Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP WANITA KARIR, KEPEMIMPINAN DALAM RUMAH TANGGA DAN


MASYARAKAT BAGI WANITA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Masailul Fiqhyah
Dosen Pengampu: Hamdi Abdul Karim, M.Pd.I.

Disusun Oleh
Kelompok 12:

1. Iqbal 1904031006
2. Septa Suhindiah 1904030008

BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM (BPI)


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH (FUAD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
T.A. 1443/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliahPolitik Islamsehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ” Konsep
Wanita Karir, Kepemimpinan Dalam Rumah Tangga Dan Masyarakat Bagi Wanita.”
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan sebagai pegangan
dalam mempelajari materi tentang ” Konsep Wanita Karir, Kepemimpinan Dalam Rumah
Tangga Dan Masyarakat Bagi Wanita.”
Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah pihak
dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Masailul Fiqhyah.

Metro, 23 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wanita Karir............................................................
B. Motivasi Wanita Karir Terjun Ke Dunia Karir.........................
C. Hukum Wanita Karir.................................................................
D. Dampak Positif Dan Negatif Dari Wanita Karir.......................
E. Pandangan Islam Tentang Wanita Karir...................................

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di masa lampau, wanita masih dangat terikat dengan nilai-nilai tradisional yang
mengakar di tengah-tengah masyarakat. Sehinngga jika da wanita yang berkarir untuk
mengembangkan keahlianya di luar rumah, maka mereka dianggap  telah melanggar
tradisi sehingga mereka dikucilkan dari pergaulan masyarakat dan lingkunganya. Dengan
demikian mereka kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri di tengah-
tengah masyarakat.
Seiring dengan berubahnya cara pandang masyarakat terhadap peran dan posisi
kaum perempuan di tengah-tengah masyarakat, maka kini sudah banyak kaum
perempuan yang berkarir, baik di kantor perempuan maupu swasta bahkan ada yang
berkarir di kemiliteran dan kepolisian.
Namun masalahnya kemudian, bagaimana pandangan Islam terhadap keterlibatan
perempuan diberbagai sektor di luar rumah, sedangkan perempuan mempunyai tuagas
utama sebagai rumah tangga. Sehubungan dengan hal tersebut, maka lebih jelasnya
dalam makalah ini akan membahas tentang wanita karir dan kepemimpinanya, penulis
akan mengulasnya dalam makalah ini, dengan harapan melalui tulisan sederhana ini
mampu membantu berbagai pihak yang membacanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Wanita Karir ?
2. Apa Motivasi Wanita Karir Terjun Ke Dunia Karir ?
3. Apa Hukum Wanita Karir ?
4. Bagaimana Dampak Positif Dan Negatif Dari Wanita Karir ?
5. Bagaimana Pandangan Islam Tentang Wanita Karir ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengatahui Pengertian dari Wanita Karir,Motivasi Wanita Karir Terjun Kedunia
Karir, Hukum, Dampak, Serta Pandangan Islam Mengenai Wanita Karir.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian wanita karir


“Wanita” berarti perempuan dewasa. Ini berarti perempuan yang masih kecilatau
kanak-kanak tidak termasuk dalam istilah “wanita”. Sedangkan kata “karier” terdapat
dua pengertian, pertama yaitu perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan,
dan sebagainya. Kedua, karier berarti pekerjaan yg memberikan harapan untuk maju.

Wanita Karir Adalah Seseorang wanita yang menjadikan karir atau pekerjaanya secara
serius perempuan yang memiliki karir atau yang menganggap kehidupan kerjanya secara
serius (mengalahkan sisi kehidupan yang lain), ataupun bisa disebut dengan wanita yang
mampu mengelola hidupnya secara menyenangkan atau memuaskan baik dalam
kehidupan propesional (pekerjaan di kantor) maupun di dalam membina rumah
tangganya.
Menurut Imam Asy-Syar’wi Rahimahullah ditanya tentang perempuan (seorang
istri) yang keluar rumah untuk bekerja. Apakah Islam membolehkanya untuk
meninggalkan rumah dan anak-anaknya bekerja di luar rumah ia menjawab dengan
mengatakan bahwa perempuan ketika keluar rumah untuk bekerja, maka saat dia kembali
ia berada dalam kondisi lelah sementara anak-anaknya terabaikan dari pengawasan orang
tuanya, sehingga sang istripun merasakan berbagai tekanan yang menyusahkanya seperti
perasaan asing, tidak sejalan dengan suami dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk
mendidik anak-anaknya dan menjukkan kasih sayang kepada mereka.
B. Motivasi Wanita Karir Terjun Ke Dunia Karir

Adapun beberapa Motivasi Wanita Terjun Ke Dunia Karir Adalah :

a. Pendidikan
Pendidikan dapat melahirkan wanita karir dalam berbagai lapangan kerja.
Kemajuan ini menyababkan wanita tidak puas bila hanya menjalankan peranan di
rumah saja.
b. Terpaksa oleh keadaan yang mendesak
Karena keadaan keuangan tidak menentu sementara kebutuhan semakin
membutuhkan pemenuhan sehingga dengan sendirinya ia harusbekerja diluar
rumah
c. Untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya
Ini biasanya terjadi pada wanita yang menganggap bahwa uang diatas
segalanya,dimana yang paling penting didalam hidupnya adalah menumpuk
kekayaan.
d. Untuk mengisi waktu luang
Di antara perempuan ada yang merasa bosan diam di rumah karena tidak
mempunyai kesibukan dengan urusan rumah tangganya. Oleh sebab itu, untuk
menghilangkan rasa bosan tersebut ia ingin mencari kegiatan di bidang usaha dan
sebagainya.
e. Untuk mencari ketenangan dan hiburan
Seorang perempuan mungkin mempunyai kemelut yang berkepanjangan dalam
keluarga yang sulit di atasi , oleh sebab itu ia mencari jalan keluar dengan
menyibukkan diri di luar rumah
f. Untuk mengembangkan bakat
Bakat melahirkan perempuan karir yang bukan sarjana , namun berbakat dalam
bibdang tertentu.
C. Hukum Wanita Karir
Ada berbagai pendapat mengenai wanita karier ini yang semuanya berdasarkan
alasan tersendiri, diantaranya:
1. Melarang  wanita menjadi wanita karier
Menurut ulama yang berpendapat seperti ini, pada dasarnya hukum karier wanita
di luar rumah adalah terlarang, karena dengan bekerja diluar rumah maka akan ada
banyak kewajiban dia yang harus ditinggalkan. Misalnya  melayani keperluan  suami,
mengurusi dan mendidik anak serta hal lainnya yang menjadi tugas dan kewajiban
seorang istri dan ibu. Padahal semua kewajiban ini sangat melelahkan yang
membutuhkan perhatian khusus.
Semua kewajiban ini tidak mungkin terpenuhi kecuali kalau seorang wanita
tersebut memberi perhatian khusus padanya.
Larangan ini didasarkan bahwa suami diwajibkan untuk membimbing istrinya pada jalan
kebaikan sedang istri diwajibkan mentaatinya. Begitu pula dengan hal dunia laki-laki dan
wanita, maka islam menjadikan laki-laki diluar rumah untuk mencari nafkah bagi
keluarganya.
2.    Memperbolehkan wanita berkarier di luar rumah
Jika memang ada sesuatu yang sangat mendesak untuk berkariernya wanita diluar
rumah maka hal ini diperbolehkan. Namun harus dipahami bahwa sebuah kebutuhan
yang mendesak ini harus ditentukan dengan kadarnya yang sesuai sebagaimana sebuah
kaidah fiqhiyah yang masyhur. Dan kebutuhan yang mendesak ini misalnya :

 Rumah tangga memerlukan kebutuhan pokok yang mengharuskan wanita bekerja


Misalnya karena suaminya atau orang tuanya meninggal dunia atau keluarganya
sudah tidak bisa memberi nafkah karena sakit atau lainnya,
  Tenaga wanita tersebut dibutuhkan oleh masyarakat, dan perkerjaan
tersebut tidak bisa dilakukan oleh laki-laki
Hal yang menunjukkan hal ini adalah bahwa di zaman Rosulullah ada para wanita
yang bertugas membantu kelahiran, semacam dukun bayi atau bidan pada saat ini.

D. Dampak Positif Dan Negatif Dari Wanita Karir


1. Dampak Positif Wanita Karir

 Terhadap kondisi Ekonomi Keluarga

Kesejahteraan manusia dapat tercipta manakala kehidupannya ditunjang dengan


perekonomian yang baik pula. Dengan berkarir, seorang wanita tentu saja
mendapatkan imbalan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menambah dan
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dalam mengelola keuangan keluarga,
hendaknya suami dan istri menjadi mitra sejajar.

 Menyalurkan Ilmu Yang Dimilikinya

Dibeberapa bidang pekerjaan memang ada yang membutuhkan banyak  peran


wanita seperti, mengajar (khusus mengajar wanita dibidang medis sebagai
spesialis anak dan spesialis kandungan) profesi-profesi tersebut lebih
membutuhkan peran wanita daripada laki-laki.

 Pemanfaatan  Sumber daya manusia

Kemajuan teknologi disegala bidang kehidupan menuntut sumber daya manusia


yang potensial untuk menjalankan teknologi tersebut. Bukan hanya pria bahkan
wanitapun dituntut untuk bisa dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang
makin kian pesat. Jenjang pendidikan yang tiada batas bagi wanita telah
menjadikan mereka sebagai sumber daya potensial yang diharapkan dapat mampu
berpartisipasi dan berperan aktif dalam pembangunan, serta dapat berguna bagi
Masyarakat, Agama, Nusa dan Bangsanya. Pengamalan dari sebuah pengetahuan
yang diperoleh di bangku sekolah ini pula yang menjadikan wanita ingin
menyalurkan bakat dan minat mereka dengan menjadi wanita karir. Pemanfaatan
ini bisa menjadi peningkatan bagi sumber daya manusianya dan beguna untuk
kaumnya dan untuk masyarakat secara luas.
 Percaya Diri dan lebih Merawat Penampilan 

Wanita karir akan berusaha untuk mempecantik diri dan penampilannya agar
selalu enak dipandang. Tentu hal ini akan menjadikan kebangaan tersendiri bagi
suaminya, yang melihat istrinya tampil prima didepan para relasinya.

 Memberikan Pendidikan Kepada Anak-anak

Dengan berkarir, wanita dapat memberikan pengertian dan penjelasan kepada


keluarganya, terutama kepada kepada putra-putrinya tentang- kegiatan yang
diikutinya, sehingga jika sukses dan berhasil dalam karirnya putra-putrinya akan
bangga dan gembira, bahkan mejadikan ibunya sebagai panutan dan suritauladan
bagi masa depannya.
2. Dampak Negatif Wanita Karir

 Terhadap Anak

Manakala seorang wanita karier biasanya pulang ke rumah dalam keadaan lelah
setelah seharian bekerja diluar rumah, hal ini secara psikologis akan berpengaruh
terhadap tingkat kesabaran yang dimilikinya, baik dalam menghadapi pekerjaan
rumah tangga seharihari, maupun dalam menghadapi anak-anaknya.

Jika hal itu terjadi maka sang Ibu akan mudah marah dan berkurang rasa
pedulinya terhadap anak. Survey yang dilakukan di negara-negara Barat
menunjukkan bahwa banyak anak kecil yang menjadi korban kekerasan orangtua
yang seharusnya tidak terjadi apabila mereka memiliki kesabaran yang cukup
dalam mendidik anak. Hal lain yang lebih berbahaya adalah terjerumusnya anak-
anak kepada hal yang negatif, seperti tindak kriminal yang dilakukan sebagai
akibat dari kurangnya kasih sayang yang diberikan orangtua, khususnya Ibu
terhadap anak-anaknya. Wanita karir akan kekurangan waktu dalamm mendidik
anak dan sering kali menyebabkan  bermain, terlibat gang, tawuran, serta
mudahnya anak-anak terbawa arus pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba.

 Terhadap Suami

Dibalik kebanggaan suami yang mempunyai istri karir yang maju, aktif, kreatif,
pandai yang dibutuhkan masyarakat tidak mustahil menemui persoalan-persoalan
dengan istrinya. Apabila seorang istri tenggelam dalam kariernya, pulang sangat
letih, sementara suaminya di kantor tengah menghadapi masalah dan ingin
menemukan istri di dalam rumah dalam keadaan segar dan memancarkan
senyuman kemesraan, tetapi yang ia dapatkan hanyalah istri yang cemberut
karena kelelahan. Ini akan menjadi masalah yang runyam dalam keluarga.
Kebanyakan suami yang istrinya berkarier merasa sedih dan sakit hati apabila
istrinya yang berkarier tidak ada di tengah-tengah keluarganya pada saat
keluarganya membutuhkan kehadiran mereka. Juga ada keresahan pada diri
suami, khususnya pasangan-pasangan usia muda karena mereka selalu menunda
kehamilan dan menolak untuk memiliki anak dengan alasan takut mengganggu
karir yang tengah dirintis olehnya.

 Terhadap Rumah Tangga

Kegagalan rumah tangga seringkali dikaitkan dengan kelalaian seorang istri


dalam rumah tangga. Hal ini bisa terjadi apabila istri tidak memiliki keterampilan
dalam mengurus rumah tangga, atau juga terlalu sibuk dalam berkarir, sehingga
segala urusan rumah tangga terbengkalai. Untuk mencapai keberhasilan karirnya,
seringkali wanita menomorduakan tugas sebagai ibu dan istri. Dengan demikian
pertengkaran bahkan perpecahan dalam rumah tangga tidak bisa dihindarkan lagi.

 Terhadap Masyarakat

Wanita karir yang kurang memperdulikan segi-segi normatif dalam pergaulan


dengan lain jenis dalam lingkungan pekerjaan atau dalam kehidupan sehari-hari
akan menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan suatu masyarakat. Seperti
misalnya, dengan bertambahnya jumlah wanita yang mementingkan karirnya.

E. Pandangan Islam Tentang Wanita

Para ulama masih memperdebatkan bolehkah seorang wanita (istri) bekerja di luar
rumah. Untuk mengetahui bagaimana hukum wanita yang bekerja atau berkarir dapat dilihat
dari fatwa-fatwa para ulama. Ada dua pendapat tentang boleh tidaknya wanita bekerja di luar
rumah.

Pendapat yang paling ketat menyatakan tidak boleh, karena dianggap bertentangan
dengan kodrat wanita yang telah diberikan dan ditentukan oleh Tuhan. Peran wanita secara
alamiah, menurut pandangan ini, adalah menjadi istri yang dapat menenangkan suami,
melahirkan, mendidik anak, dan mengatur rumah. Dengan kata lain, tugas wanita adalah
dalam sektor domestik. Pendapat yang relatif lebih longgar menyatakan bahwa wanita
diperkenankan bekerja di luar rumah dalam bidang-bidang tertentu yang sesuai dengan
kewanitaan, keibuan, dan keistrian, seperti pengajaran, pengobatan, perawatan, serta
perdagangan. Bidang-bidang ini selaras dengan kewanitaan.

Wanita yang melakukan pekerjaan selain itu dianggap menyalahi kodrat kewanitaan
dan tergolong orang-orang yang dilaknat Allah karena menyerupai pria.

Dalam sejarah Islam awal, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh perempuan pada
masa Nabi Saw cukup beraneka ragam. Ada yang bekerja sebagai perias pengantin, seperti
Ummu Salim binti Malhan, yang menjadi perawat atau bidan. Bidang perdagangan, nama
istri Nabi yang pertama, Khadijah binti Khuwailid, tercatat sebagai seorang sangat sukses.
Istri Nabi Saw lainnya, Zainab binti Jahsy, aktif bekerja sampai pada menyamak kulit
binatang, dan hasil usahanya itu beliau sedekahkan. Raithah, istri sahabat Nabi Abdullah bin
Mas`ud, sangat aktif bekerja, karena suami dan anaknya tidak mampu mencukupi kebutu-
han hidup keluarganya.

Adapun fatwa atau pendapat yang menekankan kepada kaum wanita yang bekerja
untuk kembali kepada tugas kodrati mereka, yakni sebagai seorang istri dan ibu sejati,
umumnya berasal dari sebagian besar ulama Timur Tengah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Wanita Karir Adalah Seseorang wanita yang menjadikan karir atau pekerjaanya secara
serius perempuan yang memiliki karir atau yang menganggap kehidupan kerjanya secara
serius (mengalahkan sisi kehidupan yang lain), ataupun bisa disebut dengan wanita yang
mampu mengelola hidupnya secara menyenangkan atau memuaskan baik dalam
kehidupan propesional (pekerjaan di kantor) maupun di dalam membina rumah
tangganya.
Berkarier bagi muslimah boleh-boleh saja asalkan tidak keluar dari koridor Syariat Islam
seperti tersurat dan tersirat dalam kisah nabi Musa dan kedua putri Nabi Syuaib.
Pertama, memenuhi tata cara pergaulan yang Islami, yaitu menghindari hal-hal yang
bersifat jahiliyyah seperti bercampur-baur dengan laki-laki asing (ikhtilath), pamer aurat
(tabarruj), melembutkan suara dengan maksud memikat hati laki-laki, dan berdua-duaan
(khalwat) dengan non-muhrim yang bisa menimbulkan fitnah. Dan kedua, mendapat izin
orang tua (kalau belum menikah) atau suami, serta menjaga pandangannya (ghadhdh al-
bas ) dan dengan alasan yang tidak bertentangan dengan syariat islam.
B. SARAN
Sudah waktunya kita memahami betapa agungnya Agama ini di dalam setiap produk
hukumnya, berpegang teguh dengannya, menjadikannya sebagai hukum yang berlaku
terhadap semua aturan di dalam kehidupan kita serta berkeyakinan secara penuh, bahwa
ia akan selalu cocok dan sesuai di dalam setiap masa dan tempat. Tidak ada bentuk
diskriminasi dan ketidakadilan bagaimanapun bentuknya, termasuk dalam berkarier baik
laki-laki maupun wanita. Wanita boleh saja berkarier selama memperhatikan etika, tidak
menimbulkan fitnah serta tidak mengabaikan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu.
DAFTAR ISI

Departemen Agama RI. 2007. Al-Quran dan Terjemahannya Al-Jumanatul Ali. Bandung:


CV.J.Art
Majalah “Al-Hikmah” vol VIII, edisi Syawwal 1416 H
Hasan, M. Ali. 1998. Masail Fiqhiyah Al-Haditsah pada Masalah-Masalah Kontemporer
Hukum Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mutawalli Asy-Sya’rawi Muhammad, Suami Istri Berkarakter Surgawi, Jakarta: Pustaka
Al-kautsar,2013
Sugiharto, Muhammad Restu. 2008. The Inner Power of Muslimah. Jakarta: PT Mizan
Publika
http://gigin060141.blog.upi.edu/2009/06/29/materi-seminar/.
http://hbis.wordpress.com/2009/07/16/bagaimana-wanita-karir-menurut-islam/http://
m.cybermq.com
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Fatawa/PerananWanita.html.

Anda mungkin juga menyukai