Anda di halaman 1dari 69

ORGANISASI DAN

KEPEMIMPINAN
BAHAN PEMBELAJARAN ORGANISASI
DAN KEPEMIMPINAN

Oleh: Prof. Dr. Ir. Nyoman Sutjipta, MS

ALAMAT
Griya Agung Siwa Gni Manuaba
Jln. Gatot Subroto I/XIII No. 7 Denpasar Bali
Telp. 0361-421967 HP: 08123942345
E-mail: nsutjiptacipta@yahoo.com
BAHAN AJAR
ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN
GLOBALISASI
TIU: mahasiswa memahami konsep dan
implikasi dari globalisasi dengan baik
terhadap manajemen SDM

2
PENGERTIAN GLOBALISASI
• Perubahan teknologi yang cepat
• Kesenjangan yang semakin lebar, ketidak adilan, persaingan
• Developed dan developing country, kaya dan miskin
• Kompetitif dengan tingkat persaingan sangat tinggi
• Kompleksitas permasalahan
• Budaya (budaya kerja: fisik ke akal), struktur sosial, ekonomi.
• Struktur politik dunia
• Pengertian nilai waktu (budaya menghargai waktu)
• Budaya terjajah dan budaya bos
• Global paradoksal
• tradisional – modern – liberalisasi
• Demokratisasi, HAM
• Ketergantungan – eksploitisasi
• Fiskal
• Lapangan kerja
CIRI LEMBAGA DALAM GLOBALISASI

1. Memiliki SDM dengan tk. kualitas tinggi (skill,


knowledge, attitude, afeksi, etos kerja), PKS
2. Koordinatif dan keterpaduan (kerja tim)
3. Sistem komunikasi yang efektif
4. Orientasi iptek (penelitian, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi)
5. Memiliki litbang sebagai think-tank
6. Efisien dan efektif
7. Kompetitif dan orientasi global
8. Atmosfir yg. Motivatif tapi membahagiakan
9. Mengikuti dan memahami trand global
10. Rekrutmen lebih mementingkan kemampuan, bukan
ijazah; test psiko/sikap lebih penting dari test
kognitif/pengetahuan
CIRI PEKERJA (SDM) DALAM GLOBALISASI
1. Frekuensi kerja tinggi
2. Bekerja produktif, bertindak cepat, baik dan cepat
3. Kreatif, inovatif, disiplin tinggi
4. Efisien dan efektif
5. Wawasan luas (budaya baca tinggi)
6. Pemanfaatan teknologi maju
7. Pengakuam kemampuan, bukan ijazah/sertifikat
8. Komunikatif (internasional), mobilitas tinggi
9. Bebas, mandiri, berpikir holistik, sistemik, interdisiplin
10. Bekerja terpadu atau kerja tim
11. Memiliki daya saing tinggi
12. Mudah mendengarkan orang lain, mudah dihubungi
13. Mampu berpikir kompleks (masalah dan penyelesaiannya)
Bahan diskusi

Diskusikan apa yang harus dilakukan Pemimpin bangsa kita


baik pemerintah maupun swasta dalam menghadapi persaingan global

Persaingan global yang bagaimanakah akan menghadang bangsa kita?

Kenapa globalisasi ditentang habis-habisan oleh para peserta pertemuan


Forum Sosial Dunia di Bombay India tanggal 15 Januari 2004 yang
terdiri dari rakyat miskin yang merasa menjadi korban dari globalisasi

Bagimana pendapat anda bahwa seorang pemimpin saat ini


mampu menjadi pemimpin produktif dalam organisasi sehingga
bermanfaat bagi bangsa, negara dan masyarakat. Bagaimana
kiat menjadi pemimpin yang sukses
Bahan diskusi
Carikan contoh apa yang membedakan
kebutuhan dan keinginan dari seorang
pemimpin. Bagaimana pengaruh positif dan
negatifnya

Organisasi dan kepemimpinan lembaga anda


saat ini pada umumnya ada pada posisi mana?
Sudahkah anda menjadi pemimpin yang baik
dalam organisasi anda?
TEORI MOTIVASI DUA FAKTOR HERZBERG

• FAKTOR HYGIENE (FAKTOR PEMELIHARA): (MEMUASKAN


PEKERJA)
• (1) kebijakan & administrasi, (2) Supervisi, (3) kondisi kerja,
(4) hubungan antar perorangan, (5) uang, status, keamanan.
• Tidak mengakibatkan peningkatan kepastian hasil pekerjaan.
Hanya mencegah kerugian hasil kerja. Sifat ekstrensik,
perasaan puas dan tidak puas
TEORI MOTIVASI DUA FAKTOR HERZBERG

• FAKTOR MOTIVATOR (MEMOTIVASI PEKERJA)


• Pencapaian prestasi, pengakuan terhadap hasil kerja,
pekerjaan yang menantang, pemberian tanggung jawab,
pertumbuhan dan perkembangan
• Berpengaruh positif pemuasan pekerjaan, peningkatan
kemampuan hasil kerja. Menimbulkan kepuasan yang jauh
lebih besar dibandingkan faktor hygiene. Bersifat intrinsik,
menyentuh batin dan menimbulkan motivasi internal
TEORI MOTIVASI DUA FAKTOR HERZBERG
FAKTOR MOTIVATOR (MEMOTIVASI PEKERJA)
Pencapaian prestasi, pengakuan terhadap
hasil kerja, pekerjaan yang menantang,
pemberian tanggung jawab, pertumbuhan
dan perkembangan
Berpengaruh positif pemuasan pekerjaan,
peningkatan kemampuan hasil kerja.
Menimbulkan kepuasan yang jauh lebih
besar dibandingkan faktor hygiene. Bersifat
intrinsik, menyentuh batin dan menimbulkan
motivasi internal
TEORI X DAN Y DOUGLAS MCGREGOR
• TEORI X: sebagian besar orang-orang lebih suka
diperintah, kurang bertanggung jawab,
menginginkan keamanan atas dirinya. Orang
dimotivasi dengan uang, gaji, honor, law-
inforcement ketat
• HAKEKAT MANUSIA MENURUT TEORI X:
– Tidak menyukai bekerja
– Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung
jawab, lebih menyukai diarahkan dan diperintah
– Kurang kreatifitas
– Motivasi hanya fisiologis dan keamanan
– Perlu dikendalikan ketat dan dipaksa mencapai tujuan
TEORI X DAN Y DOUGLAS MCGREGOR

• TEORI Y: Orang pada hakekatnya tidak malas dan


dapat dipercaya
• HAKEKAT MANUSIA MENURUT TEORI Y:
– Pekerjaan sebagai permainan apabila kondisi
menguntungkan
– Manusia dapat mengawasi dirinya sendiri
– Manusia memiliki kreativitas
– Motivasi tinggi, tidak hanya mengejar kebutuhan sosial,
penghargaan, aktualisasi diri tetapi juga fisiologis dan
keamanan
– Dapat mengendalikan diri dan kreatif jika dimotivasi secara
tepat.
FAKTOR MANUSIA DALAM
ORGANISASI
1.Pendapat behaviorisme (Perilaku)
2.Pendapat humanisme
(kemanusiaan – HAM)
3.Pendapat normalitas (kurve
normal)
P E M I M PI N :
1. Memahami dan mengutarakan pada orang-orangnya
makna sesuatu sistem : menjelaskan tujuan-tujuan sistem,
dan pentingnya kerja kelompok untuk mencapai tujuan.

2. Membantu orang-orang memandang diri mereka sendiri


sebagai komponen-komponen dalam suatu sistem:
untuk membangun kerjasamake arah optimasi usaha-usaha
untuk mencapai tujuan.

3. Mengerti bahwa orang-orang berbeda satu dengan lain-


nya : berusaha menciptakan minat, tantangan, dan kegembiraan
bagi setiap orang dalam pekerjaan. Berusaha mengoptimasikan
latar belakang keluarga, pendidikan, pengalaman, keterampilan,
harapan, dan kemampuan setiap orang. Bukan meranking orang-
orang, melainkan mengakui adanya perbedaan-perbedaan, dan
berusaha menempatkan setiap orang pada posisi siap berkem-
bang.
4. Belajar tanpa henti. Mendorong orang-orang agar belajar.
Lembagakan sistem pendidikan dan pelatihan untuk selalu
meningkatkan kemampuan kerja orang-orang. Mendorong
adanya pendidikan berkelanjutan.
5. Adalah pengarah (coach) dan penasihat, bukan
hakim.
6. Memahami sistem yang stabil. Ia mengetahui bahwa kiner-ja setiap
orang yang bisa mempelajari sesuatu ketrampilan akan sampai pada suatu
keadaan stabil, dan pelajaran-pelajaran lebih lanjut tidak akan meningkatkan
kinerjanya. Dalam keadaan stabil, jika orang tersebut diberi tahu mengenai
suatu kekeliruan, perhatiannya akan terbelokkan ke arah lain.
7. Ia mempunyai tiga sumber kekuatan : otoritas jabatan;
pengetahuan; dan kepribadian, daya persuasi, serta ketaktisan.
Para pemimpin sering mengembangkan dan menggunakan yang kedua dan
yang ketiga, tapi jarang mengandalkan yang pertama. Namun demikian dia
mengemban kewajiban menggunakan otoritas jabatan untuk mengubah proses -
- peralatan, bahan-bahan, metode-metode -- untuk mewujudkan peningkatan.
8. Mempelajari hasil-hasil dengan tujuan meningkatkan
kinerjanya sebagai pengelola orang-orang.
9. Berusaha menemukan siapa, kalau ada, di dalam sis-
tem yang membutuhkan bantuan khusus. Adanya
individu-individu yang menghadapi hambatan sehingga gagal
dalam melaksanakan tugasnya. Bantuan khusus mungkin da-
lam bentuk pengaturan kerja yang baru.

10. Menciptakan kepercayaan. Ia menciptakan lingkungan yang


mendorong kebebasan dan inovasi.

11. Tidak mengharapkan kesempurnaan.


12. Mendengarkan dan belajar tanpa menjatuhkan palu
hakim pada orang yang ia dengarkan.
13. Melakukan percakapan informal, spontan, santai de-
ngan setiap orang setidak-tidaknya sekali seta-
hun, bukan untuk menghakimi, melainkan hanya
untuk mendengarkannya. Tujuannya adalah untuk me-
ngembangkan pemahaman mengenai orang-orangnya, tujuan-
tujuan mereka, harapan-harapan serta kekhawatiran-kekhawa-
tiran mereka.

14. Ia memahami keuntungan-keuntungan kerja sama dan


kerugian-kerugian dari persaingan antara orang-
orang dan antara kelompok-kelompok.
ILUSTRASI:
RAMUAN BERANEKA RAGAM MENGHASILKAN
SESUATU YANG ENAK
Terasi, jeruk limau, cabe, garam, jahe, lengkuas, seledri,
kunyir, kencur, dll masing-masing tidak enak untuk
dimakan, namun jika sudah diramu (dimanajemen)
dengan takaran yang tepat akan menghasilkan
makanan yang enak rasanya

Terasi adalah politisi busuk dalam kehidupan politik


INDIVIDU DALAM ORGANISASI

• .Manusia Organisasi
• .Manusia Ambivalent
• .Manusia Indifferent

19
Bahan diskusi

• Kenapa individu bisa menjadi penghancur


atau perusak organisasi? Carikan contoh-
contoh atau bukti.
• Carikan bukti individu juga bisa menjadi
sumber kemajuan lembaga
CARA PANDANG MANUSIA DALAM
ORGANISASI
• Memiliki tenaga dalam yang menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya
• Rasional dan bertanggung jawab
• Mampu bertindak positif, mampu mengatur diri,
mampu menentukan nasibnya sendiri
• Memiliki keinginan berubah terus
• Mewujudkan diri sendiri, orang lain dan dunia
• Memiliki potensi
• Mahluk tuhan yang positif dan negatif
ORGANISASI YANG BAIK DICIRIKAN OLEH:
• Memiliki tujuan yang jelas
• Tujuan organisasi dipahami semua anggota
• Tujuan organisasi diterima semua anggota
• Memiliki kesatuan arah
• Memiliki kesatuan perintah
• Keseimbangan wewenang dan tanggung jawab
• Pembagian tugas jelas dan habis
• Struktur organisasi sederhana sesuai kebutuhan
• Pola dasar permanen (tidak mudah berubah)
• Jaminan jabatan
• Balas jasa setimpal dengan jasa
• Penempatan orang sesuai dengan keahliannya
Bahan diskusi
– Mana yang lebih efektif: cara kerja yang penuh
dengan pengawasan (absensi ketat dan sangsi
keras) atau cara kerja manusiawi (bebas, merdeka,
kreatif, banyak ide)
– Apa kelebihan dan kekurangan kedua sistem
diatas
– Apa alasan penerapan kedua sistem diatas
RUMUSKANLAH MASALAH SDM DI TEMPAT
KERJA SAUDARA:
BAHAN AJAR IV DAN V
TIU: PENERAPAN (C3)
DINAMIKA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan: kekuatan mengambil


prakarsa atau bertindak yang
menghasilkan pola interaksi organisasi yang
mantap yang diarahkan untuk
memecahkan masalah atau mencapai
tujuan-tujuan tertentu
Pemimpin: orang yang memiliki hak dan
wewenang menjalankan kepemimpinan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DINAMIKA ORGANISASI
– Kejelasan dan formalitas tujuan organisasi
– Kejelasan struktur organisasi (struktur kekuasaan,
pengambilan keputusan, tugas, pembagian kerja, struktur
komunikasi)
– Rasa kesatuan (rasa keterikatan kuat)
– Suasana organisasi (moral, sikap, perasaan: semangat,
rukun, bersahabat, persaudaraan)
– Tekanan terhadap organisasi, tegangan, timbul motivasi
Gaya kepemimpinan: cara-cara
memimpin suatu organisasi yang
bisa dipelajari

• Ada dua kutub gaya kepemimpinan:


– Task Orientation Leadership----Relationship
Oriented Leadership
Contoh Gaya Kepemimpinan Task
Oriented : Milliteristik, otokratis,
autoritarian, supervisory dan
sebagainya

• Contoh Gaya Kepemimpinan


Relationship Oriented: Demokratik,
Equilitarian, Laizes Fair, Permisive,
Partisipatory, considerate
BAHAN DISKUSI

Menurut anda gaya


kepemimpinan apa yang tepat
diterapkan di lembaga anda
jika anda menjadi pemimpin.
Apa alasannya?
Tipe Kepemimpinan: pengaruh
internal (genetik) seorang pemimpin
• )Headsihip (diangkat/ditunjuk)
• )Situasional
• )Tradisional
• )Persuasive type
• )Karismatik (popularity type)
• )Institutional Type/formal/legal type
• )Popularity type
• )Dominant type
• )Talent Type
• )Representative type
BAHAN DISKUSI TIPE KEPEMIMPINAN

Jika anda melakukan evaluasi diri, apakah anda


termasuk tipe karismatik? Jika tidak dimana
posisi tipe kepemimpinan yang anda miliki.
Bagaimana memanfaatkan sifat genetis
(bawaan lahir) yang sudah anda miliki untuk
memimpin?
CIRI PEMIMPIN IDEAL

• Empati
• Keanggotaan
• Penuh pertimbangan
• Surgency (lincah dan penggembira)
• Kestabilan emosi
• Keinginan memimpin (ambisi/motiv)
• Kompetensi
• Konsistensi
• Percaya diri
TUGAS PEMIMPIN

• Menganalisis organisasinya
• Menentukan struktur organisasi
• Mengambil prakarsa
• Usaha mencapai tujuan
• Menyediakan fasilitas komunikasi
• Menumbuhkan rasa kesatuan
• Mengembangkan rasa kebahagiaan
• Sintalitas (dinamis, bertindak, kebersamaan,
moralitas, positif)
PEMIMPIN PENUH
PRAKARSA

DALAM KEADAAN INOVASI


TIDAK MUNCUL MAKA
PEMIMPIN YANG HARUS
MENUMBUHKAN INOVASI
BAHAN AJAR V
KEPEMIMPINAN TRADISIONAL
• Ing Karso Sung Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, Tut Wuri
Handayani
KEPEMIMPINAN TRADISIONAL HINDU (kepemimpinan
Asta Brata)
ASTA BRATA (DELAPAN JALAN)
• INDRA BRATA: memberi hujan demi suburnya dunia, memberi sesuatu yang sangat
dibutuhkan dan sangat bermanfaat
• YAMA BRATA: Memiliki keahlian dan kepastian hukum. Menghukum yang salah, menumpas
musuh
• SURYA BRATA: (mengisap air secara pelan, tidak bernafsu) Kemampuan menggerakkan
tanpa emosional
• CACI BRATA: Caci=bulan=air kehidupan. Gembira, lembut, menarik, senyum menawan.
Memberikan kesenangan bathin
• BAYU BRATA: mematai perilaku orang bagai angin. Angin sbg mata yg tidak tampak. Arifr
dan rahasia. Merasakan hati orang lain
• DHANA (KWERA) BRATA: menikmati kebahagiaan/kesenangan tidak berlebihan. Makan
minum, berhias, berbusana tdk berlebihan. Sikap yang patut dihormati
• PACA (BARUNA) BRATA: pemegang senjata tali berbisa ampuh dan selalu mengikat.
Memiliki kewenangan mengikat semua penjahat.
• AGNI BRATA: Mampu memberikan semangat. Membakar hangus musuh sampai hancur
berantakan.
Kepemimpinan tradisional

• Kesetiaan merupakan mutiara tak


ternilai
• Pengekangan amarah (gelang)
• Gembira, tidak pernah resah
(karowista/lalang pengikat kepala)
• Pikiran tidak cemar (mahkota)
Kepemimpinan Tradisional

• Penyucian pikiran
• Ketenangan pikiran
• Bijaksana
• Pikiran tenang dan bersih bagai mutiara
Kepemimpinan tradisional

• Perilaku mensejahterakan rakyat adalah istana


• Pikiran yang tetap teguh bagaikan balai-
balainya
• Sifat tanggap adalah tiangnya yg kukuh
• Kasih sayang sebagai sendinya
Kepemimpinan tradisional

• Sopan santun dan rasa iba sbg ruangan istana


• Keiklasan dan mengayomi sebagai
permadaninya
• Budi luhur sbg gantungan naga
Kepemimpinan tradisional

• Seorang pemimpin tidak patut mengutamakan


emas (kekayaan/ harta benda). Kerena emas
hanya perhiasan fisik, tidak dibawa mati.
Kearifan itulah yang dijadikan pegangan yang
menyebabkan keceriaan dan tidak pernah
terpisahkan dari diri dan dikenang walau
sudah meninggal
TUJUH KEGELAPAN YANG PATUT
DITUMPAS
1. Mabuk, senang dipuji karena status
kebangsawanan/kekuasaan
2. Lancang karena sangat berkompeten
3. Mabuk kekayaan (emas)
4. Keberanian yang membabi buta yang cendrung
ganas
5. Pintar tapi digunakan untuk menyiksa/ menipu
orang
6. Gejolak usia muda yang kebingungan (tidak
memiliki dasar yang kuat)
7. Mabuk karena ketampanan
10 PERBUATAN TERPUJI MELALUI YAMA BRATA
1. Anresangsya: memegang perasaan orang lain, tidak mementingkan
diri sendiri
2. Ksama: tahan akan suka duka dan bisa memaafkan
3. Satia: tidak ingkar dg kata-kata dan menyenangkan yang hidup
4. Ahimsa: kasih sayang
5. Dama: tekun, sopan santun, mawas diri (dapat menasehati dirinya
sendiri)
6. Arjawa: jujur
7. Priti: perasaan kasih sayang yang amat sangat
8. Prasada: mempunyai hati suci
9. Madurya: pandangan dan tutur katanya manis sopan santun
10. Mardawa: tidak tinggi hati
10 PERBUATAN TERPUJI MELALUI NIYAMA BRATA

1. Dana: melakukan pemberian


2. Ijiya: pemujaan thd Tuhan, leluhur
3. Tapa: pembatasan kebutuhan badan: lapar, minum,
perhiasan
4. Dhyana: memusatkan pikiran pada Tuhan
5. Swadhyaya: memperdalam dan melaksanakan ajaran2 suci
6. Upasthanigraha: pengekangan nafsu kelamin
7. Brata: mengikuti pantangan yang telah ditetapkan
8. Upawasa: pembatasan makan minum
9. Mona pembatasan bicara
10. Snana: pemujaan kepada Tuhan dengan pembersihan diri
tiga kali sehari
BAHAN AJAR VI DAN VII
TIU: PEMAHAMAN (C2)

BUDAYA KERJA
FILOSOFI
SAD RIPU (ENAM MUSUH
KERJA SAPTA TIMIRA
KEHIDUPAN) 1. SURUPA (KETAMPANAN)
KAMA (HAWA NAFSU)
KRODDHA (KEMARAHAN) 2. DANA (KEKAYAAN)
KESERAKAHAN 3. GUNA (KEPANDAIAN)
LOBBHA (KERAKUSAN)
MADA (MABUK) 4. KULINA (KEBANGSAWANAN)
MAHA (BINGUNG) 5. YOWANA (KEREMAJAAN)
MATSARYA (IRI, DENGKI,
TIDAK MENGHARGAI PRESTASI 6. SURA (KEMABUKAN)
ORANG) 7. KASURAN (KEMENANGAN)

TRI KAYA PARISUDHA


KAYIKA (PERBUATAN) - psikomotorik
WACIKA (PERKATAAN) - afektif
MANACIKA (PIKIRAN) - cognitif

MELAKSANAKAN SWADHARMANYA
(CITRA, STATUS, POSISI, KEBESARAN, KEAGUNGAN)

KESEJAHTERAAN – KEBAHAGIAAN
DI DUNIA DAN DISURGA
HAKEKAT TUJUAN HIDUP
1. MOKSA: MENYATU DENGAN TUHAN
– YAJNA
• Dewa Yajna (kepada Tuhan)
• Pitra Yajna (Kepada leluhur)
• Rsi Yajna (Kepada guru)
• Manusia Yajna (kepada manusia)
• Bhuta Yajna ( kepada alam)
– MEMBERI TANPA PAMRIH
• Dana punya (harta kekayaan)
• Dana Brahma (pencerdasan/pencerahan dg pendidikan
• Dana Karma (tenaga/perbuatan dan waktu)
– TAPA BRATA: PENGENDALIAN DIRI
• Pengaruh Sad Ripu (6 musuh)
• Tri Kaya Parisudha (Manacika, Kayika, Wacika)
2. JAGADHITA: KEBAHAGIAAN DUNIAWI
- KESEJAHTERAA DAN KEBAHAGIAAN DUNIAWI (Tri Purusa
Artha dan kelestarian alam)
- Tri Purusa Artha atau Tri Warga
- Dharma: Mewujudkan hidup aman, tentram dan damai dg
pengamalan ajaran, nilai-nilai, norma, aturan dg arif, kasih
sayang, adil, bersahabat, simpatik, tahan uji, pengendalian diri,
tanggung jawab
- Artha: menghimpun harta utk sarana kehidupan pada tahap:
Brahmacarya (pembelajaran), grhasta (kawin), wanaprasta
(pemahaman dan pengamalan pengalaman hidup
spiritual/duniawi), Sanyasin (melepaskan ikatan dunia)
- Kama: tujuan hidup manusia yg bersifat non materi (psikologis)
spt rasa aman, kasih sayang, harga diri
- Kelestarian alam (lihat slide berikut)
JAGADHITA (LANJUTAN)

- Kelestarian alam
- Kekayaan tak terhingga dari Bhumi yaitu Panca Maha Bhuta yang
terdiri dari:
- Prthivi (bumi)
- Apah (air)
- Gni, teja (api)
- Bayu (udara)
- Akasa (ether)
- Lingkungan kerja yang nyaman jika mampu menyeimbangkan
Panca Maha Bhuta
- Manajemen ramah lingkungan
PENGENDALIAN DIRI: KARMAPHALA
(REWARD & PUNISHMENT)
• Setiap sebab (karma) membawa akibat atau hasil
(phala). Kerja tidak ada ketergantungannya atau
keterikatannya dengan pamrih (uang), kita didorong
untuk melakukan kerja dengan proses bermutu.
Bekerja (karma) dengan cara baik akan baik pula
hasilnya (phala)
• Reward (imbalan) dorongan melakukan yang baik –
Punishment (hukuman) dorongan tidak melakukan
yang buruk
KERJA MENGHANTARKAN KEBAHAGIAAN MANUSIA
Bhagawadgita III,4
Tanpa kerja orang tak akan mencapai kebebasan, demikian juga ia tak
akan mencapai kesempurnaan karena menghindari kegiatan kerja

Bhagawadgita III. 5
Walaupun untuk sesaat tak seseorang mampu untuk tidak
bekerja, karena setiap manusia dibuat tak berdaya oleh hukum
alam, yang memaksanya bekerja

Bhagawadgita III.8
Bekerja seperti yang telah ditentukan sebab bekerja lebih baik daripada
tidak bekerja, dan bahkan tubuhpun tidak akan berhasil terpelihara
tanpa kerja
Sarasamuscaya, 77
Sebab yang membuat orang dikenal, adalah perbuatannya,
pikirannya, ucapan-ucapannya; hal itulah yang sangat menarik
perhatian orang, untuk mengetahui kepribadian seseorang; oleh
karena itu hendaknya yang baik itu selalu dibiasakan dalam laksana,
perkataan dan pikiran
TRI GUNA (MENURUT AJARAN SAMKHYA DALAM
BHAGAWADGITA)

• RAJAS: Semangat kreativitas berupa kerja keras,


kreatif, selalu berpikir inovatif hal-hal yang baru
(perubahan), bertanggung jawab
• TAMAS: malas kerja, pengetahuan dan wawasan
rendah, acuh tak acuh, tidak bersemangat, cepat
putus asa, menghindar dari tanggung jawab, tidak
kreatif shg tidak ingin berubah
• SATTVAS (penyeimbang): konsentrasi berpikir, arif,
cinta kasih, tulus, jujur
MUTU KERJA TERGANTUNG PROSESNYA
• Swami Vivekananda (1973): Tri Guna
– Rajas: semangat kreativitas - teori X
– Tamas : Kemalasan – teori Y
– Sattvas : Keseimbangan: konsentrasi berpikir, arif, bijak,
cinta kasih, tulus, jujur – berperan menyeimbangkan rajas
dan tamas
• Douglas McGregor: The Human Side of Enterprise
(1960): Teori X – Y
– Teori X: tidak suka kerja, menghindar dari kerja, tidak
berambisi, malas, tidak bertanggungjawab, tidak mau
berubah, lebih suka dipimpin
– Teori Y: suka kerja, kreatif, bertanggung jawab, inovatif,
mengendalikan diri, mengarahkan diri
KEBAHAGIAAN/KESEJAHTERAAN
BERAWAL DARI DIRI SENDIRI

BAIK BURUK SESEORANG


DINILAI OLEH ORANG LAIN

MULAI DARI DIRI SENDIRI


MULAI DARI HAL KECIL
MULAI SAAT INI

PERBAIKI DIRI SENDIRI


SEBELUM MENYALAHKAN ORANG LAIN
54
MGS/MMT/’96
BEKAL KREDIT DALAM
KEHIDUPAN SALURAN
PENAMBAH
MODAL AWAL KREDIT
KARMA DIRI SENDIRI
KARMA ORANG TUA

PERBUATAN
BAIK (YADNYA,
TRIKAYAPARISUDHA
SAD RIPU)
PERBUATAN
BURUK

JUMLAH KREDIT POINT


SALURAN MENENTUKAN
PENGURANGAN KEBAHAGIAAN DAN
KREDIT KESEJAHTERAAN

55
KESUKSESAN KERJA

• RGVEDA IV.4.12:
– Tuhan memberi karunia berupa kesuksesan dalam hidup, hanya kepada orang-
orang yang giat bekerja, tulus hati, dan tidak mengenal lelah
• RGVEDA IV.5.6
– Tuhan tidak bersahabat dengan orang-orang yang malas bekerja
• RGVEDA IV.33.11
– Tuhan tidak pernah menolong orang yang malas dan tidak tekun bekerja
• ATHARVAVEDA XX.18.3
– Tuhan hanya menyyangi orang yang bekerja keras dan tidak menyukai orang
yang malas bekerja. Orang yang senantiasa bekerja berdasarkan kesadaran
memperoleh kebahagiaan yang tertinggi

56
BEKERJA SECARA ETIS

• BEKERJA BERDASARKAN DHARMA


– BEKERJA SECARA ETIS (SILA)
– KERJA SEBAGAI PERSEMBAHAN (YAJNA)
– KERJA DALAM SPIRIT TAHAN UJI (TAPA)
– KERJA DALAM SPIRIT HIDUP SEDERHANA (BRATA)
– BERDOA, BEKERJA, BERSYUKUR (YOGA)
– KERJA DENGAN ROH YANG SUCI (SAMADHI)
CIRI-CIRI BEKERJA SECARA ETIS

1. PENGENDALIAN DIRI
– MUSUH DALAM DIRI SENDIRI (SAD RIPU) (loka
kromo mamad)
• HAWA NAFSU (KAMA) (Leket=keterikatan)
• KEMARAHAN (KRODHA) (kedalon?)
• KESERAKAHAN (LOBHA) (dot)
• KEMABUKAN (MADA) (kiul)
• KEBINGUNGAN (MOHA) (ketakutan)
• KEIRIHATIAN (MATSARYA) (runtik)
– ELEMEN PENGENDALIAN DIRI (lanjutan)
ELEMEN PENGENDALIAN DIRI (PANCA
YAMA BRATA)
• TANPA KEKERASAN (AHIMSA)
• PEMBELAJARAN DIRI (BRAHMACARI)
• JUJUR (SATYA)
• TIDAK KORUPSI (ASTEYA)
• TIDAK MENERIMA SUAP (APARIGRAHA)
PEMBELAJARAN DIRI (BRAHMACARI)

• PERSEMBAHAN ILMU PENGETAHUAN LEBIH MULIA


KETIMBANG PERSEMBAHAN BERUPA MATERI
• PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN SECARA BAIK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMILIH KEBAJIKAN ATAU
KEBATILAN
• DENGAN ILMU PENGETAHUAN ORANG DAPAT BEKERJA
MEMECAHKAN MASALAH, KENDALA DAN TANTANGAN
SEBERAT APAPUN
• DENGAN MENGUASAI ILMU PENGET ORANG TIDAK RAGU
BERTINDAK, PERCAYA DIRI
SAPTA TIMIRA

1. SURUPA (KETAMPANAN)
2. DANA (KEKAYAAN)
3. GUNA (KEPANDAIAN)
4. KULINA (KEBANGSAWANAN)
5. YOWANA (KEREMAJAAN)
6. SURA (MINUMAN KERAS)
7. KASURAN (KEMENANGAN)
CIRI BEKERJA SECARA ETIS

1. KEBAJIKAN YANG LUHUR


1. CINTA KASIH (MAITRI)
2. PERHATIAN TERHADAP YANG MENDERITA
(KARUNA)
3. MEMAAFKAN (UPEKSA)
4. BERSIMPATI TERHADAP YANG BERPRESTASI
(MUDITA)
5. MELAKUKAN TIGA PERBUATAN SUCI (TRI KAYA
PARISUDA)
PEMBEBASAN DIRI

MALAS GENGSI TAKUT DIEJEK MALU BERPENDAPAT & BERTANYA PELIT


TAKUT TAKUT SALAH RAGU TIDAK PERCAYA DIRI TIDAK YAKIN DIRI CUEK BEBEK
PUTUS ASA TAKUT DITERTAWAI MINDER KECANDUAN
MENUNDA KERJA MENGGAMPANGKA N
MENUNGGU KERJA DAN PETUNJUK BOROS
MENGULUR WAKTU MELUKAI PERASAAN ORANG MENUNGGU PERINTA H
MENGENTENGKAN
MUDAH MAR AH
MUDAH MENYERAH KURANG INISIATIF
KURANG KREATIF & INOVATIF EGOIS
TAKUT KERJA MENANTANG BERHARAP BANYAK MUDAH KESAL MUDAH TERSINGGUN G
KURANG TOLERANSI KONSUMTIF PESIMIS
MAU KERJA KECIL2 SAJA KAKU SUKA BERALIH KERJA SUKA MENCAC
I
MENUNDA KERJA TIDAK MENGHARGAI WAKTU OBRAL JANJI MATERIALISTIS
SELALU TERLAMBAT JUDI MUDAH DIRAYU LAMBAT KURANG BERGAUL
NGEGOSIP SUKA BERLEBIHAN MUDAH JATUH CINTA MENCARI MASALAH
MENYANJUNG DIRI
LEPAS TANGGUNG JAWAB TAKUT TUA, MATI, MISKIN, SAKIT
MABUK BANGSAWAN
MEMBESARKAN MASALAH ADU DOMBA BERMUSUHAN
MABUK MUDA
PENDIRIAN TIDAK TETAP MALAS BELAJAR TIDAK MAU BERUBAH
MABUK PINTAR
TIDAK MAU MENDENGAR ORANG NEGATIF THINKING
MENGHINDARI MASALAH SERING BERUBAH PIKIRAN MABUK MATERIMABUK 63
KEKUATA N
ANALISIS ANGGOTA
ORGANISASINYA
• Motivasinya
• Sikap mentalnya
• Kemampuannya
• Temperamennya
• Persepsi terhadap
peranan
ANALISIS ANATOMI
ORGANISASI
– Tujuan organisasi
– Filosofi dan tata nilai (value
system)
– Susunan anggota
– Struktur organiasi
– Teknologi
– Lingkungan fisik
– Lingkungan sosial budaya
– Ciri temporal (waktu)
ANALISIS STRUKTUR
ORGANISASI
(1) Ukuran/ size
(2) Rentang Kendali
(3) Tingkat Hirarki
(4)Struktur komunikasi
(5) Struktur tugas
(6)Struktur status/prestise
(7) Jarak psikologis
PROSES DALAM
ORGANISASI
• Proses hubungan antar
peran
• Proses Komunikasi
• Proses kontrol/pengawasan/
pengendalian
• Proses koordinasi
• Proses sosialisasi
• Proses supervisi
Tips praktis membangun karier dengan cara mengembangkan Emotional Intelligence (EI)

1. EI dimulai dg mengenal diri sendiri (self awareness). Oleh krn itu kenali kekuatan diri
sendiri.
2. Kembangkan sikap optimisme, shg memudahkan mencapai sukses dan kebahagiaan.
Orang optimis berumur panjang, sehat, mampu menggali kemampuan dan menikmati
keberhasilan
3. Kembangkan fleksibilitas. Banyak keberhasilan dan kepuasan dicapai diluar dari yang
direncanakan
4. Memanfaatkan kemampuan diri menjalin hubungan antar pribadi, shg terjadi hubungan
yang kuat untuk mendorong mencapai tujuan
5. Membangun daya lenting (resilience). Jalan menuju keberhasilan tidak pernah mulus.
Bagaimana menyikapi kemunduran, kegagalan dan kemalangan untuk karier. Oleh krn itu
kembangkan daya tahan menghadapi semua itu dengan ikut kursus, seminar, pelatihan
6. Manfaatkan intuisi sbg pemandu terbaik yang kita miliki
7. Jadikan diri sebagai anggota tim yang berharga. Mengatasi rasa tidak puas lalu membalik
menjadi hal yang konstruktif, berupaya memotivasi rekan, tim dan terus maju
8. Terapkan sikap kepemimpinan yang anda miliki secara genetis, menularkan semangat,
etos kerja, memotivasi tapi tetap memperhatikan perasaan mereka.
9. Tidak segan berkomunikasi dengan siapapun. Memilih orang yang paling mau diajak
kerjasama, mau berbagi informasi dan sumber daya. Fokus pada positif/kekuatan rekan,
bukan kekurangan atau negatifnya, Berempati, memberi penghargaan pd orang
10. Ikuti pelatihan pengembangan EI
SEKIAN TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK
MERUBAH MUTU SDM BANGSA

Anda mungkin juga menyukai