Disusun Oleh:
Nama: Maulin Adinda
NIM: 202161201006
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
TAHUN AJARAN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Dunia Kerja” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Alamiah
Dasar yang diajar oleh Bapak Ismail M. Sangadji, S.P.,M.Si.
Saya mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini. Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Maulin Adinda
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Tinjauan Pustaka 2
2.2 Hasil dan Pembahasan 3
2.2.1 Dampak Pertumbuhan Ekonomi Dalam Dunia Kerja 3
2.2.2 Cara Menghadapi Persaingan Dalam Dunia Kerja. 4
BAB III PENUTUP 5
3.1 Kesimpulan 5
3.2 Kritik dan Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Menurut Sadono Sukimo (1985) pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat
aktivitas ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Diperlukan perbandingan pendapatan
nasional untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini biasa kitta sebut
dengan laju pertumbuhan ekonomi.
v
untuk perusahaan yang mengutamakan teknologi untuk melahirkan barang atau jasa
yang lebih efisien.
Tingkat Inflasi.
Salah satu gejala yang mampu memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi
adalah inflasi. Inflasi adalah suatu kondisi laju peredaran mata uang yang tidak
terkendali. Terjadinya peningkatan harga sangat berdampak pada produktivitas
bahan baku karena membuat peningkatan biaya operasional perusahaan dalam hal
memasok bahan mentah. Selain itu, inflasi juga akan berdampak pada gaji
karyawan. Setidaknya, terdapat dua jenis inflasi yang mampu memberikan dampak
langsung pada bisnis suatu perusahaan, yaitu cost-push inflation dan demand-pull
inflation. Cost-push inflation adalah adanya kenaikan pada harga produk karena
adanya peningkatan permintaan, sedangkan demand-pull inflation adalah adanya
kenaikan permintaan masyarakat yang membuat harga produk barang dan jasa
menjadi naik.
Tingkat Suku Bunga.
Tingkat suku bunga yang ada pada suatu negara juga mampu mempengaruhi
pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan tersebut cenderung akan membuat tingkat
suku bunga meningkat karena adanya peningkatan pendapatan yang terjadi di
masyarakat. Suku bunga yang tinggi akan berpengaruh buruk pada suatu perusahaan
yang biasanya digunakan untuk modal pinjaman dalam meningkatkan kualitas
perusahaan. Selain itu, terjadinya suku bunga yang tinggi juga akan berpengaruh
pada penurunan investasi, dan hal ini tentu akan berdampak buruk pada saham
perusahaan. Kenapa? Karena umumnya pihak investor lebih menyukai tabungan
konvensional daripada harus menginvestasikan uangnya ke perusahaan.
vi
dari industri tradisional dan pertanian kemungkinan yang akan menderita. Untuk
mengurangi dampak negatifnya, pemerintah dapat mempromosikan penciptaan
lapangan pekerjaan yang lebih layak yang juga akan memberikan upah
yang layak, memperluas program jaminan sosial, berinvestasi pada pendidikan, dan
pengembangan keahlian pekerja serta menegakkan prinsip dan hak dasar di tempat
kerja baik untuk pekerja lokal dan migran.
vii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis sangat mempengaruhi hasil pertumbuhan
ekonomi suatu negara secara langsung. Saat adanya pertumbuhan ekonomi yang baik, maka
akan berjalan beriringan dengan permintaan masyarakat pada produk barang dan jasa, hal
yang sama berlaku sebaliknya. Dan jika pertumbuhan ekonomi semakin meningkat, tentu
saja berpengaruh pada dalam dunia kerja.
3.2 Kritik dan Saran
Saran saya semoga kedepannya perekonomian di Indonesia bisa semakin meningkat.
Namun semakin banyak juga lapangan pekerjaan yang tersedia dan dapat memberikan upah
yang layak, memperluas program jaminan sosial, berinvestasi pada pendidikan dan
pengembangan keahlian agar semuanya berjalan seimbang sehingga tidak ada tenaga kerja
yang terbuang sia-sia (pengangguran).
Namun daripada menunggu semua ini terjadi, para pekerja harus melakukan sesuatu agar
harapan mereka untuk kehidupan yang lebih baik. Dan ini saat yang tepat bagi pekerja
serikat untuk meyakinkan para pembuat kebijakan dan pengusaha agar menanggapi
kebutuhan pekerja sehingga dapat memberikan keuntungan bagi semua orang.
viii
DAFTAR PUSTAKA
ix