Anda di halaman 1dari 13

BAB I

TUJUAN

A. TUJUAN UMUM
 Meningkatkan hasil cakupan kegiatan menuju Desa Siaga paripurna tahun 2010.

B. TUJUAN KHUSUS
 Meningkatkan hasil cakupan program antara lain :
1. KIA
a. Meningkatkan hasil cakupan K1 murni.
b. Meningkatkan hasil cakupan K4.
c. Meningkatkan jumlah persalinan oleh Nakes.
d. Meningkatkan jumlah lahir hidup atau normal.
e. Menekan sekecil mungkin persalinan dukun.
f. Menekan sekecil mungkin kematian maternal dan perinatal.
g. Meningkatkan hasil cakupan Kn1 dan Kn2.
h. Meningkatkan cakupan DRT Bumil oleh masyarakat.
i. Meningkatkan cakupan DDTK pada Bayi, Balita & Apras.
j. Meningkatkan cakupan Bayi , Balita & Apras paripurna.
k. Meningkatkan cakupan Ibu Nifas yang mendapat Vit. A.
f. Meningkatkan cakupan ASI Exklusif

2. KB
a. Meningkatkan hasil cakupan Akseptor baru KB.
b. Meningkatkan pelayanan terhadap Akseptor KB aktif.
c. Menekan sekecil mungkin terjadinya efek samping dan komplikasi pada
Akseptor.
d. Menekan sekecil mungkin terjadinya kegagalan pada Akseptor.
e. Menekan sekecil mungkin Akseptor Drop out.

3. GIZI
a. Meningkatkan hasil SKDN pada penimbangan Bayi , Balita & Apras.
b. Meningkatkan pemberian Vit. A pada Bayi & Balita.
c. Memberi perawatan pada gizi buruk ( BGM ) dan gizi kurang ( BGT )
sehingga Balita dengan gizi buruk (BGM) bisa ditekan sekecil mungkin.
4. IMUNISASI
a. Meningkatkan hasil cakupan Imunisasi :
 HB Unijack.
 BCG
 DPT Combo I, II & III.
 Polio I, II, III, & IV.
 Campak.
 TT 1 , TT 2, TT 3, TT 4 dan TT 5 pada Ibu hamil.

5. Usila.
a. Meningkatkan hasil cakupan Usila yang dibina.
b. Meningkatkan hasil frekwensi pembinaan kelompok Usila.

6. Pengobatan
 Meningkatkan hasil kunjungan penderita rawat jalan.

C. VISI :
 Mewujudkan masyarakat Desa Pandanan sehat, mandiri dan sejahterah tahun
2010.

D. MISI :
a Pelayanan kesehatan terpadu
b. Pemberdayaan petugas kesehatan.
c. Pemberdayaan masyarakat.
BAB II
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM

A. KEBIJAKAN PROGRAM.
Diperoleh target dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Bangkalan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di semua proram.

1. KIA
a. Jumlah K1 : 95 %
b. Jumlah K4 : 95 %
c. Jumlah persalinan oleh Nakes : 85 %
d. Jumlah Bufas / Buteki : 85 %
e. Jumlah kematian perinatal yang diaudit : 25 %
f. Jumlah DRT Bumil oleh masyarakat : 10 %
g. Jumlah Bumil Resti ditangani : 20 %
h. Jumlah kunjungan Neonatus : 85 %
i. Jumlah kunjungan Bayi : 85 %
j. Jumlah Bayi dengan ASI Exklusif : 80 %
k. Cakupan DDTK : 80 %

2. KB
a. Akseptor KB aktif : 70 %
b. Akseptor Droup out (DO) : < 0,25 %
c. Akseptor mengalami kegagalan : < 1,4 %
d. Akseptor dengan komplikasi : < 3,5 %
e. Akseptor dengan efek samping : < 12,5 %

3. GIZI
a. S : 80 %
b. K : 80 %
c. D : 80 %
d. N : 80 %
e. Gizi buruk ( BGM ) : < 15 % dari S

4. IMUNISASI
a. Imunisasi HB Unijec : 90 %
b. Imunisasi BCG : 90 %
c. Imunisasi DPT Combo 1 : 90 %
Imunisasi DPT Combo 2 : 90 %
Imunisasi DPT Combo 3 : 80 %
d.. Imunisasi Polio 1 : 90 %
Imunisasi Polio 2 : 90 %
Imunisasi Polio 3 : 90 %
Imunisasi Polio 4 : 80 %
e. Imunisasi Campak : 80 %
f. Imunisasi TT 1
Imunisasi TT 2
Imunisasi TT 3 : 90 %
Imunisasi TT 4
Imunisasi TT 5

5. Usila :
 Usila yang dibina : 50 %

6. Pengobatan :
 Kunjungan penderita rawat jalan : 30 % dari jumlah -
Penduduk.

B. STRATEGI PROGRAM

1. Advokasi.
2. Penyuluhan.
3. Memaksimalkan fungsi Posyandu
4. Meningkatkan frekwensi kunjungan rumah.
5. Meningkatkan kemitraan Dukun , Kader dan pengurus desa siaga.
6. Mengadakan MMD secara rutin
7. Mendeteksi Sedini mungkin adanya Resti pada Bumil.
8. Penerapan buku KIA pada Bumil baru.
9. Penerapan Tabulin dan Dasolin .
10. Melaksanakan P.I pada setiap tindakan medis.
11. Meningkatkan pelayanan KB.
12. Meningkatkan kemitraan petugas KB dan Bidan.
13. Meningkatkan kerja sama antara petugas kesehatan.
14. Meningkatkan mutu dan kwalitas pelayanan.
15. Penertiban pencatatan dan pelaporan.
BAB IV
IDENTIFIKAS MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH

NO MASALAH PENYEBAB

1. KIA:
a. K 4 Murni  Kurang ajegnya ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya.
 Kesadaran masyarakat untuk periksa pada
trimester awal kurang.
 Peran Toga, kader, Toma belum maksimal.
 Adanya perpindahan penduduk (mis : TKW dari
Malaysia ke Indonesia ).
 Masih adanya anggapan pada masyarakat bahwa
kehamilan adalah hal biasa dan hanya
memeriksakan jika ada keluhan.

b. Bayi dengan ASI  Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang


Exklusif pentingnya manfaat ASI Exklusif dalam tumbuh
kembang Bayi.
 Masih adanya anggapan bahwa kalau minum
ASI saja tanpa makanan tambahan maka bayinya
akan jadi rewel karena masih lapar.
 Masih besarnya pengaruh sosial budaya.
 Produksi ASI ibu sedikit.
 Kurangnya penyuluhan tentang ASI Exklusif.
 Kesibukan ibu yang tinggi baik sebagai ibu
rumah tangga maupun yang bekerja.
 Peran Toga, Kader dan Toma yang belum
maksimal.

c. Apras baru  Banyak anak usia pra sekolah tapi sudah


( 60 – 72 bln ) bersekolah.
 Adanya anggapan pada masyarakat setelah umur
5 tahun tidak perlu datang ke posyandu.

d. Balita dan Apras Pari-  Ketidak rutinan sasaran datang ke posyandu


purna.  Kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya DDTK.
 Kurang terampilnya petugas dalam melakukan
DDTK.
 Kurang maksimalnya fungsi posyandu.
e. Pertolongan persalinan  Masih besarnya pengaruh sosial budaya.
Dukun.  Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
tenaga kesehatan.
 Adanya anggapan bahwa hanya persalinan yang
bermasalah saja yang perlu ditolong tenaga
kesehatan.
 Kuranganya pengetahuan masyarakat tentang
bahayanya pertolongan persalinan oleh Dukun.
 Kemitraan dengan dukun kurang berjalan.
 Sosial ekonomi yang rendah.

f. Deteksi Bumil Resti oleh  Kuranganya pengetahuan masyarakat tentang


masyarakat. resiko tinggi pada ibu hamil.
 Peran Toga, Kader dan Toma yang belum
maksimal
 Kurangnya penyuluhan tentang deteksi resiko
tinggi dengan menggunkan skor Poedji Rochyati.

g. Balita baru  Kurangnya kesadaran masyarakat tentang


pentingnya Posyandu.
 Adanya perpindahan penduduk.
 Petugas kurang proaktif dalam menemukan
sasaran.

2. KB:
a. Akseptor baru dan  Kurang proaktifnya petugas untuk bertanya pada
Akseptor aktif. teman sejawat dalam penemuan akseptor baru.

b. Masih tingginya efek  Kurang pengetahuan masyarakat tentang efek


samping pada Akseptor samping KB.
KB  Kurang terampilnya petugas dalam penanganan
efek samping KB.
 Kurang terampilnya petugas dalam penanganan
efek samping KB.
 Kurang optimalnya konseling yang diberikan.

c. Masih tingginya DO  Keinginan akseptor untuk menambah anak /


pada Akseptor KB. ingin hamil.
 Adanya perpindahan penduduk.
 Adanya efek samping yang menganggu akseptor.

3. GIZI
a. Masih tingginya jumlah  Pemberian PMT terlalu dini.
BGM ( BB / U )  Kurangnya pengetahuan Ibu dalam membuat MP
ASI – local.
 Kurang maksimalnya Posyandu.
 Tingkat sosial ekonomi yang rendah.
b. N / D  Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
seimbang & pengolahan makanan yang
berfariasi.
 Kurang maksimalnya fungsi meja 4 pada
Posyandu.
 Pemberian makanan tambahan terlalu dini.
 Kesibukan ibu sehingga kurang memperhatikan
makanan dan gizi anak balitanya.

4. USILA
- Jumlah Usila yang  Masih rendahnya kesadaran pra usila & Usila
diperiksa untuk dating ke Posyandu.
 Posyandu lansia yang waktunya bersamaan
dengan Posyandu Balita sehingga pemeriksaan
pada usila & pra usila kurang maksimal.
 Adanya anggapan bahwa yang perlu datang ke
posyandu hanya Usila yang sakit.

5. PENGOBATAN
- Jumlah penderita rawat  Petugas yang sering meninggalkan tempat tugas
jalan karena kepentingan perkuliahan.
 Banyaknya jumlah petugas kesehatan di desa.

B. PRIORITAS MASALAH

Cakupan K4 yang masih rendah yaitu 76,9 % tidak sesuai dengan target yang
ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan yaitu sebesar 95 % dan ada
kesenjangan 18,1 %.

Penyebabnya : Tidak ajegnya ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan pada tenaga
kesehatan dikarenkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur untuk mendeteksi secara
dini kelainan yang bisa terjadi pada kehamilan.
BAB V
PEMECAHAN MASALAH

SUMBER SUMBER
NO VARIABEL PENYEBAB
YG ADA TMBAHAN

1. Ketidak ajegnya ibu  Kurangnya pengetahuan  Posyandu


dalam melakukan masyarakat terutama ibu  Bidan
 Kader
pemeriksaan tentang pentingnya
kehamilan. pemeriksan kehamilan
secara teratur dimulai
dalam 3 bulan pertama
kehamilannya.
 Ada sebagian masyarakat
menganggap kehamilan
adalah hal biasa dan tidak
perlu pemeriksaan
kehamilan jika tidak ada
keluhan yang menganggu
ibu.

2. Peran Toga, Toma  Kurangnya kesadaran  MMD


dan Kader belum bahwa kesehatan ibu
maksimal. hamil merupakan
tanggung jawab bersama.
 Kurangnya koordinasi
antara Toga, Toma, Kader
dan petugas kesehatan.

3. Ibu datang dalam  Pekerjaan merantau ke  Kader


keadaan hamil daerah lain, misalnya
sudah Trimester III Jakarta, Malysia setelah
hamil tua baru pulang
karena ingin melahirkan di
kampungnaya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN HARAPAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan di Pustu Pandanan pada tahun 2009 sudah
terpapar dalam laporan tahunan ini sehingga dapat diketahui gambaran tentang kesehatan
masyarakat desa Pandanan dan masalah kesehatan apa saja yang muncul serta pemecahan
masalahnya sehingga dapat dijadikan pelajaran dan acuan bagi petugas di desa agar dapat
meningkatkan mutu dan kwalitas pelayanan pada tahun 2010.

B. HARAPAN PADA TAHUN 2010


Setelah dilihat dari hasil cakupan kegiatan di Pustu Pandanan mulai bulan januari
sampai dengan bulan Desember 2009, maka dapat terlihat dengan jelas bahwa masih
banyak masalah kesehatan di desa Pandanan yang harus diatasi dan banyak hal yang harus
diperbaiki terutama pencapaian cakupan K4, kunjungan Usila, Akseptor KB baru dan aktif,
Deteksi Bumil Resti oleh masyarakat serta masih banyaknya jumlah BGM di desa
Pandanan. Maka diharapkan pada tahu 2010 semua hasil cakupan kegiatan dapat di
tingkatkan sehingga target dapat terpenuhi dan desa Pandanan akan benar-benar menjadi
desa siaga paripurna.
LAPORAN TAHUNAN
PUSKESMAS PEMBANTU PANDANAN
TH . 2009

DISUSUN OLEH :
IKA DWI HAPSARI, Amd Keb
NIP . 19800515.200801.2.030

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KWANYAR


DINAS KESEHATAN BANGKALAN
BAB III

A. ANALISA DATA

CAKUPAN
TAR KESEN
NO VARIABEL ABSO KET
GET % JANGAN
LUT

I KIA
1. K1 Murni 26 26 100 5% Tercapai
2. K1 Akses 26 31 119,2 19,2 % Tercapai
3. K4 26 20 76,9 - 18,1 % Belum tercapai
4. Pertolongan 24 21 87,5 2,5 % Tercapai
persalinan Nakes
5. Pertolongan 24 6 25 -10 % Belum tercapai
prsalinan Dukun
6. Kn 1 23 26 113 28 % Tercapai
7. Kn 2 23 23 100 15 % Tercapai
8. Kn 3 23 22 95,7 10,7 % Tercapai
9. Bufas dpt Vit.A 24 27 112,5 27,5 % Tercapai
10. Buteki baru 46 58 126 41 % Tercapai
11. Bumil Resti di 26 3 11,5 -8,5 % Belum tercapai
tangani
12. Deteksi bumil 26 1 3,8 -6,2 % Belum tercapai
Oleh Masyrkat
13. Lahir hidup 23 27 117,4 32,4 % Tercapai
14. BBLR/Neonatal 23 2 8,7 -3,7 % Belum tercapai
ditangani
15. Lahir prematur 23 1 4,3 0,7 % Tercapai
16. Bayi mati(0- 23 2 8,7 6,3 % Tercapai
11bln)
17. Bayi baru 23 26 108,3 23,3 % Tercapai
18. Bayi dgn ASI 23 12 52,2 -27,8 % Belum tercapai
Exklusif
19. Balita baru 111 83 74 -6 % Belum tercapai
(13 – 36 bln)
20. Balita baru (37- 111 84 75,7 -4,3 % Belum tercapai
59 bln)
21. Apras baru (60- 41 34 82,9 -17,1 % Belum tercapai
72 bln)
22. DDTK Balita & 152 148 97,4 17,4 % Tercapai
Apras (kontak
pertama)
23. Bayi Paripurna 23 22 95,7 15,7 % Tercapai
24. Balita & Apras 152 73 48 -17 % Belum tercapai
Paripurna
25. Bumil dgn lila 26 1 3,8 1,2 % Tercapai
<23,5 cm
CAKUPAN
TAR KESEN
NO VARIABEL ABSO KET
GET % JANGAN
LUT

II KB
1 Akseptor KB baru 332 112 53,3 - 16,7 % Belum tercapai
2. Akseptor KB Aktif 65 Belum tercapai
3. Efek samping di 332 63 18,9 - 6,4 % Belum tercapai
Obati
4. Drop Out 332 18 5,4 - 5,15 % Belum tercapai

III IMUNISASI
1. HB Uniject 23 23 100 10 Tercapai
2. BCG 23 27 117,4 27,4 Tercapai
3. DPT Combo 1 23 26 113 23 Tercapai
4. DPT Combo 2 23 27 117,4 27,4 Tercapai
5. DPT Combo 3 23 25 108,7 28,7 Tercapai
6. Polio 1 23 27 117,4 27,4 Tercapai
7. Polio 2 23 26 113 23 Tercapai
8. Polio 3 23 27 117,4 27,4 Tercapai
9. Polio 4 23 25 108.7 28,7 Tercapai
10. Campak 23 25 108,7 28,7 Tercapai
11. TT 1
12. TT 2
13. TT 3 26 30 115,4 25,4 Tercapai
14. TT 4
15. TT 5

IV GIZI
1. S 111 112 100,9 20,9 Tercapai
2. K 111 112 100,9 20,9 Tercapai
3. D 111 91 81,25 1,25 Tercapai
4. N 111 66 59,5 - 20,5 Belum tercapai
5. K / S 111 112/112 100 0 Tercapai
6. N / D 111 66 / 91 72,5 - 7,5 Belum tercapai
7. Malnutrisi
 BGM (BB/U) 111 40 36 - 21 Belum tercapai
 BGM (BB/TB) 111 - 0 - Tercapai

V USILA
1. Diperiksa :
 45-59 th 187 35 18,7 - 31,3 Belum tercapai
 > 60 th 127 35 27,6 - 22,4 Belum tercapai

VI PENGOBATAN
74 8,4 - 21,6
 Bayar 1143 Belum tercapai
22
 Gakin
C. PRIORITAS MASALAH SESUAI TINGKAT KESENJANGAN

NO VARIABEL KESENJANGAN ( % )

I KIA
1. Bayi dengan ASI Exklusif - 27, 8
2. K 4 - 18,1
3. Apras baru - 17,1
4. Balita dan Apras Paripurna - 17
5. Pertolongan persalinan - 10
6. Bumil Resti ditangani - 8,5
7. Deteksi Bumil Resti oleh masyarakat - 6,2
8. Balita baru ( 13 – 36 bln ) - 6
9. Balita baru ( 37 – 59 bln ) - 4,3
10. BBLR / Neonatal Resti ditangani - 3,7

II KB
1. Akseptor KB baru - 16,7
2. Akseptor KB aktif
3. Efek samping diobati - 6,4
4. Droup Out - 5,15

III GIZI
1. Malnutrisi
 B G M ( BB/U ) - 21
2 N
3 N/D - 20,5
- 7,5

IV USILA
1. Diperiksa
 45 – 59 th - 31,3
 > 60 th - 22,4

V PENGOBATAN
 Bayar
 Gakin - 21,6

Anda mungkin juga menyukai