DINAMIKA KELOMPOK
PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR (LFD)
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
EDISI
2023
PERANGKAT
TRAINING OF TRAINER (ToT)
PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR (LFD)
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
DINAMIKA KELOMPOK
Pengarah :
Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si
Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si
Uswatun Nisa, S.Sos, MAPS
Pelaksana Teknis :
Desnita Ekaratri Wulandari, SS., MPH
Iwan Tri Hariyanto, SPd
Tim Editor :
Tri Aryadi, S.Psi
Sri Agustien, SE
Diterbitkan oleh :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650
Modul Dinamika Kelompok
KATA SAMBUTAN
Dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan program
Kependudukan dan Keluarga Berencana, maka dikeluarkanlah Undang - Undang nomor : 23 tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah dimana pada pasal 12 ayat 2 menyebutkan bahwa pengendalian
penduduk dan keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh
pemerintah daerah. Pada lampiran Undang -Undang nomor : 23 tahun 2014 dalam urusan
pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana dicantumkan pada sub
urusan keempat tentang standarisasi pelayanan KB yang harus disiapkan oleh pemerintah pusat.
Berdasarkan Undang - Undang Nomor : 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah semakin
mempertegas kewenangan tersebut, dimana pada lampiran Undang - Undang Nomor : 23 tahun
2014 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren antara Pemerintah Pusat, daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten dan Kota pada huruf N (Pembagian Urusan Pemerintah Bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) menegaskan kewenangan dalam pelaksanaan
urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang harus dilaksanakan oleh masing-
masing tingkatan pemerintah yaitu: (1) sub urusan Pengendalian Penduduk, (2) sub urusan
Keluarga Berencana, (3) sub urusan Keluarga Sejahtera, dan (4) sub urusan Sertifikasi dan
Standarisasi.
Penyusunan perangkat Pelatihan Fungsional Dasar (LFD) Penyuluh Keluarga Berencana yang
berkualitas di lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam
rangka mendukung program Banggakencana, maka diperlukan suatu pelatihan yang secara
i
Modul Dinamika Kelompok
sistematis dirancang untuk mencapai tujuan penyusunan tersebut. Selanjutnya, Pelatihan yang
dilaksanakan di BKKBN peruntukkannya oleh tenaga Fasilitator yang akan membentuk Penyuluh
KB di lapangan menjadi lebih profesional.
Saya sangat menyambut baik diterbitkannya perangkat pelatihan ; Modul dan media/Bahan
Tayang Pelatihan Fungsional Dasar sebagai upaya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional sesuai dengan kebutuhan dalam mendukung program Banggakencana di lingkungan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan perkembangan terkini.
Akhirnya kepada semua pihak diucapkan terima kasih atas partisipasi, kontribusi, masukan, saran
dan koreksi, hingga tersusunnya Perangkat pelatihan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi
upaya kita dalam mendukung dan mengelola Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga secara profesional, hingga terwujudnya Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera. Berencana itu Keren.
ii
Modul Dinamika Kelompok
KATA PENGANTAR
Pelatihan Fungsional Dasar ini khususnya untuk memantapkan keterampilan peserta dalam
pelaksanaan Pengelolaan yang terkini dalam rangka mendukung program Banggakencana.
Perangkat pelatihan ini adalah acuan untuk menyelenggarakan Pelatihan Fungsional Dasar. Tujuan
pedoman pelatihan teknis ini adalah menciptakan panduan yang layak mengenai tahapan
pelaksanaan dan evaluasi yang harus dikerjakan oleh penyelenggara pelatihan yang dimasud untuk
mewujudkan good governance.
Untuk tercapainya tujuan pelatihan sebagaimana yang diharapkan, maka kurikulum dan bahan
pembelajaran Pelatihan Fungsional Dasar dilengkapi dengan berbagai media antara lain handout
slide, dan video yang secara terus menerus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Media
pembelajaran tersebut diharapkan dapat menguatkan proses belajar mengajar dan meningkatkan
kompetensi kepada peserta Pelatihan Fungsional Dasar bagi Penyuluh KB.
Penyempurnaan dan pengembangan perangkat pelatihan kekinian tentunya akan terus dilakukan dan
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan wilayah, masyarakat, serta perkembangan program, ilmu
iii
Modul Dinamika Kelompok
pengetahuan dan teknologi. Penerbitan Paket Perangkat) Pelatihan Fungsional Dasar ditujukan untuk
lebih memantapkan Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan program Bangga kencana.
Semoga dengan diterbitkannya paket pembelajaran Pelatihan Fungsional Dasar bagi Penyuluh KB di
Kabupaten dan Kota, dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan Pengelolaan program
Banggakencana.
Akhir kata, penghargaan dan apresiasi yang setingi-tingginya serta ucapan terima kasih disampaikan
kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan Paket Perangkat Pelatihan ini. Semoga
paket pelatihan ini bermanfaat untuk menjamin terlaksananya penyelenggaraan Pelatihan Fungsional
Dasar yang berkualitas.
iv
Modul Dinamika Kelompok
DAFTAR ISI
v
Modul Dinamika Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dinamika merupakan tingkah laku anggota satu dengan lainnya langsung saling
mempengaruhi secara timbal balik. Atau proses berlangsungnya interaksi dan
interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain, anggota dengan
anggota keseluruhan.
Keadaan ini akan terjadi selama semangat kelompok (Group spirit) terus menerus
berada dalam kelompok itu. Kelompok tersebut selalu bersifat dinamis dimana setiap
saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari beberapa individu atau
lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara timbal balik dan nampak jelas antara
anggota yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Peter Salim dalam Syamsiah marzuki (1999), dinamika berasal dari kata
dynamics yang berarti bergairah atau punya semangat untuk bekerja. Selanjutnya
dikatakan dinamika kelompok disebut juga group dynamics yang berarti kelompok
yang selalu punya gairah atau punya semangat untuk bekerja.
Dengan demikian pengertian dinamika kelompok, yaitu kelompok yang selalu memiliki
gairah dan semangat untuk bekerja.
Deskripsi Singkat
Secara garis besar mata diklat ini membahas tentang dinamika kelompok dan unsur-
unsurnya serta motivasi dan kerjasama serta citra diri penyuluh keluarga berencana di
era industry 4.0
1
Modul Dinamika Kelompok
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu mengetahui dinamika
kelompok beserta aplikasinya
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti mata diklat peserta mampu: mengaplikasikan berbagai jenis
bermain peran sesuai dengan harapan yang diinginkan
2
Modul Dinamika Kelompok
BAB II
DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika Kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berarti
adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota
kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara
keseluruhan.
Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai
kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan
persepsi. Kelompok merupakan kumpulan individu yang mempunyai hubungan tertentu,
yang membuat saling ketergantungan satu sama lain dalam ukuran yang bermakna.
Bentuk-bentuk kelompok antara lain: kelompok sosial dan kelompok tugas, kelompok
formal dan kelompok informal kelompok primer dan kelompok skunder, kelompok terbuka
dan kelompok tertutup.
Istilah dinamika kelompok berasal dari bahasa Inggris ”dynamics” yang berarti
mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Dengan demikian pengertian dinamika
kelompok ditinjau dari istilah mengandung arti yaitu berkelompok yang selalu memiliki
gairah dan semangat untuk bekerja. Sisi lain dinamika berarti adanya interaksi, saling
mempengaruhi dan interdependensi antara anggota kelompok satu sama lain secara
timbal balik diantara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan.
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih
yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang
lain. Dinamika Kelompok menguraikan kekuatan- kekuatan yang terdapat dalam situasi
kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan
meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Artinya metode dan proses dinamika kelompok
ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan
individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok
dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama.
3
Modul Dinamika Kelompok
Tujuan
Kerumunan:
Kelompok:
tidak mempunyai ikatan kelompok
tidak mempunyai kesatuan tujuan
mempunyai ikatan kelompok
mempunyai kesatuan tujuan yang
disepakati bersama
Gambar 1. Sketsa Perbedaan antara Kerumunan dan Kelompok
4
Modul Dinamika Kelompok
5
Modul Dinamika Kelompok
2. Kekompakan kelompok
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam
kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan
keterikatan. Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
a) Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat
menetralisir setiap perbedaan
b) Keanggotaan Kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok
c) Nilai Tujuan Kelompok
Makin tinggi apresiai anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin
kompak
d) Homogenitas Anggota Kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan harus
merasa sama, merasa satu
e) Keterpaduan Kegiatan Kelompok
Keterpaduan anggota kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting
f) Jumlah Anggota Kelompok
bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak,
dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar.
Sedangkan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok adalah:
kesepakatan anggota terhadap tujuan kelompok, tingkat keseringan berinteraksi,
adanya keterikatan pribadi, persaingan antar kelompok, adanya evaluasi yang
menyenangkan dan adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai
manusia bukan mesin.
3. Struktur kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok
sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus
sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur
kelompok yaitu:
6
Modul Dinamika Kelompok
a) Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada
seluruh angota, komunikasi yang tidak lancar akan menimbulkan ketidakpuasan
anggota, pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
b) Struktur Tugas atau Pengambilan Keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan, peranan,
dan posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok
ikut berpartisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus semakin kuat.
c) Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan
selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan
(kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok
d) Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangkan dalam struktur
kelompok harus menjamin kelancaran interaksi, kelancaran interaksi memerlukan
sarana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin
kelancaran interaksi antar anggota.
7
Modul Dinamika Kelompok
6. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau
apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya
merasa saling menerima, saling menghargai, saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah:
a) hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang
rukun, bersahabat, persaudaraan
b) kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan
menimbulkan semangat kerja yang tinggi
c) lingkungan fisik yang mendukung
8
Modul Dinamika Kelompok
7. Efektivitas Kelompok
Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas- tugas
kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai,
semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota
kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
8. Tekanan Kelompok
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam
kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan
timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yan
cermat, dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan
berakibat sebaliknya.
9
Modul Dinamika Kelompok
10
Modul Dinamika Kelompok
BAB III
MOTIVASI DAN KERJASAMA
A. Motivasi
Motivasi diartikan sebagai kekuatan dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau
mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Istilah motivasi
memuat tiga unsur esensial, pertama faktor pendorong atau pembangkit motif, baik
internal maupun eksternal. Kedua tujuan yang ingin dicapai. Ketiga strategi yang
diperlukan oleh individu atau kelompok untuk untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya
jika seseorang merasa kehausan, maka akan berusaha untuk mencari air yang layak
untuk diminum. Tujuan yang ingin dicapai adalah ingin menghilanggkan rasa haus. Untuk
memperoleh air yang memenuhi syarat untuk layak diminum diperlukan strategi atau
cara tertentu. Jika air kelihatannya kurang bersih maka perlu disaring terlebih dahulu,
baru kemudian dimasak. Setelah itu duidinginkan lalu diminum. Bagi orang yang beruang
mungkin dilakukan dengan cara membeli air kemasan atau memesan di warung atau
restoran.
Sifat motivasi adalah abstrak, dan hanya dapat ditimbang dengan melihat
penampilan fisikal ketika subyek melakukan suatu pekerjaan. Secara sederhana dapat
diformulasikan bahwa motivasi (M) merupakan fungsi (f) produktivitas (P) atau M = (f.P).
Untuk menjadi manusia yang produktif, seseorang harus mampu membangkitkan
motivasi berprestasi yang ada pada diri dan yang mungkin dibangkitkan.
Robbins (1993) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang
timbul dari diri seseorang ke suatu arah perilaku yang diawali oleh adanya kebutuhan
yang belum terpuaskan sehingga menimbulkan dorongan untuk mewujudkan
keinginannya.
Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara
umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang satu sama lain
memberikan warna pada aktivitas manusia. Motivasi yang mempengaruhi manusia
organisasional dalam bekerja sebagai berikut :
11
Modul Dinamika Kelompok
1. Motivasi positif
Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungan-
keuntungan tertentu dan merupakan proses pemberian motivasi atau usaha
membangkitkan motif yang diarahkan agar bekerja secara baik dan antusias
dengan cara memberikan keuntungan tertentu. Jenis-jenis motivasi positif
antara lain : imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan
atau jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa
partisipasi, dianggap penting, pemberian tugas berikut tanggungjawabnya,
dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
2. Motivasi Negatif
Motivasi Negatif merupakan motivasi yang bersumber dari rasa takut, dan jika
berlebihan akan membuat organisasi tidak mencapai tujuan.Personalia
organisasi menjadi tidak kreatif, serba takut dan serba terbatas geraknya.
12
Modul Dinamika Kelompok
akktivitas fisik, melainkan juga aktivitas emosi atau intelektual meski pada
akhirnya motivasi anggota akan berbeda.
Upaya efektivitas kelompok akan dapat tercapai jika setiap anggota mampu
mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. Perilaku pimpinan dan
anggota kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas di dalam
kelompok pada intinya merupakan aksentuasi dari motivasi yang ditimbulkan oleh
hubungan sinergis diantara sesamanya.
Teori tentang motivasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Dalam penelitian ini
akan digunakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg atau
dikenal dengan teori dua faktor tentang motivasi. Steers et.al (1996:17-18) dan
Gibson et.al (1989:107-108) mengemukakan bahwa hasil penelitian Herzberg
menunjukkan dua kesimpulan yaitu pertama serangkaian kondisi ekstrinsik,
keadaan pekerjaan (job context), yang menghasilkan ketidakpuasan di kalangan
karyawan jika kondisi tersebut tidak ada. Jika kondisi tersebut ada, maka tidak
perlu memotivasi karyawan.
Kondisi tersebut adalah faktor-faktor yang membuat orang merasa tidak puas
(dissartisfier) atau disebut faktor iklim baik (hygiene factors). Faktor-faktor
tersebut meliputi upah, jaminan kerja, kondisi kerja, status, prosedur
perusahaan, mutu supervisi dan mutu hubungan antarpribadi diantara rekan
sekerja, dengan atasan dan dengan bawahan. Kedua, serangkaian kondisi
intrinsik, isi pekerjaan (job content), yang apabila ada dalam pekerjaan tersebut
akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan
prestasi kerja yang baik. Jika kondisi tersebut tidak ada, maka tidak akan timbul
rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor-faktor tersebut disebut pemuas atau
motivator yang meliputi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan,
pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan berkembang.
Mengacu pada konsep teori motivasi tersebut, maka yang dimaksud dengan
motivasi penyuluh adalah dorongan dari dalam diri dan luar penyuluh ke suatu
arah perilaku yang diawali oleh adanya kebutuhan yang belum terpuaskan
13
Modul Dinamika Kelompok
B. Kerjasama
Kerjasama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau
lembaga, pemerintah untuk mencapai tujuan bersama. Setiap orang yang hidup dalam
lingkungan masyarakat pastinya membutuhkan kerja sama. Karena manusia hidup dalam
sebuah lingkungan atau kelompok.
Mengapa kita perlu melakukan kerja sama? Karena dengan melaksanakan kerja sama,
maka akan memudahkan atau meringankan kegiatan yang sedang dikerjakan bersama-
sama. Dalam buku Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi (2016) karya Muwafik
Saleh, manusia sangat membutuhkan kerja sama dengan yang lain. Pada dasarnya
manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Dua
hal yang bertolak belakang itulah maka manusia perlu berinteraksi, berkelompok, dan
melakukan kerja sama dengan orang lain. Dengan kerja sama maka kebutuhan dan
keinginan-keinginannya dapat tercapai. Tidak ada manusia yang dapat mencapai seluruh
kebutuhan dan keinginannya tanpa bantuan orang lain. Sejak lahir kita sudah
membutuhkan orang lain. Manusia dituntut untuk dapat bekerja sama dengan manusia
lain. Kerja sama memiliki manfaat yang cukup besar baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang. Selain kerja sama memperhatikan kepentingan bersama bukan pribadi dan saling
menguntungkan. Kerja sama tidak didorong oleh kepentingan sepihak, tapi harus
dilandasi dengan kesepakatan yang membawa kemaslahatan kedua pihak. Di mana pun
kita berada, hendaknya bisa melakukan kerja sama dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri sendiri. Kerja sama bisa dilakukan di rumah, sekolah, lingkungan
masyarakat, atau tempat bekerja. Manfaat kerja sama Sebagai makhluk sosial, manusia
bekerja sama dengan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Berikut manfaat kerja sama:
Kerja sama dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan dan cepat. Kerja
sama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan. Kerja
sama dapat memupuk rasa sosial dan menciptakan kepedulian terhadap sesama. Kerja
14
Modul Dinamika Kelompok
sama dapat menghindari sifat egois atau mementingkan diri sendiri. Kerja sama dapat
menimbulkan ide atau gagasan baru berdasarkan hasil diskusi selama bekerja.
Ada beberapa jenis kerja sama yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mulai
dari yang berkaitan dengan perdagangan hingga lingkungan masyarakat.
Adapun jenis-jenis bentuk kerjasama yang lazim ada di dalam kehidupan sehari-hari.
1. Tawar-menawar atau bargaining, suatu kerja sama yang berkaitan dengan
perdagangan produk atau jasa antara dua orang atau lebih.
2. Koalisi, kerja sama antara kelompok tertentu yang dibentuk dua orang atau lebih,
faksi, negara bagian, partai politik, militer, dan lain-lain. Kelompok ini sepakat
untuk kerja sama sementara dalam suatu kemitraan untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Joint Venture, pengertian kerja sama ini ialah kerja sama bisnis di mana dua atau
lebih pihak sepakat untuk menyatukan sumber daya mereka untuk tujuan
menyelesaikan tugas tertentu. Tugas ini dapat berupa proyek baru atau aktivitas
bisnis lainnya.
4. Cooptation, kerja sama yang biasanya dilakukan pada kelompok sosial tertentu
yang mengambil sejumlah jalan, untuk menerima berbagai unsur yang baru pada
kepemimpinan sebuah organisasi.
5. Gotong royong, ialah kerja sama atas dasar kerukunan sesama manusia, biasanya
sebuah kerja sama yang didasari kerukunan tidak diharapkan adanya sebuah
imbalan, upah ataupun penghargaan
6. Kerja sama bilateral, suatu kerja sama yang dilakukan dua negara baik itu di bidang
ekonomi, politik maupun budaya. Contoh kerjasama ini adalah pertukaran pelajar
antar dua negara, ekspor impor antar dua negara, dan sebagainya.
7. Kerja sama multilateral, suatu bentuk kerjasama yang terdapat beberapa negara
di dalamnya, biasanya berkaitan dengan organisasi internasional, seperti PBB,
OKI, OPEC, APEC dan sebagainya.
Membina hubungan kerja sama bisa dibilang cukup sulit jika kita tidak bisa memahami
tujuan kerjasama tersebut dan tidak memahami orang yang akan diajak atau mengajak
kerjasama. Tidak jarang akan mengalami kegagalan dalam membangun hubungan kerja sama
15
Modul Dinamika Kelompok
karena ketidaksiapan kita. Berikut beberapa cara untuk membina hubungan kerja sama
dengan pihak lain :
1. Tentukan tujuan kerjasama tersebut, seberapa penting dan mengapa perlu untuk
melakukan kerja sama.
2. Temukan hal-hal menarik dari profil pengajak kerjasama agar pihak yang akan diajak
kerja sama tertarik untuk menyetujui kerjasama.
3. Buat kesan positif yang apa adanya. Jangan berlebih-lebihan. Hal ini bisa merusak
hubungan di kemudian hari.
4. Fokus pada kualitas bukan kuantitas, harus bisa memilih prioritas mana yang bisa
dibangun kualitas hubungannya. Cari yang benar-benar kita butuhkan dan
memberikan manfaat lebih banyak.
5. Pendapat dan kebiasaan seseorang berbeda-beda, maka hargailah, jangan pernah
membandingkan dengan orang atau organisasi lain yang dianggap lebih baik.
Sadarilah setiap orang atau organisasi mempunyai keunikan tersendiri.
6. Tunjukan antusiasme pada hubungan kerja sama tersebut, coba mengenal lebih baik
pihak yang akan diajak untuk kerja sama.
7. Tawarkan bantuan, Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika memang merasa
sanggup untuk membantu, maka kita tidak harus menunggu mereka yang meminta
bantuan kepada kita.
Itulah pengertian kerja sama yang dapat menjadi bahan pelajaran dalam
berorganisasi atau di dalam sebuah usaha. Membangun kerja sama mungkin akan
lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Oleh karena itu, mari kuasai cara
membina kerja sama yang baik, agar pekerjaan atau usaha bisa berjalan dengan
baik.
16
Modul Dinamika Kelompok
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari beberapa individu atau
lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara timbal balik dan nampak jelas antara
anggota yang satu dengan yang lainnya. Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin
dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu memberi arah pada kegiatan dan memberi kerangka
bagi pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus
dilakukan oleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika kelompok :
meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
meningkatkan produktivitas anggota kelompok
mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik, lebih maju
meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya
17
Modul Dinamika Kelompok
B. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian dinamika kelompok menurut pendapat saudara
2. Menurut pendapat saudara, Mengapa dinamika kelompok perlu untuk dipelajari
Apakah internalisasi budaya kerja CETAK TEGAS perlu dilakukan, jelaskan menurut
pendapat saudara
18
Modul Dinamika Kelompok
REFERENSI
19
Modul Dinamika Kelompok
20
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta