Anda di halaman 1dari 26

SEKILAS TENTANG KESULTANAN BULUNGAN

JEPANG

EROPA AMERIKA

TIMUR TENGAH

POTENSI DESTINASI WISATA INTERNASIONAL

Kesultanan Bulungan atau Bulongan adalah kesultanan yang pernah menguasai wilayah pesisir Kabupaten
Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, Tawau,
Kalabakan, sebagian Semporna Sabah sekarang. Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja
pertama bernama Wira Amir gelar Amiril Mukminin (1731–1777), dan Raja Kesultanan Bulungan yang
terakhir atau ke-13 adalah Datuk Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931-1958). Negeri
Bulungan (Negeri Merancang) bekas daerah milik "negara Berau" yang telah memisahkan diri sehingga
dalam perjanjian Kesultanan Banjar dengan VOC-Belanda dianggap sebagai bagian dari "negara Berau"
(Berau bekas vazal Banjar yang diserahkan kepada VOC-Belanda). Pada kenyataannya sampai tahun 1850,
Bulungan berada di bawah dominasi Kesultanan Sulu.
RAJA DAN SULTAN DI KESULTANAN BULUNGAN
SULTAN KAHARUDDIN II (1875 - 1889)
SULTAN AZIMUDDIN (1889-1899)
SULTAN MAULANA MUHAMMAD KASIMUDDIN(1901-1925)
SULTAN ACHMAD SULAIMAN (1930-1931)
SULTAN MAULANA MUHAMMAD JALALUDDIN
FOTO AERIAL VIEW KOMPLEKS KERATON KESULTANAN BULUNGAN
ISTANA SULTAN ACHMAD SULAIMAN
ISTANA SULTAN ACHMAD SULAIMAN
ISTANA SULTAN ACHMAD SULAIMAN
ISTANA SULTAN ACHMAD SULAIMAN
MASJID SULTAN KASIMUDDIN
SULTAN MAULANA MUHAMMAD JALALUDDIN
GROUP MUSIK KESULTANAN BULUNGAN “GEMA ISTANA” DI DEPAN ISTANA SULTAN MAULANA MUHAMMAD JALALUDIN
KAPAL WARMOND MILIK KESULTANAN BULUNGAN
KAPAL TRANSPORTASI DARI DAN KE
KE KESULTANAN BULUNGAN (1915)
Dari kiri ke kanan ; H. Aji Pangeran Sosronegoro (KutaiKartanegara), Sultan Muhammad Aminuddin ( Sambaliung ), Sultan Aji Muhammad Parikesit
(Kutai Kartanegara), Sultan Achmad Maulana (Gunung Tabur ), Sultan Muhammad Jalaluddin ( Bulungan Tana Tidung di Tanjung Palas ).
Para bangsawan nusantara yang berasal dari Solo, Djokjakarta dan Boeloengan sedang menghadiri acara jamuan makan malam di rumah
Julien Charles Redelé, direktur pabrik cokelat dan biskuit Victoria di jalan singel no.169, Dordrecht, Belanda pada tahun 1923.
Keberadaan mereka di Dordrecht adalah atas undangan dewan kota setempat untuk meninjau sejumlah tempat seperti: Pabrik Chubb Lips,
Pabrik Cokelat dan Biskuit Victoria, Middelbaar Technische School (MTS), Grote Kerk dan Jembatan Moerdijk.
Solo diwakili oleh Pangeran Ario Koesoemo Joedo, dr. Rajiman, Raden Mas Ngabeni Sujanopuro, Raden Poerbo Suratmo dan Pangéran
Ario Ardinegoro. Djokjakarta diwakili oleh Pangéran Ario Soerjo Widjojo, Toemenggoeng Soerjo Winoto, Raden Sindoe Winangoen dan
Raden Mas Joedjono, sedangkan Boeloengan oleh Maulana Mohammad KasimAldin (Sultan Boeloengan) bersama Ahmad Soelaiman
(putra) dan Nazir (sepupu).
SULTAN KASIMUDDIN DALAM ACARA PERTEMUAN RAJA DAN SULTAN SE-KALIMANTAN
Sultan Maulana Muhammad Jalaluddin dalam suatu acara Kunjungan terakhir dari kontroler Belanda yaitu Letnan Kolonel KNIL Van derHeekman
pada tahun 1948 di Istana Bulungan di Tanjung Palas.
SULTAN KASIMUDDIN DALAM SUATU LAWATAN KE BELANDA
Tampak pada foto ialah Beberapa Sultan dari Sumatra
dan Kalimantan sedang bersama sama di sebuah Balkon
hotel sedang menyaksikan parade aubade dalam
perayaan ulang tahun Ratu belandaya itu Ratu
Wilhelmina Van Nassau.
Foto ini diambil pada tanggal 31 Agustus 1938.
adapun yang tampak pada foto dari kiri adalah sebagai
berikut:
1. Pangeran Adipati (Putra Sultan Pontianak)
2. Sultan Boeloengan (Maulana Mohammed Djalaloedin
II)
3.Sultan Pontianak (Sjarif Mohammed Alkadri)
4. Sultan Deli (Amaloeddin II Sani Perkasa Alam Shah)
5. Sultan Langkat (Mahmoed Abdoel Jalil Rahmat Shah)

Sultan sedang duduk di tribun sambil menyaksikan defile


pasukan Belanda pada perayaan 40 tahun berkuasanya Ratu
Wilhelmina di Belanda, foto dengan resolusi tinggi ini
memperlihatkan Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin II
dengan mengenakan pakaian kebesarannya. 1938.

Sultan Maulana Muhammad Djalaluddin II yang ditemani oleh


Andi Walang dan dikawal seorang Opasser pada sebuah
kegiatan di Amsterdam Belanda pada tahun 1938 Masehi.
SUMBER:

https://www.facebook.com/kesultanan.bulungan/photos

http://muhzarkasy-bulungan.blogspot.com

https://collectie.wereldculturen.nl

https://www.facebook.com/Idaayuparlina

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bulungan

Anda mungkin juga menyukai