Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

Metode Penelitian
PENGARUH PENGGUNAAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK CANGKANG
KEONG TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

ITP

Dibuat Oleh :
Nama : Aulia Nanda Kirana
BP : 2018210043
Kelas : TS-sem5-A

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2021
PENGARUH PENGGUNAAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK CANGKANG
KEONG TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

A. LATAR BELAKANG
Tebu adalah tanaman kingdom plantae yang ditanam untuk bahan baku gula
dan vaksin. Tanaman ini menyimpan cadangan air pada batangnya, yang mana batang
tebu inilah yang nantinya diperas untuk diambil airnya sebagai bahan utama
pembuatan gula. Perasan limbah ampas tebu tersebut biasanya dibuang atau diberi
sebagai bahan pakan ternak, selain itu limbah ampas tebu melalui hasil pembakaran
menghasilkan abu yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar tambahan (substitusi)
campuran beton sebagai substitusi semen. Penambahan abu ampas tebu (AAT)
dimaksudkan sebagai bahan tambahan pasir terhadap pengujian kuat tekan beton.
Dengan adanya pemanfaatan (AAT) sebagai substitusi parsial semen
diharapkan dapat meningkatkan kekuatan beton khususnya kekuatan tarik lentur yang
pada dasarnya relatif kecil sehingga dapat mengurangi retak-retak pada beton serta
meningkatkan harga modulus elastisitas yang berpengaruh terhadap kekakuan
struktur. Selain itu dapat mengurangi biaya pembangunan konstruksi beton khususnya
pada daerah disekitar pabrik.
Selain (AAT) yang digunakan sebagai bahan substitusi semen, keong sawah
juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan substitusi pasir. Keong sawah (Pila ampullacea)
mengandung kadar CaCO3 (kalsium karbornat) yang sangat tinggi, sehingga dapat
bereaksi sangat baik dengan semen sebagai bahan utamapembuatan beton. Kalsium
karbornat ialah senyawa kimia dengan formula CaCO3, senyawa ini merupakan
bahan yang umum dijumpai pada batu, cangkang organisme laut, keongmas (siput),
bola arang, mutiara, dan kulit telur. Sehingga dengan harapan bahwa cangkang kerang
dapat meningkatkan kuat tekan beton. Dengan bahan substitusi berupa abu ampas
tebu (AAT) dan cangkang keong sawah serta Sikacim concrete additive diharapkan
mampu menaikan kuat tekan beton. Hal ini lah yang menjadi dasar peneliti
melakukan penelitian menggunakan bahan substitusi abu ampas tebu (AAT) dan
cangkang keong sawah pada penelitian ini.
B. TUJUAN
Tujuannya yaitu mengetahui pengaruh abu ampas tebu (AAT) sebagai bahan
tambah semen, cangkang keong sebagai pengganti pasir terhadap campuran beton.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah ekperiment mengenai pemakaian
abu ampas tebu (AAT) sebagai bahan tambahan semen dan cangkang keong sebagai
pengganti agregat halus terhadap kuat tekan beton normal, ditambahkan dengan
Sikacim concrete additive terhadap kuat tekan beton normal.
AAT sebesar 1.5% dari jumlah semen, dan cangkang keong divariasikan
sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, dari jumlah agregat halus serta Sikacim concrete
additive sebesar 0,7% dari volume air.
D. METODE ANALISIS DATA
E. KESIMPULAN
1. Hasil pengujian agregat halus yang berasal dari sungai gunung nago (CV. Berkah)
yang didapat pada penelitian ini yakni untuk pemeriksaan analisa saringan agregat
halus didapatkan nilai FM = 3,7, passing 200 = 3,998%, berat isi = 1,37, berat
jenis = 2,58, sedangkan untuk pengujian agregat kasar yang berasal dari sungai
batang kuranji (CV. Berkah) yang didapat pada penelitian ini yakni untuk
pemeriksaan analisa saringan agregat halus didapatkan nilai FM = 5,95 , passing
200 = 0,98%, berat isi = 1,64, berat jenis = 2,75, pemeriksaan abrasi = 26,1.
2. Hasil pengujian slump yang didapat berbeda-beda, semakin banyak penggunaan
cangkang keong nilai slump juga akan semakin tinggi, karena cangkang keong
mempunyai tekstur yang licin sehingga penyerapan air kecil
3. Hasil kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan variasi penggunaan abu ampas
tebu 1,5% dan cangkang keong 0% sebesar 270,85 kg/cm2 , dengan penggunaan
abu ampas tebu 1,5% dan cangkang keong 10% sebesar 255,95 kg/cm2 , dengan
penggunaan abu ampas tebu 1,5% dan cangkang keong 20% sebesar 238,73
kg/cm2 , dengan penggunaan abu ampas tebu 1,5% dan cangkang keong 30%
sebesar 255,52 kg/cm2 .
4. Beton yang dihasilkan menggunakan abu ampas tebu 1,5% dan serbuk cangkang
keong dengan variasi penggunaan 0%, 10%, 20%, dan 30% tidak mencapai nilai
kuat tekan beton normal.

Anda mungkin juga menyukai