Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial


Kode Mata Kuliah : EKMA 4312
Jumlah sks : 3 Sks
Nama Pengembang : Drs. Tamjuddin, M.Si.
Nama Penelaah : Herry Novrianda, S.E.,M.M.
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2020
Edisi Ke- : Tulis edisi tugas tutorial
Nama : Afiifatuts Tsaaniyah Abdullah
Nim : 042636982
UPBJJ : Malang
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Apa yang dimaksud dengan harga drajad tiga 50
merupkan diskrimanasi harga karena perbedaan
permintaan berdasarkan segmen pasar, dan Berikan

1 analisis pemahaman mengenai tujuan suatu


perusahaan melakukan diskriminasi harga derajat 3
dan berikan contohnya! Bantu dengan kurva

Third‐degree price discrimination atau


diskriminasi harga tingkat ketiga
adalah penetapan harga yang berbeda untuk
berbagai kelompok konsumen untuk barang
yang sama. Satu kelompok pelanggan dikenakan
harga yang lebih tinggi, sementara yang lain
dikenakan harga yang lebih rendah. Contohnya
maskapai penerbangan mengenakan tarif lebih
tinggi pada tiket pulang-pergi satu hari karena
mereka lebih cenderung dibeli oleh orang-orang
bisnis.

Ambil contoh, pengenaan tarif


penerbangan. Perusahaan mengenakan tarif lebih
tinggi untuk tiket pulang pergi sekali jalan karena
lebih mungkin dibeli oleh seorang pebisnis.

Diskriminasi harga tingkat Ketiga

✓ Memberlakukan harga yang berbeda-beda utk


produk yang sama
✓ MR = MC
✓ Profit mak = TR1 + TR2 – TC
Elastisitas harga rendah ; produk dijual dg P
(harga) lebih tinggi
Elastisitas harga tinggi ; produk dijual dg P
lebih rendah
✓ Jika MR1 > MR2; transfer penjualan dr pasar 2
ke pasar 1 hingga MR1 = MR2 (profit mak.)
✓ Jika MR1 < MR2; transfer penjualan dr pasar 1
ke pasar 2 hingga MR1 = MR2 (profit mak.)
Ongkos organisasi yang tinggi menurut Mansur 50
olson dalam interest group theory Berikan
2 argumentasi dan analisis terkait regulasinya
bagaiman teori ini dapat mempengaruhi peran
regulator.!

Teori tindakan kolektif (collective action)


diformulasikan oleh Mancur Olson (1971), yang
mengupas masalah kelompok-kelompok
kepentingan (interest groups). Determinan penting
bagi keberhasilan suatu tindakan bersama adalah
ukuran (size) , homogenitas (homogeneity) dan
tujuan kelompok (purpose of the group).

Suatu tindakan kolektif akan bekerja secara


optimum terganting dari ketiga determinan tersebut.
Salah satu titik kritis dari tindakan kolektif adalah
adanya kemungkinan pihakyang kecil (small) akan
mengeksploitasi pelaku yang besar, seperti yang
disinyalir oleh Olson (2001:29). Dari beberapa
tindakan kolektif yang dilakukan, terdapat beberapa
situasi yang membutuhkan tindakan kolektif agar
menyelesaikan persoalan (Heckathorn,1993:330-
331) yaitu:

a) sistem untuk mengelola sumber daya


bersama (common-pool resources).
b) sistem untuk mengontrol perilaku
(controlling behavior).
c) perubahan-perubahan sosial dalam
kebijakan publik.
Ketiga situasi diatas mempersyaratkan adanya
tindakan kolektif agar kegiatan pemanfaatan sumber
daya dilakukan secara efektif dan efesien. Dari
deskripsi diatas terdapat karakteristik esensial yaitu,
barang atau jasa diproduksi bersama, produksi
memberikan laba kepada semua anggota kelompok,
dan produksi barang publik mengyertakan biaya.
Ketika kondisi tersebut terjadi maka akan bertemu
dengan masalah pengguna bebas (free-riders
problem), dimana mereka tidak memperoleh beban
(biaya) dari tindakan kolektif tetapi masih menerima
benefitnya.

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai