Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No.

01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)


UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

APLIKASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA UMKM KERING-


KERING BU AMENI
DI SIDOARJO

Titik Ambarwati1, Belgis Aprilia Bimas Rozi2, Nurlia Ni'maturrohmah3, Satrio Brian Putro4, Novi
Kartika Sari5, Parwita Setya W6, Lailatus Soffia7
1.2
STIE Mahardhika Surabaya 3.4.5.6Jurusan Akuntansi, Sekolah Tinggi Ekonomi Mahardhika, Surabaya
7.
Universitas WR Supratman
Email : atitik12@gmail.com, 2Belgisaprilia009@gmail.com, 3Nurlianikmah@gmail.com,
1
4
Satriobrian4@gmail.com, 5Novikartika278@gmail.com,6Parwitasw@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rantai pasok yang digunakan pihak UMKM
Kering-kering Bu Ameni yang berlokasidi Sidoarjo. Penelitian ini penting untuk dilakukan mengingat
UMKM turut andil dalam membuka kesempatan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
perekonomian suatu Negara. Agar dapat bersaing dilingkungan bisnis yang sangat kompetetitif seperti
saat ini, UMKM dituntut untuk semakin meningkatkan kinerja melalui manajemen rantai pasok yang
dimiliki. Metode penelitian yang dilakukan dengan survei dan observasi secara langsung mengenai rantai
pasok di pihak UMKM Kering-kering Bu Ameni di Sidoarjo masih bersifat konservatif dan sistem
kerelasian yang erat.

Kata kunci : Supply, Chain, Management, UMKM

ABSTRACT
The purpose of this research is to describe the supply chain used by Kering-kering Mrs. Ameni’s in
Sidoarjo. This research is important to do because UMKM also contributes to opening employment
opportunities which in turn can improves a country’s economy. In order to compete in a highly
competitive business environment as it is today, UMKM is demanded to further improve their performance
through supply cahin management. The research method carried out by survey and direct observation of
the supply chain on the part of UMKM Kering-kering Mrs. Ameni’s in Sidoarjo is still conservative and in
a tight harmony system.

Keywords : Supply, Chain, Management, UMKM

1. PENDAHULUAN
Selaras dengan perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi, proses UMKM mengakibatkan
pendeknya siklus hidup produk. Sebab setiap Usaha Mikro Kecil Menengah akan berupaya semaksimal
mungkin untuk meningkatkan produktivitas, efisiesnsi pelayanan yang cepat, mudah, dan terus
menciptakan inovasi-inovasi baru agar dapat bersaing dan tetap unggul di pasar. Selain dari produktivitas
dan efisiensi yang perlu ditingkatkan, pihak UMKM juga harus memahami dan mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh konsumen. Pada dasarnya konsumen mengharapkan dapat memperoleh manfaat pada
tingkat harga dan dapat di jangkau oleh masyarakat serta manfaat dari produk makanan tersebut. Untuk

45
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

mewujudkan keinginan dari konsumen maka setiap UMKM berusaha secara optimal untuk menggunakan
seluruh asset dan tanpa mengurangi kualitas produk maupun standar yang sudah ditetapkan oleh pihak
UMKM. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan ketepatan dalam pengiriman produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen, diperlukan adanya kerjasama antara elemen - elemen dalam rantai
pasokan yang baik (Ariska et. al., 2016: 2).
Aktivitas yang akan dikelola dalam supply chain management termasuk proses produksi pada
manufaktur, sistem transportasi yang menggerakkan produk dari manufaktur sampai ke outlet retail,
tempat penyimpanan produk tersebut, pusat distribusi tempat dimana pengiriman dalam partai besar dibagi
kedalam partai kecil untuk dikirim kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke retail atau reseller yang
menjual produk – produk tersebut. Secara umum, ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply
chain yaitu pertama, aliran barang dari pemasok contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke
pihak UMKM, setelah produk selesai dikirim ke distributor,reseller, kemudian ke konsumen akhir. Yang
kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari pihak akhir ke pihak pertama dan ketiga adalah
aliran informasi yang bisa terjadi dari pihak pertama ke pihak terakhir atau sebaliknya.
Pada era globalisasi saat ini sertakondisi persaingan di dunia usaha yang semakin kompetitif,
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dituntut untuk meningkatkan kinerja rantai pasok yang
dimilikinya. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan salah satu penggerak perekonomian negara. Selain
itu UMKM berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Negara-negara berkembang karena UMKM
dapat membuka kesempatan kerja.
Untuk semakin meningkatkan kapasitas, kapabilitas serta kinerjanya, UMKM perlu
mengidentifikasi rantai pasok yang dimilikinya. Dengan mengidentifikasi rantai pasok yang dimilikinya,
UMKM dapat meningkatkan efisiensi dan melakukan pengembangan rantai pasok yang dimiliki.
Salah satu kelemahan dari UMKM untuk berkembang adalah belum teridentifikasi dengan jelas
rantai pasok yang digunakan pada UMKM. Hal ini dikarenakan aplikasi rantai pasok masih berorientasi
pada perusahaan – perusahaan berskala besar. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana aplikasi rantai pasok pada UMKM di Sidoarjo.
Dalam bukunya Heizer Jay dan Render Barry (2015:499) menjelaskan manajemen rantai pasokan
atau supply chain management sebagai gambaran menyeluruh dari kegiatan rantai pasokan mulai dari
bahan baku sampai kepada pengguna akhir, dan definisi lain menurut Russel dan Taylor (2016:12)
mendefinisikan manajemen rantai pasokan sebagai fokus ilmu yang mengintegrasikan dan mengelola
pergerakan barang dan jasa serta informasi dalam rantai pasokan supaya responsif terhadap kebutuhan
pelanggan sekaligus menurunkan total biaya.Manajemen rantai pasokan memiliki tujuan yaitu
memaksimalkan koordinasi antar organisasi yang terlibat dalam rantai pasokan untuk mencapai
keunggulan kompetitif

46
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

Supply chain management tidak hanya berorientasi pada internal sebuah perusahaan tapi juga
pada eksternal yang menyangkut hubungan dengan perusahaan- perusahaan. Tujuan utama dari rantai
pasokan adalah untuk memenuhi keinginan pelanggan, sehingga produk dengan spesifikasi tertentu dapat
di distribusikan ke konsumen dengan kualiats tinggi dan biaya yang rendah. Aktivitas yang termasuk
dalam supply chain management adalah perencanaan bahan baku, perencanaan produksi, perencanaan
penyimpanandan distribusi ke pihak konsumen.
Tabel 1
Fungsi Supply Chain Management
Bagian Cakupan kegiatan antara lain
Pengembangan produk Melakukan riset pasar, merencanakan penciptaan
produk baru yang melibatkan supplier
Pengadaan Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier,
melakukan pembelian bahan baku dan komponen,
memonitor supply risk, membina dan memilihara
hubungan dengan supplier.
Perencanaan dan pengendalian Perencanaan permintaan, peramalan permintaan,
perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan
persediaan
Operasi/ produksi Eksekusi produksi dan pengendalian kualitas
Pengiriman / distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalaan
pengiriman, mencari dan memelihara hubungan
dengan perusaahan jasa pengiriman, memonitor
servis level di tiap pusat distribusi.
Pengembalian Merancang saluran pengembalian produk,
penjadwalan pengambilan, proses disposal,
penentuan harga produk refurbish, dan lain-lain
Sumber : I Nyoman Pujawan dan Mahendrawathi

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sugiyono (2015:15), metode kualitatif
bertujuan untuk mendeskripsikanatau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti
melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umumobservasi
secaralangsung, sistem manajemen rantai pasokan yang saat ini di gunakan di lingkungan UMKM
kering – kering kentang Bu Ameni di Sidoarjo, mengenai implementasi rantai pasok yang digunakan

47
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

UMKM ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dimana peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi langsung, analisis data bersifat
primer dan hasil penelitian ini mengacuh pada perencanaan, pembelian, persediaan, produksi, transportasi,
konsumen dan manajemen hubungan pelanggan,penelitian ini dilakukan secara langsung kepada pemilik
UMKM kering – kering Bu Ameni yang berada di Taman Pondok Jati Blok BO No. 03A Geluran Taman,
Sidoarjo, jawa Timur.
Penelitian terdahulu menurut Vista (2017) meneliti tentang Manajemen Rantai Pasokan Spring
BedPada Pt. Massindo Sinar Pratama Kota Manado. Tujan penelitian untuk mengetahui proses manajemen
rantai pasokan Spring bed diPT. Massindo Sinar Pratama Kota Manado. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kondisi
penerapan proses manajemen rantai pasokan pada PT. Massindo Sinar Pratama Kota Manado sudah baik.
Hal ini terjadi dalam proses pemesanan bahan baku sampai proses produksi dari para supplier, perusahaan
hingga ke tangan konsumen sudah baik, perusahaan lebih meningkatkan kualitas produksi dengan
menjaga alur supply chain management dalam kegiatan produksi dari para supplier, perusahaan, retailer
hingga ke tangan konsumen.
Penelitian terdahulu menurut Ariska (2016) mengenai kinerja supply chain management (SCM) pada
UD. Asri Bakey Semboro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Supply Chain Management
(SCM) yang dilakukan UD. Asri Bakery Semboro, mengetahui hasil evaluasi kinerja Supply Chain
Management (SCM) UD. Asri Bakery Semboro, serta memberikan upaya perbaikan. Riset yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kondisi rantai pasokan UD. Asri Bakery Semboro terjadi dalam pembelian bahan baku kepada supplier,
produksi bahan mentah menjadi produk jadi, distribusi ke agen dan retailer, dan selanjutnya di beli oleh
pengguna akhir. Kegiatan pembelian bahan baku dilakukan oleh UD. Asri Bakery Semboro dengan
kesepakatan bersama. Kegiatan produksi UD. Asri Bakery Semboro adalah mengolah bahan baku menjadi
produk roti manis dan pia basah kacang hijau. Pendistribusian produk oleh UD. Asri Bakery Semboro
dilakukan pada agen dan retailer yang bekerja sama.
Penelitian terdahulu oleh Subroto (2015) tentang supply chain management pada produksi beras
di desa Panasen kecamatan Kakas. Ditinjau dari kajian Supply Chain Management (SCM), Salah satu
masalah yang terjadi pada bisnis komoditas padi pasca-panen adalah masalah distribusi. Rendahnya
aksesibilitas informasi ketersediaan komoditas bagi para stakeholder mengakibatkan proses distribusi
tidak berjalan dengan baik, sehingga sering terjadi penumpukan komoditas maupun kekosongan
komoditas di sisi yang lain. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana evaluasi Kinerja Supply
Chain Managementberas di Desa Panasen Kecamatan Kakas. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer hasil wawancara dan observasi langsung. Hasil

48
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

penelitian menyimpulkan bahwa kinerja Supply ChainManagementberas cukup baik, karena adanya
interaksi dan komunikasi informasi yang terjalin secara lengkap dan efisien antar pelaku yang terlibat
dalam rantai pasok beras tersebut. Maka untuk memperoleh koordinasi Supply Chain Beras yang lebih
terintegrasi antara sisi hulu dan sisi hilir, dapat dilakukan dengan simulasi sistem agar dapat diperoleh
gambaran yang lebih detail mengenai kinerja Supply Chain pada para petani.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Perencanaan (Planning). Suatu persiapan untuk membuat perencanaan produksi yang melibatkan
bahan baku, bahan pendukung dan peralatan yang akan digunakan serta tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dalam hal ini pihak UMKM membuat rancangan produksi kering kentang dan pastel kering. Langkah
awal dengan membuat perencanaan pengadaan kuantitas dan kualitas dari bahan baku dan bahan
pendukung. Untuk pembuatan kering kentang yaitu : kentang, minyak goreng, dan bahan untuk varian rasa
(keju, coklat dan pedas manis yang dibuatsendiri dengan bahan cabai, bawang merah, bawang putih,
garam, gula) sedangkan untuk pembuatan pastel kering : tepung terigu, telur, margarin, minyak goreng.
Bahan – bahan tersebut didapat langsung dari pasar setempat. Untuk peralatan yang akan digunakan yaitu :
kompor gas, wajan, sutil, saringan, sealer, dan baskom. Dengan waktu yang di gunakan sekitar 45 menit
mulai awal pengupasan sampai pengemasan. Dan Sumber Daya Manusia yang di butuhkan 2 orang
karyawan dan pihak UMKM juga turut serta dalam kegiatan produksi.

Distributor

Supplier Agen Supplier Konsumen


UMKM
Bahan Baku Pengiriman

Retail

Gambar 1 Alur Supply Chain Management


Gambar diatas merupakan penjelasan dari perencanaan dimana dari supplier bahan baku pada pihak
UMKM, setelah itu pihak UMKM malakukan pengiriman melalui JNT, JNE & Wahana kemudian akan di
distribusikan pada distributor yang berada di (Surabaya dan Sidoarjo), Supplier (Malang, Surabaya,
Sidoarjo, Bali dan Belanda), Retail (Surabaya dan Sidoarjo) hingga sampai ditangan konsumen akhir.
Pembelian (Purchasing). Pihak UMKM melakukan pembelian bahan baku kentang langsung dipasar,
dan bahan pendukung lainnya yang digunakan pada produk keripik kentang seperti varian rasa melalui
supplier, toko, serta pembelian melalui online.

49
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

Gambar 2 Pembelian Kentang


Gambar diatas ialah proses pengiriman bahan baku kentang pada pihak UMKM Kering-kering Bu
Ameni.
Tabel 2 Rata-rata Pembelian Bahan Baku/Bulan
Keterangan Pasar e-commerce Supplier Agen
Kentang 250kg
Keju bubuk 1kg
Coklat bubuk 1kg
Cabe ¼ kg
Telur 20 kg
Tepung 55kg
Mentega 12 kg
Packing 1100pcs
Minyak Goreng 20 Liter
Data diatas dapat menunjukkan bahwa dari semua pembelian bahan baku yang ada di Pasar, e-
commerce, supplier, maupun agen memiliki jumlah atau kapasitas yang cukup besar dalam tiap bulannya.
Persediaan (Inventory). Bahan baku dan bahan pembantu yang telah di beli di simpan untuk
kemudian di gunakan dalam proses produksi.

Gambar 3 Persediaan Bahan Baku Gambar 4 Persedian Barang Jadi

50
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

E-Comerce Pemesanan Pembelian Bahan Penerimaan Penyimpanan


Atau Penjual
Offline
BahanBaku Baku (Order) Barang (Gudang)

Konsumen Barang Dalam


Jadi Proses

Gambar 5. Alur persediaan


Pihak UMKM melakukan pemesanan bahan baku melalui e-commerce atau melakukan pembelian
secara langsung di pasar. Akan tetapi jika melakukan pembelia melalui e-commerce, barang akan diterima
setelah 4-7 hari pembelian. Setelah barang diterima, pihak UMKM menyimpan bahan baku tersebut di
gudang atau tempat persediaan. Ketika pihak UMKM akan melakukan kegiatan produksi bahan baku
menjadi barang jadi maka pihak UMKM mengambil bahan baku dalam gudang/tempat persediaan.
Produksi (Production). Setelah pembelian bahan baku dan bahan pendukung lainnya lengkap,
proses selanjutnya adalah produksi keripik kentang hingga keripik kentang siap di pasarkan.
Tabel 2. Proses Produksi
Proses Produksi Tahap Gambar
1. Pengupasan kentang dan
dilakukan perendaman lalu
diiris tipis seperti gambar
disamping.
2. Melakukan penggorengan
kentang dengan api yang
sedang. Setelah kentang
dingin kemudian diberi
Kering Kentang varian rasa (keju, pedas
manis, dan coklat).
3. Kentang yang sudah diberi
varian rasa selanjutnya di
packing dengan disortir
dan siap untuk di sealler
kemudian produk siap
untuk di jual.

51
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

1. Campurkan tepung, telur,


mentega sehingga berupa
adonan pastel.
2. Setelah menjadi adonan,
lalu dibentuk bulat yang
berfungsi agar semua
Pastel Kering Isi adonan tercampur rata dan
Abon Sapi tidak terlalu lembek.
3. Adonan bulat tadi dibentuk
menjadi pastel dan diisi
abon.
4. Tahap akhir yaitu
penggorengan pastel.

Tabael diatas menjelaskan mengenai proses produksi kering kentang dan pastel kering isi abon sapi.
Transportasi (Transportation). Setelah keripik kentang dan pastel siap, maka selanjutnya keripik
kentang dan pastel akan dikirimkan pada konsumen-konsumen melalui berbagai cara pengiriman seperti
JNE, GoJek, Bli bli dan media pengiriman lainnya.

Gambar 6 Pengiriman Produk


Gambar berikut merupakan pengemasan produk yang siap dikirim dari pihak UMKM kepada
pelanggan melalui e-commerce seperti blibli, shopee dan lainnya.

Gojek customer
UMKM

Agen
Kurir Customer
Pengiriman
Gambar 7. Alur transportasi

52
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

Gambar 7. Ialah alur transportasi dari Pihak UMKM melalui Gojek dan Agen pengiriman seperti
JNE , JNT & Wahana. Apabila proses pengiriman melalui gojek maka dapat dikirim secara langsung
kepada konsumen. Dan apabila proses pengiriman melalui Agen pegiriman maka barang/produk akan di
kirim ke outlet agen pengiriman kemudian di proses, dan kurir akan mengirim pada konsumen.
Konsumen (Customer).Konsumen merupakan pihak akhir yang menerima barang dengan tujuan
dikonsumsi pribadi. Konsumen dapat mendapatkan produk ini secara langsung ke tempat atau melalui
pemesanan di e-commerce (Shopee dan Bli bli) dan melalui sosial media (Instagram).

Gambar 8 Pembelian oleh Konsumen


Gambar diatas menunjukkan customer yang melakukan pembelian secara langsung pada pihak
UMKM.
Tabel 3.Scorecard Prespektif Pelanggan Rantai Pasok
No Tujuan Ukuran Target
1 Kualitas Material Kualitas Produk Sesuai Standart HACCP
Daya Tahan Produk 6 Bulan
2 Kualitas Layanan Kerusakan Produk. 3%
Waktu Respon 1 Hari Kerja
Pesanan.
Keluhan Pelanggan. 3% dievaluasi maks 2-3 hari jam kerja
Keterlambatan Maks 3 Hari jam kerja
pemenuhan pesanan.
Ketepatan waktu Pengadaan barang rata-rata 1-2 hari kerja
pengiriman.
Ketepatan order Sesuai Konsumen

Manajemen Hubungan Pelanggan (customer Relationship Manajemen). Pihak UMKM


memberikan pelayanan yang terbaik untuk para customer dan konsumen bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun untuk produk dengan melalui sosial media yang ada. Pihak UMKM juga selalu menjaga
hubungan baik dengan customer yang loyal, dengan memberikan potongan pembelian atau gratis biaya

53
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

pengiriman.Berdasarkan hasil penelitian pada pihak UMKM, manajemen rantai pasokan belum
terimplementasi dengan jelas. Dalam hal ini, rantai pasokan yang digunakan masih bersifat konvensional
yaitu masih bermitra erat dengan para pemasoknya dan belum memiliki departemen yang terpadu.

Gambar 9 Pelayanan Konsumen


Gambar diatas menunjukkan pelayanan terhadap konsumen pada suatu event. Dalam event tersebut
pihak UMKM memperkenalkan sekaligus menawarkan produknya pada customer.
Tabel 4 Distribusi Produk UMKM
NO Segmen Jumlah Outlet Volume kg/Bln Persentase
1 Ekspor 1 200kg 28.6%
2 Distributor 2 100kg 14.3%
3 Agen/Retailer 3 160kg 22.9%
4 Supllier 20 240kg 34.2%
Data diatas dapat menunjukkan bawa dari semua segmen yang ada,Supllier memiliki jumlah distribusi
terbesar yaitu sebesar 240kg/bulan dengan persentase 34.2% dari total volume dan segmen distributor
memiliki jumlah distribusi paling kecil sebesar 100 kg/bulan dengan persentase 14.3% dari total volume.

4. KESIMPULAN
UMKM ini dalam bidang pemasarannya sudah cukup baik,bahkan sudah menjangkau pasar
internasional,yakni melakukan ekspor ke Belanda untuk produk makanan ringan Pastel Kering Isi Abon
Sapi selain itu pihak UMKM juga sudah menjangkau pasar nasional dihampir di seluruh Indonesia. Akan
tetapi,ada saat dimana penjualan itu meningkat,dan ada saatnya penjualan itu menurun dari bulan ke
bulan.Dalam perkembangannya,UMKM telah mampu membuat pengaturan atau manajemen yang baik
pada usahanya. Hal ini terbukti dengan terselenggaranya Manajemen Rantai Pasokan yang baik pada
UMKM. Semuanya berjalan dengan tepat ,mulai dari proses pengadaan bahan baku sampai distribusi
produk ke konsumen. Pihak UMKM juga memiliki kendala yaitu tenaga kerja yang kurang kompeten
dalam pembuatan pastel kering (bentuk pastel). Oleh karena itu,pihak UMKM masih mencari tenaga kerja
yang lebih kompeten.

54
Jurnal Inovasi Manajemen dan Kebijakan Publik Vol. 2 No. 01 2019 ISSN : 2621-2234 (MediaOnline)
UNIVERSITAS WR SUPRATMAN SURABAYA ISSN :2620-6684 (Media Cetak)

5. SARAN
UMKM Kering-kering Bu Ameni tetap menjaga kualitas produk dari segi rasa dan ketahanan produk,
serta untuk melakukan pengembangan produk dalamvarian rasa dan lebih selektif dalam merekrut tenaga
kerja yang lebih kompeten untuk produksi pastel maupun kering kentang.

DAFTAR PUSATAKA
[1]Pujawan, I Nyoman., dan Mahendrawathi. 2017. Supply Chain Management. Edisi 3.
Yogyakarta: Andi.
[2]Heizer, Jay dan Barry Render. (2015). Manajemen Operasi. (Ed. 9). Jakarta: Salemba Empat.
[3]Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfa Beta,
Bandung.
[4]Russell R. S. dan Taylor B. W. (2006). Operation Management. Wiley, United States.
[5]Vistasusiyanti. Paulus, Kindangen. Indrie, D, P. (2017). “Analisis Manajemen Rantai Pasokan
Spring Bed pada PT. Massindo Sinar Pertama Kota Manado”. Universitas Sam Ratulangi.
Manado.
[6]Ariska, A. Wulansari, Gusminto, Eka, B. Wahyono, H. (2016). “Evaluasi Kinerja Supply
Chain Management (SCM) pada UD. Asri Bakery Semboro”. Universitas Jember (UNEJ).
Kalimantan.
[7]Subroto, Anggun, M. (2015). “Evaluasi Kinerja Supply Chain Management Pada Produksi
Beras di Desa Panasen, Kec. Kakas”. Jurnal Emba. ISSN 2303-1174, Vol.3 No.1 Maret 2015,
Hal.653-662.

55

Anda mungkin juga menyukai