Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran virtual lab pada
materi kimia unsur sub materi hidrogen yang ditinjau dari validitas isi dan validitas
konstruk oleh para ahli. Penelitian pengembangan Virtual Lab ini menggunakan
model Research and Development (R & D). Subyek dalam penelitian ini adalah 12
peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Krian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Virtual Lab yang dikembangkan dinyatakan valid yang ditinjau dari validitas
isi memperoleh persentase sebesar 91,11%-96,67% dengan kategori sangat valid
serta validitas konstruk memperoleh persentase sebesar 90,00%-96,51% dengan
kategori sangat valid. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
virtual lab sebagai media pembelajaran pada materi kimia unsur sub materi hidrogen
dapat dinyatakan layak berdasarkan validitasnya.
Kata kunci: Validitas, Virtual lab, kimia unsur, hidrogen
Abstract
This study aims to produce Virtual Lab as learning media in chemical element of
hydrogen matter that are reviewed from the content validity and construct throught
the results of validation by experts. This research uses Research and Development
(R&D). The subject of this research are 12 students of class XI MIA 1 in SMAN 1
Krian. The results showed that virtual lab developed valid in terms of content
validity obtained a percentage of 91,11%-96,67% with very valid criteria and
construct validity obtained a percentage of 90,00%-96,51% with very valid criteria.
Thus the result of this research indicate that Virtual Lab as learning media in
chemical element of hydrogen matter can be declared feasible based on its validity.
Keywords: Validity, Virtual lab, chemical element, hydrogen
PENDAHULUAN
Mata pelajaran kimia merupakan mata Krian, pembelajaran kimia sudah dilaksanakan
pelajaran yang secara detail diberikan kepada dengan diiringi kegiatan eksperimen di dalam
peserta didik SMA/MA/SMALB. Kimia laboratorium. Percobaan yang sering dilakukan
merupakan ilmu yang termasuk kedalam ilmu adalah identifikasi senyawa asam dan basa,
yang bersifat abstrak, hal ini yang membuat identifikasi senyawa elektrolit dan non-
peserta didik sulit memahami pelajaran kimia elektrolit, identifikasi senyawa polar, semi-
[1]. Ilmu kimia memiliki karakteristik tiga level polar, dan non-polar, pergeseran kesetimbangan
representasi kimia yaitu makro, submikro, dan kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi-
simbol [2]. nya, serta penurunan titik beku larutan. Namun
Kimia juga merupakan ilmu yang dapat ada beberapa materi yang tidak dilakukan
dipelajari dengan eksperimen, dimana perkem- praktikum, hal ini dikarenakan keterbatasan alat
bangan ilmu serta aplikasi dari ilmu kimia dan bahan di laboratorium, serta alokasi waktu
tersebut berstandartkan pada eksperimen. pembelajaran kimia yang terbatas akibat adanya
Eksperimen sangat penting dikarenakan beberapa agenda penting yang ada di sekolah
kegiatan praktikum akan menambah pemaha- tersebut.
man, tingkat motivasi, dan keterampilan peserta Pembelajaran yang berlangsung haruslah
didik [3]. sesuai dengan materi yang memiliki kompetensi
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dasar yang terdapat dalam Permendikbud
dilakukan terhadap guru kimia SMA Negeri 1 Nomor 59 Tahun 2014. Adapun kompetensi
115
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9, No. 1, pp 115-120. January 2020
dasar (KD) pengetahuan untuk materi kimia dan garam dapat melatih siswa berpikir kritis
unsur adalah KD 3.7 yaitu Menganalisis [8].
kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti
kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan bermaksud melaksanakan penelitian berjudul
unsur-unsur golongan utama (gas mulia, “Validitas Media Pembelajaran Virtual Lab
halogen, alkali, dan alkali tanah), dan untuk pada Materi Kimia Unsur Sub Materi
keterampilannya adalah KD 4.7 yaitu Menya- Hidrogen”. yang bertujuan untuk menghasilkan
jikan data hasil penelusuran informasi sifat dan Virtual Lab yang valid digunakan sebagai
pembuatan unsur-unsur golongan utama media pembelajaran dalam mendukung
(halogen, alkali, dan alkali tanah Analisis kegiatan belajar mengajar kimia unsur
konsep. Materi kimia unsur jarang dilaksanakan METODE
dalam kegiatan eksperimen di laboratorium Rancangan penelitian ini berdasarkan pada
sehingga peserta didik dituntut untuk menghafal model penelitian dan pengembangan 4-D
materi tanpa adanya kegiatan langsung. Pada Tiagarajan yang dimodifikasi oleh Ibrahim
KD 4.7 tidak menuntut peserta didik melakukan terdiri atas: (1) Tahap Pendefinisian , (2) Tahap
praktikum, adanya media pembelajaran virtual Perancangan, (3) Tahap Pengembangan , dan
melebihi tuntutan dalam KD yang ada, dengan (4) Tahap Pendiseminasian [9]. Penelitian ini
demikian peserta didik dapat lebih baik dalam dibatasi pada tahap pengembangan secara
mengexplore pengetahuan serta meningkatkan terbatas. Tahap disseminate tidak dilakukan.
pemahaman peserta didik. Subyek penelitian dalam pengembangan Virtual
Masalah ini dapat diatasi dengan salah satu Lab ini adalah 12 peserta didik SMAN 1 Krian.
cara yaitu dengan menggunakan media pem- Kelayakan media pembelajaran Virtual
belajaran yang dapat mensimulasikan Lab ditinjau berdasarkan validitas isi dan
praktikum yang biasa disebut dengan Virtual konstruk. Lembar validasi diisi oleh satu guru
Lab. Dengan adanya Virtual Lab praktikum kimia dan dua dosen kimia, lembar validasi
tidak hanya dilakukan di laboratorium namun digunakan sebagai standar kevalidan Virtual
peserta didik dapat melakukanya secara maya Lab sebagai media pembelajaran pada sub
pada Virtual lab. Virtual Lab merupakan materi kimia unsur Hidrogen. Aspek-aspek
serangkaian bahan, alat, beserta laboratorium pada validasi ini berupa aspek kelayakan
yang divisualisasikan pada komputer, sehingga penyajian, kelayakan isi, kebahasaan serta
memungkinkan pengguna dapat secara maya aspek kegrafisan, pada setiap aspek dilakukan
mensimulasikan percobaan dilaboratorium di analisis untuk mengetahui kriteria yang
komputer seakan-akan pengguna berada pada diperoleh Virtual.
laboratorium sebenarnya[4]. Berdasarkan hasil Aspek yang ada dinilai dengan perhitungan
penelitian mengungkapkan bahwa terdapat skala Likert yang disajikan oleh Tabel 1.
perbedaan yang sangat jauh antara kelompok
kontrol dengan kelompok eksperimen yang Tabel 1. Skala Likert
telah menggunakannlaboratorium virtual [5]. Nilai Skala Kategori
Virtual Lab tidak bisa digunakan untuk 0 Tidak dilakukan
menggantikan kegiatan praktikum sebenarnya, 1 Kurang
karena mensimulasikan kegiatan praktikum 2 Cukup
pada Virtual lab tidak akan melatihkan 3 Baik
pisikomotor peserta didik yang hanya bisa 4 Sangat baik
diperoleh dari pelaksanaan praktikum di [10]
laboratorium sebenarnya. Namun, Virtual Lab
ini bisa menjadi sarana sebagai media pem- Data hasil perhitungan dengan skala Likert
belajaran, yang digunakan peserta didik untuk dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
membantu memahami materi. [6]
Berdasarkan penelitian sebelumnya P (%) = × 100%
menyatakan media pembelajaran berbasis
laboratorium virtual pada materi kimia unsur ∑ Skor kriteria = skor tertinggi tiap item ×
yang dikembangkan dinyatakan praktis [7]. jumlah validator
Selain itu, penelitian lain menyebutkan bahwa Hasil yang didapatkan dalam penilaian
laboratorium virtual bersarana yang dikembang- setiap aspek kemudian dianalisis menggunakan
kan sebagai media pembelajaran asam, basa, interpretasi skor pada Tabel 2.
116
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9, No. 1, pp 115-120. January 2020
117
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9, No. 1, pp 115-120. January 2020
Bagian kelima terdapat menu alat dan Media pembelajaran Virtual Lab yang
bahan. Halaman alat dan bahan terdapat 2 dikembangkan dinyatakan valid apabila hasil
bagian yaitu bagian alat dan bagian bahan, pada dari penilaian mencapai persentase ≥ 61%.
bagian alat terdapat daftar alat yang digunakan Validitas media pembelajaran ditinjau dari dua
yaitu cawan porselin, lilin, gelas kimia, kriteria yaitu validitas isi dan validitas konstruk.
erlenmeyer pipa samping, pipet tetes, gelas berikut Rincian hasil validasi media
ukur. Pada bagian ke dua terdapat daftar bahan pembelajaran yang dikembangkan ditunjukan
yaitu larutan asam klorida 1 N, logam seng, pada tabel 1.
logam kalsium. Bagian Alat dan Bahan Virtual
Lab disajikan pada Gambar 5. Tabel 1. Hasil Validasi Media Pembelajaran
Persentase
Kriteria Penilaian Kriteria
(%)
Validitas Isi
Kesesuaian materi
Sangat
dalam media 93,33
valid
pembelajaran
Kesesuaian isi/
Sangat
materi praktikum 91,11
valid
sesuai indikator
Kebenaran konsep Sangat
Gambar 5. Bagian Alat dan Bahan Virtual Lab 92,21
yang disajikan valid
Kebenaran video Sangat
Bagian keenam terdapat menu prosedur 96,67
yang disajikan valid
percobaan yang berisi alur percobaan yang akan
di lakukan, yaitu pembuatan hidrogen dan
penentuan sifat hidrogen. Bagian prosedur Validitas Konstruk
percobaan Virtual Lab disajikan pada Gambar Kelayakan bahasa
6. Sangat
dalam media 90,00
valid
pembelajaran
Kelayakan
Sangat
penyajian dalam 96,51
valid
media pembelajaran
Kelayakan grafis Sangat
92,90
dalam software valid
118
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9, No. 1, pp 115-120. January 2020
Pada kriteria kesesuaian praktikum dengan dalam kategori sangat valid. Pada kriteria ini
indikator pada media pembelajaran memperoleh terdiri dari enam aspek yaitu, Bahasa yang
persentase sebesar 91,11% dari persentase ini digunakan, istilah yang digunakan mudah
dapat digolongkan dalam kategori sangat valid. dipahami, kesesuaian bahasa yang digunakan
Pada kriteria ini terdiri dari tiga aspek yaitu sesuai usia peserta didik, kalimat yang
tujuan percobaan yang digunakan sesuai dengan digunakan jelas, menggunakan simbol-simbol
indikator pembelajaran , langkah-langkah secara konsisten, Terdapat hubungan yang
percobaan pembuatan gas hidrogen telah selaras antar kalimat maupun antar paragraph,
memandu peserta didik untuk menentukan alur dari keenam aspek tersebut mendapatkan
kerja praktikum, langkah-langkah percobaan rentang persentase sebesar mendapatkan
identifikasi gas hidrogen telah memandu memperoleh persentase sebesar 86,67%-
peserta didik untuk menentukan alur kerja 93,33% dan termasuk dalam kategori sangatt
praktikum dengan benar, ketiga aspek tersebut valid.
memperoleh rentang persentase sebesar Pada kriteria kevalidan penyajian pada
86,67% sampai 93,33% dan termasuk dalam media pembelajaran memperoleh persentase
kategori sangat valid. sebesar 96,51% dari persentase ini dapat
Pada kriteria kesesuaian konsep pada digolongkan dalam kategori sangat valid. Pada
media pembelajaran memperoleh persentase kriteria ini terdiri dari enam aspek yaitu
sebesar 92,21% dari persentase ini dapat kesistematisan materi pada media virtual lab,
digolongkan dalam kategori sangat valid. Pada materi yang disajikan memiliki daya tarik
kriteria ini terdiri dari lima aspek yaitu sehingga dapat memotivasi peserta didik,
kebenaran kelimpahan unsur hidrogen yang kejelasan petunjuk pengoperasian media dan
disajikan, kebenaran sifat fisika dan sifat kimia kelengkap petunjuk media pembelajaran
hidrogen, kebenaran manfaat hidrogen yang virtual lab, Penggunaan tombol user control
disajikan, kebenaran proses pembuatan gas telah tepat, setiap bagian telah terhubung
hidrogen , kebenaran proses identifikasi gas dengan baik, Program dapat dibuka dan ditutup
hidrogen yang disajikan, dari kelima aspek dengan mudah, dari keenam aspek tersebut
tersebut memperoleh rentang persentase sebesar memperoleh rentang persentase sebesar
90,20%-93,33% dan termasuk dalam kategori 90,20%- 100% dan termasuk dalam kategori
sangat valid. sangat valid
Pada kriteria kesesuaian video pada media Pada kriteria kevalidan grafis pada media
pembelajaran memperoleh persentase sebesar pembelajaran memperoleh persentase sebesar
96,67% dari persentase ini dapat digolongkan 92,90% dari persentase ini dapat digolongkan
dalam kategori sangat valid. Pada kriteria ini dalam kategori sangat valid. Pada kriteria ini
terdiri dari dua aspek. Aspek poin pertama terdiri dari dua aspek yaitu, kualitas penyajian
mengenai video yang digunakan sesuai dengan materi dan ilustrasi telah baik, Ilustrasi yang
konsep materi mendapatkan persentase 100% disajikan jelas, relevan, dan dapat mem-
dan termasuk kedalam kategori sangat valid. permudah peserta didik dalam memahami
Aspek poin kedua mengenai kebenaran konsep materi (ilustrasi dalam sub menu “Praktikum”)
pada video yang disajikan memperoleh dari dua aspek tersebut memperoleh persentase
persentase 93,33% dan termasuk dalam kategori secara berurutan sebesar 94,20%, 91,60% dan
sangat valid. Pada kriteria ini secara termasuk dalam kategori sangat valid.
keseluruhan mendapatkan kategori sangat valid Hasil validitas konstruk terhadap media
sehingga kriteria mengenai kesesuaian video pembelajaran virtual lab memperoleh
pada media pembelajaran layak digunakan. persentase 90,00%-96,51% dan mendapatkan
Hasil validitas isi terhadap media kategori sangat valid. Hal ini menunjukan
pembelajaran virtual lab memperoleh bahwa media pembelajaran virtual lab valid
persentase 91,11%-96,67% dan mendapatkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
kategore sangat valid.
Kriteria validitas konstruk meliputi PENUTUP
kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan Kesimpulan
kelayakan grafis padamedia pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dan telah
Pada kriteria kevalidan bahasa pada media dianalisis, dapat disimpulkan bahwa Virtual
pembelajaran memperoleh persentase sebesar Lab valid digunakan sebagai media
90,00% dari persentase ini dapat digolongkan pembelajaran pada materi kimia unsur sub
119
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 9, No. 1, pp 115-120. January 2020
materi hidrogen. Validitas Virtual Lab 4. Hawkins, I., & Phelps, A. (2013). Virtual
berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh Laboratory vs Traditional Laboratory:
2 dosen kimia dan 1 guru kimia, sehingga Which is More Effective for Teaching
diperoleh persentase validitas isi antara Electrochemistry? Chemistry Education
911,11% 96,67% dengan kategori sangat Research and Practice, 14(4), 516-523.
valid, dan persentase validitas konstruk antara
90,00% 96,51% dengan kategori sangat valid 5. Hikmah, N., Saridewi, N., & Agung, S.
(2017). Penerapan Laboratorium Virtual
Saran untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Dari pengalaman yang diperoleh peneliti Peserta didik. EduChemia, 2(2), 186-195.
selama melaksanakan penelitian ini maka
didapatkan saran yakni, pada media 6. Nurrokhmah, & Sunarto. (2013). Pengaruh
pembelajaran ini terdapat sebuah praktikum Penerapan Virtual Lab Berbasis Inkuiri
virtual, dimana didalam praktikum tersebut terhadap Hasil Belajar Kimia. Chemistry ini
terdapat sebuah reaksi namun tidak Education, 2(1), 200-207.
mencantumkan referensi reaksi, disarankan
pada media pembelajaran juga mencantumkan 7. Dwiningsih, K., Sukarmin, Muchlis, &
referensi sehingga dapat lebih menyakinkan Rahma, P. T. (2018). Pengembangan Media
kebenaran dalam media pembelajaran. Pembelajaran Kimia Menggunakan Media
Laboratorium Virtual Berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA Paradigma Pembelajaran di Era Global.
1. Sunyono, Wirya, I., Suyanto, E., & Suyadi, Kwangsan-Jurnal Teknologi Pendidikan,
G. (2009). Identifikasi Masalah Kesulitan 6(2), 156-176.
dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di
Propinsi Lampung. Jurnal Pendidikan 8. Lutfi, A., Dwiningsih, K., Muchlis,
MIPA-FKIP Universitas Lampung, 1-12. Maharani, D. K., & Hidayah, R. (2018).
Kimia Anorganik: Unsur-Unsur Golongan
2. Candrasegaran, A., Treagust, D., & Utama. Yogyakarta: Absolute Media
Mocerino, M. (2007). An Evaluation of a Yogyakarta.
Teaching Intervention to Promote Students'
Ability to Use Multiple Levels of 9. Ibrahim, M., & Wahyusukartiningsih.
Representation When Describing and (2014). Model Pembelajaran Inovatif
Explaining Chemical Reactions. Research in melalui Pemaknaan. Surabaya:
Science Education, 38(1), 237-248. UNNESA University Press.
120