Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alvi Zahra Afrilianti

NIM : G.1910836

Sains Komunikasi

Ide, topik : Wanita independen di masa sekarang

Judul : Berani Menjadi Wanita Independen

Outline :

1. Pengalaman di lingkungan keluarga, sekolah, kampus, dan lingkungan sosial.

2. Kemampuan bela diri pada perempuan untuk menjaga dirinya sendiri

3. Emansipasi wanita

4. Kesetaraan gender

5. Streotype terhadap lelaki

6. Menjadi diri sendiri akan jauh lebih baik dari apapun

Rumus 3p :

1. Pendahuluan (A)

- Pengalaman di lingkungan keluarga, sekolah, kampus, dan lingkungan sosial.

- Kemampuan bela diri pada perempuan untuk menjaga dirinya sendiri

Terlahir menjadi anak tunggal dan anak perempuan satu satunya di lingkungan keluarga
bukanlah hal yang mudah. Ya, bagaimana tidak disitulah saya menjadi harapan satu satunya
bagi kedua orang tua saya. Sedari kecil hingga tumbuh besar saat ini, saya selalu dibimbing
menjadi anak yang mandiri. Diluaran sana banyak orang yang berkata bahwa menjadi anak
tunggal selalu dimanja oleh kedua orangtuanya dan hidup nya pun menyenangkan. Kenyataan
nya tidak bagi saya, menjadi anak perempuan tunggal tentunya memegang tanggung jawab
yang cukup besar ditambah lagi dengan didikan kedua orangtua saya yang selalu dituntut
menjadi seseorang yang mandiri, dan hal tersebut menjadikan saya tampil sebagai seseorang
yang perfeksionis. Ditambah lagi, semasa saya berada di lingkungan sekolah yang dimana
bersifat homogen menjadikan saya terpengaruh dalam cara berpikir dan tentunya
mempengaruhi tingkah laku saya. Di lingkungan sekolah tersebut, saya cenderung bersikap
menyendiri, cuek terhadap sekitaran, dan tentunya sudah terbiasa untuk melakukan hal sendiri.

Saat ini sesuatu hal yang sangat disayangkan ialah ketika banyak orang lain menganggap
bahwasanya mereka menyimpulkan alasan keperempuanan untuk mendapatkan sesuatu dan
perlakuan yang sangat khusus. Padahal pernyataan tersebut sangat keliru, memang sebagai
perempuan kita memiliki batasan batasan kemampuan tertentu dalam melakukan suatu hal.
Sebagai contoh, saya sendiri mengikuti bela diri karate yang tentunya saya bisa menjaga diri
saya sendiri dengan kemampuan bela diri yang saya punya. Jadi saya sendiri tidak perlu
mengandalkan laki-laki untuk melindungi saya ketika berpergian ke suatu tempat. Namun, apa
boleh buat saat ini banyak wanita ketika berpergian kemana pun masih mengandalkan seorang
laki-laki untuk menjaganya. Mungkin hal tersebut tidak terlepas dari konstruksi masyarakat
pada streotype seorang laki-laki yang dimana bahwasanya mereka menganggap laki-laki jauh
lebih kuat dan bisa menjaga diri daripada wanita.

2. Pembahasan (B)

- Isu-isu emansipasi wanita an kesetaraan gender

- wanita independen = menghargai diri sendiri

Ditengah maraknya isu-isu mengenai emansipasi wanita saat ini, yang dimana banyak sekali
dari wanita wanita diluaran sana yang menuntut adanya kesetaraan gender, namun demikian
dari kita sendiri kenyataannya belum memahami apa itu kesetaraan. Dimana peran wanita
dalam menjunjung tinggi emansipasi dan kesetaraan, padahal untuk menjunjung kesetaraan
tersebut merupakan hal yang sangat mudah, bisa dimulai dari menghargai diri sendiri sebagai
seorang perempuan. Saya tidak bermaksud untuk merendahkan perempuan, akan tetapi saya
merasa dikerdilkan oleh kaum saya sendiri yaitu perempuan.

Bagi saya sendiri, menjadi seorang wanita yang independen merupakan cara saya menghargai
diri saya sebagai seorang perempuan dan melakukan hal apapun dengan sendiri tanpa
bergantung kepada orang lain. Saya tegaskan sekali lagi, perempuan independen bukan berarti
kita menutup diri dari bantuan orang lain yang ditawarkan kepada kita termasuk kaum laki-laki.
Karena seperti yang kita ketahui, pada dasarnya kita adalah makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri dan tidak bisa dipungkiri lagi bahwasanya kita hidup di tengah adanya masyarakat,
dan berada di lingkungan sosial, tentunya walau bagaimanapun juga kita pasti membutuhkan
orang lain. Tetapi saya kurang setuju jika wanita selalu bergantung tehadap laki-laki. Kita
diberikan kemampuan untuk melakukan dan menyelesaikan berbagai sesuatu, jika dilakukan
dengan sendiri bukankah hal tersebut akan menjadi sebuah kebahagiaan karena kita sudah
berhasil ditambah lagi tidak merepotkan orang lain.

3. Penutup (C)

- streotype laki-laki

- menjadi wanita independen dalah pilihan yang tepat


- menjadi diri sendiri lebih baik

Ditambah lagi, saat ini banyak sekali stereotip bahwa seorang laki-laki harus bisa dan bersedia
membantu perempuan ketika kesulitan, bahkan untuk hal-hal yang sebetulnya bisa dilakukan
oleh perempuan itu sendiri. Pada akhirnya, menjadi seorang perempuan independen adalah
sebuah pilihan yang cukup tepat bagi saya pribadi, terlepas dari sebagian laki-laki yang tidak
begitu menyukai wanita independen karena membuat mereka merasa kurang dibutuhkan
dengan keberadaannya.

Anda mungkin juga menyukai