Anda di halaman 1dari 4

Pentolan SMA Dirgantara

Andre adalah murid nakal di sekolahnya. Tawuran,membolos,cabut jam sekolah adalah hal yang biasa ia
lakukan bersama keempat teman yang lain yaitu,Rian,Fito,Ari,dan Dani. Mereka adalah teman dekat
sejak SMP,kelimanya biasa dibilang pentolan SMA Dirgantara mereka sering mendapat skorsing bahkan
hampir saja tidak naik kelas.

Mengingat hari ini adalah hari dimana ujian Nasional tingkat SMA berakhir,Andre dan teman-temannya
langsung mencoret coret seragam sekolah mereka menggunakan pylox dan spidol,mungkin hal ini
terlihat biasa jika dilihat di negara ini,para siswa mencoret coret seragam sekolahnya di hari terakhir
ujian sekolah dengan alasan seragam tersebut tidak akan dipakai lagi.

Setelah melakukan aksi coret-mencoret Andre dan keempat temannya langsung menuju ke tempat
tongkrongan mereka karena sekolahnya akan melakukan tawuran dengan sekolah lain yang di mana
sudah ada di dalam daftar musuh SMA Dirgantara. Begitu sampai di sana,mereka sudah mendapati
beberapa anak sekolahnya yang sedang menyiapkan senjata untuk tawuran nanti. Mereka
menggunakan senjata tajam seperti celurit,klewang,samurai,gear besi,bambu runcing atau stik golf
untuk tawuran.

"Kapten datang"kata salah satu siswa yang biasa dipanggil Anjas Itu,sebutan kapten diberikan kepada
Andre karena ia selalu menjadi yang paling terdepan di saat tawuran berlangsung"kali ini lawan kita
nggak main-main apalagi,SMA Karya Bakti sudah menjadi musuh bebuyutan kita "ujar Rian yang sedang
mencari celuritnya.

Fito dan Ari masih sibuk dengan gorengan yang mereka lahab berbeda dengan Andre yang sedang
duduk di kursi tongkrongan sambil memainkan korek api dan mendadak gelisah seperti tidak ada niatan
untuk tawuran. Kali ini Dani tiba-tiba muncul dari balik pintu dengan gear besi yang ia kalungi di
lehernya."Andre,Karya Bakti sudah di jalan tengah kita harus siap-siap sekarang juga!" Ucap teman
Andre.

Andre langsung terlonjak dari duduknya padahal kata Rico mereka akan memulainya pada jam 2 siang
nanti,sedangkan saat ini saja masih jam 1 siang tapi Karya Bakti sudah stay di Medan tawuran terlebih
dahulu,ia hanya takut kejadian seniornya waktu itu ketika sekolah dikepung habis oleh SMA Karya Bakti
karena anggotanya datang lebih dulu di tempat.

Setelah menyusun strategi tepat pukul 01.30,SMA dirgantara menuju ke tempat tawuran dengan
menggunakan metromini yang telah mereka bajak."tujuan kita di sini untuk nama baik SMA Dirgantara"
ujar Andre di tengah-tengah metromini itu."Ingat motto kita jangan pulang sebelum darah penghabisan
juga sampai salah satu dari kita kabur dari Medan."Andre pun memimpin doa untuk keselamatan
mereka semua walaupun sebenarnya ia sendiri sedang gelisah tidak seperti biasanya.

Setelah sampai di sana,ternyata benar saja SMA Karya Bakti sudah mengepung jalan tengah dengan
jumlah anggota yang sama banyak dengan SMA Dirgantara. Belum apa-apa metromini yang ditumpangi
SMA dirgantara dilempari kerikil oleh pelajar SMA karya bakti di sebelum jalan tengah.

Metromini itu pergi setelah SMA dirgantara turun dengan diawali oleh kapten yang telah turun. Dengan
diawali oleh kapten yang telah menggenggam samurai di tangannya,terjadilah tawuran antar pelajar di
jalan tengah. Mereka saling hantam senjata, anggota yang berada di bagian belakang melempar batu ke
arah lawan,masing-masing beberapa anak terkena lemparan batu itu di bagian kepala, tak lama
segerombolan anak datang membawa senjata tajam,datang dari arah lawan sehingga anggota SMA
Karya Bakti bertambah banyak. SMA Dirgantara mulai kewalahan menghadapi banyaknya anak dari SMA
Karya Bakti.
Beberapa anak Dirgantara mulai terkena senjata samurai yang panjang dan tajam itu berhasil menusuk
perut Ari dan sedetik kemudian ia pun terjatuh. "Ari!" Andre yang menyadari kejadian itu langsung
menyelamatkan sahabatnya walaupun ia sedang dihadang SMA Karya Bakti.

"Bugh"tongkat baseball milik anak Karya Bakti berhasil mendarat di bagian belakang kepala Andre sang
kapten pemberani Dirgantara. Darah yang mulai bercucuran membuat ia tak kuat lagi dan berakhir
seperti Ari.

Kini,Andre terbaring lemas tak jauh dari Ari yang sudah tak sadarkan diri. Matanya mulai berkunang-
kunang tetapi ia masih bisa melihat pemandangan di depannya. Bagaimana dengan teman-temannya
mulai lelah menghadapi banyaknya lawan,ia seperti tak becus menjadi kapten. Kapten yang tumbang
terlebih dulu di medan perang sebelum matanya benar-benar gelap bisa melihat bagaimana Rian yang
mencoba menyelamatkan Ari dan dirinya sehingga anak itu terkena celurit di bagian dadanya.

Andre bisa melihat bagaimana Fito yang berada di seberang sana sudah berlumuran darah di kepalanya.
Andre bisa melihat bagaimana Dani terkena bacokan golok di bagian pinggang. Kini, matanya sudah
benar-benar gelap iya mengenang masa-masa ketika mereka cabut sekolah, mengusili guru, dihukum
oleh guru, kenangan itu masih merenung di kepalanya, iya juga mengingat orang tuanya yang pasti
sedang khawatir di rumah.

Secara samar-samar ia masih mendengar suara sirine polisi datang ke tempat mereka sehingga anak
SMA Karya Bakti melarikan diri dengan meninggalkan banyak korban. Ketika itu Ari sudah tewas
ditempat Fito dan Dani sudah tidak dapat terselamatkan lagi ketika perjalanan menuju rumah
sakit,sedangkan Rian sempat koma selama 3 hari sebelum akhirnya ia menuju ketiga sahabatnya di
surga,kini tinggal Andre sendirilah yang masih hidup sampai sekarang.
Sejak tragedi itu,Andre sama sekali tidak pernah mengikuti tawuran lagi baginya mengikuti tawuran
adalah hal yang paling bodoh tawuran hampir saja merenggut nyawanya tawuran bahkan sudah
merenggut nyawa sahabanyat. "Tawuran dilakukan bukan karena orang itu merasa jagoan,tetapi
tawuran dilakukan oleh orang yang merasa memiliki banyak nyawa." Ucap Andre.

Anda mungkin juga menyukai