Anda di halaman 1dari 51

Mewirausahakan

Birokrasi
Oleh :
Aguswan.S.Sos.MSI
Konsep Dasar KWU

• KWU dlm pandangan umum merupakan ilmu yang mempelajari


tentang nilai,kemampuan dan prilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidupnya.

• Dalam konteks Bisnis (zimerer) KWU adalah hasil dari suatu disiplin,
proses sistematis penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang pasar

• Geoffrey.G.Meredit et,al, menyebutkan KWU adalah ilmu yang


memberikan pengetahuan kepada orang – orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis: mengumpulkan
sumber – sumber daya yg dibutuhkan guna mengambil keuntungan
dari padanya dan memgambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses.

• David osborne & Ted gibler menyebutkan bahwa pemerintah dituntut


untuk memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurial government) yg
memungkinkan birokrasi / institusi akan memiliki motivasi, optimis
dan berloma mencari cara – cara yang baru lebih efeisien, efektif,
inovatif,pleksibel dan adaftif.
Obyek studi kewirausahaan
• Adalah nilai – nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku.

• Menurut Soeparman soemahamidjaja, kemampuan seseorang yg


menjadi obyek kewirausahaan meliputi :
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha ( perenungan,koreksi,
yg berulang-ulang, diamati sampai memahami apa yg menjadi
kemauan.
2. Kemampuan memotivasi diri (melahirkan tekad kemauan yang
menyala – nyala)
3. Kemampuan berinisiatif (mengerjakan sesuatu yg baik tampa
menunggu perintah orang lain, yang dilakukakn berulang-ulang
menjadi kebiasaan berinisiatif.
4. Kebiasaan berinisiatif (melahirkan kreatifitas /daya cipta setelah
diabiasakan akan melahirkan motivasi)
5. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
(cafital goods)
6. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri.
7. Kemampuan mental yang dilandasi agama.
8. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun yang menyakitkan.
Karakteristik Manusia
wirausaha
1. Percaya diri (keyakinan, ketidak ketergantungan,
individualistis dan optimisme)

2. Berorientasi pada tugas dan hasil(Keb untuk berprestasi,


ketekunan &ketabahan,tekad kerja keras, energic dan
inisiatif.

3. Pengambilan resiko( Risiko yg wajar dan suka tantangan)

4. Kepemimpinan ( Bergaul dg orang lain dan mau


menanggapi saran &kritik)

5. Keorsinilan (inovatif dan kreatif serta pleksibel)

6. Berorintasi kemasa depan (perspektif)


Berpikir Kreatif
• Hasil penelitian terhadap otak manusia ,
menunjukan bahwa fungsi otak manusia
dibagi menjadi dua bagian yaitu otak
sebelah kiri dan otak sebelah kanan.
• Fungsi otak sebelah kiri menggerakan
berpikir dan meletakan pada jiwa proses
kreatif dan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir menggunakan otak
sebelah kanan.
Ada 7 langkah proses kreatif
dari otak manusia.
1. Persiapan (preparation): menyangkut kesiapan kita untuk
berpikir kreatif,dilakukan dalam pendidikan formal,
pengalaman, magang,diklat
2. Penyelidikan (investigation) : diperlukan pemahaman yg
mendalam tentang masalah atau keputusan melalui
penyelidikan
3. Transformasi (transformation): menyangkut kesamaan dan
perbedaan di antara informasi yg terkumpul.
4. Penentasan (Incubation): menyiapkan pikiran bawah sadar
untuk merenungkan informasi yang terkumpul.dan pikiran
bawah sadar memerlukan waktu merekfelesikan informasi.
5. Penerangan (illumination) : Illuminasi akan muncul pada
tahap inkubasi yaitu ketika ada pemecahan spontan yg
menyebabkan adanya titik terang terus menerus. Pada
tahap ini akan menghasilkan kreatifitas inovatif.
6. Pengujian( Verification) : menyangkut ketepatan ide – ide
seakurat mungkin dan semamfaat mungkin.
7. Implementasi (implementation) : mentransformasikan ide –
ide kedalam praktik bisnis
Bagaimana cara pemikiran
seorang Wirausaha...?
1.Secara orang yg berguna yaitu menawarkan sesuatu yg berpaedah
dengan imbalan yang pantas.

2.Secara dagang yaitu mempergunakan sebaik – sebaiknya, menikmati


keuntungan dengan perbedaan antara harga jual dan beli.

3.Secara Marechant yaitu harus menguasai ruang dan membuat orang


melakukan kegiatan mendatangkan laba, melakukan kegiatan
pembelanjaan dan pembiayaan

4. Secara komersial yaitu mencari kesempatan kerjasama dengan orang


– orang / fihak yang mempunyai kekuatan untuk memperbesar usaha
serta membagi untung.

5. Secara teknologi yaitu selalu mencari teknologi yang maju, mencari


kesempatan, mamfaat dan perkembangan teknologi dan kepentingan
masyarakat untuk memperbesar / memperkokoh usaha.

6. Secara ekonomis yaitu mencari keuntungan dari kelangkaan dari


suatu barang.
7. Secara politik yaitu memperhatikan adanya pergolokan yang
terjadi dalam masyarakat,yang mungkin adanya komplik
dengan fihak manapun, berupaya menarik keuntngan dari
pertarungan kekuatan dalam masyatakat.

8.Secara sosial yaitu menghindari dari komplik dengan


kepentingan umum.

9.Secara Hukum yaitu berusaha mengikuti ketetuan maupun


peraturan yang berlaku.
10.Secara administrasi yaitu memahami sistem dan prosedur
administrasi yang digunakan dalam mengembangkan
organisasi
Sikap dan Kepribadian
Wirausaha
• Alex Inkes dan David.H.Smith,merupakan
seorang ahli yang mengemukakan tentang
kualitas dan sikap orang modren.
• Menurutnya kualitas modren tercermin pada
orang yang berpartisipasi dalam produksi
yang dimanisfestasikan dalam bentuk sikap,
nilai dan tingkah laku dalam kehidupan
sosial.
• Menurut Harsojo Modesrnisasi sebagai sikap
menggambarkan :
1. Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan.

2. Kesanggupan membentuk pendapat secara


demokratis.

3. Beroreintasi pada masa kini dan masa depan.

4. Meyakini kemampuan sendiri

5. Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan


teknologi. 10

6. Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari


Motif berprestasi dalam
wirausaha
• Para ahli mengemukakan, bahwa seseorang
memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu
motif tertentu yaitu motif berprestasi (Achievement
motive)
• Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang
terbaik guna mencapai kepuasan pribadi (gede
anggan Suhandana)
• Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus di
penuhi.
Teori Motivasi Maslow
• Mengemukakan hirarki kebutuhan yang mendasari
motivasi. Menurutnya kebutuhan itu bertingkat sesuai
dengan tingkatan pemuasannya.
• 1, kebutuhan Phisiologis, 2,keamanan, 3.sosial, 4, harga
diri, dan 5 aktualisasi diri.
Munculnya Pemerintahan
Wirausaha
• Untuk pertama kali lahir di amerika, dimana
terjadi tuntutan dan perubahan yang di
inginkan oleh pemerintahan daerah.
• Pemimpin di daerah mendapat tekanan
finansial, adanya infalasi. Maka para
pemimpin baik gubernur maupun walikota
berusaha mengembangkan alternatif
kemitraan antara negara dan swasta.
Upaya Pemerintahan yg
bergaya wira usaha....
1. Pemerintahan wirausaha bersedia meninggalkan program
dan methode lama.
2. Ia bersifat inovatif, imajinatif dan kreatif serta berani
mengambil resiko.
3. Mengubaha beberapa fungsi kota menjadi sarana penghasil
uang ketimbang penguras anggaran.
4. Menjauhkan diri dari alternatif tradisional yang hanya
memberikan sistem penompang hidup.
5. Ia bekerja dengan sektor swasta menggunakan pengertiajn
bisnis yang mendalam.
6. Ia berorientasi pada pasar,memusatkan pada ukuran kinerja,
memberi penghargaan terhadap jasa.
10 Butir Birokrasi (David
osborne dan Gaebler)
1. Pemerintahan Katalis.
2. Pemerintah milik mayarakat.
3. Pemerintah yang kompetitif.
4. Pemerintahan yang digerakan oleh misi.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil.
6. Pemerintah yang berorientasi pelanggan.
7. Pemerintahan wirausaha.
8. Pemerintahan antisipatif.
9. Pemerintahan berorientasi desentralisasi.
10. Pemerintahan yang berorientasi pasar
1. Pemerintahan Katalis (mengarahkan
ketimbang Mengayuh)
• Pemerintah tidak perlu melaksanakan
pembangunan secara langsung, cukup
sebagai katalisator dg membuat suasana
konduksif.
• Seperti : Penciptaan stabilitas keamanan,
sistem perpajakan,pelayanan, perizinan.
• Pemerintah banyak berperan sebagai
pengarah,motivator, dinamisator, dan
evaluator.
2. Pemerintah Milik Masyarakat
(memberi wewenang ketimbang
melayani)
• Upayakan masyarakat merasa memiliki dan
bertanggung jawab atas keperintahan dan
pembangunan.
• Masyarakat perlu diberi hak sekaligus tanggung
jawab dari mulai proses perencanaan,pelaksanaan,
pengawasan serta menikmati hasil pembangunan
sesuai dg dharma baktinya.
• Pendekatan seperti inilah yang disebut Bottom Up
Planning dan People empowering.
• Masyarakat yang telah berdaya tentunya akan
menjadi wajib pajak yang baik.
3.Pemerintahan yang
kompetitif.
• Memberi dorongan persainga berbagai badan,termasuk pemerintah
dan swasta secara sehat.
• Hal ini agar dapat terciptanya optimalisasi efektivitas dan efisiensi ,
dengan keluaran produk dan jasa yang berkualitas dan murah.
• Badan Usaha Milik Negara (pusat maupun daerah),dengan
monopolinya sering merugikan masyarakat. Dan secara ekonomis
Indonesia telah mengatakan suka –tidak suka mau – tidak mau kita
ikut liberalisasi perdagangan.
• Kalau konsisten maka biarkan pasar memiliki produk – produk BUMN.
• Dan apabila BUMN kehadiranya diyakini merupakan amanat konstitusi,
maka upaya komperitif dg penempatan orang yg profesional,
transparan, responsif dan accountable.
• Akan tetapi kalau memang sukar meningkatkan kondisi
competitiveness-nya maka biarkan secara terbatas dan terencana di
privatisasikan.
4.Pemerintah yang digerakan
oleh Misi
• Pemerintah harus lebih berorientasi pada
pencapaian misi ketimbang penekanan
kepada peraturan.
• Peraturan memang sangat diperlukan karena
fungsi utama birokrasi adalah regulator.
• Akan tetapi begitu gencarnya variabel-
variabel perubah yang datangnya dari luar
maupun dari dalam maka perlu adanya
fleksibelitas peraturan perundangan.
5.Pemerintahan yang
berorientasi hasil
• Aparat pemerintah harus dipacu
berkompetensi untuk menghasilkan kinerja
yang baik “ Result Oriented”.
• Unit yang kinerjanya baik, diberi tantangan
tambahan dengan beban yang lebih tinggi
akan tetapi juga dengan penambahan
anggaran.
• Cara ini diharapkan merupakan upaya
motivasi pimpinan unit kerja yang
berkompetensi secara sehat yang akan
menguntungkan masyarakat.
6.Pemerintahan yang
berorientasi Pelanggan.
• Sebagai konsekuensi Public servant,maka
pemerintah harus mengutamakan
kepentingan pelayanan dan kesejahteraan
rakyat, bukan birokrat.
• Hal ini tercermin dari alokasi anggaran yg
memadai pelayanan dan pemberdayaan
masyarakat. Seperti :
• Pendidikan,
• Kesehatan,
• Lingkungan hidup.
7.Pemerintah yang
berwirausha
• Aparatur pemerintah harus berorientasi pada
efisiensi, penghematan secara memadai,
akan tetapi tetap berorientasi pada hasil.
• Hal ini layaknya seorang direktur sektor
swasta menjalankan roda perusahaanya.
• Adanya kerja sama pemerintah dan swasta
dalam pelaksanaan pembangunan bangsa.
8.Pemerintahan yang
antisipatif.
• Pemerintah modren sekarang telah
melakukan “ Mental Swith dan mengobati
menjadi mencegah, karena hal ini akan lebih
murah dan tidak menunggu adanya korban.
• Upaya pencegahan seperti :
• Design rumah sederhana tampa gempa,
pencegahan pemungkiman di daerah rawan :
tanah longsor, banjir bandang dan bencana
besar lainnya.
9. Pemerintahan
Disentralisasi.
• Cara ini digunakan untuk mendekatkan
masyarakat dengan birokrasi yang
mengambil keputusan.
• Mendorong partisipasi rakyat dan
pemberdayaan masyarakat.
• Hal ini telah terbitnya UU no 22 tahun 1999
dan UU no 32 tahun 2004. Dalam artian
formal pemerintah yang disentralisasi, akan
tetapi secara material yang menyentuh peran
serta masyarakat.
10.Pemerintah yang berorintasi
Pasar
• Produk dan jasa harus didasarkan pada kebutuhan
dan permintaan pasar.
• Contoh: kalau di kawasan timur indonesia
potensinya laut dan ikat, mengapa tidak diperbanyak
akademi politeknik perikanan dan kelautan.
• Oleh karena dewasa ini monopoli pemerintah
menurun dg orientasi pasar dan upaya kompetitif
kualitas produk maupun harga yang terjangkau oleh
masyarakat perlu mendapatkan perhatian.
• Maka Paradigama GG (Good Governance) /
kepemerintahan yang baik merupakan sala satu isu
kecendrungan global dan globalisasi.
BIROKRASI CITA DAN
REALITA
• Negara merupakan wadah utama birokrasi
yg didalamnya diselenggarakan proses untuk
mencapai tujuan suatu masyarakat bangsa.
• Adapun penyelenggaraan proses pencapaian
tujuan tersebut adalah pemerintah dg
komponen-komponen kelengkapannya yg
populer disebut birokrasi.
Blow dan Mayer (1987:5):
• Birokrasi adalah organisasi besar
merupakan lembaga yg sangat berkuasa
yg mempunyai kemauan sangat besar
untuk berbuat kebaikan atau keburukan.
• Pengertian Blow dan mayer sesuai dengan
tiga kata kunci yaitu:
1. Organisasi besar yg sangat berkuasa.
2. Untuk berbuat kebaikan
3. Atau berbuat keburukan.
Ad.1.Organisasi besar dan
sangat berkuasa.
• Organisasi besar dalam artian birokrasi
pemerintah yang memiliki jutaan pegawai,
kadang merupakan pemborosan keuangan
negara yang tidak sedikit.
• Birokrasi dapat memaksakan berjalanya
regulasi ,seperti penagiahan pajak pada
waktunya, telat membayar kena denda
bahkan penyitaan sita aset atas wajib pajak.
Ad.2.berbuat kebaikan.
• Tidak sedikit negara penganut “walfare State
“ yg mengalokasikan anggaran negara untuk
sosial assurance/ jaminan sosial.
• Tidak sedikit juga negara yg birokrasinya
sangat akomodatif terhadap aspirasi rakyat
menyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan serta membuat rakyatnya
(aman damai, makmur dan sejahtera)
Ad.3 berbuat keburukan
• Ada pula pemerintah yg menjadikan rakyat
bangsanya hanya menjadi alat tujuan
sekelompok elit..
• Ada kelompok penguasa yg kalah dalam
pemilu, dengan kekuatan yg dimiliki malah
menguasai pemerintahan negara.
• Ada pemerintah negara yang kaya, tetapi
rakyatnya miskin,sementara penguasanya
hidup mewah dsbnya.
Birokrasi Modren Maxwaber:
1. Distribusi kegiatan/ pembagian tugas melalaui cara yg telah
ditentukan, ahli khusus dengan jabatan khusus (spesialisasi)
.
2. Prinsip birokrasi dalam pengorganisasian kantor setiap
jenjang melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan
dan dikontrol oleh atasannya.
3. Peraturan perundangan yg jelas konsisten dilaksanakan
untuk memberikan kejelasan tanggung jawab dan prosedur
kerja.
4. Sine era et studio(formal dan tidak bersifat pribadi.like or
dislike).
5. Pembinaan karir yg didasarkan atas senioritas atau prestasi
atau gabungan serta memunculkan semangat corp (esprit
de corp).
6. Pengalaman mendapat penghargaan disamping prestasi
dan jasa.
Unsur Good Governance:
• Partisipasi.
• Penegakan hukum.
• Transparanci.
• Konsensus.
• Kesetaraan
• Efektiftas dan efisiensi.
• Akuntabilitas.
• Visi strategis.
Tiga Domain Good
Governance:
1. PUBLIK SECTOR.
2. PRIVATE SECTOR.
3. CIVIL SOCIETY
Publik sector :
• Lebih memfokuskan diri pada pengarahan melalalui
regulasi, memberikan pelayanan administrasi
kepemerintahan, seperti perijinan dan kegiatan kegiatan
lain yang tidak mungkin diserahkan pada private sektor
maupun society, menciptakan situasi politik yang
konduksif.
Private sector
• Dipacu untuk menciptakan pendapatan dan lapangan
kerja, sedangkan masyarakat berperan postif dalam
kegiatan politik,ekonomi,menciptakan situasi politik yang
konduksif
The three of Governance
1. Politik.
2. Administrasi.
3. Ekonomi.
1. Politik :
• Negara manapun di dunia menyikapi masalah dalam
maupun luar negri berawal darri kemauan politik
bangsanya.
• Kemauan politik luar negeri pd umumnya
menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia,akan
tetapi lebih mencintai kedaulatan dan kemerdekaan
nasionalnya.
• Kemauan politik dalam negeri di arahkan pada
kesejahteraan bangsa yang meliputi aspek ideologi,
politik,ekonomi,kesejahteraan sosial,pertahanan
dan keamanan.
• Kemauan politik kemudian diformulasikan menjadi
keputusan politik berupa peraturan perundang-
undangan.
2. Administrasi :
• Apabla keputusan politik sudah ditetapkan,maka
dilanjutkan dengan keputusan administrasi.
• Keputusan administrasi merupakan kebijakan pemerintah
meliputi peraturan pemerintah dan kebijakan sektoral dari
para mentri kabinet.
3. Ekonomi :
• Muara dari kebijakan politik dan administrasi adalah
kesejahteraan rakyat yg ukuran kasat matanya
adalah pemenuhan kebutuhan pokok yg ukuranya
cendrung bersifat ekonomi.
• Kesejahteraan sosial adalah suatu tatanan
kehidupan dan penghidupan sosial materil maupun
sprituil yg diliputi rasa keselamatan,kesusilaan dan
ketentraman lahir dan bathin,yg memungkinkan bagi
setiap warga negara untuk mengadakan usaha
pemenuhan kebutuhan jasmaniah dan rohaniah dan
sosial yg sebaik-baiknya bagi diri,kelurga serta
masyarakat dg menjunjung tinggi hak-hak azazi
serta kewajihban manusia dan pancasila.
Mengapa pemerintah tak bisa dijalankan
seperti sebuah bisnis.......?
• Pemerintahan dan bisnis adalah lembaga yang berbeda
secara mendasar.

• Pimpinan bisnis di dorong oleh keinginan untuk motif laba.


• Pimpinan pemerintahan di dorong untuk keinginan bisa dipilih
kembali.
• Perusaan bisnis memperoleh sebagian uang dari
pelanggannya.
• Pemerintah memperoleh uang dari pembayaran pajak.
• Perusahaan didorong oleh kompeteisi, sedangkan
pemerintahan menggunakan monovoli.
“Kepemimpinan dalam
entrepreneurship”
• Prestasi total sebuah tujuan terutama
ditentukan oleh sikap dan tindakan dari sang
wirausaha.
• Efektivitas anda sebagai pemimpin
ditentukan hasil – hasil yang telah dicapai.
• Wirausaha yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil,baik yg memimpin
beberapa ratus karyawan.
• Dari hakekat pekerjaannya mereka adalah
memimpin, karena harus mencari peluang –
peluang :
- sumber daya manusiawi.
- Mengumpulkan Finansial
- Menentukan tujuan
- Memimpin dan
- Membimbing untuk mencapai tujuan.
“Mengembangkan sifat
pemimpin”
• Para wirausaha adalah individu – individu yang telah
mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri.

• Cara yg baik untuk mempraktetkan keterampilan anda adalah


menyadari adanya peluang-peluang untuk menunjukan kemampuan
anda memimpin dalam kegiatan sehari – hari.

• Sebagai seorang pemimpin harus bertanggung jawab


mengembangkan stafnya.

• Pedoman bagi kepemimpinan yg baik adalah perlakukan orang lain


sabagaimana anda diperlakukan., berusaha memandang suatu
keadaan dari sudut pandang orang lain akan ikut mengembangkan
sikap tepo selero.
Bagaimana Prilaku
pemimpin...?
• Prilaku pemimpin menyangkut dua bidang
utama :
1. Berorinetasi pada tugas dan menetapkan
sasaran.
2. Berorentasi pada orang,yang memotivasi
dan membina hubungan manusiawai.
Ad 1. Orientasi Tugas dg pola
prilaku sbb:
• Merumuskan secara jelas peranannya sendiri
maupun peranan stafnya.
• Menetapkan tujuan –tujuan yang sukar tetapi
dapat dicapai,dan memberitahukan orang –
orang apa yg di harapkan dari mereka
• Menentukan prosedur untuk mengukur
kemajuan menuju tujuan dan untuk
mengukur pencapaian tujuan
• Melaksanakan peranan kepemimpinan
secara aktif dalam merencanakan,
mengarahkan, membimbing dan
mengendalikan kegiatan – kegiatan yang
berorientasi pada tujuan.
• Berminat pada pencapaian tugas.
“ pemimpin yg kadar orientasinya rendah
cendrung menjadi tidak aktif dlm
mengarahkan prilaku yang berorintasi tujuan.
“Memimpin Dan memotivasi
Staf/Pegawai”
1. Bangun harga diri karyawan(memuji akan
prestasi dlm menyelesaikan tugas.
2. Berilah informasi(komonikasi)
3. Delegasikan tugas dan tanggung jawab.
4. Membina kontak
5. Analisislah problemnya
6. Teraplah prinsip pengukuhan.
7. Lakukan tindakan korektif
Ad.2. Orientasi pd orang,dg pola
prilaku sbb:
• Menunjukan perhatian atas terpeliharanya
keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan
ketegangan,jika timbul.
• Menunjukan perhatian pada orang sebagai manusia
dan bukan sebagai alat produksi saja.
• Menunjukan pengertian dan rasa hormat pada
kebutuhan,tujuan,keinginan,perasaan,ide – ide
karyawan.
• Mendirikan komonikasi timbal balik yg baik dg staf
• Menerapkan prinsip penekanan ulang, untuk
meningkatkan prestasi karyawa
• Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab,serta
mendorong inisiatif.
• Menciptakan suatu suasana kerjasama dan gugus kerja
dalam organisasi.
“TERIMA KASIH”
• 1.Bagaimana caranya mentrasformasikan semangat
wirausaha kedalam sektor publik.
• Kenanpa organisasi pemerintah tidak bisa dijalankan
seperti organisasi bisnis.

Anda mungkin juga menyukai