Anda di halaman 1dari 13

Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)

Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021


ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

Penerapan Media Pembelajaran Laboratorium Virtual untuk Meningkatkan


Kemampuan Representasi Kimia pada Materi Sel Elektrolisis
ANIS KURNIA ILAHI1, CUCU ZENAB SUBARKAH1, DAN YULIA SUKMAWARDINI1*
1
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl. A. H. Nasution No. 105 Bandung
∗alamat email korespondensi: kurniaanis00@gmail.com

Informasi Artikel Abstrak/Abstract


Kata Kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan laboratorium virtual terhadap
laboratorium virtual; kemampuan representasi kimia, mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam
representasi kimia; mengerjakan lembar kerja serta menganalisis peningkatan kemampuan representasi kimia
sel elektrolisis. setelah pembelajaran menggunakan laboratorium virtual pada materi sel elektrolisis.
Elektrolisis adalah penguraian suatu zat akibat adanya arus searah yang dilewatkan kedalam
larutan atau lelehan zat tersebut. Contoh peneerapan elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
yaitu pelapisan dan pemurnian logam. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan
kimia semester II yang mengambil mata kuliah Praktikum Kimia dasar II. Sampel yang
digunakan yaitu sebanyak 34 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah pre
experiment dengan desain one group pretest-posttest design. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan tes tertulis berupa pretest dan posttest Lembar Kerja Mahasiswa
(LKM) dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji t dengan nilai signifikasi <
0,001. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh penerapan laboratorium virtual terhadap peningkatan kemampuan representasi
kimia mahasiswa. Berdasarkan rata-rata hasil uji N-gain sebesar 0,5 dengan interpretasi
sedang. Artinya, peningkatan kemampuan representasi kimia pada materi sel elektrolisis
berada pada kriteria sedang.

Keywords: virtual This study aims to describe the application of a virtual laboratory to the ability of chemical
laboratory; chemical representation, to describe students' ability to work on worksheets and to analyze the
representation; improvement of chemical representation abilities after learning using a virtual laboratory
electrolysis cell. on electrolysis cell material. Electrolysis is the decomposition of a substance due to the direct
current that is passed into the solution or melt of the substance. Examples of the application
of electrolysis in everyday life are metal plating and refining. This research was conducted
on second semester chemistry education students who took the basic Chemistry II Practicum
course. The sample used is as many as 34 people. The research method used is a pre-
experiment with a one group pretest-posttest design. Data were collected using a written test
in the form of pretest and posttest Student Worksheets (LKM) and observation sheets. Data
analysis used t test with significance value < 0.001. So Ho is rejected and Ha is accepted, so
it can be concluded that there is an effect of implementing a virtual laboratory on increasing
students' chemical representation abilities. Based on the average N-gain test results of 0.5
with a moderate interpretation. That is, the increase in the ability of the chemical
representation of the electrolytic cell material is in the moderate criteria.

PENDAHULUAN biasa yaitu secara tatap muka melainkan harus


dilaksanakan secara daring [4].
Pendidikan merupakan salah satu upaya Pembelajaran secara daring diartikan
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia guna sebagai pembelajaran jarak jauh [4] yang
menjamin perkembangan bangsa di masa yang memanfaatkan jaringan internet dalam proses
akan datang [1]. Namun, saat ini pelaksanaan penyampaian materi ataupun sebagai sarana untuk
pendidikan mengalami kendala yang disebabkan berinteraksi antara guru dengan peserta didiknya
adanya pandemi covid-19 [2]. Covid-19 ini [5]. Selain itu, pembelajaran jarak jauh juga
memiliki kecepatan penyebaran yang tinggi [3] menghambat pelaksanaan praktikum.
sehingga pembelajaran tidak bisa dilakukan seperti

25
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

Dalam pembelajaran sains, hampir setiap selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
materi yang diajarkan memerlukan adanya Hermansyah et al., bahwa laboratorium virtual
praktikum sebagai pendukung untuk mencapai mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
tujuan pembelajaran [6]. Beberapa peneliti Pembelajaran kimia terdiri dari dua aspek,
melaporkan bahwa eksperimen memainkan peran yaitu teori dan praktikum [13]. Ilmu kimia
penting dalam pendidikan sains dan teknik [7]. merupakan salah satu cabang ilmu yang memiliki
Namun menurut penelitian Hikmah et al., [6] masih konsep abstrak [14]. Adapaun salah satu contoh
banyak ditemukan beberapa sekolah yang tidak materi dalam ilmu kimia yang membutuhkan
dapat melaksanakan praktikum. Hal tersebut visualisasi untuk menjelaskan konsep abstrak serta
dikarenakan kurangnya pemahaman guru terhadap perlu melakukan eksperimen di laboratorium yaitu
pentingnya praktikum, alat dan bahan yang materi mengenai sel elektrolisis [15].
dibutuhkan untuk praktikum tidak tersedia Elektrolisis adalah penguraian suatu zat
sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman akibat adanya arus searah yang dilewatkan kedalam
dan pengalaman yang diperoleh siswa. larutan atau lelehan zat tersebut. Proses elektrolisis
Dengan demikian dibutuhkan media berlangsung dalam sebuah sel yang disebut sel
pembelajaran yang mampu menarik minat peserta elektrolisis. Elektrolisis terjadi dengan tidak
didik dalam kegiatan belajar mengajar untuk spontan, sehingga memerlukan energi listrik dari
menciptakan pembelajaran yang efektif. Media luar untuk menghasilkan reaksi redoks,
pembelajaran adalah suatu alat baik berupa sebagaimana reaksi redoks yang dihasilkan oleh
hardware atau software sebagai sarana dan elektrokimia. Komponen utama proses elektrolisis
prasarana proses pembelajaran yang harus terus ini adalah larutan elektrolit dan elektroda [15].
dikembangkan mengikuti perkembangan teknologi Contoh penerapan elektrolisis dalam kehidupan
untuk menciptakan kelas yang aktif dan efektif [8]. sehari-hari yaitu pemurnian logam dan pelapisan
Perkembangan media pembelajaran saat ini sangat logam [16].
pesat, tidak hanya pmenggunakan media cetak dan Pelapisan logam atau lebih dikenal dengan
media berbasis computer, tetapi sudah mulai electroplating didefinisikan sebagai suatu proses
dikembangkan media berbasis android [9]. yang dilakukan untuk melapisi logam untuk
Perangkat android sangat dekat dengan kehidupan melindungi logam dari kerusakan dengan
peserta didik, selain untuk komunikasi perangkat menggunakan logam lain. Pelapisan logam
android juga memiliki potensi untuk dijadikan dilakukan dengan mencelupkan logam yang akan
sebagai media pembelajaran yang menarik bagi dilapisi dan logam yang berperan sebagai pelapis
peserta didik [8]. ke dalam larutan elektrolit yang mengandung
Laboratorium virtual merupakan suatu garam-garam logam pelapis [17]. Pemurnian logam
media pembalajaran yang memanfaatkan teknologi atau lebih dikenal dengan nama electrorefining
untuk memberikan gambaran tentang simulasi adalah proses untuk memurnikan logam dengan
praktikum di laboratorium bagi lembaga memanfaatkan teknologi elektro kimia berdasarkan
pendidikan yang mengalami kendala mengenai prinsip kerja sel elektrolisis [18].
kondisi, biaya, tempat, alat dan bahan untuk Materi sel elektrolisis ini mengandung tiga
melakukan eksperimen di laboratorium nyata [10]. tingkatan multipel representasi yang harus
Seperti kondisi saat ini, hampir seluruh lembaga dipahami [19]. Tiga tingkatan tersebut yaitu
pendidikan tidak memungkinkan untuk mikroskopik, submikroskopik dan simbolik [20].
mengadakan praktikum secara langsung di Level makroskopik merupakan tingkatan
laboratorium, sehingga laboratorium virtual bisa pemahaman ilmu kimia berdasarkan perubahan
dijadikan sebagai alternatif untuk melaksanakan secara fisik, seperti perubahan warna, wujud dan
praktikum. perubahan lainnya yang bisa dilihat secara kasat
Menurut Nur Hikmah, et al., [6] pada mata [21]. Sedangkan submikroskopik merupakan
penelitiannya menjelaskan bahwa penggunaan pemahaman pada tingkat molekuler yang tak bisa
media laboratorium virtual dapat memudahkan dilihat secara kasat mata [22]. Adapun untuk
peserta didik dalam memahami konsep, hal simbolik, sesuai dengan namanya merupakan
tersebut karena media laboratorium virtual dapat berupa simbol-simbol seperti persamaan reaksi,
menggambarkan sesuatu yang bersifat rumit atau perhitungan dan lain sebagainya [21].
abstrak [11] serta mampu meningkatkan kreativitas Belakangan ini laboratorium virtual telah
peseta didik maupun pendidik [12]. Hal tersebut banyak dikembangkan di berbagai cabang ilmu

26
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

namun pengembangan tersebut hanya sampai uji diberikan tes awal berupa pretest untuk mengetahui
terbatas tidak diterapkan secara luas. sehingga kemampuan sebelum perlakuan. Selanjutnya
belum banyak peneliti yang menerapkan media diberikan perlakuan berupa pembelajaran pada
tersebut untuk mengetahui pengaruh Praktikum Kimia Dasar II dengan menggunakan
penggunaannya terhadap hasil belajar peserta didik media pembelajaran laboratorium virtual
serta kekurangan dari media tersebut agar bisa Kemudian diberikan tes akhir berupa posttest untuk
diperbaiki oleh peneliti lain. Oleh karena itu, mengetahui kemampuan akhir mahasiswa.
penelitian ini bertujuan untuk menerapkan media Peningkatan hasil belajar mahasiswa dapat dilihat
pembelajaran laboratorium virtual pada materi sel dengan membandingkan hasil pretest dan posttest
elektrolisis yang telah dibuat sebelumnya oleh [18]. [24].
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini Tabel 1. Rancangan Pretest dan Posttest.
yaitu mengenai bagaimana kemampuan mahasiswa Subjek Pretest Perlakuan Posttest
dalam mengerjakan lembar kerja, serta bagaimana Mahasiswa
peningkatan kemampuan representasi kimia pendidikan
mahasiswa pada materi sel elektrolisis setelah O1 X O2
kimia
menggunakan media pembelajaran laboratorium semester II
virtual. Penggunaan media ini diharapkan bisa
dijadikan sebagai alternatif untuk melaksanakan Keterangan:
praktikum pada materi sel elektrolisis bagi lembaga O1 = Pretest
pendidikan yang mengalami kendala dalam X = Perlakuan
melaksanakan praktikum. Selain itu, media ini juga O2 = Posttest
diharapkan mampu memudahkan peserta didik
dalam memahami materi sel elektrolisis yang Proses pembelajaran pada penelitian ini
bersifat abstrak melalui penggambaran yang dilakukan secara online melalui Whatsapp group,
disajikan dalam media laboratorium virtual google form, dan zoom meeting. Adapun prosedur
tersebut. penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahap
pertama persiapan, tahap kedua pelaksanaan, dan
EKSPERIMEN tahap ketiga analisis data [25]. Tahap persiapan
meliputi analisis jurnal yang relevan, menyusun
Pendekatan dan Metode proposal penelitian, membuat instrumen yang akan
digunakan serta validasi instrumen dan
Penelitian ini menggunakan pendekatan memperbaiki komponen pada media yang akan
kuantitatif, karena pada pelaksanaannya digunakan. Pada tahap pelaksanaan meliputi proses
menggunakan analisis yang berupa angka-angka, pembelajaran dengan menggunakan media
baik pada pengumpulan data, penafsiran data serta laboratorium virtual pada materi pelapisan dan
hasil dari penelitiannya. Hal tersebut sesuai dengan pemurnian logam berdasarkan prinsip sel
pendapat Sugiyono bahwa, metode kuantitatif elektrolisis. Dan pada tahap akhir merupakan
merupakan metode yang memiliki data penelitian proses untuk mengumpulkan data, pengolahan
berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan data. analisis data yang diperoleh serta penyusunan
statistik [23]. laporan penelitian dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan pendekatan penelitian tersebut, penelitian.
maka metode yang digunakan pada penelitian ini
yaitu metode pre-experiment. Desain penelitian Jenis dan Sumber Data
dari metode tersebut yang sesuai dengan kebutuhan
peneliti yaitu one group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
Bentuk rancangan desain pretest posttest dapat Pendidikan Kimia semester II yang mengambil
digambarkan melalui Tabel 1 [24]. mata kuliah Praktikum Kimia Dasar II UIN Sunan
Penelitian ini telah dilakukan di Gunung Djati Bandung dengan jumlah 34 orang.
Laboratorium Kimia dan Biologi FMIPA Mahasiswa tersebut dibagi kedalam 4 kelompok
Universitas Tanjungpura dan Laboratorium ITD berdasarkan susunan nomor urut absen. Kelompok
Desain tersebut menggunakan satu kelas kontrol tersebut digunakan untuk berdiskusi pada saat
yaitu mahasiswa pendidikan kimia semester II yang penerapan media laboratorium virtual.

27
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

Adapun pengisian lembar kerja mahasiswa media laboratorium virtual. Dengan menggunakan
(LKM) dilakukan secara individu. lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya,
Data yang diambil meliputi hasil dari LKM, observer mengamati setiap aktivitas yang
lembar observasi dan tes tertulis. Data tersebut dilakukan mahasiswa selama proses pembelaran.
diperoleh selama kegiatan pembelajaran Selanjutnya yaitu tes tertulis berupa soal pretest
berlangsung. LKM digunakan untuk mengetahui dan posttest yang diguakan untuk mengnalisis
kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan peningkatan kemampuan representasi kimia
lembar kerja eksperimen serta mengukur mahasiswa pada materi sel elektrolisis sebelum dan
kemampuan representasi kimia mahasiswa pada setelah pembelajaran dengan menggunakan media
materi sel elektrolisis. Lembar observasi digunakan pembelajaran laboratorium virtual. Secara rinci,
untuk mengetahui aktivitas mahasiswa selama teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan 2.
Tabel 2. teknik pengumpulan data.

No Sumber Data Target Teknik Pengumpulan Data Instrumen


Aktivitas mahasiswa Observasi yang dilakukan oleh
1 Mahasiswa selama proses observer pada saat pembelajaran Lembar Observasi
pembelajaran berlangsung
Melakukan tes kemampuan
representasi kimia dalam bentuk Tes tertulis (google
2 Mahasiswa Peningkatan hasil belajar
soal-soal mengenai sel form)
elektrolisis
Memeriksa hasil pengerjaan Tes tertulis dalam
LKM dengan menggunakan bentuk lembar kerja
3 Mahasiswa Peningkatan hasil belajar
media laboratorium virtual dan (google classroom
laporan praktikum dan whatsapp group)

Teknik Analisis Data Analisis data tes tertulis

Analisis lembar kerja mahasiswa Mahasiswa diberikan tes tertulis berupa


pretest dan posttest yang bertujuan untuk
Lembar kerja yang sudah diisi kemudian mengetahui peningkatan hasil belajar dengan
diberi skor berdasarkan rubrik penilaian LKM yang menggunakan media Laboratorium Virtual.
sudah dibuat oleh peneliti dan diubah kedalam Peningkatan kemampuan representasi kimia
bentuk nilai dengan menggunakan rumus di bawah mahasiswa dapat dilihat dari hasil uji-t pada data
ini: hasil pretest dan posttest. Untuk melakukan uji-t,
𝑅 data yang diperoleh harus diuji normalitas terlebih
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100% dahulu dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk
𝑆𝑀
Keterangan: mengetahui data berdistribusi normal atau tidak.
R = Jumlah skor yang diperoleh Data berdistribusi normal jika nilai signifikasi >
SM = Jumlah skor maksimal 0,05 dan sebaliknya, data tidak berdistribusi normal
100 = Bilangan tetap jika nilai signifikasinya <0,05. Jika data
berdistribusi normal, maka data bisa dilakukan uji-
Kemudian nilai rata-rata lembar kerja t [25].
mahasiswa dihitung menggunakan persamaan di Analisis data dengan uji-t bertujuan untuk
bawah ini: mengetahui apakah hasil pretest dan posttest
memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak.
Ʃ𝑋
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = Nilai uji-t bisa ditentukan dengan bantuan aplikasi
𝑁 SPSS. Ho ditolak jika nilai signifikan yang
Keterangan: diperoleh < 0,05 dan Ha diterima. Begitupun
ƩX = Jumlah total nilai lembar kerja siswa sebaliknya, jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho
seluruh kelompok diterima dan Ha ditolak [25].
N = jumlah seluruh kelompok dalam Ho: Tidak terdapat peningkatan kemampuan
satu kelas representasi kimia mahasiswa pada materi sel

28
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

elektrolisis setelah penerapan media pembelajaran virtual beserta instrumen yang akan digunakan
laboratorium virtual untuk meningkatkan dalam penelitian ini. Instrumen tersebut
kemampuan representasi kimia. diantaranya yaitu lembar kerja mahasiswa, tes
Ha: Terdapat peningkatan kemampuan tertulis berupa pretest-posttest, lembar observasi
representasi kimia pada materi sel elektrolisis dan lembar validasi instrumen yang sudah dibuat.
setelah penerapan media pembelajaran instrumen yang telah dibuat kemudian divalidasi
laboratorium virtual untuk meningkatkan oleh validator dan diperbaiki berdasarkan saran
kemampuan representasi kimia. yang diberikan oleh validator.
Analisis N-gain dilakukan untuk mengetahui Kedua tahap pelaksanaan. Sebelum
persentase kriteria peningkatan hasil belajar pelaksanaan penelitian, mahasiswa ditugaskan
sebelum dan sesudah perlakuan. Nilai N-gain dapat untuk mengisi daftar hadir yang telah disediakan
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai oleh asisten praktikum melalui googleform.
berikut: Selanjutnya, mahasiswa diberikan gambaran
tentang tahapan percobaan yang akan dilakukan
pada penelitian ini. Adapun pemaparan materi
percobaan dilakukan sebelum pelaksanaan
Kriteria nilai N-Gain dapat dilihat pada penelitian yang disampaikan pada mata kuliah
Tabel 3 di bawah ini. kimia dasar II yang diikuti oleh semua mahasiswa
pendidikan kimia semester II, dosen pengampu
Tabel 3. Interpretasi nilai N-gain
mata kuliah kimia dasar II beserta peneliti untuk
N-Gain Keterangan menyampaikan materi yang berkaitan dengan
G < 0,3 Peningkatan rendah percobaan tersebut.
0,3 < G < 7 Peningkatan sedang Kemudian peneliti mengarahkan mahasiswa
G>7 Peningkatan tinggi melalui whatsapp group untuk mengerjakan soal
pretest berupa soal uraian sebanyak 5 butir soal
Analisis lembar observasi aktivitas mahasiswa yang dibuat menggunakan googleform. Tes ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan awal
Hasil observasi aktivitas mahasiswa mahasiswa terhadap representasi kimia pada materi
dianalisis dengan menghitung skor yang telah diisi sel elektrolisis. Nilai yang diperoleh pada
oleh observer. Kemudian dihitung persentase pelaksanaan pretest ini yaitu sebesar 67,68.
dengan menggunakan rumus: Sebagian besar mahasiswa tidak mengerjakan soal
dengan benar, bahkan ada beberapa mahasiswa
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
%penilaian = 𝑥100% yang tidak mengerjakan soal sama sekali. Tampilan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛
pretest bisa dilihat pada Gambar 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah pemaparan hasil penelitian


yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini
didasarkan pada rumusan yang telah dibuat, yaitu
mengenai kemampuan mahasiswa dalam
mengerjakan lembar kerja mahasiswa untuk
mengetahui perkembangan kemampuan
representasi kimia serta peningkatan kemampuan
representasi kimia.
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan,
yaitu persiapan, pelaksanaan dan analisis data. Gambar 1. Tampilan pretest pada googleform.
Pertama yaitu tahap persiapan. Pada tahap ini,
peneliti melakukan analisis jurnal terlebih dahulu Setelah mengerjakan pretest mahasiswa
mengenai perkembangan media yang akan kemudian dibagi kedalam empat kelompok secara
diterapkan berupa laboratorium virtual. Kemudian acak tanpa adanya kriteria tertentu. Setiap
peneliti menyusun proposal penelitian mengenai kelompok terdiri dari 7-8 orang. Setiap kelompok
penerapan media pembelajaran laboratorium akan melakukan diskusi menggunakan whatsapp

29
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

group yang didalamnya diikuti oleh observer dan praktikum berdasarkan format yang telah
juga peneliti untuk pengerjaan LKM. ditentukan oleh peneliti.
LKM yang diisi terbagi kedalam dua bagian. Setelah selesai mengerjakan LKM dan
LKM bagian pertama berisi pertanyaan pra laporan praktikum, kemudian mahasiswa di
praktikum. Mahasiswa diberi kesempatan untuk arahkan untuk mengerjakan tes tertulis berupa
memahami wacana yang dicantumkan dalam posttest yang dikerjakan melalui google form. Tes
lembar kerja. Kemudian melakukan diskusi untuk ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis
mengisi berbagai pertanyaan pra praktikum yang peningkatan kemampuan representasi kimia pada
meliputi: judul percobaan, rumusan masalah, materi sel elektrolisis. Nilai rata-rata yang
tujuan, prinsip, alat dan bahan, prosedur serta diperoleh yaitu 84,15. Hasil ini menunjukan adanya
rangkaian alat yang digunakan untuk praktikum sel peningkatan hasil belajar mahasiswa sebelum dan
elektrolisis. sesudah perlakuan pembelajaran dengan
Setelah mengerjakan LKM mahasiswa, menggunakan media laboratorium virtual.
selanjutnya yaitu melakukan percobaan sel Tahap ketiga yaitu analisis data. Data yang
elektrolisis menggunakan media laboratorium diperoleh dalam proses pelaksanaan penelitian
virtual. Laboratorium virtual berbasis AR ini diolah dan dianalisis untuk mengetahui hasil
dibagikan kepada mahasiswa melalui whatsapp penelitian yang telah dilakukan. Berikut adalah
group beserta barcode AR yang telah dibuat pemaparan dari analisis dan hasil penelitian yang
berdasarkan media tersebut. Penggunaan media diperoleh.
dilakukan secara individu. Tampilan Whatsapp
group yang digunakan oleh mahasiswa bisa dilihat Kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan
pada Gambar 2. Lembar Kerja Mahasiswa (LKM)

Lembar kerja mahasiswa (LKM) ini dibuat


sebagai lembar kerja eksperimen yang disusun
dengan menggunakan pendekatan saintifik untuk
mengukur perkembangan kemampuan representasi
kimia mahasiswa pada materi sel elektrolisis.
Pendekatan saintifik menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung baik menggunakan
observasi, eksperimen maupun cara lainnya [22].
Penyelesaian LKM dilakukan secara individu dan
diskusi kelompok melalui whatsap group dengan
pembelajaran daring. Sebelum mengisi LKM,
mahasiswa diberi pemaparan materi terlebih
dahulu mengenai prinsip dasar sel elektrolisis.
LKM ini terdiri dari lima tahapan, yaitu
mengamati, menanya, mengumpulkan data,
menafsirkan data (mengasosiasi), dan
mengkomunikasikan.
Pada tahap pertama, mahasiswa diminta
untuk mengamati dan menganalisis wacana yang
disajikan dalam LKM. Setelah mengamati wacana,
mahasiswa dituntut untuk menentukan judul dan
prinsip percobaan yang akan dilakukan. Nilai rata-
rata yang diperoleh mahasiswa pada tahap ini yaitu
Gambar 2. Tampilan Whatsapp Group. sebesar 87,3 dengan interpretasi sangat baik.
Secara keseluruhan mahasiswa dapat menuliskan
Selanjutnya yaitu penyelesaian LKM bagian judul percobaan dengan tepat, tetapi masih ada
kedua yang berupa pengisian tabel pengamatan, sebagian mahasiswa yang tidak menuliskan prinsip
mekanisme pelapisan dan pemurnian logam, percobaan secara lengkap sehinga tidak
perhitungan dan persamaan reaksi. Setelah itu, memperoleh nilai maksimum pada tahapan
mahasiswa diminta untuk membuat laporan tersebut.

30
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

Tahap kedua yaitu menanya. Pada tahapan


ini mahasiswa dituntut untuk menuliskan rumusan
masalah yang sesuai dengan percobaan yang akan
dilakukan yaitu mengenai pelapisan dan pemurnian
logam berdasarkan prinsip sel elektrolisis.
Rumusan masalah dibuat berdasarkan wacana dan
judul percobaan yang sudah dituliskan sebelumnya.
Adapun perolehan nilai rata-rata pada tahapan ini
yaitu sebesar 87,3 dengan interpretasi sangat baik.
Rumusan masalah yang diajukan mahasiswa masih
belum mencakup ketiga level representasi kimia Gambar 4. tampilan media laboratorium virtual.
sehingga tidak mencapai nilai maksimum yang
diberikan pada tahapan ini. Kebanyakan rumusan
masalah yang diajukan mahasiswa hanya
mencakup dua level representasi, baik itu
makroskopik, submikroskopik dan simbolik.
Tahap ketiga yaitu mengumpulkan data.
Pada tahapan ini, mahasiswa diminta untuk
membuat rancangan percobaan terlebih dahulu atau
disebut dengan tahapan pra laboratorium.
Rancangan percobaan terdiri dari penentuan tujuan
percobaan, alat dan bahan, rangkaian alat dan
membuat tabel data pengamatan. Setelah membuat Gambar 5. tampilan media laboratorium virtual.
rancangan percobaan, mahasiswa di arahkan untuk
melakukan percobaan menggunakan media Adapun nilai rata-rata pada setiap indikator
pembelajaran laboratorium virtual untuk mengisi yang terdapat dalam tahapan ini yaitu dapat dilihat
tabel pengamatan. berikut gambar tampilan media pada Tabel 4 di bawah ini.
yang akan digunakan oleh mahasiswa:
Berdasarkan Gambar 3, percobaan yang Tabel 4. nilai rata-rata tahap mengumpulkan data.
akan dilakukan terdiri dari dua percobaan yaitu Level Nilai
pelapisan dan pemurnian logam. Gambar 4 Indikator
represent rata- Interpretasi
menampilkan percobaan pelapisan logam, soal LKM
asi rata
sedangkan pada Gambar 5 merupakan tampilan Menentukan
percobaan pemurnian logam. Namun sebelum alat dan
masuk pada tampilan Gambar 4 dan Gambar 5, bahan yang Makrosk
97,5 Sangat baik
mahasiswa harus menentukan alat dan bahan yang digunakan opik
dibutuhkan untuk percobaan tersebut. Untuk untuk
menambahkan alat dan bahan yang akan digunakan percobaan
Menuliskan
pada percobaan yaitu dengan scan barcode AR prosedur
Makrosk
90,6 Sangat baik
yang disediakan untuk media tersebut. Hal tersebut opik
percobaan
sesuai dengan indikator yang tercantum pada tahap Menggambar
ini yaitu menentukan alat dan bahan serta membuat rangkaian
rangkaian percobaan. alat
berdasarkan Makrosk
93,5 Sangat baik
alat dan opik
bahan yang
sudah
ditentukan
Mem
Makrosk
buat dan
opik dan
melengkapi 88,2 Sangat baik
submikro
tabel data
skopik
pengamatan
Gambar 3. tampilan media laboratorium virtual. Rata-rata 92,45 Sangat baik

31
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

Berdasarkan tabel di atas, nilai terbesar mekanisme pelapisan dan pemurnian logam. Pada
diperoleh pada indikator menentukan alat dan indikator tersebut, masih banyak mahasiswa yang
bahan yaitu sebesar 97,5 dengan interpretasi sangat tidak menuliskan mekanisme secara lengkap
baik. Sebagian besar mahasiswa mampu sehingga tidak mencapai nilai maksimum.
menentukan alat dan bahan yang sesuai dengan Mekanisme pada pelapisan logam dapat dilihat dari
percobaan yang akan dilakukan. Adapun alat dan visualisasi yang ditampilkan pada media.
bahan yang digunakan yaitu gelas kimia, logam Fe, Mekanisme tersebut diantaranya yaitu mekanisnme
logam Sn, elektroda karbon, penjepit buaya, catu pelapisan logam pada elektroda logam Fe dan Sn
daya, logam Cu murni, logam Cu kotor, neraca, serta pada elektroda Fe dan Karbon.
stopwatch, larutan SnSO4, larutan CuSO4, dan
aquades. Tabel 5. nilai rata-rata tahap menafsirkan data.
Pada indikator menentukan prosedur Level Nilai
penelitian, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar Indikator soal
representa rata- Interpretasi
90,6. Pada penulisan prosedur percobaan, masih LKM
si rata
banyak mahasiswa yang tidak menuliskan tahapan Menentukan
menimbang massa elektroda sebelum dan sestelah massa endapan
Sangat
percobaan pada pelapisan logam. Sedangkan pada berdasarkan Simbolik 93,5
baik
pemurnian logam, mahasiswa sudah bisa Hukum
menuliskan prosedur dengan benar. Faraday
Pada indikator menggambar rangkaian alat Menjelaskan
mekanisme
nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar 93,5. Submikro Sangat
pemurnian dan 84,7
Pada saat menggambar rangkaian alat, sebagian skopik baik
pelapisan
mahasiswa tidak memberikan keterangan pada logam
masing-masing bagian yang terdapat dalam Menenetukan
gambar. Nilai terkecil pada tahapan ini yaitu pada persamaan
indikator membuat dan melengkapi tabel reaksi pada Sangat
Simbolik 87,4
pengamatan yaitu sebesar 88,2. Hal ini pelapisan dan baik
dikarenakan, masih banyak mahasiswa yang tidak pemurnian
menuliskan tabel pengamatan secara lengkap logam
sesuai dengan perintah yang diberikan pada LKM. Sangat
Rata-rata 88,5
baik
Sedangkan nilai rata-rata pada tahapan ini yaitu
sebesar 92,45 dengan interpretasi sangat baik. Nilai
tersebut menunjukan bahwa perkembangan Pada pemurnian logam mekanisme yang
kemampuan representasi kimia mahasiswa sangat diharapkan oemurnian dengan menggunakan
baik. elektroda tembaga murni dan kotor serta elektroda
Tahap selanjutnya yaitu menafsirkan data. karbon dan karbon. Mekanisme tersebut termasuk
Pada tahap ini mahasiswa diminta untuk mengolah ke dalam level representasi submikroskopik karena
data, menjelaskan mekanisme serta menuliskan menjelaskan mengenai pergerakan elektron dan
persamaan reaksi sesuai dengan pengamatan yang perubahan ion yang terjadi. Begitu pun pada
dilakukan selama menggunakan media indikator persamaan reaksi, masih banyak
pembelajaran laboratorium virtual. Berikut nilai mahasiswa yang tidak menuliskan persamaan
rata-rata pada tahap menafsirkan data yang reaksi pada masing-masing percobaan yang
disajikan dalam Tabel 5. dilakukan. Sehingga nilai rata-rata yang diperoleh
Berdasarkan Tabel 5, nilai tertinggi tidak mencapai nilai maksimum yaitu sebesar 87,4
diperoleh pada indikator menentukan massa dengan interpretasi sangat baik.
endapan yaitu sebesar 93,5 dengan interpretasi Hasil yang diperoleh pada pengerjaan LKM
sangat baik. Massa endapan diperoleh dari sesuai dengan aktivitas mahasiswa selama diskusi
perhitungan menggunakan hukum Faraday. Kuat berlangsung. Menurut Meina [26] lembar kerja
arus pada percobaan telah ditentukan sebelumnya, mahasiswa merupakan bahan ajar yang dapat
sedangkan waktu dihitung berdasarkan rentang mengakomodasi aktivitas mahasiswa agar
percobaan yang dilakukan oleh mahasiswa. Jadi, menstimulus keaktifan dalam proses pembelajaran
setiap mahasiswa memperoleh massa endapan baik keaktifan fisik maupun mental.
yang berbeda. Nilai terkecil yaitu pada indikator

32
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

Tabel 6. Hasil Pengamatan Observasi aktivitas mahasiswa.

Aktivitas Mahasiswa Persen


No. Interpretasi
(Aspek yang diukur) Akumulasi (%)
1 Mengamati dan memahami wacana pada lembar kerja
91,67 Sangat baik
mahasiswa
2 Berdiskusi via WhatsApp Group untuk menentukan judul,
85,42 Sangat baik
rumusan masalah, tujuan dan prinsip.
3 Berdiskusi via WhatsApp Group untuk menentukan alat dan
93,75 Sangat baik
bahan percobaan
4 Berdiskusi via WhatsApp Group untuk membuat prosedur 91,76 Sangat baik
5 Berdiskusi via WhatsApp Group untuk menggambar rangkaian
83,33 Sangat baik
alat
6 Menggunakan media berdasarkan petunjuk yang disajikan pada
89,58 Sangat baik
media
7 Diskusi via WhatsApp Group untuk menyelesaikan LKM
bagian 2 81,25 Sangat baik
Mengumpulkan LKM tepat waktu
8 Mengerjakan laporan secara individu dan mengumpulkan tepat
95,83 Sangat baik
waktu
Rata-rata 89,06 Sangat baik

Berikut gambaran aktivitas mahasiswa saat penulisan dasar teori percobaan yang disertai
melakukan diskusi kelompok yang diamati oleh dengan sitasi beserta penulisan daftar pustakanya.
observer. Secara keseluruhan, nilai rata-rata yang diperoleh
Berdasarkan Tabel 6 di atas, persentase pada tahapan ini yaitu sebesar 91,66 dengan
rata-rata aktivitas mahasiswa yaitu sebesar 89,06 interpretasi sangat baik. Berdasarkan nilai tersebut,
dengan interpretasi sangat baik. Data persentase dapat diperoleh kesimpulan bahwa perkembangan
keaktifan ini diambil dari keaktifan mahasiswa saat kemampuan representasi kimia mahasiswa pada
berdiskusi menggunakan whatsapp group yang materi sel elektrolisis yaitu sangat baik.
diamati langsug oleh observer. Persentase
keaktifan tersebut tidak mencapai nilai maksimum Peningkatan kemampuan representasi kimia
yang dikarenakan pembelajaran yang dilakukan
secara daring sehingga observer terbatas dalam Peningkatan kemampuan representasi kimia
menilai keaktifan mahasiswa selama proses dilihat dari hasil data yang diperoleh pada pretest
pembelajaran. Meskipun demikian, namun nilai dan posttest. Data pretest dan posttest dilakukan
tersebut menunjukan bahwa sebagian besar beberapa uji, diantaranya yaitu uji normalitas, uji
mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran dengan homogenitas, uji-t dan N-gain.
aktif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Nurrokhmah dan Sunarto pada [25] yang Uji Normalitas
menyatakan bahwa belajar dengan laboratorium Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
virtual membuat kegiatan pembelajaran menjadi apakah data yang diperoleh berdistribusi normal
lebih menarik, menambah semangat peserta didik atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan bantuan aplikasi SPSS IBM 25. Adapun data hasil
membuat siswa lebih aktif, sehingga dapat uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
membantu memahami konsep yang diajarkan.
Pada tahap akhir yaitu
mengkomunikasikan. Tahapan ini menuntut
mahasiswa untuk mengkomunikasikan hasil Berdasarkan Tabel 7 di atas, nilai
percobaan yang telah dilakukan dengan membuat signifikasi yang diperoleh pada pretest yaitu
laporan praktikum. Laporan praktikum disusun sebesar 0,125>0,05 sedangkan pada posttest yaitu
berdasarkan perbaikan LKM yang telah dikerjakan sebesar 0,116>0,05. Karena nilai kedua data
sebelumnya. Pada penyusunan laporan ini terdapat tersebut > 0,05 maka dapat diambil kesimpulan
beberapa indikator yang ditambahkan yaitu bahwa data pretest dan posttest berdistribusi

33
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

normal. Sehingga data bisa dilakukan uji pengaruh penggunaan media pembelajaran
selanjutnya yaitu uji-t. laboratorium virtual terhadap peningkatan
kemampuan representasi kmia mahasiswa.
Tabel 7. Uji normalitas. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
Kolmogorov- Shapiro-Wilk yang dilakukan oleh Eko Sumargo dan Leny
Smirnova Yuanita (2014) yaitu penggunaan media
S d S S d S pembelajaran laboratorium virtual dapat
tatisti f ig. tatis f ig. meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan
c tic menggunakan media pembelajaran, diharapkan
P . 3 . . 3 . materi pembelajaran dapat mudah di pahami
Postest 136 4 116 955 4 179 sehingga tidak menimbulkan miskonsespsi.
P . 3 . . 3 . Selain itu, untuk mengetahui persentase pada
Pretest 134 4 125 965 4 333 masing-masing kriteria peningkatan kemampuan
representasi kimia dapat dilihat dengan melakukan
Namun sebelum dilakukan uji-t, data bisa uji N-gain. Adapun data hasil N-gain dapat dilihat
dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji ini pada Tabel 9 di bawah ini.
bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berasal dari varian yang sama (homogen) Tabel 9. Kriteria N-gain.
atau tidak. Sama halnya dengan uji normalitas, uji
homogenitas dilakukan dengan bantuan aplikasi Frequ Perce Valid Cumulat
ency nt Perce ive
SPSS. Data yang diperoleh yaitu sebagai berikut. nt Percent
Vali Rendah 3 8.8 8.8 8.8
Tabel 8. Uji homogenitas. d Sedang 29 85.3 85.3 94.1
Levene df1 df2 Sig. Tinggi 2 5.9 5.9 100.0
Statistic Total 34 100.0 100.0
postest Based
on 2.167 8 14 .098 Untuk memudahkan dalam menganalisis
Mean data persentase N-gain pada kemampuan
Based representasi kimia dapat dilihat melalui Gambar 6
on .763 8 14 .640 di bawah ini:
Median
Based
on
Median
and .763 8 5.596 .649
with
adjusted
df
Based
on
1.955 8 14 .130
trimmed
mean

Berdasarkan Tabel 8 di atas, nilai signifikasi


pada uji homogentias memperoleh nilai >0,05. Gambar 6. Persentase kriteria N-gain
Artinya, data yang diperoleh yaitu homogen atau Berdasarkan Tabel 7 dan Gambar 6 di atas,
berasal dari varian data yang sama. Selanjutnya dapat dilihat bahwa persentase kriteria N-gain
data pretest dan posttest ini dilakukan uji-t untuk tertinggi diperoleh pada kriteria sedang dengan
mengetahui peningkatan kemampuan representasi persentase 85,3%. Sedangkan persentase Nilai N-
kimia mahasiswa. gain terendah diperoleh pada kriteria tinggi yaitu
Berdasarkan hasil uji-t pada output SPSS sebesar 5,9%. Adapun rata-rata nilai N-gain yaitu
IBM 25 dari data pretest dan posttest diperoleh nilai sebesar 0,50 dengan kategori sedang. Artinya,
signifikasi uji-t sebesar < 0,001 yang menunjukan peningkatan kemampuan representasi kimia
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat mahasiswa dengan menggunakan media

34
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

laboratorium virtual pada materi pelapisan dan berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t
pemurnian logam berdasarkan prinsip sel dengan memperoleh nilai < 0,001 menunjukkan
elektrolisis berada pada kategori sedang. bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya,
Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan terdapat pengaruh penerapan media pembelejaran
media laboratorium virtual dapat membantu laboratorium virtual terhadap peningkatan
meningkatkan kemampuan representasi kimia kemampuan representasi kimia mahasiswa pada
mahasiswa dengan efektif. Media laboratorium pelapisan dan pemurnian logam berdasarkan
virtual ini juga bisa digunakan sebagai alternatif prinsip sel elektrolisis. Peningkatan kemampuan
untuk melaksanakan percobaan yang tidak bisa representasi kimia dapat dilihat pada peningkatan
dilaksanakan secara langsung di laboratorium nilai rata-rata pretest dan posttest. Nilai rata-rata
dikarenakan beberapa kendala, misalnya adanya pretest pada 34 orang mahasiswa yaitu sebesar
pandemi seperti yang terjadi saat ini atau karena 67,68 dan nilai rata-rata posttest yaitu sebesar
adanya keterbatasan alat dan bahan yang digunakan 84,15. Dari hasil uji N-Gain memperoleh nilai rata-
untuk eksperimen tersebut. Sebagaimana penelitian rata sebesar 0,50 dengan interpretasi sedang.
yang dilakukan oleh Sarah & Tutik [26] Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan
menyatakan bahwa laboratorium virtual digunakan kemampuan representasi kimia berada pada
untuk mensimulasikan suatu kondisi yang bersifat kategori sedang. Berdasarkan hasil pembahasan
kompleks dengan biaya mahal atau berbahaya dan maka dapat disimpulkan bahwa isolat merupakan
tidak memungkinkan untuk dilakukan secara senyawa golongan terpenoid yaitu asam 3-
langsung menjadi mungkin untuk dilakukan hidroksi-isonikotinat dengan aktivitas antimalarial
dengan harga terjangkau dan aman. kategori sedang.
Media laboratorium virtual ini mampu
meningkatkan kemampuan representasi kimia, REFERENSI
terutama pada level submikroskopik yang sering
dianggap sulit oleh peserta didik karena konsepnya [1] Munawaroh, S., Seruni, R., Nurjayadi, M.,
bersifat abstrak. Hal ini sesuai dengan hasil Muka, J. R., Rw, R. T., Gadung, P., &
penelitian yang sudah dilakukan oleh Nur Hikmah, Timur, K. J. (2019). Pengembangan E-
et al., [6] menjelaskan bahwa penggunaan media Module Biokimia Pada Materi
laboratorium virtual dapat memudahkan peserta Metabolisme. Jurnal Tadris, 1(Juni), 69–
didik dalam memahami konsep, hal tersebut karena 77.
media laboratorium virtual dapat menggambarkan [2] Argaheni, N. B. (2020). Sistematik Review:
sesuatu yang bersifat rumit atau abstrak. Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi
Sedangkan menurut Adita dan Arum pada COVID-19 Terhadap Mahasiswa
[15] menyebutkan bahwa media pembelajaran Indonesia. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah
berbasis teknologi dapat memudahkan peseta didik Kesehatan Dan Aplikasinya, 8(2), 99.
dalam memahami materi. hal tersebut dikarenakan https://doi.org/10.20961/placentum.v8i2.4
media laboratorium virtual mudah diakses, bisa 3008
dimainkan kapan saja dan dimana saja serta bisa
[3] Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban,
dimainkan secara berulang dan terus menerus
M. E., & Kuswanto, H. (2020).
sampai merasa puas dengan demikian materi akan
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-
mudah tersampaikan.
19. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan,
SIMPULAN 22(1), 65–70.
https://doi.org/10.21009/jtp.v22i1.15286
Penerapan media pembelajaran dilakukan [4] Rosali, E. S. (2020). Aktivitas
dengan tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
dan analisis data. Kemampuan mahasiswa dalam Covid-19. Geography Science Education
mengerjakan LKM dapat dilihat dari hasil rata-rata Journal (GEOSEE), 1, 21–30.
yang diperoleh yaitu sebesar 87,4 dengan [5] Saleh, A. M. (2020). Problematika
interpretasi sangat baik. Nilai tersebut Kebijakan Pendidikan Di Tengah Pandemi
menunjukkan bahwa kemampuan representasi Dan Dampaknya Terhadap Proses
kimia mahasiswa pada materi sel elektrolisis sangat Pembelajaran Di Indonesia. Jurnal
baik. Sedangkan pada pretest dan posttest Pendidikan, 2(2), 24–24.

35
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

[6] Hikmah, N., Saridewi, N., & Agung, S. [13] Maksum, A. H. (2020). Analisis Penerapan
(2017). Penerapan Laboratorium Virtual Virtual Laboratorium Versus Reality
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Laboratorium. 17(2), 47–52.
Siswa. EduChemia (Jurnal Kimia Dan [14] Wahyuni, T. R., & Atun, S. (2019).
Pendidikan), 2(2), 186–195. Pengembangan Media Laboratorium
[7] Kolil, V. K., Muthupalani, S., & Achuthan, Virtual Berbasis Inkuiri Materi Larutan
K. (2020). Virtual experimental platforms Elektrolit dan Non-Elektrolit. Jurnal
in chemistry laboratory education and its Pendidikan : Teori, Penelitian Dan
impact on experimental self-efficacy. Pengembangan, 4(5), 674–686.
International Journal of Educational https://doi.org/http://journal.um.ac.id/index
Technology in Higher Education, 1–22. .php/jptpp/
https://doi.org/https://doi.org/10.1186/s412 [15] Priatmojo Utomo, A., & Poedjoastoeti, S.
39-020-00204-3 (2014). Pengembangan Media Audio-visual
[8] Lubis, I. R., & Ikhsan, J. (2015). sel Volta dan Sel Elektrolisis Pada Materi
Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Redoks di SMA. Unesa Journal of
Berbasis Android Untuk Meningkatkan Chemical Education, 3(3), 224–231.
Motivasi Belajar Dan Prestasi Kognitif [16] Chang, R. (2008). Kimia dasar: konsep-
Peserta Didik SMA. Jurnal Inovasi konsep inti jilid 2 (5th ed.; Lemeda, ed.).
Pendidikan IPA, 1(2), 191–201. Jakarta: Erlangga.
https://doi.org/10.21831/jipi.v1i2.7504
[17] Alphanoda, A. F. (2016). Pengaruh Jarak
[9] Prasetyo, Y. D., Yektyastuti, R., Ikhsan, J., Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan
& Sugiyarto, K. H. (2015). PENGARUH Terhadap Laju Korosi pada Hasil
PENGGUNAAN MEDIA Electroplating Hard Chrome. 1(1), 1–6
PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS
[18] Willit, J. L., Miller, W. E., & Battles, J. E.
ANDROID TERHADAP
(1992). Electrorefining of uranium and
PENINGKATAN. Seminar Nasional
plutonium - A literature review. Journal of
Pendidikan Sains, (November), 252–258.
Nuclear Materials, 195, 229–249
[10] Billah, A., & Widiyatmoko, A. (2018). The
[19] Harianto, A., Suryati, & Khery, Y. (2017).
Development Of Virtual Laboratory
Pengembangan Media Pembelajaran
Learning Media For The Physical Optics
Berbasis Android Untuk Penumbuhan
Subject. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika Al-
Literasi Sains Siswa Pada Materi Reaksi
BiRuNi, 07(2), 153–160.
Redoks dan Elektrokimia. Hydrogen:
https://doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v7i2.2
Jurnal Kependidikan Kimia, 5(2), 35–47.
803
https://doi.org/10.33394/hjkk.v5i2.1589
[11] Dwiningsih, K., Sukarmin, Muchlis, & T
[20] Herawati, R. F., Mulyani, S., & Redjeki, T.
Rahma, P. (2018). Pengembangan Media
(2013). Pembelajaran Kimia Berbasis
Pembelajaran Kimia Menggunakan Media
Multiple Representasi Ditinjau Dari
Laboratorium Virtual Berdasarkan
Kemmapuan Awal Terhadap Prestasi
Paradigma Pembelajaran Di Era Media
belajar Laju Reaksi Sisa SMA Negeri I
based on the Global Era Learning
Karanganyar Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Paradigm. Jurnal Teknologi Pendidikan,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2), 38–
06(02), 156–176.
43.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31800/jt
p.kw.v6n2.p156--176 [21] Sarah, & Tutik Padmaningrum, R. (2018).
The Effect Of Applying Virtual Laboratory
[12] Hermansyah, Gunawan, & Herayanti, L.
Towards Students’ Investigation Skill and
(2015). Pengaruh Penggunaan
Study Achievement. Jurnal Pendidikan,
Laboratorium Virtual Terhadap
7(5), 184–192.
Penguasaan Konsep dan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Getaran [22] Asih, F. E., Ibnu, S., & Suharti. (2018).
dan Gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika Pengaruh Karakteristik Representasi
Dan Teknologi, I(2), 97–102 Submikroskopik Terhadap Keterampilan

36
Gunung Djati Conference Series, Volume 7 (2022)
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2021
ISSN: 2774-6585
Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/

Argumentasi Siswa pada Topik [24] Winarno, M. E. (2018). Buku Metodologi


Elektrokimia. Jurnal Pembelajaran Kimia, Penelitian (Nanik & Yusuf, eds.). Malang:
3(2), 1–9. Universitas Negeri Malang (UM Press).
https://doi.org/10.17977/um026v3i22018p [25] Syahrum, & Salim. (2012). Metodologi
001 Penelitian Kuantitatif (R. Ananda, ed.).
[23] Sukmawati, W. (2019). Analisis level Bandung: Citapustaka Media.
makroskopis , mikroskopis dan simbolik [26] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
mahasiswa dalam memahami elektrokimia. Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5(2), 195– Alfabeta.
204.
https://doi.org/https://doi.org/10.21831/jipi
.v5i2.27517

37

Anda mungkin juga menyukai