Jadi kalau berbicara mengenai tax planning, kita harus berusaha untuk mencapai suatu efisiensi
pajak yang dicapai dalam tiap transaksi kegiatan perusahaan selama tindakan tersebut tidak
menyimpang dari peraturan yang berlaku.
2. Perlawanan Pasif
Hambatan-hambatan yang mempersukar pemungutan pajak yang erat hubungannya dengan struktur
ekonomi suatu Negara, perkembangan intelektual, dan moral penduduk serta system dan cara
pemungutan pajak itu sendiri.
Masyarakat bertindak pasif karena ada keengganan untuk membayar pajak yang disebabkan oleh:
a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat.
b. Sistem perpajakan yang sulit dipahami masyarakat .
c. Sistem pengawasan tidak dilaksanakan dengan baik.
BAB 12
TARIF PAJAK
A. Tarif Marginal (Marginal Tax Rate)
Persentase tarif pajak yang berlaku untuk suatu kenaikan dasar pengenaan pajak. Untuk
lebih jelas, berikut disajikan struktur tarif PPh Pasal 17 yang berlaku untuk Wajib Pajak
Orang Pribadi (WPOP) sebagaimana termaktub dalam UU PPh No. 42 Tahun 2008.
No Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak
1 Sampai dengan Rp 50.000.000 5%
2 Diatas Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15%
3 Diatas Rp 250.000.000 s/d Rp 500.000.000 25%
4 Diatas Rp 500.000.000 30%
B. Tarif Efektif
Besarnya persentase tarif pajak yang berlaku atau harus diterapkan atas dasar pengenaan
pajak tertentu. Dalam hal pajak penghasilan, dasar pengenaan pajak yang dipergunakan
lazimnya adalah penghasilan netto. Penghasilan netto untuk Wajib Pajak badan menjadi
penghasilan kena pajak, sedangkan untuk Wajib Pajak perorangan penghasilan, netto
dikurangi dulu dengan penghasilan tidak kena pajak, dan sisanya baru merupakan
penghasilan kena pajak.
Dalam ketentuan yang lain,tarif efektif diterapkan pada PPN dan PPh Final seperti,
a. PPN yang terutang atas jasa pengiriman paket adalah sebesar 10%10% jumlah
tagihan/yang seharusnya ditagih,sehingga tarif efektif adalah 1% jumlah tagihan/yang
harus ditagih.
b. PPN yang terutang jasa penyerahan jasa biro perjalanan/biro pariwisata adalah sebesar
10%10% jumlah tagihan/yang seharusnya ditagih,sehingga tarif efektif adalah 1%
jumlah tagihan/yang harus ditagih.
c. PPN yang terutang atas penyerahan jasa pengurusan transportasi adalah sebesar
10%10% jumlah tagihan /yang seharusnya ditagih,sehingga tarif efektif adalah 1%
jumlah tagihan/yang harus ditagih.
d. PPN yang terutang atas penyerahan emas perhiasan termasuk penyerahan jasa
perbaikan adalah sebesar 10%20%, sehingga tarif efektif adalah 2% harga jual emas
perhiasaan/nilai penggantian.
e. Menurut Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2013 tentang PPh Final 1%. Penghasilan
dari usaha yang diterima Wajib Pajak orang pribadi/badan tidak termasuk bentuk usaha
tetap. Jika peredaran bruto tidak melebihi 4,8 miliar dalam 1 Tahun Pajak, maka akan
dikenai Pajak Final dengan tarif sebesar 1% dari peredaran bruto.
Contoh:
• Dikenakan PPN 10% atas penyerahan Barang/jasa Kena Pajak.
• Dikenakan PPh Pasal 4 ayat (2) atas pembayaran penghasilan berupa bunga kepada
Wajib Pajak luar negeri dengan tarif 20%.
c. Tarif Progresif-Defensif
Tarif berupa presentase tertentu yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
dasar pengenaan pajak,tetapi kenaikan presentase tersebut semakin menurun.
Berdasarkan teori diatas, PPh tahun 1994 lebih adil daripada tahun 1983.