Anda di halaman 1dari 51

MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Hak Cipta BKKBN @ 2021

PERANGKAT PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN


PENYULUH KELUARGA BERENCANA KATEGORI KEAHLIAN

Edisi Tahun 2021

Pengarah :
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN
Prof. Rizal Damanik, Ph.D

Penanggung Jawab:
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Dr. Lalu Makripuddin, M.Si.

Penyusun:
Afif Miftahul Majid, S.Sos
Dra. Elly Emalia, M.Pd

Kontributor:
Achmad Sopian, M.Pd

Tim Teknis:
Mila Astari, S.Psi, MM

Diterbitkan oleh :
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650
PO. BOX : 296 JKT 13013 Telp. (021) 8098018; ext.631 Fax.(021) 8008558
www.bkkbn.go.id
www.elearningbkkbn.go.id

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


ii Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KATA SAMBUTAN

DEPUTI BIDANG PELATIHAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


BKKBN

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahNya yang diberikan kepada kita.
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 52
Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) mempunyai tugas
melaksanakan pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana. Indikator
Rencana Strategis BKKBN 2020-2024 yaitu, Angka
Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 tahun turun
menjadi 2,1 rata-rata anak per wanita; Angka Prevalensi Kontrasepsi Modern
(Modern Contraceptive Prevelance Rate/mCPR) naik menjadi 63,41%;
Persentase ber-KB yang tidak terpenuhi/unmet need turun mejadi 7,40%;
Angka Kelahiran Remaja Usia 15-19 Tahun/Age Specific Fertility Rate 15-49
turun menjadi 18 per 1000 kelahiran WUS 15-19; Indeks Pembangunan
Keluarga (iBangga) naik menjadi 61,00 poin; dan Indeks Media Kawin Pertama
Perempuan (MUKP) naik menjadi 22,1 tahun. Untuk mencapai sasaran
strategis tersebut, BKKBN melaksanakan kebijakan dan strategi di bidang
Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga
Berencana).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Keluarga Berencana, Pasal 15 ayat (1) huruf d, menyatakan bahwa
Penyuluh KB Kategori Keterampilan yang memperoleh ijazah S-1 (Strata-
Satu)/D-4 (Diploma-Empat) dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional
Penyuluh KB Kategori Keahlian, dengan syarat telah mengikuti dan lulus diklat
penjenjangan fungsional di bidang Program Bangga Kencana untuk Kategori
Keahlian. Oleh karena itu pelatihan ini diselenggarakan untuk memfasilitasi
Penyuluh KB Kategori Keterampilan untuk menjadi Penyuluh KB Kategori
Keahlian. Walaupun pelatihan yang diselenggarakan melalui e-learning/jarak

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


ii Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

jauh, tidak mengurangi substansi dan semangat kita untuk mencapai tujuan
pelatihan yang telah ditetapkan.

Kami menyambut baik penerbitan Perangkat Pelatihan Penjenjangan


Penyuluh Keluarga Berencana Kategori Keahlian melalui e-Learning berupa
kurikulum, modul dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
pelatihan tersebut. Perangkat pelatihan ini sangat berguna bagi peningkatan
kapasitas Penyuluh KB yang akan naik pangkat/jabatan menjadi Penyuluh KB
Ahli.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh penyusun


perangkat pelatihan ini yang diinisiasi oleh Pusdiklat Kependudukan dan
Keluarga Berencana BKKBN atas dukungan, komitmen dan peran sertanya
dalam meningkatkan kualitas SDM Aparatur dan Pelaksana Program Bangga
Kencana
Sekian dan terima kasih.
Wassalammu’alaikum wr. wb.

Jakarta, 24 Maret 2021


Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian
dan Pengembangan

Prof. Rizal Danamik, Ph.D

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


iii Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA-BKKBN

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah


SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas izin dan
ridhonya, telah selesai disusun Perangkat
Pelatihan Penjenjangan Penyuluh Keluarga
Berencana Kategori Keahlian melalui e-Learning
berupa kurikulum, modul dan media pembelajaran.

Kami, atas nama Pusdiklat Kependudukan dan KB


menyambut baik atas diterbitkannya Perangkat
Pelatihan Penjenjangan Penyuluh Keluarga
Berencana Kategori Keahlian melalui e-Learning berupa kurikulum, modul dan
media pembelajaran yang akan digunakan dalam pelatihan tersebut.
Perangkat pelatihan ini sebagai bagian dari fasilitasi bagi Penyuluh KB untuk
mengikuti pelatihan penjenjangan yang akan naik pangkat/jabatan dari
Terampil ke Ahli dan juga sebagai upaya dalam meningkatkan profesionalitas
dan standar kompetensi Penyuluh KB BKKBN.

Kepada para Penyuluh KB, selamat mempelajari perangkat pelatihan ini,


gunakan dengan sebaik-baiknya sebagai bahan pembelajaran dalam pelatihan
dan kami harapkan dapat diterapkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi
Jabatan Penyuluh KB Ahli dengan semakin baik lagi dan akan dapat
bermanfaat bagi kemajuan program Bangga Kencana.

Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-


tingginya kepada para Penyusun, Kontributor dan semua pihak yang terlibat
dalam menyelesaikan Perangkat Pelatihan Penjenjangan Penyuluh Keluarga
Berencana Kategori Keahlian melalui e-Learning berupa kurikulum, modul dan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


iv Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

media pembelajaran. Semoga hasil yang diperoleh dari pelatihan ini sesuai
dengan yang kita harapkan, dan semoga apa yang telah disumbangkan,
mendapat balasan pahala yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami
menerima kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
penyusunan perangkat pelatihan ini pada edisi-edisi mendatang.

Sekian dan terima kasih.


Wassalammu’alaikum wr. wb.
Jakarta, 24 Maret 2021
Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kependudukan dan
Keluarga Berencana

Dr. Lalu Makripuddin, M.Si

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


v Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Deskripsi Singkat ................................................................................. 2
C. Manfaat Modul ..................................................................................... 2
D. Standar Kompetensi ............................................................................. 3
E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok ................................................... 3
F. Petunjuk Belajar ................................................................................... 4

BAB II KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN


A. Pengertian Pengambilan Keputusan .................................................... 5
B. Fungsi Pengembilan Keputusan ......................................................... 7
C. Tujuan Dari Pengambilan Keputusan ................................................... 7
D. Komponen Pengambilan Keputusan .................................................... 8
E. Rangkuman ....................................................................................... 10
F. Latihan ............................................................................................... 10
G. Tes Formatif ....................................................................................... 11
H. Umpan Balik Dan Indak Lanjut ........................................................... 13

BAB III TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


A. Dasar Pengambilan Keputusan.......................................................... 14
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan ................................. 15
C. Gaya Pengambilan Keputusan........................................................... 16
D. Teknik Pengambilan Keputusan......................................................... 16
E. Rangkuman ........................................................................................ 22
F. Latihan ............................................................................................... 22
G. Tes Formatif ....................................................................................... 23
H. Umpan Balik ....................................................................................... 24

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


vi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN


A. Jenis Pengambilan Keputusan ........................................................... 26
B. Kondisi Pengambilan Keputusan ....................................................... 27
C. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan....................................... 28
D. Rangkuman ........................................................................................ 30
E. Latihan ............................................................................................... 30
F. Tes Formatif ....................................................................................... 31
G. Umpan Balik ....................................................................................... 32

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 34
B. Evaluasi.............................................................................................. 45
C. Kunci Jawaban ................................................................................... 40
D. Umpan Balik ...................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 42

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


vii Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan adalah satu hal yang sangat penting dan
menjadi salah satu kunci dalam manajemen, karena hasil dari
pengambilan keputusan dapat berdampak pada roda organisasi, apakah
menjadi lebih baik, stagnan atau bahkan mengalami kemunduran. Oleh
karena itu diperlukan suatu keterampilan dalam pengambilan keputusan,
kecermatan dalam mengidentifikasi masalah dan potensi, menentukan
alternatif solusi serta teknik dalam pengambilan keputusan. Siapapun
orangnya pengambilan keputusan merupakan satu aktivitas yang tidak
bisa dilepaskan termasuk dalam pengelolaan Program Bangga Kencana
di berbagai tingkatan wilayah.
Program Bangga Kencana yang sejatinya merupakan program yang
berasal dari masyarakat, dilakukan oleh masyarakat dan hasilya
diperuntukan untuk masyarakat itu sendiri, tentu tidak lepas dari berbagai
hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang tepat untuk
menjawab berbagai tantangan yang dihadapi dan diinisiasi berbagai
alternatif solusi serta koordinasi dengan berbagai lintas sektor, tentunya
menjadi salah satu tugas daripada berbagai kementerian dan lembaga
terkait mulai dari pusat sampai dengan lini lapangan dengan melibatkan
berbagai unsur masyarakat dan petugas, salah satunya adalah Penyuluh
KB.
Penyuluh KB yang salah satu fungsinya adalah sebagai manajer
pengelolaan program Bangga Kencana di wilayah kerjanya diharapkan
mempunyai keterampilan dalam pengambilan keputusan, mengingat
dalam menjalankan tugas pokoknya baik dalam penyuluhan,
penggerakkan, pelayanan dan pengembangan akan selalu dihadapkan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


1 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

pada peragai masalahan yang menjadi tantangan dan harus segera


mencarikan solusi sebagai jawaban dan dijadikan acuan untuk
pelaksanaan kegiatan di wilayah kerjanya.
Peran Penyuluh KB sebagai fasilitator, dinamisator dan motivator
dalam berbagai kegiatan program bangga kencana tentu sangat penting,
dengan berbekal data basis yang komprehensif, hubungan yang baik
dengan pemangku kepentingan serta piawai dalam penggerakan
partisipasi masyarakat tentu akan mempunyai kontribusi yang banyak
terhadap pe ngambilan keputusan yang efektif dan hasil keputusan
tersebut akan berdampak pada ketercapaian pelaksanaan berbagai
kegiatan di wilayah kerjanya, bagaimana memberdayakan berbagai
potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia akan
sangat menunjang pada hasil pengambilan keputusan. Mengingat
pentingnya peran Penyuluh KB sebagai ujung tombak perpanjangan
program bangga kencana di tingkat lii lapangan yang senantiasa
berhadapan dengan masyarakat dan berbagai problematikanya, maka
diharapkan modul ini dapat menjadi sumber pengayaan yang dapat
membatu dalam melakukan pengambilan keputusan sesuai dengan
tingkat kewenangannya.

B. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas konsep pengambilan keputusan, dasar dan
Teknik pengambilan keputusan dan Langkah-langkah pengambilan
keputusan.

C. Manfaat Modul
Modul ini diharapkan bermanfaat bagi para peserta diklat untuk
membekali pengetahuan dan keterampilan tentang pengambilan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


2 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

keputusan sehingga dapat meningkatkan profesionalisme sebagai


Penyuluh Keluarga Berencana.

D. Standar Kompetensi
1. Kompetensi Dasar
Setelah selesai pembelajaran peserta diklat diharapkan mampu
mempraktikan pengambilan keputusan dalam Program Bangga
Kencana

2. Indikator Keberhasilan
Setelah selesai membaca modul ini, peserta diklat dapat:
a. Menjelaskan konsep pengambilan keputusan
b. Meguraikan Teknik Pengambilan Keputusan
c. Mempraktikkan Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok
1. Konsep pengambilan keputusan
• Pengertian pengambilan keputusan
• Fungsi pengambilan keputusan
• Tujuan pengambilan keputusan
• Komponen pengambilan keputusan
2. Teknik pengambilan keputusan
• Dasar pengambilan keputusan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
• Teknik pengambilan keputusan
3. Langkah-langkah pengambilan keputusan
• Jenis-jenis pengambilan keputusan
• Kondisi dalam pengambilan keputusan
• Langkah-langkah pengambilan keputusan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


3 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

F. Petunjuk Belajar
Untuk mencapai hasil pembelajaran, peserta diklat perlu mengikuti
beberapa petunjuk antara lain sebagai berikut:
1. Bacalah modul ini tahap demi tahap. Mulailah dengan kegiatan belajar
1 (satu) dan seterusnya. Sebelum Anda benar-benar paham tentang
materi pada tahap awal, jangan membaca materi pada halaman
berikutnya. Lakukan pengulangan pada halaman tersebut sampai
Anda benar-benar memahaminya.
2. Jika Anda mengalami kesulitan dalam memahami materi pada halaman
atau sub bahasan tertentu, diskusikan dengan teman Anda atau
fasilitator yang sekiranya dapat membantu untuk memahami materi
modul ini.
3. Setelah selesai memahami materi pada setiap kegiatan belajar
sebaiknya Anda mengerjakan latihan dengan menjawab soal-soal
yang sudah disediakan.
4. Jika Anda masih belum bisa menjawab, lakukan pengulangan untuk
hingga
Anda benar-benar bisa mengerjakan latihan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


4 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB II
KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Indikator Keberhasilan:.
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat
menjelaskan konsep pengambilan keputusan

A. Pengertian Pengambilan Keputusan


Bagi lingkup suatu organisasi, pilihan aksi akan dipilih berdasarkan pada
pencapaian tujuan dari organisasi. Pilihan-pilihan yang tersedia memerlukan
suatu keputusan dalam menentukan satu pilihan. Oleh karena itu,
kemampuan dalam pengambilan keputusan bagi suatu organisasi akan
memberi dampak bagi keberlanjutan organisasi itu sendiri. Efektivitas dari
tujuan organisasi akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu keputusan
diambil dan bagaimana keberlanjutan dari hasil pengambilan keputusan.
Tujuan organisasi akan tercapai, dan fungsi serta komponen organisasi akan
terjaga, bila keputusan yang diambil adalah keputusan yang bermutu.
Para pimpinan, manajer atau administrator harus mengetahui
bagaimana cara mengambil keputusan yang paling optimal, sehingga
keputusan yang diambil akan memberikan hasil yang efektif dengan cara yang
efisien. Keputusan yang akan diambil harus dipikirkan dan diperhitungkan
konsekuensinya dalam segala aspek yang terkait, sehingga tidak akan
memberikan dampak yang merugikan setelah keputusan tersebut diambil.
Keputusan yang diambil melalui cara pengambilan keputusan yang baik
tentunya akan menghasilkan keputusan yang bermutu. Semakin mahir
seseorang dalam menentukan keputusan yang bermutu, semakin meningkat
kualitas dari suatu keputusan. Mutu keputusan yang semakin meningkat akan
semakin meyakinkan orang lain tentang keputusan yang diambil dan bisa

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


5 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

meningkatkan profesionalisme dari seorang pemimpin, manajer atau


administrator.
Profesionalisme dari pengambil keputusan juga akan semakin
meningkat seiring dengan mutu keputusan yang semakin baik, karena fungsi
Kualitas keputusan yang baik pada dasarnya bisa dibuat bila pengambil
keputusan mengetahui bagaimana cara atau metode untuk dapat
meningkatkan kualitas suatu keputusan. Ketidaktahuan ini disebabkan oleh
banyak faktor, salah satunya adalah mereka tidak pernah mendapatkan
pelatihan atau pengajaran tentang bagaimana cara mengambil keputusan-
keputusan yang baik, tidak pernah bekerja sama dengan para pengambil
keputusan lain yang berpengalaman dalam metode-metode pengambilan
keputusan, dan kesibukan kerja yang tidak memungkinkan kegiatan belajar
sendiri untuk meningkatkan keterampilannya.
Seorang pengambil keputusan, bisa menghasilkan keputusan yang
bermutu bila dia mengetahui metode-metode pengambilan keputusan yang
baik. Potensi pengambil keputusan dalam menghasilkan keputusan yang
bermutu merupakan kualitas potensial dari keputusan. Ketidaktahuan
pengambil keputusan dalam pengambilan keputusan yang bermutu akan
memberikan jarak atau perbedaan antara kualitas potensial dari keputusan
dan kualitas keputusan yang sebenarnya (Kasim, 2003).
Pengertian pengambilan keputusan antara lain dikemukakan oleh
beberapa orang ahli di bawah ini :(Hasan, 2004, hal. 10):
1. George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
2. S.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap hakikat suatu permasalahan dengan pengumpulan fakta –
fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


6 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan


suatu tindakan yang paling tepat. Pengertian ini mengandung makna
bahwa suatu permasalahan dilakukan penelusuran terlebih dahulu
sehinga diketahui dengan jelas pokok-pokok permasalahan atau
bukan suatu permasalahan yang perlu dilakukan putusan atau pilihan
3. Azhar Kasim, Menyatakan :
“Pemuatan keputusan adalah kegiatan-kegiatan yg meliputi
perumusan masalah, pembahasan alternatif dan penilaian serta
pemilihan bagi penyelesaian permasalahan”
4. robbins (1997:236) berpendapat bahwa “decision making is which on
choses between two or more alternative”

B. Fungsi Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan
masalah, antara lain memiliki fungsi sebagai:
1. Pangkal dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik
secara individual maupun secara kelompok, baik secara
institusional maupun secara organisasional.
2. Sesuatu yang bersifat futuristik atau menyangkut keadaan masa
yang akan datang, yang efeknya berlangsung cukup lama.

C. Tujuan Dari Pengambilan Keputusan


Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Tujuan yang bersifat tunggal
Terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu
masalah, artinya sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya
dengan masalah lain.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


7 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

2. Tujuan yang bersifat ganda


Terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih
dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil
sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat
kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

D. Komponen Pengambilan Keputusan


Martin Star dalam Chaniago menyebutkan empat komponen
pengambilan keputusan
1. Penetapan tujuan
Sebelum keputusan dibuat maka yang pertama harus ditanyakan
“untuk apa keputusan ini di buat? apakah keinginan mencapai
keputusan seiring dengan kemampuan dalam menjalankan dan
dampak keputusan. Contoh: “Untuk apa membeli televisi di
rumah..?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu akan
sangat banyak jawaban yang didapatkan, tentu diantara jawaban
– jawaban tersebut pasti ada yang paling menjadi tujuan khusus
yang diharapkan oleh pengambil keputusan utama dalam
membeli televisi tersebut. Antara lain alasan yang mungkin timbul
adalah :
o Sarana hiburan di rumah
o Supaya keluarga betah dirumah
o Supaya tidak menonton di rumah tetangga
o Untuk dapat menyaksikan pertandingan piala dunia
o Untuk dapat menyaksikan acara tertentu
o Untuk gengsi agar tidak dianggap tidak mampu beli
televisi
o Dll

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


8 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

2. Identifikasi Alternatif
Setelah menetapkan tujuan maka dapat dilanjutkan dengan
menetapkan berbagai alternatif-alternatif yang mendasari
mencapai tujuan tersebut. Untuk mencapai satu tujuan tentu ada
banyak alternatif yang dapat diambil namun tetap
dipertimbangkan segala dampak dari alternatif yang diambil.
Misal, jika tujuan pembelian televisi tersebut disebabkan
keinginan hanya untuk menonton satu paket acara saja dan
hanya pada satu waktu saja tentu kurang pas jika dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan.

3. Uncontrolable Events
Alternatif yang diambil harus mampu melihat pada kondisi
sekarang terhadap kondisi yang akan datang, jangan sampai
keputusan yang diambil tidak mempertimbangkannya. Dan
keputusan yang sudah diambil jika karena diluar dari kemampuan
kita menganalisanya namun tetap terjadi maka harus diusahakan
mencari solusi alternatif atas kondisi terbaru yang muncul. Misal
pembelian televisi yang bertujuan untuk mengikuti suatu acara
tertentu, bukan tidak mungkin karena sesuatu hal acara tersebut
tidak jadi ditayangkan. Tentu dengan penetapan tujuan yang
sempit tersebut maka tidak tercapai tujuan pembelian televisi,
dimana seharusnya sebelum menetapkan tujuan sudah dapat
diantisipasi sebelum hal tersebut terjadi.

4. Sarana mengukur hasil


Untuk sarana mengukur hasil harus ditetapkan alat atau sarana
yang menjembatani antara keputusan terhadap realisasi. Jika
keputusan yang diambil tidak sesuai dengan realisasi berarti

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


9 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

putusan tersebut salah dan sebaliknya jika keputusan sesuai


dengan realisasi yang dicapai maka dapat dikatakan keputusan
tersebut berhasil. Dalam hal ini alat atau sarana ukur yang
dimaksud sebagai pembanding, misalnya. Pembelian televisi
didasari oleh keinginan bapak untuk memberikan alat hiburan di
rumah agar anak – anaknya betah dirumah, maka alat ukur
pembanding yang tepat adalah sejauh mana anak-anaknya
tersebut menikmati hiburan televisi dan jarang keluar rumah.

E. Rangkuman
Pengambilan keputusan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
sebagai jawaban terhadap berbagai permaslahan yang ada dengan
memperhitungkan berbagai factor dan komponen. Hasil dari
pengambilan keputusan ini akan memberikan dampak terhadap sebuah
organisasi, oleh karena itu setiap orang diharapkan mampu mempunyai
keterampilan dalam berbagai keputusan begitupun dengan Penyuluh
KB.
Peyuluh KB sebagai perpanjangan tangan di lini lapangan tentunya
perlu dibekali keterampilan dalam pengambilan keputusan megingat
bayaknya petmasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya,
sehingga keberadaan PKB dapat memberikan pencerakan dan solusi
dengan berbagai alternatifnya yang pada ahirmya tantangan yang
dihadapi bisa diubah menjadi peluang dalam mencapai keberhasilan
program bangga kencana di wilayah kerjanya.

F. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan pengambilan keputusan
menurut GR. Terry

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


10 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

2. Menurut Anda mengapa Penyuluh KB penting dibekali


keterampilan dalam pengambilan keputusan!
3. Uraikan tetang fungsi dari pengambilan keputusan
4. Uraikan yang dimaksud dengan tujuan pengambilan keputusan
5. Uraikan dengan singkat komponen pengambilan keputusan

G. Tes Formatif
Berilah tanda silang pada pertanyaan yang tepat dibawah ini
1. Pengertian Pengambilan keputusan sebagai berikut :
a. Kegiatan-kegiatan yg meliputi perumusan masalah,
pembahasan alternatif dan penilaian serta pemilihan bagi
penyelesaian permasalahan”
b. Kegiatan pengumpulan berbagai potensi yang ada untuk
diberdayakan.
c. Kegiatan identifikasi masalah yang ada untuk untuk dirembukan
bersama.
d. Salah satu kegiatan manajemen untuk kebersamaan
organisasi
e. Salah satu tugas Penyuluh KB di tingkat lini lapangan.

2. Fungsi pengambilan keputusan bersifat futuristik artinya


a. Keputusan yang diambil tidak akan ada kaitannya dengan
masalah lain.
b. Pengambilan keputusan diambil diluar dari kemampuan kita
namun tetap harus diusahakan mencari solusi alternatif atas
kondisi terbaru yang muncul.
c. Keputusan menyangkut keadaan masa yang akan datang, yang
efeknya berlangsung cukup lama.
d. Keputusan menyangkut kepentingan masyarakat

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


11 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

e. Keputusan menyangkut maslah yang sangat penting dan


darurat.

3. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila


apabila:
a. Pengambil keputusanya melibatkan masyarakat
b. Pengambil keputusan melibatkan tokoh adat dan tokoh agama
c. Pengambil keputusan melibatkan unsur pemerintahan desa
d. Pengambilan keputusan sendiri dengan persetujuan pemangku
kepentingan
e. Pengambilan keputusan dipakai untuk pemecahan berbagai
masalah

4. Komponen pengambilan keputusan antara lain


a. Alat dan evaluasi
b. Hasil dan realisasi
c. Prediksi dan konvergensi
d. Identifikasi dan konvergensi
e. Uncontrolable Events dan sarana mengukur hasil

5. Uncontrolable Events artinya adalah


a. Alternatif yang diambil melihat pada kondisi sekarang terhadap
kondisi yang akan dating.
b. Prediksi yang dilengkapi dengan sarana mengukur ketidak
pastian.
c. Alternatif yang memakai sarana untuk mengukur prediksi dan
realisasi.
d. Alteratif yang mengukur hambatan dan resiko.
e. Menggunakan instrument berbagai potensi dan hambatan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


12 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

H. Umpan balik dan tindak lanjut


Setelah bapak ibu selesai membaca dan mengerjakan soal pada evaluasi Bab
ini, silahkan cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 10. Jawaban
yang kurang lengkap dikurangi nilainya berdasarkan berdasarkan kekurang-
lengkapan jawaban, Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus
di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar pada modul ini.

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = __________________________________ X 100 %
10
Keterangan hasil perhitungan rumus diatas sebagai berikut :

Tingkat persentase Kategori penilaian


penguasaan jawaban
90 – 100% Baik sekali
80- 90 % Baik
70-79 % Cukup
60-69 % Kurang
0 - 59 % Kurang sekali- buruk

Tindak lanjut dari hasil penilaian diatas sbb:


Apablia hasil penilaian pada katagori baik dan baik sekali berarti Anda
sudah dapat menguasaan modul tersebut , dan dapat melanjutkan pada
bab selanjutya.
Apabila hasil penilaian berada pada katagori cukup, kurang dan kurang
sekali diharapkan Anda membaca kembali sebelum melanjtkan pada bab
selanjutnya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


13 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Indikator Keberhasilan:
Meguraikan teknik Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan sangat erat kaitanya dengan fitrah manusia


yang penuh dengan keterbatasan baik dari kemampuan mental maupun
dalam keputusan yang sangat beragam, keputusan beragam ini bisa didasari
oleh pengaruh perasaan atau didasari oleh rasio bahkan hanya asumsi dari
pengalaman yang sangat dangkal dari permasalahan yang sangat
sesungguhnya. Ada dua unsur yang sangat mempengaruhi dalam suatu
pengambilan keputusan yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan organisasi
yang kerap menjadikan pertimbangan seseorang dalam bertindak, oleh
karena itu pengalaman dan kearifan seseorang akan tercermin dalam
keputusannya. Hasil keputusan yag diambil akan membawa dampak dan
konsekuensi.
Dalam pengambilan sebuah keputusan diperlukan tersedianya
informasi dari permasalah tersebut dengan lengkap, penggunaan alat bantu
selain kekuatan daya ingat, profesionalisme haru diatas kepentingan dan
keinginan sendiri agar meminimalisir keputusan yang bermasalah

A. Dasar Pengambilan Keputusan


George R. Terry menyebutkan bahwa dasar pengambilan keputusan
diapat digolongkan menajdi lima golongan
1. Intuisi, yaitu : memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena
sugesti, pengaruhluar dan factor kejiwaan lainya, oleh karena itu
dasar instuisi ini lebih tepat digunakan untuk masalah – masalah
kemanusiaan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


14 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

2. Pengalaman, yaitu: memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,


karena pengalaman dapat memperkirakan keadaan sesuatu,
dapat memperhitungkan untung rugi, baik buruknya keputusan
yang akan diambil.
3. Fakta; dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik.
Tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat
lebih tinggi, sehingga orang akan menerima keputusan yang
dibuat dengan rela dan lapang dada
4. Wewenang; biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap
orang yang rendah kedudukannya.
5. Rasional; keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih
transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan


Kotler menyebutkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
dalam pengampilan keputusan, yaitu
1. Faktor budaya, yang meliputi peran budaya, sub budaya dan
kelas sosial
2. Faktor sosial, yang meliputi kelompok acuan, keluarga, peran
dan status
3. Faktor pribadi, yang meliputi usia, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, kepribadian dan konsep diri
4. Faktor psikologis, yang meliputi motivasi, perspsi, pengetahuan,
keyakinan dan pendirian

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


15 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

C. Gaya Pengambilan Keputusan


Gaya seseorang dalam pengambilan keputusan ini adalah kondisi
yang mencerminkan bagaimana seseorang merespon,
menginterpretasikan dan merespon suatu keadaan yang
dihadapinya. Banyak teori tentang gaya pengambilan keputusan,
diantaranya dapat disimpulkan terdapat empat (4) gaya
pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Rasional; yaitu gaya pengambilan keputusan yang visioner dan
dilakukan secara sistematis.
2. Intuisi: yaitu gaya pengambilan keputusan yang dilandasi dengan
pengalaman kebatinan, rasa emosional sehingga cenderung
subyektif.
3. Dependen : yaitu gaya kepemimpinan yang dipengaruhi dengan
figure atau kata lain adanya ketergantungan terhadap
kharismatik figure seseorang, sehingga cenderung tidak
mempunyai inisiasi pribadi.
4. Independenciveness; yaitu gaya kepemimpinan yang dilandasi
keraguan sehingga tidak percaya terhadap hasil sendiri dan
cenderung menghindari tanggung jawab dan memberikan
tanggung jawab terhadap orang lain.

D. Teknik Pengambilan Keputusan


1. Teknik Partisipatif
Teknik partisipasi dalam pengambilan keputusan
merupakan gaya kemimpinan demokratis dan kebanyakan
berorientasi pada perilaku, Sebagai teknik pengambilan
keputusan, partisipatif mencakup individu atau kelompok dalam
proses. Seorang pimpinan yang menggunakan teknik partisiaptif
dalam pengambilan keputusan dilakukan secara formal maupun

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


16 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

informal, dan memerlukan keterlibatan intelektual, emosional, dan


fisik. Tingkat partisipasi sangat dipengaruhi oleh faktor
pengalaman individu atau kelompok dan sifat tugas. Semakin
banyak pengalaman, semakin terbuka, serta semakin tidak
terstrukturnya tugas, maka tingkat partisipasi akan semakin tinggi.
Penerapan teknik partisipasi pada pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara informal pada individu atau tim atau secara
formal pada program. Teknik partisipasi individu terjadi apabila
pengambilan keputusan yang dilakukan pimpinan dipengaruhi
oleh karyawan. Sedangkan teknik partisipasi kelompok terjadi
apabila keputusan yang diambil oleh pimpinan melalui Teknik
konsultasi dan demokrasi. Pimpinan meminta dan menerima
keterlibatan karyawan dalam partisipasi konsultasi, akan tetapi
pimpinan mempertahankan hak untuk membuat keputusan.
Dalam bentuk demokrasi, keputusan akhir diambil berdasarkan
konsensus atau suiara terbanyak melalui partisipasi total dan
kelompok, bukan partisipasi individu. Pimpinan perlu
menyeimbangkan kondisi, data dan perilaku bawahan untuk
mengevaluasi keefektifan keputusan yang diambil dalam
penggunaan teknik pengambilan keputusan partisipatif. Teknik
pengambilan keputusan ini termasuk teknik yang sulit karena
melibatkan unsur-unsur seperti gaya kepemimpinan atau
kepribadian serta faktor situasional, lingkungan, dan kontekstual
serta ideologi. Walaupun didukung oleh analisis data dan situasi,
penggunan teknik partisipasi pada situasi yang berbeda akan
memberikan hasil yang berbeda.
Permasalahan yang terjadi adalah kecenderungan adanya
partisipasi palsu dalam teknik pengambilan keputusan. Banyak
Pimpinan meminta partisipasi, tetapi saat bawahan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


17 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

menanggapinya dengan memberi saran atau coba memberi


masukan pada sebuah keputusan, mereka diabaikan dan tidak
pernah menerima umpan balik apa pun. Hasilnya akan negatif
apabila pimpinan mengharapkan partisipasi karyawannya, namun
tidak melibatkan mereka secara intelektual atau emosional serta
selalu mengesampingkan saran mereka. Kerugian dari teknik
pengambilan keputusan partisipasi adalah memakan banyak dan
pelemparan tanggung jawab, namun apabila dilihat dari sudut
pandang perilaku teknik ini lebih banyak menguntungkan
daripada kerugiannya.

2. Teknik pengambilan Keputusan Kelompok


Kemajuan yang terjadi dalam pengambilan keputusan selama
beberapa tahun belakangan ini dikarenakan teknologi informasi.
Sistem informasi manajemen (SIM), sistem pendukung keputusan
(DSS) melalui teknologi informasi, data warehousing dan mining,
dan sistem canggih dan para ahli semakin banyak digunakan
untuk membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik.
Pendekatan berdasarkan informasi mempunyai dampak dan
kesuksesan besar.
Teknik pengambilan keputusan kelompok membantu pimpinan
untuk mengambil keputusan lebih efektif. Pada saat ini teknik
perilaku partisipasi yang telah dibahas sejauh ini yang tersedia
untuk pimpinan. Kreativitas pengambilan keputusan dapat
diterapkan pada individu atau kelompok. Seringkali pengambilan
keputusan dalam organisasi sangat terbantu oleh pengambilan
keputusan individu. Pada konteks ini pemahaman dinamika
kelompok dan tim menjadi relevan dengan pengambilan
keputusan. Misalnya, pembahasan masalah dan fenomena

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


18 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

kesesuaian nilai dan etika kelompok seperti perubahan resiko


(kemungkinan kelompok membuat keputusan lebih beresiko
daripada individu) membantu seseorang dalam memahami
sulitnya pengambilan keputusan kelompok dengan lebih baik.
Dalam pengambilan keputusan sering terjadi kecenderungan
terjadi kondisi status quo (bawahan atau karyawan menolak
perubahan dan cenderung bertahan dengan tujuan atau rencana
yang ada). Kondisi ini mempengaruhi pengambilan keputusan
kelompok. Saran seperti berikut ini dapat digunakan untuk
membantu mengurangi dan melawan kekuasaan status quo.
Saran tersebut adalah:
1. Pada saat semuanya berjalan dengan baik, pimpinan sebaiknya
tetap mewaspadai dan meninjau kemungkinan adanya
keputusan alternatif.
2. Sebaiknya memiliki kelompok terpisah yang mengawasi
lingkungan, mengembangkan teknologi baru, dan menghasilkan
ide baru.
3. Untuk mengurangi kecenderungan mengabaikan informasi
negatif jangka panjang, manajer sebaiknya mengumpulkan
skenario kasus yang buruk dan prediksi yang mencakup biaya
jangka panjang.
4. Membuat checkpoint dan batasan untuk semua rencana.
5. Ketika batasan sudah dilewati, perlu mempunyai tinjauan rencana
lain yang independen atau terpisah.
6. Menilai orang berdasarkan cara mereka mengambil keputusan,
bukan pada keputusannya, terutama ketika hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


19 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

7. Menilai kualitas proses pengambilan keputusan apakah pimpinan


konsisten dalam prosesnya dan keberhasilan yang dicapai belum
menunjukkan perubahan.
8. Organisasi dapat menetapkan tujuan, insentif, dan sistem
pendukung yang mendorong eksperimen dan pengambilan risiko.

Selain panduan sederhana di atas, teknik keputusan kelompok


seperti Delphi dan pengelompokan nominal juga dapat digunakan
untuk membantu menghilangkan disfungsi kelompok dan membantu
membuat keputusan yang lebih efektif.

3. Teknik Delphi
Teknik Delphi pertama kali dikembangan kurang lebih tahun 1950
an. Teknik tersebut baru dipopulerkan akhir-kahir ini yaitu awal
tahun 2000 nan sebagai teknik pengambilan keputusan kelompok
untuk prediksi jangka panjang. Saat ini, berbagai organisasi bisnis,
pendidikan, pemerintahan, kesehatan, dan militer menggunakan
Delphi. Teknik Delphi ini merupakan teknik pengambilan keputusan
yang sangat baik untuk dapat memprediksi masa depan dengan
baik. Teknik Delphi sangat aik untuk meprediksi masa depan atau
meramal masa depan.
Teknik ini mempunyai beberapa variasi, tetapi umumnya bekerja
sebagai berikut:
a. Sebuah kelompok dibentuk, tetapi anggota tidak berinteraksi
langsung satu sama lain.
b. Setiap anggota diminta membuat prediksi atau input untuk
keputusan kelompok.
c. Setiap anggota menerima umpan balik gabungan dari orang
lain.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


20 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

d. Pengulangan terjadi pada waktu yang telah ditetapkan atau


sampai dengan pada saat umpan balik disampaikan. Isian
dengan tidak mencantumkan nama tersebut merupakan kunci
utama keberhasilan teknik ini. Meneruskan respons anggota
kelompok Delphi yang mengisi isian dengan tidak
mencantumkan nama dapat digunakan untuk "menjaga gengsi"
dan mendorong para ahli untuk lebih fleksibel dan diuntungkan
dalam menilai orang lain.

4. Teknik Kelompok Nominal


Dalam pengambilan keputusan teknik pendekatan kelompok
nominal dikembangkan menjadi teknik khusus, dengan nama
nominal group technique (NGT) dengan langkah-langkah :
a. Pembangkitan ide yang tidak diungkapkan melalui tulisan;
b. Umpan balik round-robin dari anggota kelompok, yang mencatat
setiap ide dalam frasa pendek pada papan tulis;
c. Pembahasan setiap ide tercatat untuk klarifikasi dan evaluasi;
d. Pengambilan keputusan secara voting individu terhadap ide
prioritas, dengan keputusan kelompok diambil secara matematis
menurut rating. Seharusnya perbedaan antara pendekatan
Teknik kelompok nominal dan metode Delphi adalah anggota
NGT diperkenalkan, mempunyai kontak langsung dan
berkomunikasi secara langsung. Beberapa studi yang menkaji
masalah pendekatan dalam pengambilan keputusan telah
dilakukan, diantaranya adalahsalah satu studi yang menemukan
bahwa kinerja yang dicapai kelompok NGT mempunyai tingkat
akurasi yang sama dengan anggota yang paling pandai, namun
pada studi lain ditemukan bahwa kelompok NGT tidak memiliki
kinerja, secara pervasif kelompok pesertanya menyadari atas

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


21 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

permasalahan kelompok dan tidak seorangpun yang lebih


dominan sehingga menghalangi orang lain untuk
mengkomunikasikan ide atau gagasan. Berdasarkan hasil studi
tersebut kita ketahui bahwa individu yang bekerja sendiri dan
kemudian masuk dalam kelompok nominal menjadi superior,
akan tetapi untuk pembangkitan ide atau gagasan melalui
komputer, kelompok yang utuh menghasilkan lebih banyak ide
atau gagasan daripada orang yang bekerja dalam sub-kelompok
atau individu dalam kelompok nominal.

E. Rangkuman
Setiap orang mempunyai pandangan dan gaya dalam mengambil
keputusan yang biasanya dilandasi oleh beragam hal baik unsur pribadi
maupun organisasi. Untuk menghasilkan keputusan yang efektif maka
diperlukan teknik dalam melakukan tindakan ini.
Banyak teknik yang ditawarkan dari berbagai sudut pandang yang
dikemukakan oleh banyak ahli, namun yang terpenting yang harus
senantiasa dijadikan acuan bahwa pengambilan keputusan itu harus
dapat menghasilkan dampak yang positif demi kemajuan organisasi dan
memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.

F. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Apa yang Anda ketahui dengan unsur dalam pengambilan keputusan
, silahkan jelaskan
2. Sebutkan lima dasar dalam pengambilan kepututusan
3. Uraikan tentang faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


22 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4. Apa yang dimaksud dengan teknik delphi dalam pengambilan


keputusan
5. Menurut Anda gaya pengambilan keputusan yang efektif , jelaskan!

G. Tes Formatif
Lingkarilah jawaban yang paling tepat dibawah ini
1. Dasar dalam pengambilan keputusan diantaranya:
a. Wewenang
b. Kebijakan
c. Strategi
d. Kondisi
e. Capaian

2. Faktor intuisi dalam pengambilan keputusan menitik beratkan pada :


a. Permasalahan yang ada
b. Pengalaman pengambil keputusan
c. Fakta yang dihadapi
d. Permasalahan sulit
e. Kepentigan masa depan

3. Gaya kepemimpinan rasional tercermin dalam hal dibawah ini:


a. Pesimis
b. Visioner
c. Ambisius
d. Optimis
e. Peragu

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


23 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4. Teknik pengambilan keputusan partisipatif merupakan cerminan


pimpinan sbb:
a. Demokratis
b. Otoriter
c. Peragu
d. Humanistis
e. Futuristis

5. Setiap anggota menerima umpan balik gabungan dari orang lain


merupakan salah satu ciri dari pengambilan keputusan dengan
menggunakan teknik sbb
a. Kolektif
b. Partisipatif
c. Delphi
d. Nominal
e. Parsial

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah bapak ibu selesai membaca dan mengerjakan soal pada evaluasi Bab
ini, silahkan cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 10. Jawaban
yang kurang lengkap dikurangi nilainya berdasarkan berdasarkan kekurang-
lengkapan jawaban, Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus
di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar pada modul ini.

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = __________________________________ X 100 %
10

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


24 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keterangan hasil perhitungan rumus diatas sebagai berikut :

Tingkat persentase Kategori penilaian


penguasaan jawaban
90 – 100% Baik sekali
80- 90 % Baik
70-79 % Cukup
60-69 % Kurang
0 - 59 % Kurang sekali- buruk

Tindak lanjut dari hasil penilaian diatas sbb:


Apablia hasil penilaian pada katagori baik dan baik sekali berarti Anda
sudah dapat menguasaan modul tersebut , dan dapat melanjutkan pada
bab selanjutya.
Apabila hasil penilaian berada pada katagori cukup, kurang dan kurang
sekali diharapkan Anda membaca kembali sebelum melanjtkan pada bab
selanjutnya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


25 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Indikator Keberhasilan:
Mempraktekkan langkah – langkah pengambilan keputusan

A. Jenis pengambilan keputusan


1. Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah merupakan “keputusan yang diambil
berdasarkan kebiasaan, peraturan, atau prosedur tertentu. Setiap
organisasi mempunyai kebijakan tertulis atau tidak tertulis yang
mempermudah pengambilan keputusan dalam situasi yang
berulang-ulang dengan membatasi atau meniadakan alternatif.
Keputusan terprogram digunakan untuk mengatasi masalah yang
rumit maupun yang sepele. Bila suatu masalah terjadi lagi dan jika
unsur komponennya dapat ditentukan, diramalkan atau dianalisis,
maka masalah tersebut dapat dipecahkan dengan pengambilan
keputusan terprogram.

2. Keputusan tidak terprogram


keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan
masalah yang luar biasa atau masalah istimewa. Jika suatu masalah
jarang sekali muncul sehingga tidak tercakup oleh suatu kebijakan
atau sedemikian penting sehingga memerlukan perlakuan khusus,
maka masalah tersebut harus ditangani dengan suatu keputusan
tidak terprogram. Kalau seseorang berada pada posisi yang lebih
tinggi dalam heirarkhi organisasi, kemampuan untuk mengambil
keputusan tidak terprogram menjadi lebih penting karena secara

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


26 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

progresif lebih banyak keputusan tidak terprogram yang diambil.


Karena alasan tersebut, kebanyakan program pengembangan
manajemen berusaha meningkatkan kemampuan manajer untuk
mengambil keputusan tidak terprogram

B. Kondisi pengambilan keputusan


Dalam membuat keputusan akan dihadapkan dengan berbagai kondisi,
dalam hal ini akan dikelompokkan dalam 3 (tiga) kondisi besar yaitu
Kondisi Pengambilan Keputusan Pasti (Certainty), Kondisi Pengambilan
Keputusan Beresiko (Risk) dan Kondisi Pengambilan Keputusan
Ketidakpastian (Uncertainty)
a. Keputusan dalam kondisi pasti
Dengan kondisi yang pasti, pengambil keputusan sudah mengetahui
terlebih dahulu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
yang mana akan terjadi. Ini berarti bahwa setiap pilihan keputusan
atau decision alternatif hanya akan memiliki satu keluaran, dan pay
off atau biaya dalam tiap kasus adalah tetap.

b. Keputusan Dalam Kondisi Berisiko


Pengambilan keputusan beresiko adalah masalah dengan situasi
dan kondisi masa depan yang tidak pasti, namun dapat membuat
perakiran – perakiraan yang memungkinkan hal itu dapat terjadi,
namun tetap harus didukung oleh pengalaman atau kebiasaan yang
sering berulang – ulang.

c. Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti


Pengambil keputusan kadang menemui atau menghadapi situasi
dimana tak ada landasan untuk menduga peluang dari berbagai

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


27 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

keadaan yang sesungguhnya. Karenanya, pengambilan keputusan


dalam hal ini dilakukan pada lingkungan yang tak pasti.
Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan
suasana keputusan di mana probabilitas hasil-hasil potensial tak
diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian
pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam
bermacam macam peristiwa, namun pengambil keputusan tak dapat
menetapkan probabilitas peristiwa

C. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Organisasi adalah wadah dimana proses manajemen berlangsung, ada
fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan
pengawasan, Mondy dan Premeaux (1995:113) dalam syafaruddin
mengemukakan bahwa dalam pengambilan keputusan terdiri dari lima
Langkah berikut
1. Mengidentifikasi masalah atau peluang
Dalam Langkah ini seorang PKB harus mampu mempelajari dan
mengenali apa yang masalah yang sedang dihadapi atau peluang
apa saja yang yang bisa digunakan dalam menjalankan peran dan
tugas kita Dengan demikian seorang PKB harus bisa menganalisis
apa faktor-faktor yang menyebabkan masalah itu terjadi dan juga
mengidentifikasi apa peluang yang ada. Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam tahapan ini adalah perumusan masalah karena
akan berdampak pada penentuan Tindakan yang akan diambil
karena jika masalahnya tidak dirumuskan dengan benar, masalah
sesungguhnya tetap berlanjut dan Tindakan-tindakan yang salah
arah bisa jadi akan menciptkana masalah-masalah baru
(Drummond, 1995:17)

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


28 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

2. Membuat alternatif-alternatif
Langkah selanjutnya adalah membuat sejumlah alternatif yang
diperkirakan dapat menjawab atau menjadi solusi dalam pemecahan
masalah, sejumlah alternatif tersebut selanjutnya akan dipilih
alternatif yang paling cocok dalam mengatasi masalah, demikian
pula dalah Langkah ini dibuat berbagai alternatif peluang bagi
keputusan yang menyangkut tugas kedepan

3. Mengevaluasi alternatif
Kegiatan dalam Langkah ini adalah menilai keuntungan dan
kerugian atau kekuatan dan kelemahan dari masing-masing
alternatif didalam memecahkan masalah dan menjawab peluang
yang ada.

4. Memiliki dan mengimplementasikan alternatif


Alternatif yang sudah dipilih dan sekaligus menetapkannya untuk
dilaksanakan sebagai keputusan yang diambil

5. Mengevaluasi alternatif
Setelah alternatif ditetapkan dan dilaksanakan tetap harus
dievaluasi apakah keputusan tersebut sudah menyelesaikan
masalah atau mencapai tujuan yang diharapkan atau belum, jika
keputusan itu belum sesuai dengan harapan maka perlu dilihat
Kembali alternatif-alternatif sebelumnya yang sudah diajukan atau
menambah Kembali alternatif baru

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


29 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

D. Rangkuman
Pengambilan keputusan hendaknya terpogram sehingga dapat
direncanakan sedemikian rupa serta didukung dengan bukti dan data
yang akurat , dan dapat ditentukan alternatif pemecahan masalah dengan
tepat yang pada ahirnya dapat dirasakan dampak dari hasil pengambilan
keputusan tersebut.
Langkah dalam pengambilan keputusan senantiasa diawali dengan
identifikasi masalah. Hal ini dilakukan agar dapat merumuskan masalah
yang sesungguhnya untuk dicarikan alternatif pemecahan yang tepat.
Kesalahan dari pemilihan alternatif pemecahan masalah biasanya terjadi
karena tidak tepatan dalam menentukan masalah prioritas atau biasnya
masalah yang dihadapi.
Keakuratan data dan kekuatan analisis yang dipunyai oleh seorang
PKB sangat membantu tatkala pengambilan keputusan akan diambil,
sehingga akan dengan mudah menentukan lanhkah – langkah yang
dilalui dalam pengambilan keputusan.
Alternatif pemecahan masalah yang diambil dan ditindaklanjuti
dengan implementasi haruslah dibuat evaluasi sehingga dapat
menentukan langkah selanjutnya apakah solusi yang ditawarkan sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi da memberikan dampak positif
pada program.

E. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Uraikan jenis pengambilan keputusan terpogram
2. Jelaskan yang dimaksud pengambilan keputusan dalam kondisi
tidak pasti
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pengambilan keputusan yang
beresiko

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


30 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4. Jelakan langkah langkah dalam pengambilan keputusan


5. Menurut Anda langkah mana yang paling penting dalam
pengambilan keputusan

F. Tes Formatif
1. Keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan, atau
prosedur tertentu, adalah jenis keputusan sbb ;
a. Terprogram
b. Kajian
c. Beresiko
d. Terindentifikasi
e. Fleksible

2. Setiap pilihan keputusan atau decision alternatif hanya akan memiliki


satu keluaran, merupakan kondisi dari pengambilan keputusan:
a. Kondisi beresiko
b. Kondisi pasti
c. Kondisi tidak pasti
d. Kondisi harmonis
e. Kondisi darurat

3. Langkah awal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan


adalah
a. Perumusan masalah
b. Alternatif pemecahan masalah
c. Dukungan tokoh
d. Komitmen dan partisipasi masyarakat
e. Peta jalan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


31 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4. Perkiraan – perkiraan yang diambil pada suatu yang belum pasti akan
dihadapkan pada pengambilan keputusan, terjadi dalam kondisi
a. Kondisi tidak pasti
b. Kondisi biasa
c. Kondisi darurat
d. Kondisi normatif
e. Kondisi yang beresiko

5. Idealnya suatu keputusan dapat menjawab permasalahan yang ada,


jika terjadi sebaliknya maka langkah yang harus diambil adalah :
a. Mereview kembali alternatif yang dipilih
b. Membuat diskusi kembali
c. Mengumpulkan kembali tokoh
d. Bermusyawarah
e. Mencari kesalahan

G. Umpan balik dan tindak lanjut


Setelah bapak ibu selesai membaca dan mengerjakan soal pada evaluasi Bab
ini, silahkan cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 10. Jawaban
yang kurang lengkap dikurangi nilainya berdasarkan berdasarkan kekurang-
lengkapan jawaban, Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus
di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar pada modul ini.

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = __________________________________ X 100 %
10

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


32 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keterangan hasil perhitungan rumus diatas sebagai berikut :

Tingkat persentase Kategori penilaian


penguasaan jawaban
90 – 100% Baik sekali
80- 90 % Baik
70-79 % Cukup
60-69 % Kurang
0 - 59 % Kurang sekali- buruk

Tindak lanjut dari hasil penilaian diatas sbb:


Apablia hasil penilaian pada katagori baik dan baik sekali berarti Anda
sudah dapat menguasaan modul tersebut , dan dapat melanjutkan pada
bab selanjutya.
Apabila hasil penilaian berada pada katagori cukup, kurang dan kurang
sekali diharapkan Anda membaca kembali sebelum melanjtkan pada bab
selanjutnya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


33 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan salah satu kegiatan yang
dijumpai dalam kehidupan sehari hari baik secara personal maupun
sebagai kompone dari sebuah unit organisasi. Pengambilan keputusan
pun menjadi salah satu kunci kegiatan ada dalam manajemen sebuah
organisasi. Pengambilan keputusan adalah suatu kegiatan untuk
menentukan dan memilih alternative yang tepat sebagai jawaban atas
permasalahan yang ada dan diharapkan hasil dari keputusan itu
berdampak positif pada kemajuan organisasi demikian juga degan
Program Bangga Kencana.
Program Bangga Kencana yang domitori oleh Para Penyluh KB di
tingkat lini lapangan tentunya dihadapkan pada berbagai permasalahan
yang ada dan harus ditindak lanjuti dengan pengambilan keputusan yang
tepat. Seperti kita ketahui banyak factor dan kondisi yang mempe garuhi
keefektifan sebuah keputusan, disertai dengan gaya dan teknik yang
dipakai dalam pengambilan keputusan tersebut. Untuk itu maka perlu
difahami teknik dan langkah – langkah dalam pengambilan keputusan
secara cermat.
Dengan berbekal data dan kajian yang tepat dari seorang Penyuluh
KB akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan sehingga
permasalahan yang ada akan berubah menjadi peluang yang bisa
dioptimalkan dan menunjang keberhasilan Program Bangga Kencana di
berbagai lini lapangan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


34 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

B. Evaluasi
1. Pengertian Pengambilan keputusan sebagai berikut :
a. Kegiatan-kegiatan yang meliputi perumusan masalah, pembahasan
alternatif dan penilaian serta pemilihan bagi penyelesaian
permasalahan”
b. Kegiatan pengumpulan berbagai potensi yang ada untuk
diberdayakan.
c. Kegiatan identifikasi masalah yang ada untuk untuk dirembukan
bersama.
d. Salah satu kegiatan manajemen untuk kebersamaan organisasi
e. Salah satu tugas Penyuluh KB di tingkat lini lapangan.

2. Fungsi pengambilan keputusan bersifat futuristik artinya


a. Keputusan yang diambil tidak akan ada kaitannya dengan masalah
lain.
b. Pengambilan keputusan diambil diluar dari kemampuan kita
namun tetap harus diusahakan mencari solusi alternatif atas
kondisi terbaru yang muncul.
c. Keputusan menyangkut keadaan masa yang akan datang, yang
efeknya berlangsung cukup lama.
d. Keputusan menyangkut kepentingan masyarakat
e. Keputusan menyangkut maslah yang sangat penting dan darurat.

3. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila


apabila:
a. Pengambil keputusanya melibatkan masyarakat
b. Pengambil keputusan melibatkan tokoh adat dan tokoh agama
c. Pengambil keputusan melibatkan unsur pemerintahan desa

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


35 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

d. Pengambilan keputusan sendiri dengan persetujuan pemangku


kepentingan
e. Pengambilan keputusan dipakai untuk pemecahan berbagai
masalah

4. Komponen pengambilan keputusan antara lain


a. Alat dan evaluasi
b. Hasil dan realisasi
c. Prediksi dan konvergensi
d. Identifikasi dan konvergensi
e. Uncontrolable Events dan sarana mengukur hasil

5. Uncontrolable Events artinya adalah


a. Alternatif yang diambil melihat pada kondisi sejkarang terhadap
kondisi yang akan dating.
b. Prediksi yang dilengkapi dengan sarana mengukur ketidak
pastian.
c. Alternatif yang memakai sarana untuk mengukur prediksi dan
realisasi.
d. Alteratif yang mengukur hambatan dan resiko.
e. Menggunakan instrument berbagai potensi dan hambatan

6. Dasar dalam pengambilan keputusan diantaranya:


a. Wewenang
b. Kebijakan
c. Strategi
d. Kondisi
e. Capaian

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


36 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

7. Faktor intuisi dalam pengambilan keputusan menitik beratkan


pada :
a. Permasalahan yang ada
b. Pengalaman pengambil keputusan
c. Fakta yang dihadapi
d. Permasalahan sulit
e. Kepentigan masa depan

8. Gaya kepemimpinan rasional tercermin dalam hal dibawah ini:


a. Pesimis
b. Visioer
c. Ambisius
d. Optimis
e. Peragu

9. Teknik pengambilan keputusan partisipatif merupakan cerminan


pimpinan sbb:
a. Demokratis
b. Otoriter
c. Peragu
d. Humanistis
e. Futuristis

10. Setiap anggota menerima umpan balik gabungan dari orang lain
merupakan salah satu ciri dari pengambilan keputusan dengan
menggunakan teknik sbb
a. Kolektif
b. Partisipatif
c. Delphi

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


37 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

d. Nominal
e. Parsial

11. Keputusan terprogram adalah merupakan “keputusan yang diambil


berdasarkan kebiasaan, peraturan, atau prosedur tertentu, adalah
jenis keputusan sbb ;
a. Terprogram
b. Kajian
c. Beresiko
d. Terindentifikasi
e. Fleksible

12. Setiap pilihan keputusan atau decision alternatif hanya akan


memiliki satu keluaran, merupakan kondisi dari pengambilan
keputusan:
a. Kondisi beresiko
b. Kondisi pasti
c. Kondisi tidak pasti
d. Kondisi harmonis
e. Kondisi darurat

13. Langkah awal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan


adalah
a. Perumusan masalah
b. Alternatif pemecahan masalah
c. Dukungan tokoh
d. Komitmen dan partisipasi masyarakat
e. Peta jalan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


38 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

14. Perkiraan – perkiraan yang diambil pada suatu yang belum pasti
akan dihadapkan pada pengambilan keputusan dalam kondisi
a. Kondisi tidak pasti
b. Kondisi biasa
c. Kondisi darurat
d. Kondisi normatif
e. Kondisi yang beresiko

15. Idealnya suatu keputusan dapat menjawab permasalahan yang ada,


jika terjadi sebaliknya maka langkah yang harus diambil adalah :
a. Mereview kembali alternatif yang dipilih
b. Membuat diskusi kembali dengan berbagai komponen
c. Mengumpulkan kembali tokoh
d. Bermusyawarah untuk mufakat
e. Mencari kesalahan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


39 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

C. Umpan balik dan tindak lanjut


Setelah bapak ibu selesai membaca dan mengerjakan soal pada evaluasi Bab
ini, silahkan cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 10. Jawaban
yang kurang lengkap dikurangi nilainya berdasarkan berdasarkan kekurang-
lengkapan jawaban, Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus
di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar pada modul ini.

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = __________________________________ X 100 %
10

Keterangan hasil perhitungan rumus diatas sebagai berikut :

Tingkat persentase Kategori penilaian


penguasaan jawaban
90 – 100% Baik sekali
80- 90 % Baik
70-79 % Cukup
60-69 % Kurang
0 - 59 % Kurang sekali- buruk

Tindak lanjut dari hasil penilaian diatas sbb:


Apablia hasil penilaian pada katagori baik dan baik sekali berarti Anda
sudah dapat menguasaan modul tersebut , dan dapat melanjutkan pada
bab selanjutya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


40 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Apabila hasil penilaian berada pada katagori cukup, kurang dan kurang
sekali diharapkan Anda membaca kembali sebelum melanjtkan pada bab
selanjutnya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


41 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
MODUL | PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M.Iqbal. (2002). Pokok-pokok materi pengambilan keputusan. Jakarta


: Penerbit Ghalia Indonesia.

Hermawan, (2002). “Sistem Pendukung Keputusan, Suatu Wacana Struktural


Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan” . PT. Bandung:
Remaja Rosdakarya

Kotler, Philip. 2003. Manajemen pemasaran.edisi kesebelas. Jilid 1 dan 2


jakarta.

Lukman, & Mansyur, A. (2005). “ Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi


Ditinjau dari Motivasi Kerja Tingkat Pendidikan”. Jurnal Intelektual. 3, (1), 71-
83.

PermenPan nomor 21 tahun 2018 , Jabatan fungsional Penyuluh KB, Jakarta

Peraturan Kepala BKKBN nomor 19 tahu 2018 tentang juknis Jabatan


funngsional Penyuluh KB dan angka kreditnya, Jakarta

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional


42 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Anda mungkin juga menyukai