Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)


Beban Studi : 3 SKS (3T,-)
Prasyarat :-

Deskripsi Mata Kuliah:


Mata kuliah ini membahas tentang masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air,
masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang
mendukung demokrasi berkeadaban, dan masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran hukum dan keragaman. Mata
kuliah ini juga membahas tentang konseptual pendidikan antikorupsi,bentuk anti korepsi, faktor
internal dan eksertan penyebab korupsi, dampak masif korupsi, upayay pemberantasan, teknik
pembuatan media anti korupsi, gerakan-gerakan pencegahan anti koruosi, delik korupsi dalam
undang-undang serta peranan maahasiswa dalam gerakan anti korupsi.

Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Kewarganegaraan, bila diberi kasus, mahasiswa
mampu :
1. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan
perilaku yang mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air
2. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan
perilaku yang mendukung demokrasi berkeadaban
3. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap positif dan menampilkan
perilaku yang mendukung kesadaran 1lura dan keragaman.

No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda


1 1. Mampu menjelaskan PKn sebagai MPK : Critical Incident
secara kritis dan 1. Latar belakang dan (pengalaman penting)
objektif latar belakang tujuan pembelajaran PKn yakni dengan
dan tujuan di PT mengingatkan kembali
pembelajaran PKn di 2. Nilai–nilai Pancasila pengalaman penting belajar
PT sebagai orientasi (core PKn ketika masih di
2. Meyakini nilai–nilai value ) PKn jenjang sekolah
Pancasila sebagai Adapun langkah-
orientasi PKn agar langkahnya
menjadi pedoman 1. Menyampaikan isi PKn
berkarya lulusan PT sebagai MPK
2. Memberi kesempatan
mahasiswa untuk
mengingat dan
mengungkapkan
kembali pengalaman
penting ketika belajar
PKn di sekolah
diikutidengan
penyampaian materi
3. Membantu
mengindentifikasi nilai-
nilai penting apa yang
didapatkan dari belajar
PKn
4. Mengkonfirmasi
manfaat dan arti
penting PKn sebagai
MPK di PT
2 1. Mampu Identitas Nasional : Pembelajaran tentang
mendeskripsikan 1. Pengertian identitas identitas nasional dapat
identitas nasional dan nasional diawali dengan
sejarah kelahiran faham 2. Sejarah kelahiran faham kajian literature yakni
nasionalisme Indonesia nasionalisme Indonesia memberi
2. Memiliki karakter 3. Identitas nasional sebagai kesempatan mahasiswa
sebagai identitas karakter bangsa membaca berbagai sumber
kebangsaan 4. Proses berbangsa dan tentang idenitas dan faham
bernegara nasionalisme di Indonesia,
memberi pertanyaan kunci,
mencatat kata-kata penting
dan mengungkapkan
kembali dengan kata-kata
sendiri
Pembelajaran selanjutnya
dapat dilakukan dengan
diskusi isu actual perihal
identitas, 2lural identitas
budaya Indonesia diklaim
oleh bangsa lain.
Selanjutnya meminta
mahasiswa memposisikan
diri, apa sikap dan apa
yang perlu dilakukan?
Pada bagian akhir
pembelajaran dapat
dikonfirmasi tentang
pentingnya bangsa
memiliki identitas
3 1. Mampu Negara dan Konstitusi : Konsep kunci dalam
Mengemukakan 1. Pentingnya konstitusi pembe lajaran ini adalah
pentingnya konstitusi bagi Negara pentingnta konstitusi bagi
bagi 2lural 2. UUD 1945 sebagai 2lural Indonesia dan
2. Menerima secara kritis konstitusi 2lural perilaku yang
UUD 1945 sebagai Indonesia konstitusionalis.
konstitusi 2lural 3. Perilaku konstitusional Kegiatan pembelajaran
Indonesia dapat dilakukan dengan
3. Menampilkan perilaku model resume kelompok
konstitusional dalam dari materi yang ada ,
hidup bernegara dilanjutkan dengan
presentasi dan 2lura jawab
dengan kelompok lain
Pembelajaran selanjutnya
dapat dilakukan dengan
pelacakan kasus dari
media, 2lural contoh
perilaku pejabat 2lural
yang konstitusional dan
yang tidak konstitusional,
memberi tanggapan dan
memposisikan diri
Memberi konfirmasi
tentang pentingnya
perilaku konstitusional
dalam hidup bernegara
4 1. Mampu menganalisis Hak dan Kewajiban Warga Pembelajaran dapat
hubungan 3lural dan Negara: dilakukan dengan kajian
warga 3lural 1. Pengertian hak dan konstitusionalitas terhadap
2. Menilai pelaksanaan kewajiban warga Negara UUD 1945 yang mengatur
hak dan kewajiban 2. Konsep hak dan perihal hak dan kewajiban
warga 3lural kewajiban warga 3lural dan contoh undang-undang
3. Melaksanakan hak dan dalam UUD 1945 yang berisi pengaturan
kewajiban warga 3lural 3. Konsep hubungan akan hak dan kewajiban
secara seimbang bangsa, 3lural, dan warga warga 3lural
3lural (status, asas, syarat Melalukan bursa gagasan
kewarganegaraan) untuk menilai pelaksanaan
hak dan kewajiban baik
dari 3lural maupun warga
3lural
Membuat dan
mempresentasikan laporan
hasil wawancara dengan
beberapa orang tentang
pelaksanaan dari hak dan
kewajibannya selama ini,
memberi komentar dan
memposisikan dirinya
5 1. Mampu menganalisis Demokrasi Indonesia: Pembelajaran tentang
makna demokrasi dan 1. Makna demokrasi dan demokrasi dapat
prinsip-prinsipnya prinsip-prinsipnya diawali dengan melakukan
2. Mengemukakan 2. Demokrasi Indonesia kajian literature diikuti
hakekat demokrasi (demokrasi Pancasila) dengan pertanyaan-
Indonesia (demokrasi 3. Pelaksanaan demokrasi pertanyaa kunci,
Pancasila) di Indonesia menemukan kata-kata
3. Menilai pelaksanaan 4. Pendidikan demokrasi penting dan
demokrasi di Indonesia mengungkapkan kembali
4. Mendukung pendidikan dengan bahasa sendiri
demokrasi di perguruan Dilanjutkan dengan
tinggi diskusi kelompok
untuk menilai pelaksanaan
demokrasi di Indonesia
lalu dipresentasikan
Berbicara di depan 3lural
dengan 3lura “pentingnya
pendidikan demokrasi bagi
kawula muda”
6 1. Mampu Negara dan Konstitusi : Konsep kunci dalam
Mengemukakan 1. Pentingnya konstitusi pembe lajaran ini adalah
pentingnya konstitusi bagi Negara pentingnta konstitusi bagi
bagi 3lural 2. UUD 1945 sebagai 3lural Indonesia dan
2. Menerima secara kritis konstitusi 3lural perilaku yang
UUD 1945 sebagai Indonesia konstitusionalis.
konstitusi 4lural 3. Perilaku konstitusional Kegiatan pembelajaran
Indonesia dapat dilakukan dengan
3. Menampilkan perilaku model resume kelompok
konstitusional dalam dari materi yang ada ,
hidup bernegara dilanjutkan dengan
presentasi dan 4lura jawab
dengan kelompok lain
Pembelajaran selanjutnya
dapat dilakukan dengan
pelacakan kasus dari
media, 4lural contoh
perilaku pejabat 4lural
yang konstitusional dan
yang tidak konstitusional,
memberi tanggapan dan
memposisikan diri
Memberi konfirmasi
tentang pentingnya
perilaku kon
stitusional dalam hidup
bernegara
7 1. Mampu menguraikan Negara Hukum dan HAM: Pembelajaran tentang
makna Indonesia 1. Makna Indonesia sebagai 4lural 4lura dan HAM
sebagai Negara 4lura Negara 4lura dan prinsip- dapat dilakukan dengan
2. Mampu prinsipnya Bursa gagasan dengan
mendeskripsikan 2. Hubungan Negara 4lura 4lura bilamana 4lural tidak
hubungan 4lural 4lura dengan HAM berdasar atas 4lura
dengan HAM 3. Penegakan HAM di Telaah kasus pelanggaran
3. Mampu menerapkan Indonesia HAM, 4lural dengan media
prinsip 4lura-hukum 4lura atau film. Mahasiswa
dalam kehidupannya memberi komentar,
sebagai warga 4lural penilaian dan
4. Mendukung memposisikan diri
penegakkan HAM di atas kasus tersebut.
Indonesia Mengkonfirmasi tentang
pentingnya 4lural berdasar
atas 4lura dan jaminan
akan HAM
8 1. Menjelaskan Geopolitik /Wawasan Pembelajaran dapat
pentingnya wilayah Nusantara: dilakukan dengan
sebagai ruang hidup 1. Konsepsi Geopolitik diskusi kelompok.
bangsa 2. Teori-teori geopolitik Dalam diskusi kelompok
2. Menjelaskan 4lural besar ini mahasiswa dapat
konsepsiwawasan 3. Wawasan nusantara menjelaskan pentingnya
nusantara sebagai (geopolitik Indonesia) memiliki wawasan
pandangan geopolitik 4. Implementasi Wawasan nusantara dalam berbagai
bangsa Indonesia nusantara di era global bidang. Mahasiswa akan
3. Memberi contoh salin bertukar
implementasi pengetahuannya tentang
wawasannusantara di wawasan nusantara
era global Adapun langkah-langkah
pembelajarannya meliputi:
1. Mahasiswa
dikelompokkan ke
dalam = 4 anggota tim
2. Tiap orang dalam tim
diberi bagian materi
yang berbeda
3. Tiap orang dalam tim
diberi bagian materi
yang ditugaskan , yakni
wawasan nusantara
dalam bidang 5luralis
politik, ekonomi, 5lural
budaya dan pertahanan
keamanan
4. Anggota dari tim yang
berbeda yang telah
mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu
dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab
mereka
5. Setelah selesai diskusi
sebagai tim ahli tiap
anggota kembali ke
kelompok asal dan
bergantian mengajar
teman satu tim mereka
tentang sub bab yang
mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya
mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
6. Tiap tim ahli
mempresentasikan
hasildiskusi
9 1. Mampu Geostrategi Indonesia / Pembelajaran dapat diawali
mengemukakan unsur- Ketahanan nasional : dengan kajian 5luralism5
unsur ketahanan 1. Unsur-unsur ketahanan diikuti dengan pertanyaan-
nasional Indonesia nasional Indonesia pertanyaa kunci,
2. Mampu menerapkan 2. Pendekatan astagatra menemukan kata-kata
pendekatan astagatra dalam pemecahan penting dan
dalam pemecahan masalah mengungkapkan kembali
masalah 3. Potensi ancaman bagi dengan bahasa sendiri
3. Mampu menganalisis ketahanan bangsa di era Membuat dan
potensi ancaman bagi global mempresentasikan laporan
ketahanan bangsa di era Kelompok tentang kondisi
global suatu ketahanan di suatu
wilayah
Melakukan bursa gagasan
tentang ragam potensi
ancaman yang dihadapi
Indonesia di era global
10 1. Mengemukakan Integrasi Nasional: Pembelajaran dapat
pentingnya integrasi 1. Pluralitas masyarakat dilakukan melalui
dalam masyarakat Indonesia Pelacakan Isu Dalam
Indonesia yang plural 2. Strategi integrasi Media Massa, yaitu
2. Memilih strategi (asimilasi, akulturasi, mahasiswa secara
integrasi yang tepat 6luralism,) berkelompok ditugasi
untuk masyarakat 3. Strategi integrasi untuk melacak berita yang
Indonesia Indonesia (Bhinneka berisi masalah disintegrasi
3. Mendukung integrasi di Tunggal Ika) di Indonesia , memberi
Indonesia melalui komentar tentang latar
semboyan Bhinneka belakang terjadinya kasus
Tunggal Ika tersebut dan memberi ide
tentang solusi apa yang
tepat untuk mengatasinya
11. Memahami tentang 1. Konsep anti korupsi
konsep antikorupsi a. Defenisi Korupsi
b. Sejarah
Pemberantasan
Korupsi di Indonesia
2. Bentuk-bentuk Korupsi,
Perilaku Koruptif, dan
Gambaran Tindak Pidana
korupsi
a. Bentuk-bentuk
Korupsi
b. Perilaku Koruptif
c. Tindak Pidana
Korupsi

3. Faktor Internal dan


Eksternal Penyebab
Korupsi
a. Faktor Internal dan
Eksternal Penyebab
Korupsi
b. Faktor politik
c. Faktor Ekonomi
d. Faktor Hukum
e. Faktor Organisasi

4. Dampak massif Korupsi


a. Dampak Ekonomi
b. Dampak Sosial dan
Kemiskinan
Masyarakat
c. Dampak Birokrasi
Pemerintahan
d. Dampak Terhadap
Politik dan
Demokrasi
e. Dampak terhadap
Penegakan Hukum
f. Dampak terhadap
Pertahanan dan
Keamanan
g. Dampak terhadap
Kerusakan
Lingkungan

5. Upaya Pemberantasan
a. Konsep
Pemberantasan
Korupsi
b. Upaya
Penanggulangan
Kejahatan Korupsi
dengan menggunakan
Hukum Pidana
c. Berbagai Strategi
dan /atau Upaya
Pemberantasan
Korupsi
d. Upaya Jalur Penal dan
Non Jalur Penal

6. Teknik Pembuatan
Media Anti Korupsi
a. Teknik Gambar
teknik film/Video
b. Teknik Cerita
7. Gerakan-gerakan,
Kerjasama dan beberapa
Isntrumen Internasional
Pencegahan Korupsi
a. Gerakan
Internasional
Pencegahan Korupsi
b. Pencegahan
korupsi : Belajar
dari Negara lain

8. Delik Korupsi dalam


Rumusan Undang-
undang
a. Sejarah
Pemberantasan
tindak Pidana
Korupsi
b. Latar belakang
lahirnya Delik
Korupsi dalam
Perundang –
undangan Korupsi
c. Delik Korupsi
menurut Undang-
Undang No. 31
tahun 1999 Juncto
UU No. 20 tahun
2001 Tentang
Perubahan atas UU
No. 31 tahun 1999
Tentang
Pemberantasan
Tindak Pidana
Korupsi
d. Grativikasi

9. Peranan mahasiswa
dalam Gerakan Anti
Korupsi
a. Gerakan Anti
Korupsi
b. Peranan Mahasiswa

Daftar Rujukan:
Achmad Sanusi. 2006. “Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi” dalam
Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Laboratorium PKn UPI.
Afan Gaffar.1999. Politik Indonesia: Transisi menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agussalim, Dafri. 1998. Nasionalisme: Suatu Tantangan Reformasi (Makalah Seminar). Yogyakarta:
Tidak Diterbitkan.
Aidul Fitriacida Azhari. 2005. Menemukan Demokrasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Anderson, Benedict. 2001. Imagined Communities: Komunitas-komunitas Terbayang. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Armaidy Armawi. 2012. Karakter Sebagai Unsur Kekuatan Bangsa. Makalah disajikan dalam
“Workshop Pendidikan Karakter bagi Dosen Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi” , tanggal 31 Agustus – 2 September 2012 di Hotel Bintang Griya Wisata Jakarta
As’ad Said Ali. 2009. Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta: LP3ES.
Asshiddiqie, Jimly. 2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bachtiar, Harsja W. 1992. Wawasan Kebangsaan Indonesia: Gagasan dan Pemikiran Badan
Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa. Jakarta: Bakom PKB Pusat.
Bachtiar, Harsja W. 1992. Wawasan Kebangsaan Indonesia: Gagasan dan Pemikiran Badan
Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa. Jakarta: Bakom PKB Pusat.
Bagir, Zainal Abidin, 2011, Pluralisme Kewargaan, Arah Baru Politik Keragaman di Indonesia,
Mizan dan CRCS, Bandung-Yogyakarta.
Baidhawy, Zakiyuddin. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai