Anda di halaman 1dari 58

FIS62109 Elektromagnet

Magnetostatik
Magnetostatik
2

 Gaya Lorentz
 Hukum Biot-Savart
 Divergensi dan Curl dari medan B
 Hukum Ampere
 Potensial vektor Magnet
 Syarat batas Magnetostatik
 Ekspansi multipol potensial magnetostatik
Gaya Lorentz
3

 REVIEW: sebelumnya pada Elektrostatik

Menentukan besar F yang dirasakan oleh muatan uji Q


yang disebabkan oleh distribusi muatan sumber yang DIAM
(stationary).
Bagaimana kalau muatan-muatan tersebut bergerak?
Eksperimen 1 :
4
Sebuah kawat berarus (arus = muatan
bergerak), disekitarnya ditaburkan
bubuk besi, maka bubuk besi tersebut
akan membentuk pola melingkar di
sekitar kawat berarus tersebut → ada
gaya magnet yang bekerja pada
serbuk besi tersebut, garis yang
terbentuk adalah garis gaya medan
magnet.

Jika ada Gaya, berarti disekitar kawat


ada MEDAN. Medan inilah yang disebut
MEDAN MAGNET B
Eksperimen 2 :
5

Kawat yang dialiri arus


yang arahnya
BERLAWANAN ,
mengalami GAYA
SALING TOLAK

Kawat yang dialiri arus


yang arahnya SAMA ,
mengalami GAYA
SALING TARIK

GAYA??
6

GAYA apa ? → Gaya Lorentz : gaya yang dialami oleh suatu


muatan Q yang bergerak dengan kecepatan v dalam medan
magnet B

Aturan tangan kanan

Jika ada medan listrik dan medan magnet maka


gaya total pada muatan Q adalah :

Kawat kedua berada pada medan B yang dihasilkan oleh kawat pertama
Gerak Siklotron
7

Siklotron adalah alat pemercepat partikel (particle


accelerator). Partikel Q bergerak dengan kecepatan
v pada bidang kertas, medan magnet berarah
masuk bidang kertas.Partikel bergerak dalam
lintasan berjari-jari R akibat gaya lorentz yang
berfungsi sebagai gaya sentripetal.
F = QvB → konstan

p = momentum

Jika v awal sejajar dengan B (partikel bergerak sejajar


dengan B) , maka lintasan partikel berbentuk helix dengan
radius R sama dengan di atas.
Gerak Sikloid
8

Jika partikel bergerak pada daerah dengan medan listrik E yang tegak lurus
terhadap medan B , maka lintasan partikel berbentuk seperti berikut :
Frekw. Siklotron :

Pada awalnya partikel diam (v=0) di titik nol → Fmag = 0, medan listrik mempercepat
partikel pada arah-z ( v tidak sama dengan nol) → menimbulkan Fmag → gaya ini
menarik partikel ke arah kanan . Semakin cepat partikel → Fmag semakin besar -→
partikel ditarik kembali ke arah sumbu-y (melawan gaya akibat E) → partikel
melambat sampe akhirnya berhenti di titik a → dan seterusnya lintasan berulang.
Gaya Lorentz pada arus & rapat arus
9

Gaya magnet yang dirasakan oleh sebuah


muatan Q yang bergerak dengan kecepatan v
pada daerah ber-medan magnet B

Bagaimana dengan gaya magnet yang dirasakan oleh KAWAT BERARUS ?

Arus = Muatan per satuan waktu yang melewati satu titik


(satuan : Coulomb/detik → Ampere)

1. Arus I = RAPAT MUATAN GARIS yang bergerak dengan kecepatan v pada


sebuah kawat

Karena segmen kawat sepanjang

membawa muatan sebesar

melewati titik P pada selang waktu


10

Gaya magnet yang dialami oleh kawat berarus :

I dan dl berarah sama sehingga :

Pada umumnya I konstan di sepanjang kawat sehingga bisa keluar dari tanda
integral :
Contoh
11

Sebuah loop persegi digantungi beban m


berada pada medan B berarah masuk bidang
kertas (daerah yang diarsir). Berapa besar arus
(dan kemana arahnya) yang harus diberikan
sehingga gaya Lorentz yang berarah ke atas
seimbang dengan gaya berat gravitasi yang
bekerja pada m?

Jawab :

Arah arus harus berlawanan arah dengan jarum jam agar gaya magnet berarah ke atas.

Besar gaya magnet : → a = panjang kawat , gaya magnet pada


segmen loop yang vertikal saling menghilangkan.

Agar Fmag seimbang dengan gaya berat (mg) maka :


12

2. Arus K = RAPAT MUATAN PERMUKAAN yang bergerak dengan kecepatan v pada


sebuah permukaan konduktor

K = RAPAT ARUS PERMUKAAN

K = arus per satuan panjang yang tegak lurus


terhadap arah aliran arus.

Gaya magnet yang dialami oleh rapat arus permukaan :


13

3. Arus J = RAPAT MUATAN VOLUME yang bergerak dengan kecepatan v pada


sebuah volume konduktor
J = RAPAT ARUS VOLUME

J = arus per satuan luas yang tegak lurus


terhadap arah aliran arus.

Gaya magnet yang dialami oleh rapat arus volume :


14

Untuk mentranslasikan rumus-rumus , dari arus distribusi muatan


titik ke rapat arus garis, permukaan dan volume, dapat dipakai
‘template’ berikut :

( Analog dengan → )
Hukum Biot-Savart
15

ELEKTROSTATIK :
Muatan Statik (diam) → menghasilkan Medan Listrik konstan.
MAGNETOSTATIK :
Arus yang STEADY → menghasilkan Medan Magnet konstan.

Arus STEADY ? → Arus yang besar maupun arahnya tetap, tidak


berubah terhadap waktu.

Berapa besar medan magnet yang dihasilkan oleh arus steady?


→ Dinyatakan oleh hukum Biot-Savart !
16

Hukum Biot-Savart
Analog dengan
Hk.Coulomb pada
Elektrostatik!

= elemen arus disepanjang kawat

= jarak dari sumber (dl’) ke titik yang


sedang dihitung medannya (titik r).
= permeabilitas ruang hampa.

Satuan B → Tesla (T)


Contoh 1
17

Tentukan medan magnet di titik P oleh kawat yang


dialiri arus steady I

→ berarah keluar bidang kertas, dan besarnya :


18

Untuk kawat panjang tak-hingga :

Sehingga :
Gaya tarik antara dua kawat lurus berarus
19

Medan pada kawat (2) oleh kawat (1)

Berarah masuk bidang kertas.

Dari Hk.Lorentz →

ke arah kawat (1)

Total gaya per satuan panjang kawat :


Contoh 2 Arus steady mengalir pada kawat berbentuk loop lingkaran

20
P
Medan di titik P :

Komponen radial dari B saling menghilangkan,


sehingga yang ada hanya komponen arah-z

tegak lurus dan konstan


Contoh 3 Arus steady mengalir pada kawat berbentuk loop persegi
21

Medan pada titik pusat loop = superposisi medan yang


dihasilkan oleh 4 kawat lurus dengan panjang
berhingga.

Digunakan hasil yang diperoleh pada Contoh 1 :


Contoh 4
22

(a)

(b)
Tentukan gaya yang dirasakan oleh loop dibawah yang
Contoh 5 berada dekat kawat lurus berarus seperti gambar :

23

(a)
24

(b)
25
Contoh 5
26

Hasil pada Contoh 2


di atas.
27
Hk. Biot-Savart untuk arus permukaan dan arus volume
28

Untuk arus permukaan

Untuk arus volume

INGAT !!! :

HUKUM BIOT-SAVART HANYA BERLAKU UNTUK ARUS STEADY


(STEADY CURRENT)
Divergensi dan Curl dari B
29
Medan magnet oleh
kawat lurus berarus
(keluar bidang kertas)
Dari gambar terlihat bahwa divergensi dari B
sama dengan NOL dan curl dari B tidak sama
dengan NOL!

Hal ini dapat dibuktikan juga secara kuantitatif sbb :


30

Karena J tidak bergantung pada variabel (x,y,z) dan

Sehingga :
31

Lihat BAB 1 , Fs. Delta Dirac

Hukum Ampere dalam bentuk diferensial

Dengan menerapkan teorema Stokes :

Hukum Ampere dalam bentuk integral

Analog dengan Hk.Gauss pada Elektrostatik


32

Sebagaimana halnya Hk.Gauss, Hk. Ampere


hanya bisa diterapkan untuk kasus-kasus simetris
:
1. Kawat lurus tak hingga berarus
2. Bidang tak hingga berarus
3. Selenoid berarus panjang tak-hingga
4. Toroida berarus
Untuk kasus-kasus tanpa simetri, penyelesaian
harus menggunakan Hk. Biot Savart
Aplikasi Hk.Ampere
33

Contoh 1 :

Sama dengan Contoh 1 halaman 20


Contoh 2 :
34
Contoh 3 : SELENOIDA
35
KEMANAKAH ARAH B ? RADIAL? SEJAJAR SUMBU SELENOID?

36

Berarti komponen radial B = 0

Amperian loop
37
38
Contoh 4 : TOROIDA
39

N = Jumlah lilitan
n = rapat lilitan
40
41

ELEKTROSTATIK MAGNETOSTATIK

Tidak ada konsep MUATAN TITIK


Konsep MUATAN TITIK sebagai sumber medan, sumber medan
(MONOPOL LISTRIK) adalah ARUS
sebagai sumber medan (TIDAK ADA MONOPOL MAGNET)
Vektor Potensial Magnet
42

Pada Elektrostatik :
V adalah potensial skalar

Pada Magnetostatik :
A adalah potensial vektor

Hk.Ampere menjadi :

…… Pers. Poisson
43

Pers. Poisson di atas mempunyai solusi :

Untuk arus permukaan K dan arus garis I :


Contoh 1
44

Tentukan vektor potensial oleh kulit bola dengan rapat muatan


permukaan yang diputar dengan kecepatan sudut

Solusi :
45

Untuk r yang berada di dalam kulit bola : =

Untuk r yang berada di luar kulit bola : =


46

untuk titik-titik di dalam kulit bola

untuk titik-titik di luar kulit bola

Untuk titik-titik di dalam kulit bola :


47
Syarat Batas Magnetostatik
48

Medan listrik mengalami DISKONTINUITAS


pada/ketika melewati permukaan yang bermuatan
demikian juga dengan medan magnet juga
mengalami DISKONTINUITAS pada /ketika melewati
permukaan dengan rapat arus K. Bedanya adalah
untuk magnetostatik yang mengalami diskontinuitas
adalah komponen TANGENSIAL dari B
49

Dalam bentuk integral :


50

Syarat batas secara umum →


→ vektor satuan arah tegak lurus bidang arah ke atas
51

Syarat batas untuk potensial vektor : kontinu pada bidang batas


(sama dgn potensial skalar pada elektrostatik)

Sehingga :

dan

Komponen tangensial dari A kontinu, namun tidak dengan turunannya :


Ekspansi Multipol untuk Potensial Vektor A
52

Ekspansi Multipol →Penentuan


nilai potensial untuk suatu titik P
yang jauh oleh suatu distribusi
arus yang terlokalisasi dengan
melakukan suatu pendekatan
nilai yang dinyatakan dalam
deret 1/r (dimana r adalah
jarak dari sumber ke titik P/titik
yang sedang ditinjau).
53

Seperti telah ditentukan sebelumnya pada ekspansi multipol potensial elektrostatik :

Sehingga

Suku pertama selalu NOL karena

“MONOPOL MAGNET ” TIDAK ADA


Suku pertama : Monopol , suku kedua : Dipol, suku ketiga Quadrupol , dst
54

Suku monopol tidak ada, berarti yang dominan adalah suku


dipol

Dengan menggunakan (bab I) dimana

m = momen dipol magnet


Contoh :
55

Tentukan momen dipol magnet untuk loop berarus I yang


berbentuk buku dengan sisi w seperti gambar :

Kontribusi dari sisi AB akan saling menghilangkan


karena arusnya berlawanan.

Besarnya : Arahnya : (arah garis y=x)


Dipol magnet
56

Potensial dan Medan magnet oleh dipol


P magnet m pada titik P dari dipol magnet
tersebut :

Bandingkan
dengan medan
dipol
magnet
permanen
Dipol Magnet Vs Dipol Listrik
57

P
P
Dipol Magnet Vs Dipol Listrik
58

Momen dipol
magnet

Momen dipol
Listrik

Anda mungkin juga menyukai