Anda di halaman 1dari 3

Lift Net merupakan alat tangkap tradisional berupa bambu berbentuk bujur

sangkar yang menempel di dasar laut dan berdiri kokoh di atas air, di mana di
tengah bangunan dipasang jaring dan dioperasikan dengan menggunakan lampu
(light fishing). Lift Net adalah salah satu jenis alat tangkap yang cukup banyak
digunakan di Indonesia. Sejumlah besar jaring angkat pemanfaatannya tidak
lepas dari pembangunan daerah, kemudahan teknologi, dan tingkat investasi
rendah. Lift Net stasioner adalah jaring angkat dipasang dengan menempatkan
rangka tubuh ke dalam air, sehingga posisi jaring angkat hanya bisa ditanam
sekali dan tidak bisa bergerak selama musim penangkapan. Operasi
penangkapan ikan menggunakan Lift Net stasioner dilakukan pada malam hari.
Sebagian besar menggunakan cahaya datang dari lampu petromax, meskipun
ada juga yang menggunakan lampu listrik. Prinsip operasi dari Lift Net adalah
dengan memanfaatkan cahaya sebagai alat bantu yang digunakan pada malam
hari, karena ikan memiliki fototaksi positif. Fototaksi positif adalah pergerakan
atau kurangnya gerakan, sebagai respons terhadap cahaya. Manfaat cahaya
sedangkan penangkapan menggunakan lift net adalah untuk mengumpulkan ikan
tertentu di daerah penangkapan, setelah itu ikan dikumpulkan dengan jaring.
Menggunakan jaring pasif sehingga cahaya mampu menarik ikan ke dalam
jaring. Komponen dari lift net adalah rumah jaring, struktur, jaring bingkai, roller,
tali, lampu, dan sendok. Struktur dari lift net terbuat dari bambu dan kayu yang
disambung mengelilingi jaring yang berfungsi sebagai kaki utama untuk
menopang jaring. Ukuran jaring angkat tergantung pada kapasitas keinginan
nelayan. Selain itu penyangga dapat berupa tempat menggantung jaring, tempat
melakukan set, tempat menggantung lampu, roller seat, dan kegiatan lainnya
(memperbaiki jaring, menyortir hasil tangkapan, memancing). Sifat ikan bisa
dibagi menjadi dua yaitu fototaksi positif di mana ikan tertarik pada rangsangan
cahaya dan fototaksi negatif adalah ikan yang tidak tertarik atau stimulasi ringan.
Penggunaan warna lampu pada angkat jaring tentunya akan mempengaruhi hasil
tangkapan ikan yang diperoleh. Sebuah hasil penelitian menunjukkan bagaimana
hasil tangkapan pada alat tangkap lift net menggunakan alat teknologi lampu
LED menunjukkan lebih banyak substansial daripada menggunakan lampu Neon.
Namun, kelemahan pengoperasian alat tangkap tersebut menggunakan lampu
sedangkan ikan yang berada disekitar lift net tidak terlalu banyak, maka ikan
yang akan berkumpul setelah lampu itu dinyalakan juga tidak banyak. Alat
tangkap lift net dalam tahap operasi telah menyebabkan berbagai masalah,
terutama yang berkaitan dengan jalur pelayaran. Itu operasi yang diselesaikan
dengan tongkat bambu di pantai dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga
dapat menghalangi arus lalu lintas kapal. Tapi di sisi lain jaring angkat adalah
salah satunya teknologi alternatif mengejar investasi yang relatif murah
dibandingkan dengan jenis alatnya tangkap yang lain. Penangkapan ikan
menggunakan lift net dilakukan pada malam hari. Lampu dimanfaatkan dengan
baik untuk menerangi air yang bisa membuat ikan berkumpul di daerah
tangkapan tertentu. Lampu yang digunakan adalah lampu LED (Light Emitting
Diode) dengan daya 50 watt. Nelayan yang menggunakan alat tangkap lift net
menyalakan lampu menggunakan energi dari genset atau genset nelayan
setempat. Daya keluarannya 850 watt - 950 watt dan bahan bakarnya
menggunakan bensin premium. Penggunaan lampu kombinasi LED (Putih–Biru–
Kuning) lebih efektif dalam menangkap ikan jika dibandingkan dengan
penggunaan lampu LED putih, penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya yang secara khusus meneliti alat tangkap lift net tetap yang
menggunakan LED, salah satunya di antaranya adalah penggunaan LED putih
dibandingkan dengan Lampu CFL yang dilakukan oleh Susanto, A (2017).
Penggunaan lampu LED sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan teri
dan menghemat konsumsi bahan bakar. Lampu LED merupakan sumber cahaya
potensial yang cocok untuk menggantikan lampu CFL dalam pengembangan
perikanan, dengan kata lain penggunaan LED sangat baik dibandingkan dengan
jenis lampu lainnya. Kabel dan soket digunakan sebagai penyambung/saluran
energi yang dikeluarkan oleh generator untuk menyalakan lampu sehingga dapat
menyinari permukaan di atas air. Nelayan menggunakan tali tampar untuk
mengikat lampu gantung di atas jaring angkat. Tali tampar yang digunakan
terbuat dari bahan polyethylene (PE) dengan diameter 6 mm. Selain itu
digunakan sebagai pengikat bambu - bambu yang membentuk bagan tangga.
Ballast yang digunakan nelayan terbuat dari susunan batu yang teratur. Diikat
dengan menggunakan tali rafia dan diikat menggunakan tali tamparan. Fungsi
pemberat adalah untuk menstabilkan lampu gantung di atas permukaan air agar
tidak bergerak bila ditiup angin. Nelayan biasanya berangkat pada sore hari
untuk menuju ke fishing ground atau lokasi boat lift net. Pengangkatan jaring
dalam satu kali pengoperasian alat tangkap biasanya dilakukan nelayan setiap 3
jam sekali. Rata-rata tangkapan yang tinggi sebelum tengah malam
kemungkinan umumnya disebabkan oleh dominasi fototaksis positif yang
ditangkap oleh ikan yang datang ke area penerangan karena ikan suka
mendekati cahaya, bukan untuk mencari makan. Alat tangkap sangat penting
dalam penangkapan ikan, sehingga perawatan harus dilakukan agar
tahan lama dan tidak menghambat proses penangkapan. Pemeliharaan
jaring angkat dilakukan segera setelah proses pengangkutan selesai,
termasuk dalam pengikatan jaring ke rangka dan bila jaring rusak atau
robek. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut dan
dapat segera diperbaiki. Modernisasi alat tangkap pada lift net dilakukan untuk
menerapkan kemajuan teknologi pada peralatan memancing pada lift net.
Dengan menggunakan peralatan yang lebih baik akan menghasilkan perikanan
angkat yang lebih produktif bersih. Modernisasi melalui peningkatan dan
pemanfaatan teknologi alat tangkap sangat penting menuju terwujudnya
pengelolaan perikanan yang lebih baik. Beberapa aplikasi teknologi dapat
diterapkan seperti penggunaan lampu LED dan lampu bawah air lebih efektif,
penggunaan mesin untuk melakukan jaring penarikan otomatis dan lain-lain.
Alternatif berikutnya yang dapat diterapkan dalam pengembangan alat tangkap
lift net adalah pengadaan alat tangkap. Pengadaan alat tangkap membantu
nelayan menekan biaya produksi. Pengadaan sarana dan prasarana perikanan
dari pemerintah sesuai untuk membantu para nelayan dalam hal penghematan
biaya operasional. Alat tangkap seperti lampu biasanya rusak dan nelayan tidak
segera menggantinya karena tidak memiliki dana atau tidak mau menggantinya
karena lampu yang lain masih bisa digunakan. Ketidaklengkapan jumlah lampu
juga dapat mempengaruhi hasil tangkapan. Alternatif terakhir yang dapat
diterapkan dalam pengembangan alat tangkap pada alat tangkap lift net adalah
perbaikan manajemen pemanfaatan alat tangkap. Perbaikan pengelolaan alat
tangkap juga dinilai perlu untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada
nelayan tentang pentingnya pemeliharaan alat tangkap. Keberhasilan
pemberdayaan masyarakat nelayan tergantung pada peran stake holder sebagai
penggerak utama. Penggunaan alat tangkap akan memperpanjang umur alat
tangkap tersebut. Iptek yang terus berkembang saat ini dapat menjadi perbaikan
dalam pemanfaatan teknologi tepat guna untuk perikanan yang berkelanjutan,
khususnya pada penggunaan alat tangkap lift nets, yang dalam penelitian sudah
ada dan telah diterapkan oleh nelayan perlu dikembangkan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai