METODOLOGI
yang mencari sebuah makna, pengertian, atau pemahaman suatu fenomena dengan
terlibat langsung atau tidak langsung dengan objek yang diteliti. Metodologi ini
(hlm. 328).
metode wawancara yang dilakukan dengan dokter spesialis kulit dan dua penderita
eksim, Focus Group Discussion (FGD) oleh 6 penderita eksim, dan juga disertai
3.1.1. Wawancara
Menurut Yusuf (2014), wawancara adalah proses interaksi antara pewawancara dan
yang di wawancara untuk mendapatkan suatu informasi secara langsung (hlm. 372).
Wawancara penulis lakukan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah
Sakit Eka Hospital dan dua orang penderita eksim. Tujuan penulis melakukan
wawancara adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyakit eksim, dan
47
Hasil Wawancara:
1. Dr. Elly Esther Christy Oroh, Sp.KK selaku doker spesialis kulit dan
kelamin
Wawancara dengan dr. Elly Esther Christy Oroh, Sp.KK selaku dokter
dokter kulit yang sering menangani kasus penyakit kulit alergi imunologi
dan kambuhan. Kambuhan ini ada faktor pencetusnya yang bisa muncul
48
dari makanan, cuaca tertentu, debu, dan lain-lainnya. Setiap orang
tidak bisa dikatakan sebagai penyakit yang umum, namun cukup banyak
usia lanjut. Tentu gambaran eksim pada anak-anak berbeda pada gambaran
eksim pada usia lanjut. Eksim ini tidak menular, tapi menurun secara
yang paling berat adalah infeksi sekunder dengan bakteri, jamur, atau
virus. Jadi orang-orang yang dengan bakat kulit eksim itu mudah terinfeksi
segi gatal contohnya dengan psoriasis vulgaris yang tidak bersifat gatal
tapi hanya rasa panas, sedangkan eksim itu gatal. Kemudian eksim
seperti lipatan siku, lipatan leher, belakang lutut, dan bokong. Pada bayi
biasanya di daerah wajah, dan terkadang bisa berlanjut sampai usia remaja.
11
Penurunan sifat genetik dari orang tua ke anak (KBBI).
49
Sedangkan psoriasis itu pada daerah tubuh yang mudah terkena benturan
seperti siku, punggung jari-jari tangan, lutut, bokong, tapi bisa juga
Dr. Elly Ester mengatakan bahwa eksim bisa dideteksi secara dini
karena eksim cenderung bisa menyerupai penyakit kulit yang lain. Akan
tetapi, yang sering terjadi adalah eksim terus dianggap jamur dan
menyebabkan pasien membeli obat sendiri (obat jamur) dan tidak sembuh-
sembuh karena ditangani dengan cara yang salah. Eksim dan jamur pun
berbeda. Jamur terjadi pada orang yang suka berkeringat dan juga
diketahui oleh penderitanya karena penyakit ini akan kambuhan jadi bukan
akan menghindari sehingga tidak kambuhan. Jadi eksim ini bukan suatu
penyakit yang tidak bisa disembuhkan tapi penyakit yang bisa dikontrol.
penting untuk masyarakat yang menderita eksim untuk tahu cara dalam
50
2. Wawancara dengan Alfiah Ainun selaku penderita eksim
sudah menderita sejak ia SMP yaitu pada tahun 2013. Ia mengalami eksim
di tangan bagian siku, kaki, dan juga muka. Menurutnya tingkat keparahan
jauh lebih parah daripada apa yang ia derita. Alfiah mengatasi eksimnya
beberapa bulan. Setelah itu ia hanya membeli obat dari apotek, karena ia
merasa obat yang ia beli sudah cukup mengobati tanpa harus ke dokter.
51
Menurut Alfiah di Indonesia sendiri masih kurang infromasi
eksim, tapi menurutnya lebih baik yang praktis dan digital seperti e-book
atau website.
52
mengalaminya di bagian leher, belakang telinga, lipatan tangan, lipatan
tinggi.
Ulla berkata bahwa eksim yang paling parah ia alami ada di mata
kaki. Jika sedang kambuh ia suka menggaruk area tersebut tanpa sadar
hingga berdarah. Dulu ia sempat rutin untuk cek ke dokter, namun lama-
eksimnya agar tidak stress dan nanti eksimnya akan hilang dengan
sendirinya. Akan tetapi, ia tetap memilih produk sabun dan lotion yang
tertentu, dan duduk dengan posisi tertentu menjadi tidak nyaman dan yang
paling menyakitkan adalah ketika mandi karena luka yang terkena air
menjadi perih.
53
Menurut Ulla, informasi mengenai eksim masih sulit didapatkan. Ia
Menurutnya buku digital adalah media yang cocok untuk digunakan di era
4. Kesimpulan Wawancara
54
3.1.2. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) dilakukan oleh 6 orang penderita eksim berumur
18-22 tahun. Enam orang tersebut terdiri dari 5 perempuan dan 1 laki-laki yaitu
keluarganya memiliki riwayat penyakit asma. Eksim yang dialaminya baru muncul
ketika SMP. Saat itu ia tidak mengetahui harus apa. Akhirnya ke dokter dan diberi
saja untuk kontrol eksimnya. Setelah itu Olala yang berumur 18 tahun menceritakan
bahwa seluruh keluarganya memiliki gen asma dan alergi sehingga ia rentan
terkena. Eksim yang dialaminya termasuk eksim basah, dan sampai sekarang masih
sering kambuh. Dulu ia rajin ke dokter dan menggunakan obat minum dari dokter,
55
tetapi ia terkena efek samping dari obat minumnya tersebut. Ia memiliki kelainan
awalnya ia mengalami luka di kaki saat SMA. Lama-kelamaan lukanya itu digaruk
dan tambah besar. Awalnya Oliv bingung dengan penyebab lukanya ini, kemudian
dokter dan katanya lukanya itu merupakan eksim dan kemudian diberi obat steroid,
dengan cara mengatur pola makan dan tidak menggunakan obat sama sekali.
Awalnya dengan ia tidak memakai obat, eksimnya menjadi semakin parah, tapi
makin lama semakin ia ketat menjalani dietnya semakin sembuh eksimnya dan
menceritakan bahwa awalnya eksim yang ia derita mulai mucul saat masih SD dan
muka yang ia kira adalah cacar, namun ketika cek ke dokter ternyata itu adalah
eksim. Kemudian saat kuliah kambuh lagi, kata dokter karena terlalu banyak
eksim yang dideritanya awalnya muncul saat SMP di lengan kiri dan kanan.
Kemudian saat kuliah muncul di muka. Awalnya ia kira jerawat dan diberi obat
jerawat, namun kemudian makin parah dan akhirnya ke dokter dan ternyata eksim.
56
yang ia derita memang merupakan keturunan dari keluarga karena ada keluarganya
yang menderita eksim dan juga asma. Awalnya muncul saat SMP di tangan. Setelah
itu ke dokter dan katanya eksim karena alergi makanan dari seafood. Sempat
sembuh namun saat kuliah kambuh lagi karena stress tetapi tidak pernah ke dokter.
Ia hanya menggunakan lotion dari apotek saja yang merknya Inerson, Sebamed,
dan Cerave.
Semua peserta FGD mengaku tidak pernah medapatkan informasi yang jelas
dari dokter ataupun mendapatkan informasi lengkap dari brosur dan website.
Menurut beberapa peserta informasi yang paling lengkap adalah dari Instargram
mengenai ecsecussion diet dan tidak ada penjelasan mengenai cara mengontrol
eksim dari segi penggunaan lotion dan sebagainya. Kalau Oliv mengaku ia sangat
yang ada di @seputareksim. Berbeda dengan Oliv, Olala tidak terbantu dengan
informasi yang ada di @seputareksim karena ia tidak sanggup mengikuti diet yang
ada di @seputareksim dan tidak ada alternatif cara menangani eksim selain dengan
didiagnosa bahwa dirinya mengalami eksim dan diresepkan obat tanpa dijelaskan
cara mengontrolnya seperti apa. Kalau Mayang hanya pernah mendapat informasi
57
Amerika. Selain Oliv, Olala, dan Mayang, peserta FGD lainnya belum pernah
buku biasa karena zaman sekarang segala hal lebih mudah diakses secara digital.
Mereka pun sangat tertarik dan sangat senang jika ada buku dengan informasi
lengkap mengenai eksim. Semua peserta merasa bahwa buku yang menarik untuk
umur-umur mereka adalah yang bernuansa cerah dan fresh dan dipenuhi dengan
ilustrasi. Menurut mereka buku yang hanya berisikan foto akan terasa
antara illustrasi dan foto, namun Olala berkata bahwa menurutnya lebih cocok
ilustrasi saja karena dirinya sendiri yang mengalami eksim terkadang masih merasa
jijik ketika melihat foto eksim. Jadi takutnya kalau menunjukan foto akan terlalu
sensitif ke beberapa orang. Mereka menyarankan bahwa isi dari e-book tersebut
berisi penyebab, pencegah, definisi, sesuatu yang positif mengenai eksim, jenis, dan
58
3.1.3. Studi Eksisting
(https://vulcanpost.com/559171/simple-itch-kickstarted-singapores-first-ever-teenage-
eczema-campaign/, n.d.)
The Eczema Pocketbook adalah buku saku yang dibuat dari kolaborasi
mengenai eksim dalam bentuk buku saku. Buku ini antara lain berisi
mengolah stres, dan juga tips mengatasi eksim yang terjadi karena
keringat. Menurut penulis, visual dari buku ini sudah tepat dengan target
terbatas.
59
Gambar 3.6. Isi Buku Saku Eksim
(https://www.parkablogs.com/content/book-review-sick-rose-disease-and-art-of-
60
Buku ilustrasi ini adalah buku yang berisikan tentang pernyakit-penyakit
ini ditulis oleh Richard Barnett dan diterbitkan pada tanggal 31 May 2014
penyakit secara realistis dan sangat detil seperti yang ditunjukkan pada
buku ini masih menarik untuk dibaca dan gaya ilustrasi yang realistis
detil.
61
Gambar 3.8. Isi Buku The Sick Rose
(https://www.parkablogs.com/content/book-review-sick-rose-disease-and-art-of-
(https://www.goodreads.com/book/show/23415260-88-love-life, n.d.)
62
#88 Love Life adalah buku ilustrasi yang diterbitkan di Indonesia yang
ilustrasi yang lucu dan menarik. Pemilihan warna feminim yang mencolok
juga membuat buku ini menarik untuk kalangan perempuan remaja dan
juga dewasa muda seperti yang ditunjukkan gambar 3.10 dan 3.11.
(https://id.pinterest.com/nana4287/88-love-life/, n.d.)
63
3.1.4. Studi Referensi
1. My Name Is Girl
(https://www.amazon.com/My-Name-Girl-Illustrated-Female/dp/1849498008, n.d.)
My Name is Girl adalah buku ilustrasi yang diterbitkan pada tahun 2016
ilustrasi yang sederhana. Buku ini dibuat oleh Nina Cosford yang
ini cocok untuk pembaca remaja dan dewasa muda perempuan karena
ditampilkan dengan sederhana namun dengan warna yang cerah dan juga
menarik. Cara penyampaian isi buku ini juga menarik dengan lebih banyak
ini merupakan visual journal yang ditulis tangan. Hal ini menunjukkan
kesan buku yang ringan dan tidak formal sehingga pembacanya juga
merasa lebih ringan ketika membaca buku ini. Warna yang digunakan
64
merupakan warna-warna cerah seperti pink, merah, biru muda, dan lain-
lain dengan latar warna yang sederhana yaitu putih seperti yang
(https://www.amazon.com/My-Name-Girl-Illustrated-Female/dp/1849498008, n.d.)
Menurut Landa (2014), dalam perancangan sebuah proyek terdapat 5 fase, yaitu
65
1. Orientation
wawancara dan FGD kepada penderita eksim berumur 15-25 tahun dan juga
yang ada.
2. Analysis
Di tahap ini, dilakukan analisis dari data permasalahan yang ada (hlm. 78).
Penulis melakukan tahap analysis dari data yang ada. Di tahapan ini juga
ditentukan media yang tepat dalam membuat perancangan ini sebagai solusi
3. Conception
Di tahap ini, dibuat konsep desain. Konsep desain adalah sebuah fondasi dari
sebuah desain yang akan memandu dalam perancangan desain (hlm. 82).
4. Design
ide-ide penulis menjadi sebuah desain yang terstruktur dan juga membuat
beberapa alternatifnya.
66
5. Implementation
dengan mengaplikasikan ebook yang telah penulis buat kepada target market
67