KEPEMIMPINAN
BAHAN PEMBELAJARAN ORGANISASI
DAN KEPEMIMPINAN
ALAMAT
Griya Agung Siwa Gni Manuaba
Jln. Gatot Subroto I/XIII No. 7 Denpasar Bali
Telp. 0361-421967 HP: 08123942345
E-mail: nsutjiptacipta@yahoo.com
BAHAN AJAR
ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN
GLOBALISASI
TIU: mahasiswa memahami konsep dan
implikasi dari globalisasi dengan baik
terhadap manajemen SDM
2
PENGERTIAN GLOBALISASI
• Perubahan teknologi yang cepat
• Kesenjangan yang semakin lebar, ketidak adilan, persaingan
• Developed dan developing country, kaya dan miskin
• Kompetitif dengan tingkat persaingan sangat tinggi
• Kompleksitas permasalahan
• Budaya (budaya kerja: fisik ke akal), struktur sosial, ekonomi.
• Struktur politik dunia
• Pengertian nilai waktu (budaya menghargai waktu)
• Budaya terjajah dan budaya bos
• Global paradoksal
• tradisional – modern – liberalisasi
• Demokratisasi, HAM
• Ketergantungan – eksploitisasi
• Fiskal
• Lapangan kerja
CIRI LEMBAGA DALAM GLOBALISASI
• .Manusia Organisasi
• .Manusia Ambivalent
• .Manusia Indifferent
19
Bahan diskusi
• Empati
• Keanggotaan
• Penuh pertimbangan
• Surgency (lincah dan penggembira)
• Kestabilan emosi
• Keinginan memimpin (ambisi/motiv)
• Kompetensi
• Konsistensi
• Percaya diri
TUGAS PEMIMPIN
• Menganalisis organisasinya
• Menentukan struktur organisasi
• Mengambil prakarsa
• Usaha mencapai tujuan
• Menyediakan fasilitas komunikasi
• Menumbuhkan rasa kesatuan
• Mengembangkan rasa kebahagiaan
• Sintalitas (dinamis, bertindak, kebersamaan,
moralitas, positif)
PEMIMPIN PENUH
PRAKARSA
• Penyucian pikiran
• Ketenangan pikiran
• Bijaksana
• Pikiran tenang dan bersih bagai mutiara
Kepemimpinan tradisional
BUDAYA KERJA
FILOSOFI
SAD RIPU (ENAM MUSUH
KERJA SAPTA TIMIRA
KEHIDUPAN) 1. SURUPA (KETAMPANAN)
KAMA (HAWA NAFSU)
KRODDHA (KEMARAHAN) 2. DANA (KEKAYAAN)
KESERAKAHAN 3. GUNA (KEPANDAIAN)
LOBBHA (KERAKUSAN)
MADA (MABUK) 4. KULINA (KEBANGSAWANAN)
MAHA (BINGUNG) 5. YOWANA (KEREMAJAAN)
MATSARYA (IRI, DENGKI,
TIDAK MENGHARGAI PRESTASI 6. SURA (KEMABUKAN)
ORANG) 7. KASURAN (KEMENANGAN)
MELAKSANAKAN SWADHARMANYA
(CITRA, STATUS, POSISI, KEBESARAN, KEAGUNGAN)
KESEJAHTERAAN – KEBAHAGIAAN
DI DUNIA DAN DISURGA
HAKEKAT TUJUAN HIDUP
1. MOKSA: MENYATU DENGAN TUHAN
– YAJNA
• Dewa Yajna (kepada Tuhan)
• Pitra Yajna (Kepada leluhur)
• Rsi Yajna (Kepada guru)
• Manusia Yajna (kepada manusia)
• Bhuta Yajna ( kepada alam)
– MEMBERI TANPA PAMRIH
• Dana punya (harta kekayaan)
• Dana Brahma (pencerdasan/pencerahan dg pendidikan
• Dana Karma (tenaga/perbuatan dan waktu)
– TAPA BRATA: PENGENDALIAN DIRI
• Pengaruh Sad Ripu (6 musuh)
• Tri Kaya Parisudha (Manacika, Kayika, Wacika)
2. JAGADHITA: KEBAHAGIAAN DUNIAWI
- KESEJAHTERAA DAN KEBAHAGIAAN DUNIAWI (Tri Purusa
Artha dan kelestarian alam)
- Tri Purusa Artha atau Tri Warga
- Dharma: Mewujudkan hidup aman, tentram dan damai dg
pengamalan ajaran, nilai-nilai, norma, aturan dg arif, kasih
sayang, adil, bersahabat, simpatik, tahan uji, pengendalian diri,
tanggung jawab
- Artha: menghimpun harta utk sarana kehidupan pada tahap:
Brahmacarya (pembelajaran), grhasta (kawin), wanaprasta
(pemahaman dan pengamalan pengalaman hidup
spiritual/duniawi), Sanyasin (melepaskan ikatan dunia)
- Kama: tujuan hidup manusia yg bersifat non materi (psikologis)
spt rasa aman, kasih sayang, harga diri
- Kelestarian alam (lihat slide berikut)
JAGADHITA (LANJUTAN)
- Kelestarian alam
- Kekayaan tak terhingga dari Bhumi yaitu Panca Maha Bhuta yang
terdiri dari:
- Prthivi (bumi)
- Apah (air)
- Gni, teja (api)
- Bayu (udara)
- Akasa (ether)
- Lingkungan kerja yang nyaman jika mampu menyeimbangkan
Panca Maha Bhuta
- Manajemen ramah lingkungan
PENGENDALIAN DIRI: KARMAPHALA
(REWARD & PUNISHMENT)
• Setiap sebab (karma) membawa akibat atau hasil
(phala). Kerja tidak ada ketergantungannya atau
keterikatannya dengan pamrih (uang), kita didorong
untuk melakukan kerja dengan proses bermutu.
Bekerja (karma) dengan cara baik akan baik pula
hasilnya (phala)
• Reward (imbalan) dorongan melakukan yang baik –
Punishment (hukuman) dorongan tidak melakukan
yang buruk
KERJA MENGHANTARKAN KEBAHAGIAAN MANUSIA
Bhagawadgita III,4
Tanpa kerja orang tak akan mencapai kebebasan, demikian juga ia tak
akan mencapai kesempurnaan karena menghindari kegiatan kerja
Bhagawadgita III. 5
Walaupun untuk sesaat tak seseorang mampu untuk tidak
bekerja, karena setiap manusia dibuat tak berdaya oleh hukum
alam, yang memaksanya bekerja
Bhagawadgita III.8
Bekerja seperti yang telah ditentukan sebab bekerja lebih baik daripada
tidak bekerja, dan bahkan tubuhpun tidak akan berhasil terpelihara
tanpa kerja
Sarasamuscaya, 77
Sebab yang membuat orang dikenal, adalah perbuatannya,
pikirannya, ucapan-ucapannya; hal itulah yang sangat menarik
perhatian orang, untuk mengetahui kepribadian seseorang; oleh
karena itu hendaknya yang baik itu selalu dibiasakan dalam laksana,
perkataan dan pikiran
TRI GUNA (MENURUT AJARAN SAMKHYA DALAM
BHAGAWADGITA)
PERBUATAN
BAIK (YADNYA,
TRIKAYAPARISUDHA
SAD RIPU)
PERBUATAN
BURUK
55
KESUKSESAN KERJA
• RGVEDA IV.4.12:
– Tuhan memberi karunia berupa kesuksesan dalam hidup, hanya kepada orang-
orang yang giat bekerja, tulus hati, dan tidak mengenal lelah
• RGVEDA IV.5.6
– Tuhan tidak bersahabat dengan orang-orang yang malas bekerja
• RGVEDA IV.33.11
– Tuhan tidak pernah menolong orang yang malas dan tidak tekun bekerja
• ATHARVAVEDA XX.18.3
– Tuhan hanya menyyangi orang yang bekerja keras dan tidak menyukai orang
yang malas bekerja. Orang yang senantiasa bekerja berdasarkan kesadaran
memperoleh kebahagiaan yang tertinggi
56
BEKERJA SECARA ETIS
1. PENGENDALIAN DIRI
– MUSUH DALAM DIRI SENDIRI (SAD RIPU) (loka
kromo mamad)
• HAWA NAFSU (KAMA) (Leket=keterikatan)
• KEMARAHAN (KRODHA) (kedalon?)
• KESERAKAHAN (LOBHA) (dot)
• KEMABUKAN (MADA) (kiul)
• KEBINGUNGAN (MOHA) (ketakutan)
• KEIRIHATIAN (MATSARYA) (runtik)
– ELEMEN PENGENDALIAN DIRI (lanjutan)
ELEMEN PENGENDALIAN DIRI (PANCA
YAMA BRATA)
• TANPA KEKERASAN (AHIMSA)
• PEMBELAJARAN DIRI (BRAHMACARI)
• JUJUR (SATYA)
• TIDAK KORUPSI (ASTEYA)
• TIDAK MENERIMA SUAP (APARIGRAHA)
PEMBELAJARAN DIRI (BRAHMACARI)
1. SURUPA (KETAMPANAN)
2. DANA (KEKAYAAN)
3. GUNA (KEPANDAIAN)
4. KULINA (KEBANGSAWANAN)
5. YOWANA (KEREMAJAAN)
6. SURA (MINUMAN KERAS)
7. KASURAN (KEMENANGAN)
CIRI BEKERJA SECARA ETIS
1. EI dimulai dg mengenal diri sendiri (self awareness). Oleh krn itu kenali kekuatan diri
sendiri.
2. Kembangkan sikap optimisme, shg memudahkan mencapai sukses dan kebahagiaan.
Orang optimis berumur panjang, sehat, mampu menggali kemampuan dan menikmati
keberhasilan
3. Kembangkan fleksibilitas. Banyak keberhasilan dan kepuasan dicapai diluar dari yang
direncanakan
4. Memanfaatkan kemampuan diri menjalin hubungan antar pribadi, shg terjadi hubungan
yang kuat untuk mendorong mencapai tujuan
5. Membangun daya lenting (resilience). Jalan menuju keberhasilan tidak pernah mulus.
Bagaimana menyikapi kemunduran, kegagalan dan kemalangan untuk karier. Oleh krn itu
kembangkan daya tahan menghadapi semua itu dengan ikut kursus, seminar, pelatihan
6. Manfaatkan intuisi sbg pemandu terbaik yang kita miliki
7. Jadikan diri sebagai anggota tim yang berharga. Mengatasi rasa tidak puas lalu membalik
menjadi hal yang konstruktif, berupaya memotivasi rekan, tim dan terus maju
8. Terapkan sikap kepemimpinan yang anda miliki secara genetis, menularkan semangat,
etos kerja, memotivasi tapi tetap memperhatikan perasaan mereka.
9. Tidak segan berkomunikasi dengan siapapun. Memilih orang yang paling mau diajak
kerjasama, mau berbagi informasi dan sumber daya. Fokus pada positif/kekuatan rekan,
bukan kekurangan atau negatifnya, Berempati, memberi penghargaan pd orang
10. Ikuti pelatihan pengembangan EI
SEKIAN TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK
MERUBAH MUTU SDM BANGSA