“PROFESI AKUNTAN”
PRODI AKUNTANSI S1
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................……………………….
DAFTAR ISI.......................................................................……………………….
BAB I PENDAHULUAN...................................................……………………….
A. Latar Belakang.................................................……………………….
B. Rumusan Masalah............................................……………………….
C. Tujuan Penulisan..............................................……………………….
BAB II PEMBAHASAN....................................................……………………….
A. Fungsi Akuntansi..............................................……………………….
B. Definisi Profesi..................................................……………………….
i. Profesi Diregulasi............................................……………………….
C. Pengertian Akuntansi.......................................……………………….
D. Fungsi Asersi dan Asurans..............................……………………….
E. Peran di Pasar...................................................……………………….
F. Hubungan Fidusia............................................……………………….
G. Etika Profesi......................................................……………………….
i. Utilitarianisme.................................................……………………….
ii. Deontologisme...............................................……………………….
iii. Virtualisme....................................................……………………….
H. Standar Performa.............................................……………………….
i. Standar Akuntansi...........................................……………………….
ii. Kerangka Pengendalian Internal....................……………………….
iii. Standar Audit................................................……………………….
iv. Standar Pengendalian Mutu..........................……………………….
I. Solusi Konflik....................................................……………………….
BAB III PENUTUP............................................................……………………….
A. Kesimpulan........................................................……………………….
B. saran....................................................................……………………….
DAFTAR PUSTAKA.........................................................……………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Akuntan
Salah satu frofesi penting yang terlibat dalampenerapan sistem tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance) adalah frofesi akuntan. Terdapat
tiga pihak yang mempunyai peran utama dalam profesi ini,pertama adalah akuntan
publik,kedua akuntan manajement,dan ketiga organisasi profesi akuntan.
B. Definisi Profesi
Syarat nomor 4 terpenuhi terpenuhi dengan diadopsinya kode etik akuntan yang
dikeluarkan oleh committee on code of conduct dari international federation of
accountan (IFAC).kewajiban bagi akuntan untuk untuk mematuhi kode etik (etika
profesi) `ditegaskan dalam peraturan mentri keuangan Nomor 17/PMK.01/2014 Tentang
akuntan beregister negara dan peraturan mentri keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
tentang jasa akuntan publik. Kode etik (etika prosesi) ditetapkan oleh asosiasi profesi
yang bersangkutan.
Ketentuan profesi untuk menerima tanggung jawab sosial seperti tercantum dalam
syarat nomor (6),terutama yang berkaitan dengan kepentingan publik,dengan tegas
dicantumkan dalam bagian “menimbang”dari dikeluarkannya UUAO.butir (c) dari bagian
ini berbunyi sbb.
“bahwa sampai saat ini belum ada undang-undang yang khusus mengatur
profesinakuntan publik yang memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi
masyarakat dan profesi akuntan publik”.
-profesi Diregalasi
Akuntasi adalah suatu profesi yang sangat diregulasi.Hal ini tidak terlepas dari
peran penting mereka di pasar keuangan, terutama pasar modal .informasi keuangan
memengaruhi pembentukan harga atau nilai pasar.
Harga merupakan penentuan dari keseimbangan penawaran (supplay) dan pemerintah
(demand).efesian pasar merupakan perhatian besar dari masyarakat Oleh karena itu,
pemerintah turun tangan melalui regulasi. Skandal akuntansi yang sering terjadi memicu
adanya regulasi tersebut.
C. Pengertian Akuntansi
Duska dkk. (2011: 10) menjelaskan tentang sifat (nature) dari akuntansi
(accounting). Menurut Duska dkk., akuntansi adalah teknik (technique) yang
dikembangkan untuk membantu orang atau organisasi dalam memonitor transaksi
ekonominya. Akuntansi menyediakan informasi mengenai transaksi atau kejadian
ekonomi, bersifat keuangan, yang mereka lakukan. Dalam praktiknya, akuntansi
merupakan seni (art) atau keahlian (craft).
Urutan langkah dalam penyusunan laporan keuangan, yang tercakup dalam sistem
informasi akuntansi, menggunakan kerangka konseptual pelaporan keuangan dan
standar akuntansi sebagai pedomannya. Kerangka konseptual pelaporan keuangan
dan standar akuntansi memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun dengan
cara yang lazim dan diakui oleh semua pihak y berkepentingan. Sistem informasi
akuntansi juga harus mendukung asersi manajemen yang dinyatakan yang secara
implisit dan eksplisit dalam rangka memenuhi ciri-ciri kualitatif laporan
keuangan. Sistem informasi akuntasi mencakup pengendalian internal atas
pelaporan keuangan (internal controls over financial reporting) dan pengendalian
dan prosedur pengungkapan (disclosures controls and procedurs).
Atas dasar alasan tersebut, akuntansi juga dipandang sebagai seni atau keahlian.
Kata keahlian barangkali lebih tepat daripada seni. Alasannya, walaupun dalam
akuntansi masih memerlukan pertimbangan yang bersifat subjektif, tetapi
pertimbangan tersebut tetap harus didasarkan pada kaidah-kaidah profesionalisme.
Kata "seni" dapat diinterpretasikan sebagai kreativitas tanpa batas.
Akuntan dapat berperan direksi dalam menyusun laporan keuangan. Dalam hal
Ini, akuntan bertindak sebagai penyusun laporan keuangan (preparer). Tanggung
jawab (responsibility) kepada pihak luar atas laporan keuangan tetap berada di
tangan direksi. Jika seorang akuntan menjabat sebagai direktur utama atau
direktur keuangan, la tidak lagi penyusun laporan keuangan. Ia adalah penyedian
laporan tersebut . Akuntan sebagai penyusun laporan keuangan merupakan
karyawan (employer accountant). Mereka bertugas membantu direksi untuk
memastikan bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan asersi- asersi yang di
buat direksi.
E. Peran Di Pasar
Peran laporan keuangan di pasar modal dapat digambarkan seperti terlihat dalam
Gambar 32.1. Seperti terlihat dalam Gambar 32.1, pasar modal (keuangan)
merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual produk-produk (keuangan)
berupa surat-surat berharga (misalnya, saham). Pembeli dalam hal ini adalalı para
investor sebagai penyedia modal (capital provider). Penjual adalah direksi dan
dewan komisaris yang mewakili perusahaan sebagai pengurus dan pengawas.
Pada dasarnya, objek yang dijual adalah perusahaan yang direpresentasikan dalam
bentuk saham.
Faktor yang menentukan pembeli dalam memutuskan untuk melakukan investasi
atau tidak adalah kinerja dan prospek perusahaan. Kinerja dan prospek perusahaan
dihasilkan oleh direksi dan diawasi oleh dewan komisaris. Informasi utama
mengenai kinerja dan prospek perusahaan tercantum dalam laporan keuangan.
Dalam sistem ekonomi pasar, suatu transaksi akan terjadi jika kedua belah pihak
(pembeli dan penjual) memperoleh manfaat. Dari sudut penjual, manfaat yang
diperoleh berupa dana masuk ke perusahaan yang dapat di gunakan untuk
kegiatan usaha.investor,sebagai pembeli,mengharapkan manfaat berupa
peningkatan kesejahteraan.
F. Hubungan Fidusia
G. Etika Profesi
Kode etik yang diterapkan untuk profesi akuntan (juga untuk profesi lain
dan bisnis) sebaiknya mengacu pada paham-paham filosofis tentang etika yang
lazim diakui secara universal. Paham-paham seperti utilitarianisme, dentologisme,
dan virtuisme perlu digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kode etik.
i. Utilitarianisme
Dalam konteks akuntan, penyajian laporan keuangan yang bebas dari salah
saji material dan mengikuti standard akuntansi akan memberikan manfaat bagi
banyak orang yang dalam hal ini disebut stakeholder. Penyediaan informasi
seingga membuat pasar modal menjadi pasar yang bergerak di pasar
tersebut.iktikad baik merupakan dasar utama pelaksanaan utilitarianisme.
ii. Deontologisme
iii. Virtuisme
H. Standar Performa
i. Standar Akuntansi
Standar audit berlaku bagi akuntan public yang melakukan pekerjaan audit
atas laporan keuangan historis. Laporan ini merupakan salah satu dari laporan,
yang secara berkala, harus disampaikan kepada OJK dan diumumkan kepada
public.standar audit yang berlaku di Indonesia adalah Internasional Standards on
Auditing (ISA) yang dikeluarkan oleh International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB). ISA diadopsi sebagai Standar Profesi Akuntan Publik
(SPAP) di Indonesia.
Kantor Akuntan Publi (KAP) yang memberikan jasa audit dan riview atas
laporan keuangan, jasa asurans lainnya, dan jasa-jasa yang terkait dengan jasa
asurans harus mengikuti standard pengendalian mutu dalam pengoprasian
kantornya. Standard ini berlaku untuk kantor akuntansi public (KAP).
Pengendalian mutu yan diterapkan pada suatu KAP mengikuti Internasional
Standard on Quality Conrols 1 (ISQC 1) yang berjudul “International Standard
on Quality Control for Firms that Perform Audit and Review of Financial
Statetmen and Other Assurance Standard Board (IAASB).
I. Solusi Konflik
Walaupun didasarkan atas kepercayaan, hubungan fifusia tetap saja
memungkinkan tejadinya konflik. Konflik yang dimaksud adalah perbedaan
pendapat tentang penugasan dan pekerjaan atau hasil penugasan dan pekerjaan
dimana salah satu atau kedua belah pihak merasa dirugikan. Dalam kaitannya
dengan penugasan audit terhadap laporan keuangan historis, konflik yang dialami
akuntan public dapat terjadi dengan klien (perusahaan atau organisasi pemberi
tugas), pengguna atau pihak ketiga lainnya, dan dengan teman sejawat (kantor
akuntan public lain).
Sebagai penyusun laporan keuangan, akuntan manajemen biasanya tidak
mempuyai permasalahan konflik secara langsung. Pekerjaan atau hasil pekerjaan
akuntan manajemen merupakan tanggung jawab perusahaan atau organisasi
tempat mereka bekerja. Tanggung jawab perusahaan kepada pihak luar diawali
oleh direksi. Seperti halnya akuntan public, direksi sebagai perwakilan perusahaan
dapat berkonflik dengan pemberi tugas fidusia (pemegang saham) dan engguna
atau pihak luar lainnya.
Bagi profesi akuntan, solusi konflik dapat dilakukan melalui dua jalur,
yaitu secara professional atau secara hokum. Solusi konflik melalui jalur
professional ditangani oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Jalur hukum
ditrmpuh melalui pengadilan. Solusi konflik yang pemecahannya menggunakan
jalur professional biasanya berkaitan dengan masalah etika. Pelanggaran terhadap
etika dapat dikenakan sanksi berupa sanksi social, isalnya teguran (lisan dan
tulisan) atau pemberhentian sementara atau tetap) atas keanggotaan. Sanksi social
juga dapat berupa pembatasan-pembatasan atau pelaksanaan tugas-tugas tertentu.
Sanksi pembatasan dapat berupa, mislanya, tidak diperkenankannya akuntan yang
bersngkutan untuk melakukan penugasn atau pekerjaan di bidang tertentu.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntan adalah profesi yang sangat diregulasi. Hal ini tidak terlepas dari
peran penting mereka di pasar keuangan, terutama pasar modal. Mekanisme di
pasar ini sangat mengandalkan pada informasi keuangan yang dihasilkan oleh
profesi tersebut. Informasi keuangan memengaruhi pembentukan harga atau nilai
di pasar. Namun, tidak dipungkiri adanya faktor lain yang juga ikut menentukan.
Hubungan fidusia antara akuntan publik dan direksi atau dewan komisaris
dan pemegang saham dan stakeholder lain didasarkan atas kepercayaan dari
pemberi tugas fidusia. Kepercayaan bahwa akuntan publik, direksi, atau dewan
komisaris akan melaksanakan kewajiban fidusianya dengan baik. Kepastian
bahwa tugas fidusia akan dilaksanakan dengan baik dimanifestasikan dalam
standar perilaku dan standar performa yang harus dipatuhi oleh penerima tugas
fidusia.
Bagi akuntan, standar perilaku yang akan dijabarkan dalam kode etik
sebaiknya mengacu pada paham-paham filosofis tentang etika yang lazim diakui
secara universal. Paham-paham filosofis tersebut adalah utilitarianisme,
deontologisme, dan virtuisme.
Standar performa bagi akuntan public pada waktu memberikan jasa audit
terhadap laporan keuangan historis terdiri atas standard audit dan standard
pengendalian mutu. Standard audit diberlakukan untuk pelaksanaan audit terhadap
laporan keuangan. Standard pengendalian mutu berkaitan dengan kebijakan dan
prosedur yang diterapkan oleh Kantor Akuntan Publik dalam menjalankan
operasinya sehingga kualitas jasa asurans (termasuk audit atas laporan keuangan
historis) telah memenuhi mutu yang diharapkan oleh pengguna laporan.
Jika terjadi konflik antara akuntan dan pihak lain, penyelesaiannya dapat
menempuh jalur professional atau jalur huku,n. solusi konflik melalui jalur
professional ditangani oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Jalur hokum
ditempuh melalui pengadilan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA