TEKNIK FASILITASI
PERANGKAT
PELATIHAN TEKNIS TRAINING OF TRAINER (ToT)
TIM PENDAMPING KELUARGA
DALAM UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
TAHUN 2022
MODUL 8
TEKNIK FASILITASI
Tim Penyusun :
Dra. Elly Emalia, M.Pd
Khaeri Marifah, S.Psi, M.Psi.T
Reviewer :
Afif Miftahul Majid, S.Sos
Diterbitkan oleh :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650
PO. BOX : 296 JKT 13013
KATA PENGANTAR
Sebagaimana yang kita ketahui, peran keluarga merupakan hal yang perlu
dioptimalkan dalam membentuk generasi yang berkualitas dan berkarakter. Saat ini
salah satu persoalan yang perlu menjadi perhatian dalam membentuk generasi yang
berkualitas adalah adanya resiko stunting. Mengingat sangat diperlukannya
intervensi pemerintah untuk menghindarkan generasi yang akan datang dari kondisi
stunting, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan amanat melalui
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini. Semoga
segala upaya kita untuk meningkatkan kualitas pelatihan dapat berkontribusi dalam
pembangunan keluarga Indonesia yang berkualitas. Semoga Tuhan Yang Masa Esa
memberikan berkah-Nya terhadap setiap kegiatan yang kita lakukan.
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Perangkat Diklat Training
of Trainers (TOT) Pelatihan Teknis Tim Pendamping
Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting ini dapat
disusun sesuai harapan kita bersama. Perangkat pelatihan
ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para
pendamping keluarga dalam pelaksanaan peran dan fungsinya di lapangan. Merujuk
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 -
2024, diberi mandat untuk berpartisipasi dalam mensukseskan terhadap 2 (dua) dari
7 (tujuh) Agenda Pembangunan/Prioritas Nasional (PN) pada RPJMN IV 2020 -
2024, yaitu untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan
Berdaya Saing, serta mendukung Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan.
SDM yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu SDM yang sehat dan cerdas, adaptif,
inovatif, terampil, dan berkarakter.
Saat ini persoalan terkait SDM yang perlu mendapatkan intervensi segera adalah
stunting. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan amanat melalui
Peraturan Presiden Nomor: 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Berdasarkan Perpres RI tersebut, BKKBN ditugaskan sebagai koordinator
pelaksanaan percepatan penurunan stunting di lapangan. Dalam upaya penurunan
stunting peran keluarga merupakan sesuatu yang perlu dioptimalkan. Keluarga perlu
memperhatikan periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam pencegahan
stunting dan perlu didampingi oleh pendampingan petugas BKKBN yang bersinergi
dengan Kader PKK, Kader KB maupun bidan, yang disebut sebagai pendamping
keluarga.
A. Latar Belakang
Kegiatan fasilitasi merupakan kegiatan perencanaan dalam pengelolaan
proses pelatihan. Persiapan fasilitasi menjadi penting dalam kegiatan proses
pembelajaran untuk mencapai indikator kompetensi yang diharapkan dari seorang
fasilitator. Adapun kompetensi yang diharapkan oleh seorang Fasilitator yaitu
kemampuan mengelola dan mengembangkan komponen-komponen pembelajaran
dalam suatu desain pembelajaran meliputi metode yang digunakan, alokasi waktu
yang tersedia, sarana dan prasarana pembelajaran, pengganggaran atau
pembiayaan dalam penyelenggaraan pelatihan.
Seorang fasilitator/pelatih/pengajar harus mengetahui secara pasti tujuan
dan sasaran program pelatihan, menguasai materi pelatihan, metode pembelajaran,
mengetahui hasil atau output dari pembelajaran, mampu mengembangkan
keterampilan khusus atau aktivitas spesifik kepada peserta serta mampu
mengelola kelas dan mengevaluasi selama proses penyelenggaraan sampai pada
pasca penyelenggaraan. Seorang fasilitator juga dituntut mempunyai fisik dan
mental yang mampu dikelola dengan sangat baik, yaitu memegang etik dalam
penyempaian materi, memberikan hal yang dapat diteladani oleh peserta, dan
kemampuan mengelola emosi selama berinteraksi dengan peserta.
Persiapan fasilitator dapat dilakukan melalui Rencana Pembelajaran Mata
Pelatihan (RPMP). Rencana Pembelajaran perlu disusun untuk digunakan sebagai
pedoman dalam memfasilitasi dan mengajar sesuai dengan karakteristik kebutuhan,
materi, metode, pendekatan, lingkungan serta kemampuan fasilitator agar hasilnya
diasumsikan akan lebih optimal. Hal ini dilakukan agar fasilitator tidak cukup untuk
menguasai materi saja, atau sekedar bersikap hangat, atau sekadar menerapkan
metode mengajar yang semata-mata didasarkan pada intuisi, preferensi pribadi atau
kearifan lokal, tetapi juga fasilitator wajib memenuhi kebutuhan peserta,
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta tentang konsep fasilitasi, pembelajaran
orang dewasa, memperkenalkan jenis media pembelajaran, dan menyusun
rencana pembelajaran (RP). Dalam modul ini dibahas tiga materi pokok: 1) Konsep
Fasilitasi; 2) Fasilitasi Orang Dewasa; 3) Media Pembelajaran; 4) Desain
Pembelajaran. Modul ini juga dilengkapi dengan latihan, evaluasi materi pokok
maupun umpan balik dan tindak lanjut. Mata pelatihan ini disajikan secara interaktif
melalui metode ceramah interaktif, diskusi, visualisasi dan penugasan.
C. Manfaat Modul
Modul ini diharapkan bermanfaat bagi peserta pelatihan untuk membekali
pengetahuan dan keterampilan tentang konsep fasilitasi, memperkenalkan jenis
media pembelajaran, dan menyusun rencana pembelajaran (RP). Modul ini
dibahas empat materi pokok meliputi konsep fasilitasi, fasilitasi orang dewasa,
media pembelajaran, dan desain pembelajaran. Modul ini juga dilengkapi dengan
latihan, evaluasi materi pokok maupun umpan balik dan tindak lanjut. Mata
pelatihan ini disajikan secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, diskusi,
visualisasi dan penugasan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah selesai pembelajaran peserta pelatihan diharapkan mampu
melakukan fasilitasi dalam rangka pendampingan keluarga dengan
menyusun persiapan memfasilitasi yang tepat dan benar.
A. Pengertian Fasilitasi
B. Sikap Fasilitator
Minimal ada 8 (delapan) sikap yang wajib
dimiliki oleh seorang fasilitator adalah empati,
peka dengan lingkungan, percaya diri, jujur dan
terbuka, ramah dan luwes, menghormati peserta.
Marilah kita lihat uraikan dibawah ini:
1. Empati
Fasilitator mampu ikut merasakan dan menghargai
pengalaman dan perasaan peserta. Sikap empati
dapat ditunjukkan dengan menjaga perasaan
peserta dengan memperlakukan semua peserta dengan menempatkan diri fasilitator
yang selalu hadir sepenuh hati dan terlibat membawa peserta untuk tetap mengikuti
kegiatan.
2. Peka terhadap situasi pertemuan
Fasilitator mampu membaca situasi dan kondisi peserta ketika merasa bersemangat,
bosan, mengantuk, tahu kapan harus bicara, berhenti dan bertanya. Tidak hanya
memikirkan target penyampaian materi (hasil), melainkan mengarahkan proses belajar
para peserta.
3. Percaya diri
Fasilitator mampu mengajak peserta belajar bersama, menghilangkan perasaan
malu meskipun harus berhadapan dengan peserta yang berbeda usia, kelas
sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.
4. Jujur, terbuka, apa adanya saat merespon peserta
Fasilitator menjadi diri sendiri dengan menunjukkan sikap yang tidak dibuat-buat
atau berpura-pura.
D. Keterampilan Fasilitator
Keterampilan fasilitator merupakan serangkaian kemampuan yang harus
dikuasai oleh fasilitator sebelum diterjunkan ke masyarakat. Keterampilan fasilitator
meliputi:
a. Bertanya
Tugas utama fasilitator adalah bertanya, memancing pengalaman peserta,
bukan mengajari. Pertanyaan yang baik akan membuat peserta belajar dari
pengalamannya dan menemukan solusi sendiri tanpa merasa digurui dengan cara:
1) Gunakan pertanyaan yang menggali pengalaman peserta didasari rasa ingin
tahu.
2) Gunakan jenis pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang yang jawabannya
berupa cerita.
3) Awali dengan pertanyaan mudah yang dapat dijawab langsung berdasarkan
keseharian. Biasanya menggunakan kata tanya apa atau bagaimana.
b. Mendengar aktif
Fasilitator tidak hanya berkomunikasi satu arah, melainkan lebih banyak
menjadi pendengar. Menjadi pendengar aktif dapat dilakukan dengan cara:
1) Simak perkataan peserta. Tanggapi pembicaraan dengan ekspresi wajah yang
sesuai (senyum, prihatin, dan lainnya)
2) Beri tanggapan berupa pertanyaan untuk menggali pengalaman peserta.
3) Konfirmasi pendapat peserta dengan menyatakannya kembali. Jangan terburu-
buru menyimpulkan. Tanyakan apakah pernyataan kita betul
4) Jangan memotong pembicaraan, kecuali jika
topik sudah jauh melenceng. Ajak peserta
kembali ke topik dengan sopan.
c. Komunikasi
Fasilitator mampu menjalin komunikasi
yang baik. Komunikasi dalam memfasilitasi dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Mampu berbicara atau bertanya dengan
bahasa sederhana tapi jelas
2) Mampu
Sumber: NicePNG menggun
akan kalimat yang singkat dan dapat
mengarahkan pada tujuan.
3) Mampu memperkenalkan diri dan mengingat
nama peserta.
Sumber: I Stock
e. Mengarahkan Peserta
Fasilitator mengarahkan lalu lintas
informasi agar peserta mengalami proses
pembelajaran yang baik. Mengarahkan orang
dapat dilakukan dengan:
1) Mempelajari hal yang akan disampaikan
agar pembicaraan tidak keluar dari topik
2) Mendorong semua peserta untuk
berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
Sumber: NounProject
atau diskusi, terutama peserta yang
pendiam, sehingga hanya satu atau dua peserta yang mendominasi
3) Menggunakan jeda, canda, dan pujian untuk mendorong peserta nyaman
berbicara. Jangan mengkritik, mendebat, atau membela diri. Jika diperlukan
mendebat atau menyanggah pendapat peserta, upayakan peserta lain yang
melakukan.
e. Mengurutkan (Stacking)
Mengurutkan (stacking) adalah semacam teknik menyusun antrian bicara,
ketika beberapa orang bermaksud berbicara pada waktu bersamaan. Dengan teknik
ini, setiap orang akan mendengarkan tanpa gangguan dari orang yang berebut
kesempatan bicara, karena setiap orang tahu gilirannya, tugas fasilitator menjadi
lebih ringan. Cara melakukan stacking yaitu fasilitator meminta peserta yang
hendak bicara untuk mengangkat tangan lalu mengurutkan giliran yang akan bicara
serta mempersilakan peserta untuk bicara ketika tiba gilirannya. Sesudah peserta
terakhir selesai bicara, fasilitator memeriksa jika ada peserta lain yang hendak
bicara. Jika ada, fasilitator kembali melakukan teknik mengurutkan.
15 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
f. Mengembalikan pada topik pembahasan (Tracking)
Terkadang beberapa pokok-pokok pikiran muncul bersamaan dalam sebuah
diskusi. Dalam situasi seperti ini, mereka perlu dibantu untuk mengikuti semua topik
yang sedang dibicarakan. Biasanya orang menganggap bahwa apa yang ia anggap
penting seharusnya terpilih menjadi topik diskusi. Pada keadaan ini, fasilitator
bertugas mengembalikan diskusi ke jalumya. Teknik ini akan menenangkan orang
yang bingung karena gagasannya tidak mendapatkan sambutan dari orang lain.
Cara melakukan tracking antara lain:
• Mengajak peserta untuk kembali pada tema awal.
• Menyebutkan gagasan yang muncul dalam diskusi
• Tanyakan pada kelompok untuk memeriksa ketepatannya.
g. Menguatkan (Encouraging)
Menguatkan (encouraging) adalah teknik
mengajak orang ikut terlibat dalam diskusi, tanpa
membuat mereka tersiksa karena terpaksa
menjadi pusat perhatian. Dalam diskusi biasanya
ada peserta yang hanya duduk dan diam. Diam
bukan berarti malas atau tidak mau tahu. mereka
merasa kurang terlibat. Dengan sedikit dorongan,
temukan sesuatu
Sumber: yang menarik
Free Icons Lybrary
perhatian mereka.
Teknik menguatkan terutama membantu selama
tahap awal diskusi, pada saat para peserta masih
menyesuaikan diri. Bagi peserta yang lebih terlibat,
mereka tidak membutuhkan begitu banyak
penguatan untuk berpartisipasi.
• Mengamati peserta diskusi yang pendiam. Perhatikan gerak tubuh atau mimik
mukanya, apakah menunjukkan bahwa mereka ada hasrat untuk bicara?
• Mempersilakan mereka untuk bicara: "Apakah ada yang hendak Ibu
kemukakan?", "Apakah Bapak ingin menambahkan sesuatu?", "Kelihatannya
anda mau mengatakan sesuatu?
• Memperlakukan peserta dengan ramah dan segeralah beralih. Tak seorang pun
suka dipermainkan. Setiap orang berhak untuk memilih kapan ia berpartisipasi.
• Mengajak bicara pada peserta yang cenderung pendiam tetapi tampaknya ingin
bicara, jika perlu, tahan orang lain untuk bicara.
F. Rangkuman
Fasilitasi berasal dari kata facil yang bermakna ‘memudahkan’. Teknik
fasilitasi berarti cara untuk membuat mudah suatu proses. Orang yang melakukan
fasilitasi disebut sebagai fasilitator. Sedangkan, fasilitator adalah orang yang
bertugas mengelola proses dialog. Fasilitator ada untuk mendukung kegiatan
belajar agar peserta bisa mencapai tujuan belajarnya. Fasilitator mendorong
peserta untuk percaya diri dalam menyampaikan pengalaman dan pikirannya,
mengajak peserta dominan untuk mendengarkan.
Tugas fasilitator adalah merencanakan, membimbing, dan mengelola
kelompok atau kelas dalam suatu acara serta memastikan tujuan tercapai secara
efektif dengan partisipasi peserta yang memadai. Fasilitator memperkenalkan
teknik-teknik komunikasi untuk mendorong partisipasi. Fasilitator menggunakan
media yang cocok dengan kebutuhan peserta dan membantu proses
19 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
belajar/komunikasi menjadi lebih efektif. Fasilitator memperkenalkan teknik-teknik
komunikasi untuk mendorong partisipasi. Fasilitator menggunakan media yang
cocok dengan kebutuhan peserta dan membantu proses belajar atau komunikasi
menjadi lebih efektif. Peran fasilitator ini harus dikurangi secara bertahap dan
diserahkan kepada peserta. Dengan membatasi waktu dari fasilitator, proses
pembelajaran bisa diambil alih oleh peserta sehingga pembelajaran bisa berjalan
sebagai inisiatif sendiri. Adapun yang perlu diperhatikan untuk menjadi fasilitator
yang baik antara lain sikap fasilitator, keterampilan fasilitator, teknik dalam
melakukan pertanyaan. Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang fasilitator
meliputi: empati, peka terhadap situasi, ramah, semangat, dan luwes, hormat
terhadap peserta secara sederajat, tidak menonjolkan diri sendiri, menggurui, atau
merasa paling ahli obyektif.
G. Latihan
H. Evaluasi Formatif
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Merencanakan, membimbing, dan mengelola kelompok atau kelas dalam
suatu acara serta memastikan tujuan tercapai secara efektif dengan partisipasi
peserta yang memadai merupakan …
a. Tugas Fasilitator
b. Sikap fasilitator
c. Keterampilan fasilitator
20 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
d. Kewenangan fasilitator
e. Tanggung jawab fasilitator
• Tindak Lanjut
Jika tingkat kategori penguasaan sudah baik, maka lanjutkanlah latihan dengan
menerapkan pola diskusi dengan teman Saudara. Tetapi bila penguasaan Saudara
masih dalam tingkat kategori cukup, maka cobalah mempelajari ulang seluruh materi
Bab ini hingga penguasaan Saudara pada test formatif berada pada. kategori Baik
1. Diverger, dengan gaya belajar ini sangat tepat dalam melihat situasi konkrit dari
berbagai sudut pandang. Pendekatan yang dilakukan lebih pada mengamati
daripada mengambil langkah tindakan.
2. Assimilator, dengan gaya belajar ini lebih tepat dalam memahami sejumlah besar
informasi dan mengartikannya ke dalam bentuk yang konkrit dan logic.
3. Converger, dimana gaya belajar ini lebih tepat menemukan penggunaan-
penggunaan praktis atas ide-ide dan teori-teori.
4. Accomodator, yaitu tipe yang mempunyai kemampuan untuk belajar dari
pengalaman lainnya.
Dengan memahami gaya belajar peserta, fasilitator akan mengetahui kelemahan dan
kekuatan dan kemudian akan mendapatkan manfaat yang besar.
3. Setelah Fasilitasi
• Setelah sesi selesai, bereskan kertas-kertas, flipchart dan juga alat-alat yang tidak
dibutuhkan sehingga mempermudah proses selanjutnya.
• Catatan-catatan penting baik tentang proses maupun hasil harus dikumpulkan dan
disimpan dengan baik. Kalau mungkin ditempel didinding sehingga sewaktu-waktu
Berbagai contoh situasi sulit dan teknik memfasilitasinya yang penulis ragkum
dari berbagai sumber bacaan dapat dirumuskan sebagai berikut :
• Menangani peserta yang selalu bicara, maka Fasilitator sebaiknya tidak perlu
berusaha mengendalikan peserta yang ingin bicara, cukup upaya difokuskan
untuk mendorong peserta lain yang pasif untuk berpartisipasi.
• Menangani peserta yang mulai jemu Ketika diskusi atau pertemuan sudah cukup
lama atau materi yang cukup berat, wajar jika peserta menjadi Lelah dan jemu.
Ketimbang meminta atau memaksa peserta untuk kembali fokus, lebih bagus ajak
peserta untuk istirahat sejenak, minum kopi, atau dengan melakukan ice-breaking.
• Menangani situasi rendahnya partisipasi peserta. Rendahnya partisipasi peserta
mungkin disebabkan karena metode diskusi atau pembejalaran yang kurang
D. Rangkuman
Gaya belajar pada umumnya dikatagorikan dalam empat gaya yaitu
konvergen, divergen, acomodator dan assimilator, keempat gaya ini menjadi
referensi seorang fasilitator dalam memfasilitasi orang desawa belajar. Dalam
memfasilitasi orang dewasa banyak aspek yang harus diperhatikan diantaranya
sikap fasilitator sebagai pelaya jasa yang harus mampu memberikan layanan yang
memuaskan bagi pelanggan dalam hal ini peserta sebagai penerima manfaat.
Perbedaan antara pedagogi, andragogi, dan heutagogi ini dapat diidentifikasi
dari tingkat kematangan, autonomi, dan kontribusi dari peserta didik. Asumsinya
adalah semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin matang dan
semakin bertambah kemandirian belajarnya. Sementara dilihat dari peran pendidik
atau instruktur, maka apabila semakin bertambah usia seseorang maka peran
instruktur serta materi yang terstruktur semakin berkurang. Begitu juga sebaliknya,
semakin muda seseorang, maka peran instruktur dan materi yang terstruktur
semakin dominan (pedagogi).
Dalam setiap pertemuan atau diskusi, ada tahapan yang bersifat umum.
Tahapan yang dimaksud dari mulai ungkap masalah, umpan balik, penyelesaian
masalah, pengambilan keputusan, hingga rencana tindakan. Dalam konteks
pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa menjadi dasar ketika
fasilitator menerapkan sejumlah teknik-teknik fasilitasi. Teknik fasilitasi tersebut
meliputi: teknik bertanya, mendengarkan aktif, komunikasi dialogis, fasilitasi diskusi
terbuka, curah pendapat, chartwriting, penggunaan media dalam fasilitasi, teknik
fasilitasi dalam pembuatan kesepakatan, dan teknik fasilitasi dalam situasi sulit.
F. Evaluasi Formatif
Pilihlah jawaban yag tepat
5. Menangani peserta yang selalu bicara, maka fasilitator sebaiknya tidak perlu
berusaha mengendalikan peserta yang ingin bicara, cukup upaya difokuskan
untuk mendorong peserta lain yang pasif untuk berpartisipasi. Hal diatas
merupakan Teknik fasilitasi pada pembelajaran orang dewasa saat
menghadapi …
a. Diskusi kelompok
b. Situasi sulit
c. Curah pendapat
d. Pertayaan peserta
e. Tugas mandiri
• Umpan balik
Cocokkan hasil jawaban Evaluasi Saudara dengan rambu jawaban yang ada pada
bagian akhir dari modul ini dan hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan
• Tindak Lanjut
Jika tingkat kategori penguasaan sudah baik, maka lanjutkanlah latihan dengan
menerapkan pola diskusi dengan teman Saudara. Tetapi bila penguasaan Saudara
masih dalam tingkat kategori cukup, maka cobalah mempelajari ulang seluruh materi
Bab ini hingga penguasaan Saudara pada test formatif berada pada. kategori Baik.
• Media yang dikembangkan dan dipergunakan dalam fasilitasi tidak boleh terlalu
bersifat memberi informasi dan tidak bersifat instruksional, tetapi lebih bersifat
mengajukan permasalahan yang ada.
• Penyajian media yang ada harus diikuti dengan fasilitasi dan pembahasan oleh
para peserta dengan jalan menjawab atau menfasilitasikan berbagai pertanyaan
yang diajukan oleh fasilitator, sesuai dengan siklus belajar berdasarkan
pengalaman yaitu, mengalami, mengungkapkan pengalaman, analisis, menarik
kesimpulan, menerapkan, yang akhirnya menimbulkan pengalaman baru.
• Peran peserta lebih aktif dalam menggunakan media yang ada sebagai alat
untuk mengalami dan mengungkapkan pengalaman. Sedangkan peran fasilitator
lebih untuk menyimpulkan hasil-hasil yang dicapai.
• Pelajari dan kuasai materi dan tujuan pembelajarannya, kemudian pilihlah jenis,
fungsi dan cara penggunaan media yang cocok untuk tujuan pembelajaran
tersebut.
Perhatikan jumlah peserta yang dianjurkan dan tata ruang yang tepat dalam
menggunakan media tersebut. Misalnya, tayangan slide, film dan ‘dongeng dijital’
dapat disajikan dengan menggunakan layar untuk semua peserta dalam sebuah
kelas belajar berjumlah 20 - 30 orang, tetapi poster serial atau komik foto
(fotonovela) berbentuk buklet hanya bisa dipergunakan dalam kelompok-kelompok
kecil. Untuk kebutuhan ini, tata ruang yang tepat perlu dipersiapkan sejak awal.
Pelajari profil peserta belajar sebagai pertimbangan agar media yang akan
disiapkan benar-benar bisa membantu peserta untuk belajar. Media akan
menghambat kegiatan belajar kalau tidak mudah digunakan. Media akan sulit
digunakan kalau tidak cocok dengan karakteristik peserta.
D. Rangkuman
Media adalah saluran untuk menyampaikan informasi /pesan dari
komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Tujuannya
adalah pesan sampai kepada komunikan (penerima) sesuai dengan yang dimaksud
oleh komunikator (sumber informasi) untuk bisa mempengaruhi penerima informasi
(perubahan perilaku tertentu).
Media belajar konvensional disebut juga sebagai media mengajar.
Pengguna media mengajar lebih banyak ‘guru’. Media lebih banyak digunakan
untuk memperjelas materi yang ingin disampaikan guru kepada para ‘murid’. Sifat
media yang demikian tidak membangun proses diskusi dan dialog. Walaupun
media digunakan oleh peserta belajar (murid), namun semangat dari penggunaan
medianya adalah untuk membantu transfer pengetahuan dari guru kepada para
murid. Bukan untuk membantu peserta belajar memahami realita kehidupannya,
mengkritisi, dan kemudian mengembangkan kesimpulan dan mengkaitkan antara
suatu teori/konsep dengan realita tersebut.
E. Latihan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan penggunaan media berdasarkan model
komunikasi?
2. Jelaskan perbedaan antara media pembelajaran konvensional dan media
pembelajaran partisipatif!
3. Jelaskan penggunaan media dalam daur pembelajaran orang dewasa!
4. Jelaskan media belajar konvensional yang Anda ketahui!
5. Menurut pendapat Anda, media pembelajaran apa saja yang mampu
mencapai efektivitas proses pembelajaran!
F. Evaluasi Formatif
Pilihlah jawaban yang benar
1. Sifat media yang tidak membangun proses diskusi dan dialog, yaitu …
a. Media Umpan balik
b. Media partisipatif
c. Media konvensional
d. Media kontekstual
e. Media milenial
• Tindak Lanjut
Jika tingkat kategori penguasaan sudah baik, maka lanjutkanlah latihan dengan
menerapkan pola diskusi dengan teman Saudara. Tetapi bila penguasaan Saudara
masih dalam tingkat kategori cukup, maka cobalah mempelajari ulang seluruh materi
Bab ini hingga penguasaan Saudara pada test formatif berada pada. kategori Baik.
49
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(tiga) aspek yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kurikulum perlu memuat
keragaman, untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan tuntutan zaman.
Setiap tujuan yang dirumuskan berkaitan dengan 3 (tiga) ranah, yaitu;
kognitif, afektif, dan psikomotor.
1. Ranah kognitif misalnya terdiri dari 6 (enam) kategori kemampuan yaitu;
mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
menciptakan.
2. Ranah afektif terdiri dari 5 (lima) kategori yaitu; penerimaan, pemberian respon,
penilaian, pengorganisasian, dan karakteristik.
3. Sedangkan ranah psikomotorik terdiri dari 5 (lima) yaitu; memilih, membedakan,
mempersiapkan, menyisihkan, menunjukkan, mengidentifikasikan, serta
menghubungkan.
Tujuan harus dicapai dengan SMART (specific, measurable, achievable,
realistic, and timely). Pencapaian tujuan diklat, tergantung kepada bagaimana
program tersebut direncanakan, yaitu tingkat kemungkinan pencapaian tujuan diklat
secara efektif dan tingkat kemungkinan pelaksanaannya secara efektif dan efisien.
Bagi setiap perencana atau perancang diklat atau pelatihan, tujuan utama dan
terakhir suatu pelatihan adalah perubahan sikap para peserta, yang bersifat
perubahan perilaku (psikomotorik). Sebagai contoh; apabila suatu pelatihan
pencegahan stunting, peserta harus mengetahui aturan-aturan atau regulasi
mengenai kebijakan dan strategi pencegahan stunting, konsep dasar stunting,
upaya pencegahan stunting, pencatatan dan pelaporan, pola pelayanan, dll, setelah
pelatihan berakhir, dan berdasarkan hasil evaluasi belum mampu melaksanakan
hasil pelatihan. Maka kesimpulannya adalah adanya kecenderungan bahwa
peserta pelatihan belum menunjukkan perubahan perilaku dan kompetensi pada
diri mereka, berarti pelatihan itu gagal mencapai tujuannya.
50
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
menginternalisasi nilai-nilai positif agar pembelajaran menyenangkan. Fasilitator
harus melakukan persiapan yang terencana secara tertulis dengan baik dan tepat,
sehingga memudahkan dalam pelaksanaan dan evaluasi, maka langkah yang
dilakukan seperti berikut.
Bagaimana menyusun RPMP sesuai dengan langkah-langkah yang tepat dan
benar? Langkah-langkah penyusunan RPMP adalah sebagai berikut:
1. Melihat kembali RBPMP
2. Mencantumkan identitas; nama diklat, mata pelatihan, kompetensi dasar, alokasi
waktu, indikator hasil belajar, materi pokok dan sub pokok materi
3. Mencantumkan tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran merupakan
penguasaan terhadap kompetensi yang ditargetkan dalam rencana pembelajaran
mata pelatihan, materi pembelajaran atau materi pelatihan adalah pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta pelatihanuntuk mencapai
indikator hasil belajar yang sudah ditentukan, agar tercapainya tujuan yang telah
ditentukan. Materi pembelajaran yang dikembangkan atau submateri pokok,
dengan mengacu pada materi pokok yang sudah ada dalam RBPMP
4. Menyusun tahapan kegiatan proses pembelajaran, yang jelas mulai dari
pembukaan, pelaksanaan, dan penutup
5. Menyusun evaluasi pembelajaran
6. Mencantumkan sumber belajar
Adapun materi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian,
yaitu:
1. Materi pembelajaran utama, yaitu materi pembelajaran pokok yang menjadi
rujukan wajib dalam suatu rangkaian kegiatan pembelajaran
2. Materi pembelajaran penunjang, yaitu materi sekunder atau tersier yang
keberadaannya sebagai pelengkap, seperti buku bacaan, majalah, komik dan lain
sebagainya.
3. Materi pembelajaran yang bersifat deskriptif yang berisi fakta-fakta dan prinsip-
prinsip.
4. Materi pembelajaran yang bersifat normative yang bertalian dengan
normanorma, peraturan, moral dan estetika.
5.
51
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Ada beberapa kriteria dan prosedur dalam memilih materi pembelajaran,
antara lain:
1. Materi didesain sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
2. Materi berguna untuk menguasai suatu disiplin ilmu
3. Materi mampu bermanfaat bagi manusia dalam kehidupannya
4. Materi sesuai dengan kebutuhan peserta
52
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
5. Alokasi waktu.
6. Mencantumkan metode pembelajaran. Adapun yang dimaksud dengan metode
adalah cara mengajarnya atau melatih, sedangkan yang dimaksud dengan
tehnik yaitu cara melakukan kegiatan-kegiatan khusus dalam menggunakan
metode tertentu, seperti tehnik bertanya, tehnik menjelaskan dan semacamnya.
Dan strategi yaitu siasat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran yang
mencakup metode dan tehnik mengajar/melatih.
7. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Meliputi kegiatan
pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
C. Rangkuman
E. Evaluasi Formatif
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Dasar penyusunan rencana pembelajaran adalah …
a. RBPMD
b. Kurikulum
c. Silabus
d. Desain pembelajaran
e. Skenario pembelajaran
2. Rencana pembelajaran harus dibuat untuk …
a. Setiap mata pelatihan
b. Sesuai rumpun mata diklat
c. Untuk unsur materi inti
d. Untuk unsur materi penunjang
e. Untuk materi dasar
3. Kolom kegiatan fasilitator diisi rincian kegiatan yang dilakukan fasilitator saat
memberikan fasilitasi, misalnya …
a. Respon peserta terhadap instruksi dari fasilitator
b. Fasilitator menuliskan pendapat peserta di papan tulis.
c. Resume dari mata pelatihan yang baru diajarkan
d. Review materipelatihan sebelumnya
e. Bridging terhadap materi yang akan datang
54
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
4. Prosentasi kegiatan pendahuluan dalam PBM idealnya adalah sebanyak …
a. 10 %
b. 5 %
c. 15 %
d. 50 %
e. 85 %
55
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
• Tindak Lanjut
Jika tingkat kategori penguasaan sudah baik, maka lanjutkanlah latihan dengan
menerapkan pola diskusi dengan teman Saudara. Tetapi bila penguasaan Saudara
masih dalam tingkat kategori cukup, maka cobalah mempelajari ulang seluruh materi
Bab ini hingga penguasaan Saudara pada test formatif berada pada. kategori Baik.
56
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilan suatu pelatihan selain ditentukan oleh kompetensi seorang
fasilitator dan juga ditentukan cara seorang fasilitator mampu menjunjung tinggi
teknik sebagai fasilitator dalam memberikan suatu pelatihan. Kompetensi yang
sangat baik jika tidak diiringi dengan teknik yang baik maka tujuan pelatihan tidak
akan tercapai sesuai sasaran begitu pula sebaliknya. Teknik fasilitasi yang perlu
diperhatikan ketika seorang fasilitator dalam memberi pelatihan antara lain, sikap
dan perilaku fasilitator ketika memberi pelatihan, kemampuan fasilitator dalam
melatih orang dewasa, memilih media pembelajaran yang tepat, dan membuat
desain pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran.
B. Evaluasi Sumatif
Pilihlah jawaban yang benar !
1. Fasilitasi mempunyai arti memberikan kemudahan, arti itu berasal dari kata…
a. Lolaie
b. Guru
c. Facil
d. Fasilitation
e. Model
58
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
6. Menurut Depdiknas (2004) terdapat langkah-langkah membuat rencana
pembelajaran antara lain …
a. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
b. Menyusun tahapan kegiatan proses pembelajaran,yang jelas mulai dari
pembukaan, pelaksanaan, dan penutup
c. Menyusun evaluasi pembelajaran
d. Mencantumkan sumber belajar
e. Menyusun biodata fasilitator
59
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
9. Dalam pembelajaran mencantumkan sumber belajar yang digunakan dilakukan
pada tahap …
a. Pembukaan
b. Pelasanaan
c. Jembatan materi
d. Penutup
e. Setelah istirahat
60
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
DAFTAR PUSTAKA
Rianingsih Djohani, Dwi Joko Widyanto, Riza Irfani. (2007). Panduan untuk
Fasilitator Infomobilisasi Teknik Fasilitasi Partisipatif Pendampingan
Masyarakat. Jakarta: Tim Partnerships for e-Prosperity for the Poor (PePP)
Bappenas. UNDP.
61
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
LAMPIRAN
62
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
LAMPIRAN A
Kunci Jawaban dan Pembahasan Evaluasi Formatif
BAB II
1. Jawaban: A
Pembahasan:
Salah satu tugas dari seorang fasilitator adalah merencanakan, membimbing,
dan mengelola kelompok atau kelas dalam suatu acara serta memastikan tujuan
tercapai secara efektif dengan partisipasi peserta yang memadai.
2. Jawaban: E
Pembahasan:
Fasilitator mempunyai 8 sikap, dua diantaranya adalah jujur dan percaya diri.
3. Jawaban: A
Pembahasan:
Salah satu ciri dari fasilitator memberi semangat atau membuat kelompok rileks
sesuai kebutuhan.
4. Jawaban: D
Pembahasan:
Keterampilan dasar yang harus dipunyai oleh seorang fasilitator adalah
keterampilan bertanya.
5. Jawaban: A
Pembahasan:
Bentuk komunikasi non verbal ditunjukkan melalui bahasa tubuh, yang salah satu
caranya dapat ditunjukkan dengan tatap mata peserta, jangan bicara sambil
melihat lantai, langit-langit, atau kertas catatan.
BAB III
1. Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam pembelajaran orang dewasa dikenal istilah Diverger yang mengandung arti
gaya belajar dalam melihat situasi konkrit dari berbagai sudut pandang.
2. Jawaban: C
Pembahasan:
Langkah persiapan pembelajaran salahsatunya dengan mengenali karakter
peserta, ada yang menonjol dalam pengetahuan, logika, analisis, sintesis.
3. Jawaban: A
Pembahasan:
Perbedaan antara pedagogi, andragogi, dan heutagogi ini dapat diidentifikasi
melalui tingkat kematangan, autonomi, dan kontribusi dari peserta didik.
4. Jawaban: C
Pembahasan:
Dalam proses pengambilan keputusan terdapat tiga tahap, salah satu diantaranya
Zona kritis .
5. Jawaban: B
Pembahasan:
Salah satu kondisi sulit yang dialami fasilitator diantaranya menangani peserta
yang selalu bicara, maka fasilitator sebaiknya tidak perlu berusaha
mengendalikan peserta yang ingin bicara, cukup upaya difokuskan untuk
mendorong peserta lain yang pasif untuk berpartisipasi. Hal diatas merupakan
Teknik fasilitasi pada pembelajaran orang dewasa saat menghadapi.
Bab IV
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Sifat media yang tidak membangun proses diskusi dan dialog, yaitu media
konvensional.
2. Jawaban: A
Pembahasan:
Media yang berfugsi tunggal adalah media yang digunakan peserta secara
mandiri dalam kegiatan belajarnya sendiri.
3. Jawaban: D
Pembahasan:
Media yang bersifat menggugah perasaan dan mendorong peserta merefleksi
sikap-nilai mereka, maka media berfungsi sebagai Alat penyadaran
4. Jawaban: B
Pembahasan:
Apabila peserta belajar adalah masyarakat butahuruf (illiterate) atau tingkat
bacanya rendah (low-literate), sebaiknya digunakan media yang gambarnya lebih
banyak.
5. Jawaban: E
Pembahasan:
Media partisipatif adalah alat yang dirancang untuk membantu peserta belajar
menguraikan realita kehidupannya.
Bab V
1. Jawaban: A
Pembahasan :
RBPMD merupakan landasar atau dasar penyusunan rencana pembelajaran
2. Jawaban: A
Pembahasan:
Rencana pembelajaran harus dibuat untuk setiap mata pelatihan
3. Jawaban: B
Pembahasan:
Kolom kegiatan fasilitator diisi rincian kegiatan yang dilakukan fasilitator saat
memberikan fasilitasi, misalnya Fasilitator menuliskan pendapat peserta di papan
tulis.
4. Jawaban: A
Pembahasan:
Persentase kegiatan pendahuluan dalam PBM idealnya adalah sebanyak 10 %.
5. Jawaban: B
Pembahasan:
Metode pembelajaran yang dipergunakan dalam rencana pembelajaran sangat
menentukan keberhasilan sebuah prose belajar mengajar, oleh karena itu media
pembelajaran harus dimuat dalam rancangan pembelajaran pada bagian kegiatan
belajar
LAMPIRAN B
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN EVALUASI SUMATIF
1. Jawaban: C
Pembahasan:
Fasilitasi mempunyai arti memberikan kemudahan, arti itu berasal dari kata facil.
2. Jawaban: A
Pembahasan:
Media sebagai alat bantu analisis masalah, bisa menggunakan tools yaitu SWOT
3. Jawaban: E
Pembahasan:
Orang dewasa mempunyai kemampuan untuk belajar dari pengalaman lainnya,
hal ini dikenal dengan gaya belajar accommodator
4. Jawaban: A
Pembahasan:
Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah agar pesan sampai kepada
komunikan (penerima) sesuai dengan yang dimaksud oleh komunikator (sumber
informasi), sehingga terjadi untuk bisa mempengaruhi penerima informasi
(perubahan perilaku tertentu).
5. Jawaban: E
Pembahasan:
Tujuan pembelajaran idealnya memuat tiga ranah kompetensi , diantaranya
ranah kognitif yang ditandai dengan misalnya terdiri dari 6 (enam) kategori
kemampuan salah satunya adalah analisis
6. Jawaban: B
Pembahasan:
Langkah-langkah membuat rencana pembelajaran menurut Depdiknas (2004)
7. Jawaban: C
Pembahasan:
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran yaitu konsistensi
8. Jawaban: A
Pembahasan:
Materi pembelajaran utama, didefinisikan sebagai materi pembelajaran pokok
yang menjadi rujukan wajib dalam suatu rangkaian kegiatan pembelajaran
9. Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam pembelajaran mencantumkan sumber belajar yang digunakan dilakukan
pada tahap penutup
10. Jawaban: E
Pembahasan:
Teknik bertanya dan mendengar harus dikuasai fasilitator salah satunya adalah
teknik paraprashing yang dapat dilakukan dengan cara menggunakan kalimat
sendiri untuk membahasakan kembali jawaban orang lain.
LAMPIRAN C
CONTOH RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)
Nama Pelatihan : ToT Pelatihan Teknis Tim Pendamping Keluarga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting
Mata Pelatihan : Teknik Fasilitasi
Alokasi Waktu : 1 Jam Pelajaran (1 JP x @45 menit = 45 menit)
Deskripsi Singkat : Mata pelatihan ini membahas konsep fasilitasi; teknik fasilitasi orang dewasa; penggunaan media
pembelajaran; serta desain pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran :
a Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta diharapkan mampu melakukan fasilitasi pendampingan
keluarga dengan menyusun persiapan fasilitasi yang tepat dan benar
b Indikator Hasil Belajar :
ESTIMASI WAKTU
INDIKATOR MATERI VISUALISASI ALUR BELAJAR ALAT BANTU/
NO SUB MATERI POKOK (menit)
HASIL BELAJAR POKOK LEARNING OBJECT MEDIA
L D M A
1. Menjelaskan 1. Konsep Fasilitasi 1.1. Pengertian Fasilitasi Bahan Tayang a. Aplikasi Zoom
Konsep Fasilitasi b. Jaringan Wi-Fi
1.2. Sikap Fasilitator c. Slide
10’ 10’ - - d. Modul
1.3. Fasilitator yang Baik
4. Membuat desain 4. Desain 4.1. Pengertian Rencana Tabel Rencana a. Aplikasi Zoom
pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran b. Jaringan Wi-Fi
c. Slide
315’
4.2. Menyusun Rencana d. Modul
10’ 15’ - (Pra
Pembelajaran Mata ktik) e. RBPMP
Pelatihan (RP) f. Kurikulum
Keterangan: BM= Belajar Mandiri; L =Learning; D=Deepening; LC=Live Chat; VC = Video Conference; F to F (Face to Face); M= Measuring; A= Applying
REFERENSI:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). Modul Teknik
Fasilitasi Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
http://trainingadvokasi.smeru.or.id/cso/file/108.pdf .Beberapa Teknik Fasilitasi. diakses tanggal 06 Oktober 2021.
Kemendikbud. (2017). Modul Pelatihan Fasilitasi Melatih. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.
Rianingsih Djohani, Dwi Joko Widyanto, Riza Irfani. (2007). Panduan untuk Fasilitator Infomobilisasi Teknik Fasilitasi Partisipatif Pendampingan Masyarakat. Jakarta: Tim Partnerships for e-
Prosperity for the Poor (PePP) Bappenas. UNDP.
LAMPIRAN D
CONTOH FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN (RP)
RENCANA PEMBELAJARAN
1. Nama Diklat :
2. Mata Pelatihan :
4. Alokasi Waktu :
5. Deskripsi Singkat : ….JP ( ….menit)
6. Tujuan Pembelajaran
a. Hasil Belajar :
b. Indikator hasil belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran ini , peserta dapat :
7. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok:
a. Materi Pokok :
b. Sub Materi Pokok :
8. Kegiatan Belajar Mengajar :
KEGIATAN
TAHAPAN
NO. METODE MEDIA & ALAT BANTU ALOKASI WAKTU
KEGIATAN
FASILITATOR PESERTA
2. Penyajian
2. Mengevaluasi daya
serap peserta
melalui kuis,
3. Menutup
pembelajaran
dengan
mengucapkan salam
4. Dsb.
9. Evaluasi Pembelajaran: