Basic Video Bejoktefa
Basic Video Bejoktefa
VIDEOGRAPHY
Yonathan Andreas
@bejoktefa
XF 16 mm F1.
X-T4 DJI RSC2 ND H&Y Revoring
XF 23mm F1.
XF 56mm F1.2 APD
EQ
4
E-M
BASIC VIDEOGRAPHY
1 2 3 4 5
1,2,3,4,5
Shot / Sequence
Extreme Close Up
Close up
Medium Close Up
Medium Shot
Wide Shot
composition
fi
Rule of third
Rule of third
One Point Perspective Subjek diletakan pada tengah frame
One Point Perspective
One Point Perspective
Looking / Leading Room Ruang kosong antara mata subjek dan
tepi dari frame yang besebrangan. Biasanya komposisi frame ini
digunakan untuk menentukan frame selanjutnya melalui ruang
kosong dalam frame.
Leading room
Golden Ratio, dibagi menjadi dua bagian dan bagian yang lebih
panjang (a) dibagi dengan bagian yang lebih kecil (b) sama
dengan jumlah dari (a) + (b) dibagi dengan (a), yang hasilnya sama
dengan 1.618.
Golden Ratio
Leading lines merupakan garis yang membentang
dari objek ke objek lain. Tujuanya untuk menarik
perhatian pada objek utama ke objek lainnya.
Leading lines
Balance keseimbangan merupakan cita rasa seorang
kameraman dalam membingkai subjek beserta
komponen/elemen visual lainnya dalam sebuah frame.
Balance
Diagonal / Segitiga Sering dikatakan bahwa segitiga
dan diagonal menambahkan ‘ketegangan dinamis’
pada sebuah frame
Shape
Framing Teknik komposisi harus diperhatikan dengan
baik dalam sinematogra . Dengan komposisi yang
sesuai, tepat, dan seimbang mampu menghasilkan
gambar berupa lm yang berkualitas tinggi.
fi
fi
Frame
Frame in Frame Dengan teknik frame in frame, kita
sedang membuat sebuah komposisi dengan
mengarahkan atau menuntun mata untuk
memperhatikan apa yang ada didalam
sebuah “frame” dengan mengesampingkan apa yang
ada di luar “frame”.
Frame in Frame
DEPTH OF FIELD Merupakan jangkauan jarak di
depan lensa di mana obyek dapat terlihat dengan
focus yang baik.
Depth of eld
fi
BASIC VIDEOGRAPHY
High Angle
High Angle
Posisi kamera lebih tinggi diatas mata, sehingga kamera harus
menunduk untuk mengambil subyek.
Low Angel
Posisi kamera di bawah ketinggian mata, sehingga kamera harus Low Angle
mendongak untuk merekam gambar subyek.
Crazy Angle
Kebalikan dari Top Shot, saat pengambilan gambar diambil dari
bawah objek
Crazy angle
A B
o
0 180
o
Camera Camera 3
Camera 1
90
2
BASIC VIDEOGRAPHY
60 FPS
One Second
24 FPS
Shutter Speed Shutter speed atau kecepatan rana adalah nilai yang menyatakan durasi waktu rana terbuka dan
mengakibatkan sensor terekspos cahaya.
Semakin cepat kecepatan rana, semakin sedikit pula cahaya yang masuk. Karena itu, agar bisa
menggunakan kecepatan rana yang tinggi, kamu harus mengompensasi exposure dengan
menggunakan lensa dengan aperture lebar, menambah cahaya yang ada, atau dengan menaikkan
ISO.
Semakin cepat kecepatan rana, semakin sedikit pula kuantitas motion blur yang akan kamu dapat.
Hal ini berlaku sebaliknya.
Kecepatan rana memengaruhi dua hal: jumlah cahaya yang masuk dan kuantitas motion blur.
ALL - Intra
Larger le sizes
AUDIO BITRATE Long GOP
LPCM (Linear Pulse Code Modulation) Smaller le sizes
jumlah bit per detik selama pemutar video,
semakin tinggi bitrate, semakin baik
AAC (Advanced Audio Coding )
kualitanya
fi
fi
fi
fi
FHD 25P | MOV;MP4 | H.264 | 25/30 Fps = sinematic 25 Fps, 30 Fps = 1/50 - 1/60
AAC;LPCM | Long GOP 50/60/120Fps = Slow Motion 50 Fps, 60 Fps = 1/100 - 1/120
4K25P | H.265 | LPCM | ALL-Intra / 25/30 Fps = sinematic 25 Fps, 30 Fps = 1/50 - 1/60
Long GOP 50/60/120Fps = Slow Motion 50 Fps, 60 Fps = 1/100 - 1/120
Bitrate 400Mbps
DR 400 - 200
Media Social
DR 200
FPS 60
WB - Kelvin
DR 400
FLOG
FPS 25 / 60
WB - Kelvin
SELESAI
TERIMA KASIH KAK!