Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN

KEGIATAN 3

TIPE-TIPE TELUR

Disusun oleh:

Nama : Sekar Wahyu Septiana

NIM : K4319077

Kelas :C

Kelompok/Asisten : 4/Zazan Arindias

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022
Laporan Resmi Praktikum
Embriologi Hewan

I. Judul : Tipe-tipe Telur

II. Tujuan :
1. Mengamati struktur telur-telur telolesital dan megalesital
2. Mengetahui perbedaan telur-telur telolesital dan megalesital

III. Dasar teori :


Telur merupakan bahan pangan sempurna, karena mengandung zat gizi yang
dibutuhkan untuk makhluk hidup seperti protein, lemak, vitamin dan mineral dalam
jumlah cukup. Telur mengandung protein bermutu tinggi karena mengandung susunan
asam amino esensial lengkap sehingga telur dijadikan patokan dalam menentukan
mutu protein berbagai bahan pangan. Di masyarakat telur dapat disiapkan dalam
berbagai bentuk olahan, karena telur harganya relatif murah jika dibandingkan dengan
sumber protein hewani lainnya (Hajar, 2019).
Telur dihasilkan oleh jenis hewan unggas antara lain ayam, bebek, angsa, dan
jenis unggas lainnya. Namun ada juga telur yang dihasilkan oleh pisces, amphibi,
reptile dan juga manusia. Telur merupakan sel telur (ovum) yang tumbuh dari sel
induk (oognium) di dalam indang telur (ovarium), oleh ternak unggas disediakan
untuk bahan makanan bagi pertumbuhan embrio. Proses terbentuknya telur ayam
dimulai dengan terbentuknya ovum di dalam ovarium. Ovum yang telah matang akan
dilepaskan oleh ovarium dan ditangkap oleh infundibulum. Kuning telur akan berada
dibagian ini selama 15-30 menit tanpa adanya penambahan unsur lain. Selanjutnya
kuning telur masuk ke bagian magnum dan putih telur disekresikan. Proses ini
membutuhkan waktu sekitar 3 jam, kemudian telur masuk ke bagian isthmus dan
dibungkus oleh membrane sel. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Setelah
membran sel terbentuk, kemudian masuk ke dalam uterus dan terjadi pembentukan
kerabang telur. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 20-21 jam. Telur yang sudah
terbungkus oleh kerabang kemudian masuk ke dalam vagina dan dikeluarkan melalui
kloaka. Proses pembentukan telur ayam membutuhkan waktu sekitar 25- 26 jam, maka
dari itu ayam tidak mampu bertelur lebih dari 1 butir/hari (Kurtini, 2014).
Kesuksesan dalam proses penetasan tergantung pada beberapa faktor
diantaranya kualitas telur, bobot telur dan daya tetas (Widiyaningrum, 2016). Bobot
telur dan daya tetas yang tinggi dapat diperoleh dari teknik saat menyeleksi telur tetas.
Daya tetas yang tinggi dapat diperoleh jika tingkat mortalitas embrio rendah.
Penelitian sebelumnya mengkaji mengenai kualitas daya tetas yang dipengaruhi oleh
ukuran indeks bentuk telur. Bentuk telur dapat mempengaruhi daya tetas karena
komposisi internal dalam telur, dimana telur yang lonjong dan luas diduga memiliki
komposisi internal telur yang lebih tinggi sehingga nantinya dapat berdampak pada
bobot telur bobot tetas dan mortalitas embrio. Bobot telur berkorelasi positif dengan
bobot tetas (Mbajiorgu, 2014), sehingga bobot tetas yang tinggi diperoleh dari bobot
telur yang tinggi.
Nutrisi yang terkandung dalam telur juga mempengaruhi perkembangan
embrio sampai telur menetas, hal ini karena nutrisi sangat dibutuhkan untuk
mencukupi kebutuhan embrio. Bobot telur yang tinggi memiliki kandungan jumlah
kuning telur dan putih telur tinggi (Romanoff, 1975), hal ini menjadikan bobot tetas
cenderung tinggi karena ketersediaan nutrisi untuk perkembangan embrio semakin
banyak, sehingga mortalitas embrio semakin rendah. Komponen internal telur terdapat
albumen yang turut melindungi embrio dari mikroba patogen dan menyediakan
pasokan nutrisi.
Bentuk telur yang baik adalah proporsional, tidak benjol, tidak terlalu lonjong,
dan juga tidak terlalu bulat. Telur dengan bentuk proporsional yaitu telur yang
memiliki indeks telur yang ideal 70--75%. Bentuk telur tidak terlalu lonjong berarti
telur tersebut tidak berbentuk biconical. Telur berbentuk biconical ditandai dengan
kedua sisi yang runcing seperti kerucut sehingga terlihat lonjong. Telur tidak terlalu
bulat artinya telur tersebut bukan berbentuk spherical karena bentuk spherical adalah
bentuk telur yang hampir bulat. Telur dengan bentuk oval memudahkan pada saat
transportasi dan penyimpanan karena telur dengan bentuk oval tidak mudah pecah
ataupun retak saat ditempatkan pada egg tray meskipun egg tray tersebut ditumpuk
dan mempermudah pada saat pemanenan atau pengambilan telur. Telur berbentuk oval
hanya memungkinkan menggelinding pada satu arah, sehingga dapat diarahkan untuk
mempermudah pemanenan telur yang telah terkumpul di bagian luar kandang, dan
menjaga keutuhan serta kebersihan telur. Bentuk telur dipengaruhi oleh faktor genetik.
Induk ayam selalu bertelur dengan urutan bentuk yang sama, yaitu bulat, panjang, dan
lonjong. Faktor genetik berpengaruh terhadap lama periode pertumbuhan ovum
sehingga yolk yang lebih besar akan menghasilkan telur berukuran besar. Telur
pertama yang dihasilkan induk lebih kecil daripada yang dihasilkan berikutnya.
Ukuran telur akan meningkat seiring dengan semakin teraturnya induk bertelur.
Ukuran telur meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan protein pakan.
Cuaca juga berpengaruh karena cuaca panas akan memengaruhi kondisi kandang dan
menyebabkan menurunnya ukuran telur (Suprijatna, 2005).
Bobot tubuh ayam juga memengaruhi bentuk telur. Semakin tinggi bobot
tubuh ayam maka ukuran isthmus semakin besar dan lebar, sehingga bentuk telur yang
dihasilkan akan berbentuk bulat. Bentuk telur yang semakin bulat tersebut umumnya
memiliki nilai indeks telur yang lebih tinggi (Sodak, 2011).

IV. Alat dan Bahan :


Bahan
Alat
1. Telur keong 4.Telur ayam kampung
1. Mikroskop 2. Telur bebek 5.Telur ayam negri
2. Kaca arloji 3. Telur puyuh 6.Telur katak
3. Pinset
4. Lup

V. Prinsip Kerja :
1. Menyiapkan akat dan bahan kemudian
2. Mengambil telur katak & keong lalu meletakkannya di atas kaca arloji. Kemudian
mengamati struktur morfologinya.
3. Memecah sebutir telur (telur ayam kampung, telur ayam negeri, telur puyuh, dan telur
bebek) kemudian meletakkan masing-masing telur atas kaca yang besar. Kemudian
mengamati struktur morfologinya (putih telur, kuning telur, dkk)
4. Mendokumentasikan pengamatan
5. Membuat laporan sementara (gambar dan keterangan)
VI. Hasil pengamatan dan Pembahasan
NAMA SPESIES
Telur Keong (Pomacea canaliculata)
GAMBAR HASIL PENGAMATAN GAMBAR REFERENSI

(Hidayat, 2011)

Keterangan Keterangan Min 5


1. Yolk 1. Yolk
2. Cangkang 2. Cangkang
3. Kutub animal 3. Pigmen karotenoid
4. Kutub vegetal 4. Kutub animal
5. Kutub vegetal

1. Tipe Telur
Berdasarkan hasil pengamatan, telur keong memiliki banyak jumlah yolk. Tipe telurnya
berdasarkan jumlah yolk termasuk ke dalam tipe megalesital. Tipe megalesitsl merupakan tipe
yang yolknya banyak dan tersebar di hamper seluruh bagian telur, sehingga inti sel berada terdesak
di bagian ujung atau atas dari ovum (Mahfud, 2020). Tipe telur keong berdasarkan penyebaran
yolk merupakan tipe isolesital. Telur isolesital merupakan telur dengan yolk yang tersebar merata
di semua bagian telur (Wiwi, 2006).

2. Ciri Umum dan Ciri Khusus


a. Ciri Umum
Berdasarkan hasil pengamatan, telur keong berukuran kecil, berwarna merah muda, dan
berkoloni (Wiwi, 2006). Panjang cangkang telur keong adalah 3 – 8 cm, lebar cangkangnya
adalah 2,5 – 6 cm, tinggi cangkangnya adalah 1,5 – 5 cm.
b. Ciri Khusus
Telur keong mulai mengeras pada stadia awal dan kadang transparan (telur keong mengandung
gelatin yang berfungsi seperti cangkang untuk melindungi telur keong dari benturan). Telur
keong memiliki warna merah muda diduga menunjukkan adanya kandungan komponen aktif
berupa pigmen alami yaitu karotenoid.

3. Bagian Telur dan Penjelasannya


- Cangkang: Berwaran agak transparan memiliki tekstur yang lunak. Berfungsi untuk melindungi
yolk. Bagian luarnya menghasilkan ptyalin sebagai perlekatan antartelur.
- Yolk: Telur keong mempunyai warna kemerahan sehingga tampak kontras dengan tanaman
hijau yang ditempeli, tujuannya agar kelihatan tidak mencolok untuk predator dari jarak yang
agak jauh
- Kutub animal: Kutub animal adalah kutub yang banyak mengandung sitoplasma
- Kutub vegetal: Kutub vegetal adalah kutub yang banyak mengandung yolk

NAMA SPESIES
Telur Katak (Rana sp.)
GAMBAR HASIL PENGAMATAN GAMBAR REFERENSI

(Rade, 2017).a

Keterangan Keterangan Min 5


1. Yolk 1. Yolk
2. Membran vitellin 2. Membran vitellin
3. Egg capsule 3. Egg capsule
4. Egg jelly 4. Egg jelly
5. Plasmalemma
PEMBAHASAN

1. Tipe Telur
Berdasarkan hasil pengamatan, telur katak memiliki jumlah yolk yang cukup banyak. Oleh karena
itu, tipe telur katak berdasarkan jumlah yolk merupakan tipe telur telolesital. Tipe telur telolesital
hampir sama dengan telur tipe megalesital. Telur telolesital memiliki jumlah yolk yang cukup
banyak, sehingga inti sel dari telur hampir terdesak ke luar sitoplasma, namun letak inti sel tidak
ekstrem seperti letak telur megalesital. Inti sel pada telur telolesital tidak terlalu dekat dengan
membran sel. Tipe telur berdasarkan penyebaran yolk merupakan tipe telur mesolesital. Telur
mesolesital memiliki yolk yang tidak tersebar merata. Penyebaran yolk tidak merata, yaitu kutub
vegetal mengandung lebih banyak yolk, sedangkan kutub anima mengandung lebih sedikit yolk.

2. Ciri Umum dan Ciri Khusus


a. Ciri Umum
Berdasarkan hasil pengamatan, telur katak memiliki diameter sekitar 1,7 mm, berbentuk bulat
kecil, bergerombol, dan berwarna putih hitam. Stadium kematangan gonad pada telur katak
dapat dilihat dari morfologi, perbedaan ukuran telur, dan adanya pigmentasi di permukaan
telur. Semakin tinggi stadium gonad, maka semakin tinggi pula pigmentasi di permukaannya
b. Ciri Khusus
Telur katak ditutupi oleh kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air.
Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur katak
bertumpuk di dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas lebih
dipertahankan. Telur katak tidak mempunyai cangkang tetapi mempunyai selaput lendir dan
kutub anima yang berpigmen. Di ovarium, terlihat pigmen hitam dan putih di kuningtelur.
Bagian hitam dari telur katak merupakan sel telur, sedangkan bagian putih merupakan lendir

3. Bagian Telur dan Penjelasannya


- Polus animalis: Polus animalis atau kutub animal merupakan kutub telur yang miskin akan
yolk, berpigmen dan berwarna hitam
- Polus vegetativus: Polus vegetativus atau kutub vegetal adalah kutub telur yang kaya akan yolk
dan berwarna putih kelabu
- Membran sel: Membran sel berfungsi melindungi inti telur yang terletak di bagian kutub
animal.
- Membran vitellin: Membran vitellin adalah selaput yang melindungi telur.
- Lapisan lendir: Lapisan lendir terdiri dari satu atau lebih lapisan lendir (jelly)
- Kapsul telur: Kapsul telur adalah struktur yang dibentuk oleh lapisan lendir dan lapisan
membran vitellin berfungsi melindungi telur dan memberikan dukungan bagi telur. Lapisan
jelly (lendir) akan mengembang jika terdapat dalam air dan membuat volumenya membesar
sehingga embrio di dalamnya terlindungi. Lapisan jelly jika tidak terdapat di air, maka mudah
mongering sehingga telur katak selalu diletakkan di dalam air. Udara masuk secara difusi
melalui lapisan jelly, melintasi membran melalui cairan perivitellin menuju embrio (melalui
kulit dan insang eksternal)
- Yolk (kuning telur): Yolk berfungsi sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi
embrio
NAMA SPESIES
Telur ayam negeri (Gallus gallus)
GAMBAR HASIL PENGAMATAN GAMBAR REFERENSI

(Yusuf, 2017)

Keterangan Keterangan Min 5


1. Yolk 1. Membran vitellin
2. Membran vitellin 2. Yolk
3. Thick albumin 3. Albumin
4. Thin albumin 4. Membran cangkang
5. Cangkang 5. Cangkang
6. Membran cangkang

PEMBAHASAN

1. Tipe Telur
Berdasarkan hasil pengamatan, telur ayam negeri memiliki jumlah yolk yang banyak dan yolk
terkonsentrasi di tengah telur dan tersebar merata, sehingga nukleus dan sedikit ooplasma terdesak
ke permukaan sel telur. Oleh karena itu, tipe telur ayam negeri berdasarkan jumlah yolk termasuk
tipe telur megalesital, yaitu jumlah yolk (neutoplasma) banyak. Tipe telur ayam negeri berdasarkan
penyebaran yolk termasuk tipe telur telolesital ekstrem, yaitu yolk terkonsentrasi di tengah telur dan
tersebar merata, sehingga nukleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel telur.
2. Ciri Umum dan Ciri Khusus
a. Ciri Umum
Berdasarkan hasil pengamatan, telur ayam negeri punya warna cangkang yang lebih
kecokelatan dibandingkan telur ayam kampung. Ukuran telur ayam negeri juga lebih besar
dibandingkan dengan telur ayam kampung. Telur ayam negeri memiliki kuning telur yang
berwarna kuning cerah. Telur ayam negeri umumnya memiliki panjang 12 cm dan lebar 4 cm.
Telur ayam negeri umumnya memiliki ukuran lebih besar dibandingkan telur ayam kampung
b. Ciri Khusus
Telur ayam negeri umumnya tidak memiliki keping germinal, karena telur ayam negeri bukan
hasil pembuahan oleh ayam jantan. Bakal embrio tidak dibuahi karena telur ayam negeri tidak
disiapkan untuk memperbanyak keturunan, namun hanya diambil telurnya saja untuk
dikonsumsi. Cangkang telur ayam negeri umumnya mempunyai pori yang lebih sedikit
daripada telur ayam kampung yang berfungsi untuk pertukaran udara.

3. Bagian Telur dan Penjelasannya


- Membran vitellin: Membran vitellin merupakan selaput membran primer yang dihasilkan oleh
telur itu sendiri dan berfungsi menyelimuti yolk (kuning telur). Membran vitellin terdiri atas
membrane vitellin intetna dan eksterna
- Yolk: Yolk berfungsi sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi embrio. Kuning
telur terdiri dari latebra, diskus terminalis, cincin/lingkaran konsentris dengan warna gelap dan
terang, serta dikelilingi oleh selaput vitelin. Kuning telur pada telur ayam kampong berwarna
kuning orange. Kuning telur umumnya mengandung protein, lipid, dan fosfolipid dengan
komposisi yang sangat bervariasi
- Kalaza: Kalaza merupakan tali berpilin yang menghubungkan ujung kuning telur dengan ujung
putih telur. Kalaza berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur (calon embrio) supaya
tidak goyang dan melindungi embrio agar terhindar dari benturan
- Albumin: Albumin berperan penting dalam perkembangan embrio yaitu melindungi embrio
dari mikroba patogen dan menyediakan pasokan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Albumin terdiri dari thin albumin dan thick albumin, yang keduanya
mengelilingi kuning telur dalam cangkang. Thin albumin merupakan albumin yang encer dan
berwarna bening, sedangkan thick albumin lebih kental dan berwarna bening kekuningan.
Albumin di telur ayam kampung jumlahnya banyak. Ukuran telur memengaruhi proporsi
kuning telur (yolk) terhadap putih telur (albumin), sehingga semakin kecil telur semakin tinggi
proporsi kuning terhadap putih telur yang mengakibatkan menurunnya daya tetas
NAMA SPESIES
Telur ayam kampung (Gallus gallus)
GAMBAR HASIL PENGAMATAN GAMBAR REFERENSI

(Yusuf, 2017)

Keterangan Keterangan Min 5


1. Thin albumin 1. Albumin
2. Thick albumin 2. Yolk
3. Yolk 3. Membran vitellin
4. Membran vitellin 4. Membran cangkang
5. Membran cangkang 5. Cangkang
6. Rongga udara
7. Cangkang

PEMBAHASAN

1. Tipe Telur
Berdasarkan hasil pengamatan, telur ayam kampung memiliki yolk yang berjumlah banyak dan
yolk terkonsentrasi di tengah telur dan tersebar merata, sehingga nukleus dengan sedikit
sitoplasma terdesak ke permukaan sel telur. Oleh karena itu, tipe telur ayam kampung adalah
megalesital karena memiliki jumlah yolk yang banyak dan telolesital ekstrem karena yolk
terkonsentrasi di tengah telur dan tersebar merata sehingga nukleus dengan sedikit sitoplasma
terdesak ke permukaan sel telur
2. Ciri Umum dan Ciri Khusus
a. Ciri Umum
Berdasarkan hasil pengamatan, telur ayam kampung punya warna cangkang yang lebih putih
dibandingkan telur ayam negeri. Ukuran telur ayam kampung juga lebih kecil dibandingkan
dengan telur ayam negeri. Telur ayam kampung beratnya sekitar 27 gram hingga 56 gram per
butir. Telur ayam kampung memiliki kuning telur yang berwarna lebih oranye dibandingkan
telur ayam negeri. Ciri umum telur ayam kampung adalah cangkang telur keras karena berasal
dari zat kapur dan memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai sifat yang dibawa oleh induknya
b. Ciri Khusus
Ciri khusus telur ayam kampung adalah cangkang telur ayam kampung berwarna putih dan
memiliki pori yang lebih banyak daripada telur ayam negeri yang berfungsi untuk pertukaran
udara. Telur bersifat fertil karena hasil pembuahan ayam jantan. Telur ayam kampung
berukuran lebih kecil daripada ayam negeri. Albumin telur ayam kampung jumlahnya lebih
banyak.

3. Bagian Telur dan Penjelasannya


- Kalaza: Kalaza merupakan tali berpilin yang menghubungkan ujung kuning telur dengan ujung
putih telur. Kalaza berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur (calon embrio) supaya
tidak goyang dan melindungi embrio agar terhindar dari benturan.
- Albumin: Albumin berperan penting dalam perkembangan embrio yaitu melindungi embrio
dari mikroba patogen dan menyediakan pasokan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Albumin terdiri dari thin albumin dan thick albumin, yang keduanya
mengelilingi kuning telur dalam cangkang. Thin albumin merupakan albumin yang encer dan
berwarna bening, sedangkan thick albumin lebih kental dan berwarna bening kekuningan.
Albumin di telur ayam kampung jumlahnya banyak. Ukuran telur memengaruhi proporsi
kuning telur (yolk) terhadap putih telur (albumin), sehingga semakin kecil telur semakin tinggi
proporsi kuning terhadap putih telur yang mengakibatkan menurunnya daya tetas
- Keping germinal: Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru
- Yolk: Yolk berfungsi sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi embrio. Kuning
telur terdiri dari latebra, diskus terminalis, cincin/lingkaran konsentris dengan warna gelap dan
terang, serta dikelilingi oleh selaput vitelin. Kuning telur pada telur ayam kampong berwarna
kuning orange.
- Membran vitellin: Membran vitellin merupakan selaput membran primer yang dihasilkan oleh
telur itu sendiri dan berfungsi menyelimuti yolk (kuning telur). Membran vitellin terdiri atas
membrane vitellin interna dan eksterna
NAMA SPESIES
Telur bebek (Anas sp.)
GAMBAR HASIL PENGAMATAN GAMBAR REFERENSI

(Yusuf, 2017)

Keterangan Keterangan Min 5


1. Albumin 1. Cangkang
2. Yolk 2. Membran cangkang
3. Keping germinal 3. Membran vitellin
4. Kalaza 4. Yolk
5. Membran vitellin 5. Albumin
6. Rongga udara
7. Cangkang
8. Membran cangkang

PEMBAHASAN

1. Tipe Telur
Berdasarkan hasil pengamatan, telur bebek memiliki yolk yang berjumlah banyak dan yolk
terkonsentrasi di tengah telur dan tersebar merata, sehingga nukleus dengan sedikit sitoplasma
terdesak ke permukaan sel telur. Oleh karena itu, tipe telur bebek adalah megalesital karena
memiliki jumlah yolk yang banyak dan telolesital ekstrem karena yolk terkonsentrasi di tengah dan
tersebar merata, sehingga nukleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel telur.
2. Ciri Umum dan Ciri Khusus
a. Ciri Umum
Telur bebek berbentuk oval, berukuran hampir sama dengan telur ayam dan lebih besar
daripada telur katak maupun telur keong. Cangkang telur bebek keras karena mengandung zat
kapur dan berwarna hijau tosca. Telur bebek memiliki pori-pori yang agak besar merata di
cangkangnya untuk pertukaran udara.
b. Ciri Khusus
Di dalam cangkang telur bebek, terdapat dua lapis selaput tipis yang disebut membran luar dan
membran dalam berwarna putih, di salah satu ujung selaput tidak menempel sehingga
terbentuk rongga udara yang berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio. Telur bebek itu
sendiri merupakan telur yang berasal dari bebek, yang mempunyai kadar air yang lebih tinggi
sehingga mempunyai warna yang lebih pekat. Di dalam sebutir telur bebek mentah terdapat
46% asupan selenium, 15% zat besi dan 22% kandungan fosfor. Proses penetasan telur bebek
juga memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan telur ayam. Telur tetas
mempunyai struktur tertentu dan dan masing-masing berperan penting untuk perkembangan
embrio hingga menetas .

3. Bagian Telur dan Penjelasannya


- Kalaza: Kalaza merupakan tali berpilin yang menghubungkan ujung kuning telur dengan ujung
putih telur. Kalaza berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur (calon embrio) supaya
tidak goyang dan melindungi embrio agar terhindar dari benturan.
- Albumin: Albumin berperan penting dalam perkembangan embrio yaitu melindungi embrio
dari mikroba patogen dan menyediakan pasokan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Albumin terdiri dari thin albumin dan thick albumin, yang keduanya
mengelilingi kuning telur dalam cangkang. Thin albumin merupakan albumin yang encer dan
berwarna bening, sedangkan thick albumin lebih kental dan berwarna bening kekuningan.
Albumin di telur ayam kampung jumlahnya banyak. Ukuran telur memengaruhi proporsi
kuning telur (yolk) terhadap putih telur (albumin), sehingga semakin kecil telur semakin tinggi
proporsi kuning terhadap putih telur yang mengakibatkan menurunnya daya tetas.
- Keping germinal: Keping germinal (zigot/sel embrio) merupakan calon individu baru
- Yolk: Yolk berfungsi sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi embrio. Kuning
telur terdiri dari latebra, diskus terminalis, cincin/lingkaran konsentris dengan warna gelap dan
terang, serta dikelilingi oleh selaput vitelin. Kuning telur pada telur ayam kampong berwarna
kuning orange. Kuning telur umumnya mengandung protein, lipid, dan fosfolipid dengan
komposisi yang sangat bervariasi.
- Membran vitellin: Membran vitellin merupakan selaput membran primer yang dihasilkan oleh
telur itu sendiri dan berfungsi menyelimuti yolk (kuning telur). Membran vitellin terdiri atas
membrane vitellin intetna dan eksterna
- Cangkang: Cangkang telur berfungsi menjadi pelindung utama telur. Bagian ini memiliki pori-
pori buat keluar-masuknya udara.
- Rongga udara: Rongga udara berfungsi asal oksigen bagi embrio.
NAMA SPESIES
Telur puyuh (Coturnix coturnix)
GAMBAR HASIL PENGAMATAN GAMBAR REFERENSI

(Tarkus, 2020).

Keterangan Keterangan Min 5


1. Thin albumin 1. Cangkang
2. Thick albumin 2. Membran vitellin
3. Yolk 3. Kalaza
4. Membran vitellin 4. Albumin (putih telur)
5. Kalaza 5. Yolk (kuning telur)
PEMBAHASAN

1. Tipe Telur
Berdasarkan hasil pengamatan, telur puyuh memiliki yolk yang berjumlah banyak dan yolk
terkonsentrasi di tengah telur dan tersebar merata, sehingga nukleus dengan sedikit sitoplasma
terdesak ke permukaan sel telur. Oleh karena itu, tipe telur puyuh berdasarkan jumlah yolk
termasuk tipe telur megalesital yaitu jumlah yolk (neutoplasma) banyak. Tipe telur puyuh
berdasarkan penyebaran yolk termasuk tipe telur telolesital ekstrem, yaitu yolk terkonsentrasi di
tengah telur dan tersebar merata, sehingga nukleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke
permukaan sel telur.
2. Ciri Umum dan Ciri Khusus
a. Ciri Umum
Berdasarkan hasil pengamatan, telur puyuh memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan
telur ayam negeri dan telur ayam kampung. Ukuran telur burung puyuh yaitu sepertiga dari
ukuran telur ayam. Bentuk telur lonjong, berukuran sedang, dan memiliki berat rata-rata 10-11
gram/butir. Cangkang telur tidak retak dan tidak mempunyai bercak kelabu yang merata di
permukaan telur. Struktur telur puyuh secara umum tidak berbeda dengan struktur telur ayam
yang terdiri dari 3 komponen pokok yaitu putih telur (58%), kuning telur (31%), dan kerabang
telur (11%).
b. Ciri Khusus
Bagian luar telur puyuh terdapat cangkang telur, kutub vegetal, dan kutub animal. Terdapat
bercak-bercak hitam di cangkang telur puyuh diakibatkan oleh pigmen dan kondisi lingkungan
tempat telur tersebut menetas. Telur burung puyuh tidak memiliki keratin (telurnya bersifat
elastis). Telur puyuh berukuran kecil, rata-rata beratnya 10-15 gram per butir. Warna telurnya
ada yang cokelat muda, biru, putih, dan kekuning-kuningan dengan bercak hitam, cokelat atau
biru. Kulitnya tipis sehingga mudah sekali pecah.

3. Bagian Telur dan Penjelasannya


- Membran vitellin: Membran vitellin merupakan selaput membran primer yang dihasilkan oleh
telur itu sendiri dan berfungsi menyelimuti yolk (kuning telur). Membran vitellin terdiri atas
membrane vitellin intetna dan eksterna.
- Yolk: Yolk berfungsi sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi embrio. Kuning
telur terdiri dari latebra, diskus terminalis, cincin/lingkaran konsentris dengan warna gelap dan
terang, serta dikelilingi oleh selaput vitelin. Kuning telur pada telur ayam kampong berwarna
kuning orange. Kuning telur umumnya mengandung protein, lipid, dan fosfolipid dengan
komposisi yang sangat bervariasi.
- Kalaza: Kalaza merupakan tali berpilin yang menghubungkan ujung kuning telur dengan ujung
putih telur. Kalaza berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur (calon embrio) supaya
tidak goyang dan melindungi embrio agar terhindar dari benturan.
- Albumin: Albumin berperan penting dalam perkembangan embrio yaitu melindungi embrio
dari mikroba patogen dan menyediakan pasokan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Albumin terdiri dari thin albumin dan thick albumin, yang keduanya
mengelilingi kuning telur dalam cangkang. Thin albumin merupakan albumin yang encer dan
berwarna bening, sedangkan thick albumin lebih kental dan berwarna bening kekuningan.
Albumin di telur ayam kampung jumlahnya banyak. Ukuran telur memengaruhi proporsi
kuning telur (yolk) terhadap putih telur (albumin), sehingga semakin kecil telur semakin tinggi
proporsi kuning terhadap putih telur yang mengakibatkan menurunnya daya tetas.
VII. Kesimpulan
1. Perbedaan tipe telur telolesital dan megalesital
Telur Telolesital Telur Megalesital

Telur ini memiliki jumlah yolk yang sangat Telur tipe ini berukuran besar karena
banyak, sehingga inti sel dari telur ini pun kandungan yolk-nya, contoh telur pisces,
hampir terdesak keluar sitoplasma reptil, dan aves (Nugroho, 2015).
(Nugroho, 2015).

Telolesital yaitu yolk hanya tersebar pada Telur megalesital adalah tipe telur yang
salah satu ujung atau kutub, kecuali di mempunyai jumlah yolk yang sangat
bagian blastidisc animal pole. Namun, banyak sehingga inti dengan sedikit
letak inti sel tidak ekstrem seperti letak ooplasma terdesak ke kutub animal
telur megalesital. Inti sel pada telur tipe ini (Nugroho, 2015).
tidak terlalu dekat dengan membran sel
(Nugroho, 2015).

2. Perbedaan Telur

Telur Ayam Telur ayam Telur


Pembeda Telur Bebek Telur Puyuh Telur Katak
kampung negeri Keong

Tipe Megalesital Megalesital Megalesital Megalesital Megalesital Telolesital dan


dan dan dan telolesital dan telolesital dan mesolesital.
telolesital telolesital ekstrem. ekstrem. isolesital.
ekstrem. ekstrem.
Ukuran Ukuran rata- Panjang 12 Ukurannya Berukuran Berukuran Berbentuk
rata : 5 cm cm dan lebar relative besar kecil seperti kecil bulat kecil
bera rata-rata 4 cm jika buah
35-40 gram dibandingkan kelengkeng
unggas
Warna Berwarna Cangkang Biru kehijauan Kerabang Merah muda Berwarna
putih cerah berwarna berwarna bening dan
hingga kuning warna coklat hitam di
kecoklatan kecoklatan tua, biru, putih bagian
dengan bintik- tengahnya
bintik hitam
Yolk Kental Berwarna Cukup besar, Telur Warna Berukuran
berwarna kuning dan berbentuk berwarna kemerahan, kecil dan
orange lebih jumlahnya bulat, berarna kuning segar jumlah berjumlah
jelas daripada banyak kuning karena yolknya dikit sedikit di
telur ayam kemerahan dan mengandung kutub animal,
leghorn, jumlahnya senyawa jumlah
menganduk banyak lutein dan yolknya
protein dan jumlahnya sedang
lemak yang banyak
banyak
Letak yolk Posisi yolk Posisi yolk Di kutub Tidak tepat Berada di Berada di
tidak tepat tidak tepat vegetal berada tengah tengah
berada di berada di ditengah
tengah tengah
Sifat Telur Fertile Infertile Fertile Fertile Fertile Fertile
Cangkang Berwarna Kerabang Warna biru Kerabang Cangkang Tidak
putih cerah berarna kehijauan dan berwarna telur keong bercangkang,
hingga kuning keras cokelat tua, lebih lunak namun
kecokelatan, kecokelatan, biru, putih dengan berlendir
banyak pori- banyak pori- dengan bitnik tekstur berwarna
pori sebagai pori sebagai hitam cunchy dan bening
keluar keluar warnanya
masuknya masuknya bening
udara udara

VIII. Daftar Pustaka


Hajar, S. (2019). Analysis of Financial Feasibility of Seed Chicken Businesses in Anas
Animal Husbandry in PengawuVillage, Tatanga Sub-District, Palu City. Agrotekbis,
7(6), 694–703.
Hidayat, N. (2011). Pengaruh Pemberian Kombinasi Tepung Keong Mas (Pomacea
Canaliculata) dan Tepung Paku Air (Azolla Pinnata) Terfermentasi terhadap Kadar
Kolesterol dan Warna Kuning Telur Pada Ayam Petelur Strain Isa Brown Periode
Layer. Malang: Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kurtini, T. K. (2014). Buku Ajar Produksi Ternak Unggas. Anugrah Utama Raharja.
Mahfud, Y. A. (2020). Perkembangan Hewan. Jakarta: Intimedia.
Mbajiorgu, C. A. (2014). Insight into egg weight and its impact on chick hatch-weight,
hatchability and subsequent growth indices in chickens-A review. Indian Journal of
Animal Research, 48(3), 209-213.
Nugroho, R. A. (2015). Buku Ajar Reproduksi Perkembangan Hewan. Universitas
Mulawarman Press.
Rade, J. (2017). The Life Cycle of a Pacific Tree Frog.
Romanoff, A. L. (1975). The Avian Egg. 2nd Ed. . New York: John Wiley and Sons, Inc. .
Sodak, F. (2011). Karakteristik fisik dan kimia telur ayam arab pada dua peternakan di
Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur. Bogor: Departemen Ilmu Produksi dan
Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Suprijatna, E. U. (2005). Ilmu Dasar Ternak Unggas. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tarkus, D. E. (2020). Implementasi Metode Recurrent Neural Network pada
Pengklasifikasian Kualitas Telur Puyuh. Jurnal Teknik Informatika, 15(2), 137–144.
Widiyaningrum, P. L. (2016). Egg Production and hatchability of local ducks under semi
intensive vs extensive managements. Journal of the Indonesian Tropical Animal
Agriculture , 41(2), 77-82.
Wiwi. (2006). Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.
Yusuf. (2017). Pengaruh Berbagai Konsentrasi Garam dalam Pembuatan Telur Asin dari
Berbagai Jenis Telur Terhadap Nilai Organoleptik Sebagai Sumber Belajar. Malang:
Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

IX. Lampiran
- Laporan sementara
- Lampiran abstrak jurnal
- Foto hasil pengamatan

Surakarta, 26 April 2022


Asisten Praktikan

Zazan Arindias Sekar Wahyu


NIM. K4318069 NIM. K4319077

Anda mungkin juga menyukai