PENYAKIT DALAM
TAHUN 2021
A. PROFIL RUANGAN
1. Jenis Pelayanan
Ruang perawatan lt.7 adalah ruangan perawatan usia dewasa yang mengalami gangguan
penyakit akibat gangguan sistem tubuh ( baik penyakit menular maupun tidak menular) dan
kecacatan.
2. Area Praktek
Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam
3. Profil Pasien
a. Karakteristik Demografis Pasien (rata-rata usia, pendidian, agama, dll)
Karakteristik pasien yang dirawat di ruang penyakit dalam selama periode tahun 2020
terlihat seperti pada tabel berikut ini
Tabel 1
Karakteristik Pasien Yang Menjalani Perawatan di Ruang Penyakit Dalam Tahun
2020
No Karakteristik Pasien Nilai
1 Usia Rata-rata 52 tahun
Median 54 tahun
SD 2,1 tahun
Minimal 17 tahun
Maksimal 88 tahun
2 Jenis Kelamin Pria 39,8 %
Wanita 60,2 %
3 Tingkat Pendidikan Tidak sekolah 8%
Dasar 40 %
Menengah 31,7 %
Tinggi 20,3 %
4 Agama Islam 86 %
Protestan 11 %
Katholik 2%
Hindu 0
Budha 1%
Tabel 1 memperlihatkan pada variabel usia, usia rata-rata pasien yang dirawat di ruang penyakit
dalam adalah usia 52 tahun dengan usia minimal 17 tahun dan usia tertinggi 88 tahun.
Pada sisi jenis kelamin, lebih dari setengahnya 60,2% berjenis kelamin wanit. Hal ini
menunjukkan bahwa kelompok pasien wanita memiliki proporsi sakit yang memerlukan
perawatan lebih besar dibanding para pria.
b. 10 Besar Penyakit
Berdasarkan jenis penyakit yang dirawat di ruang penyakit dalam terlihat pada grafik berikut
Grafik 2
Distribusi Prosentase Diagnosa Keperawatan Tersering
Pada Pasien yang Dirawat di Ruang Penyakit Dalam Periode 2020
c. Derajat Ketergantungan
Derajat ketergantungan pasien yang dirawat di ruang penyakit dalam dalam 1 tahun terakhir
terlihat pada grafik berikut ini
Grafik 3
Distribusi Derajat Ketergantungan Pasien di Ruang Penyakit Dalam Tahun 2020
4. Profil Perawat
a. Jumlah
Jumlah perawat yang ada saat ini adalah 9 orang perawat
b. Kebutuhan menurut Gillies
Hitung berdasarkan formula gillies
c. Kebutuhan menurut Douglass
Hitung berdasarkan formula douglass
d. Profil Perawat
N Nama Tempat/tgl Jenis Pendidikan Masa Kerja Level STR SIP Pelatihan
o lahir Kelamin Keperawatan PK
1 Nurhayati Bekasi, 10 Wanita D3 5 tahun PK II 28 Juni 2026 2026 BTCLS,
april 1992 pelatihan
vaksin
2 Febriana eka Jakarta, 23 Wanita D3 2 tahun PK II 23 feb 2023 2023 BTCLS
saputri feb 1997
Pengalaman
kerja 1 th
3 Nurfazriati Jakarta, 15 Wanita D3 3 th PK II 19 apr 2022 2022 BTCLS
jan 1984 Pengalaman
kerja 5 th
4 Taupiqullah Jakarta, 16 Pria D3 2 th PK II 16 feb 2023 2023 BTCLS
feb 1994 Pengalaman
kerja 3 th
5 Nurul laela Banjarnega Wanita D3 1 th PK II 06 feb 2023 2023 BTCLS
ra ,06 feb Pengalaman
1996 kerja 4 th
6 Beta bunga Brebes,11 Wanita Ners 1 th PK I 11 mei 2022 2022 Hemodiali
mei 1995 sa
Grafik 4
Distribusi Persentase Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin
Grafik 4. Dari hasil data klasifikasi perawat berdasarkan jenis kelamin yang dibentuk
kedalam diagram pie tersebut menjelaskan bahwa didalam unit ruang perawatan lt.7
persentase perawat berjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 67% (6 orang)
sedangkan perawat berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit yaitu 33% (3 orang) dari total
keseluruhan 9 orang perawat yang bertugas di unit tersebut.
Grafik 6. Dari hasil data distribusi persentase perawat berdasarkan level perawat klinik
yang dibentuk kedalam diagram pie tersebut menjelaskan bahwa didalam unit ruang
perawatan lt.7 persentase perawat dengan level PK 2 lebih banyak yaitu 67% (6 orang)
sedangkan perawat dengan level PK 1 memiliki persentase 33% (3 orang) dari total
keseluruhan 9 orang perawat yang bertugas di unit tersebut.
Grafik 7. Dari hasil data distribusi persentase perawat berdasarkan jenjang fungsional
yang dibentuk kedalam diagram pie tersebut memperlihatkan bahwa didalam unit ruang
perawatan lt.7 persentase perawat dengan jenjang fungsional perawat mahir lebih banyak
yaitu 67% (6 orang) sedangkan perawat dengan jenjang fungsional perawat terampil
memiliki persentase 33% (3 orang) dari total keseluruhan 9 orang perawat yang bertugas
di unit tersebut.
Grafik 9. Dari hasil data distribusi persentase perawat berdasarkan masa kerja yang
dibentuk kedalam diagram pie tersebut memperlihatkan bahwa didalam unit ruang
perawatan lt.7, persentase perawat dengan masa kerja 1 tahun paling banyak yaitu 56%,
kemudian dengan masa kerja 2 tahun yaitu 22%, dan diikuti dengan masa kerja 3 tahun
dan 5 tahun yang masing-masing memiliki persentase 11% dari total keseluruhan 9 orang
perawat yang bertugas di unit tersebut.
Kondisi
No Jenis Standar Kebutuhan Ketersediaan
Baik Rusak
Alat Tenun
1 Laken 1:3 69 50 46 4
2 selimut 1:3 69 50 40 1
Alat Kesehatan
1 Tensimeter 2 2 -
2 Thermometer 3 2 1
Alat Perkantoran
1 Kursi 25 25 -
2 Meja 25 25 -
3 Lemari 27 27 -
4 Bed 23 23 23 23 -
6. Manajemen pelayanan
1. Pencapaian Mutu
a) Mutu Pelayanan Kesehatan
BOR : 66,59%
LOS : 4,06
TOI : 2,29
NDR :0
CDR :0
BTO : 4,96
b) Mutu Pelayanan Keperawatan
a) Patien Savety
a. Kejadian decubitus : 0%
b. Kesalahan obat : 0%
c. Pasien jatuh : 0%
e. Phlebitis : 1%
d) Kecemasan : 75%
e) Kenyamanan : 90%
f) Pengetahuan : 80%
a. Pengkajian : 100%
c. Perencanaan : 100%
d. Pelaksanaan : 100%
e. Evaluasi : 100%
Ketua tim menjadi penanggung jawab pasien dalam asuhan keperawatan selama 24 jam.
Pendelegasian asuhan dilakukan dari ketua tim sebagai perawat primernya kepada
perawat pelaksana yang dibagi menjadi 3 shift dinas. Perubahan kondisi pasien dalam
asuhan selalu dikoordinasikan oleh ketua tim termasuk dalam kolaborasi dengan berbagai
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien.
3. Supervisi
Supervisi dilaksanakan dengan dua jenis supervisi, yaitu supervisi manajemen dan
supervisi klinik. Supervisi manajemen dilakukan bidang keperawatan untuk menjamin
daya dukung bagi pelayanan keperawatan. Area supervisi ini meliputi ketenagaan (baik
kualitas maupun kuantitas), ketersediaan sarana prasarana, implementasi metode
penugasan, indikator mutu pelayanan keperawatan meliputi kemanan pasien, edukasi
pasien, kepuasan pasien , dst. Supervisi manajemen dilakukan kepala ruangan, bidang
keperawatan satu bulan sekali akan datang ke ruangan untuk supervisi manajemen ini.
Supervisi klinik dilakukan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam
memberikan asuhan keperawatan. Supervisi klinik dilakukan berjenjang dimana perawat
pelaksana disupervisi oleh ketua tim, ketua tim disupervisi oleh kepala ruangan. Area
supervisi klinik perawat pelaksana diarahkan pada peningkatan kinerja individu perawat
dalam memberikan asuhan keperwatan kepada pasien.
4. Ronde Keperawatan
C. SASARAN
1. Pelayanan asuhan keperawatan
a. Lingkup praktek
Asuhan keperawatan komprehensif pada klien dengan gangguan system tubuh pada
akibat proses penyakit non bedah maupun bedah yang dialami pasien dewasa
b. Standar asuhan
Tersedianya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di ruang perawatan dewasa
c. SOP
Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) di ruang perawatan dewasa
2. Ketenagaan
a. Jumlah kebutuhan tenaga perawat
Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan
ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam
kerja perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
D. RENCANA KEGIATAN
Disesuaikan dengan masalah yang dialami sesuai dengan profil masalah yang ada, misalkan
1. Sasaran pelayanan asuhan keperawatan
a. Meningkatkan angka self care, kegiatan :
1). Tinjauan ulang SPO perawatan diri
2). Klasifikasi pasien berdasarkan derajat ketergantung
3). Implementasi tindakan perawatan diri sesuai ketergantungan pasien
2. Sasaran Ketenagaan
a. Memenuhi standar kuatitas perawat
1) Analisis kebutuhan tenaga
Loss Day
52 + 12 + 14 = 78 x 9 = 2,4
286
Asumsi 25%
9 + 2,4 x 25 = 2,8 Orang
100
Jumlah tenaga yang dibutuhkan : 9 + 2,4 + 2,8 = 14,2
2) Mengajukan kebutuan tenaga
kepada bidang keperawatan
Megajukan kebutuhan tenaga perawat kepada bidang keperawatan dengan
melampirkan perhitungan analisis kebutuhan tenaga
b. Memenuhi standar kulaitas perawat
1) Lulus asessment kompetensi sesuai
level PK
Setelah perawat baru dinyatakan kompeten sebagai PK I maka dalam rangka
melaksanakan tugas dilaksanakan kredensialing dengan langkahsebagai berikut:
Mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan
Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan sesuai Rincian Kewenangan
Klinis dan Buku Putih
Memperoleh persetujuan untuk dilakukan kredensial dari Subkomite
Kredensial
Mengikuti proses kredensial dengan cara review, verifikasi dan evaluasi
dengan berbagai metode yang dilakukan oleh panitia Adhoc yang ditentukan
Hasil kredensialing berupa daftar kewenangan klinis bagi PK I dan
selanjutnya direkomendasikan oleh Komite Keperawatan untuk mendapatkan
Penugasan Klinis dari Pimpinan/ Direktur Rumah Sakit.