Pengantar
Keinginan untuk diakui muncul dari minder. Minder bisa muncul karena kita
terlalu peduli. Loh kok peduli? Jadi, fenomena ini banyak terjadi pada orang-
orang yang terlalu mempedulikan banyak hal, orang-orang yang terlalu
mempedulikan kebisingan omong kosong orang lain dan terlalu mempedulikan
standar-standar sosial sialan ini. Sehingga dia kesulitan untuk memfokuskan
kepeduliannya pada satu hal yang substantif. Dokter Ryu Hasan, seorang
Neuroscientist, dalam salah satu potongan tweetnya mengatakan, “Melupakan
adalah proses kognitif yang sangat penting pada otak. Gangguan pada proses
ini konsekuensinya sangat besar. Karena melupakan adalah proses vital ketika
manusia ingin mengingat sesuatu.” Artinya, jika kita ingin mengingat hal-hal
yang penting, kita harus pandai melupakan hal-hal bodoh. Jika ingin cepat
move on, kita harus handal melupakan mantan. Sama, jika kita ingin peduli
pada hal-hal penting, kita harus pandai mengabaikan hal-hal remeh. Cuek
dan masa bodoh adalah cara yang sederhana untuk mengarahkan kembali
ekspetasi hidup kita dan memilih apa yang penting dan apa yang tidak. Usaha
untuk mengembangkan kemampuan ini mengarah pada sesautu yang saya
pikir bisa menjadi semacam “pencerahan praktis” (Manson, 2018).
Kesimpulan
Ketertindasan itu bukan sesuatu yang diberikan, tetapi sesuatu yang kita
ambil. Kendati ketertindasan memang disediakan, bukan berarti kita harus
mengambilnya. Mereka yang menindas dirinya sendiri, adalah orang-orang
yang memilih untuk mengurung dirinya. Sama seperti ketika anda diejek,
“Dasar gendut”, “dasar hitam”, “mukamu jelek”. Kita punya dua pilihan disitu,
kita bisa tersinggung dan menanggapi anggapan tersebut dengan sinis atau
mengabaikan ejekan itu. Selama kita tidak terperangkap pada hasrat ingin
diakui, kita adalah manusia yang bebas. Manusia adaiah penguasa atas
dirinya, dan karena itu fitrah manusia adalah menjadi merdeka, menjadi
bebas (Freire, 2007).
Daftar Pustaka
Manson, Mark. 2018. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat. Penerbit PT
Granmedia Widiasarana Indonesia.
Kishimi, Ichiro. Toga, Fumitake. 2013. Berani Untuk Tidak Disukai. Penerbit
PT Granmedia Pustaka Utama, Jakarta.