0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
44 tayangan4 halaman
Teori tindakan kolektif oleh Mancur Olson menyatakan bahwa ongkos organisasi yang tinggi dapat mempengaruhi peran regulator. Tindakan kolektif hanya akan berhasil jika ukuran kelompok, homogenitas, dan tujuan kolektif kondusif. Regulator perlu mempertimbangkan masalah pengguna bebas yang ikut menikmati hasil tindakan kolektif tanpa ikut membayar.
Deskripsi Asli:
ekonomi manajerial
Judul Asli
Tugas 3 Afiifatuts Tsaaniyah Abdullah -Ekonomi Manajerial
Teori tindakan kolektif oleh Mancur Olson menyatakan bahwa ongkos organisasi yang tinggi dapat mempengaruhi peran regulator. Tindakan kolektif hanya akan berhasil jika ukuran kelompok, homogenitas, dan tujuan kolektif kondusif. Regulator perlu mempertimbangkan masalah pengguna bebas yang ikut menikmati hasil tindakan kolektif tanpa ikut membayar.
Teori tindakan kolektif oleh Mancur Olson menyatakan bahwa ongkos organisasi yang tinggi dapat mempengaruhi peran regulator. Tindakan kolektif hanya akan berhasil jika ukuran kelompok, homogenitas, dan tujuan kolektif kondusif. Regulator perlu mempertimbangkan masalah pengguna bebas yang ikut menikmati hasil tindakan kolektif tanpa ikut membayar.
Kode Mata Kuliah : EKMA 4312 Jumlah sks : 3 Sks Nama Pengembang : Drs. Tamjuddin, M.Si. Nama Penelaah : Herry Novrianda, S.E.,M.M. Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai) Tahun Pengembangan : 2020 Edisi Ke- : Tulis edisi tugas tutorial Nama : Afiifatuts Tsaaniyah Abdullah Nim : 042636982 UPBJJ : Malang Skor No Tugas Tutorial Maksimal Apa yang dimaksud dengan harga drajad tiga 50 merupkan diskrimanasi harga karena perbedaan permintaan berdasarkan segmen pasar, dan Berikan
1 analisis pemahaman mengenai tujuan suatu
perusahaan melakukan diskriminasi harga derajat 3 dan berikan contohnya! Bantu dengan kurva
Third‐degree price discrimination atau
diskriminasi harga tingkat ketiga adalah penetapan harga yang berbeda untuk berbagai kelompok konsumen untuk barang yang sama. Satu kelompok pelanggan dikenakan harga yang lebih tinggi, sementara yang lain dikenakan harga yang lebih rendah. Contohnya maskapai penerbangan mengenakan tarif lebih tinggi pada tiket pulang-pergi satu hari karena mereka lebih cenderung dibeli oleh orang-orang bisnis.
Ambil contoh, pengenaan tarif
penerbangan. Perusahaan mengenakan tarif lebih tinggi untuk tiket pulang pergi sekali jalan karena lebih mungkin dibeli oleh seorang pebisnis.
Diskriminasi harga tingkat Ketiga
✓ Memberlakukan harga yang berbeda-beda utk
produk yang sama ✓ MR = MC ✓ Profit mak = TR1 + TR2 – TC Elastisitas harga rendah ; produk dijual dg P (harga) lebih tinggi Elastisitas harga tinggi ; produk dijual dg P lebih rendah ✓ Jika MR1 > MR2; transfer penjualan dr pasar 2 ke pasar 1 hingga MR1 = MR2 (profit mak.) ✓ Jika MR1 < MR2; transfer penjualan dr pasar 1 ke pasar 2 hingga MR1 = MR2 (profit mak.) Ongkos organisasi yang tinggi menurut Mansur 50 olson dalam interest group theory Berikan 2 argumentasi dan analisis terkait regulasinya bagaiman teori ini dapat mempengaruhi peran regulator.!
Teori tindakan kolektif (collective action)
diformulasikan oleh Mancur Olson (1971), yang mengupas masalah kelompok-kelompok kepentingan (interest groups). Determinan penting bagi keberhasilan suatu tindakan bersama adalah ukuran (size) , homogenitas (homogeneity) dan tujuan kelompok (purpose of the group).
Suatu tindakan kolektif akan bekerja secara
optimum terganting dari ketiga determinan tersebut. Salah satu titik kritis dari tindakan kolektif adalah adanya kemungkinan pihakyang kecil (small) akan mengeksploitasi pelaku yang besar, seperti yang disinyalir oleh Olson (2001:29). Dari beberapa tindakan kolektif yang dilakukan, terdapat beberapa situasi yang membutuhkan tindakan kolektif agar menyelesaikan persoalan (Heckathorn,1993:330- 331) yaitu:
a) sistem untuk mengelola sumber daya
bersama (common-pool resources). b) sistem untuk mengontrol perilaku (controlling behavior). c) perubahan-perubahan sosial dalam kebijakan publik. Ketiga situasi diatas mempersyaratkan adanya tindakan kolektif agar kegiatan pemanfaatan sumber daya dilakukan secara efektif dan efesien. Dari deskripsi diatas terdapat karakteristik esensial yaitu, barang atau jasa diproduksi bersama, produksi memberikan laba kepada semua anggota kelompok, dan produksi barang publik mengyertakan biaya. Ketika kondisi tersebut terjadi maka akan bertemu dengan masalah pengguna bebas (free-riders problem), dimana mereka tidak memperoleh beban (biaya) dari tindakan kolektif tetapi masih menerima benefitnya.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik