Disusun Oleh:
PERTIWI NUGROHO
NPM: 20187420100007
i
Bontang, Mei 2022
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Hukum Unijaya
C.q. Bagian Akademik
Di Bontang
Maka dengan ini saya serahkan 3 ( Tiga) eksemplar hasil pelaksanaan penelitian
skripsi yang telah disetujui Pembimbing, dan mohon dijadwalkan untuk diuji.
Mengetahui
Pembimbing Ketua, Pemohon
sumbernya. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini bukan
hasil penelitian saya (dibuatkan atau plagiat), maka saya bersedia gelar
Materai 10000
Pertiwi Nugroho
PERSETUJUAN MENGIKUTI UJIAN SKRIPSI
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan, tetapi masih sangat jauh dari kesempurnaan. Juga tiada kata
terindah selain itu untuk dapat mewakili nuansa hati penulis yang tanpa terasa
telah tiba di penghujung masa studi dengan penyelesaian penulisan skripsi yang
berjudul “Suatu Tinjauan Tentang Tata Cara Ganti Rugi Pengadaan Tanah
Untuk Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Guntung Kota Bontang”.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih
serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
2. Bapak Dr. Y. Yophie Turang, S.H., M.Si. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Trunajaya Bontang, beserta jajarannya;
4. Bapak Dr. Y. Yophie Turang, S.H., M.Si. selaku Pembimbing I & II yang
telah berkenan meluangkan waktu dan fikirannya kepada penulis dalam
membimbing penyusunan skripsi ini;
ii
7. Kepada Kepala Dinas Perumahan, Kawasan, Permukiman, dan Pertanahan
Kota Bontang beserta jajarannya yang berkenan memberikan Informasi dan
saran yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi penulis;
9. Kepada Alm. Ayah penulis yang sangat memberikan motivasi dan yang
menjadi alasan terkuat penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
10. Kepada Ibuku terkasih, yang juga sangat memberikan saran, motivasi, dan
dukungan yang luar biasa sangat berarti untuk penulis sehingga dapat
menyelesaikan Skripsi ini dan mencapai gelar Sarjana Hukum pada
Universitas Trunajaya Bontang;
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, bagi para pembaca pada umumnya dan dalam
perkembangan hukum di Indonesia yang mendambakan keamanan dan keadilan.
Penulis,
PERTIWI NUGROHO
iii
ABSTRAK
“Pertiwi Nugroho”
iv
RINGKASAN
v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
RINGKASAN..........................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................9
D. Kepentingan Umum....................................................................................18
E. Musyawarah................................................................................................21
F. Ganti Rugi...................................................................................................25
vi
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................31
A. Jenis Penelitian............................................................................................31
B. Jenis Data....................................................................................................32
1. Data Primer................................................................................................32
2. Data Sekunder............................................................................................32
E. Sistematika Penulisan.................................................................................35
BAB V PENUTUP.................................................................................................57
A. KESIMPULAN...........................................................................................57
B. SARAN.......................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60
LAMPIRAN...........................................................................................................62
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Selisih Pemberian Ganti Rugi dengan Saran Jasa Penilai Ganti Rugi...52
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian...................................................................................62
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dan laut teritorial beserta dasar laut, dan tanah di bawahnya, serta ruang udara
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
mengandung arti bahwa menjadi kewajiban agar bumi air dan ruang angkasa
dengan ruang lingkup sumber daya agraria/ sumber daya alam menurut
agraria/sumber daya alam dijelaskan adalah Bumi, air, ruang angkasa, dan
bawahnya serta yang berada di bawah air atau lapisan tanah di bawah air.
Permukaan bumi adalah tanah (Pasal 1 ayat (4) UUPA). Air yang berada di
perairan pedalaman maupun air yang berada dilaut wilayah Indonesia (Pasal 1
1
Hukum tanah nasional dalam perspektif negara kesatuan bab I hal 1- 2, Yogyakarta,
2005, media abadi, H.Moh Hatta. S.H., MKn.
2
Buku Hukum Agraria dan hak atas tanah, Predana media group Jakarta, 2009, Urip
Santoso. S.H.,M.H., Hal 28
3
ayat (5) UUPA). Pengertian air meliputi air yang terdapat di dalam dan atau
beraassal dari sumber-sumber air, baik yang terdapat di atas tanah daratan
Tahun 1974). Ruang Angkasa adalah Ruang di atas bumi wilayah Indonesia
dan ruang di atas air wilayah Indonesia (Pasal 1 ayat (6) UUPA). Selain itu,
pengertian ruang angkasa, yaitu ruang di atas bumi dan air yang mengandung
terkandung di dalamnya dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan itu (Pasal
alam yang terkandung didalam bumi disebut bahan, yaitu unsur-unsur kimia,
bahwa hukum agraria merupakan salah satu bidang hukum, yang mengatur
agraria, yaitu hukum tanah hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas
tanah, dalam arti permukaan bumi, hukum, air, yang mengatur hak-hak
atas kekayaan alam yang terkandung di dalam air, dan hukum penguasaan
atas tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa, yang mengatur hak-hak
4
pun untuk Warga Negara Indonesia. Begitu bernilainya tanah sebagai tempat
dunia ini, akan kita saksikan bagaimana inginnya manusia itu memperoleh
Beberapa suku masyarakat Indonesia dimana pun mereka berada tidak jarang
Mengenai fungsi sosial tanah bagi kehidupan manusia baik secara individu
rumah sakit, dan lain-lain. Sehingga tidak jarang akhirnya sengketa antara
tertentu. Disini lah Indonesia sebagai Negara Hukum, yang Hukum tersebut
3
UUPA No.5 Tahun 1950
5
dengan anggota masyarakat lainnya agar hidup teratur adil, aman dan
ini, meliputi kepastian status hak yang didaftar, kepastian subyek hak,
4
Hukum tanah nasional dalam perspektif negara kesatuan bab I hal 41, Yogyakarta, 2005,
media abadi, H.Moh Hatta. S.H., MKn.
5
Buku hukum agraria dan hak – hak atas tanah pradana media grup, Jakarta, Urip
Santoso, S.H,.M.H. ,hal 25
6
maupun pemegang hak atas tanah. Sekarang pendaftaran tanah telah dibuat
dengan Tanah.
tanah diatur dalam Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 tentang
6
Website : Ekonomi.bisnis.com/read/20210806147/142704/tanah/kementerian-atr-
luncurkan-aplikasi-pengurusan-tanah-begini-cara-pakainya
7
Kepentingan Umum. Lalu yang terbaru adalah PP No. 19 Tahun 2021 tentang
Umum.
penggantian yang layak dan adil kepada Pihak yang berhak, pengelola, dan
umum seperti antara lain tanggul penanggulangan bahaya banjir, lahar, dan
demikian maka ketentuan ini hanya bisa diterapkan kalau ada tuntutan
bahwa tanah negara yang tersedia sangatlah terbatas, oleh karena itu satu-
masyarakat, baik yang telah dikuasai dengan hak berdasarkan Hukum Adat
masalah ganti rugi, maka perlu diadakan peneltian terlebih dahulu terhadap
7
(Perpres 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan pengadaan bagi pembangunan untuk
kepentingan umum)
9
bentuk dan besarnya ganti rugi, maka baru dikakukan pembayaran ganti rugi
kemudian dilanjutkan dengan pelepasan atas penyerahan hak atas tanah yang
bersangkutan.
umum skala kecil juga telah diatur didalam Peraturan Walikota Nomor 3
Tahun 2018.
Bentuk ganti rugi dan pembayaran ganti rugi yang diatur didalam
lain yang disetujui oleh kedua pihak. Dalam ganti kerugian berbentuk uang
diberikan melalui rekening bank pihak yang berhak sedangkan untuk ganti
kerugian lainnya dilakukan bersamaan dengan pelepasan hak oleh pihak yang
berhak.8
8
Peraturan walikota nomor 2 tahun 2020 tentang Pedoman Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum Skala Kecil
10
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan tata cara ganti rugi pengadaan tanah untuk Tempat
2. Faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam proses pelaksanaan tata
dalam proses pelaksanaan tata cara ganti rugi pengadaan tanah untuk
dimata Hukum.
TINJAUAN PUSTAKA
dikemukakan dari para ilmuwan secara ilmiah maupun secara tekstual. Arti
yang berhak atas tanah tersebut. Pasal 1 ayat (2) pelepasan atau
antara pemegang hak atas tanah dengan tanah yang dikuasainya dengan
dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara lain yang disepakati
4. UU Nomor 2 Tahun 2012 dalam Pasal 1 angka (2) yaitu Pengadaan tanah
yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. Kemudian dalam Pasal 5
5. Perpres Nomor 71 Tahun 2012 dalam Pasal 1 angka (2) yaitu Pengadaan
6. Perpres Nomor 19 Tahun 2021 dalam Pasal 1 angka (2) yaitu Pengadaan
tanah. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005
atau penyerahan hak atas tanah. Dan saat ini telah dilakukan perubahan lagi
Nilai ganti rugi yang layak dan adil. Objek penilaian juga bertambah menjadi
tanah, ruang atas tanah, ruang bawah tanah, bangunan, tanaman, serta benda
yang berkaitan dengan tanah yang merupakan kerugian fisik secara langsung.
15
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 juga mengganti secara non fisik,
emosional (Solatium), kerugian karena sisa tanah dan fisik lainnya, dan
dengan cara yang pertama yaitu pencabutan hak-hak atas tanah dan benda-
Tahun 2012, pada tahun 2021 telah dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 19
bawahi bahwa Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 lebih spesifik dalam
2021 juga mengganti secara non fisik, antara lain adalah kehilangan
karena sisa tanah dan fisik lainnya, dan terdapat jarak masa tunggu. Hal ini
Hingga menurut penulis hal ini akan mempermudah dalam proses negosiasi
(faktor riil) dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam hidup masyarakat
(faktor idiil).
menjelaskan bahwa:
17
proporsional.
lebih baik.
yang layak.
kesepakatan bersama.
diharapkan.
D. Kepentingan Umum
kemakmuran rakyat.
pembangunan:
2. Jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api dan
9
UU No.2 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
19
12. Fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik;
Daerah;
19. Kawasan industri hulu dan hilir minyak dan gas yang diprakarsai
Pusat, Pemerintah Daerah, badan usaha milik negara, atau badan usaha
milik daerah;
Fusat, Pemerintah Daerah, badan usaha milik negara, atau badan usaha
milik daerah;
umum, yaitu :
perorangan atau swasta. Dengan kata lain, swasta dan perorangan tidak
10
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Pasal 2
21
keuntungan.
E. Musyawarah
instansi yang memerlukan tanah dengan pihak yang berhak dalam waktu
paling lama 30 Hari sejak hasil penilaian dari penilai diterima oleh ketua
antara pihak pemegang ha katas tanah dengan pihak yang memerlukan tanah
dengan para pemegang hak atas tanah dan pemilik bangunan, tanaman
dan atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah yang bersangkutan
2. Dalam hal jumlah pemegang hak atas tanah dan pemilik bangunan,
tanaman dan atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah yang
wakil dibuat dalam bentuk surat kuasa yang diketahui oleh lurah kepala
desa setempat.
a. Latak/lokasi tanah
d. Peruntukkan tanah
h. Lingkungan
dengan tanah.
tanah untuk daerahnya sendiri oleh suatu panitia yang diketuai oleh
pertanian).
penggunaan tanahnya seperti baik sedang, dan kurang yang selanjutnya dapat
dirinci lagi menjadi harga dasar tanah menurut jenis penggunaan tanahnya
memerlukan pengairan/irigasi:
4. Untuk ke rawa ialah tanah yang tidak dapat dimanfaatkan untuk musim
hujan (benarawa).
1. Prasarana jalan, yang terdiri dari jalan aspal, jalan makadama, dan jalam
2. Prasarana listrik;
3. Prasarana telpon;
4. Prasarana air termasuk air irigasi untuk tanah pertanian dan prasarana air
perubahan terhadap pola hidup masyarakat dan bentuk ganti rugi dapat
berupa:
1. Uang;
2. Tanah pengganti;
3. Pemukiman kembali;
4. Gabungan dari dua atau lebih bentu ganti kerugian sebagaimana dalam
akan masa depan sehingga dengan penggantian ini hidupnya bukan lebih baik
lainnya.11
F. Ganti Rugi
1993 dalam Pasal 1 angka 7 adalah penggantian atas nilai tanah berikut
rugi adalah penggantian terhadap kerugian baik bersifat fisik dan/atau non
yang dapat memberikan kelangsungan hidup yang lebih baik dari tingkat
11
Petunjuk Praktis Tata Cara Perolehan Tanah Untuk Industri Hal 17-20 pencipta
D.Soetrisno, S.H. Tahun 2004 cetakan pertama, Jakarta: Rineka Cipta
26
dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah. Dan yang
Ganti Rugi adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang
Tanah.
negara, badan usaha milik daerah/badan usadah milik desa tidak diberikan
fungsi pemerintah;
Selain itu, pada pasal 84 ayat (6) disebutkan juga bahwa nilai ganti
kerugian atas Objek Pengadaan tanah berupa harta benda wakaf ditentukan
27
sama dengan nilai hasil penilaian penilaian atas harta benda wakaf yang
diganti.12
besarnya ganti rugi, maka proses selanjutnya adalah pembayaran uang muka
berkisar 40% sampai 50% dari harga tanah yang telah disepakati dikalikan
dengan luas tanah yang dijual. Pembayaran uang muka ini dimaksudkan
sebagai ikatan proses jual beli selama proses jual-beli tanah ini berlangsung
sampai selesai. Pembayaran uang muka ini dapat dilakukan setelah dokumen
12
Peratura Presiden Nomor 19 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Pasal 84
28
mengisi form A dan membayar biaya ukur yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Tim pengukuran tanah dari kantor pertahanan
dengan gambaran situasi dari SKPT. Dari data hasil pengukuran tersebut oleh
pendataan waris serta persetujuan dari ahli waris atas tanah yang telah dibeli
desa dan camat setempat dan sebagai buktinya dibuatkan berita acara
berkeberatan apabila atas tanah tersebut dimohon dengan sesuatu hak atas
1. Atas tanah tersebut tidak terkena sitaan dan tidak tersangkut dala suatu
perkara;
29
3. Tanah tersebut belum pernah diserahkan kepada pihak lain dengan cara
apapun;
4. Tidak ada pihak lain yang turut mempunyai hak atas tanah tersebut.
hak atas tanah dengan mempergunakan formulir yang telah ada. Jika tanah
yang diperlukan perusahaan merupakan tanah negara yang dipakai oleh pihak
tanah negara yang dapat diberikan dengan hak atas tanah yang sesuai kepada
sertifikat tanah yang bersangkutan atau jika tanah yang bersangkutan belum
atau pelepasan hak kepada kantor pertahanan mencatat hapusnya hak atas
tanah tersebut pada buku tanah dan sertifikatnya maupun daftar umum
lainnya.
Desa untuk orang tersebut dibuatkan foto diri dengan tulisan nama, luas tanah
yang dijual, harga tanah, serta nama desa yang diletakkan di dadanya. Ini
penting untuk dokumen apabila ada gugatan kemudian hari terutama bagi
mereka yang menyatakan bahwa tanahnya merasa tidak pernah dijual yang
13
tunjuk Praktis Tata Cara Perolehan Tanah Untuk Industri Hal 17-20 pencipta
D.Soetrisno, S.H. Tahun 2004 cetakan pertama, Jakarta: Rineka Cipta
BAB III
METODE PENELITIAN
permasalahan. Metode penelitian berfungsi sebagai alat atau cara untuk pedoman
dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut perlu diadakan analisa dan
yang lebih mendalam tentang suatu gejala sehingga dapat merumuskan hipotesa.
Oleh karena itu penulisan dalam skripsi ini, penulis menggunakan metodelogi
A. Jenis Penelitian
tanah tersebut.
32
B. Jenis Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 jenis
terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh penulis secara langsung
B. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh penulis melalui studi
Kepentingan Umum.
33
Umum.
Umum
Kepentingan Umum
Tanah.
Kepentingan Umum
umum.
tanah
skripsi ini, penulis akan mewawancarai pihak yang berkompenten pada Dinas
dibahas dalam skripsi ini dan kemudian hasilnya akan ditunjang dengan data
ditujukan untuk memproses atau mengolah data dalam bentuk angka. Dan
analisis data Kualitatif yang ideal digunakan para peneliti untuk memproses
data bukan angka. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan
E. Sistematika Penulisan
Bab satu merupakan Bab Pendahuluan. Bab ini adalah bab awal yang
mengenai landasan teori dan konsep yang mendasari dalam penulisan skripsi
36
ini yang akan menjelaskan Suatu Tinjauan Tata Cara Ganti Rugi Pengadaan
peneliti menggunakan penelitian hukum dengan data primer atau suatu data
hasil-hasil penelitian secara apa adanya dengan tetap bersandar pada tata
krama ilmiah.
Kesimpulan tidak perlu ditulis secara panjang lebar. Cukup ditulis secara
singkat, padat dan jelas. Selain kesimpulan, juga perlu yang namanya plan of
treatment.
BAB IV
3) Letak tanah
9) Rencana penganggaran
provinsi.
langsung
39
pembangunan.
melalui perwakilan dengan surat kuasa dari dan oleh Pihak yang
keberatan
keberatan
41
Umum.
hak, luas, letak, dan peta bidang tanah Objek Pengadaan Tanah.
saham, atau bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
pemegang Hak atas Tanah. Untuk hak guna bangunan atau hak
44
hak pakai atas bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan
pemegang akta jual beli atas Hak atas Tanah yang belum dibalik
nama, pemegang akta jual beli atas hak milik adat yang belum
45
yang belum atau tidak dipunyai dengan Hak atas Tanah, Ganti
yang Berhak dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
kuasa hanya dapat menerima kuasa dari satu orang yang berhak
undangan.
Berikut adalah tata cara ganti rugi pengadaan tanah untuk tempat
yang ada saat ini sudah hampir penuh. Dan mempunyai tujuan
administrasi.
dapat diizinkan.
Anggaran 2017.
15
Laporan Penilaian Pengadaan Tanah untuk Lokasi Tempat Pemakaman Umum, No.
353/LP-YGY/KJPP.PSZ/XII/2018
53
alas hak tanah berupa Surat Hibah. Namun dalam hal ini tidak
uang16.
16
Berita Acara Nomor 03-06/BA.PL/XII/2018 Tentang Pemberian Ganti Kerugian
Dalam Bentuk Uang, Guntung, Bontang Utara
54
Yang berhak.
perundang-undangan.
tanah dalam hal tata cara ganti rugi pengadaan tanah untuk
menjadi faktor penghambat atau kendala dalam proses pelaksanaan tata cara
Hukum Administrative
ganti rugi pengadaan tanah untuk kepentingan umum adalah Tidak adanya
Proses penentuan besarnya ganti rugi kerugian dalam UU No. 2 Tahun 2012
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Pasal 42 ayat 2 tentang Pengadaan Tanah Bagi
17
menentukan nilai atau harga tanah sebagai acuan dalam menetapkan bentuk
kendala atau hambatan dalam proses pelaksanaan tata cara ganti rugi
Kota Bontang tidak ditemukan atau dengan kata lain bahwa tidak terdapat
perencanaan awal yang jelas dan memiliki kepentingan. Dan juga masyarakat
pelaksanaan apabila dari awal proses perencanaan belum jelas dan tidak
tersebut.
57
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Di Kota Bontang, Proses tata cara ganti rugi Pengadaan Tanah Untuk
pelaksanaan yaitu :
Dalam hal ganti rugi kerugian ada pada tahap pelaksanaan pengadaan
Namun, dalam hal Proses Tata Cara Ganti Rugi Pengadaan Tanah Untuk
B. SARAN
pertanahan, dan mempunyai alas hak atas objek tanah yang sah melalui
pendaftaran tanah.
2. Dalam hal asas keadilan maka penulis memberi saran kepada instansi
Pengadaan tanah lebih memikirkan lagi untuk urgensi apa fasilitas umum
59
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
D.Soetrisno, S.H. 2004, Petunjuk Praktis Tata Cara Perolehan Tanah Untuk Industri,
Cetakan ke 1, Rineka Cipta, Jakarta.
H.Mohammad Hatta, S.H., Mkn. 2005. Hukum Tanah Nasional Dalam Perspektif Negara
Kesatuan, Cetakan ke 1, Media Abadi, Yogyakarta.
Urip Santoso, S.H., M.H. 2009. Hukum Agraria & Hak-Hak Atas Tanah, Cetakan Ke 1,
Predana Media Group, Jakarta.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Keppres No. 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) Nomor 5 Tahun 2012
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Peraturan walikota nomor 2 tahun 2020 tentang Pedoman Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum Skala Kecil
Peraturan Walikota nomor 3 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengadaan Tanah
Untuk Kepentingan umum Skala Kecil
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok
Agraria
WEBSITE
Ekonomi.bisnis.com/read/20210806147/142704/tanah/kementerian-atr-luncurkan-
aplikasi-pengurusan-tanah-begini-cara-pakainya
61
Laporan Penilaian Pengadaan Tanah untuk Lokasi Tempat Pemakaman Umum, No.
353/LP-YGY/KJPP.PSZ/XII/2018
62
LAMPIRAN
I. Jadwal Penelitian