BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak Negara berkembang terutama
disebabkan oleh perdarahan persalinan, eklamsia, sepsis, dan komplikasi keguguran.
Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat
dicegah melalui upaya pencegahan yang efektif. Asuhan kesehatan ibu selama dua dasawarsa
terakhir terfokus kepada : keluarga berencana untuk lebih mensejahterakan anggota
masyarakat. Asuhan neonatal trfokus untuk memantau perkembangan kehamilan mengenai
gejala dan tanda bahaya, menyediakan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi.
Asuhan pasca keguguran untuk penatalaksaan gawat darurat keguguran dan komplikasinya
serta tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti ilmiah
menunjukan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan salah satu
upaya efektif untuk mencegah kesakitan dan kematian. Penatalaksanaan komplikasi yang
terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan. Dalam upaya menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan
komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis
komplikasi dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan
penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berada menurut derajat keadaan dan
tempat terjadinya.
Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu, khususnya ibu
hamil. Tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami kegawatdaruratan dan sampai pada akhirnya
tak dapat terselamatkan yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya angak kematian ibu
dan anak. Akan tetapi hal tersebut dapat diminimalisir dengan asuhan persalinan.
Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting pada ibu selama
persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah proses persalinan, membuat ibu
lebih yakin untuk menjalani proses persalinan serta untuk mendeteksi komplikasi yang
mungkin terjadi selama persalinan dan ketidaknormalan dalam proses persalinan.
Dalam makalah ini membahas teoritis Asuhan Persalinan Normal dan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Asuhan Persalinan Normal.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana landasan teoritis Asuhan Persalinan Normal dan asuhan keperawatan pada
pasien dengan Persalinan Normal?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu mahasiswa dalam memahami secara umum konsep dari Asuhan Persalinan
Normal.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan persalinan normal.
b. Mampu menemukan masalah keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
D. MANFAAT
1. Pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawatan memahami asuhan keperawatan yang tepat
terhadap pasien dengan Asuhan Persalinan Normal.
2. Perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien dengan
kasus Asuhan Persalinan Normal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan yaitu
janin, plasenta dan selaput ketuban keluar dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Farrer,1999).
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan
premature atau postmatur), mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4
jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya, mempunyai janin tunggal dengan presentase
puncak kepala, terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi, plasenta lahir
normal. Menurut Mochtar (1998), Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin + uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain.
Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan dimulai (inpartu) pada saat
uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.
(http://nandarnurse.blogspot.com/2013/05/asuhan-keperawatanlaporan
pendahuluan.html#axzz2zdDKGCtt).
B. ANATOMI FISIOLOGI
1. Uterus
Uterus berbentuk seperti buah pir yang sedikit gepeng kearah muka belakang,
ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.Dindingnya terdiri dari otot-otot polos.
Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar 5,25 cm dan tebal dinding 1,25 cm.
Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksi.Uterus terdiri dari fundus
uteri, korpus dan serviks uteri.Fundus uteri adalah bagian proksimal dari uterus, disini kedua
tuba falopii masuk ke uterus.Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar, pada kehamilan
bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang.Rongga yang terdapat
di korpus uteri disebut kavum uteri. Serviks uteri terdiri atas pars vaginalis servisis uteri dan
pars supravaginalis servisis uteri. Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis
servikalis.
Secara histologis uterus terdiri atas tiga lapisan :
1) Endometrium atau selaput lendir yang melapisi bagian dalam
2) Miometrium, lapisan tebal otot polos
3) Perimetrium, peritoneum yang melapisi dinding sebelah luar.
Endometrium terdiri atas sel epitel kubis, kelenjar-kelenjar dan jaringan dengan banyak
pembuluh darah yang berkelok.
Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid
pada seorang wanita dalam masa reproduksi.Dalam masa haid endometrium sebagian besar
dilepaskan kemudian tumbuh lagi dalam masa proliferasi dan selanjutnya dalam masa
sekretorik.Lapisan otot polos di sebelah dalam berbentuk sirkuler, dan disebelah luar
berbentuk longitudinal.Diantara lapisan itu terdapat lapisan otot oblik, berbentuk anyaman,
lapisan ini paling penting pada persalinan karena sesudah plasenta lahir, kontraksi kuat dan
menjepit pembuluh darah.Uterus ini sebenarnya mengapung dalam rongga pelvis dengan
jaringan ikat dan ligamentum yang menyokongnya untuk terfiksasi dengan baik.
2. Tuba Falopii
Tuba falopii terdiri atas :
1) Pars intersisialis, bagian yang terdapat pada dinding uterus.
2) Pars isthmika, bagian medial tuba yang seluruhnya sempit.
3) Pars ampularis, bagian yang berbentuk saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi.
4) Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbrae.
3. Fimbrae
Fimbrae penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur kemudian disalurkan ke dalam
tuba.Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian dari
ligamentum latum.Otot dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam) otot longitudinal dan
otot sirkuler.Lebih ke dalam lagi didapatkan selaput yang berlipat-lipat dengan sel-sel yang
bersekresi dan bersilia yang khas, berfungsi untuk menyalurkan telur atau hasil konsepsi ke
arah kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran silia tersebut.
4. Ovarium
Ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang sekitar 4 cm, lebar
dan tebal kira-kira 1,5 cm. Setiap bulan 1-2 folikel akan keluar yang dalam perkembangannya
akan menjadi folikel de Graaf.
(Hanifa W dkk, 1992).
C. ETIOLOGI
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanya
merupakan teori – teori kompleks antara lain :
1. Teori penurunan hormon
Terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron pada 1-2 minggu sebelum partus
dimulai. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
D. PROSES PERSALINAN
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
1. Kala I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu dibagi menjadi 2 fase yaitu :
1) Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara
bertahap. Pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan biasanya berlangsung dibawah 8 jam.
2) Fase aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat/
memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40
detik atau lebih. Serviks membuka dari 3 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau
lebih perjam dan terjadi penurunan bagian terbawah janin. Dapat dibedakan menjadi tiga fase
:
Ø Akselerasi : pembukaan dari 3 cm menjadi 4 cm yang membutuhkan waktu 2 jam
Ø Dilatasi maksimal : pembukaan dari 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 2 jam
Ø Deselarasi : pembukaan menjadi lambat, dari 9 menjadi 10 cm dalam waktu 2 jam
Fase – fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian,
akan tetapi pada fase laten, fase aktif deselerasi akan terjadi lebih pendek. Mekanisme
membukanya serviks berbeda antara pada primigravida dan multigravida. Pada premi osteum
uteri internum akan membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis
baru kemudian osteum uteri eksternum membuka. Pada multigravida osteum uteri internum
sudah sedikit terbuka. Osteum uteri internu dan eksternum serta penipisan dan pendataran
terjadi dalam saat yang sama.
2. Kala II
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala dua dikenal juga sebagai kala pengeluaran. Ada beberapa tanda
dan gejala kala dua persalinan :
Ibu merasakan keinginan meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan atau vaginanya.
Perineum terlihat menonjol
Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
Peningkatan pengeluaran lender dan darah
Diagnosis kala dua persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan dalam yang
menunjukkan :
Pembukaan serviks telah lengkap
Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina.
3. Kala III
Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta.
1) Fisiologi kala tiga
Otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba – tiba
setelah lahinya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini menyebabkan berkurangnya
ukuran tempat implantasi plasenta. Karena tempat implantasi menjadi semakin kecil,
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan menekuk, menebal kemudian
dilepaskan dari dinding uterus. Setelah lepas plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau
bagian atas vagina.
2) Tanda – tanda lepasnya plasenta
Perubahan ukuran dan bentuk uterus
Tali pusat memanjang
Semburan darah tiba – tiba
Kala III terdiri dari 2 fase :
1) Fase pelepasan uri
Cara lepasnya uri ada beberapa cara :
Schultze : lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini paling sering terjadi. Yang lepas
duluan adalah bagian tengah lalu terjadi retroplasental hematoma yang menolak uri mula-
mula pada bagian tengah kemudian seluruhnya. Menurut cara ini perdarahan ini biasanya
tidak ada sebelum uri lahir.
Duncan : lepasnya uri mulai dari pinggir, jadi pinggir uri lahir duluan. Darah akan mengalir
keluar antara selaput ketuban. Atau serempak dari tengah dan pinggir plasenta.
2) Fase pengeluaran uri
Kustner: dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada/di atas simfisis. Tali pusat
diteganggangkan maka bila tali pusat masuk artinya belum lepas, bila diam atau maju artinya
sudah lepas.
Klein: sewaktu ada his, rahim kita dorong, bila tali pusat kembali artinya belum lepas. Diam
atau turun artinya lepas.
Strassman : tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat bergetar artinya belum
lepas. Tak bergetar artinya sudah lepas.
4. Kala IV
Kala empat persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir selama 2 jam. Kala IV
dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling sering terjadi
pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan, antara lain :
Tingkat kesadaran ibu
Pemeriksaan TTV : tekanan darah, nadi, pernafasan
Kontraksi uterus
Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 – 500 cc.
G. BENTUK PERSALINAN
1. Persalinan Spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan Bantuan
Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari luar, ekstraksi dengan forcep
atau dengan dilakukan sectio sesario.
3. Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung setelah pemecahan
ketuban.
J. KOMPLIKASI
a. Persalinan lama
b. Perdarahan pasca persalinan
c. Malpresentasi dan malposisi
d. Distosia bahu
e. Distensi uterus
f. Persalinan dengan parut uterus
g. Gawat janin
h. Prolapsus tali pusat
i. Demam dalam persalinan
j. Demam pasca persalinan
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Ultrasonografi
ultrasonografi dapat mengidentifikasikan kehamilan ganda, anomaly janin, atau melokalisai
kantong amnion pada amniosintesis.
2. Amniosintesis
cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi kematangan paru janin.
3. Pemantauan janin
membantu dalam mengevaluasi janin.
4. Protein C-reaktif
peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peningkatan korioamnionitis.
5. Histopatologi
cairan ditampung dalam tabung reaksi kemudian dibakar sampai tertinggal endapan tersebut
dilihat dibawah mikroskop dan bila air ketuban mengalami kelainan maka akan terlihat
seperti daun pakis.
6. Kertas lakmus
bila merah menunjukkan cairan mengandung urine yang bersifat asam, bila biru
menunjukkan cairan mengandung air ketuban yang bersifat basa.
N. PENATALAKSANAAN
1. Penanganan umum :
- Konfirmasi usia kehamilan,kalau ada dengan USG
- Lakikan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna, bau) dan
membedakannya dengan urin. Dengan pemeriksaan tes lakmus,bila kertas lakmus biru
menunjukkan air ketuban (basa), dan bila kertas lakmus merah menunjukkan cairan urine
(asam)
- Jika ibu mengeluh perdarahan pada akhir kehamilan (setelah 32 minggu), jangan melakukan
menit pemeriksaan dalam secara digital
- Tentukan ada tidaknya infeksi
- Tentukan tanda-tanda inpartus
2. Penanganan khusus :
Konfirmasi diagnosis :
- Bau cairan ketuban yang khas
- Jika keluarnya cairan ketuban sedikit-sedikit, tampung cairan yang keluar dan nilai 1 jam
kemudian
- Dengan speculum DTT, lakukan pemeriksaan inspekulo, nilai apakah cairan keluar melalui
ostium uteri atau terkumpul di forniks posterior
(Prawirohardjo, 2002)
3. Penanganan konservatif:
- Rawat di rumah sakit
- Berikan antibiotic (ampisilin 4 x 500 mg atau erittromisin bila tidak tahan ampisilin) dan
metronidazol 2 x 500 mg selama 7 hari
- Jika umur kehamilan < 32 – 34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar atau
sampai air ketuban tidak keluar lagi
- Jika usia kehamilan 32 -37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi,tes busa negative; beri
deksametason, observasi tanda-tanda infeksi dan kkesejahteraan janin, terminasi pada
kehamilan 37 minggu
- Jika usia kehamilan 32 – 37 minggu, sudah inpartu,tidak ada infeksi, berikan tokolitik
(salbutamol), deksametason dan induksi sesudah 24 jam
- Jika usia kehamilan 32 -37minggu, ada infeksi, beri antibiotic dan lakukan induksi
- Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, lekosit, tanda-tanda infeksi intra uterin). Klien dianjurkan
pada posisi trendelenburg untuk menghindari prolap tali pusat.
4. Penanganan aktif :
- Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarea. Dapat pula
diberikan misoprotal 50 μg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali
- Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotic dosis tinggi dan persalinan diakhiri:
a) Bila skor pelvic < 5, lakukan pematangan serviks kemudian induksi, jika tidak berhasil,
akhiri persalinan dengan seksio sesarea
b) Bila skor pelvic > 5, induksi persalinan, partus pervaginam
(prawirohardjo, 2002)
O. PATHWAY
Kehamilan
Tanda-tanda Inpartu
Proses persalinan
Gangguan Respirasi
ASUHAN KEPERAWATAN
Gangguan rasa
PADA PASIEN
nyaman
NY. N DENGAN PERSALINAN NORMAL
DI RUANG KEBIDANAN RSUD KOTABARU
A. IDENTITAS
1.Biodata pasein
Nama : NY. V
TTL/lahir : 05 Juli 1993
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IBRT
Alamat : Jl. kemuning
Tanggal masuk RS : 24 Mei 2022
Tanggal pengkajian : 25 Mei 2022
NO. RM : 176010
Nama : TN. S
Umur : 30
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. kemuning
Suku bangsa : Indonesia++
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. PERSEPSI TERHADAP PERSALINAN :
a. Mengapa ibu dating ke RSUD : rencana mau melahirkan ke RS karena faktor umur dan anak
I (primi tua 11 tahun menikah)
Ds :
Pasien mengatakan nyeri/sakit perut dan pinggang mulai tanggal 24-05-2022 pukul
14.00.nyerinya hilang timbul tapi jarang-jarang sakit. Tanggal 24-05-2022 terasa nyeri hebat
pada jam 17.00
Pasien mengatakan lemas dan nyeri di bagian vagina
Pasien mengatakan bila persalinannnya tidak berjalan dengan baik, dan pasien tampak
merintih
b. Persepsi ibu terhadap persalinan : takut persalinan macet
c. Apakah kehamilan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Tidak
d. Harapan yang ibu inginkan selama masa persalinan : baik
e. Ibu tinggal dengan suami
f. Orang yang terpenting bagi ibu : orang tua dan suami
g. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : khawatir karena anak I
h. Kesiapan mental untuk menjadi ibu : Ya
2. RIWAYAT OBSTERTRI
A. Riwayat Menstruasi
Menarche : umur 15 thn Siklus : teratur ( 28 hari )
Banyaknya : 40 cc Lamanya : 3 hari
HPHT : 07-10-2021
Keluhan : Nyeri haid ( belum menikah ), Tidak ada nyeri ( setelah menikah )
4. RIWAYAT KESEHATAN
Penyakit yang pernah dialami ibu : gastritis
Pengobatan yang didapat : di puskesmas
Riwayat penyakit keluarga : orang tua ( ibu ) Asma
2. Pola Eliminasi
BAK
a. Frekuensi : DC terpasang ( output urine : 1000 cc )
b. Warna : Kuning jernih
c. Keluhan yang berhubungan dengan BAK : retensio urine (post partum)
BAB
a. Frekuensi : 1 kali
b. Warna : kuning
c. Bau : khas feses
d. Konsistensi : lunak
e. Keluhan : tidak ada
6. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sedang Kesadaran : CM
Tekanan darah : 160/100 mmHg Nadi : 90 X/mnt
Respirasi : 24 X/mnt Suhu : 36,7 ⁰C
Berat badan : 80 kg Tinggi badan : tidak dikaji
1. Sistem penglihatan
Posisi mata : simetris
Kelopak mata : normal
Gerakan mata : normal
Pergerakan bola mata : normal
Konjunctiva : normal/merah
Kornea : normal
Sclera : anikterik
2. Sistem pernafasan
Jalan nafas : bersih
Pernafasan : tidak sesak
Suara nafas : vesikuler/normal
Tidak menggunakan otot bantu pernafasan
3. Sirkulasi jantung
Irama : teratur
Kelainan bunyi jantung : tidak ada
Sakit dada : tidak
4. Sistem pencernaan
Keadaan mulut
Gigi : tidak ada caries
Tidak memakai gigi palsu
5. Sistem Uro Genital
BAK
- Pola rutin : terpasang DC
- Jumlah : 1000 cc/24 jam
- Warna : kuning jernih
6. Sistem integument / musculoskeletal
Turgor kulit : elastis
Warna kulit : kemerahan
Kontraktur pada persendian ekstremitas : tidak
Kesulitan dalam pergerakan : tidak
7. Dada dan axilla
Mammae : membesar
Areola mammae : hitam
Papilla mammae : menonjol
Colostrum : keluar
PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN & GENITAL
ANTENATAL & INTRANATAL POSTNATAL
a) Inspeksi a) Inspeksi
Membesar : ya Mengecil : ya
Arah : menonjol ke depan Linea : Negra
Linea : Negra Striae : Lividae
Striae : Albicans Luka bekas operasi : tidak ada
Luka bekas operasi : tidak ada
PERINEUM
b) Laserasi : ya
c) Palpasi : Episiotomi : ya
- TFU 3jbpx Jenis episiotomi : mediolateralis
- portio tipis : 3 – 4 cm Ruptur : ya ( sehingga ada
- his:2 x 10 menit 15 detik perdarahan )
Tanda-tanda infeksi belum ada tanda-
Data tambahan : tanda
Sebelum melahirkan : Lokhea : tidak ada ( masih darah )
inspeksi : labia tebal dan perineum
kaku b)
DATA PENUNJANG
1. Laboratorium : tidak dilakukan
2. USG : tidak dilakukan
3. Rontgen : tidak dilakukan
4. Terapi yang didapat:
IVFD Ringer Laktat Gtt 20 X/menit
Oxitosin 1 amp
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
.
1. DS : Kehamilan Nyeri melahirkan
Pasien mengatakan nyeri/sakit
perut dan pinggang mulai tanggal
24-05-2022 pukul 14.00.nyerinya
hilang timbul tapi jarang-jarang Tanda tanda infartu
sakit. Tanggal 24-05-2022 terasa
nyeri hebat pada jam 17.00
P : kontraksi uterus
Q : mules seperti mau BAB Proses persalinan
R : abdomen dan pinggang
S : skala 9 (0-10) nyeri hebat
T : 5-10 menit
Kala 1
DO :
k/u sedang
Tampak meringis menahan sakit
Berkeringat Kontraksi uterus partum
Dilakukan pemeriksaan dalam
pukul 17.00 pembukaan lengkap,
ketuban negatif, letak kepala, portio
tebal Nyeri melahirkan
Tanda-tanda vital :
TD: 160/100mmHg,
N: 90x/mnt, R: 24x/mnt,
S: 37,2 ⁰C
Kala 1
3. DS : Kehamilan
Pasien mengatakan takut bila Ansietas
persalinan nya tidak berjalan
dengan baik
Tanda tanda infartu
DO :
Kala IV
Post partum
Resiko infeksi
Ansietas
Trauma persalinan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan proses persalinan ditandai dengan kontraksi uterus
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan ditandai dengan
ketidakmampuan untuk rileks
3. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan ditandai dengan pasien
tampak gelisah
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
HR/
DIAGNOSA DAN
TGL/ INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA
JAM
HASIL
Rabu Setelah 8. observasi 1.
/25 Nyeri melahirkan dilakukan I -identifikasi skala nyeri - - untuk
mei berhubungan Tindakan - -identifikasi mengurangi
2022 dengan proses keperawatan lokasi,karakteristik,durasi skala nyeri
persalinan ditandai 1 x 4 jam ,frekuensi,kualitas,intensitasK- Mengontrol
dengan kontraksi dengan nyeri lingkungan
uterus kriteria Terapeutik agar rasa nyeri
hasil: -kontrol lingkungan yang berkurang
-nyeri memperberat rasa nyeri _ - Agar px
berkurang (mis.suhu paham apa
-meringis ruangan,pencahayaan, yang
berkurang K kebisingan) menyebabkan
-gelisa Edukasi nyeri yang
berkurang -jelaskan dialami ny dan
penyebab,periode,dan dapat
pemicu nyeri membiasakan
diri terhadap
ii nyeri
-d
-
RabuPu Setelah 1. observasi - Untuk
/25 Gangguan rasa dilakukan -periksa perinium mengetahui
nyaman tindakan -monitor keadaan lokia jumlah
mei berhubungan keperawatan (misalnya warna,jumlah,bau pengeluaran
dengan gangguan selama 1 x 4 dan bekuan ) lokia, warna,
2022 adaptasi jam dengan bau, bekuan
kehamilan kriteria hasil Terapeutik u- Untuk
ditandai tidak : -kosongkan kandung kemih mengetahui
mampu untuk -diharapkan sebelum pemeriksaan jumlah urine
rileks gangguan -fasilitasi ibu berkemih -- Untuk melatih
rasa nyaman secara normal berkemih
pasien -diskusikan tentang secara normal
berkurang perubahan fisik dan -- Untuk
psikologis ibu postpartum mengetahui
perubahan
Edukasi fisik dan
-jelaskan tanda bahaya nifas psikologis ibu
pada ibu dan keluarga -
-jelaskan pemeriksaan pada -- Untuk
ibu dan bayi secara rutin mengetahui
-ajarkan cara perawatan bahaya nifas
perinium yang cepat pada ibu
-- Untuk
mengetahui
keadaan ibu
dan bayi
-- Untuk
mengetahui
cara
perawatan
luka perinium
-- Untuk
mengetahui
pemberian
ASI yang
benar
5.
IMPLEMENTASI
s
ii S
-d
2. 25 mei 2022
pkl. 17.00 -Memeriksa perinium S : Pasien mengatakan sudah
-Memonitor keadaan lokia merasa nyaman setelah berhasil
Gangguan rasa (misalnya melahirkan
nyaman warna,jumlah,bau dan
berhubungan bekuan ) O:
dengan gangguan k/u : CM
adaptasi kehamilan -Mengosongkan kandung pasien tampak rileks setelah
ditandai tidak kemih sebelum berhasil melahirkan
mampu untuk rileks pemeriksaan
-Memfasilitasi ibu
berkemih secara normal A : Masalah teratasi
-Mendiskusikan tentang P : Intervensi di hentikan
perubahan fisik dan
psikologis ibu postartum
-Menjelaskan tanda
bahaya nifas pada ibu dan
keluarag
-Menjelaskan
pemeriksaan pada ibu dan
bayi secara rutin
-Mengajarkan cara
perawatan perinium yang
cepat
3. 25 mei 2022 1
pkl. 17.00 -Mengidentifikasi saat S : Pasien mengatakan tampak
tingkat ansietas berubah
tenang setelah melahirkan
Ansietas - -Memonitor tanda tanda
ansietas O:
berhubungan
k/u : CM
dengan kekhawatiran
-Menciptakan suasana tidak terdapat tanda kepanikan
mengalamikegagalan terapeutik untuk pada px setelah selesai persalinan
ditandai dengan pasien menumbuhkan
tampak gelisah kepercayaan A : Masalah teratasi
-Menemani pasien untuk P : Inervensi di hentikan
mengurangi kecemasan
-Menganjurkan keluarga
untuk tetap Bersama
pasien
-
6
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Persalinan dimulai (inpartu) pada saat
uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.
B. SARAN
Selain menarik kesimpulan di atas, penulis juga memberikan saran sebagai berikut :
1. Adanya makalah ini diharapkan pembaca agar mempelajari isi dari makalah tersebut.
2. Agar lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai asuhan persalinan yang
terbagi atas empat kala.
3. Sebaiknya pembaca mencari buku ataupun mencari di internet mengenai asuhan persalinan
agar lebih memahami asuhan persalinan normal.
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PENGESAHAN
Asuhan keperawatan persalinan normal “NY.F” Diruang IKB RSUD KOTA PRABUMULIH
Tahun 2022
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
DISETUJUI:
Pembimbing Lahan
(…………………………………)
NIP:
NIP:
NIP: