Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“Wanita Karir”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

“Masailul Fiqhliyah”
Dosen Pengampu:

“Dr. Afridzal El Adzim Syah P., Lc., MA”

Disusun Oleh:

Kelompok 10

1. Nurin Amalina
2. Rizky Titah Ariansyah
3. Yanuar Ahmad Triadi
4. Yuyun Yulaikah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

SUNAN GIRI TRENGGALEK

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas


seluruh nikmat,rahmat,taufiq, dan hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada
kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
SAW.Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada beliau, serta kepada keluarga,
sahabat, tabi’in dan orang-orang yang selalu mengikuti sunnahnya. Sejalan dengan
selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Dr. Yahya Zahid Ismail, M.PdI, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Sunan Giri
2. Dr. Afridzal El Adzim Syah P., Lc., MA selaku dosen Masailul Fiqhliyah
3. Semua pihak yang terlibat dalam pembahasan materi ini
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sedemikian rupa.
Akhirnya, semoga Allah meridhoi usaha kami dan mencatatnya sebagai amal
sholeh kami. Dan apabila terdapat kesalahan – kesalahan yang ada dalam makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami akan selalu berkenan untuk
menerima semua kritik dan saran.Dan semoga materi ini bisa menambah wawasan
ilmu yang barokah bagi kita semua. Amien.

Trenggalek, 24 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A. Pengertian Wanita Karir................................................................... 2
B. Pendapat Ulama’ Tentang Wanita Karir ........................................ 2
C. Wanita Karir Dalam Konteks Indonesia ......................................... 3
BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 4
A. Kesimpulan ......................................................................................... 4
B. Saran ................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wanita karir adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada wanita yang aktif
dan berdedikasi dalam mengembangkan karir profesional mereka. Mereka memiliki
ambisi, tujuan, dan fokus untuk mencapai kesuksesan dalam bidang pekerjaan
mereka. Bagi mereka, terjunnya wanita ke dunia karier bermakna positif, tidak saja
bagi wanita sendiri, melainkan juga bagi keluarganya.

Rumusaan Masalah
1. Apa Pengertian Wanita Karir
2. Bagaimana Pendapat Ulama Mengenai Wanita Karir
3. Seperti Apa Wanita Karir Dalam Konteks Indonesia

B. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Pengertian Wanita Karir
2. Mengetahui Pendapat Ulama Mengenai Wanita Karir
3. MengetahuI Wanita Karir Dalam Konteks Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wanita Karir


Secara etimologis, wanita karier adalah gabungan dari dua kata, yaitu ‚wanita‛ dan
‚karier‛. Kata‚wanita‛ berarti perempuan dewasa. Sementara ‚karier‛ memiliki dua
pengertian, yaitu: pertama, perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan,
pekerjaan dan jabatan. Kedua, pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.6
Kata ‚karier‛ sendiri sering dihubungkan dengan tingkat jenis atau pekerjaan
seseorang. Misalnya, wanita karier bisa dikatakan sebagai wanita yang bergulat
dalam kegiatan profesi (usaha dan perusahaan) Dari sini bisa dirumuskan bahwa
konsep wanita karier diantaranya bidang pekerjaan itu dapat mendatangkan
kemajuan. Sehingga bisa dikatakan bahwa wanita karier merupakan wanita yang
menekuni satu atau beberapa bidang pekerjaan berdasarkan keahlian tertentu yang
dimilikinya untuk mencapai kemajuan dalam hidup, pekerjaan, atau jabatan.
Beberapa istilah yang sering diidentikan dengan ‚wanita karier,‛ yaitu: wanita
bekerja dan Tenaga Kerja Wanita (TKW). Sampai di sini bisa dipahami bila
dikatakan, wanita karier, di samping bekerja untuk mendapatkan upah atau gaji,
juga untuk memperoleh prestasi tinggi menurut ketetapan penyelesaian suatu
pekerjaan. Dalam konteks ini, wanita karier mengetahui kapan dan bagaimana
sebuah pekerjaan harus diselesaikan dengan baik. Selain itu, ia juga mampu
mengontrol pekerjaan dan ingkungan tempat kerjanya sehingga membuat
pekerjaannya lebih efisien dan teratur.
B. Pendapat Ulama’ Mengenai Wanita Karir
Menurut ulama yang berpendapat seperti ini, pada dasarnya hukum karier wanita di
luar rumah adalah terlarang, karena dengan bekerja diluar rumah maka akan ada
banyak kewajiban dia yang harus ditinggalkan. Misalnya melayani keperluan
suami, mengurusi dan mendidik anak serta hal lainnya yang menjadi tugas dan
kewajiban seorang istri dan ibu. Padahal semua kewajiban ini sangat melelahkan
yang membutuhkan perhatian khusus. Larangan ini didasarkan bahwa suami
diwajibkan untuk membimbing istrinya pada jalan kebaikan sedang istri diwajibkan
mentaatinya. Begitu pula dengan hal dunia laki-laki dan wanita, maka islam
menjadikan laki-laki diluar rumah untuk mencari nafkah bagi keluarganya,
Jika memang ada sesuatu yang sangat mendesak untuk berkariernya wanita diluar
rumah maka hal ini diperbolehkan. Namun harus dipahami bahwa sebuah
kebutuhan yang mendesak ini harus ditentukan dengan kadarnya yang sesuai
sebagaimana sebuah kaidah fiqhiyah yang masyhur. Dan kebutuhan yang mendesak
misalnya rumah tangga memerlukan kebutuhan pokok yang mengharuskan wanita
bekerja

2
C. Wanita Karir Dalam Konteks Indonesia
Perkembangan zaman memberikan dampak yang sangat signifikan pada kaum
perempuan. Baik dari segi penampilan maupun kedudukan perempuan di kalangan
masyarakat. Hal ini memberikan predikat kepada perempuan yang memiliki
pekerjaan dengan gelar wanita karier. Di Indonesia kata-kata wanita karier sudah
tidak asing lagi untuk didengar. Sudah banyak perempuan-perempuan di Indonesia
yang menjadi wanita karier. Wanita yang menyandang status sebagai wanita karier
memiliki tanggung jawab yang sangat berat. Dalam hal ini, wanita harus bisa
membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Sebagai ibu, wanita berkewajiban
untuk membina dan mendidik anak-anaknya. Karier dan rumah tangga adalah
sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan bagi wanita karier. Meskipun memiliki
banyak pekerjaan, beberapa wanita profesional masih melakukan pekerjaan rumah
tangga. Mereka tetap dapat meluangkan waktu mereka dengan keluarga ketika
sedang berada dirumah. Tetapi ada juga sebagian dari wanita karier yang
mempekerjakan pelayan rumah tangga untuk dapat mengurusi rumah tangganya.
Karena mereka lebih mementingkan kariernya daripada mengurusi keluarganya.
Peranan dari wanita karier dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya keluarga harmonis. Dikatakan keluarga harmonis apabila wanita
karier dapat memenuhi kewajibannya sebagai wanita karier dan kewajibannya di
rumah serta adanya dukungan suami untuk istri berkarir. Dan dapat dikatakan tidak
harmonis apabila seorang istri mulai lengah terhadap pekerjaannya di rumah dan
hanya mementingkan kariernya sebagai wanita karier dan kurangnya pemahaman
suami yang selalu mengandalkan istri di rumah.
Walaupun wanita karier sudah biasa kita temui pada saat sekarang ini, tetapi
kehadiran wanita karir tersebut masih menjadi konflik yang sangat kontraversi di
kalangan masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa seharusnya wanita yang telah
bekeluarga seharusnya di rumah saja mengurusi keluarganya. Bekerja untuk
mencari nafkah adalah tugas seorang suami. Di sisi lain menyatakan bahwa
perempuan yang maju harus bisa memiliki penghasilan sendiri, apalagi pada saat
sekarang ini tidak adanya perbedaan hak antara laki-laki dengan perempuan dalam
dunia pekerjaan. Jadi tidak ada salahnya jika perempuan bekerja diluar rumah
seperti halnya laki-laki. Pada saat sekarang ini wanita juga sudah banyak yang
memiliki pendidikan yang tinggi. Jika wanita yang berpendidikan tinggi hanya
bekerja di rumah saja akan dianggap remeh oleh masyarakat, karena bagi sebagian
masyarakat mengatakan percuma memiliki pendidikan yang tinggi, jika hanya di
rumah saja dan tidak mengaplikasikan pendidikan yang telah dia miliki.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berkarir bagi wanita diperbolehkan asal tidak keluar dari Syariat Islam seperti yaitu
menghindari hal-hal yang bersifat jahiliyyah seperti bercampur-baur dengan laki-
laki asing, pamer aurat, melembutkan suara dengan maksud memikat hati laki-laki,
dan berdua-duaan dengan bukan muhrim yang bisa menimbulkan fitnah. Dan
kedua, mendapat izin orang tua atau suami, serta menjaga pandangannya.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari atas banyaknya kekurangan
dalam penyusunannya yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan kami. Dan
semoga penyusunan makalah ini selalu mendapat ridha dari Allah SWT. Aamiin.

4
DAFTAR PUSTAKA

Amini, Ibrahim, 1988. Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami Istri, Bandung Anggota
IKAPI

Asraf, Abu Muhammad. 2009. Curhat Pernikahan. Bandung: Pustaka Rahmat

Departemen Agama RI. 2007. Al-Quran dan Terjemahannya Al-Jumanatul Ali. Bandung:
CV. J.Art

Hasan, M. Ali. 1998. Masail Fiqhiyah Al-Haditsah pada Masalah-Masalah Kontemporer


Hukum Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai