a. Pendahuluan
Kaji banding merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan informasi apa yang
telah dicapai oleh pihak atau instansi lain dalam menjalankan tugas yang sama dengan
tugas yang kita lakukan, guna perbaikan apa yang telah kita lakukan.
Tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu menjadi salah satu daya pacu Puskesmas untuk berlomba dalam memperoleh
pengakuan bagi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Akreditas Puskesmas
merupakan pengakuan yang diberikan oleha lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang di tetapkan Menteri setelah memenuhi standar akreditas yang berlaku
berdasarkan rekomendasi surveior pada survei akreditasi di lapangan.
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi
Puskesmas adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses implementasi akreditasi Puskesmas
dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja , bukti pelaksanaan dan
penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan
Akreditasi Puskesmas. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian –bagian
dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya
mewujudkan kinerja yang optimal.
b. Latar belakang
c. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan Kaji banding yang merupakan kesempatan untuk belajar dari
pengelola dan pelaksanaan di puskesmas yang lain dan akan memberi manfaat
bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan upaya / kegiatan
puskesmas
2. Tujuan Khusus
- Melakukan kaji banding proses dan kegiatan Pokja Admen, UKM dan tim
Mutu
- Melakukan survey fisik berkaitan dengan kegiatan Puskesmas
- Melakukan dokumentasi-dokumentasi terkait kegiatan Puskesmas
f. Sasaran
Terlaksanaya kegiatan kaji banding ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bone ( UPTD
Puskesmas Ajangale )
j. Pendahuluan
Kaji banding merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan informasi apa yang telah dicapai
oleh pihak atau instansi lain dalam menjalankan tugas yang sama dengan tugas yang kita
lakukan, guna perbaikan apa yang telah kita lakukan.
Tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu
menjadi salah satu daya pacu UPTD untuk berlomba dalam memperoleh pengakuan bagi kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan. Akreditas UPTD Puskesmas merupakan pengakuan yang
diberikan oleha lembaga independen penyelenggara akreditasi yang di tetapkan Menteri setelah
memenuhi standar akreditas yang berlaku berdasarkan rekomendasi surveior pada survei
akreditasi di lapangan.
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi UPTD
adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasi dokumen. Pengaturan sistem dokumentasi
dalam satu proses implementasi akreditasi UPTD dianggap penting karena dokumen merupakan
acuan kerja , bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian
dari salah satu persyaratan Akreditasi UPTD. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik
dalam suatu institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian –bagian
dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan
kinerja yang optimal.
k. Latar belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, sistem akreditasi Puskesmas yang
mengacu pada pelayanan berfokus pada penyelenggaraan pelayanan UKM, UKP dan
penyelenggaran pelakasaan admen yang harus menghasilkan dokumentasi yang baik, maka dari
itu puskesmas perlu melakukan survei kaji banding ke puskesmas lain untuk melihat
perbandingan . Oleh karena itu sangat penting bagi kami melakukan kaji banding ke Puskesmas
lain sebagai bahan pembelajaran mengenai peningkatan mutu dan akreditasi untuk diterapkan
daalam proses peningkatan mutu dan Akreditasi di Puskesmas Kota Kualasimpang.
l. Tujuan
3. Tujuan Umum
Melakukan Kaji banding yang merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelola dan
pelaksanaan di puskesmas yang lain dan akan memberi manfaat bagi kedua belah pihak