Bung Tomo
Sutomo atau Bung Tomo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920. Pada Usia 12 Tahun ia
terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO. Saat itu Bung Tomo melakukan pekerjaan kecil-
kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia. Kemudian, ia menyelesaikan pendidikan
HBS-nya lewat korespondensi, tetapi tidak pernah lulus.
Selanjutnya, Bung Tomo bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Beliau
mengatakan bahwa filsafat kepanduan dan kesadaran nasionalis yang diperoleh dari KBI dan kakeknya
merupakan pengganti untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun ia menjadi terkenal ketika
berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.
Bung Tomo pernah menjadi jurnalis yang sukses. Kemudian, ia bergabung dengan sejumlah
kelompok politik dan sosial. Ketika ia terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru pada 1994 yang
disponsori oleh Jepang , hampir tidak seorang pun mengenal dia. Namun, semua itu dipersiapkan
Sutomo untuk peranannya yang sangat penting. Pada Oktober dan November 1945, ia menjadi salah
satu pemimpin yang menggerakan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya. Bung Tomo selalu
dikenang karena seruan-seruan pembukaannya dalam siaran radionya yang penuh dengan emosi.
Setelah membaca dan memahami teks deskripsi “Bung Tomo”, jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Tentukan di paragraf manakah yang merupakan struktur teks deskripsi (Identifikasi,
Deskripsi Bagian dan Penutup)?