Abstract
This study aims to describe the student's self-efficacy, student learning independence, as well as the effect of
self-efficacy on the learning independence of class XI Accounting 2016/2017 academic year in Financial
Accounting subjects at SMK Negeri 1 Bandung. This study uses descriptive and verification methods. Data
collection techniques in the form of questionnaires distributed to the entire population of students of class XI
Accounting 2016/2017 academic year at SMK Negeri 1 Bandung, amounting to 105 people. Questionnaire
self-efficacy is composed of 28 item statements with 11 alternative answers and learning independence
questionnaire composed of 19 statement items with 5 alternative answers. The normality test uses the
Kolmogorov-Smirnov test formula and correlation analysis using the Pearson product moment formula. All
data processing uses Microsoft Statistical Product and Service Solution (SPSS) software version 23.0. From
the calculation of the t test, it is known that tcounttable, so it can be concluded that self-efficacy has a positive
effect on the learning independence of class XI Accounting students in the 2016/2017 academic year in
Financial Accounting subjects at SMK Negeri 1 Bandung.
Keywords. self-efficacy; learning independence
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-efficacy siswa, kemandirian belajar siswa, serta
pengaruh self-efficacy terhadap kemandirian belajar siswa kelas XI Akuntansi tahun ajaran 2016/2017 dalam
mata pelajaran Akuntansi Keuangan di SMK Negeri 1 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dan verifikatif. Teknik pengumpulan data berupa angket yang disebarkan kepada seluruh populasi siswa kelas
XI Akuntansi tahun ajaran 2016/2017 di SMK Negeri 1 Bandung yang berjumlah 105 orang. Angket self-
efficacy tersusun dari 28 item pernyataan dengan 11 alternatif jawaban dan angket kemandirian belajar tersusun
dari 19 item pernyataan dengan 5 alternatif jawaban. Uji normalitas menggunakan rumus uji Kolmogorov-
Smirnov dan analisis korelasi menggunakan rumus Pearson product moment. Seluruh pengolahan data
menggunakan software Microsoft Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23.0. Dari perhitungan
uji t diketahui thitungttabel , sehingga ditarik kesimpulan bahwa self-efficacy berpengaruh postitif terhadap
kemandirian belajar siswa kelas XI Akuntansi tahun ajaran 2016/2017 dalam mata pelajaran Akuntansi
Keuangan di SMK Negeri 1 Bandung.
Kata Kunci: self-efficacy; kemandirian belajar
How to cite this article. Tania, N. H., Mulyadi, A., & Tanuatmodjo, H. (2017). Pengaruh Self-Efficacy
Terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Akuntansi Dan Keuangan, 5(2), 107–116. Retrieved
from http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK/article/view/15411
History of article. Received: Februari 2017, Revision: Mei 2017, Published: Juli 2017
Dari data di atas dapat dilihat masih upaya yang dapat mendukungnya dalam meraih
terdapat siswa dengan persentase kemandirian tujuan yang diharapkan. Hidayati dan Listyani
belajar yang rendah. Hal ini menjadi fenomena (2010) mengatakan bahwa kemandirian belajar
yang perlu diteliti, karena kemandirian belajar menjadi syarat untuk membentuk lulusan yang
merupakan sikap pribadi yang diperlukan oleh profesional. Nilson (2013:3) mengemukakan
setiap siswa sebagai peserta didik sebagai bahwa rendahnya kemandirian belajar dapat
108 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v5i2.15411| http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 5, No. 2, [Juli-Desember], 2017 : 107-116
menghambat kemajuan siswa dalam sistem belajar. Kemandirian belajar perlu untuk
pembelajaran. Karena, hal tersebut dapat ditingkatkan mengingat siswa harus dapat
berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa mengatur diri agar dapat mencapai hasil belajar
dan menjadi hambatan untuk melanjutkan yang diharapkan, maka perlu diketahui hal-hal
proses pembelajaran selanjutnya. Rendahnya yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar
kemandirian belajar pada siswa juga dapat siswa. Menurut Ormrod (2008:39), Dalam
melemahkan kemampuan siswa dalam membentuk kemandirian belajar, siswa tidak
mengevaluasi hasil yang telah diperoleh hanya dituntut untuk mengatur perilaku,
sebagai acuan dalam menyusun strategi belajar melainkan dapat mengatur proses-proses
guna meningkatkan hasil belajarnya. Selain itu, mental mereka sendiri. Lebih lanjut Ormrod
kemandirian belajar yang rendah dapat mengemukakan bahwa Pembelajar yang
mempengaruhi siswa untuk terbiasa bergantung mengatur diri biasanya memiliki self-efficacy
pada arahan maupun bantuan dari pihak lain yang tinggi akan kemampuan mereka
dalam mengatur kegiatan belajar dan sumber menyelesaikan suatu tugas belajar dengan
belajar tertentu. Mengingat siswa saat ini telah sukses. Mereka menggunakan banyak strategi
didukung dengan berbagai kemajuan di bidang agar tetap terarah pada tugas, dan memiliki
ilmu pengetahuan dan teknologi, seharusnya cara menyenangkan untuk mengingatkan diri
memudahkan siswa untuk memperoleh mereka sendiri pentingnya mengerjakan tugas
informasi dari berbagai sumber belajar dengan dengan baik, atau menjanjikan diri mereka
mengerahkan kemampuan dan sendiri hadiah tertentu begitu suatu tugas
keterampilannya. selesai dikerjakan.
Goodman dan Smart (1999:42),
menyatakan bahwa kemandirian mencakup tiga
Landasan Teori aspek, yaitu (1) Independent
Teori kognitif sosial yang (ketidaktergantungan) yang didefinisikan
dikembangkan oleh Bandura (1997:9) sebagai perilaku yang aktifitasnya diarahkan
mengemukakan bahwa perilaku manusia pada diri sendiri, tidak mengharapkan
sebagian besar ditentukan oleh sikap individu pengarahan orang lain, dan bahkan berusaha
daripada lingkungan. Siswa sebagai individu untuk menangani masalahnya sendiri tanpa
yang hidup di lingkungan sosial dipengaruhi bantuan orang lain; (2) Autonomi, yaitu
oleh karakteristik lingkungan yang menetapkan hak dan mengurus sendiri atau
membuatnya terdorong untuk berkembang. disebut juga kecenderungan berperilaku bebas
Adanya dorongan untuk berkembang dapat dan original; dan (3) Self-reliance merupakan
memberikan perubahan baik dalam sikap, cara perilaku yang didasarkan pada kepercayaan
berpikir, maupun cara pandangnya dalam diri.
menentukan langkah-langkah untuk mencapai Sikap yang didasarkan pada
tujuannya. Ormrod (2008:3) menyebutkan kepercayaan diri diantaranya adalah keyakinan
bahwa Teori kognitif sosial pendidikan seorang individu bahwa dirinya mampu untuk
merupakan perspektif teoritis yang berfokus melakukan atau mengusahakan serangkaian
pada bagaimana orang belajar dengan upaya guna mencapai hasil yang ia harapkan.
mengamati orang lain dan bagaimana dalam Hal ini sejalan dengan pengertian self-efficacy.
proses itu mereka mulai memegang kendali Zimmerman (1989:5) menyebutkan bahwa
atas perilaku mereka sendiri. terdapat beberapa faktor yang menghambat
Siswa yang memegang kendali atas penerapan kemandirian belajar, yaitu (1) Siswa
kegiatan belajarnya dapat mengatur aktivitas mungkin tidak percaya bahwa proses
belajar yang meliputi pemilihan kegiatan kemandirian belajar yang berhasil itu
belajar maupun strategi belajarnya tanpa diperlukan, paling tidak pada konteks
bergantung pada arahan orang lain. Hal ini pembelajaran tertentu; (2) Siswa mungkin
sejalan dengan penerapan kemandirian belajar. tidak percaya bahwa mereka dapat berhasil
Menurut Zimmerman (1989:4), kemandirian memperoleh respon yang efektif dari
belajar dapat digambarkan melalui tingkatan penerapan kemandirian belajar; (3) Siswa
atau derajat yang meliputi keaktifan mungkin kurang berkeinginan untuk mencapai
berpartisipasi baik itu secara metakognisi, tujuan atau hasil pembelajaran tertentu yang
motivasional, maupun perilaku dalam proses
SMK Negeri 1 Bandung yang terdiri dari 105 Teknik analisis data untuk memperoleh
siswa hasil sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam
Teknik sampling yang digunakan adalah penelitian ini digunakan uji instrumen
sampling jenuh atau dengan istilah lain adalah penelitian, analisis deskriptif, serta pengujian
sensus. Sampel yang digunakan adalah seluruh hipotesis.
siswa kelas XI Akuntansi tahun ajaran
2016/2017 yang berjumlah 105 orang.
Teknik Pengumpulan Data Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan studi lapangan (field search) Uji Validitas
berupa kuisioner/angket. Dalam hal ini, peneliti Dalam penelitian ini digunakan rumus
memberikan sejumlah pernyataan dan alternatif Pearson Product Moment Correlation dengan
jawaban berkaitan dengan self-efficacy dan rumus sebagai berikut:
kemandirian belajar yang secara bebas dapat 𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
𝑟= 2 2 2 2
dipilih oleh siswa sesuai dengan √{𝑛(∑ 𝑋 )−(∑ 𝑋) }{𝑛(𝑌 )(∑ 𝑌) }
pendapat/pilihannya. Adapun bentuk angket (Arikunto, 2010:213)
untuk setiap variabel sesuai dengan Keterangan:
karakteristiknya masing-masing, yang r = Koefisien validitas item yang
dijelaskan sebagai berikut: dicari
X = Skor yang diperoleh subjek
Self-efficacy dari seluruh item
Item pernyataan dalam angket self- Y = Skor total
efficacy dibuat berdasarkan indikator dalam X = Jumlah skor dalam distribusi
penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2016), X
yang dikembangkan berdasarkan dimensi self- Y = Jumlah skor dalam distribusi
efficacy, yaitu level atau magnitude, strength, Y
dan generality. Penyusunan item pernyataan X2 = Jumlah kuadrat skor dalam
disesuaikan berkaitan dengan kemandirian distribusi X
belajar dan tuntutan akademik siswa. Y2 = Jumlah kuadrat skor dalam
Bandura (2006:312) mengemukakan bahwa: distribusi Y
skala yang lebih baik digunakan untuk n = Banyaknya responden
mengukur self-efficacy adalah 11 respon sikap
dengan interval 0–10 atau 0–100 daripada Bila rhitung>rtabel ( = 0,05) berarti item
menggunakan lima pernyataan sikap. Angka 0 tersebut valid dan layak untuk digunakan dalam
berarti tidak mampu, 5 berarti cukup yakin angket penelitian. Sebaliknya, jika rhitungrtabel
mampu, 10 berarti sangat yakin mampu. item tersebut dinyatakan tidak valid
diterima, berarti self-efficacy tidak berpengaruh Akuntansi Keuangan secara umum berada pada
terhadap Kemandirian belajar (2) H1 diterima, kategori sedang. Hal ini berarti siswa sudah
berarti self-efficacy berpengaruh positif cukup baik melaksanakan aktivitas belajar
terhadap Kemandirian belajar. dalam mempelajari Akuntansi Keuangan
dengan menerapkan pengaturan sendiri tanpa
Hasil dan Pembahasan bergantung pada arahan dari pihak lain, namun
Pembahasan ini disusun berdasarkan hasil masih perlu ditingkatkan karena tingkat
penyebaran angket dan interpretasi pengolahan kemandirian belajar dapat mempengaruhi siswa
data yang diperoleh dari lapangan untuk untuk mencapai tujuan belajar secara efektif
mengetahui hasil penelitian sesuai dengan teori dan optimal, dalam penelitian ini khususnya
yang digunakan serta tujuan yang telah pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan.
dijabarkan. Variabel self-efficacy diukur Siswa dengan tingkat kemandirian belajar yang
menggunakan 7 indikator yang terbagi menjadi tinggi berarti secara optimal telah
28 item pernyataan dengan 11 alternatif melaksanakan aktivitas belajar Akuntansi
jawaban, sedangkan variabel kemandirian Keuangan dengan menerapkan pengaturan
belajar diukur menggunakan lima indikator sendiri tanpa bergantung pada arahan dari
yang terbagi menjadi 19 item pernyataan pihak lain. Hal ini dapat mendorong siswa
dengan 5 alternatif jawaban. Penyebaran angket dalam mencapai tujuan belajar Akuntansi
dilakukan kepada seluruh populasi siswa kelas Keuangan yang diharapkan. Sebaliknya, siswa
XI Akuntansi tahun ajaran 2016/2017 di SMK dengan tingkat kemandirian belajar yang
Negeri 1 Bandung yang berjumlah 105 orang. rendah berarti menerapkan pengaturan diri
Arah dan besar pengaruh self-efficacy terhadap yang kurang baik dalam belajar dan cenderung
kemandirian belajar dibuktikan dengan bergantung pada arahan pihak lain sehingga
koefisien korelasi (r) dan koefisien determinan menghambat siswa dalam mencapai tujuan
yang (KP) yang digambarkan sebagai berikut: belajar. Berdasarkan hasil penyebaran angket,
diketahui persentase tertinggi terdapat pada
= 67,74%, KP = 32,26% dan r = 0,568 indikator memantau efektivitas pembelajaran
yaitu sebesar 70,48% atau sebanyak 74 siswa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berada pada kategori tinggi. Hal ini berarti
self-efficacy memiliki pengaruh sebesar lebih dari setengah jumlah populasi siswa
32,26% terhadap peningkatan variabel sangat mampu memantau keselarasan antara
kemandirian belajar. Artinya, adanya kegiatan belajar yang diterapkan dengan
peningkatan self-efficacy siswa dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan. Dengan
mempelajari mata pelajaran Akuntansi memantau efektivitas pembelajaran, siswa
Keuangan akan berpengaruh pada peningkatan dapat mengevaluasi kegiatan belajar yang telah
kemandirian belajarnya. Selebihnya, sebesar dilakukan untuk menentukan cara, strategi,
67,74% dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor- maupun sumber-sumber belajar baru jika
faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian diperlukan. Persentase terendah terdapat pada
belajar selain self-efficacy yang disebutkan indikator harga diri, yaitu sebesar 20% atau
dalam penelitian ini adalah faktor perilaku sebanyak 21 orang siswa berada pada kategori
(self-observation, self-judgement, dan self- tinggi. Hal ini berarti sebesar 80% atau
reaction) dan faktor lingkungan (modeling) sebanyak 84 orang siswa belum secara optimal
Hasil penelitian di atas membuktikan memahami adanya sesuatu yang berharga
pendapat Zimmermann (1989) yang dalam dirinya yang menjadi kelebihan
menyebutkan bahwa dalam menerapkan dibandingkan dengan orang lain. Adanya harga
kemandirian belajar, siswa dipengaruhi oleh diri yang dirasakan siswa memberikan
rasa tidak percaya diri bahwa dirinya mampu kekuatan dorongan untuk mencapai tujuan
menerapkan kemandirian belajar, sehingga karena siswa merasa bahwa dirinya memiliki
siswa perlu dorongan keyakinan bahwa dirinya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Teori
mampu menerapkan kemandirian belajar untuk kognitif sosial yang menjadi dasar dari teori
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. kemandirian belajar menyebutkan bahwa
Keyakinan tersebut adalah self-efficacy. perilaku individu sebagian besar dipengaruhi
Kemandirian belajar siswa kelas XI Akuntansi oleh individu itu sendiri dibandingkan
tahun ajaran 2016/2017 dalam mata pelajaran lingkungan. Artinya, adanya keyakinan dalam
dalam upaya mencapai tujuan belajar. Siswa kategori sedang dan tinggi, artinya
yang merasa yakin dapat menerapkan kegiatan mayoritas siswa secara umum sudah cukup
belajar akan menentukan waktu, cara, maupun baik dalam melaksanakan aktivitas belajar
media belajar yang sesuai dengan dengan menerapkan pengaturan sendiri
kebutuhannya tanpa bergantung pada arahan tanpa bergantung pada arahan dari pihak
maupun bantuan dari pihak lain. Tinggi atau
lain.
rendahnya keyakinan diri dapat mempengaruhi
siswa untuk bertahan dalam serangkaian Self-efficacy berpengaruh positif
kegiatan yang telah disusun untuk mencapai terhadap kemandirian belajar siswa kelas
tujuan belajar, sehingga tingginya tingkat self- XI Akuntansi tahun ajaran 2016/2017
efficacy siswa dapat meningkatkan kemandirian dalam mata pelajaran Akuntansi Keuangan
belajar siswa, begitupun sebaliknya. di SMKN 1 Bandung.
Diterimanya hipotesis penelitian ini Saran
menunjukkan bahwa untuk meningkatkan Hasil penelitian yang diperoleh dapat
kemandirian belajar siswa kelas XI Akuntansi diketahui bahwa self-efficacy memiliki
tahun ajaran 2016/2017 SMK Negeri 1 pengaruh positif untuk meningkatkan
Bandung dalam mata pelajaran Akuntansi kemandirian belajar siswa. Sehingga dalam
Keuangan dapat melalui peningkatan self- meningkatkan kemandirian belajar siswa perlu
efficacy. Hal ini memperkuat penelitian yang meningkatkan self-efficacy dalam dirinya.
dilakukan Wibasuri dan Lilyana (2014) yang Peneliti mengemukakan beberapa saran untuk
menunjukkan bahwa mahasiswa dengan tingkat meningkatkan self-efficacy siswa terkait dengan
self-efficacy yang tinggi juga menunjukkan pembahasan penelitian, yaitu (1) Siswa secara
derajat kemandirian belajar yang tinggi. rutin berlatih mengerjakan soal Akuntansi
Keuangan agar terbiasa mengerjakan soal-soal
Kesimpulan dan Saran yang mudah maupun sulit; (2) Siswa bergaul
Berdasarkan pembahasan penelitian dengan orang-orang yang bersemangat dalam
yang telah dijelaskan dapat disimpulkan yaitu belajar Akuntansi Keuangan (3) Siswa
Setengah dari jumlah populasi siswa kelas membuat target belajar Akuntansi Keuangan
XI Akuntansi tahun ajaran 2016/2017 di yang harus dicapai sebagai acuan untuk
SMKN 1 Bandung memiliki tingkat self- berkembang (4) Siswa bersikap tenang dalam
efficacy yang tergolong cukup baik dalam belajar; (5) Siswa menjadikan hasil yang telah
mata pelajaran Akuntansi Keuangan. Hal diperoleh sebagai sarana untuk belajar.
ini dibuktikan dengan persentase tingkat Daftar Pustaka
self-efficacy siswa kelas XI Akuntansi Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian.Jakarta:
dalam mata pelajaran Akuntansi Keuangan PT. Rineka Cipta.
secara umum sebesar 50,48% berada pada
Bandura, A, (1997). Self Efficacy : The Exercise Of
kategori sedang, artinya mayoritas siswa Control.New York: Freeman and Company.
secara umum cukup optimal dalam
keyakinannya untuk melakukan ---------. (1997). Self Efficacy in Changing
serangkaian kegiatan dalam upaya Socities.Cambridge: University Press
mencapai tujuan yang diharapkan. Brookfield, Stephen.( 2012). Understanding and
Hampir setengah dari jumlah Facilitating Adult Learning. Josey Bass
populasi siswa kelas XI Akuntansi tahun Publisher : San Fransisco
ajaran 2016/2017 di SMKN 1 Bandung
Goodman and Smart.(1999).Emotional
memiliki tingkat kemandirian belajar yang Intelligence.New York: Bantam Books.
cukup baik dalam mata pelajaran
Akuntansi Keuangan. Hal ini dibuktikan Ihsan, F.(2010).Dasar-dasar Kependidikan.Jakarta:
dengan persentase tingkat kemandirian PT. Rineka Cipta.
belajar siswa kelas XI Akuntansi dalam
Lind, Douglas A dkk.(2008).Teknik-teknik
mata pelajaran Akuntansi Keuangan secara Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi
umum sebesar 47,62% berada pada Menggunakan Kelompok Data
Global.Jakarta: Salemba Empat
115 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v5i2.15411| http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Nilson, Linda.(2013).Creating Self-Regulated Learning.Jurnal.Program Studi Pendidikan
Learners: Strategies to Strengthen Students’ Self- Matematika.FMIPA UNY
Awareness and Learning Skills:Stylus Publishing
Nurrani,Siti.(2009).Profil Kemandirian Belajar
Ormrod, Jeanne Ellis.(2008).PSIKOLOGI Siswa SMK: Studi Kearah Pengembangan
PENDIDIKAN: Membantu Siswa Tumbuh dan Program Bimbingan Belajar Siswa SMKN
Berkembang. Jakarta: Penerbit Erlangga 1 Katapang Kab. Bandung Tahun Ajaran
2008-2009.Skripsi.FIP UPI
Program Studi Pendidikan
Akuntansi.(2014).Pedoman Operasional Penulisan Pintrich, P.R., E.V De Groot.(1990). Motivational
Skripsi.Bandung: Program Studi and self-regulated component of classroom
Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Journal of Educational Psychology, 82, 1, 33-40.
Indonesia
Saefullah, A.,dkk.(2013).Hubungan Antara Sikap
Riduwan.(2011).Metode dan Teknik Menyusun Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Siswa
Tesis.Bandung: Alfabeta Kelas X Pada Pembelajaran Fisika Berbasis
Portofolio.Jurnal.Program Studi
Santrock, J. W. (2003).Perkembangan Pendidikan Fisika.FMIPA UPI
Remaja.Jakarta: Airlangga
Schunk, D.H.(1990).”Goal Setting and Self-efficacy
Schunk, Dale H. (2012).Learning Theories.Jakarta: During Self-regulated Learning”
Pustaka Pelajar
Sumarmo,U.(2006).”Kemandirian Belajar: Apa,
Slavin, Robert E.(2009). PSIKOLOGI Mengapa, dan Bagaimana dikembangkan
PENDIDIKAN:Teori dan Praktik Jilid 2. pada Peserta Didik”.
Jakarta: Indeks.
Susilawati,Desi.(2009). Upaya Meningkatkan
Sudjana, (2004).STATISTIKA: Untuk Ekonomi dan Kemandirian Belajar Dan
Niaga.Bandung: Penerbit Tarsito Kemampuan Matematika Siswa Kelas X
SMA N 1 Gamping Dengan
Sugiyono.(2012).Metode Penelitian Kuantitatif Menggunakan Lembar Kerja Siswa.
Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta Program Studi Pendidikan
Matematika.FPMIPA UPI
----------.(2013).Statistika untuk
Penenlitian.Bandung: Alfabeta. Wastono, FX.(2015).Peningkatan Kemandirian
Belajar Siswa SMK pada Mata Diklat
Sukarno, Anton.(2011). Ciri-Ciri Kemandirian Teknologi Mekanik dengan Metode
Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Problem Based Learning.Jurnal.SMKN 2
Media. Pengasih Kulon Progo
Uno, Hamzah B.(2015).Teori Motivasi dan
Pengukurannya Analisis di Bidang Wibasuri, Anggalia dan Besti
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Lilyana.(2014)”Determinasi Self-efficacy dalam
Kemandirian Belajar Mahasiswa pada
Zimmerman,BJ.(1989).Self-regulated Learning and Perguruan Tinggi Swasta di Bandar
Academic Achievement: Theory,Research, and Lampung”.
Practice.New York: Springer-Verlag New York
Inc. Fitriani, Suci Nurul.(2016).Hubungan Self-efficacy
dan Dukungan Sosial .Skripsi.FIP UPI
Bandura, A.(2006).”Guide for Constructing Self-
efficacy Scales” Zimmerman, B.J and Martinez-Pons.(1990).”
Student Differences in Self-regulated
Achmad, Ida Farida.(2008).Pengaruh Kemandirian Learning: Relating Grade, Sex, and
Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Giftedness to Self-efficacy and Strategy
Prestasi Belajar Siklus Akuntansi Siswa Use”
Kelas X SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2007/2008. Skripsi. FE UNY.