Anda di halaman 1dari 3

RENDI IRHAM NOVRIANSYAH Mal Nutrisi adalah

214121147 kekurangan gizi yang


diperlukan untuk
pertumbuhan,

Manifestasi ETIOLOGI
Klinis
1. Penyebab langsung
 Kelelahan dan kekurangan energy  Kurangnya asupan makanan
 Pusing  Adanya penyakit : terutama
 Sistem kekebalan tubuh yang penyakit infeksi
Kondisi kekurangan Kondisi kekurangan asupan energi rendah mempengaruhi asupan dan
bahkan ketiadaan asupan atau kalori dari semua bentuk  Kulit yang kering dan bersisik jumlah nutrien oleh tubuh.
protein makronutrien, yang mencakup  Gusi bengkak dan berdarah 2. Penyebab tidak langsung
 Gigi yang membusuk  Kurangnya ketahanan
 Sulit untukberkonsentrasi dan pangan keluarga
mempunyai reaksi yang lambat  Kualitas perawatan ibu dan
 Berat badan kurang anak
 Pertumbuhan yang lambat  Buruknya pelayanan
Komplikasi Penatalaksanaan kesehatan
 Kelemahan pada otot
- Kwashiorkor : diare, infeksi, - Diit tinggi kalori, protein,  Perut kembung  Sanitasi lingkungan yang
anemia, gangguan tumbuh mineral dan vitamin.  Tulang yang mudah patah kurang
kembang, hipokalemi, - Pemberian terapi cairan dan  Terdapat masalah pada fungsi
organ tubuh Klasifikasi IMT (Kg/m2)
hipernatremi. elektrolit
- Marasmus : infeksi, Pemeriksaan penunjang
- Penanganan diare (bila Malnutrisi berat <16,0
tuberculosis, parasitosis, ada) : cairan, anti diare dan Malnutrisi sedang 16,0 – 16,7
- Pemeriksaan fisik
antibiotik Malnutrisi ringan 17,0 – 18,5
- Pemeriksaan laboratorium :
BB Normal 18,5 – 22,9
albumin, creatinin, dan
BB Kurang >23
nitrogen. Eletrolit, Hb, Ht,
Dengan Resiko 23 – 24,9
DAFTAR PUSTAKA Transferin
Obesitas I 25 – 29,9
Sutriadi, S.Kp dan Yuliani Rita, Obesitas II >30
S.Kp. 2013. Asuhan Keperawatan
pada anak (edisi 1). Jakarta :CV
Agung Seto.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan tumbuh kembang (D.0106)
Intake yang berlebih Marasmus (defisiensi Penurunan
2. Hipervolemia (D.0022) jumlah protein
dan output yang kurang kalori)
3. Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0129) tubuh
4. Defisit Nutrisi (D.0019) Katabolisme
Obesita karbohidrat: glukosa Terjadi
s inadekuat perubaha
n
Akumulasi lemak
pada seluruh jaringan Katabolisme Katabolisme
lemak:asam lemak, protein: asam
Kwashiorko
adiposa
gliserol, dan badan amino r
BB keton
berlebihan Gangguan
Hilangnya Menurunnya absorsi dan
lemak asam amino transportasi
Ketidakseimbangan esensial dan
dibantalan zat zat gizi
nutrisi lebih dari albumin
kebutuhan Tugor kulit Atrofi otot Pengambilan
menurun
Akttifitas terganggu energy selain
Kerusakan integritas dari protein
Mobilitas gerak kulit
terbatasi Keterlambatan Penyusuta
pertumbuhan dan n otot
Hambatan mobilitas perkembangan
fisik
Ketidakseimbangan Penurunan
Cairan dari Tekanan BB
Edema Produksi albumin oleh hepar nutrisi kurang dari
intravaskuler ke osmotik
rendah (hipoalbuminemia)
intersisiel plasma
Kelebihan volume
cairan
Diagnose keperawatan Diagnose keperawatan Diagnose keperawatan Diagnose keperawatan
Gangguan tumbuh kembang b.d Hipervolemia b.d kelebihan asupan Gangguan integritas kulit dan Defisit nutrisi b.d
defisiensi stimulus d.d defisiensi cairan d.d hipoalbuminemia (D.0022) jaringan b.d defisiensi stimulus d.d ketidakmampuan mencerna
hormon pertumbuhan (D.0106) Tujuan defisiensi hormon pertumbuhan makanan d.d proses penyakit
Tujuan Setelah dilakukan tindakan (D.0129) (D.0019)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...X24 jam Tujuan Tujuan
keperawatan selama ...X24 jam diharapkan keseimbangan cairan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan
diharapkan status pertumbuhan meningkat (L.05020) dengan kriteria keperawatan selama ...X24 jam keperawatan selama ...X24 jam
meningkat (L.08066) dengan hasil: diharapkan integritas kulit/jaringan diharapkan status nutrisi
kriteria hasil: 1. Asupan cairan meningkat meningkat (L.14125) dengan meningkat (L.03030) dengan
1. Keterampilan/perilaku sesuai 2. Edema dan dehidrasi menurun kriteria hasil: kriteria hasil:
usia meningkat 3. Ttv membaik 1. Elastisitas meningkat 1. BB membaik
2. Kemampuan melakukan 4. Mata cekung, tugor kulit, berat 2. Perfusi jaringan meningkat 2. Frekuensi makan membaik
perawatan diri meningat badan dan membran mukosa 3. Kerusakan jaringan menurun 3. Nafsu makan membaik
3. Respon sosial meningkat membaik 4. Kerusakan lapisan kulit menurun 4. Bising usus membaik
4. Kemarahan menurun Intervensi: 5. Nyeri menurun 5. Membran mukosa membaik
5. Afek membaik Manajamen Hipervolemia (I.03114) 6. Suhukulit membaik Intervensi:
6. Pola tidur membaik Observasi 7. Sensai membaik Manajamen Nyeri (I.08238)
Intervensi: 1. Periksa tanda dan gejala 8. Perdaraha, kemerahan, Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajamen Nyeri (I.08238) hipervolemia hematoma, nekrosis menurun Observasi
Observasi 2. Identifikasi penyeba hipervolemia Intervensi: 1. Identifikasi status nutrisi
1. Identifikasi pencapaian tugas 3. Monitor status hemodinamik Perawatan Integritas Kulit (I.11353) 2. Identifikasi makanan yang
perkembangan anak 4. Moitor intake cairan dan output Observasi disukai
Teraupetik 5. Monitor tanda hemakonsentrasi 1. Identifikasi penyebab gangguan 3. Monitor BB
1. Pertahankan lingkungn yang 6. Monitor tanda peningkatan integritas kulit 4. Monitor asupan makanan
mendukung perkembangan tekanan onkotik plasma Terapeutik Terapeutik
optimal 7. Monitor kecepatan infus secara 1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
2. Motivasi anak untuk ketat baring
1. Berikan makanan tinggi serat
berinteraksi dengan orang lain 2. Gunakan produk berbahan untuk mencegah konstipasi
8. Monitor efek samping diuretik
3. Pertahankan kenyamanan anak Teraupetik petroliumatau minyak pada kulit 2. Berikan makanan tinggi kalori
4. Fasilitasi anak Batasi asupan cairan dan garam kering dan tinggi protein
melatihketerampilan pemenuhan Edukasi 3. Gunaakan produk berbahan 3. Berikan suplemen makanan
kebutuhan secara mandiri 1. Anjurkan melapor jika haluaran ringan/alami dan hipoalergik Edukasi
Edukasi urin <0.5ml/kg/jam dalam 6 jam pada kulit sensifit 1. Anjurkan posisi duduk dan diet
1. Jelaskan orangtua tentang 2. Anjurkan melapor jika BB 4. Hindari produk bebrahan dasar yang di programkan
millestone perkembangan ana bertambah >1kg dalam sehari alkohol pada kulit kering Kolaborasi
dan perilaku anak 3. Anjurkan cara mengukur dan Edukasi 1. Kolaborasipemberian medikasi
2. Anjurkan orangtua mencatat asupan dan haluaran urin 1. Anjurkan menggunakan sebelum makan (Mis.
berinteraksidengan 4. Anjurkan cara membatasi cairan pelembab Antiemetik)
anaknyaajarkan anak Kolaborasi 2. Anjurkan minum air yang cukup 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
keterampilan bernteraksi 1. Kolaborasi pemberian diuretik, 3. Anjurkan meningkatkan nutrisi untuk menentukan jumlah
Kolaborasi jika perlu 4. Anjurkan mandi menggunakan kalori dan jenis nutrien yang
1. Rujuk untuk konseling, jika sabun secukupnya dibutuhkan, jika perlu
perlu

Anda mungkin juga menyukai