Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS DAN SINTESIS HASIL STUDI INTERNASIONAL PENDIDIKAN FISIKA

Effect of Learning Module with Setting Contextual Teaching and Learning to Increase the
Understanding of Concepts
(Pengaruh Modul Pembelajaran dengan Setting Contextual Teaching and Learning terhadap Peningkatan
Pemahaman Konsep)

Disusun oleh :
Rida Ramdani (19822003)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2022
Identitas
Judul : Pengaruh Modul Pembelajaran dengan Setting Contextual Teaching and Learning terhadap
Peningkatan Pemahaman Konsep
Penulis : Putu Yulia Angga Dewi a, Kadek Hengki Primayana
Alamat : SMA Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

DOI : 2684-9240

A. Latar Belakang
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah cara penyajian bahan
pelajaran dengan menghadapkan siswa pada masalah-masalah yang harus dipecahkan atau
diselesaikan guna mencapai tujuan pendidikan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Komalasari, yaitu “Pembelajaran kontekstual
berpengaruh signifikan terhadap keterampilan kewarganegaraan karena bermakna bagi siswa
dan mengembangkan pembelajaran bermakna untuk mengembangkan berpikir kritis dan
keterampilan partisipatif siswa dalam kehidupan sehari-hari” Artinya penerapan pembelajaran
kontekstual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan masyarakat dalam
menghadapinya karena merupakan hal yang wajar bagi siswa dan mengembangkan
pembelajaran demokratis yang bermakna untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dan partisipatif siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa perbandingan antara pembelajaran dan
metode konvensional dengan metode pembelajaran inovatif dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa dilaporkan oleh penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Blended Learning
Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sukasada Tahun
Pelajaran 2013/2014 Tahun Akademik" oleh Cristina ( 2014). Terdapat peningkatan nilai rata-
rata pemahaman konsep siswa yang belajar menggunakan model Blanded Learning berbeda
dengan nilai rata-rata pemahaman konsep siswa yang belajar menggunakan model
pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran dalam
proses pembelajaran memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap pencapaian pemahaman
konsep siswa.
Model Pembelajaran Kontekstual adalah pembelajaran yang membantu guru
mengasosiasikan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa
untuk membuat hubungan antara pengetahuan mereka dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual telah
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa dalam kelompok atau bekerja
sama untuk mengembangkan dan mengintegrasikan suatu masalah fisika.

B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dimana satu atau lebih variabel
dimanipulasi dalam kelompok eksperimen. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan
kelompok kontrol (yang tidak dimanipulasi). Dalam penelitian ini tidak semua variabel dan
kondisi eksperimen dapat dikontrol dengan ketat, dengan kata lain tidak mungkin untuk
memanipulasi semua variabel yang relevan, sehingga penelitian ini dikategorikan sebagai
eksperimen semu atau eksperimen semu.
Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan desain pretest-posttest non-equivalent
control groups design. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini akan digunakan satu
kelompok sebagai kelompok eksperimen dan satu kelompok sebagai kelompok kontrol.
Pengujian hipotesis menggunakan uji F melalui analisis varians. Kriteria pengujian perbedaan
signifikan jika harga Fhitung > Ftabel, dengan Ftabel diperoleh dari tabel distribusi F dengan
taraf signifikansi 5%. Uji F dalam analisis varians hanya memberikan indikasi perbedaan rata-
rata populasi. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Untuk mengetahui
seberapa besar perbedaan derajat tersebut, sebagai tindak lanjut ANAVA menguji signifikansi
skor rata-rata antar kelompok dengan menggunakan Least Significant Deference (LSD).
Tingkat signifikansi (0,05), N = jumlah sampel total, a = jumlah kelompok, n = jumlah
sampel dalam kelompok, dan MSE = Mean Square Error. Kriteria uji yang digunakan adalah
perbedaan rerata antar kelompok jika signifikan.
C. Subjek Penelitian
Siswa SMA Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan dengan menjelaskan apa yang dimaksud
dengan prinsip efektif dan prinsip behaviorisme dan holisme[. Metode langsung menghasilkan
pemahaman konsep sains yang sebanding dalam waktu pengajaran yang kurang lebih sama.
Memperoleh perbedaan antara mode instruksional tidak signifikan secara statistik dalam
variasi alami yang diamati dari siswa, guru dan ruang kelas.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pembahasan hasil penelitian dan pengujian hipotesis berisi pemahaman konsep siswa
kelas pada kelompok kelas siswa yang difasilitasi oleh modul pembelajaran yang berisi
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan kelas kelompok model pembelajaran langsung
(MPL).

F. Hasil Penelitian yang Diperoleh


hasil penelitian dan pengujian hipotesis berisi pemahaman konsep siswa kelas pada
kelompok kelas siswa yang difasilitasi oleh modul pembelajaran yang berisi Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan kelas kelompok model pembelajaran langsung (MPL).
Sebelum diberikan perlakuan pada masingmasing kelompok, kedua kelompok siswa
difasilitasi dengan modul pembelajaran dengan kelompok CTL dan MPL, siswa terlebih
dahulu diberikan gengsi. Berdasarkan analisis data deskriptif diketahui bahwa terdapat
perbedaan rata-rata skor pretest pada kelompok siswa yang difasilitasi pembelajaran modul
dengan kelompok CTL dan MPL. Nilai rata-rata pretest kelompok siswa yang difasilitasi
modul pembelajaran bermuatan CTL lebih tinggi dari rata-rata pretest kelompok MPL.
Perbedaan ini tidak terlalu signifikan karena nilai rata-rata pretest kelompok siswa yang
difasilitasi oleh modul pembelajaran bermuatan CTL dan nilai rata-rata pretest kelompok
MPL.
Berdasarkan hasil pretest dan posttest dapat dilihat perbedaan peningkatan skor rata-rata
pemahaman konsep fisika pada kedua kelompok atau data skor rata-rata gain ternormalisasi
yang disajikan pada Tabel 4.7. Skor perolehan ternormalisasi kelompok siswa yang difasilitasi
oleh modul pembelajaran bermuatan CTL lebih tinggi daripada skor perolehan ternormalisasi
kelompok MPL. Gain score ternormalisasi yang dicapai oleh kelompok siswa yang difasilitasi
oleh modul pembelajaran dengan setting CTL sebesar 0,71, sedangkan gain score
ternormalisasi yang dicapai oleh kelompok MPL adalah 0,43. Berdasarkan hasil uji ANAVA
satu arah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh model pembelajaran terhadap
pemahaman konsep fisika siswa memiliki nilai statistik F = 114.989 dengan signifikansi
0,000. Angka signifikansi ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Secara statistik, hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa MPCTL dan MPL berbeda nyata dalam pencapaian
pemahaman konsep fisika.
Besarnya perbedaan rata-rata antar kelompok belajar dapat diketahui dengan melakukan
analisis LSD. Hasil perhitungan LSD untuk kelompok MPCTL dan kelompok MPL adalah
2,31 dengan 17.535, dimana > LSD. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dinyatakan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata pemahaman konsep fisika
kelompok MPCTL dan skor rata-rata pemahaman konsep fisika kelompok MPL.
G. Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan
Model pembelajaran CTL siswa akan dapat mengasosiasikan pelajaran yang disajikan
dengan kehidupan nyata sehingga semakin memperkuat keterlibatan siswa dalam materi
yang diajarkan
Kelemahan
Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan
memperhatikan beberapa faktor lain sebagai moderator yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran kontekstual dan model pembelajaran terhadap peningkatan pemahaman
siswa di kelas multimedia. Faktor yang dimaksud antara lain motivasi berprestasi, sosial
ekonomi, iklim atau belajar, gaya belajar, dan sebagainya.

H. Ide atau Gagasan


Guru disarankan untuk memaksimalkan modul pembelajaran dengan menetapkan
pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran fisika dan guru membutuhkan anggota dengan
intensitas tinggi dalam proses pembelajaran untuk indikator pemahaman kelompok yang
masih dalam kategori rendah, karena menerapkan model pembelajaran CTL siswa akan dapat
mengasosiasikan pelajaran yang disajikan dengan kehidupan nyata sehingga semakin
memperkuat keterlibatan siswa dalam materi yang diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai