27,14 843 195,77 10
44 256,77 311,93 40,4 32,51 189,56 15,25 846,42 99 10
45 273,42 302,7 32,78 32,88 156,31 16,78 814,87 147,32 10
46 195,83 322,3 38,15 29,52 153,47 15,88 755,15 88,36 8
47 199,22 334,54 36,25 33,74 161,49 24,78 790,02 124,98 8
48 189,47 309,11 33,68 28,17 154,33 14,66 729,42 96,89 8
49 159,88 304,18 12,01 28,56 154,49 14,21 673,33 142,78 8
50 154,49 319,85 14,28 28,94 162,23 18,83 698,62 113,42 8
51 171,72 312,85 15,75 32,16 155,89 12,88 701,25 187,24 8
52 171,35 290,06 15,57 32,17 154,22 14,78 678,15 97,87 8

E-88
53 163,85 302,77 12,94 34,84 156,33 14,92 685,65 95,78 8
54 165,6 305,56 16,91 35,69 129,86 14,5 668,12 253,17 8
55 215,39 215,39 18,22 34,23 145,78 25,05 654,06 99,67 10
57 177,95 177,95 25,22 30,89 122,61 18,29 552,91 173,92 9
58 213,32 213,32 17,39 30,46 143,41 17,76 635,66 181,96 10
59 197,81 197,81 25,43 35,84 128,23 23,24 608,36 168,43 10
60 246,77 246,77 31,7 35,4 127,46 17,26 705,36 197,28 11
Total 11251,33 18062,33 1311,28 1945,63 11962,59 1230,58 45763,74 9764,17 523
Rata- 190,70 306,14 22,23 32,98 202,76 20,86 775,66 165,49 9,02
Rata

Tabel C.2
Cycle Time HD465
No Fixed Time (s)

E-89
waktu Waktu Cycle Delay Jumlah
Waktu Waktu Waktu Waktu
manuver manuver Time Time Passing
muat angkut tumpah kembali
tumpah muat (s) (s)
1 178,77 199,98 26,06 21,99 139,11 8,79 574,7 128,18 8
2 170,66 178,82 27,16 27,14 143,12 21,88 568,78 194,67 8
3 207,17 182,35 32,54 23,76 202,92 9,48 658,22 118,76 8
4 207,69 162,62 32,27 27,67 172,47 10,9 613,62 119,17 8
5 193,77 169,42 28,83 28,15 180,26 15,12 615,55 128,93 8
6 173,79 167,42 26,99 26,53 163,71 12,27 570,71 134,96 8
7 164,59 171,44 30,95 35,5 178,74 15,87 597,09 149,28 8
8 190,77 191,32 21,34 30 174,62 15,25 623,3 129,76 8
9 209,83 184,13 28,29 35,1 163,07 13,32 633,74 183,94 8
10 178,81 180,03 19 25,28 151,13 16,14 570,39 124,38 8
11 267,11 254,26 20,11 27,26 228,34 19,07 816,15 138,79 13
12 279,16 272,36 16,89 32,27 208,17 9,72 818,57 158,91 12
13 272,64 256,17 18,16 27,76 235,03 10,13 819,89 112,76 13
14 300,02 304,58 19,02 28,76 224,84 10,3 887,52 164,77 13
15 246,6 280,63 18,26 30,89 191,64 16 784,02 114,87 12
16 263,21 287,39 14,88 32,13 193,95 12,67 804,23 120,67 13
17 271,67 208,19 11,48 29,52 158,12 14,41 693,39 128,36 13
18 258,95 139,27 13,86 31,64 124,51 17,05 585,28 188,58 14
19 232,18 136,88 15,9 31,51 123,05 37,51 577,03 137,25 13
20 188,81 137,09 16,3 28,71 134,46 37,58 542,95 147,78 13
21 199,87 117,26 59,84 30,86 119,38 19,16 546,37 141,61 13
22 246,92 136,25 16,59 32,58 125,63 31,25 589,22 149,35 14
23 219,75 218,65 14,84 27,51 159,78 15,47 656 142,76 13
24 228,55 197,85 14,31 30,02 178,68 15,87 665,28 121,98 14
25 255,74 228,25 15,6 25,8 174,04 15,25 714,68 163,63 13
26 163,76 150,43 9,4 22,79 97,44 13,48 457,3 116,76 10
27 187,73 262,93 10,21 23,48 98,17 13,09 595,61 158,99 10
28 187,02 150,92 18,24 23,79 113,62 11,65 505,24 173,62 10
29 181,16 140,7 19,05 27,56 90,7 13,07 472,24 182,65 11
30 215,91 150,58 33,82 29,71 86,21 11,42 527,65 138,56 12
31 211,13 128,11 16,73 21,74 80,43 16,22 474,36 184,76 13
32 274,26 317,75 24,49 33,6 265,79 35,95 951,84 134,38 13
33 231,68 309,11 15,93 32,73 239,79 24,71 853,95 127,65 13
34 218,57 289,48 20,02 32,86 213,27 20,92 795,12 148,59 13
35 251,69 338,41 18,8 21,29 217,95 26,94 875,08 149,54 14
36 211,83 300,52 37,98 28,65 247,43 29,44 855,85 192,88 13
37 242,87 299,07 34,06 19,81 217,48 23,06 836,35 148,69 13
38 257,2 314,41 32,6 28,31 245,94 17,89 896,35 128,56 14
Total 8441,84 8115,03 850,8 1074,66 6462,99 678,3 25623,62 5529,73 435
Rata- 222,1537 213,5534 22,38947 28,2805 170,078 17,85 595,8981 145,519 11,45
Rata
3 7 2

E-90
LAMPIRAN D
PENENTUAN CYCLE TIME TEORITIS ALAT GALI MUAT

Cycle time alat gali muat dapat ditentukan berdasarkan beberapa parameter,
antara lain :
- Swing angle
- Actual digging depth
- Maximal digging depth
- Dumping condition

Parameter tersebut kemudian dikorelasikan dengan tabel cycle time


standar untuk Komatsu PC1250SP-8 dan Komatsu PC300-7. Untuk penentuan
nilai cycle time, dapat digunakan nilai terbesar dari tabel cycle time. Tabel cycle
time standar dapat dilihat dibawah ini.

Tabel D.1
Cycle Time Standar untuk Backhoe Tipe Komatsu
Swing Angle (s) Swing Angle (s)
Model Model
45o – 90o 90o – 180o 45o – 90o 90o – 180o
PC80 10 - 13 13 - 16 PC300, PC350 15 - 18 18 - 21
PC100 11 - 14 14 - 17 PC380 16 - 19 19 - 22
PW100,PW130E 11 - 14 14 - 17 PC400,PC450 16 - 19 19 - 22
PC120,SPC130 11 - 14 14 - 17 PC750 18 - 21 21 - 24
PC150 13 - 16 16 - 19 PC800 18 - 21 21 - 24
PW170ES 13 - 16 16 - 19 PC1250 22 - 25 25 - 28
PC180 13 - 16 16 - 19 PC1800 24 - 27 27 - 30
PC200,PC210 13 - 16 16 - 19 PC1400 24 - 30 30 - 37
PW210 14 - 17 17 - 20 PC3000 24 - 30 30 - 37
PC220,PC230 14 - 17 17 - 20 PC4000 24 - 30 30 - 37
PC240 15 - 18 18 - 21 PC5500 25 - 31 31 - 38
PC250 15 - 18 18 - 21 PC8000 25 - 31 31 - 38

Sehingga ditentukan bahwa nilai cycle time yang digunakan untuk Komatsu
PC1250SP-8 adalah 22 sekon, sedangkan untuk Komatsu PC300-7 adalah 15
sekon.

E-91
LAMPIRAN E
PENENTUAN CYCLE TIME TEORITIS ALAT ANGKUT

Nilai cycle time teoritis alat angkut dibagi menjadi beberapa waktu, yaitu :
IN MINUTES
Tabel E.1
Travel Time (One Way)
DISTANCE ONE
AVERAGE TRAVEL SPEED KM/HR (MPH)
WAY
5 10 20 25 30 35 40 45 50 55 60
METERS FEET 15(9,3)
(3,1) (6,2) (12,4) (15,5) (18,6) (21,7) (24,9) (28) (31,1) (34,2) (37,3)
50 160 0,6 0,3 0,2 0,15 0,12 0,1 0,09 0,88 0,07 0,06 0,05 0,05
100 330 1,2 0,6 0,4 0,3 0,24 0,2 0,17 0,15 0,13 0,12 0,11 0,1
200 660 2,4 1,2 0,8 0,6 0,48 0,4 0,34 0,3 0,27 0,24 0,22 0,2
300 980 3,6 1,8 1,2 0,9 0,72 0,6 0,51 0,45 0,4 0,36 0,33 0,3
500 1640 6 3 2 1,5 1,2 1 0,86 0,75 0,67 0,6 0,55 0,5
1000 3280 12 6 4 3 2,4 2 1,71 1,5 1,33 1,2 1,09 1
1500 4920 18 9 6 4,5 3,6 3 2,57 2,25 2 1,8 1,64 1,5
2000 6560 24 12 8 6 4,8 4 3,43 3 2,67 2,4 2,18 2
3000 9840 36 18 12 9 7,2 6 5,13 4,5 4 3,6 3,27 3
5000 16410 60 30 20 15 12 10 8,57 7,5 6,67 6 5,45 5
(Sumber : Anonim, 2013 ; 14A-64)

- Cycle time = Loading time + Hauling time + Dumping time + Return time +
Spot & delay time
- Determine hauling and return time from the above table respectively
- Loading time = (Loader cycle time) × (No. of cycles to fill dump truck)
- Average fixed time (dumping, spot & delay): 1.25 ~ 1.65 min.

A. Waktu Muat (Loading Time)


- Cycle time Komatsu PC1250-8SP (Lampiran D) : 22 sekon
- Jumlah passing rata-rata : 9 Kali
Maka, Loading time adalah :
Loading Time = 22 sekon x 9 = 198 sekon
Jadi, waktu loading untuk Komatsu HD785 sebesar 198 sekon.

E-92
- Cycle time Komatsu PC1250-8SP (Lampiran D) : 15 sekon
- Jumlah passing rata-rata : 11,45 Kali
Maka, Loading time adalah :
Loading Time = 18 sekon x 12 = 176 sekon
Jadi, waktu loading untuk Komatsu HD465 sebesar 176 sekon.

B. Waktu Angkut Muatan (Travel Load Time) dan Waktu Angkut Kosong
(Travel Empty Time)
Tabel E.2
Kecepatan Alat Angkut Komatsu HD785
Hauling Haul Jarak Kecepatan Kecepatan
No Tanggal
Load Empty (km) Load Empty
1 4 Maret 2014 236,38 191,58 1,1 16,75 20,67
2 5 Maret 2014 243,47 161,50 1,2 17,74 26,75
3 6 Maret 2014 294,09 230,14 1,3 15,91 20,34
4 14 Maret 2014 236,35 206,65 1,4 21,32 24,39
5 15 Maret 2014 342,9 192,49 1,5 15,75 28,05
6 17 Maret 2014 410,58 277,94 1,5 13,15 19,43
7 18 Maret 2014 445,17 327,4 1,6 12,94 17,59
8 21 Maret 2014 321,41 163,86 1,6 17,92 35,15
9 22 Maret 2014 305,88 152,17 1,9 22,36 44,95
10 29 Maret 2014 286,32 133,5 2,2 27,66 59,33
RATA - RATA 312,26 203,72 1,53 18,15 29,66

Dengan jarak angkut 1530 m (~1500) dan kecepatan rata-rata yang


digunakan alat angkut di lapangan adalah 18,15 km/jam (~20), maka ditentukan
waktu angkut bermuatan teoritis untuk sebesar 4,5 menit atau sama dengan 270
sekon. Untuk waktu angkut kosong teoritis, dengan kecepatan rata-rata yang
digunakan adalah 29,66 km/jam (~30), maka ditentukan waktu angkut ksosong
teoritis sebesar 3 menit atau sama dengan 180 sekon.

E-93
Tabel E.3
Kecepatan Alat Angkut Komatsu HD465
Hauling Haul Jarak Kecepatan Kecepatan
No Tanggal
Load Empty (km) Load Empty
1 1 Maret 2014 160,34 80,94 0,4 8,98 17,79
2 3 Maret 2014 309,82 235,38 0,7 8,13 10,71
3 25 Februari 2014 178,75 166,92 0,8 16,11 17,25
4 26 Februari 2014 256,84 180,01 1,3 18,22 26,00
5 27 Februari 2014 163,94 142,44 1,4 30,74 35,38
RATA - RATA 213,94 161,14 0,92 16,44 21,43

Dengan jarak angkut 920 m (~1000) dan kecepatan rata-rata yang


digunakan alat angkut di lapangan adalah 16,44 km/jam (~15), maka ditentukan
waktu angkut bermuatan teoritis untuk sebesar 4 menit atau sama dengan 240
sekon. Untuk waktu angkut kosong teoritis, dengan kecepatan rata-rata yang
digunakan adalah 21,43 km/jam (~20), maka ditentukan waktu angkut ksosong
teoritis sebesar 3 menit atau sama dengan 180 sekon.

C. Waktu Manuver, Dumping dan Delay


Waktu teoritis maneuver, dumping dan delay diperoleh berdasarkan
Komatsu Performace Handbook, dimana standar waktu total maneuver, dumping
dan delay adalah 1,25 menit atau sama dengan 75 sekon. Disini penulis
menggunakan 75 sekon karena merupakan batas waktu tertinggi dari waktu ideal.
Setelah diketahui waktu untuk tiap kegiatan alat angkut, dapat diketahui
cycle time teoritis alat angkut, yaitu :

Tabel E.4
Cycle Time Teoritis Komatsu HD785

Waktu
(s)
Loading Time 198
Travel Load Time 270
Spoting, dumping, and delay Time 75
Travel Empty Time 180
Cycle Time 723

E-94
Tabel E.5
Cycle Time Teoritis Komatsu HD465

Waktu
(s)
Loading Time 176
Travel Load Time 240
Spoting, dumping, and delay Time 75
Travel Empty Time 180
Cycle Time 671

E-95
LAMPIRAN F
EFISIENSI AKTUAL ALAT GALI MUAT

Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah
dengan menghitung berapa menit alat tersebut bekerja secara efektif dalam satu
jam, diformulasikan sebagai berikut :

CT
Eff = x 100%
CT + WT

Keterangan :
Eff = Efisiensi
CT = Cycle Time (Lampiran B)
WT = Delay Time (Lampiran B)

Tabel F.1.
Efisiensi Aktual Komatsu PC1250SP-8
Komatsu PC1250SP-8 Rata-rata
Cycle Time 22,08
Delay Time 5,43
Effisiensi 80%

Perhitungan :
22,08
EFF = x 100%
22,08 + 5,43

EFF = 0,80 x 100%


EFF = 80%

Tabel F.2.
Efisiensi Aktual Komatsu PC300-7
Komatsu PC300-7 Rata-rata
Cycle Time 18,81
Delay Time 5,35
Effisiensi 78%

E-96
Perhitungan :

18,81
EFF = x 100%
18,81 + 5,35
EFF = 0,78 x 100%
EFF = 78%

E-97
LAMPIRAN G
EFISIENSI AKTUAL ALAT ANGKUT

Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah
dengan menghitung berapa menit alat tersebut bekerja secara efektif dalam satu
jam, diformulasikan sebagai berikut :

CT
Eff =
CT + WT

Keterangan :
Eff = Efisiensi
CT = Cycle Time (Lampiran C)
WT = Delay Time (Lampiran C)

Tabel G.1.
Efisiensi Aktual Komatsu HD785
Komatsu HD785 Rata-rata
Cycle Time 775,66
Delay Time 165,49
Effisiensi 82%

Perhitungan :
775,66
EFF =
775,66 + 165,49

EFF = 0,82 x 100%


= 82%

Tabel G.1.
Efisiensi Aktual Komatsu HD465
Komatsu HD465 Rata-rata
Cycle Time 595,90
Delay Time 145,52
Effisiensi 80%

E-98
Perhitungan :

595,90
EFF =
145,52 + 145,52
EFF = 0,80 x 100%
= 80%

E-99
LAMPIRAN H
PENENTUAN EFISIENSI KERJA TEORITIS ALAT GALI MUAT

Dalam hal ini, penulis menentukan efisiensi teoritis berdasarkan tabel


efisiensi kerja.

Tabel H.1
Efisiensi Kerja untuk Alat Gali Muat
Excavating conditions E
Good 0,83
Average 0,75
Rather poor 0,67
Poor 0,58

Penetapan efisiensi ini berdasarakan Komatsu Performance Handbook,


jadi nilai yang diambil adalah sebesar 0,83 karena pada pengamatan di lapangan
kondisi alat gali muat dalam keadaan baik.

E-100
LAMPIRAN I
PENENTUAN EFISIENSI KERJA TEORITIS ALAT ANGKUT

Penentuan efisiensi kerja alat angkut juga tidak berbeda dengan alat gali
muat. Penentuan efisiensi kerja alat angkut berdasarkan tabel efisiensi kerja alat
Tabel Q.1
Efisiensi Kerja untuk Berbagai Kondisi
Operation
E
conditions
Good 0,83
Average 0,8
Rather poor 0,75
Poor 0,7

Penetapan efisiensi ini berdasarakan Komatsu Performance Handbook,


jadi nilai yang diambil adalah sebesar 0,83 karena pada pengamatan di lapangan
kondisi operasi alat angkut dalam keadaan baik.

E-101
LAMPIRAN J
PERHITUNGAN FAKTOR KESERASIAN ALAT AKTUAL

Faktor keserasian alat gali muat dengan alat angkut dapat dihitung dengan
rumus :
Na x CTm
MF =
Nm x CTa
Keterangan :
Na = Jumlah alat angkut, unit
CTm = Waktu edar alat gali muat, menit
Nm = Jumlah alat gali muat, unit
Cta = Waktu edar Komatsu alat angkut, menit

Tabel J.1
Jumlah Unit Komatsu HD785
Jumlah Unit Alat
No Tanggal
Angkut
1 4 Maret 2014 3
2 5 Maret 2014 3
3 6 Maret 2014 4
4 14 Maret 2014 3
5 15 Maret 2014 3
6 17 Maret 2014 4
7 18 Maret 2014 4
8 21 Maret 2014 3
9 22 Maret 2014 3
10 29 Maret 2014 4
RATA - RATA 3,40

E-102
Tabel J.2
Jumlah Unit Komatsu HD465
Jumlah Unit
No Tanggal
Hauler
1 1 Maret 2014 2
2 3 Maret 2014 2
3 25 Februari 2014 2
4 26 Februari 2014 2
5 27 Februari 2014 2
RATA - RATA 2

Adapun kombinasi kerja antara alat gali muat dengan alat angkut adalah
sebagai berikut :
Komatsu PC1250SP-8 dengan Komatsu HD785 adalah :
Na = 3 unit
Nm = 1 unit
CTm = 9,02 x 22,08 sekon (Lampiran B)
= 199,16
CTa = 775,66 sekon

3 unit  199,16 Sekon


1 unit  775,66 Sekon
MF = = 0,77

MF < 1, artinya Komatsu PC1250SP-8 bekerja kurang dari 100 % sedang


Komatsu HD785 bekerja 100 %.

Komatsu PC300-7 dengan Komatsu HD465 adalah :


Na = 2 unit
Nm = 1 unit
CTm = 11,45 x 18,81 sekon (Lampiran B)
= 215,37

2 unit  215,37 Sekon


CTa = 595,90 sekon

1 unit  595,90 Sekon


MF = = 0,72

MF < 1, artinya Komatsu PC300-7 bekerja kurang dari 100 % sedang


Komatsu HD465 bekerja 100 %.

E-103
LAMPIRAN K
PRODUKTIVITAS AKTUAL ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT

A. Produktivitas Komatsu PC1250SP-8

Untuk menghitung produktivitas dari alat gali dan muat (excavator) dalam
hal ini Komatsu PC1250SP-8 dari data-data yang diperoleh di lapangan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Q= � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu PC1250SP-8
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor

Sehingga diperoleh :
Q = � , � . � %� ,
,

= 671,17 BCM/H

B. Produktivitas Komatsu PC300-7

Untuk menghitung produktivitas dari alat gali dan muat (excavator) dalam
hal ini Komatsu PC300-7 dari data-data yang diperoleh di lapangan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Q= � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu PC300-7
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor

E-104
Sehingga diperoleh :
Q = � , � . � %� ,
,

= 206,37 BCM/H

C. Produktivitas Komatsu HD785

Produktivitas Komatsu HD785 dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut :

Q= � � � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu HD785
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor
- n = Jumlah Passing Rata-Rata = 9

Sehingga diperoleh :
Q = � , � , � , � %� ,
,

= 176,25 BCM/H

D. Produktivitas Komatsu HD465

Produktivitas Komatsu HD465 dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut :

Q= � � � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu HD465
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor
- n = Jumlah Passing Rata-Rata = 12

E-105
Sehingga diperoleh :
Q = � , � , � , � %� ,
,

= 76,50 BCM/H

E-106
LAMPIRAN L
PRODUKTIVITAS TEORITIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT

E. Produktivitas Komatsu PC1250SP-8

Untuk menghitung produktivitas dari alat gali dan muat (excavator) dalam
hal ini Komatsu PC1250SP-8 dari data-data yang diperoleh di lapangan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Q= � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu PC1250SP-8
- BC = Bucket Capacity
- SF = Swell Factor
- BFF = Bucket Fill Factor

Sehingga diperoleh :
Q = � , � . � %� ,

= 698,87 BCM/H

F. Produktivitas Komatsu PC300-7

Untuk menghitung produktivitas dari alat gali dan muat (excavator) dalam
hal ini Komatsu PC300-7 dari data-data yang diperoleh di lapangan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Q= � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu PC300-7
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor

E-107
- SF = Swell Factor
Sehingga diperoleh :
Q = � , � . � %� ,

= 275,37 BCM/H

G. Produktivitas Komatsu HD785

Produktivitas Komatsu HD785 dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut :

Q=

� � � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu HD785
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor
- n = Jumlah Passing Rata-Rata = 9

Sehingga diperoleh :
Q = � , � , � , � %� ,
,

= 191,27 BCM/H

H. Produktivitas Komatsu HD465

Produktivitas Komatsu HD465 dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut :

Q= � � � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu HD465
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor
- n = Jumlah Passing Rata-Rata = 19

E-108
Sehingga diperoleh :
Q = � , � , � � %� ,
,

= 117,71 BCM/H

I. Jumlah Alat Angkut

Jumlah alat angkut untuk kombinasi Komatsu PC1250SP-8 dan Komatsu


PC300-7 yang dibutuhkan agar sesuai dengan alat gali muat dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
� � � � � � � �� � �
Na =
� � � � � �� � �
,
= ,

= 3,65 ~ 4
Jumlah alat angkut untuk kombinasi Komatsu PC300-7 dan Komatsu
HD465 yang dibutuhkan agar sesuai dengan alat gali muat dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
� � � � � � � �� � �
Na = � � � � � �� � �
,
= ,

= 2,34 ~ 3

J. Faktor Keserasian

Adapun kombinasi kerja antara Komatsu PC1250SP-8 dengan Komatsu


HD785 adalah :
Komatsu PC1250SP-8 dengan Komatsu HD785 adalah :
Na = 4 unit
Nm = 1 unit
CTm = 9 x 22 sekon
= 198
CTa = 723,44 sekon

4 unit  198 Sekon


1 unit  723,44 Sekon
MF = = 1,1

E-109
MF > 1, artinya Komatsu HD785 bekerja 100% sedang Komatsu
PC1250SP-8 kurang bekerja 100%...

Komatsu PC300-7 dengan Komatsu HD465 adalah :


Na = 3 unit
Nm = 1 unit
CTm = 19 x 15 sekon
= 285

3 unit  285 Sekon


CTa = 666,75 sekon

1 unit  666,75 Sekon


MF = = 1,2

MF > 1, artinya Komatsu HD465 bekerja 100% sedang Komatsu PC300-7


kurang bekerja 100%...

E-110
LAMPIRAN M
PRODUKTIVITAS TEORITIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT

K. Produktivitas Komatsu PC1250SP-8

Untuk menghitung produktivitas dari alat gali dan muat (excavator) dalam
hal ini Komatsu PC1250SP-8 dari data-data yang diperoleh di lapangan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Q= �
� � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu PC1250SP-8
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor

Sehingga diperoleh :
Q = � , � . � %� ,
,

= 696,33 BCM/H

L. Produktivitas Komatsu PC300-7

Untuk menghitung produktivitas dari alat gali dan muat (excavator) dalam
hal ini Komatsu PC300-7 dari data-data yang diperoleh di lapangan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Q= � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu PC300-7
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor

E-111
- SF = Swell Factor
Sehingga diperoleh :
Q = � , � . � %� ,

= 242,98 BCM/H

M. Produktivitas Komatsu HD785

Produktivitas Komatsu HD785 dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut :

Q=

� � � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu HD785
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor
- n = Jumlah Passing Rata-Rata = 9

Sehingga diperoleh :
Q = � , � , � � %� ,
,

= 176,25 BCM/H

N. Produktivitas Komatsu HD465

Produktivitas Komatsu HD465 dapat dihitung dengan menggunakan


persamaan sebagai berikut :

Q= � � � � � �� �

Dimana :
- Q = Produktivitas Komatsu HD465
- BC = Bucket Capacity
- BFF = Bucket Fill Factor
- SF = Swell Factor
- n = Jumlah Passing Rata-Rata = 12

E-112
Sehingga diperoleh :
Q = ,
� , � , � � %� ,

= 80,17 BCM/H

O. Jumlah Alat Angkut

Jumlah alat angkut untuk kombinasi Komatsu PC1250SP-8 dan Komatsu


PC300-7 yang dibutuhkan agar sesuai dengan alat gali muat dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
� � � � � � � �� � �
Na = � � � � � �� � �
,
= ,

= 3,9 ~ 4
Jumlah alat angkut untuk kombinasi Komatsu PC300-7 dan Komatsu
HD465 yang dibutuhkan agar sesuai dengan alat gali muat dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
� � � � � � � �� � �
Na = � � � � � �� � �
,
= ,

= 3

P. Faktor Keserasian

Adapun kombinasi kerja antara Komatsu PC1250SP-8 dengan Komatsu


HD785 adalah :
Komatsu PC1250SP-8 dengan Komatsu HD785 adalah :
Na = 4 unit
Nm = 1 unit
CTm = 9 x 22,08 sekon
= 198,72
CTa = 775,66 sekon

4 unit  198,72 Sekon


1 unit  775,66 Sekon
MF = =1

E-113
MF = 1, artinya Komatsu PC1250SP-8 dan Komatsu HD785 bekerja 100%
sehingga tidak ada waktu tunggu dari alat gali muat dan alat angkut..

Komatsu PC300-7 dengan Komatsu HD465 adalah :


Na = 3 unit
Nm = 1 unit
CTm = 17 x 12 sekon
= 204

3 unit  204 Sekon


CTa = 595,9 sekon

1 unit  595,9Sekon
MF = =1

MF = 1, artinya Komatsu PC1250SP-8 dan Komatsu HD785 bekerja 100%


sehingga tidak ada waktu tunggu dari alat gali muat dan alat angkut..

E-114
LAMPIRAN N
SWELL FACTOR

Densitas batuan lempung secara teoritis sebesar 1,7 – 2,2 ton/m3,


sedangkan densitas batuan yang diteliti di lapangan sebesar 2,3 ton/m3, sehingga
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai Swell Factor sebagai berikut :

Densitas loose (ton / m3 )


SF = x 100 %
Densitas insitu (ton / m3 )

2,2 ton / m3
SF = x 100 %
2,3 ton / m3

SF = 96%

E-115
E-116

Anda mungkin juga menyukai