Anda di halaman 1dari 12

Post Operatif

Kelompok 3:

Mirani Dwi Afriliyanti (P05120220066)


Resti Adidana Anugrah (P05120220075)
Winda evita rahmi (P05120220085)
Zikri Harby Salam (P05120220088)
Tindakan operasi atau pembedahan, baik elektif
maupun kedaruratan adalah peristiwa kompleks yang
menegangkan. Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di
kamar operasi rumah sakit, meskipun beberapa

Pengertian prosedur yang lebih sederhana tidak memerlukan


hospitalisasi dan dilakukan di klinik-klinik bedah dan unit
bedah ambulatori. Individu dengan masalah kesehatan
yang memerlukan intervensi pembedahan mencakup
pula pemberian anastesi atau pembiusan yang meliputi
anastesi lokal, regional atau umum.
Etiologi
Etiologi dilakukannya

tindakan pembedahan pada penderita
dikarenakan penderita mengalami peradangan yang meradang dapat
menyebabkan infeksi

dan perforasi apabila tidak dilakukan tindakan


pembedahan. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya


1.faktor sumbatan

2.faktor bakteri
3.kecenderungan familiar
4.faktor ras dan diet
Komplikasi

a. Infeksi pada luka, ditandai apabila luka mengeluarkan cairan kuning


atau nanah, kulit di sekitar luka menjadi merah, hangat, bengkak, atau
terasa semakin sakit,
b. Abses (nanah), terdapat kumpulan di dalam rongga perut dengan
gejala demam dan nyeri perut.
c. Perlengketan usus, dengan gejala rasa tidak nyaman di perut, terjadi
sulit buang air besar pada tahap lanjut, dan perut terasa sangat nyeri
d. Komplikasi yang jarang terjadi seperti ileus, gangren usus,
peritonitis,
Masalah Yang Timbul
a. Nyeri akut

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


c. Hambatan mobilitas fisik
d. Konstipasi
e. Resiko kekurangan volume cairan
f. Ansietas
g. Resiko infeksi
h. Bersihan jalan napas tidak efektif
i. Defisit pengetahuan
Fase Post Operatif

Fase Post operatif merupakan tahap lanjutan dari


perawatan pre operatif dan intra operatif yang dimulai ketika


klien diterima di ruang pemulihan (recovery room)/ pasca
anaestesi dan berakhir sampai evaluasi tindak lanjut pada
tatanan klinik atau di rumah.
Lanjutan....
Fase post operatif meliputi beberapa tahapan,
diantaranya adalah :
a. Pemindahan pasien dari kamar operasi ke unit
perawatan pasca anastesi (recovery room)
b. Perawatan post anastesi di ruang pemulihan atau unit
perawatan pasca anastesi
Setelah selesai tindakan pembedahan, pasien harus dirawat
sementara di ruang pulih sadar (recovery room : RR) atau unit
perawatan pasca anastesi (PACU: post anasthesia care unit) sampai
kondisi pasien stabil, tidak mengalami komplikasi operasi dan
memenuhi syarat untuk dipindahkan ke ruang perawatan (bangsal
perawatan).
PACU atau RR biasanya terletak berdekatan dengan ruang operasi.
Hal ini disebabkan untuk mempermudah akses bagi pasien untuk :
❖ perawat yang disiapkan dalam merawat pasca operatif (perawat
anastesi)
❖ ahli anastesi dan ahli bedah
❖ alat monitoring dan peralatan khusus penunjang lainnya.
Klasifikasi
Menurut urgensi dilakukan tindakan pembedahan, maka tindakan
pembedahan dapat diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan, yaitu :
1. Kedaruratan/Emergency :Pasien membutuhkan perhatian segera,
gangguan mungkin mengancam jiwa. Indikasi dilakukan pembedahan tanpa di
tunda.
2. Urgen : Pasien membutuhkan perhatian segera. Pembedahan dapat
dilakukan dalam 24-30 jam.
3. Diperlukan : Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat
direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan.
4. Elektif Pasien harus dioperasi ketika diperlukan.
5. Pilihan Keputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan sepenuhnya
pada pasien.
Lanjutan...
Sedangkan menurut faktor resikonya, tindakan
pembedahan di bagi menjadi :
1. Minor Menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko
kerusakan yang minim. Contoh : incisi dan drainage kandung
kemih, sirkumsisi
2. Mayor Menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian
sangat serius. Contoh : Total abdominal histerektomi, reseksi
colon, dan lain-lain.
Komplikasi Post Op
1. syok 5. Infeksi luka operasi (dehisiensi,
2. perdarahan evicerasi, fistula, nekrose, abses)
3. trombosis vena profunda 6.sepsis
4. retensi urine 7. Embolisme Pulmonal
8. Komplikasi Gastrointestinal
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai