Anda di halaman 1dari 1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES No. Dokumen : IK.

LAB-67
SURABAYA
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.01

Persiapan pemasangan IV line Intraosseus Tanggal : 27-9-2013


di Laboratorium Kep. GADAR
Tujuan : Halaman : 1 / 1
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek
Petugas :
laboratorium keperawatan gawat darurat khususnya
Pembimbing Lab. Kep.
pemberian cairan lewat intraosseous
GADAR
UNIT : Layanan Laboratorium

1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek laboratorium keperawatan gawat darurat
khususnya pemberian cairan lewat intraosseous

2. Ruang Lingkup
Prosedur tindakan pemasangan intraosseous sebelum mahasiswa melakukan praktik klinik
keperawatan Gawat Darurat, wajib mengetahui tindakan tersebut untuk resusitasi cairan bila jalur
intra vaskuler tidak bisa dilakukan.

3. Uraian Umum
3.1 Persiapan alat dan bahan praktikum.
3.2 Alat yang digunakan untuk pemasangan intraosseous
3.3 Pelaksanaan Prosedur
3.4 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
3.5 Penilaian terhadap performa mahasiswa

4. Alat dan bahan :


1. Kom untuk larutan povidone iodine 6. Kassa/kapas steril, untuk desinfeksi
2. Jarum intraosseous 7. Anesthesia lokal, Lidocaine 1%
3. Syringe 5-10 ml, 8. Plester untuk imobilisasi
4. Infus set 9. Normal saline
5. Larutan Povidone Iodine,

5. Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
2. Menjelaskan tujuan tindakan pada pasien dan keluarga pasien.
3. Informed concent.
4. Mendekatkan alat ke pasien.
5. Gunakan sarung tangan sebelum tindakan.
6. Tentukan lokasi dengan palpasi.
Lokasi pemasangan :
a. Tibia Proximal :Tibia proximal lokasi yang paling sering digunakan pada pasien anak. Titik
merah menunjukkan lokasi masuk jarum intraosseous.
b. Distal Tibia : Distal tibia yang disarankan untuk intraosseous pada pasien dewasa. Tanda
silang menunjukkan lokasi insersi jarum intraosseous.
c. Distal Femur : Distal femur lokasi alternative untuk intraoseous akses.
7. Bersihkan kulit dengan povidone iodine.
8. Infiltrasi lokal anesthesi ke dalam kulit, jaringan subkutan dan jaringan periosteum diatas
tulang yang akan ditusuk.
9. Pegang jarum intraosseous dengan tangan yang dominan.
10. Masukkan jarum dengan cara tegak lurus atau sedikit angulasi 10°- 15°.dari panjang tulang.
11. Arah jarum selalu menjauhi growth plate untuk menghindari cidera.
12. Setelah menembus kulit dan jaringan subkutan, jarum akan kontak dengan tulang. Untuk
menembus koteks tulang jarum dimasukkan dengan cara memutar.
13. Setelah jarum masuk intraosseous hentikan untuk mencegah over penetrasi.
14. Keluarkan stylet.
15. Aspirasi darah (mungkin tidak berhasil pada situasi resusitasi henti jantung) untuk
meyakinkan lokasi jarum sudah benar.
16. Hubungkan dengan cairan infus yang sudah disiapkan
17. Imobilisasi dan balut jarum dengan kasa steril.

Anda mungkin juga menyukai