Anda di halaman 1dari 17

Pengembangan Media Pembelajaran Constructive Learning Berbasis

Multiple Quiz Pada materi Gaya gesek statis Dan dinamis Untuk
Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep Siswa

(Proposal Penelitian)

Disusun Oleh :

Fitrian Hastiadi

(A1E019027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022
Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Fisika merupakan suatu ilmu yang


mempelajari begitu banyak dasar yang
terciptanya komponen atau elemen-elemen yang
pernah, sering, atau yang akan terjadi di dunia.
Membuat kita menyadari bahwa unsur-unsur
kehidupan atau partikel yang ada, saling
memiliki makna dan kaitannya masing-masing di
alam yang kita tahu. Berbagai macam juga di
pelajari dalam fisika dari sejarah terciptanya
sehingga penemuan dan perkembangan yang
begitu pesat yang mampu merubah suatu
peradaban, dalam sejarahnya fisika dimulai dari
Astronomi Kuno, filsafat alam, perkembangan di
islam abad pertengahan, fisika klasik, fisika
modern sampai penelitian saat ini. Hal yang
sering terjadi di kehidupan sehari-hari pun tidak
lepas dari fenomenal yang dipelajari di dalam
fisika, Fisika adalah cabang sains yang pelajari
mengenai tanda-tanda alam yang berkaitan
dengan materi dan energi (Suhandi,2011).

Gaya gesekan sangat penting dalam


kehidupan sehari-hari misalnya gesekan yang
terjadi pada mesin mobil, sehingga dengan
mempelajari hukum gaya untuk gaya gesekan
diharapkan mampu menyatakan gaya gesekan
dan sifat-sifat benda dan lingkungannya
(Hemawati, 2013). Gaya gesek merupakan gaya
yang terjadi diantara dua benda yang yang saling
bersentuhan.
Sumarjono (2005:70) menyatakan
bahwa gaya gesek adalah gaya

2
yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak.
Sedangkan menurut Riyadi (2019:8) gaya
gesek adalah gaya yang ditimbulkan akibat
permukaan benda yang saling bergesekan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa gaya gesek adalah gaya
yang disebabkan karena adanya gaya yang
berarah melawan gerak benda akibat
sentuhan antara dua benda.

Menurut Lohat (2008:389) gaya


gesekan yang bekerja pada permukaan benda
yang bersentuhan, ketika benda
tersebut belum bergerak disebut gaya
gesek statik. Dapat dikatakan bahwa gaya
gesek merupakan gaya yang timbul sejak
benda diberi gaya hingga sesaat sebelum
benda mulai bergerak. Lambang dari
gaya gesek ini adalah fs. Gaya gesek
statis yang maksimum sama dengan gaya
terkecil yang dibutuhkan agar benda
dapat mulai bergerak. Ketika benda telah
bergerak, gaya gesek antara dua
permukaan akan berkurang sehingga
diperlukan gaya yang lebih kecil agar
benda bergerak dengan laju tetap.
Menurut Lohat (2008:392) gaya
gesek kinetik adalah gaya yang bekerja
pada dua permukaan benda yang
bersentuhan ketika benda tersebut
bergerak. Gaya gesek kinetic memiliki
lambing fk. Ketika sebuah benda
bergerak pada permukaan benda lain,

3
gaya gesekan bekerja berlawanan arah
terhadap kecepatan benda.

Multiple Quiz Adalah suatu bentuk


media yang dimana memanfaatkan jenis-jenis
tipe kuis yang diaplikasikan ke dalam media
pembelajaran seperti single atau multiple choice,
Truth or false quiz, Puzzle quiz, slider quiz,
Audio Quiz.
Mansur yang mengemukakan bahwa
pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan
yang menekan terbangunnya pemahaman sendiri
secara aktif, kreatif dan produktif berdasarkan
pengetahuan terdahulu yang berdasarkan
pengalaman belajar yang bermakna (Amrah,
2019). Mustaji & Sugiarso (2005) menyatakan
bahwa pendekatan konstruktivis merupakan
suatu pendekatan yang memberi peluang
terjadinya proses aktif peserta belajar
mengkontruksi atau membangun sendiri
pengetahuannya, memanfaatkan sumber belajar
secara beragam, dan memberi peluang peserta
belajar untuk berkolaborasi dengan yang lain.
Suparno (1997) mengidentifikasi 4
prinsip konstruktivis dalam belajar yaitu: (1)
pengetahuan dibangun oleh mahasiswa sendiri
baik secara personal maupun sosial, (2)
pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari
pembelajar kepada pebelajar, (3) pebelajar aktif
mengkostruksi terus menerus, sehingga selalu
terjadi perubahan konsep menuju konsep yang
lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep
ilmiah, (4) pembelajar sekedar membantu
pebelajar dengan menyediakan sarana dan situasi

4
agar proses konstruksi pebelajar berlangsung
secara efektif dan efisien.

Keterampilan berpikir kritis merupakan


kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan
berpikir dalam membuat keputusan yang dapat
dipercaya dan bertanggung jawab (Redhana,
2010). Arnyana (2004) mengidentifikasi adanya
enam indikator keterampilan berpikir kritis
dalam konteks pembelajaran di SMA, yaitu (1)
merumuskan masalah, (2) memberikan
argumentasi, (3) melakukan deduksi, (4)
melakukan induksi, (5) melakukan evaluasi, dan
(6) memutuskan dan melaksanakan tindakan.
Keterampilan berpikir kritis siswa
berpengaruh terhadap kualitas pemahaman
konsep siswa. Salah satu indikator kemampuan
intelektual siswa adalah kemampuan untuk
memahami konsep (Sudjana, 2006). Pemahaman
terdiri dari tiga dimensi, yaitu 1) mengingat dan
mengulang fakta, konsep, prinsip, dan prosedur,
2) meng. identifikasi dan memilih fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur, dan 3) menerapkan fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur (Krulik & Rudnick
dalam Warpala, 2006). Dengan demikian
pemahaman meliputi ranah knowledge,
comprehension, dan application, sehingga
mencakup semua aspek pada ranah kognitif

B. Rumusan Masalah 1. Apakah Pembelajaran berbasis Multiple


Quiz layak digunakan pada materi Gaya
Gesek Statis dan Kinetis?

5
2. Berapa besar peningkatan hasil belajar
siswa pada materi Gaya gesek statis dan
kinetis setelah di terapkan pembelajaran
berbasis Multiple Quiz?

C. Tujuan Penelitian 1. Kelayakan pembelajaran berbasis


Multiple Quiz pada Gaya gesek Statis dan
Dinamis
2. Peningkatan hasil belajar siswa pada
materi Gaya Gesek Statis dan Dinamis
setelah diterapkan pembelajaran berbasis
Multiple Quiz.

D. Manfaat penelitian 1. Bagi guru, media pembelajaran berbasis


Multiple Quiz dapat membantu untuk
mengajar dengan media yang tidak
monoton sehingga dapat membuat siswa
lebih semangat pada materi gaya gesek
statis dan kinetis
2. Bagi mahasiswa calon guru, media
pembelajaran berbasis Multiple Quiz ini
bisa menjadi refrensi untuk atau bahan
masukan untuk pengembangan media
pembelajaran berbasis Multiple Quiz.

E. Batasan Masalah 1. Berdasarkan identifikasi masalah di atas,


penelitian ini dibatasi pada masalah
pengembangan media pembelajaran
berbasis Multiple Quiz untuk pokok
bahasan Gaya Gesek terhadap hasil
belajar peserta didik pada ranah kognitif

6
C3, C4, C5 dan C6, serta keterampilan
kritis peserta didik pada merumuskan
masalah, memberikan argumentasi,
melakukan deduksi, melakukan induksi,
melakukan evaluasi, dan memutuskan dan
melaksanakan tindakan.
F. Definisi Operasional
1. Media pembelajaran berbasis Multiple
Quiz adalah suatu perangkat berupa
media pembelajaran berbentuk kumpulan
jenis-jenis tipe kuis yang berbasis model
pembelajaran inkuiri berbasis Multiple
Quiz. Multiple Quiz ini berisi Jenis
dengan materi Gaya Gesek yang harus
dipecahkan oleh peserta didik. Media
pembelajaran Constructive Learning
berbasis Multiple Quiz ini digunakan
untuk meningkatkan Keterampilan
berpikir kritis dan hasil belajar fisika
peserta didik SMA.

2. Hasil belajar fisika yaitu hasil belajar


peserta didik pada ranah kognitif yang
mecakup tingkatan Taksonomi Bloom
C3, C4, C5, dan C6 yang tergambar pada
hasil tes peserta didik untuk materi gaya
gesek statis dan kinetis

3. Keterampilan Berpikir kritis belajar


fisika yaitu merupakan kemampuan berpikir

7
tingkat tinggi. Keterampilan berpikir kritis
adalah kemampuan berpikir dalam membuat
keputusan yang dapat dipercaya dan
bertanggung jawab seorang peserta didik
untuk melakukan suatu aktivitas belajar
pada mata pelajaran fisika yang
tergambar pada skor hasil diskusi siswa.

Bab II Landasan teori


A. Media pembelajaran Uraikan secara rinci teori tentang media pembelajaran :
 Definisi,manfaat, tujuan.bagian media pembelajaran
 Media pembelajaran dalam pembelajaran fisika : manfaat
dan tujuan penggunaan media pembelajaran dalam
pembelajaran fisika.
 Dukung dengan hasil penelitian
B. Multiple Quiz Uraikan secara rinci teori tentang Multiple Quiz
 Definisi, model Multiple Quiz,tujuan,manfaat
 Dukung dengan hasil penelitian relevan

C. Constructive Learning Uraikan secara rinci teori tentang Constructive learning:


 Definisi,manfaat,tujuan, kriteria pembelajaran konstruktif
 Dukung dengan hasil yang relevan.

D. Keterampilan berpikir Uraikan secara rinci teori tentang minat belajar:


kritis
 Definisi, pengaruh, unsur unsur kognisi keterampilan
berpikir kritis
E. Pemahaman konsep UJraikan secara rinci teori tentang minat pemahan konsep
 Pentingnya pemahaman konsep siswa,landasan pemaham
konsep siswa
 Dukung dengan hasil penelitian relevan

8
F. Gaya gesek statis dan Uraikan konsep-konsep utama pada materi gaya gesek statis dan
kinetis
kinetis, karakteristik konsep, berikan penjelasan pembuatan
Multiple quiz pada materi tersebut, kesesuaian karakteristik
materi dengan model Constructive learning, dan kesesuain
karakteristik materi untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis
belajar dan pemahaman konsep siswa siswa.
G. Kerangka berpikir

Bab III Metode Penelitian


A. Jenis Jenis Penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan
Penelitian model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Tahapan penelitian Model 4D
secara garis besar ditunjukkan pada Gambar

B. Subject Subject yang terlibat adalah kelas 1 (X) IPA di SMAN 1 Mukomuko .
Penelitian
C. Waktu dan Penelitian dilaksanakan dari Bulan Juni hingga September 2022 di SMAN 1
tempat Mukomuko
penelitian
D. Preosedur 1) Tahap Pendefinisian (Define)
penelitian
Kegiatan dalam tahap ini adalah analisis awal –akhir, analisis mahasiswa,
analisis materi,analisis tugas, dan spesifikasi tujuan pembelajaran.

9
a. Analisis awal – akhir
Pada tahap ini peneliti mencari informasi mengenai karakteristik mahasiswa
meliputi perkembangan kognitif, latar belakang akademik, latar belakang
kehidupan sosial dan ekonomi.
b. Analisis Materi
Analisis materi ini merupakan dasar dalam penyusunan tujuan pembelajaran.
Analisis materi ini juga berguna dalam menentukan bagian –bagian materi yang
akan dipelajari dalam pembelajaran.
c. Analisis Tugas
Analisis tugas ini disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
pada materi Kalkulus 2.
d. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah melakukan penjabaran
kompetensi dasar ke dalam indikator yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan
hasil analisis materi dan analisis tugas yang dilakukan sebelumnya.

2) Tahap Perancangan (Design)


Tujuan dari tahap ini adalah menghasilkan rancangan perangkat pembelajaran.
Hasil pada tahap perancangan ini disebut draft awal (draf I). Kegiatan pada tahap
ini adalah :
a. Pemilihan media
Pada tahap ini peneliti menentukan media yang tepat dan sesuai untuk
menyajikan materi kalkulus 2 yang sesuai dengan model pembelajaran yang
digunakan. Pemilihan media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik mahasiswa, strategi belajar mengajar, waktu, fungsi media, serta
kemampuan dosen dalam menggunakan media.
b. Pemilihan format
Pada tahap ini peneliti memilih format untuk mendesain isi, pemilihan strategi
pembelajaran, dan sumber belajar yang sesuai dengan prinsip, karakteristik, dan
langkah – langkah yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan.
c. Rancangan awal
Desain awal dari perangkat pembelajaran dalam penelitian ini meliputi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dan

10
Tes Hasil Belajar. Rancangan perangkat pembelajaran dan instrument tes hasil
belajar yang dihasilkan dinamakan Draft I.
3) Tahap Pengembangan (Develop)
Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan draf final
perangkat pembelajaran yang baik. Kegiatan pada tahap ini adalah :
a. Validasi ahli
Hasil dari rancangan awal yaitu draft I divalidasi oleh validator, dan revisi
digunakan sebagai dasar perbaikan perangkat pembelajaran untuk mendapatkan
draft II.
b. Uji Keterbacaan
Uji keterbacaan dilakukan kepada beberapa mahasiswa dan dosen teman
sejawat yang dipilih untuk melihat apakah perangkat pembelajaran berupa LKM,
instrumen tes hasil belajar, dan RPP dapat terbaca dengan jelas dan mudah
dipahami.
4) Tahap Penyebaran (Disseminate)
Tujuan dari tahap ini adalah untuk melakukan tes validasi terhadap perangkat
pembelajaran yang telah diujicobakan dan direvisi, kemudian disebarkan ke
lapangan.

E. Instrumen Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari lembar penilaian
pengump atau validasi, angket respon peserta didik, angket minat belajar peserta didik,
ulan data
lembar observasi keterlaksanaan RPP, dan soal pretest dan posttest.
a. Lembar Penilaian atau Validasi
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang penilaian dari dosen
atau ahli untuk memvalidasi produk yang dirancang. Data hasil penilaian ahli
dijadikan dasar untuk memperbaiki produk yang dirancang. Jenis data pada lembar
validasi ini adalah data kualitatif berupa saran dan komentar serta data kuantitatif
berupa skor penilaian validator yang nantinya akan dianalisis dengan
menggunakan simpangan baku ideal (SBI) untuk validasi soal pretest dan posttest,
media pembelajaran Constructive Learning berbasis Multiple Quiz, RPP dan
angket respon peserta didik, serta Koefisien Reprodusibilitas dan Koefisien
Skalabilitas untuk validasi angket minat.
b. Angket Respon Peserta Didik

11
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh tanggapan atau respon dari peserta
didik mengenai kualitas media pembelajaran Constructive Learning berbasis
Multiple Quiz. Berdasarkan penilaian menggunakan instrumen ini peneliti dapat
memperbaiki produk agar layak digunakan.
c. Angket Minat Belajar Peserta Didik
Angket minat belajar peserta didik digunakan untuk mengetahui peningkatan
minat belajar peserta didik ketika sebelum dan sesudah menggunakan media
pembelajaran Constructive Learning berbasis Multiple Quiz. Angket minat terdiri
dari angket minat awal yang digunakan sebelum peserta didik mengikuti
pembelajaran menggunakan media pembelajaran Constructive learning berbasis
Multiple Quiz, dan angket minat akhir yang digunakan setelah peserta didik
mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran Constructive
Learning berbasis Multiple Quiz. Instrumen pengambilan data minat belajar
peserta didik berbentuk skala Likert yang dimodofikasi dengan menghilangkan
pilihan “Ragu-Ragu” atau “Netral” sehingga menjadi empat alternatif pilihan
jawaban. Butir pernyataan angket diisi sesuai dengan keadaan peserta didikyang
tersedia dalam empat pilihan jawaban, yaitu: (1) STS (Sangat Tidak setuju), (2)
TS (Tidak Setuju), (3) S (Setuju), dan (4) SS (Sangat Setuju). Berikut ini
merupakan kisi-kisi angket minat belajar peserta didik.

F. Instrumen Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu
Penilaian dengan mendiskripsikan dan memaknai data yang bersifat kualitatif. Data
Data
kualitatif berupa komentar dan saran oleh validator ahli, validator praktisi, dan
peserta didik. Data kuantitatif perolehan instrumen sebelumnya dianalisis secara
kuantitaif dan selanjutnya dilakukan analisis kualitatif. Pada penelitian ini analisis
data dibedakan menjadi dua, yaitu analisis instrumen penelitian dan analisis hasil
penelitian.
1. Analisis Instrumen Penelitian
Analisis instrumen penelitian merupakan analisis dari data hasil validasi
intstrumen sebelum digunakan. Hasil dari analisis instrumen digunakan untuk
mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan untuk pengambilan data.
Kelayakan instrumen sebagai alat pengumpul data dapat dilihat dari kriteria valid
dan reliabel instrumen tersebut.
a. Analisis validitas

12
Menurut Suharsimi Arikunto (1988: 136), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pada
penelitian ini instrumen yang dilakukan validasi yaitu RPP, media pembelajaran
poster, soal Pretest dan posttest, angket minat belajar peserta didik, angket respon
peserta didik. Kelayakan instrumen dilihat dari penilaian validitas oleh validator
ahli dan validator praktisi. Validitas RPP, media pembelajaran Constructive
Learning berbasis Multiple Quiz, angket respon peserta didik, dan soal pretest-
posttest dianalisis menggunakan simpangan baku ideal (SBI). Sedangkan, validitas
angket minat belajar peserta didik dianalisis menggunakan Koefisien
Reprodusibilitas dan Koefisien Skalabilitas.
1) Simpangan baku ideal (SBI)
SBI digunakan untuk menentukan kelayakan instrumen maupun produk yang
dilakukan penilaian validator dan mengategorikan hasil perolehan data dari
instrumen berdasarkan stndar deviasi penilaian oleh validator. Teknik
menganalisisnya adalah sebagai berikut

a) Menentukan nilai rata-rata aktual

13
Hasil rata-rata skor tiap aspek diubah secara kualitatif berupa kriteria kualitas.
Kriteria kualitatif ditentukan dengan menentukan skor menggunakan penilaian
skala lima. Metode penilaian skala lima menurut Eko Putro Widyoko (2011)
adalah sebagai berikut.

2. Analisis Hasil Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta
didik.peningkatan minat dan hasil belajar dianalisis menggunakan Normalized
Gain. Sedangkan untuk hasil keeterlaksanaan pembelajaran dianalisis
menggunakan Interjudge Agreement (IJA).
a. Normalized Gain

14
Normalized Gain didefinisikan sebagai perbandingan rata-rata gain sebenarnya
dengan gain rata-rata maksimum. Persamaan yang digunakan untuk menghitung
Normalized Gain adalah sebagai berikut.

Hasil perhitungan Normalized Gain selanjutnya dikategorikan berdasarkan Tabel


14.

Peningkatan minat belajar peserta didik dianalisis berdasarkan perhitungan


Normalized Gain data minat belajar awal dan akhir peserta didik. Sedangkan
peningkatan minat belajar peserta didik dianalisis berdasarkan perhitungan
Normalized Gain data pretest dan posttest.

b. Interjudge Agreement (IJA)

Analisis lembar keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran berguna untuk


mengetahui keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran. adapun hasil dari observer
mengenai pengamatan pembelajaran tersebuut dianalisis dengan menggunakan
cara berikut.

Keterangan,

15
AY :kegiatan yang terlaksana
AN : kegiatan yang tidak terlaksana
Suatu pembelajarn dikatakan sudah berjalan dengan baik apabila nilai IJA lebih
dari 75%.

16
DAFTAR PUSTAKA

Amrah, A. (2019). Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Tema 6 Panas dan Perpindahannya
dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(1), 450–460
Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan, Gesekan Statis dan Kinetis. Jakarta: Yudistira
Riyadi, Agus. 2019. Gaya dan Gerak. Semarang: Alprin
Sudjana, N. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cetakan kesebelas). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Suparno, Paul. (1999). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.


Sumarjono,dkk. 2005. Fisika Dasar 1. Malang: Universitas Negeri Malang
Warpala, S. I W. 2006. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Strategi Belajar Kooperatif yang
Berbeda terhadap Pemahaman dan Keterampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPA SD.
Disertasi tidak dipublikasikan. Malang: Program Studi Teknologi Pembelajaran PPs Universitas
Negeri Malang

Mustaji & Sugiarso. (2005). Pembelajaran Berbasis Konstruktivistik: Penerapan dalam


Pembelajaran Berbasiss Masalah.

17

Anda mungkin juga menyukai