Anda di halaman 1dari 3

Guru Tombak Perjuangan Kualitas Pendidikan

Oleh: Nikmah Wardani

Kualitas pendidikan sudah sangat sering menjadi perbincangan bagi masyarakat


Indonesia di era milenial ini, Bukan saja menjadi perbincangan, bahkan kualitas
pendidikan telah menjadi tuntutan rakyat dari penjuru Indonesia dari Barat dampai ke
Timur. Mengapa demikian? Karena pendidikan merupakan tolak ukur berkualitasnya
suatu negara atau tidak. Jika kualitas Pendidikan baik, maka kualitas Namun, apakah
sebenarnya yang menjadi tolak ukur dari kualitas pendidikan itu sendiri? Apakah guru
merupakan tombak bagi kualitas pendidikan?

Pendidikan memiliki tolak ukur dalam mencapai Pendidikan yang berkualitas, yaitu
ukuran kualitas bahan baku dan ukuran hasil (output). Pertama, mengukur kualitas
bahan baku atau faktor masukan menjadi jaminan adanya hasil yang sebanding, unsur
masukan tadi paling tidak sudah dapat dijadikan indikator tentang upaya yang telah
dilaksanakan, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Selain
mengukur masukan dari luar, faktor masukan dari menusia itu sendiri perlu
diperhitungkan. Artinya apakah menusia sebagai subyek yang diproses juga
berkualitas tinggi. Alasannya adalah semakin baik bahan baku yang dimasukkan
untuk diproses semakin baik pula hasilnya manakala diproses secara professional.
Kedua, Mengukur Hasil (output) dengan bahan baku yang berkualitas dengan
pengelolaan yang baik pula diharapkan dapat tercapai hasil maksimal pula.
Pengukuran output melalui ujian akhir nasional, adalah salah satunya cara dalam
mengendalikan dan penjaminan mutu kualitas (quality control and assurance)
pendidikan.

Guru merupakan tombak bagi terciptanya kualitas pendidikan yang baik karena
walaupun unsur guru hanya sebagian dari komponen sistem pendidikan, tetapi
merupakan tulang punggung jalannya roda pendidikan. Reformasi ini diarahkan untuk
membentuk guru yang berkualitas. Dari kelas inilah konsep pendidikan dalam
masyarakat madani akan terbentuk (Masrukin, 2009). Jika semua guru berkualitas,
pendidikan akan berkualitas pula dengan dukungan berbagai unsur sistem pendidikan.
Sebaliknya walaupun berbagai unsur sistem pendidikan mendukung, tetapi gurunya
kurang berkualitas, tujuan pendidikan tidak akan tercapai. Oleh karena itu tanggung
jawab seorang sangat besar di dalam menentukan mutu pendidikan. Menurut Sudarno
dkk. (1998) guru yang berkualitas memiliki karakteristik antara lain, mengembangkan
sumber belajar, menciptakan kelas kondusif, menciptakan kelas interktif,
melaksanakan teknik kuis, pengembangan media belajar, pemanfaatan sumber daya,
memanfaatkan kondisi lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, dll.

Peningkatan kualitas pendidikan dianggap sangat krusial sejak dahulu sampai saat ini.
Kualitas pendidikan dapat dilihat dari mutu tenaga pendidik. Apabila gurunya kurang
berkualitas maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai.

Daftar Pustaka
Warih Jatirahayu. 2013. Guru Berkualitas Kunci Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmiah
Guru. No.02. hlm. 47.
Kunjungi https://bocahkampus.com untuk informasi menarik lainnya!

Anda mungkin juga menyukai