1. Masalah Riset :
Di kecamatan wonomulyo pada bulan Januari s/d September tahun 2009 ditemukan
penderita ISPA sebanyak 2.311 penderita atau kurang lebih sebesar 7 % dari jumlah
penduduk Kec. wonomulyo yang jumlahnya sebesar 32.677 jiwa, Padahal Puskesmas
Kec.Wonomulyo sudah menetapkan jumlah penderita ISPA di Kec.Wonomulyo pada
bulan Januari s/d September tahun 2009 maksimal hanya sekitar 500 penderita atau
kurang lebih sekitar 1,5 % dari jumlah penduduk Kec.Wonomulyo.
2. Rumusan Masalah :
1) Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan penyakit ISPA di Kec.
Wonomulyo?
2) Bagaimana pengetahuan masyarakat di Kec.Wonomulyo mengenai penyakit
ISPA?
3) Apakah ada hubungan antara pengetahuan masyarakat di Kec. Wonomulyo
mengenai penyakit ISPA terhadap peningkatan jumlah penderitan ISPA di
Kec. Wonomulyo?
3. Tujuan Penelitian:
a. Tujuan Umum :
o Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan
penyakit ISPA di Kec.Wonomulyo
-1-
Tugas Riset Keperawatan Kel. 7
o Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di Kec.Wonomulyo
menegenai penyakit ISPA.
o Untuk mempelajari hubungan antara pengetahuan masyarakat di
Kec.Wonomulyo mengenai penyakit ISPA terhadap peningkatan jumlah
penderita ISPA di Kec.wonomulyo
b. Tujuan khusus:
o Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebakan penyakit ISPA di
Kec. Wonomulyo
o Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat di Kec.Wonomulyo mengenai
penyakit ispa.
o Menganalisis hubungan antara pengetahuan masyarakat di
Kec.Wonomulyo mengenai tidak diterapkannya perilaku hidup bersih dan
sehat terhadap peningkatan jumlah penderita diare di Kec.Wonomulyo .
4 Manfaat penelitian
1. Bagi Program:
Sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.
Sebagai bahan masukan yang digunakan untuk penerapan program
pencegahan atau penatalaksanaan penyakit ISPA khususnya di Kec.
Wonomulyo.
2. Bagi kepentingan Ilmu Pengetahuan ;
Sebagai informasi/pengetahuan baru mengenai bagaimana cara pencegahan
atau penatalaksanaan penyakit ISPA di daerah-daerah.
3. Bagi Peneliti:
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman khusunya mengenai penyakit
ISPA di Kec. Wonomulyo.
-2-
Tugas Riset Keperawatan Kel. 7
5 Tinjauan Pustaka
5.1 Pengertian ISPA
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang
benar ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA
meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai
gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga
tengah dan selaput paru.
5.2 Etiologi
Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA
dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia
dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak
berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan
napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari
sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang
ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin,
semua radang telinga akut harus mendapat antibiotic. ISPA dapat ditularkan
melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Kelainan pada sistem
pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, asma dan
ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada lapangan pediatri. Infeksi
-3-
Tugas Riset Keperawatan Kel. 7
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering
terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada 3 klasifikasi penyakit yaitu :
Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada
bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa
anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau meronta).
Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -
12 bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun
adalah 40 kali per menit atau lebih.
-4-
Tugas Riset Keperawatan Kel. 7
Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding
dada bagian bawah dan tidak ada napas cepat.
o Tanda-tanda laboratoris
hypoxemia,
hypercapnia dan
acydosis (metabolik dan atau respiratorik)
-5-
Tugas Riset Keperawatan Kel. 7
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah:
tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan
tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume
yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing.
1. Upaya pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Immunisasi.
Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
-6-
Tugas Riset Keperawatan Kel. 7
2. Pengobatan dan perawatan
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
Meningkatkan makanan bergizi
Bila demam beri kompres dan banyak minum
Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan
sapu tangan yang bersih
Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak
terlalu ketat.
Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
tersebut masih menetek
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu
jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok
teh ,diberikan tiga kali sehari.
-7-