Anda di halaman 1dari 5

Analisis Filsafati (Kebiasaan Menyontek Di Kalangan Pelajar) Mandiri

Thomas Grasias Porat


Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Widya mandala Surabaya

1. . Gambaran Fenomena/Permasalahan
Perilaku menyontek merupakan permasalahan yang sering terjadi di dalam
sistem pendidikan Indonesia. Namun masalah ini kurang ditanggapi secara
serius oleh guru, sekolah maupun pihak-pihak yang terkait sehingga perilaku
menyontek masih terus terjadi sampai saat ini. Perilaku ini juga buken
merupakan cara yang baik untuk memperoleh tinggi. Karakteristik perilaku
menyontek sendiri ada berbagai macam karakteristik antara lain, cenderung
tidak tenang, sering melihat kiri kanan, dan menoleh ke belakang, sambil
menanyakan jawaban ke teman lain (sebelah), sering melakukan gerakan-
gerakan pada bagian tubuh tertentu dan menggunakan kertas contekan.

Selain itu perilaku ini sendiri disebabkan oleh faktor internal juga seperti
perasaan panik pada saat ulangan ataupun ujian dimulai, merasa takut tidak
tuntas dan malu terhadap teman yang lain, takut mengecewakan orang tua, dan
adanya perasaan khawatir ketika ulangan dilaksanakan. Bahkan dari factor
eksternal juga mempengaruhi perilaku ini yang diantranya terpengaruh oleh
teman yang biasa menyontek, teman-teman disekitar rumahnya kurang minat
mata pelajarana atau mata kuliah tertentu, harapan yang besar dari orang tua
terhadap dirinya untuk mendapatkan nilai yang tinggi,dan juga bisa saja
diakibatkan oleh banyaknya peserta didik yang berprestasi di kelasnya.

Kebiasaan menyontek juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan


karakter para pelajar yang membuat mereka mempunyai karakter harap
gampang tanpa harus berusaha. Apa lagi dengan adanya masa pandemic
seperti sekarang yang mengharuskan para pelajar untuk belajar online, justru
hal ini bisa membuat mereka melakukan aktivitas menyontek dalam
pengerjaan tugas yang diberikan. Cara dan bentuk menyontek yang dilakukan
bisa saja dengan tukar jawaban melalui whatsapp dan mencari jawaban disitus
internet.

Menurut Ehrlich (dalam Anderman & Mudrock, 2007) menjelaskan


bahwa yang dimaksud dengan menyontek ialah melakukan suatu tindakan
ketidakjujuran atau tidak fair dalam rangka memenangkan atau meraih
keuntungan. Upaya untuk mengurangi perilaku menyontek juga dapat
dilakukan dengan konselor dengan adanya bimbingan kelompok dan
membahas tentang perilaku menyontek tersebut sehingga dapat teratasi
dengan baik.

1
2. Konsep Teoritis (Persaingan Menjadi Manusia Unggul Friedrich
Nietzsche)
Nietzsche bernama lengkap Friedrich Wilhelm Nietzsche. Ia lahir di desa
Rocken, dekat Leipzig, provinsi Saxony pada 15 Oktober 1844.Ia lahir
sebagai anak pertama dari pasangan pendeta Protestan, Karl Ludwig Nietzsche
dan Franziska Oehler. Nietzsche sendiri membuat suatu pemikiran yang
diambil dari gagasan schopenheur mengenai kehendak yang kemudian ia
membuat suatu gagasan baru yaitu manusia unggul (ubermensch).

Menurut Fried Nietzsche manusia unggul (Ubermensch) adalah cara


manusia memberikan nilai pada dirinya sendiri tanpa berpaling dari dunia dan
menengok ke seberang dunia. Dalam manusia unggul sendiri dibutuhkan
adanya kebebasan dan keinginan untuk berkuasa sehingga manusia dapat
mencapai tujuannya. Tujuan utama dalam ubermensch (manusia unggul)
adalah menunjukan diri sebagai manusia yang lebih kuat, lebih cerdas dan
lebih berani, dan yang terpenting adalah bagaimana mengangkat dirinya dari
segala kehanyutan yang ada. Yang dimaksudkan dari kehanyutan disini
dimana manusia harus mempunyai jati diri yang khas dan tidak iku-ikutan
dengan jati diri orang lain.

Pemikiran ini sebenarnya bertujuan untuk mengarahkan manusia ke arah


kesempurnaan hidup dalam segala bentuk kelakuannya sebagai tanda
kemuliaan atau keunggulan manusia dalam dirinya masing-masing. Oleh
sebab itu banyak manusia yang menginginkan sesuatu tanpa menyadari
kekuatan atau keunggulan yang ada dalam dirinya. Manusia unggul bagi
Nietzsche adalah manusia tanpa Tuhan, manusia tanpa Tuhan adalah manusia
sebagai pencipta (Sudiardja, 1982:10-11). Dengan adanya ubermensch
(manusia unggul) juga membut hidup manusia menjadi tidak terarah
tujuannya, bahkan manusia unggul hanya bisa membuat manusia nyaman dan
betah didunia.

Bagi nietzsche, Untuk menjadi sempurna, manusia harus mampu melintasi


diri dan menjadi manusia unggul, seseorang harus berani hidup sendiri, berani
menjalani eksistensinya sendiri, dan berani berhadap-hadapan dengan
kehidupan sebagai manusia merdeka dan mandiri. Dalam menjadi manusia
unggul ini juga muncul sebagai adanya kebutuhan-kebutuhan yang
ditimbulkan seperti kebebasan individual, kebutuhan pemaknaan diri,
kebutuhan akan kesempurnaan hidup,dan kebutuhan akan eksistensi diri.
Secara umum, i pemikiran Nietzsche sendiri diperoleh dari pengalamannya
dan proses
refleksi yang ia lakukan pada masa-masa ia sakit dan tidak berdaya. Pemikiran
itu kemudian disampaikan dalam berbagai tulisan yang dibuat olehnya.

2
3. Analisis Masalah (Kebiasaan Menyontek sebagai Wujud Persaingan
Menjadi Manusia Unggul)
Dalam kebiasaan menyontek ini muncul persaingan menjadi manusia unggul
untuk mencapai manusia yang sempurna. Dari sini juga individu bisa
melakukan apa saja demi bisa mendapatkan hasil yang baik. Dalam keinginan
untuk menjadi manusia unggul juga dipengaruhi oleh adanya kehendak yang
membuat kebiasaan menyontek muncul sehingga bisa mencapai itu semua.
Kebiasaan ini juga mau menunjukan kalau mereka merupakan manusia yang
bisa bersaing dan kuat,yang dimana sesuai dengan tujuan dari manusia unggul
(ubersmench) itu sendiri.

Banyak orang yang melakukan hal ini karena beberapa factor juga
seperti,tidak ingin orang tuanya kecewa,malu akan nilai yang rendah, takut
diejek oleh teman, dan masih banyak lagi faktor lainnya. Kebiasaan ini juga
menumbuhkan mereka menjadi orang yang harap gampang dalam melakukan
segala sesuatu terutama dalam persaingan menjadi manusia ungggul. Memang
ini bisa diatasi tetapi tidak semua bisa merubah dirinya.

Apakakah ini merugikan orang lain ? tentunya menyontek bisa saja


merugikan orang lain apa lagi orang yang dirugikan tersebut belajar dengan
penuh semangat serta menjalani eksistensinya sendiri untuk mendapatkan
hasil yang bagus, sedangkan orang yang menyontek mendapat hasil yang
tentunya lebih tinggi dibanding dengan orang tersebut.

Kebiasaan seperti ini juga nantinya akan terbawa hingga dunia kerja kalau
tidak teratasi. Persaingan menjadi manusia unggul ini sebenarnya harus
dilakukan dengan cara yang baik. Memang setiap orang memiliki berbagai
cara untuk menjadi manusia unggul untuk mencapai kehidupan yang
sempurna.Tanpa disadari kita bisa saja melakukan hal yang buruk untuk
mencapai itu semua salah satunya kebiasaan menyontek tersebut.

Kebiasaan menyontek ini juga mewujudkan persaingan menjadi manusia


unggul yang buruk , serta membuat hidup orang menjadi tidak terarah
tujuannya. Banyak orang yang menerapkan kebiasaan menyontek ini juga
demi mencapai manusia yang unggul serta kehidupan yang sempurna.
Sehingga Tindakan ini sering dilakukan ditengah masyarakat, bahkan orang
yang sudah bekerja saja ada yang menerapkan kebiasaan ini pada dunia kerja
yang dialami olehnya. Persaingan menjadi manusia unggul sebenarnya harus
dilakukan secara baik dan benar.

3
4. Kesimpulan (Kebiasaan Menyontek Di Tengah Masyarakat Ala
Nietzsche)
Setiap orang memiliki hak untuk menjadi manusia manusia unggul, namun
cara yang dilakukan tidak boleh dilakukan dengan cara yang salah sehingga tujuan
yang diingin kan dapat terarah yang baik. Salah satunya dalam kita mahasiswa
maupun para pelajar tidak boleh menggunakan cara yang salah seperti menyontek
untuk memperoleh hasil yang baik, sehingga kita tidak terbiasa dengan cara-cara
yang tersebut hingga terbawa ke dunia kerja yang nantinya akan kita alami.
Untuk itu setiap manusia harus memiliki ciri khasnya masing-masing yang
dimanfaatkan secara baik, sehingga dalam persaingan menjadi manusia unggul itu
sendiri dilakukan dengan cara-cara yang benar, selain itu juga factor-faktor yang
membuat kebiasaan menyontek ini juga perlu dicari tahu agar bisa mengatasi
penyebab dari kebiasaan ini sendiri khususnya dikalanga para pelajar dan
mahasiswa yang berada di perguruan tinggi.
Kebiasaan ini juga disebabkan oleh adanya kurangnya kepercayaan diri pada tiap
individu untuk menjadi manusia ungggul yang menerima diri apa adanya tanpa
meniru orang lain. Di dunia pendidikan sering terjadi kebiasaan ini yang membuat
pendidikan di Indonesia sendiri masih terbelakang dan belum seperti negara lain.
Dalam hal persaingan menjadi manusia unggul dikalangan pelajar maupun
mahasiswa masih perlu adanya penjelasan tentang hal ini agar bisa mengurangi
persaingan yang dilakukan dengan cara yang baik.
Kebiasaan persaingan menjadi manusia unggul dengan cara menyontek juga
bisa dikurangi dengan dalam dunia pendidikan lebih diperketat lagi
pengawasannya, selain itu juga bisa dengan memberi sosialisasi kepada para siswa
dan mahasiwa mengenai dampak negatif dari kebiasaaan menyontek itu sendiri,
sehingga mereka sendiri bisa memahami secara betul dampaknya.
Dalam hal ini juga setiap individu harus memanfaatkan kemampuannya
masing-masing. Kebiasaanya menyontek dalam persaingan ini juga bisa
menimbulkan dampak negatif terhadap orang-orang dan juga diri sendiri.
Tentunya orang yang terus melakukan kebiasaan ini tidak akan bisa memahami
betul ciri khas yang ada dalam dirinya untuk mencapai tujuan yang terarah,
bahkan ketika suatu saat individu tersebut dihadapkan dengan tantangan yang
lebih besar tentunya tidak akan berani menghadapi itu semua sendirian, karena
sudah terbiasa mengharapkan jawaban yang didapatkan dari hasil menyontek itu
sendiri, apa lagi bila dipertanyaan yang sulit dan dikerjakan dengan soal yang
berbeda. Kebiasan menyontek dalam persaingan menjadi manusia unggul
terutama untuk memperoleh hasil yang baik juga membuat individu memiliki
karakter yang harap gampang dalam mengerjakan segala sesuatu.

4
5. Daftar Pustaka
https://media.neliti.com/media/publications/85345-ID-none.pdf
http://digilib.isi.ac.id/3496/8/JURNAL.pdf
https://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/darsan/article/view/1400/1098
https://jurnal.iicet.org/index.php/jrti/article/view/226/343
https://media.neliti.com/media/publications/237544-persepsi-mahasiswa-
terhadap-perilaku-men-6beb8cef.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/261736-none-fbf5b089.pdf
https://repository.usd.ac.id/6382/2/121334006_full.pdf
http://eprints.ums.ac.id/90971/2/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://repository.iaimsinjai.ac.id/id/eprint/165/1/skripsi%20masnaeni.pdf
https://osf.io
https://journal.unnes.ac.id
http://eprints.ums.ac.id/90971/2/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai