PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NAZILA FATIMAH BAHABAZI
NPM : 16012017
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NAZILA FATIMAH BAHABAZI
NPM : 16012017
i
PENGARUH POLA KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI APOTEK BENOWO
FARMA SURABAYA
Diajukan Oleh:
Pembimbing
ii
PENGARUH POLA KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI APOTEK BENOWO
FARMA SURABAYA
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Ketua Penguji,
(................................................)
(....................................................) (.................................................)
HALAMAN PENGESAHAN
iii
MOTTO
~ Jaya Setiabudi ~
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Surabaya ini dapat diselesaikan. Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1). Penulis menyampaikan rasa
Putra Surabaya.
2. Dr. Hj. Soenarmi, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Iful Novianto SH., MM atas bimbingan, arahan dan waktu yang telah
pembimbing.
Surabaya.
6. Kedua Orang Tua saya, atas segala motivasi, perhatian dan doanya dalam
v
8. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis
penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar Skripsi ini lebih sempurna
sehingga bisa digunakan sebagai masukan bagi penulis lain dimasa yang akan
datang.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
HALAMAN MOTTO.........................................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................v
DAFTAR ISI .....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL...............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 7
vii
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Kuisioner Penelitian.......................................................................................... 48
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting yang
dimiliki organisasi. Hal ini karena SDM memiliki peran penting dalam
SDM yang kompeten dapat terdorong untuk menghasilkan kinerja yang baik dan
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
kesempatan yang dapat diukur dari akibat yang dihasilkan. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang
telah dan akan dilakukan oleh seseorang. Untuk memotivasi para karyawan,
Masalah sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian
dan tumpuan bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era
globalisasi yang diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Sumber
daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi atau
1
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sumber daya manusia
Peran sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka kinerja pegawai
merupakan faktor yang sangat penting. Kinerja pegawai tidak hanya ditentukan
perilaku dan sikap mental seorang pegawai untuk mencapai suatu prestasi atau
Sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak akan pernah lepas dari kehidupan
pada umumnya. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu kegiatan perusahaan
kurang atau tidak adanya komunikasi akan berakibat buruk dalam perusahaan
penyampaian informasi dari satu pihak baik individu, kelompok atau organisasi
sebagai sender kepada pihak lain sebagai receiver untuk memahami dan terbuka
Komunikasi yang efektif antara pimpinan dan anggota atau antara sesama
2
sehingga kinerja karyawan dapat menjadi maksimal. Berbagai penelitian
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rampengan, dkk
terhadap kinerja karyawan dinyatakan diterima atau terbukti. Hasil penelitian ini
memiliki arti bahwa semakin besar peningkatan yang terjadi dalam komunikasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil studi terdahulu yang dilakukan oleh
Mariani dan Sariyathi (2017) yang menyatakan bahwa komunikasi secara parisal
pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Sama halnya dengan
yang ditunjukkan hasil penelitian oleh Utami, dkk. (2014) dimana komunikasi
memiliki dampak positif dalam bentuk pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Jadi, apabila pola komunikasi tidak berjalan sesuai aturannya, maka akan
menjadi salah satu gangguan atau hambatan dalam mencapai kinerja karena pesan
tidak tersampaikan dengan benar. Kinerja di sini tidak akan dapat meningkat
tanpa adanya suatu komunikasi yang berjalan dengan baik sesuai dengan pola
3
komunikasinya bila melihat adanya perbedaan bahasa dalam suatu perusahaan.
informasi dan saling bekerjasama dengan semua pihak yang terlibat langsung
kepemimpinan, senang atau tidak, suka atau tidak. Di satu sisi model
karyawan agar dapat bekerja dengan baik demi tercapainya tujuan perusahaan
kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha pencapaian tujuan (Hersey dan
4
pimpinan, selanjutnya mengadaptasikan sifat dan keterampilannya tersebut
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Fadude, Dkk (2019) bahwa
di Bank Syariah Mandiri cabang Bitung. Hal ini berarti kinerja karyawan di Bank
Syariah Mandiri cabang Bitung naik atau turun dipengaruhi oleh kepemimpinan
Semakin buruk kepemimpinan yang diterapkan maka semakin buruk pula kinerja
karyawannya.
Kondisi yang terjadi di Apotek Benowo Farma Surabaya dilihat dari kondisi
secara langsung seperti tugas dan fungsi seorang pimpinan harusnya berkompeten
komunikasi internal yang baik dengan para karyawan agar karyawan dapat
meminta bawahan untuk mematuhi peraturan kerja, misalnya piket kerja sesuai
jadwalnya, hadir di tempat kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
Surabaya.
5
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan melakukan penelitian
berikut:
sebagai berikut:
6
4. Untuk menganalisis pengaruh parsial kepemimpinan situasional terhadap
Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat secara praktis dan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Karyawan
Karyawan.
kepemimpinan situasional.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
bakat atau kemampuan itu sendiri. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kinerja
dalam kaitannya dengan jabatan diartikan sebagai hasil yang dicapai yang
kesediaan berusaha. Orang akan mengerjakan tugas yang terbaik jika memiliki
(performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
8
menjalankan tugas dan peranannya dalam organisasi. Kinerja produktif
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Boudreau dan Milkovich
ditentukan.
bahwa kinerja pegawai merupakan hasil dari suatu proses atau aktivitas pada
ditentukan.
“manfaat penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara objektif, tepat dan
tugasnya dengan baik dan membuat karyawan mengetahui posisi dan perannya
motivasi karyawan untuk berkinerja lebih baik lagi, karena masing-masing dapat
9
2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Kinerja karyawan adalah tingkat hasil yang dicapai karyawan pada fungsi
dan tugas tertentu sesuai dengan persyaratan kerja. Menurut Boudreau dan
Milkovich dalam Noe (2015), kinerja karyawan merupakan fungsi dari interaksi
ketersediaan bahan dan suplai yang memadai, kondisi kerja yang mendukung,
rekan kerja yang membantu, aturan dan prosedur yang mendukung, cukup
10
informasi untuk mengambil keputusan dan waktu kerja yang memadai untuk
merupakan rangkaian yang kritis antara strategi dan hasil organisasi, banyak
merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia
sistem kompensasi dan iklim kerja organisasi buruk, kinerja karyawan akan
11
harus menciptakan lingkungan internal organisasi yang kondusif sehingga
Gibson, dkk dalam Bima (2017) menyatakan bahwa ada tiga variabel utama
organisasi, dan karakteristik prsikologis. Lebih lanjut lagi, Gibson, dkk dalam
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain faktor internal atau
faktor dalam diri meliputi; fisik, kemampuan intelektual, motivasi, faktor bawaan
faktor lingkungan (keadaan, kejadian, situasi dan peristiwa dalam organisasi) dan
karakteristik organisasi.
sebagai berikut:
dihasilkan.
12
dengan acuan ketentuan yang berlaku sebagai standar proses pelaksanaan
2.1.2 Komunikasi
kegiatannya, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik maka diperlukan
hubungan yang baik antar anggota organisasi tersebut. Hubungan baik tersebut
dapat terjadi dengan adanya komunikasi. Menurut Bovee and Thil dalam Shabrina
& Aini (2019) kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang
yang dimaksudkan oleh pembicara atau penulis. Hovland, Janis dan Kelley dalam
13
stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang
lain.
komunikasi adalah suatu kegiatan mengirimkan pesan atau berita dari pengirim
pesan dan diterima oleh penerima pesan sehingga pesan dapat dipahami dan dapat
sebagai berikut:
tahap ini sumber informasi melakukan proses yang kompleks yang terdiri dari
2. Encoding adalah suatu proses dimana sistem pusat syaraf sumber informasi
3. Pesan (Message) adalah segala sesuatu yang memiliki makna bagi penerima.
Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan ini dapat berupa kata-
4. Media adalah cara atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada penerima. Media tersebut dapat berupa surat, telepon atau tatap muka
langsung.
14
5. Decoding adalah proses dimana penerima pesan menginterpretasikan pesan
6. Feedback (Umpan Balik) adalah respon yang diberikan oleh penerima pesan
kepada pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim sumber pesan.
Pesan ini dapat berupa jawaban lisan bahwa si penerima setuju atau tidak
7. Hambatan (Noise) adalah berbagai hal yag dapat membuat proses komunikasi
(2016:6)
1. Who adalah menunjuk kepada siapa orang yang mengambil inisiatif untuk
memulai komunikasi.
2. Says what adalah berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang
3. Through what adalah melalui media apa. Yang dimaksudkan dengan media
15
4. To whom adalah menanyakan siapa yang menjadi audience atau penerima dari
komunikasi. Atau dengan kata lain kepada siapa komunikator berbicara atau
efek komunikasi ini dapat menanyakan dua hal yaitu apa yang ingin dicapai
dengan hasil komunikasi tersebut dan kedua, apa yang dilakukan orang sebagai
komunikasi yang lazim digunakan dalam organisasi, yaitu komunikasi verbal dan
a. Komunikasi Verbal
kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan.
apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dalam
simbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain yang bisa
Komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak
16
sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka,
yang terjadi dalam komunikasi, komunikasi tersebut dapat dibedakan atas tiga
komunikasi publik.
1. Komunikasi Interpersonal
seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua
mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain,
berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain,
3. Komunikasi Publik
berada dalam organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau
melalui media.
17
2.1.2.6 Fungsi Komunikasi
fungsi yakni :
a. Kontrol
anggota. Organisasi memiliki hierarki otoritas dan garis panduan formal yang
b. Motivasi
mengenai apa yang harus dilakukan, seberapa baik pekerjaan mereka, dan apa
baik.
c. Ekspresi emosional
Bagi banyak pegawai, kelompok kerja mereka adalah sumber utama interaksi
d. Informasi
18
2.1.2.7 Pengelompokan Komunikasi
Menurut Guffery dalam Bovee and Thil dalam Effendy dalam Shabrina
1. Komunikasi Informal
berlaku di organisasi.
2. Komunikasi Formal
yaitu:
dan sebagainya.
19
Menurut Pace, R Wayne, Don F dan Faules dalam Shabrina (2019)
1. Komunikasi Formal
a. Komunikasi ke Bawah
dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih
rendah. Menurut Katz dan Kahn dalam Pace, R Wayne, Don F dan Faules
dalam Shabrina (2019) ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan
mision).
b. Komunikasi ke Atas
tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia).
20
b) Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan
mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan
i) Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit – unit mereka
c. Komunikasi Horizontal
21
Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan –
rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu –
individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi
sebagai berikut:
pegawai;
batas–batas unit kerja, dan diantara orang-orang yang satu sama lainnya
tampaknya mengalir dengan arah yang tidak dapat diduga, dan jaringannya
22
orang yang tidak dapat diperoleh melalui saluran biasa”. Komunikasi
dan peristiwa yang tidak mengalir melalui saluran organisasi yang formal.
tindakan. Oleh karena itu indikator komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Interaksi antar pegawai; yaitu terjadinya hubungan satu sama lain dalam hal
pekerjaan
23
2.1.3. Kepemimpinan Situasional
kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada
saat mempengaruhi anak buah, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan,
gaya kepemimpinan.
ditampilkan dalam proses manajerial secara konsisten disebut sebagai gaya (style)
khas dari seorang pemimpin terhadap para anggota kelompok. Dengan demikian,
perilaku yang konsisten yang kita tunjukkan dan diketahui oleh pihak lain ketika
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu pola
perilaku yang secara konsisten diketahui oleh pihak lain ketika mempengaruhi
orang lain.
24
rendahnya tingkat kematangan kelompok turut menentukan kemana
didasarkan atas hubungan kurvaliner antara perilaku tugas dan perilaku hubungan
dan kedewasaan.
diakses dalam hubungan dengan tugas spesifik dan mempunyai dua bagian
sebagai berikut:
tanggung jawab.
yang relevan.
25
derajat kematangan anggota, dari yang amat matang ke yang paling tingkat
yang didasarkan atas hubungan saling mempengaruhi antara lain sebagai berikut:
dalam Thoha (2014) bahwa indikator Kepemimpinan Situasional ada tiga yaitu :
26
2.2. Penelitian Terdahulu
No Penelitian & Judul & Sumber Tujuan Variabel & Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Thn Pustaka Teknik
Analisa Data
1 Ginting (2018) Pengaruh Disiplin Untuk menguji Vairabel : Hasil penelitian Variabel X Pada penelitian
Kerja dan dan X1 : Disiplin menunjukkan yang diteliti ginting tersebut
Komunikasi menganalisis Kerja bahwa hipotesis yaitu terdapat variabel
terhadap Kinerja pengaruh X2 : r 0,248 pada komunikasi X lain yaitu
Karyawan di PT disiplin kerja Komunikasi satuan kerja Dan variabel Disiplin kerja,
Lapangan Sekar dan komunikasi Y:Kinerja disiplin dan Y yaitu pada penelitian
Mulia Abadi. terhadap kinerja Karyawan 0,461 kinerja ini X yang lain
Sumber : karyawan pada merupakan unit karyawan adalah gaya
AJIE- Asian PT. Sekar Mulia Metode analisis komunikasi yang kepemimpinan
Journal of Abadi Medan data yang secara parsial
Innovation and digunakan memiliki
Entrepreneurship adalah analisis pengaruh
Vol. 3. Issue, 2 regresi signifikan
May 2018 berganda terhadap kinerja
karyawan dan
secara simultan
terdapat
pengaruh yang
27
signifikan dari
dua variabel
sebesar 26,2%
terhadap kinerja
karyawan pada
PT. Sekar Mulia
Abadi Medan
2 Kaunang, dkk Pengaruh Gaya Penelitian ini Vairabel : Hasil penelitian Variabel X Pada penelitian
(2018) Kepemimpinan bertujuan untuk X1 : Gaya ini menunjukkan yang diteliti kaunang dkk
dan Semangat menganalisis Kepemimpinan bahwa gaya yaitu gaya tersebut terdapat
Kerja terhadap dan X2 : Semangat kepemimpinan kepemimpinan variabel X lain
Kinerja Karyawan membuktikan Kerja dan semangat Dan variabel yaitu semangat
PT.PLN Persero pengaruh gaya Y:Kinerja kerja memiliki Y yaitu kerja, pada
Wilayah kepemimpinan Karyawan dampak positif kinerja penelitian ini X
Suluttenggo. dan semangat yang signifikan karyawan yang lain adalah
Sumber : kerja terhadap Teknik analisis terhadap kinerja komunikasi
Jurnal EMBA Vol kinerja data penelitian karyawan
6 No. 4 September karyawan bersifat
2018 kuantitatif
3 Wandi, dkk Pengaruh Penelitian ini Variabel: Hasil penelitian Variabel X Variabel X yang
(2019) Komunikasi bertujuan untuk X : ini menunjukkan yang diteliti diteliti hanya 1
terhadap Kinerja menganalisis Komunikasi bahwa yaitu yaitu
pegawai pada dan Y : Kinerja komunikasi komunikasi komunikasi
Badan membuktikan berpengaruh sedangkan di
28
Penanggulangan pengaruh Pegawai secara positif Dan variabel penelitian ini
Bencana Daerah Komunikasi dan signifikan Y yaitu terdapat 2 X
Provinsi Banten terhadap Analisis data terhadap kinerja kinerja
Sumber: Kinerja pegawai menggunakan pegawai BPBD karyawan
Jurnal Ekonomi pada Badan teknik regresi Provinsi Banten
Vokasi Vol 2 No 2 Penanggulangan linier sederhana dengan nilai t
Juli 2019 Bencana Daerah menggunakan hitung sebesar
Provinsi Banten bantuan 8,721 dengan
program SPSS tingkat
signifikansi
sebesar 0,000
4 Dermawan, dll Pengaruh Gaya Penelitian ini Variabel: Gaya Variabel X Pada penelitian
(2018) Kepemimpinan bertujuan untuk X : Gaya Kepemimpinan yang diteliti ini tidak
Situasional menjelaskan Kepemimpinan Situasional yaitu gaya memiliki
terhadap Kinerja pengaruh Y : Kinerja memiliki kepemimpinan variabel
Karyawan dengan variabel gaya Pegawai pengaruh pada Dan variabel intervening
Motivasi kerja kepemimpinan Z : Motivasi kinerja Y yaitu
sebagai variabel situasional Kerja karyawan kinerja
intervening terhadap dengan motivasi karyawan
variabel kinerja Peneliti kerja sebagai
karyawan menggunakan variabel
dengan motivasi path analisis intervening. Hal
kerja sebagai dengan SPSS tersebut
variabel versi 23. menunjukkan
intervening semakin tinggi
29
gaya
kepemimpinan
situasional akan
berdampak
positif pada
motivasi kerja
dan peningkatan
kinerja
karyawan
5 Lubis dan Pengaruh Pola Penelitian ini Variabel: Hasil penelitian Variabel X Variabel X yang
Furbani (2018) Komunikasi mengkaji X : ini menunjukan yang diteliti diteliti hanya 1
Pimpinan terhadap tentang pola Komunikasi bahwa pola yaitu yaitu
Kinerja Pegawai komunikasi Y : Kinerja komunikasi komunikasi komunikasi
Perpustakaan pemimpin Pegawai pemimpin baik Dan variabel sedangkan di
Universitas secara formal, komunikasi Y yaitu penelitian ini
Mataram informal, proses Teknik analisis formal, informal, kinerja terdapat 2 X
dan bentuk data proses dan karyawan
komunikasi menggunakan bentuk
terhadap kinerja Path Analysis komunikasi
pegawai di berpengaruh
perpustakaan terhadap kinerja
Univesitas pegawai
Mataram perpustakaan
Universitas
30
Mataram.
Sumber : Penelitian terdahulu, diolah (2020)
31
32
Harahap (2016) Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat
berjalan lancar dan berhasil dan begitu juga sebaliknya kurangnya atau tidak
perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang tepat. Kaunang dkk juga
dkk berharap adanya perbaikan di dunia kerja yang berkaitan dengan gaya
kepemimpinan.
Pola Komunikasi
(X1)
Kinerja Pegawai
(Y)
Kepemimpinan
Situasional
(X2)
Keterangan:
2.4. Hipotesis
yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh dengan melalui penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pendekatan dalam penelitian ini
secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan
variabel terikat.
terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pola
yang dimaksudkan oleh pembicara atau penulis. Stoner dan Freeman dalam
yang dinamik dan luwes. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja,
37
target atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
sebagai berikut:
Dalam penelitian ini, setiap alternatif jawaban dalam koesioner diberi skor
3.4.1. Populasi
3.4.2. Sampel
merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pegawai Apotek Benowo
sampel (Sugiyono, 2012:96). Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
a. Data primer, adalah data yang dikumpulkan atau didapat secara langsung
b. Data skunder, dimana data ini diperoleh secara tidak langsung yaitu melaui
b. Dokumentasi, yaitu data yang berasal dari internal maupun eksternal. Data
dari r tabel, maka item tersebut dinyatakan gugur dan harus dibuang untuk
diganti dengan item baru. Sebaliknya, apabila r hitung > r tabel, maka item
Item pertanyaan yang r < 0,3 maka item tersebut dinyatakan gugur dan
Apabila item pertanyaan r > 0,3 maka item pertanyaan itu dikatakan valid
penelitian ini dapat dipercaya sebagai alat ukur atau tidak. Alat ukur dapat
dengan nilai pada Cronbach’s Alpha if item deleted. Jika Alpha rendah,
kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel dan harus dilakukan tes
lanjutan guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel. Hasil uji
apakah dalam model regresi variabel bebas (independen) dan variabel terikat
variabel tidak berdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan
apabila nilai signifikan diatas 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal.
42
melakukan perhitungan ini adalah SPSS versi 25. Teknik analisa regresi linier
Y = a + b1X1+b2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja pegawai
X1 = Pola Komunikasi
X2 = Kepemimpinan Situasional
e = Standard error
3.6.5.1. Uji t
digunakan t tes. Uji t ini, bila nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis nol (Ho)
diterima, hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Bila nilai signifikansi > 0,05, maka
3.6.5.2. Uji F
a. Nilai signifikansi < 0,05, Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti
secara keseluruhan
b. Nilai signifikansi > 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Ini berarti
(R2). Semakin besar R2 atau semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan
bahwa variabel bebas yang digunakan dalam model semakin kuat dapat
turunnya variabel terikat. Nilai koefisien determinasi ganda (R2) itu sendiri
BAB IV
Jawa Timur 60195. Apotek Benowo Farma Surabaya didirikan pada tanggal
kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan Farmasi lainnya
resep dari luar Klinik Benowo Farma Surabaya serta konsumen yang
melakukan Pelayanan penjual obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat wajib
Visi :
professional
Misi :
masyarakat
kepada masyarakat
5. Memberikan citra dan wibawa Apotek sebagai suatu bisnis yang bersih,
responden yang berasal dari Apotek Benowo Farma Surabaya dan masing-
usia, tingkat pendidikan, domisili, masa kerja dan mulai bekerja. Untuk lebih
Tabel 4.1.:
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Laki-laki - -
2 Perempuan 32 100 %
Jumlah 32 100.0
Sumber: Data primer (2019) diolah
Dari tebel 4.1 diatas terlihat bahwa semua responden berjenis kelamin
berikut:
Tabel 4.2 :
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 15-25 20 62.5%
2 >25-35 6 18.75%
3 >35-45 4 12.5%
4 >45 2 6.25%
Jumlah 32 100.0
Sumber: Data primer (2019) diolah
Berdasarkan tabel diatas diketahui. Responden berusia antara 15
Tabel 4.3:
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenis Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 SD - -
2 SMP - -
3 SMKF 29 90.6%
4 Perpegawaian Tinggi 3 9.4*
5 Pascasarjana - -
Jumlah 32 100.0
Sumber: Data primer (2019) diolah
49
Dari tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa tidak ada tingkat
berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Surabaya 28 87.5%
2 Gresik 4 12.5%
3 Sidoarjo - -
4 Mojokerto - -
5 Lain-lain - -
Jumlah 32 100.0
Sumber: Data primer (2019) diolah
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pegawai yang
di Gresik sebanyak 4 atau 12.5%. Dan tidak ada pegawai yang berdomisili di
sebagai berikut:
50
Tabel 4.7 :
Pola Komunikasi (X3)
Jawaban Jawaban Jawaban Jawaba Jawaba
A B C n n
No Indikator
D E
% % % % %
1 Interaksi antar
11 34.4 10 31.3 11 34.4 - - - -
pegawai (X1.1)
2 Kerjasama
10 31.3 12 37.5 10 31.3 - - - -
terpadu(X.1.2)
3 Rasa kepedulian
8 25 14 43.8 10 31.3 - - - -
(X.1.3)
4 Pemahaman
terhadap 7 21.9 14 43.8 10 31.3 1 3.1 - -
informasi (X.1.4)
5 Efektivitas
Komunikasi 11 34.4 11 34.4 10 31.3 - -
(X.1.5)
6 Komunikasi yang
tidak
- -
menimbulkan
konflik (X1.6)
Sumber : Hasil tabulasi kuesioner (diolah), 2019
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat indikator-
indikator tentangPola Komunikasi (X3) yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pada Indikator tentang Interaksi antar pegawai di Apotek Benowo Farma
kurang setuju dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju.
sebagai berikut:
Tabel 4.5 :
Kepemimpinan Situasional (X2)
Jawaban Jawaban Jawaban Jawaba Jawaba
N A B C n n
Indikator
o D E
% % % % %
1 Jumlah petunjuk
1 1
yang diberikan 9 29.0 32.3 38.7 - - - -
0 2
(X2.1)
2 Jumlah dukungan
1
sosioemosional(X2.2 9 29.0 38.7 9 29.0 1 3.2 - -
2
)
3 Tingkat kesiapan
1 19.
dan 7 22.6 4 12.9 45.2 6 - -
4 4
kematangan(X1.3)
Sumber : Hasil analisis data (diolah), 2019
berikut:
tidak Setuju.
kurang Setuju sebanyak 1 atau sebesar 3.1% dan tidak ada responden
sebesar (18.8%) responden yang menyatakan kurang Setuju dan tidak ada
sebagai berikut:
54
Tabel 4.8 :
Kinerja (Y)
Jawaban Jawaban Jawaban Jawaba Jawaba
A B C n n
No Indikator
D E
% % % % %
1 kualitas kerja 19.
7 22.6 4 12.9 14 45.2 6 - -
(Y.1) 4
2 kuantitas 19.
7 22.6 4 12.9 14 45.2 6 - -
kerja(Y.2) 4
3 ketepatan
7 22.6 11 35.5 12 38.7 1 3.2 - -
waktu(Y.3)
4 efektivitas
11 35.5 13 41.9 7 22.6 - - - -
biaya(Y.4)
5 Kebutuhan
12 38.7 12 38.7 6 19.4 1 3.2 - -
Pengawas(Y.5)
6 pengaruh
12 38.7 12 38.7 6 19.4 1 3.2 - -
interpersonal(Y.6)
Sumber : Hasil tabulasi kuesioner (diolah), 2019
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat indikator-
indikator tentangKinerjaPegawai (Y) yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pada Indikator tentang kualitas kerja pegawai yang ada di Apotek
responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada yang menjawab tidak
setuju.
sebesar (3.1%) responden menyatakan kurang setuju dan tidak ada yang
yang menjawab kurang setuju dan tidak responden yang menjawab tidak
setuju.
(3.1%) responden yang menjawab kurang setuju dan tidak ada responden
(3.1%) responden yang menjawab kurang setuju dan tidak ada responden
nilai (r) Pearson lebih besar dari nilai krisis pada tabel (r) Product Moment
demikian semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0.3 dapat
disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat test adalah item-
item yang memiliki korelasi di atas 0.3 dengan pengertian semakin tinggi
(validitasnya).
57
Tabel 4.9 :
Hasil Uji Validitas
Nilai Koefisien Korelasi
Variabel Kesimpulan
Product Moment
X1.1 .451 Valid
X1.2 .628 Valid
X1.3 .427 Valid
X1.4 .684 Valid
X1.5 .496 Valid
X1.6 .479 Valid
X2.1 .660 Valid
X2.2 .659 Valid
X2.3 .658 Valid
Y1 .678 Valid
Y2 .633 Valid
Y3 .591 Valid
Y4 .467 Valid
Y5 .710 Valid
Y6 .710
Sumber : Hasil Analisis Data, 2019
penilaian ini adalah valid, dimana nilai krisis (r) Product Moment dengan
derajat keabsahan. Nilai korelasi dari seluruh pertanyaan lebih besar nilai
maupun variabel terikat. Dari hasil uji validitas, item-item pertanyaan dan
reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur tersebut mantab. Dapat
Uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar
dari 0.60, maka data penelitian dianggap cukup Setuju dan reliable untuk
berikut.
Tabel 4.10 :
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach Standar
Variabel Keterangan
Alpha Reliabilitas
Pola Komunikasi (X1) 0.630 0,60 Reliabel
Kepemimpinan
0.669 0,60 Reliabel
Situasional (X2)
Kinerja pegawai (Y) 0.783 0,60 Reliabel
Sumber : Hasil Analisis Data, 2019
Cronbach (α) > 0.6 (Sekaran, 2003). Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang
dilakukan menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari
0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian yang telah dilakukan
statistik. Statistik deskriptif dalam penelitian ini merujuk pada nilai rata-rata
59
(mean) dari seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu Kinerja pegawai (Y),
Tabel 4.11:
Descriptive Statistics
N Minimu Maximum Mean Std.
m Deviation
Pola 32 3.33 5.00 3.9584 4.2584
Komunikasi
Kepemimpina 32 3.00 5.00 3.7188 .60024
n Situasional
Kinerja 32 3.00 5.00 3.7925 .57249
pegawai
Valid N 32
(listwise)
Sumber: Hasil penelitian (2019) diolah
nilai mean sebesar 3.7188, variabel Kinerja pegawai memiliki nilai mean
Tabel 4.12.:
Kategori Interval
0,00- 1,80 Tidak baik
1,81- 2,60 Kurang baik
2,61- 3,40 Cukup baik
3,41- 4,20 Baik
4,21 – 5,00 Sangat baik
Sumber: Hasil penelitian (2019) diolah
Tabel 4.13. :
Hasil Analisis Regresi dengan Menggunakan SPSS
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .325 .664
Pola Komunikasi .572 .167 .426
Kepemimpinan .498 .118 .522
Sumber : Hasil Penelitian (2019) diolah
Y = 0.325+0.572(X1)+ 0.498(X3) +e
tidak ada pola komunikasi dan kepemimpinan situasional serta variabel lain,
sebesar Nilai 0.572 satuan. Nilai 0.498 menunjukkan bahwa apabila ada
4.1.7.Pengujian Hipotesis
4.1.7.1. Uji t
analisis uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.14. :
Hasil Analisis Regresi Uji-t
Model t Sig.
signifikansi sebesar 0.002 karena nilai signifikansi 0.002 (lebih kecil dari
kinerja pegawai. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa pola
4.1.7.2. Uji F
analisis uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel anova sebagai
berikut :
Tabel 4.15 :
Hasil Analisis of Varians (ANOVA)
Sum of Df Mean F Sig
Model Square Square
1 Regression 6.119 2 3.059 21.952 .000b
Residual 4.042 29 .139
Total 10.160 31
Sumber : Hasil penelitian (2019) diolah
pegawai diterima.
Tabel 4.16.:
Model Summary
R R Adjusted R Std Error of
Model Square Square the estimate
1 .776 .602 .575 .37331
Sumber : Hasil penelitian, (2019) diolah
adalah sebesar 0.602 atau sebesar 60.2% Artinya bahwa sebesar 60.2%
4.2.Pembahasan
baik, variabel Kepemimpinan Situasional dalam kategori baik, dan variabel kinerja
secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Hal tersebut didukung oleh penelitian terdahulu dari Ginting (2018)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai BPBD Provinsi
Banten dengan nilai t hitung sebesar 8,721 dengan tingkat signifikansi sebesar
peningkatan, maka kinerja pegawai di Apotek Benowo Farma Surabaya juga akan
tersebut juga diperkuat oleh penelitian terdahulu Kaunang, dkk (2018) gaya
tinggi gaya kepemimpinan situasional akan berdampak positif pada motivasi kerja
signifikan.
Benowo Farma Surabaya. Apalagi bila dilihat dari Dari hasil analisis data
60.2% Artinya bahwa sebesar 60.2% kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh pola
BAB V
5.1. Kesimpulan
berikut:
Bojonegoro.
5.2. Saran
konflik
67
DAFTAR PUSTAKA
Wandi, dkk. 2019. Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja pegawai pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten. Jurnal Ekonomi Vokasi
Vol 2 No 2 Juli 2019
Wibowo. 2017. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers
Wirawan. 2015. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi
dan Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
70
Kepada,
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Pegawai Apotek Benowo Surabaya
Di Tempat
Dengan hormat,
Kuesionerini kami tujukan untuk tugas akhir (skripsi) sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Manajemen di Universitas Wijaya Putra Surabaya. Adapun judul skripsi yang
sayabuatyaitu“Pengaruh Pola Komunikasi Dan Kepemimpinan Situasional
Terhadap Kinerja Pegawai Apotek Benowo Farma Surabaya ”.Dengan segenap
kerendahan hati, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk bersedia
meluangkan waktu mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apaadanya.
Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan hanya digunakan untuk
kepentingan terbatas, dalam artian hanya diperlukan untuk penelitian ini saja.
Peneliti menjamin rahasia pribadi juga jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i dalam
memberikan kebenaran data pada peneliti.
Atas bantuan dan kerjasamanya Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan
terimakasih, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Hormat saya,
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk Pengisian
Mohon berikan tanda Check List ( ) pada kolom yang dianggap paling
sesuai dengan pendapat Anda.
Keterangan Jawaban
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Cukup Setuju
2 : Kurang Setuju
1 : Tidak Setuju
Data Responden
a. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
Laki – Laki
Perempuan
3. Usia :
15 – 25
>25 – 35
>35 – 45
>45
4. Pendidikan :
SD
SMP
SMA/ SMK
Perguruan Tinggi
Pasca Sarjana
5. Domisili :
Surabaya
Gresik
72
Sidoarjo
Mojokerto
Lain - Lain
6. Berapa tahun anda bergabung pada Apotek Benowo Farma Surabaya
1 tahun
2 tahun
>5 tahun
Lainnya
7. Sejak kapan Anda bergabung di Apotek Benowo Farma Surabaya
1 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
3 tahun yang lalu
4 tahun yang lalu
5 tahun yang lalu
Lainnya
73
Daftar Pernyataan
Penilaian Responden
No Pernyataan 5 4 3 2 1
Kinerja Karyawan
1 Saya sangat memperhatikan kualitas kerja saya di
Apotek Benowo Farma
2 Saya sangat memperhatikan kuantitas kerja saya
di Apotek Benowo Farma
3 Saya sangat memperhatikan ketepatan waktu saya
dalam bekerja di Apotek Benowo Farma
4 Saya sangat memperhatikan efektivitas biaya
dalam bekerja di Apotek Benowo Farma
5 Saya membutuhkan pengawas dalam bekerja di
Apotek Benowo Farma
6 Saya memberikan pengaruh interpersonal ketika
bekerja di Apotek Benowo Farma
Pola Komunikasi
7 Saya selalu berinteraksi antar sesama pegawai
ketika bekerja di Apotek Benowo Farma
Surabaya
8 Saya memiliki kemampuan bekerjasama antar
pegawai dengan baik ketika saya bekerja di
Apotek Benowo Farma Surabaya
9 Saya memiliki rasa kepedulian terhadap sesama di
Apotek Benowo Farma Surabaya
10 Saya selalu memahami mengenai informasi yang
dikomunikasikan di Apotek Benowo Farma
Surabaya
11 Saya memiliki kemampuan komunikasi yang
efektif di Apotek Benowo Farma Surabaya
12 Saya selalu melakukan komunikasi yang tidak
menimbulkan konflik ketika saya bekerja di
Apotek Benowo Farma Surabaya
Kepemimpinan Situasional
13 Pimpinan cukup dalam memberikan petunjuk dan
pengarahan bekerja di Apotek Benowo Farma
Surabaya
14 Pimpinan cukup dalam memberikan dukungan
dan sosioemosional di Apotek Benowo Farma
Surabaya
15 Pimpinan memiliki tingkat kesiapan dan
kematangan yang cukup baik dengan ditunjukkan
pelaksanaan tugas khusus, fungsi, dan tujuan
tertentu
74