Anda di halaman 1dari 2

1.

 Sebutkan perbedaan dari pajak, retribusi dan sumbangan ?


Pajak merupakan iuran yang harus disetorkan ke negara dan sifatnya wajib. Jika iuran tersebut tidak
disetorkan dan dilaporkan, maka negara akan memberikan sanksi atas ketidaktaatan penyetoran
pajak. Dalam penyetoran pajak, tidak ada timbal balik secara langsung yang di dapatkan.
Retribusi adalah pungutan atas jasa maupun izin yang diberikan pemerintah daerah untuk
kepentingan pribadi maupun badan. Dalam hal ini terdapat timbal balik langsung atas retribusi yang
dibayarkan.
Sumbangan sifatnya sukarela atau tidak wajib, besar kecilnya sumbangan atau mau tidaknya
menyumbang tergantung dari pribadi masing-masing.

2. Sebutkan penggolongan tarif pajak yang anda ketahui serta jelaskan secara singkat mengenai
perbedaannya !
Jenis-Jenis Tarif Pajak :
1. Tarif pajak Proforsional / Sebanding adalah tarif pemungutan pajak yang menggunakan persentase
tetap tanpa memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian
semakin besar jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak, akan semakin besar pula jumlah
pajak terutang (yang harus dibayar).
2. Tarif Pajak Progresif (Penghasilan) adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin
besar bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak juga semakin besar.
Tarif Pajak Progresif dibedakan menjadi Tiga (3), yaitu :
A. Tarif Progresif-Proporsional : Persentasenya semakin besar jika dasar pengenaan pajak
meningkat dan besarnya peningkatan dari tarifnya sama besar.
B. Tarif Progresif-Progresif : Persentasenya semakin besar jika dasar pengenaan pajak meningkat
dan besarnya peningkatan dari tarifnya semakin besar.
C. Tarif Progresif-Degresif : Persentasenya semakin besar jika dasar pengenaan pajak meningkat
dan besarnya peningkatan dari tarifnya semakin kecil.
3. Tarif Pajak Tetap adalah Tarif pajak yang besarnya jumlah pajak terutang selalu tetap (sama)
terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak.
4. Tarif Pajak Degresif adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin kecil bila jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar. Sekalipun persentasenya semakin kecil,
tidak berarti jumlah pajak yang terutang menjadi kecil, tetapi bisa menjadi besar karena jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya juga semakin besar. Tarif ini tidak pernah dipergunakan
dalam praktik perundang-undangan perpajakan.
Tarif degresif dibedakan menjadi tiga (3), yaitu:
A. Tarif Degresif-Proporsional : Adalah tarif yang prosentasenya semakin menurun (kecil ) jika
dasar pengenaan pajaknya meningkat, dan besarnya penurunan dari tarifnya adalah sama
besar.
B. Tarif Degresif-Degresif : Adalah tarif pajak yang presentasenya semakin kecil jika dasar
pengenaan pajaknya meningkat, dan besarnya penurunan tarifnya semakin kecil.
C. Tarif Degresif-Progresif : Adalah tarif pajak yang prosentasenya semakin kecil, jika dasar
pengenaan pajaknya meningkat dan besarnya penurunan tarifnya semakin besar.
5. Tarif Pajak Marginal adalah tarif yang segera akan berlaku apabila penghasilan kena pajak Wajib
Pajak akan melewati bracket tertentu.
6. Tarif Pajak Efektif adalah tarif yang sesungguhnya berlaku atas penghasilan Wajib Pajak.
Penghasilan di sini dapat berarti penghasilan kotor, atau penghasilan neto atau Penghasilan kena
Pajak, tergantung pada kebutuhan atau dari segi mana seseorang ingin melihat beban tarifnya.
7. Tarif Pajak Advalorem adalah suatu tarif dengan persentase tertentu yang dikenakan/ditetapkan
pada harga atau nilai suatu barang.
8. Tarif Pajak Spesifik adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau
suatu satuan jenis barang tertentu.
3. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat sistem administrasi
perpajakan modern? apakah reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah efektif dalam
meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia! jelaskan secara ringkas beserta contohnya!
Menurut saya, reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah sangat efektif untuk meningkatkan
penerimaan pajak di Indonesia, karena dengan reformasi ini wajib pajak sudah tidak perlu repot-repot
lagi untuk datang dan mengantri untuk dilayani di Kantor pajak, pasalnya sekarang mulai dari hitung,
bayar dan lapor sudah bisa dilakukan mandiri secara online. Salah satu contoh ialah mudahnya
pembuatan Ebiling secara mandiri hanya dengan mengakses website pajak yaitu
“www.djp.online.pajak.go.id atau pajak.online.go.id”

Anda mungkin juga menyukai