SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi padaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat
Utama Kajian Media dan Komunikasi
Oleh
HEDIANTO ABHI PUTRA
NIM 155120201111060
1
4.2.1 Dimensi Digital Content Marketing.............................................33
4.2.2 Dimensi Customer Engagement ..................................................42
4.3 Analisis Implementasi Digital Content Marketing dalam
meningkatkan Customer Engagement pada HotPiece BSD City ..........48
4.3.1 Implementasi strategi Digital Content Marketing HotPiece BSD
City ...................................................................................................48
4.3.2 Bentuk Customer Engagement berdasarkan implementasi
strategi Digital Content Marketing HotPiece BSD City ...............51
4.3.3 Analisis dampak dari strategi Digital Content Marketing
terhadap Customer Engagement HotPiece BSD City ..................53
BAB V ........................................................................................................56
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................56
5.1 Kesimpulan..........................................................................................56
5.2 Saran ....................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................60
Jurnal : ........................................................................................................61
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.CuriculumVitae………………………………………………………..……59
Lampiran 2. InterviewGuide…………………………………………………........……..63
Lampiran 3. Transkip Wawancara HotPiece……..………………………………….…. 66
Lampiran 4. Transkip Wawancara Pelanggan……………………………………….…..94
Lampiran 5.Dokumentasi…………………………………..…………….…………..…100
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Nyata yang berjudul Pemberitaan Dalam Sub Bagian Publikasi dan Media Bagian
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak bantuan, bimbingan, motivasi, saran,
doa, dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
1. Bapak Dr. Sholih Mu’adi, SH., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
2. Bapak Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu
3. Ibu Diyah Ayu Amalia Avina, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
4. Ibu Fitria Avicena, S.I.Kom., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
5
6
9. Kedua orang tua penulis Reko Suhardjito dan Dewi Wulandari berserta
Digdoyo, Kaina, dan Naila yang tercinta yang tidak pernah berhenti
laporan skripsi.
10. Fairuz Fashya Chaerunissa seorang yang telah menjadi support sistem yang
baik selama 2 tahun terakhir, yang tidak pernah lelah untuk mengingatkan
11. Seluruh teman-teman Bisri Squad Ilmu Komunikasi 2015 yang tidak dapat
6
7
terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan seluruh kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
Penulis
7
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
Apabila ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah
8
ABSTRAK
9
ABSTRACT
10
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan ini bergerak di bidang food and beverage yang saat ini
sedang berkembang.
Bruto (PDB) Nasional sebesar 61,07% dan mampu menyerap 97% dari
2022, https://www.idxchannel.com/economics/begini-pentingnya-
11
12
dibidang makanan dan minuman. Hal ini terlihat dari jumlah industri
yang membuat persaingan dalam industri ini semakin ketat (Rosita dan
Gantino, 2017:2).
HotPiece BSDCity?
City?
bertujuansebagai berikut:
15
City.
1. Manfaat akademis
2. Manfaat Praktis
Engagement.
5
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kepuasan yang dirasakan oleh nasabah serta berakibat pada kesan atau citra
16
17
berbagai media berbasis web seperti blog, website, e-mail, dan jejaring
mobile technologi.
18
yang dipasarkan.
produk perusahaan.
yaitu:
and authority
1. Learning
keputusan konsumsi.
2. Sharing
3. Advocating
merek tertentu.
4. Socializing
5. Co-Developing
customer engagement.
22
dalam
perusahaan
Implementasi Digital
Content Marketing
Hotpiece BSD City
Customer Engagement
Implementasi dimensi-
dimensi Digital Content
Marketing dan Customer
Hasil pada Engagement Hotpiece
BSD City
pelanggan
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat
23
24
gambaran yang lebih jelas tentang situasi sosial. Pada penelitian ini
dalammenarik pelanggan.
(Martha & Kresno, 2016). Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif
dikenal dengan istilah data jenuh. Data jenuh artinya kapan dan
proses pengumpulan data bada saat itu (Idrus, 2009). Penelitian ini
customer engagement.
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan
yangkonkret, kemudian dari fakta atau peristiwa yang konkret itu ditarik
langka
1. Reduksi data
mudah dikendalikan.
suatu infromasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
dalam model kualitatif. Dalam cara ini, subjyek di-cross check dengan
dokumen lain yang ada yang berkaitan. Menurut Paton (dalam Moleong,
pendapat dan plungan orang lain seperti rakyat biasa pada umumnya, yang
pemerintahan.
penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
HotPiece adalah brand food and beverage yang berasal dari Bali yang menjual
makanan Japanese Cuisine berbentuk taco. Hotpiece saat ini ekspansi bisnis dengan
membuka cabang di Tangerang Selatan (BSD City). Berdiri sejak tahun 2020
bersamaan dengan pandemic Covid-19 hingga saat ini dan di tahun 2021 Hot Piece
melakukan re-branding dimana pada awalnya Hot Piece melakukan sistem pre-
order pada bisnisnya serta melakukan penjualan hanya kepada teman dekat dan
keluarga. Tahun 2021 Hot Piece melakukan pemasaran menggunakan online order
dan berjalan hingga saat ini. Menggunakan beberapa platform media social seperti
yaitu Instagram.
Hotpiece memiliki logo dengan dominasi warna biru, merah, dan kuning
dengan karakter utamanya yaitu nori taco dimana menjadi product utama dari
32
33
Ily dan Team Marketing Hotpiece, Maria. Selain itu, dari segi Customer
1. Reader Cognition
dari brainstorming dengan tim mulai dari awal rencana ide, desain
2. Sharing motivation
nyaman aja dengan brand image yang ada gitu sih ka kalau dari aku”.
pembelian, karena factor ini dilihat dari kualitas isi dari konten
pada aspek visual, caption, dan stories agar khalayak tertarik untuk
3. Persuasion
Hal ini merujuk bagaimana perusahaan membujuk audiensi
dari perusahaan. Hal ini menjadi kunci untuk menjadi cara yang
ini merujuk pada moment penting seperti hari raya, atau hari
perayaan special.
HotPiece sudah sesuai dengan dimensi yang ada dalam teori. Hal ini
fitur dari Instagram seperti question box, polling, dan lainnya agar
4. Decision making
market untuk melihat potensi customer yang dapat dicapai. Hal ini
“Oh kalau itukan cuman kaya test market aja. Kitakan suka iseng-
iseng gitukan. Kalau kita sekarang missal offlinenya ada di BSDkan,
kemarin kita coba test market di Jakarta Utara nah itukan lumayan
jauh tuh jadi kita test market aja buat dijadikan berbandingan juga
kira-kira audiencenya lebih dominan dimana”
“Kitakan pasti setiap brand pastinya ada font mereka sendiri, warna
mereka sendiri. Nah kita balik lagi kesitu sih, karnakan brandnya
sudah ada karakteristiknya, sudah ada maskotnya, bentuknya kaya
gimana sih, sudah ada fontnya juga biasanya kita pakai yang mana,
color palate nya juga ada, kita sekarang ada di warna biru, kuning,
merah dan cream. Jadi kita patokannya diwarna-warna itu aja. Untuk
produksi kontennya juga paling kita muter-muter disitu aja engga
mungkin kita ambil warna baru” Ily, 2022
berdiri di Bali dan menjadi identitas HotPiece itu sendiri, selain itu
“Jadi sebenarnya Hotpiece itu brand Bali yang mau kita bawa ke
Tanggerang, lalu semoga kita berhasil membawa ke Jakarta, kenapa
kita ke Bali karena Bali itu separuh identitas Hotpiece sendiri,
dimana Hotpiece itu sendiri pertama kali berkembangnya di Bali,
jadi kita pengen ngasih tahu orang-orang oh Hotpiece ini dari Bali
toh” Maria, 2022
41
dia kan sudah punya audience yang lumayan banyak ya, dan temen-
temennya dia juga influencer nah itu yang menjadi salah satu strong
poin yang akhirnya kenapa collabnya ini bisa jalan. Karna
audiencenya dia bisa relate sama produk yang kita buat. Produk yang
kita buat juga sesuai dengan karakteristiknya dia” Ily, 2022
“So far yang paling berhasil itu yang kita collab sama influencer.
Kenapa dia bisa jalan itu karna kita ikutin tren. Kalau dari sebelum-
sebelumnya itukan pasti kita belajar kenapa ini engga jalan, kenapa
ini disitu-situ aja. Tren ini lagi banyak, banyak brand-brand yang
collab sama influencer jadi kita ikut-ikutan aja nah ternyata itu
emang impact tetapi lebih kepada awareness daripada sebuah brand
itu sendiri” Ily.2022
1. Learning
konten tersebut.
2. Sharing
berbagi pengalamannya.
“Pernah sih, adek saya dan kakak saya kebetulan tipikal yang suka
makanan khas kayak nori terus mentai dan makanan-makanan kayak
Hotpiece gini. Jadi saya beberapa kali juga sempet nge-repostuntuk
mereka lihat gitu dari kontennya Hotpiece sendiri sama produknya,
gitu sih.”
3. Advocating
produk perusahaan.
4. Socializing
bentuk interaksi dua arah secara online melalui media sosial dan
sebagai bentuk interaksi dua arah yang efektif ketika pelanggan bisa
terlihat para pelanggan juga suka akan konten yang telah dibuat
5. Co-Developing
perusahaan.
“Kalo dari segi konten sih—kalo dari segi feedsnya, menurut saya
pribadi sih lumayan menarik ya dari warnanya, dari feedsnya dan
lain-lain. Mungkin kalo dari isi kontennya, menurut saya yang bisa
dikembangin dari segi kolaborasi sama si customer sih. Jadi kalo
misalkan si customer banyak nge-repost terkait produknya Hotpiece,
sama banyakin promonya sih kalo bisa jadi bisa ningkatin
customernya juga untuk memperkenalkan produk ke kerabat-
kerabatnya.” Aya, 2022.
City
berasal dari brainstorming dari ide, desain visual, dan caption. Menurut
media yang aktif sehingga HotPiece berusaha untuk mengambil target dari
social media. Hal ini berkaitan dengan teori yang dikemukakan oleh Karr
2016 yaitu Reader Cognition, dimana dalam teori ini melihat kemampuan
dirancang baik secara visual, copy right, dan caption sesuai dengan image
yang ingin dibangun HotPiece dengan harapan dapat relate dengan target
atau re-purchase. Hal ini berkaitan dengan dimensi Sharing Motivation dari
salah satu cara yang efektif untuk menaikan penjualan. Selain promo,
copy writing, caption yang menarik dan eye catching menjadi salah satu hal
promosi offline dan online. Promosi offline bertujuan untuk melihat market
di wilayah tertentu untuk penetapan wilayah store yang akan dibuka. Digital
didasari oleh promo, ajakan, dan photoshoot dari product HotPiece. Selain
berkaitan erat dengan dimensi Factor as we write content. Dimensi ini lebih
focus terhadap factor yang menjadi penentu dasar pembuatan konten media
social HotPiece. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh COO dan
visi yang diturunkan menjadi promo, kolaborasi dengan influencer dan food
blogger berdasarkan hasil evaluasi konten dan trend yang ada. Product
HotPiece sendiri yaitu nori taco menjadi factor dalam penulisan konten.
audience K-Pop atau budaya korea. Selain itu, konsistensi warna feeds yang
tidak jauh dengan logo HotPiece sehingga feeds Instagram terlihat rapih,
konten edukasi adalah strategi yang efektif dan mampu menarik perhatian
salah satu faktor pelanggan untuk membagikan konten dengan kerabat dan
konsep makanan unik cepat saji dan masih jarang ditemukan, ini juga
membuat pelanggan lebih aware terhadap produk dari HotPice itu sendiri.
konten yang informatif, warna feeds Instagram HotPiece, dan konten promo
dari produk, ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Brodie 2019 pada
dimensi Advocating.
dimensi dari teori Brodie 2019. Hasil data wawancara yang dilakukan oleh
produk, menurut pelanggan hal yang perlu dikembangkan adalah dari segi
BSD City. Penelitian ini berfokus pada dimensi yang dikemukakan oleh
Karr untuk melihat dimensi digital content marketing dan dimensi customer
konsisten dari segi warna, feeds, dan konsep. Hal ini sesuai dengan
54
konsisten dalam melakukan inovasi dan pembuatan konten. Hal ini sesuai
update terkait update, trend dan promo yang menjadi daya tarik pelanggan
Bali dan pengenalan product nori taco sebagai product yang masih jarang di
beberapa wilayah dengan tujuan melihat potensi market yang sesuai. Hal ini
dan rekomendasi kepada orang lain baik kerabat atau keluarganya. Hal ini
engagement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Digital Content Marketing HotPiece BSD City dengan kelima dimensi yang
Content Digital Marketing HotPiece BSD City yaitu berupa berupa konten
gambaran dari setiap dimensi baik dari sudut pandang HotPiece dan
56
57
5.2 Saran
saran yang dapat berguna bagi perusahaan, organisasi, praktisi, dan akademisi.
57
58
58
59
2011 -
DAFTAR PUSTAKA
Andaç, A., Akbiyuk, F., & Karkar, A. (2016). Customer satisfaction factor
in digital content marketing: Isparta Province as an example. Int'l J.
Soc. Sci. Stud., 4, 124.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2015. Marketing Management. New
Jersey:Pearson Prentice Hall, Inc.
Kumar, V., Aksoy, L., Donkers, B., Venkatesan, R., Wiesel, T., &
Tillmanns, S. (2010). Undervalued or overvalued customers:
Capturing total customer engagement value. Journal of service
research, 13(3), 297-310.
60
Kualitatif.
Jakarta: Publica Institute.
Jurnal :
61
Customer Loyalty: An Empirical Investigation In Life Insurance
Context.” Journal Of Competitiveness. Vol. 5, Issue 2.
62
Lampiran 2. Interview Guide
63
marketing pernah tidak berjalan sesuai rencana?
Sumber: Karr (2016) 13. Menurut anda, mengapa strategi tersebut tidak berjalan?
14. Menurut anda dari banyaknya startegi digital content
marketing yang dapat diterapkan, strategi apa yang
paling berhasil? Mengapa?
15. Beberapa waktu lalu saya melihat salah satu content di
IG dengan berkolaborasi dengan selebgram dan
menerapkan menu baru dari kolaborasi tersebut,
bagaimana proses dan alasan anda menerapkan hal itu?
Customer 1. Learning - Mengkarakterisasikan 1. Apakah anda aktif melihat konten media social dari
Engangement auisisi hakiki dari Hotpiece BSD?
(Konsumen
kompetensi kognitif 2. Apa yang membuat anda tertarik untuk melihat konten
Hotpiece BSD tersebut?
City) 2. Sharing - Berbagi informasi, 3. Menurut anda, apakah posting content dari Hotpiece
pengetahuan dan mempengaruhi anda dalam melakukan pembelian?
pengalaman pribadi 4. Apakah anda pernah melakukan re-post konten dari
Hotpiece? Jika ya apa alasannya?
3. Advocating - Ekspresi keterlibatan 5. Apakah anda pernah membagikan konten Hotpiece
konsumen secara aktif kepada kerabat atau keluarga?
merekomendasikan 6. Menurut anda apakah penerapan konten Hotpiece sesuai
merek, produk atau dengan kebutuhan informasi mengenai produk?
layanan 7. Menurut anda, apa yang bisa dikembangkan dari konten-
4. Socializing konten yang telah diunggah Hotpiece?
- Interaksi dua arah, non-
fungsional melalui mana
konsumen memperoleh
dan atau mengembangkan
64
5. Co-Developing sikap, norma dan atau
bahasa komunitas
65
Lampiran 3. Transkip Wawancara HotPiece
Nama : Ily
Usia : 26 Tahun
Pekerjaan : Chief Operating Officer dan Lead Marketing HotPiece BSD City
Keterangan
N: Narasumber P: Pewawancara
N Behavior mereka jadi kita sekarang itu aktifnya di Instagram sama
Tiktok.
P Pertanyaan kedua itu menurut kakak sendiri apa sih digital content
marketing itu?
N Digital content marketing itu mungkin pemasaran aja sih, Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
bagaimana cara kita memasarkan produk atau kita punya jasa. memberikan informasi dan pengetahuan
Kalau kita kan menawarkan produk FnB berupa makanan. Jadi
konten yang kita buat di Instagram especially itu kebanyakan
tentang edukasi dari produk kita sendiri.
P Selanjutnya boleh dijelaskan gak Kak jenis strategi digital content
marketing apa yang diterapkan di sini?
N Strategi?
66
P Ya
N Hm sebenernya strategi engga ada juga ya, kita kebanyakan ikutin Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
tren yang ada. Jadi misalnya akhir-akhir ini ada tren collab antara memberikan informasidan pengetahuan
suatu brand dengan influencer nah kita ikutin ke arah sana. Nah
kita lebih ikutin tren sih apa yang lagi tren kita coba Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor
implementasikan ke konten kita. pendukung konten
P Dari implementasi tadi tuh bisa disebutkan gak? Maksudnya yang
sudah dibuat itu seperti apa?
N Ok kalau misalnya sekarang, kemarin sih ya, ini konten campaign Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
yang kemarin. Jadi kemarin itu kita sempet ada konten collab memberikan informasidan pengetahuan
sama satu influencer itu kalau misalnya aku baca kemarin itu
banyak banget FnB yang menggunakan gimmick bahwa influencer Dimensi: Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk
itu yang punya, atau influencer itu yang mengeluarkan suatu rasa khalayak
dari suatu produk. Boleh sebut merk gak sih?
P Boleh aja sih Kak biar lebih rinci
N Kaya misalnya, Jerome Polin deh yang terkenal diakan pakai Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
gimmick dia yang punya Menantea padahal disitu ada beberapa memberikan informasidan pengetahuan
orang lain istilahnya sudah ahlinya, sudah professional dibelakang
itu yang ngebantu dia untuk nge-up brand Menantea ini, kaya
67
misalnya Menantea ini banyak banget backingannya dari Kopi
Soe, Baba Rafi, banyak banget yang bantu biar brand Menante ini
naik dengan iming-iming yang punya ini si Jerome. Nah kita coba
mengimplementasikan tapi karna Hotpiece itu sendiri udah berdiri
duluan jadi kita lebih kepada collab dan menghasilkan rasa baru
dari si flavor itu, gitu sih.
P Selanjutnya Kak, apa sih kak tujuan dari implementasi digital
content marketing ?
N Tujuannya balik lagi karna target market dari Hotpiece itu sendiri Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
kebanyakan Gen Z dan Milinnial yang mereka tuh konsumsi sosial memberikan informasidan pengetahuan
medianya itu aktif banget, hampir setengah hidupnya mereka itu
sosial media semua deh. Jadi kita berusaha untuk ngereach
mereka dari sosial media.
P Untuk platform sosial media yang digunakan itu tadi ada tiga ya?
ada Tiktok, Ig sama Facebook ya Kak?
N Kalau Facebook kita cuman connect aja sih, karna kalau Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
Instagramkan sudah di akuisisi sama Facebookkan jadi kalau kita memberikan informasidan pengetahuan
pasang Adv itu sudah connect ke Facebook tapi sebenernya
kontennya lebih aktif di instagram dan tiktok.
68
P Kenapa pilih platform intagram dan tiktok? Alasannya apa?
N Sebenernya tiktok itu kalau misalnya dari sisi bisnis itu gampang Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
banget buat diconvert jadi (inaudible 04.38) cuman kebetulan dia memberikan informasidan pengetahuan
sendiri ini lebih jalannya itu di instagram dibanding tiktok. Cuman
tiktok itu sendiri platformnya masih gratis istilahnya tidak ada
salahnya sekarang kita tetep aktif untuk upload konten disana
meskipun mereka belum seberapa dari Instagram.
P Jadi yang terbaik itu di Instagram ya Kak ya?
N Iya utamanya itu di Instagram Dimensi : Reader cognition Aspek: Kemampuan
memberikan informasidan pengetahuan
69
produk kita ini masih nice banget, masih kecil banget. Jadi kita itu
lebih ke arah membuat konten edukasi produk kita. Kalau
misalnya orang-orang yang istilahnya belum pernah denger brand
aku pasti mereka kaya “apaan itu Noritako? Apa tuh?” jadi tugas
kita disini adalah memperkenalkan Noritako itu sendiri. Jadi
kontennya itu lebih kepada edukasi apa sih Noritako, rasanya tuh
kaya gimana sih kurang lebih kaya gitu.
P Dari konten motivasi yang sudah dijalankan itu bisa dicontohin
gak Kak yang di Hotpiece sendiri itu apa yang sudah dijalanin?
N Konten motivasi, kita belum ada konten motivasi sih so far cuman Dimensi : Sharing Motivation Aspek: Kemampuan
kedepannya kita ada rencana untuk membuat konten yang self memotivasi khalayak
awareness tentang diri sendiri.
P Apakah menurut kakak konten yang telah dibuat itu berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dari produk kakak?
N Ini nomer 8 ya?
P Iya
N Berpengaruh banget sih, karna penilaian pribadi, personal aku Dimensi : Sharing Motivation Aspek: Kemampuan
terutama (inaudible 07.25) ini menurut aku mereka tuh kaya memotivasi khalayak
70
bener-bener niat banget bahwa brand ini kaya gimana sih, apakah
mereka sustainable, peduli dengan lingkungan mereka disekitar,
apakah mereka peduli dengan yang disekitar mereka. Nah ini tuh
mereka peduli banget dengan hal itu hm jadi otomatis setiap
konten yang kita post di Instagram itu bakalan mempengaruhi
mindset orang-orang. Kalau kita agak menyindir dikit kita tuh
istilahnya memakai konten yang sensitive yang engga reletable
sama audience pasti mereka kaya “ih kok brand ini kaya begini
sih, engga mau ah beli produk mereka”. Sedangkan kalau
istilahnya orang yang sudah umur 40-50 mereka lebih engga
peduli akan hal itu. jadi karna adanya perbedaan jaman akhirnya
mindset mereka juga terpengaruh.
P Menurut kakak bagaimana peran digital content marketing yang
diterapkan untuk mengajak pelanggan?
N Peran apa ya? hm kalau misalnya sekarang orang-orang itu kalau Dimensi : Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk
menurut aku di FnB sih, atau non FnB itu mereka tuh suka banget khalayak
yang namanya promo. Jadi kebanyakan mereka itu pasti nunggu-
nunggu moment kaya hari raya ataupun hari perayaan special.
Itukan biasanya brand-brand ngeluarin special promo/price nah
71
kebanyakan orang-orang itu nunggu itu, menurut aku cara paling
efektif untuk naikin sales itu dari promo gitu, kecuali emang
brand kamu ini balik lagi kaya tadi Kerjasama dengan salah satu
influencer jadinya mereka lebih ke trigger “eh ini tuh punya ini
loh, yaudah coba”
P Apa yang menjadi keputusan dasar dalam penentuan konten
produk kakak?
N Hm apa ya sebenernya brandnya itukan sudah jalan ya, kurang Dimensi : Decision Making Aspek: Pengambilan Keputusan
lebih setahunan jadi istilahnya brand ini sudah punya karakternya
sendiri. Sekarang ini sebenernya kita tinggal ikutin aja konten
yang sebelumnya. Konten yang sekarang itu ikutin aja dari
konten-konten sebelumnya. Karakter Hotpiece itu sendiri kaya
gimana sih kalau misalnya kita ngepost ini relevan gak sama
konten-konten sebelumnya. Kaya gitu sih, karna karakternya
sudah ada dari brandnya.
P Kakak inikan sebagai store manager, nah apa sih yang menjadi
visi brand Hotpiece kedepannya kak?
N Visi, ini pertanyaannya engga ada ya?
P Engga ada, maaf ya kak ini ada pertanyaan baru
72
N Special question.
P Gapapa kak dijawab spontan aja.
N Hm apa ya, visinya ya kita berusaha sebenernya sih kita tuh bener- Dimensi : Factors as we write content Aspek: factor yang
bener pengen memperkenalkan suatu produk yang istilahnya mendukung konten
emang masyarakat nih belum banyak yang tau tapi dari produk ini
sendiri orang-orang Indonesia pasti cocok banget. Aku engga bisa
menilai sih dan memastikan itu tetapi review dari customer
mereka selalu repurchase lagi. Jadi aku bisa pastiin/analisa dari
audience aku sendiri kalau misalnya orang-orang Indonesia itu
bakalan suka banget sama produk ini. Sekarang cuman bagaimana
cara untuk mengedukasi mereka, memperkenalkan produk itu
sendiri kepada mereka nah ini yang menjadi salah satu visi kita.
P Iya makasih kak, lalu pertanyaan selanjutnya apakah dalam
penerapan strategi content digital marketing Hotpiece ini pernah
tidak berjalan sesuai rencana?
N Pernah pastinya pernah apalagi diawal-awal konten-konten yang Dimensi : Factors as we write content Aspek: factor yang
istilahnya misalnya kita nih ada hari raya 17 Agustus nah kita buat mendukung konten
konten, kita kasih promo dan itu engga jalan. Itu engga cuman satu
dua kali aja sih nah itu engga berjalan. Engga berjalan sesuai
73
rencananya itu dari kita produksi konten yang kita pengen, yang
kita expect itu naik tapi ternyata salesnya disitu-situ aja nah itu
pernah kejadian.
P Salah satunya dari konten 17 Agustus itu ya Kak?
N Iya bener mungkin orang-orang pada upacara kali ya jadi engga
makan gitu ya
P Heheh iya kayanya sibuk
N Sibuk upacara, mengabdi.
P Dari digital content marketing yang diterapkan ini adakah yang
paling berhasil? Mengapa?
N So far yang paling berhasil itu yang kita collab sama influencer. Dimensi : Factors as we write content Aspek: factor yang
Kenapa dia bisa jalan itu karna kita ikutin tren. Kalau dari mendukung konten
sebelum-sebelumnya itukan pasti kita belajar kenapa ini engga
jalan, kenapa ini disitu-situ aja. Tren ini lagi banyak, banyak
brand-brand yang collab sama influencer jadi kita ikut-ikutan aja
nah ternyata itu emang impact tetapi lebih kepada awareness
daripada sebuah brand itu sendiri.
P Nah itu kalau engga salah food bloger itu ya kak?
74
N Iya bener-bener
P Nah awalnya itu bagaimana sih kak sampai bisa bikin ah food
bloger nih bakalan booming nih? Maksudnya gimana ya,
strateginya nih melakukan konten yang ini? Inikan ada
engagement juga ya, pembelinya itu Selegram dan dia beli,
ngepost konten itu dan mendapatkan additional dari daging dan
lainnya. Nah menurut say aitu unik banget sih kak
N Thank you thank you. Nah kamu udah follow belum? Kamu ikutin
konten itu?
P Sudah
N Bagus-bagus hm kalau strategi apa ya, kemarin itu kebetulan si Dimensi : Factors as we write content Aspek: factor yang
influencernya ini memang sudah kenal dan dia memang mendukung konten
karakteristiknya itu lebih ke yang kaya Kpop gitu loh. Jadi kita
ambil karakteristiknya dia habis itu kita, karna karakteristiknya
dia Korea jadi kita buat rasa yang relevan juga sama dia punya
karakteristik yaitu bulgogi, bulgogi itukan memang bener-bener
famous banget Korea ya. jadi kita ambilnya dari sana. Kalau untuk
si influencer ini, dia kan sudah punya audience yang lumayan
banyak ya, dan temen-temennya dia juga influencer nah itu yang
75
menjadi salah satu strong poin yang akhirnya kenapa collabnya
ini bisa jalan. Karna audiencenya dia bisa relate sama produk
yang kita buat. Produk yang kita buat juga sesuai dengan
karakteristiknya dia.
P Makasih Kak, lalu untuk pertanyaan selanjutnya, beberapa waktu
lalu itu sama melihat beberapa konten ig itu, eh sorry-sorry Dari
konten yang telah dibuat khususnya di IG boleh gak kakak share
terkait perkembangannya, insight, data analiticnya, data
engagement dari post pertama sampai post saat ini?
N Post pertama dari day one banget dari brand? Atau post pertama
campaign?
P Day one kali ya Kak biar bisa saya analisis
N Kalua yang day one jujur udah lupa sih, terakhir ngecek udah lama Dimensi : Factors as we write content Aspek: factor yang
banget, kalau yang sekarang dibandingkan sama yang belum mendukung konten
campaign itu lumayan banyak karna si influencer ini. Diakan
namana (inaudible 16.05) diakan emang kebanyakan audiencenya
Jakarta ya, sedangkan kitakan dominannya di Bali ya, karna aku
dari Bali. Dulu lebih tinggi audiencenya dari Bali tapi semenjak
collab karna influencernya ini audiencenya dari Jakarta jadi
76
audiencenya ini ditransfer ke kita, brand kita. Jadi sekarang lebih
dominan Jakarta daripada Bali.
P Maaf kak ini ada beberapa pertanyaan lagi, konten apa sejauh ini
yang paling banyak dapet feedback positif dari masyarakat? Boleh
dishare gak kak itu konten apa? Yang mana dan seperti apa?
N Yang paling disukai sama audience itu promo pastinya. Pas soft Dimensi : Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk
opening di BSD itukan promo buy one get one di FnB itu pasti khalayak
banyak banget deh yang ngeforward, share. Kalua promo orang-
orang Indonesia pasti seneng banget deh.
P Lalu konten apa kak sejauh ini yang memiliki engagement
terendah di IG berdasarkan data insight dari IG? Dan bagaimana
Kak Ily sebagai CEO untuk mengambil evaluasi dari konten
tersebut?
N Yang paling rendah bentar lupa, yang rendah tuh paling sebelum
campaign.
P Yang paling buat drop dari insightnya sih Kak?
N Yang paling rendah itu paling kan kalau diinstagram kitakan Decision Making
engga selalu bisa ngepost ya, paling promo-promo ajakan ya pasti
77
ada beberapa post yang istilahnya misalnya kita post hasil
photoshoot produk misalnya kaya gitu, itu biasanya paling rendah
disana. Karnakan kita engga mungkin ngepost promo
semuanyakan. Kan engga mungkin setiap hari post promo terus.
Istilahnya untuk mempercantik Instagram aja, iya gitu sih kalau
dari aku ya.
P Baik kak, lalu sayakan juga lihat di Ig nih kak. Di Hotpiece ini
pernah upload konten menggunakan Bahasa Bali, lalu tujuannya
apa sih Kak konten yang berbahasa Bali ini?
N Oke hm kalau orang-orang Jakarta inikan kebanyakan tergila-gila
sama Bali ya, mungkin bukan orang Jakarta doang ya.
P Seluruh dunia bahkan
N Iya makannya orang-orang itu kalau kita mention nama Bali, oh Decision Making
ini brand dari Bali nah pasti tuh orang-orang lebih tertarik karna
memang mereka dari awalnya sudah tertarik sama Pulau Balinya
sendiri jadi kita ambil hal itu sebagai keuntungan aja sih kalau kita
lahirnya di Bali.
P Lalu untuk selanjutnya itu, apakah yang menjadi dasar
78
N Surprise questionnya banyak juga ya
P Ada dua lagi Kak terakhir nih, ini sama terakhir kak maaf ya. Ini
lebih biar datanya lebih akurat sih.
N Oke
P Jadi untuk pertanyaan selanjutnya ini apakah ada dasar pembuatan
konten Ig di Hotpiece? Sayakan pernah lihat juga nih kaya
warnanya tuh konsisten ya Kak, terus ada unsur-unsur dasar
pembuatan ig Hotpiece itu sendiri gak kak? Kenapa sih pilih
warna itu?
N Mungkin kaya SOPnya ya?
P Iya
N Kitakan pasti setiap brand pastinya ada font mereka sendiri, warna Decision Making
mereka sendiri. Nah kita balik lagi kesitu sih, karnakan brandnya
sudah ada karakteristiknya, sudah ada maskotnya, bentuknya kaya
gimana sih, sudah ada fontnya juga biasanya kita pakai yang mana,
color palate nya juga ada, kita sekarang ada di warna biru, kuning,
merah dan cream. Jadi kita patokannya diwarna-warna itu aja.
79
Untuk produksi kontennya juga paling kita muter-muter disitu aja
engga mungkin kita ambil warna baru.
P Ini untuk pertanyaan terakhir Kak, Kak Ily sempet mention Decision Making
campaign yang dilakukan Hotpiece selain online ada offline juga
ya Kak. Nah yang offline itu campaign yang dilakukan seperti apa
Kak?
N Campaign offline yang mana tuh?
P Kaya tadi dari ikutin bazar di Kelapa Gading dan seperti itu.
N Oh kalau itukan cuman kaya test market aja. Kitakan suka iseng- Decision Making
iseng gitukan. Kalau kita sekarang missal offlinenya ada di
BSDkan, kemarin kita coba test market di Jakarta Utara nah itukan
lumayan jauh tuh jadi kita test market aja buat dijadikan
berbandingan juga kira-kira audiencenya lebih dominan dimana.
P Hasilnya sendiri kaya gimana tuh Kak yang di Jakarta Utara
kemarin itu?
N Di Jakarta Utara hm apa ya, mungkin kalau BSD itukan kejauhan Decision Making
ya kalau dari Jakarta. BSD itukan masuknya Banten, Tanggerang
jadi agak kejauhan kalau audience Jakarta mau pesen. Jadi
80
kemarin yang di Jakarta tuh lumayan karna istilahnya lebih ke
jangkau sama audience kita.
P Mungkin ini kak pertanyaan-pertanyaan yang udah dijawab sama Closing
kakak keren banget jadi bisa buat saya analisis lagi. Jadi
sebelumnya itu ada beberapa post yang tadi disebutin kak nah ini
boleh insight screenshotnya aja gak kak? Buat di analisis aja sih
Kak dari sebelum menggunakan digital content marketing sampai
sekarang menggunakannya.
N Screenshot apa nih? Sekarang mau screenshot video call? Closing
P Nah itu juga, sama insight ig kak.
N Di Instagram?
P Iya kak
N Kalau yang itu kayanya engga bisa deh, karna kita engga ngebuka
juga untuk itu, engga papa ya?
P Iya engga papa. Ini saya foto dulu ya kak buat dokumentasi
N Oke. Posenya kaya gimana nih?
P Terserah kakak. Oh tadi ternyata sudah difoto kak sama temen
saya.
81
N Oh udah yaa
P Iya kak. Sekian dari saya ya Kak, kurang lebihnya mohon maaf ya
Kak, sebelumnya terima kasih banyak sudah mau interview
dengan saya.
N Yes-yes
P Terima kasih banyak Kak Ily
N Thank you ya
P Iya thank you kak.
82
Nama : Maria
Usia : 20 Tahun
Pekerjaan : Team Marketing HotPiece BSD City
Keterangan:
N: Narasumber P: Pewawancara
P Oke Maria kita langsung mulai aja ya.
N Oke.
P Sebelumnya ini interviewnya semi formal, mau perkenalkan diri dulu, Introduction
Assalamualaikum Warohmatullahiwabarokatuh, kenalkan nama saya
Hedianto Abhi Putra, sebelumnya saya mohon izin melakukan interview
terkait skripsi saya judulnya analisis implementasi digital konten
marketing dalam meningkatkan customer engangement menggunakan
studi kasus di Hotpiece BSD City, mungkin sebelumnya boleh
perkenalkan diri dulu jadi Maria ini sebagai apa?
N Hello mas, perkenalkan aku Maria, aku di Hotpiece sebagai tim Introduction
marketingnya.
P Oke. Untuk tim marketingnya.
N Iya ka.
83
P Mungkin langsung mulai aja deh pertanyaannya. Jadi disini bisa ada Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
variable reader cognition, untuk pertanyaan nomor satu itu, apakah informasi dan pengetahuan
Hotpiece BSC City melakukan implementasi digital content marketing?
Jika ya, konten apa yang di terapkan?
N Oke, aku jawab ya. Hotpiece pasti sih melakukan konten marketing Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
untuk media sosialnya untuk mereach target audiencenya. Kalau informasi dan pengetahuan
misalnya konten yang diterapkan sejauh ini ada foto, video, berbentuk
stories, feed, ada konten influencer seperti itu.
P Oke. Untuk pertanyaan nomor 2 itu menurut anda seperti apa digital Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
content marketing ini? Halo Maria? informasi dan pengetahuan
N Halo sorry tadi putus-putus. Kalau menurut Maria digital marketing Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
adalah teknik permasasaran melalui distribusi digital, jadi seperti media informasi dan pengetahuan
sosial, kalau Hotpiece sendiri kita pakainya di Instagram, Facebook sama
Tik-Tok mostly.
P Oke. Di antara 3 culture in tuh, Hotpiece sendiri aktif di platform mana Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
ya? informasi dan pengetahuan
N Hotpiece sendiri sebenarnya paling aktif di Instagram, kita lagi Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
ngembangin di Tik-Tok, baru mulai di Tik-Tok, kalau aku personal informasi dan pengetahuan
84
megang di Instagram sih, kalau Hotpiece sendiri awalnya berdiri udah
dari Instagram sih.
P Berarti untuk konten utamanya di Instagram ya?
N Iya ka.
P Lalu pertanyaan ke 3 ini, strategi implementasi digital konten marketing Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
Hotpiece ini seperti apa Maria? informasi dan pengetahuan
N Kalau dari implementasi digital marketing di Hotpiece sendiri, Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
strateginya di rancang pertama tujuan kontennya apa dulu, terus visi- informasi dan pengetahuan
misinya, terus apa yang mau di reach dari konten tersebut sih, terus baru
di diskusiin sama tim, dari ide, dari visual, dari rancangan postingnya,
terus di gabungin idenya baru di implementasiin.
P Nah terus dari konten yang sudah di terapkan itu boleh tahu gak Maria Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
ada apa, misal kaya kontennya itu yang sudah di jalanin seperti apa? informasi dan pengetahuan
Boleh di contohin?
N Oke aku contohin ya, jadi Hotpiece sendiri kan jualannya Noritaco, Dimensi: Reader Cognition Aspek: Kemampuan memberikan
dimana masyarakat gak tahu Noritaco ini apa kan? Contoh misalnya ada informasi dan pengetahuan
yang jualan telur gulung, mau gimanapun orang sudah tahu kan itu telur
gulung, jadi konten yang paling di utamakan di Hotpiece itu konten
85
awareness dimana kita harus buat untuk masyarakat tahu Hotpiece itu
jualan apa dan Noritaco itu sebenarnya apa, jadi sebenarnya itu
kontennya konten edukatif.
P Oke terima kasih. Pertanyaan selanjutnya, menurut Maria ini kan salah Dimensi: Sharing Motivation Aspek: Kemampuan memotivasi
satu tujuan digital marketing itu memotivasi khalayak untuk membeli khalayak
produknya, apakah ini penting untuk bisnis anda dan alasannya apa?
N Sebenarnya untuk motivasi bagi tim kami sebenarnya penting sih, karena Dimensi: Sharing Motivation Aspek: Kemampuan memotivasi
itu sebenarnya membangun brand image dari Hotpiece sendiri, dari khalayak
brand image itu kita ingin di lihat sebagai brand sangat milineum dan fun
jadi bisa kaya target audiencenya lebih masuk gitu.
P Bisa realate sama keadaan sekarang ya?
N Iya ka benar.
P Terus untuk pertanyaan selanjutnya, boleh tahu gak konten-konten Dimensi: Sharing Motivation Aspek: Kemampuan memotivasi
motivasi yang sudah di terapkan Hotpiece ini? Tadi udah ya? Sorry? khalayak
N Belum ka. Sebenarnya dari konten motivasinya Hotpiece sendiri itu gak Dimensi: Sharing Motivation Aspek: Kemampuan memotivasi
dibentuk kaya oh ini quotes motivasi enggak sih, kita biar kaya di khalayak
rancang visualnya, copy rightnya, ke captionnya supaya lebih fun, lebih
86
dekat ke audience, biar audience lebih kaya merasa lebih nyaman aja
dengan brand image yang ada gitu sih ka kalau dari aku.
P Oke terima kasih. Lalu untuk pertanyaan selanjutnya, apakah menurut Dimensi: Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk khalayak
Maria konten yang dibuat Hotpiece ini berpengaruh pada keputusan
pembelian produk?
N Menurut aku itu sangat berpengaruh sih ka faktor dari konten seberapa Dimensi: Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk khalayak
bagus dan seberapa kualitasnya itu sangat berpengaruh pada penentuan
pembelian. Sudah ya?
P Sudah. Lalu untuk pertanyaan selanjutnya itu jadi apakah sorry, menurut Dimensi: Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk khalayak
Maria bagaimana peran digital marketing yang di terapkan Hotpiece
dalam mengajak pelanggan, mungkin bisa di contohin sama konten yang
sudah di buat sama Hotpiece sendiri.
N Oke. Cara kita reach out pelanggan itu karena aku megang Instagram Dimensi: Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk khalayak
sendiri aku buat kontennya itu sekalian eye catching Instagramnya dari
buat visual sama copy writingnya, sama buat stories semenarik mungkin,
pakai fitur Instagram, pakai question box, pakai polling, ters biar kaya
merangsang audience itu buat komen, atau share, atau like, contoh
kontennya Maria biasanya buat polling Instagram sih paling sering,
87
mengenai menu, mengenai ingredientsnya, mengenai manfaat dari
Noritaco sendiri.
P Oke. Ini kan jadi saya pernah lihat feeds dari Hotpiece ini warnanya Dimensi: Factors as we write content Aspek: Faktor yang
menarik ya, seragam, mungkin ada alasan khusus untuk pemilihan warna mendukung konten
tersebut?
N Sebenarnya kalau dari pemilihan warnanya jadi sebenarnya Hotpiece ini Dimensi: Factors as we write content Aspek: Faktor yang
pernah rebranding aku baru masuk sekitar 3 bulan, 4 bulan itu jadi mendukung konten
pemilihan warnanya di sesuaikan dengan logo, kalau dari feeds sendiri
biar nyatu aja, biar rapih.
P Oke terima kasih. Untuk pertanyaan selanjutnya, apa saja keputusan Dimensi: Decision Making Aspek: Pengambilan Keputusan
yang menjadi dasar dalam penentuan konten produk Hotpiece ini?
N Keputusan dalam membuat kontennya ya? Dimensi: Decision Making Aspek: Pengambilan Keputusan
P Yang menjadi dasar untuk penentuan konten.
N Jadi dasarnya itu kalau dari aku pribadi aku tentuin dulu apa yang kurang Dimensi: Decision Making Aspek: Pengambilan Keputusan
dari Instagram, aku cek dulu insight Instagram post, insight story, atau
misalnya kurang di awareness, berarti aku harus buat konten mengenai
awareness, atau kurang engangement berarti aku harus buat konten lebih
interaktif, biasanya aku buat dari polling atau questions box, biasanya
88
aku reach out beberapa influencer dalam bentuk endorsement, nah
endorsement aku sendiri ini ada dua, yang pertama itu barter dengan
produk kami Noritaco, kita dapat free story, atau dengan endorsement
dengan rate card, biasanya kita kalau rate card itu pilih influencer makro,
influencer gede, dengan audience yang besar juga.
P Oke. Untuk pertanyaan selanjutnya, menurut Maria apakah konten yang Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
telah dibuat ini apakah sudah sesuai dengan indicator yang di terapkan mendukung konten
sebelumnya sama Maria?
N Maaf ka tadi putus-putus, boleh diulangi? Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
mendukung konten
P Oke. Apakah konten yang telah di buat ini sudah sesuai dengan indicator Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
yang telah di terapkan Maria sebelumnya? mendukung konten
N Aku sesuai sih, karena aku cek sendiri berdasarkan data dari insight itu Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
untungnya selalu naik sih, di bantu dengan endorsement atau dengan mendukung konten
konten yang lebih berkualitas lagi sesuai dengan tujuan dibulan itu atau
di minggu itu.
P Oke terima kasih. Untuk pertanyaan selanjutnya apakah dalam Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
menerapkan strategi digital konten marketing ini Hotpiece ini pernah mendukung konten
tidak berjalan tidak sesuai rencana?
89
N Sebenarnya dalam digital konten marketing yang pernah aku buat dan Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
tim aku buat itu selalu berjalan sesuai rencana sih, cuman ada beberapa mendukung konten
yang tidak sesuai ekspetasi. Misalnya kita berekspetasi dalam konten
yang seru, konten yang dun, kita berekspetasi komennya akan banyak,
cuman ternyata keadaannya tidak sesuai dengan itu, berarti kontenya
agak kurang menarik atau gimana, jadi itu yang harus di perbaiki lagi
sih.
P Oke terima kasih. Oh maaf boleh minta contoh konten yang tadi Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
disebutin? mendukung konten
N Contoh gambarnya atau gimana? Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
mendukung konten
P Contoh dari konten yang di upload aja yang komennya sedikit.
N Oke jadi pernah buat question box sekitar mengenai menu atau mengenai Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
produknya itu kita berharap banyak yang jawab, cuman ternyata kita mendukung konten
lihat masih banyak yang belum jawab gitu, itu ternyata kontennya itu
perlu lebih edukatif dan lebih meningkatkan awareness kok banyak yang
gak jawab ternyata banyak yang belum tahu menunya itu gitu sih ka
contohnya.
90
P Oke. Jadi kan tadi Maria sudah nyebutin banyak ya strategi digital konten Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
marketing, lalu strategi apa yang paling berhasil dari Hotpiece ini dan mendukung konten
mengapa? Yang paling berhasil ya.
N Sejauh ini yang paling berhasil itu dari salah satu konten Instagram di Dimensi: Factor as we write content Aspek: Faktor yang
dukung dengan adanya Instagram ads, itu benar-benar berhasil waktu itu mendukung konten
Hotpiece mau buka grand opening di Aeon Mall di BSD, terus kita
nyalurin iklannya itu kita pakai IG ads dan berhasil dapat 16.000
audience dari Hotpiece Instagram, jadi yang paling berjalan dan efektif
itu dari IG ads sih.
P Untuk pertanyaan terakhir nih Maria. Jadi beberapa waktu lalu saya Dimensi: Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk khalayak
melihat konten di IG dengan berkolaborasi dengan selebgram, dan
menerapkan menu baru dari kolaborasi tersebut, dan bagaimana sih
prosesnya dan alasan menerapkan hal ini.
N Jadi sebenarnya prosesnya pertama kita melakukan kolaborasi dengan Dimensi: Persuasion Aspek: Kemampuan membujuk khalayak
influencer di Bali yang Namanya Eilene, kita memilih dia dengan
melihat personal brandingnya dia sangat bagus, personal branding yang
Eilene punya itu agak ke Korean dimana itu sangat nyambung dengan
brand imagenya Hotpiece ini sendiri, itu alas an pertama kenapa kita
milih Eilene, terus dari proses kolaborasinya kita reach out Eilene
91
duluan, dan setelah eksekusi Eilene setuju untuk kolaborasi dengan kita.
Kontennya ini sendiri pertama kita buat kita diskusi ide dimana kita
membuat netizen itu heboh dengan konten yang ada bukan hanya sekedar
kolaborasi gitu.
P Ya terima kasih.
N Iya ka.
P Mungkin sudah cukup menjawab ya Maria, terima kasih banyak sudah
mau memabntu. Oh ya ada yang ganjil nih Maria, jadi ada pertanyaan
lagi boleh ya Maria?
N Boleh-boleh.
P Nah jadi aku pernah lihat konten di IG Hotpiece itu ada yang Dimensi: Decision Making Aspek: Pengambilan Keputusan
menggunakan Bahasa Bali, jadi kaya mengedukasi Hotpiece ini, jadi
tujuan menggunakan itu bagaimana?
N Ternyata kakak banyak lihat konten Hotpiece juga ya jadi senang.
P Iya aku banyak lihat, unik-unik sih.
N Mantap. Jadi sebenarnya Hotpiece itu brand Bali yang mau kita bawa ke Dimensi: Decision Making Aspek: Pengambilan Keputusan
Tanggerang, lalu semoga kita berhasil membawa ke Jakarta, kenapa kita
ke Bali karena Bali itu separuh identitas Hotpiece sendiri, dimana
92
Hotpiece itu sendiri pertama kali berkembangnya di Bali, jadi kita
pengen ngasih tahu orang-orang oh Hotpiece ini dari Bali toh.
P Oke keren banget Maria. Oke mungkin sudah cukup ya Maria Closing
pertanyaannya sudah di jawab semua, sebelumnya terima kasih Maria
sudah mau interview untuk skripsi saya. Sebelumnya boleh minta foto
Maria untuk dokumentasi.
N Boleh-boleh. Foto bareng ya.
P Iya. Oke Maria foto ya. 1, 2, 3, sudah. Oke Maria terima kasih banyak.
N Makasih banyak juga.
P Keren banget jawab pertanyaannya.
N Semoga menjawab yaa, rada ngawur.
P Terima kasih.
93
Lampiran 4. Transkip Wawancara Pelanggan
Nama : Aya
Usia : 24 Tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Keterangan
N: Narasumber P: Pewawancara
P Oke Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri, mba ini
habis beli Hotpiece ya?
N Iya habis beli.
P Oke nama saya Hedianto Abhi Putra dari Universitas Brawijaya jurusan Ilmu Komunikasi. Jadi disini saya ingin
melakukan penelitian yang berjudul Analisis Implementasi Digital Content Marketing dalam Meningkatkan
Customer Engagement menggunakan Studi Kasus dari Hotpiece BSD City. Nah kebetulan Mba ini kan habis beli
Hotpiece, jadi boleh minta waktunya sebentar kak untuk saya melakukan wawancara untuk penelitian saya?
N Iya boleh mas, silahkan.
P Oke untuk pertanyaan pertama, apakah Anda aktif melihat konten media sosial dari Hotpiece?
N Kalo saya sendiri lumayan aktif melihat kontennya sih, soalnya saya juga follow Hotpiece di Instagram, terus
waktu itu juga ada rekomen dari temen-temen lewat IG jadi saya lumayan aktif ngeliat IG nya Hotpiece.
P Oke untuk pertanyaan selanjutnya, apa yang membuat Anda tertarik untuk melihat konten tersebut?
94
N Yang membuat saya tertarik untuk melihat kontennya itu—saya juga kan lumayan suka sama makanan-makanan
tipikal nori tako dari Hotpiece. Jadi saya suka ngeliat promonya juga nih di Instagram, gitu. Biasanya sih mereka
lumayan sering nge-post promo-promo jadi yang buat tertarik ngeliat promonya untuk beli produk si nori tako ini.
P Oke, pertanyaan selanjutnya, menurut Anda apakah posting konten dari Hotpiece mempengaruhi Anda dalam
melakukan pembelian?
N Iya sih, menurut saya kontennya Hotpiece lumayan mempengaruhi saya dalam melakukan pembelian. Soalnya
selain ada promo-promonya dari Hotpiece dan selain saya juga suka sama produk dari Hotpiece nya sendiri
khususnya nori tako, jadi saya lumayan kalo misalkan ngeliat postingan IG nya atau ada promo, saya lumayan
sering beli sih untuk Hotpiece ini.
P Oke. Untuk pertanyaan selanjutnya, apakah Anda pernah membagikan konten Hotpiece kepada kerabat atau
keluarga Anda?
N Pernah sih, adek saya dan kakak saya kebetulan tipikal yang suka makanan khas kayak nori terus mentai dan
makanan-makanan kayak Hotpiece gini. Jadi saya beberapa kali juga sempet nge-repostuntuk mereka lihat gitu
dari kontennya Hotpiece sendiri sama produknya, gitu sih.
P Lalu untuk selanjutnya, apakah Anda pernah membagikan konten Hotpiece kepada kerabat atau kelurga?
N Iya pernah-pernah. Karena itu tadi ya saya sudah sempet bilang, saya sama kakak dan adik saya lumayan suka
sama makanan tipikal kayak Hotpiece gini yang ada nori, mentainya dan lain-lainnya. Terus juga dilihat dari
promonya jadi pernah sih nge-repost Hotpiece ke keluarga sama temen.
95
P Oke, untuk pertanyaan selanjutnya menurut Anda apakah penerapan konten Hotpiece ini sesuai dengan kebutuhan
informasi mengenai produk dari Hotpiece?
N Kalo dari kontennya sih menurut saya sesuai sih dari segi kebutuhan informasinya kayak pernah diliat juga ada
informasi terkait nama produknya, kandungannya apa, terus juga selain dari promo-promonya juga informatif sih.
P Oke untuk pertanyaan yang terakhir, menurut Anda apa yang bisa dikembangkan dari konten-konten yang telah
diunggah Hotpiece ini?
N Kalo dari segi konten sih—kalo dari segi feedsnya, menurut saya pribadi sih lumayan menarik ya dari warnanya,
dari feedsnya dan lain-lain. Mungkin kalo dari isi kontennya, menurut saya yang bisa dikembangin dari segi
kolaborasi sama si customer sih. Jadi kalo misalkan si customer banyak nge-repost terkait produknya Hotpiece,
sama banyakin promonya sih kalo bisa jadi bisa ningkatin customernya juga untuk memperkenalkan produk ke
kerabat-kerabatnya.
P Oke terima kasih mba Aya atas wawancaranya, mungkin sekian dari saya, Wassalamualaikum Wr. Wb.
N Waalaikumussalam Wr. Wb.
96
Nama : Naila
Usia : 20 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Keterangan
N: Narasumber P: Pewawancara
P Oke mba Naila sebelumnya saya ingin perkenalan diri, saya Hedianto Abhi Putra. Jadi saya disini ingin melakukan
penelitian yang berjudul Analisis Implementasi Digital Content Marketing dalam Meningkatkan Customer Engagement
menggunakan studi kasus Hotpiece BSD City. Nah kebetulan ini mba Naila abis beli Hotpiece ya?
N Iya.
P Saya boleh melakukan wawancara sedikit mba untuk penelitian saya?
N Boleh banget dong mas.
P Oke untuk pertanyaan yang pertama, apakah Anda aktif melihat konten media sosial dari Hotpiece BSD City?
N Saya sendiri lumayan aktif untuk melihat konten IG dari Hotpiece sendiri karena terutama saya follow Instagram dari
Hotpiece.
P Lalu yang kedua itu, apa yang membuat Anda tertarik untuk ngeliat konten tersebut?
N Yang membuat saya tertarik karena konten Hotpiece ini berhubungan dengan variasi menu dari Hotpiece itu sendiri
noritako dan ricebox serta promo yang diadakan di online seperti Gofood, Grabfood atau Shopeefood ataupun di offline
toko di AEON BSD City.
97
P Oke. Lalu untuk pertanyaan ketiga, menurut Anda apakah posting konten dari Hotpiece mempengaruhi Anda dalam
melakukan pembelian?
N Sejauh ini sangat mempengaruhi saya untuk tertarik dengan adanya promo. Dan dimana konten ini bisa membuat customer
lebih aware terhadap produk dari Hotpiece itu sendiri.
P Nah untuk selanjutnya, apakah Anda pernah melakukan repost content dari Hotpiece? Jika iya, alasannya apa?
N Iya saya pernah memposting salah satu varian noritako dari Hotpiece untuk memberitahu kepada followers saya di
Instagram bahwa ada makanan noritako yang simple yakni Hotpiece yang bisa didapatkan di AEON Mall BSD City.
P Lalu untuk pertanyaan selanjutnya, apakah Anda pernah membagikan konten Hotpiece kepada kerabat atau keluarga
Anda?
N Sejauh ini saya belum pernah memberitahu keluarga saya, namun saya pernah memberitahu dengan cara word of mouth
bahwa ada makanan baru di AEON BSD City Bernama Hotpiece.
P Lalu untuk pertanyaan selanjutnya, menurut Anda apakah penerapan konten Hotpiece sesuai dengan kebutuhan informasi
mengenai produk dari Hotpiece itu sendiri?
N Iya saat ini sesuai karena Instagram dari Hotpiece memiliki design yang simple dan unik jadi tidak merepotkan audience
untuk menerima informasi yang tidak jelas.
P Oke untuk pertanyaan terakhir, menurut Anda, apa yang bisa dikembangkan dari konten-konten yang telah diunggah
Hotpiece?
98
N Menurut saya saat ini Hotpiece sudah me-reach audience yang cukup banyak dari Instagram ads dan lainnya. Namun yang
perlu dikembangkan dari konten Hotpiece ialah konten promo dan repost dari IG story audience atau customer untuk
menjangkau audience lebih banyak sehingga Hotpiece lebih dikenal.
P Oke terima kasih mba Naila atas wawancaranya. Mungkin dari saya itu aja, kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
N Waalaikumussalam Warrohmatullahi Wabarokatuh.
99
Lampiran 5. Dokumentasi
Wawancara dengan Maria, Team Marketing HotPiece BSD City Wawancara dengan Ily, COO dan Lead Marketing HotPiece BSD City
Wawancara dengan Naila, Pelanggan HotPiece BSD City Wawancara dengan Aya, Pelanggan HotPiece BSD City
100
Wawancara dengan Maria, Team Marketing HotPiece BSD City
101