1. NSS : 402031612022
2. NPSN : 20360959
3. Nama Sekolah : SMK Al alif Tunjungan Blora
4. Alamat Yayasan &No. : Jln. Gatot Subroto KM.3 Setro Taman Rejo
Rt/Rw 07/02 Tunjungan Blora
5. Telp/Fax. : ( 0296 ) 5300299
4. Nama Yayasan : Yayasan Pondok Pesantren Al alif Tunjungan Blora
5. Alamat Yayasan &No. : Jln. Gatot Subroto KM.3 Setro Taman Rejo Rt/Rw
Telp/Fax. 07/02 Tunjungan Blora
Kurikulum Operasional Sekolah ini diharapkan dapat menjadi panduan pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar baik di sekolah maupun dunia kerja dan dunia industry bagi peserta didik SMK Al Alif
Tunjungan Blora.
HALAMAN JUDUL
IDENTITAS SEKOLAH
HALAMAN PENETAPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
Bab II KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
A. Karakteristik SMK Al Alif Tunjungan Blora
B. Visi SMK Al Alif Tunjungan Blora
C. Misi SMK Al Alif Tunjungan Blora
D. Tujuan SMK Al Alif Tunjungan Blora
Bab III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
B. Program Keahlian Agribisnis Ternak
C. Program Keahlian Teknik Komputer dan Telekomunikasi
D. Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Bab IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik
B. Kalender Pendidikan
C. Pengelolaan Pembelajaran
Bab V PENDAMPINGAN,EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
B. Evaluasi
C. Pengembangan
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini menuntut tersedianya tenaga kerja yang kompeten dan
handal di berbagai bidang agar sebuah negara mampu bertahan dan berperan dalam era yang penuh
persaingan dan sekaligus membuka dan memanfaatkan setiap peluang. Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara, strategi yang dianggap efektif adalah dengan melakukan
industrialisasi. Industrialisasi, pada derajat tertentu akan mengimplikasikan pergeseran proses
produksi dari labouring menjadi manufacturing dalam arti tenaga kerja manusia tergantikan oleh
hard technology. Ini berarti industrialisasi membutuhkan tenaga kerja terampil yang tidak hanya
mampu mengoperasikan teknologi tersebut, melainkan juga memeliharanya. Industrialisasi juga
berpotensi menciptakan pengangguran jika pergeseran proses produksi tersebut tidak dibarengi
dengan perubahan orientasi pendidikan dari akademis menjadi vokasional. Kondisi di atas menuntut
dunia pendidikan dan pasar kerja dirancang secara terintegrasi dengan memperhatikan tujuan dan
kebutuhan Dunia Kerja. Dengan demikian perlu dirancang salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang berorientasi Dunia Kerja.
Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengatur bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai bagian dari sistem pendidikan
nasional, SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan
sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan persyaratan Dunia Kerja, serta mampu mengembangkan
potensi diri dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni.
Untuk menjawab tantangan tersebut Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Instruksi Presiden tersebut
mengamanatkan perlunya dilakukan revitalisasi SMK secara komprehensif untuk menghasilkan
lulusan SMK yang berdaya saing dan siap menghadapi tantangan dan dinamika perkembangan
nasional maupun global.
Dalam rangka mewujudkan amanat pembangunan Pendidikan kejuruan yang telah
digariskan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 dan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun
2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, salah satu
strategi yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024 adalah
berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan SMK melalui penyelenggaraan Program SMK Pusat
Keunggulan.
Secara umum, Program SMK Pusat Keunggulan ini diharapkan memiliki visi untuk
menggerakkan sekolah lainnya agar mampu meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik, serta
mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat yang senantiasa berubah sesuai
perkembangan Dunia Kerja, serta menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor
pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan
kekhususan lainnya sehingga dapat meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan
dan berwirausaha. Untuk mendukung dan menjamin tercapainya visi Program SMK Pusat
Keunggulan, maka disusunlah Kurikulum Operasional SMK yang memuat seluruh rencana proses
belajar yang akan diselenggarakan dan dikembangkan sesuai dengan dinamika perubahan dan
kebutuhan peserta didik. Dalam penyusunan dan pengembangan Kurikulum Operasional ini juga
mengedepankan prinsip pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Kerja
Lapangan bagi Peserta Didik;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018
Lampiran 1 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018
Lampiran 2 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018
Lampiran 3 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018
Lampiran 4 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
BAB II
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
Kurikulum Operasional SMK Al Alif Tunjungan Blora ini memuat seluruh rencana proses
belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, guru dan Dunia Kerja. Kurikulum ini juga menganut:
(1) Pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan
seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik memperoleh pengalaman dalam menerapkan
budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu pengalaman belajar langsung di Dunia
Kerja untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di
masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal
peserta didik.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak
dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber
dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat
terhadap program yang ditawarkan SMK Al Alif Tunjungan Blora ikut mempengaruhi
pengembangan kurikulum operasional sekolah.Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang
dimiliki berjumlah 25 orang, dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
yang disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal.
Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Islam Al Alif Tunjungan
Blora cukup lengkap. meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan
praktik yang memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang
Guru, Ruang TU, Ruang Praktek, dan lain-lain.
Evaluasi kinerja pelayanan pendidikan SMK Al Alif Tunjungan Blora bersandar pada
hasil raport mutu terakhir yaitu tahun 2020.Dari beberapa data, Bidang Kurikulum menyusun
analisis diri baik internal maupun eksternal agar Kurikulum Sekolah ini semakin terasa
kebermanfaatannya ketika dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah. Kekuatan dan Peluang yang
dimiliki antara lain:
1. Kompetensi dasar seluruh mata pelajaran kejuruan telah mengadopsi kebutuhan kompetensi
yang ada di Dunia Kerja,
2. Naskah kerjasama yang meliputi pelaksanaan PKL, guru tamu, rekrutmen tenaga kerja sudah
terwujud dengan hampir seluruh institusi pasangan/Dunia Kerja yang dimiliki,
3. Pelaksanaan job matching sekaligus rekrutmen yang dilakukan secara berkala oleh BKK
menggambarkan betapa kepercayaan Dunia Kerja cukup besar, terbukti sering
dilaksanakannya rekruitmen di SMK ,
4. Program penulusuran tamatan yang dilaksanakan oleh BKK cukup optimal
5. Dukungan penuh dari sekolah dan pemerintah kepada peserta didik dan alumni yang ingin
berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan berwirausaha dan dukungan modal.
Namun demikian ada Kelemahan dan Ancaman yang dimiliki, antara lain :
1. Adanya kebijakan Dunia Kerja yang membatasi tenaga kerja berdasar strata pendidikan dan
jender,
2. Alumni yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar daerahnya karena tidak
memperoleh dukungan dari orang tua,
3. Adanya lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai tuntutan dunia usaha/industri,
4. Ketidakpercayaan beberapa Dunia Kerja tentang kemampuan adaptasi lulusan SMK untuk
langsung terjun di Dunia Kerja.
SMK Al Alif Tunjungan Blora memiliki dua (3) Bidang Keahlian yaitu Bidang
Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, Teknik Informasi dan Telekomunikasi,dan Teknik
Otomotif
Seluruh Penyusunan kurikulumnya dirumuskan bersama dengan Dunia Kerja secara kolaboratif,
bermakna, mendalam, dan memperhatikan perkembangan teknologi terkini, karena nantinya
akan menjadi rujukan semua guru, guru tamu dari industri, dan top manajemen dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Al Alif Tunjungan Blora adalah
pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik
mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan utuh yang
tidak terpisahkan. Pendekatan pembelajaran ini menganut pembelajaran tuntas (mastery
learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara tuntas,
dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut :
1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual yang
memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis
projek, pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran berbasis penyelesaian masalah,
pembelajaran berbasis kerja, dan lain-lain yang sesuai diterapkan di SMK;
2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap
individu dan dilaksanakan dengan sistem modular.
3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja
secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung jawab dengan tugas-tugas dan
memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar
menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok.
Dari hasil analis konteks maka penyempurnaan kurikulum operasional ini diarahkan pada
peningkatan hal-hal sebagai berikut :
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
2. Penguatan karakter peserta didik dengan menjadikan nilai-nilai pada Profil Pelajar
Pancasila sebagai prinsip utama dasar pengembangan;
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk meningkatan pelayanan dalam proses pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan Dunia Kerja melalui sharing sumberdaya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat/komunitas-lingkungan
alam, sumber/media lainnya);
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari
mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains);
9. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik
agar berkembang sesuai potensinya, dan
10. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline) agar peserta didik luwes dalam
menerapkan kompetensi yang dimiliki di tengah masyarakat.
SMK Al alif Tunjungan Blora selalu terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak sejauh
itu menguntungkan dan meningkatkan kualitas lulusan. Contohnya di Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan, Dunia Kerja menyampaikan agar kompetensi peserta didik
ditambah dengan penguasaan ilmu tentang Budaya Kerja di IDUKA
B. VISI SMK Al Alif Tunjungan Blora
Visi Pendidikan Vokasi adalah mewujudkan Pendidikan vokasi sebagai kekuatan ekonomi
nasional melalui peningkatan peserta didik yang selaras dengan dunia industri, dunia usaha
dan dunia kerja. Visi yang dimiliki SMK Al Alif Tunjungan Blora diturunkan dari Visi
Pendidikan Vokasi dan tujuan nasional pendidikan di Indonesia yang tercantum pada Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003. Adapun visi SMK Alalif Tunjungan Blora adalah sebagai
berikut:
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkembangkan pribadi yang berakhlak mulia dan berkarakter pada
peserta didik di lingkungan sekolah dan masyarakat;
2) Menjadi sekolah unggulan dengan mutu prima;
3) Memperlancar dan meningkatkan mutu Proses Belajar Mengajar, Kompetensi
Pedagogik dan Kompetensi Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan
melalui pelatihan, workshop/ IHT serta program magang;
4) Mencetak lulusan yang kompeten, profesional, dan memiliki jiwa wirausaha
sesuai dengan bidang keahliannya;
5) Melengkapi fasilitas praktik dengan peralatan yang menunjang peningkatan
kompetensi lulusan;
6) Meningkatkan kerja sama dengan Dunia Usaha / Dunia Industri dalam
peningkatan penyelenggaran pendidikan pelatihan serta penempatan lulusan.
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan SMK Al alif Tunjungan Blora
menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah :
2.Intrakulkuler
a.Pemilihan Konsentrasi
1) Pengolahan Produk Nabati ( Tanaman Pangan dan Holtikultura)
2) Pengolahan Hasil Produk Hewani ( Perikanan dan Peternakan)
3) Pengolahan Makanan Fermentasi
4) Managenment Industri Pangan
SMK Al alif Tunjungan Blora akan mencoba memfasilitasi guru dan peserta didik agar
memiliki kebebasan untuk berinovasi dan belajar dengan mandiri dan kreatif, diantaranya
adalah dengan cara mendorong peserta didik pada program keahlian untuk belajar sesuai
dengan minatnya. Seperti diketahui bersama sebelum ini seluruh Program Keahlian
Peserta didik wajib mengikuti semua mata pelajaran yang ditawarkan, baik itu mata
pelajaran kelompok umum maupun Kejuruan Padahal keduanya merupakan 2 (dua) hal yang
berbeda, dan peserta didik pada umumnya hanya memiliki minat pada salah satu kelompok
mata pelajaran. Karena memang masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda.
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah program keahlian pada
awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi mempelajari kompetensi yang lebih spesifik,
sesuai dengan tujuan dan Dunia Kerja atau peluang usaha yang akan ditempat oleh lulusan.
Berdasarkan hal tersebut peserta didik pada Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian, Agribisnis Ternak Ruminansia, Teknik Komputer dan Jaringan dan Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor. Lembaga diizinkan mengambil satu konsentrasi, karena konsentrasi
dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus dan kompeten, sehingga siap memasuki
Dunia Kerja atau bewirausaha.
Untuk itu pada tahun ajaran baru ini akan ditawarkan program intrakurikuler kepada peserta
didik agar memilih 1 (satu) diantara 3 (Tiga) konsentrasi keahlian yang berbeda, yaitu
konsentrasi Agribisnis dan Agroteknologi, Teknik Komputer dan informasi dan Teknik
Otomotif.
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik diharapkan
benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup Program Keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Ternak , Teknik Komputer dan Telekomunikasi,
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada peserta didik
atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap hasil kerja dan karya peserta didik
selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolah juga dapat berkolaborasi
dengan guru BK untuk mengetahui bakat, minat, dan passion peserta didik.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum tersebut cara
pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian Pembelajaran (CP) yang disusun
oleh guru pengampu. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran dengan
menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-
masing karakteristik mata pelajaran. Bukti pencapaian CP berupa portofolio hasil pekerjaan
peserta didik didokumentasikan dengan baik sebagai bentuk pertanggungjawaban guru pada
saat melakukan asesmen melalui berbagai instrumen pendukung dan melaporkannya kepada
orang tua dalam bentuk rapor.
b.Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
KELAS
MATA PELAJARAN 1 XII
2 TOTAL
X XI 1 2
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pendidikan Pancasila
2. 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
danKewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
4. 72 (3) 72 (2) 36 (2) - 180
danKesehatan
5. Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144
6. Seni 72 (2) - - - 72
Jumlah 540 (15) 468 (13) 198 (11) - 1206
A
KEJURUAN
1. Matematika 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
2. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
3. Informatika 144 (4) - - - 144
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam
4. 216 (6) - - - 216
danSosial
5. Kejuruan
1. Dasar-dasar Pengolahan Hasil
216 (6) - - - 216
Pertanian
2. Konsentrasi
c. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran program pengolahan hasil pertanian pada kurikulum
paradigma baru ini menggunakan:
1. Capaian pembelajaran dari Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk
mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan serta Seni Budaya (b) Kejuruan meliputi Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dan Dasar Dasar
Kejuruan Pengolahan Hasil Pertanian.
2. Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian adalah Pengolahan Produk Nabati ( Pengolahan Pangan dan
Holtukultura), Pengolahan Hasil Produk Hewani ( Perikanan dan Peternakan), Pengolahan
Makanan Fermentasi, dan Management Industri Pangan.
3. Capaian Pembelajaran Muatan Lokal berupa bahasa jawa di kembangkan oleh Dinas
Provinsi Jawa Tengah melibatkan guru guru di sekolah dan di sesuaikan dengan
kebutuhan industry sesuai dengan program keahlian.
4. Capaian pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran mata pelajatran tambahan di
fungsikan untuk penguatan keagamaan dan konseling peserta didik di kembangkan oleh
sekolah di selaraskan dengan kebutuhan peserta didik, di harapan masyarakat dan peraturan
pemerintah terkait pengembangan konseling peserta didik.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian di laksanakan oleh peserta didik kelas XII semester gasal selama 6 bulan mulai
bulan juli s/d Desember 2023. Materi PKL ( Pekerjaan yang disepakati siswa selama PKL)
sudah disepakati bersama dunia kerja mitra melalui penyelarasan kurikulum di awal kelas X.
Kegiatan PKL siswa di akhiri dengan uji kompetensi yang di lakukan oleh dunia kerja tempat
siswa melaksanakan PKL.
Secara rinci kegiatan PKL di Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
dapat di lihat sebagai berikut:
2. Dua Kelinci
3. Aning Pati
4. Barokah Rembang
3.Ko-Kurikuler (P5BK)
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila. Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik
yang berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut
Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan
diberi nama profil pelajara Pancasila. Profil pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia
merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam individu setiap peserta
didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan, dan ekstra
kurikuler.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka penguatan projek profil pelajar Pancasila di
laksanakan dengan:
a) Implementasi 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi
intra,ko, dan ekstrakulikuler.
b) Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja melalui 9 tema.
Program keahlian agribisnis pengolahan hasil pertanian akan melaksanakan 3 tema pada
tahu pelajaran 2021/2022 di mana dalam tema tersebut terdapat 2 tema yang wajib yaitu
kebekerjaan dan budaya kerja, sedangkan tema lainnya adalah pilihan. Yaitu Gaya Hidup
Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara
Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI dan Kewirausahaan.
Dimesi dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Dari tema tersebut, program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian akan
melaksanakan kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai Berikut:
No Tema Profil Pelajar Pancasila Tema yang Bentuk Projek
di
laksanakan
1 Gaya Hidup Berkelanjutan - -
2 Kearifan Lokal - -
3 Bhineka Tunggal Ika - -
4 Bangunlah Jiwa Raganya V Membangun
Generasi Muda
dengan sekolah
cerdas literasi
5 Suara Demokrasi - -
6 Berekayasa dan Berteknologi - -
Membangun NKRI
7 Kewirausahaan - -
8 Kebekerjaan ( Wajib ) V Kemampuan
Komunikasi Efektif
9 Budaya Kerja ( Wajib ) V Menerapkan budaya
5R di lingkungan
sekolah
Pelaksanaan sistem block yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada
alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per tahun.
Untuk di SMK Al alif system pembelajaran blok hanya untuk mata pelajaran Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5BK) Di mana di laksanakan dengan blok mingguan yaitu minggu pertama di
awal bulan.
4 .Ekstrakulikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan potensi peserta didik,
serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler
dapat memfasilitasi bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.
Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap peserta didik hanya
boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak
mengganggu kegiatan intrakurikuler.
Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah dan disajikan
dalam bentuk tabel,
Kelompok Nama
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
1. Beriman,Bertakwa kepada Tuhan
Olahraga Bola Voli
YME dan berakhlak mulia
Kelompok Nama
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
PSHT
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia.
Sepak Bola
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
Seni Rebana 2. Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
Marcing Band 2. Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia
Akademik Pramuka 2. Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
5.Rencana Pembelajaran
Karena pembelajaran di laksanakan secara terintegrasi antara mata pelajaran umum
dengan mata pelajaran kejuruan dengan menggunakan model pembelajaran Teaching Factory,
maka guru kejuruan terlebih dahulu menyusun tujuan pembelajaran sesuai CP dan menentukan
alur tujuan pembelajaran (ATP) sesuai projek yang akan di selesaikan. Selanjutnya guru umum
menyusun ATP menyesuaikan ATP yang di susun oleh guru kejuruan. Alur Tujuan
Pembelajaran ini berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi pembelajaran scara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran di peroleh secara
sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang di lengkapi dengan buku teks, baik
untuk guru maupun peserta didik. Model pembelajaran teaching factory memberi kesempatan
guru untuk mengajar secara kolaborasi antara guru kejuruan dengan guru umum.Dengan
demikian perlu disusun Modul Ajar yang saling melengkapi antara mata pelajaran kejuruan
dengan mata pelajaran umum dengan tema sesuai projek. Selanjutnya modul ajar dan ATP
Terlampir.
Pada program keahlian APHP, Kegiatan pembelajaran di laksanakan menggunakan
Project Based Learning (PJBL) , pembagian divisi atau konsentrasi keahlian untuk kelas XI,
serta Praktik Kerja Lapangan untuk kelas XII. Untuk mata pelajaran kejuruan dan mata
pelajaran umum masih menggunakan pola jam per minggu. Kegiatan pembelajaran umum dan
kejuruan akan di tiadakan saat program keahlian sedang menyelenggarakan P5BK sesuai jadwal
yang sudah di rencanakan dengan pendampingan dari guru.
Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan SMK Al Alif Tunjungan Blora
menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah :
b.Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Agribisnis Ternak
KELAS
MATA PELAJARAN 1 XII 2 TOTAL
X XI 1 2
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pendidikan Pancasila dan
2. 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 72 (3) 72 (2) 36 (2) - 180
Kesehatan
5. Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144
6. Seni 72 (2) - - - 72
Jumlah A 540 (15) 468 (13) 198 (11) - 1206
KEJURUAN
1. Matematika 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
2. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
3. Informatika 144 (4) - - - 144
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 216 (6) - - - 216
Sosial
5. Kejuruan
1. Dasar-dasar Agribisnis Ternak
216 (6) - - - 216
2. Konsentrasi
- 576 (16) 288 (16) - 864
2.1 Dasar Pakan
2.2 Dasar Pemeliharaan
2.3 Dasar Kesehatan
2.4 Dasar Pembibitan Ternak
Total A+B+C
1692 (47) 1692 (47) 810 (45) 792 (44) 4986
c. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran program pengolahan hasil pertanian pada kurikulum
paradigma baru ini menggunakan:
1) Capaian pembelajaran dari Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk
mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan serta Seni Budaya (b) Kejuruan meliputi Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dan Dasar Dasar
Kejuruan Agribisnis Ternak Ruminansia.
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian Agribisnis
Ternak adalah dasar pakan, dasar pemeliharaan, dasar Kesehatan dan dasar pembibitan
ternak.
3) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal berupa bahasa jawa di kembangkan oleh Dinas
Provinsi Jawa Tengah melibatkan guru gurudi sekolah dan di sesuaikan dengan kebtuhan
industri sesuai dengan program keahlian.
4) Capaian pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran mata pelajatran tambahan di
fungsikan untuk penguatan keagamaan dan konseling peserta didik di kembangkan oleh
sekolah di selaraskan dengan kebutuhan peserta didik, harapan masyarakat dan peraturan
pemerintah terkait pengembangan konseling peserta didik.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian di laksanakan oleh peserta didik kelas XII semester gasal selama 6 bulan mulai bulan
juli s/d Desember 2023. Materi PKL ( Pekerjaan yang disepakati siswa selama PKL) sudah
disepakati bersama dunia kerja mitra melalui penyelarasan kurikulum di awal kelas X. Kegiatan
PKL siswa di akhiri dengan uji kompetensi yang di lakukan oleh dunia kerja tempat siswa
melaksanakan PKL.
Secara rinci kegiatan PKL di program Keahlian Agribisnis Ternak dapat di lihat sebagai
berikut:
3.Ko-Kurikuler (P5BK)
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai nilai pancasila. Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah
menciptakan peserta didik yang berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk
menjawab tantangan tersebut
Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan
diberi nama profil pelajara Pancasila. Profil pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia
merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam individu setiap peserta
didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan, dan ekstra
kurikuler.
Untuk mewujudkan kegiatan di atas , penguatan projek profil pelajar Pancasila dilaksanakan
dengan:
a. Implementasi 6 dimensi profil pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi
intra, ko , dan ekstra kurikuler
b. Pelaksanaan Projek Penguatan profil pelajar pancaila dan budaya kerja melalui 9 tema.
Program keahlian agribisnis ternak akan melaksanakan 3 tema pada tahun pelajaran 2021-
2022 di mana dalam tema tersebut , terdapat 2 tema yang wajib yaitu kebekerjaan dan
budaya kerja, sedangkan tema lainnya seperti Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal,
Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan
Berteknologi untuk Membangun NKRI, dan kewirausahaan merupakan tema pilihan.
Dimesi dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama projek penguatan pelajar
Pancasila. Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4 (empat) tahap :
1. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan dan keadaan sekitar
2. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang disampaikan
3. Memotivasi peserta didik untuk mulai masuk kepada projek yang ditawarkan
4. Memfasilitasi peserta didik untuk mau melakukan dengan cara mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari tema tersebut, program keahlian Agribisnis Ternak akan melaksanakan
kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai Berikut:
NO Tema Profil Pelajar Tema yang Bentuk Projek
Pancasila di
laksanakan
1 Gaya Hidup Berkelanjutan - -
2 Kearifan Lokal -
3 Bhineka Tunggal Ika - -
4 Bangunlah Jiwa Raganya v Membangun
generasi muda
dengan sekolah
cerdas literasi
5 Suara Demokrasi - -
6 Berekayasa dan - -
Berteknologi Membangun
NKRI
7 Kewirausahaan - -
8 Kebekerjaan ( Wajib ) v Kemampuan
Komunikasi
Efektif
9 Budaya Kerja ( Wajib ) v Menerapkan
budaya 5 R di
lingkungan
sekolah
Pelaksanaan sistem block yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada
alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per tahun.
Untuk di SMK Al alif system pembelajaran blok hanya untuk mata pelajaran Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5BK) Di mana di laksanakan dengan blok mingguan yaitu minggu pertama di
awal bulan.
4.Ekstrakulikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan potensi peserta didik,
serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dan bekerja sama dengan orang lain. Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler dapat memfasilitasi
bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.
Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap peserta didik hanya
boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak
mengganggu kegiatan intrakurikuler.
Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah dan disajikan
dalam bentuk tabel,
Kelompok Nama
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia
Olahraga Bola Voli
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia
PSHT
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia
Sepak Bola
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1.Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia Bergotong royong
Seni Rebana
2. Mandiri
3. Kreatif
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia.
Marcing Band 2. Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak mulia
Akademik 2. Bergotong royong
Pramuka
3. Mandiri
4. Kreatif
5.Rencana Pembelajaran
Karena pembelajaran di laksanakan secara terintegrasi antara mata pelajaran umum
dengan mata pelajaran kejuruan dengan menggunakan model pembelajaran Teaching Factory,
maka guru kejuruan terlebih dahulu menyusun tujuan pembelajaran sesuai CP dan menentukan
alur tujuan pembelajaran (ATP) sesuai projek yang akan di selesaikan. Selanjutnya guru umum
menyusun ATP menyesuaikan ATP yang di susun oleh guru kejuruan. Alur Tujuan Pembelajaran
ini berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pembelajaran scara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran di peroleh secara sistematis,
konsisten, terarah dan terukur.
Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang di lengkapi dengan buku teks, baik
untuk guru maupun peserta didik. Model pembelajaran teaching factory memberi kesempatan
guru untuk mengajar secara kolaborasi antara guru kejuruan dengan guru umum.Dengan
demikian perlu disusun Modul Ajar yang saling melengkapi antara mata pelajaran kejuruan
dengan mata pelajaran umum dengan tema sesuai projek. Selanjutnya modul ajar dan ATP
Terlampir.
Pada program keahlian ATR, Kegiatan pembelajaran di laksanakan menggunakan Project
Based Learning (PJBL) , pembagian divisi atau konsentrasi keahlian untuk kelas XI, serta
Praktik Kerja Lapangan untuk kelas XII. Untuk mata pelajaran kejuruan dan mata pelajaran
umum masih menggunakan pola jam per minggu. Kegiatan pembelajaran umum dan kejuruan
akan di tiadakan saat program keahlian sedang menyelenggarakan P5BK sesuai jadwal yang
sudah di rencanakan dengan pendampingan dari guru.
Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan SMK Al Alif Tunjungan Blora
menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah :
1. Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum
2. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah.
3. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur dinas
pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI (Dunia usaha dan dunia industri)
dan komite sekolah.
4. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukun, dan
lain-lain) untuk mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional sekolah
yang sudah disusun.
5. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah berdasar analisis
kebutuhan program.
6. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan
dengan melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, pelajar, orang tua dan
komite sekolah).
7. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1 bulanan,
1 semester dan 1 tahun.
8. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan , 1 semester dan 1
tahun.
9. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi dengan
melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI (Dunia
usaha dan dunia industri) dan komite sekolah.
b.Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Teknik Komputer dan informasi
KELAS
MATA PELAJARAN TOTAL
XII
X XI
1 2
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pendidikan Pancasila dan
2. 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 72 (3) 72 (2) 36 (2) - 180
Kesehatan
5. Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144
6. Seni 72 (2) - - - 72
Jumlah A 540 (15) 468 (13) 198 (11) - 1206
KEJURUAN
1. Matematika 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
2. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
3. Informatika 144 (4) - - - 144
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 216 (6) - - - 216
Sosial
5. Kejuruan
1. Dasar-dasar Teknik jaringan
216 (6) - - - 216
komputer dan telekomunikasi
2. Konsentrasi
2.1 Digital Marketing - 576 (16) 288 (16) - 864
Total A+B+C 1692 (47) 1692 (47) 810 (45) 792 (44) 4986
c. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran program Komputer dan Telekomunikasi pada kurikulum
paradigma baru ini menggunakan:
1. Capaian pembelajaran dari Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk
mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan serta Seni Budaya (b) Kejuruan meliputi Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dan Dasar Dasar
Kejuruan Komputer dan Telekomunikasi.
2. Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian yang focus pada
komputer dan telekomunikasi meliputi Digital Marketing dan Komputer Jaringan.
3. Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek kreatif dan
Kewirausahaan dan Muatan Lokal di kembangkan oleh sekolah Bersama Dunia Kerja sesuai
karakteristik budaya masyarakat di sekitar sekolah.
4. Capaian pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran mata pelajaran tambahan di
fungsikan untuk penguatan keagamaan dan konseling peserta didik di kembangkan oleh
sekolah di selaraskan dengan kebutuhan peserta didik, harapan masyarakat dan peraturan
pemerintah terkait pengembangan konseling peserta didik.
Adapun capaian pembelajaran terlampir.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di program keahlian Teknik Komputer dan
Telekomunikasi di laksanakan oleh peserta didik kelas XII semester gasal selama 6 bulan mulai
bulan juli s/d Desember 2023. Materi PKL ( Pekerjaan yang disepakati siswa selama PKL) sudah
disepakati bersama dunia kerja mitra melalui penyelarasan kurikulum di awal kelas X. Kegiatan
PKL siswa di akhiri dengan uji kompetensi yang di lakukan oleh dunia kerja tempat siswa
melaksanakan PKL.
2. Delta Tempelan
3. Rona Gedong Sari
3.Ko-Kurikuler (P5BK)
Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang
berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut
Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan
diberi nama profil pelajara Pancasila. Profil pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia
merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam individu setiap peserta
didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan, dan ekstra
kurikuler.
Pelaksanaan sistem block yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada
alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per tahun.
Untuk di SMK Al alif system pembelajaran blok hanya untuk mata pelajaran Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5BK) Di mana di laksanakan dengan blok mingguan yaitu minggu pertama di
awal bulan.
4.Ekstrakulikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan potensi peserta didik,
serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dan bekerja sama dengan orang lain. Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler dapat memfasilitasi
bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.
Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap peserta didik hanya
boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak
mengganggu kegiatan intrakurikuler. Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi
oleh sekolah dan disajikan dalam bentuk tabel,
Kelompok Nama
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
1.Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
Olahraga Bola Voli
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1.Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
PSHT
2. Bergotong royong
2. Mandiri
1.Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
Sepak Bola
2.Bergotong royong
2. Mandiri
1.Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
Seni Rebana 2.Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
Marcing Band 1.Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
Kelompok Nama
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
dan berakhlak mulia
2.Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
1.Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
Akademik 2.Bergotong royong
Pramuka
3. Mandiri
4. Kreatif
5.Rencana Pembelajaran
Karena pembelajaran di laksanakan secara terintegrasi antara mata pelajaran umum dengan
mata pelajaran kejuruan dengan menggunakan model pembelajaran Teaching Factory, maka
guru kejuruan terlebih dahulu menyusun tujuan pembelajaran sesuai CP dan menentukan alur
tujuan pembelajaran (ATP) sesuai projek yang akan di selesaikan. Selanjutnya guru umum
menyusun ATP menyesuaikan ATP yang di susun oleh guru kejuruan. Alur Tujuan
Pembelajaran ini berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasikan
dan mengevaluasi pembelajaran scara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran di peroleh
secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang di lengkapi dengan buku teks, baik
untuk guru maupun peserta didik. Model pembelajaran teaching factory memberi kesempatan
guru untuk mengajar secara kolaborasi antara guru kejuruan dengan guru umum.Dengan
demikian perlu disusun Modul Ajar yang saling melengkapi antara mata pelajaran kejuruan
dengan mata pelajaran umum dengan tema sesuai projek. Selanjutnya modul ajar dan ATP
Terlampir.
Pada program keahlian Teknik Komputer dan Telekomunikasi, Kegiatan pembelajaran di
laksanakan menggunakan Project Based Learning (PJBL) , pembagian divisi atau konsentrasi
keahlian untuk kelas XI, serta Praktik Kerja Lapangan untuk kelas XII. Untuk mata pelajaran
kejuruan dan mata pelajaran umum masih menggunakan pola jam per minggu. Kegiatan
pembelajaran umum dan kejuruan akan di tiadakan saat program keahlian sedang
menyelenggarakan P5BK sesuai jadwal yang sudah di rencanakan dengan pendampingan
dari guru.
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) adalah salah satu cabang ilmu tekhnik mesin yang
mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat alat
transportasi darat yang menggunakan mesin terutama sepeda motor. Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor (TBSM) menggabungkan elemen elemen pengetahuan mekanika, listrik,
elektronik, keselamatam dan lingkungan serta matematika,fisika,kimia, ipa dan
management.
Tujuan Paket Keahlian Teknik Sepeda Motor secara umum mengacu pada isi Undang
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan
Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
1) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi kendaraan sepeda motor secara mandiri
atau kelompok;
2) Mengembangkan pelayanan sebagai teknisi kendaran ringan yang ada di dunia usaha
dan dunia industri;
3) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi yang profesional dalam bidang perawatan
sistem sasis, mesin dan kelistrikan sepeda motor;
4) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi yang profesional dalam bidang perbaikan
sistem sasis, mesin dan kelistrikan sepeda motor.
Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan SMK Al Alif Tunjungan Blora
menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah :
1) Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum
2) Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah.
3) Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur dinas
pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI (Dunia usaha dan dunia industri)
dan komite sekolah.
4) Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukun, dan lain-
lain) untuk mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional sekolah yang
sudah disusun.
5. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar analisis
kebutuhan program.
6. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan
dengan melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, pelajar, orang tua dan
komite sekolah).
7. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1 bulanan, 1
semester dan 1 tahun.
8. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun.
9. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi dengan
melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, pakar, perwakilan DUDI (Dunia usaha
dan dunia industri) dan komite sekolah.
b.Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
KELAS
MATA PELAJARAN TOTAL
XII
X XI
1 2
UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: 108 (3) 108 (3) 54 (3) - 270
Pendidikan Pancasila dan
2. 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 72 (3) 72 (2) 36 (2) - 180
Kesehatan
5. Sejarah 72 (2) 72 (2) - - 144
6. Seni 72 (2) - - - 72
Jumlah A 540 (15) 468 (13) 198 (11) - 1206
KEJURUAN
1. Matematika 144 (4) 144 (4) 72 (4) - 360
2. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 36 (2) - 180
3. Informatika 144 (4) - - - 144
Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan
4. 216 (6) - - - 216
Sosial
5. Kejuruan
1. Dasar-dasar Teknik otomotif
216 (6) - - - 216
2. Konsentrasi Keahlian Teknik
Otomotif
2.1 Pemeliharaan mesin sepeda motor - 576 (16) 288 (16) - 864
2.2 Pemeliharaan sassis sepeda motor
2.3 Pemeliharaan kelistrikan sepeda
motor
2.4 Management Marketing
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - 144 (4) 72 (4) - 216
7. Praktek Kerja Lapangan - - - 792 (44) 792
8. Mata Pelajaran Pilihan - 144 (4) 108 (6) 252
9. Muatan Lokal Bahasa Jawa 72 (2) 72 (2) 72 (2) - -
Jumlah B 864 (24) 1080 (30) 540 (30) 792 (44) 3816
Total 1404 (39) 1548 (43) 738 (41) 792 (44) 4482
D. Penguatan Profil Pelajar Pancasila,
Pengembangan Karakter, dan Budaya 288 (8) 144 (4) 72 (4) - 504
Kerja
Total A+B+C 1692 (47) 1692 (47) 810 (45) 792 (44) 4986
c. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran program pengolahan hasil pertanian pada kurikulum
paradigma baru ini menggunakan:
1. Capaian pembelajaran dari Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk
mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan serta Seni Budaya (b) Kejuruan meliputi Matematika, Bahasa Inggris,
Informatika Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dan Dasar Dasar Kejuruan Teknik
Otomotif..
2. Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian antara lain
Pemeliharaan mesin, pemeliharaan cassis, pemeliharaan kelistrikan dan management marketing
di kembangkan oleh sekolah Bersama dunia industry.
3. Capaian Pembelajaran Muatan Lokal berupa bahasa jawa di kembangkan oleh Dinas Provinsi
Jawa Tengah melibatkan guru gurudi sekolah dan di sesuaikan dengan kebtuhan industri
sesuai dengan program keahlian.
4. Capaian pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran mata pelajatran tambahan di
fungsikan untuk penguatan keagamaan dan konseling peserta didik di kembangkan oleh
sekolah di selaraskan dengan kebutuhan peserta didik, harapan masyarakat dan peraturan
pemerintah terkait pengembangan konseling peserta didik.
Adapun capaian pembelajaran terlampir.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di program keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
di laksanakan oleh peserta didik kelas XII semester gasal selama 6 bulan mulai bulan juli s/d
Desember 2023. Materi PKL ( Pekerjaan yang disepakati siswa selama PKL) sudah disepakati
bersama dunia kerja mitra melalui penyelarasan kurikulum di awal kelas X. Kegiatan PKL
siswa di akhiri dengan uji kompetensi yang di lakukan oleh dunia kerja tempat siswa
melaksanakan PKL.
2. Budi Motor
3.Ko-Kurikuler (P5BK)
Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang
berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut
Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan
diberi nama profil pelajara Pancasila. Profil pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia
merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam individu setiap peserta
didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan, dan ekstra
kurikuler.
Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama projek penguatan pelajar
Pancasila. Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4 (empat) tahap :
1. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan dan keadaan sekitar
2. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang disampaikan
3. Memotivasi peserta didik untuk mulai masuk kepada projek yang ditawarkan
4. Memfasilitasi peserta didik untuk mau melakukan dengan cara mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja melalui 9
Tema. Program keahlian Agribisnis pengolahan hasil pertanian akan melaksanakan 3 tema
pada tahun pelajaran 2021-2022 dimana di dalam tema tersebut , terdapat ada tema yang
wajib yakni kebekerjaan dan budaya kerja , sedangkan tema lainnya yaitu Gaya hidup
berkelanjutan, keatifan local, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah jiwa dan raganya, Suara
Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi, untuk membangun NKRI , dan kewirausahaan
merupakan tema pilihan.
Dari tema tersebut, program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian akan
melaksanakan kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai Berikut:
No Tema Profil Pelajar Pancasila Tema yang Bentuk Projek
di
laksanakan
1 Gaya Hidup Berkelanjutan - -
2 Kearifan Lokal - -
3 Bhineka Tunggal Ika - -
4 Bangunlah Jiwa Raganya V Merawat generasi
muda dengan
sekolah cerdas
literasi
5 Suara Demokrasi - -
6 Berekayasa dan Berteknologi - -
Membangun NKRI
7 Kewirausahaan - -
8 Kebekerjaan ( Wajib ) v Kemampuan
Komunikasi
Efektif
9 Budaya Kerja ( Wajib ) v Menerapkan 5 R
di lingkungan
sekolah
Pelaksanaan sistem block yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada
alokasi waktu dan bulan tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per tahun.
Untuk di SMK Al alif system pembelajaran blok hanya untuk mata pelajaran Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5BK) Di mana di laksanakan dengan blok mingguan yaitu minggu pertama di
awal bulan.
4.Ekstrakulikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan potensi peserta didik,
serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dan bekerja sama dengan orang lain. Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler dapat memfasilitasi
bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.
Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap peserta didik hanya
boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak
mengganggu kegiatan intrakurikuler. Berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi
oleh sekolah dan disajikan dalam bentuk tabel,
Kelompok Nama
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia
Olahraga Bola Voli
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
PSHT
2. Bergotong royong
3. Mandir
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
Sepak Bola
2. Bergotong royong
3. Mandiri
1. Bergotong royong
Seni Rebana 2. Mandiri
3. Kreatif
1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
Marcing Band 2. Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
Akademik 1. Beriman,bertakwa kepada Tuhan YME
Kelompok Nama
Profil Pelajar Pancasila
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
Pramuka dan berakhlak mulia
2. Bergotong royong
3. Mandiri
4. Kreatif
5.Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran di mulai dengan analisis capaian pembelajaran. Pada kegiatan ini
semua guru mata pelajaran terlebih dahulu harus menganalisis apa yang harus di pahami peserta
didikdi akhir fase.Karena pembelajaran di laksanakan secara terintegrasi antara mata pelajaran
umum dengan mata pelajaran kejuruan dengan menggunakan model pembelajaran Teaching
Factory, maka guru kejuruan terlebih dahulu menyusun tujuan pembelajaran sesuai CP dan
menentukan alur tujuan pembelajaran (ATP) sesuai projek yang akan di selesaikan. Selanjutnya
guru umum menyusun ATP menyesuaikan ATP yang di susun oleh guru kejuruan. Alur Tujuan
Pembelajaran ini berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi pembelajaran scara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran di peroleh secara
sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang di lengkapi dengan buku teks, baik
untuk guru maupun peserta didik. Model pembelajaran teaching factory memberi kesempatan guru
untuk mengajar secara kolaborasi antara guru kejuruan dengan guru umum.Dengan demikian perlu
disusun Modul Ajar yang saling melengkapi antara mata pelajaran kejuruan dengan mata pelajaran
umum dengan tema sesuai projek.
Selanjutnya modul ajar dan ATP Terlampir.
BAB IV
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
A. Peraturan Akademik
Kurikulum Operasional SMK AL ALIF Tunjungan Blora memuat peraturan akademik
tentang persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan.
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik dapat memilih salah satu konsentrasi di antaranya dengan persyaratan
sebagai berikut.
a. Nilai pada Mapel Dasar-dasar Kompetensi Keahlian;
b. Minat dan Bakat;
c. Rekomendasi Wali Kelas; dan
d. Rekomendasi orang tua peserta didik.
2. Asesmen
Assesment meliputi assessment diagnostic, formatif san sumatif. Untuk mendapatkan data
tentang keragaman kemampuan yang di miliki oleh siswa di awal fase, terutama untuk
siswa fase E di lakukan assesmen diagnostic. Assessment di lakukan dengan memadukan
assessment formatif dan assessment sumatif, namun dalam pelaksanaanya bobot nilai untuk
assessment formatif lebih besar dari pada assessment sumatif
3. Penugasan praktik kelompok di berikan dengan tujuan supaya peserta didik terbiasa
saling terbiasa berkolaborasi dan bergotong royong.
5. Assessment akhir semester berupa penilaian projek berskala kecil dengan tema sesuai
materi uji kompetensi yang mengkolaborasikan antara mata pelajaran umum dan
kejuruan.
6. Assessment akhit tahun berupa penilaian projek skala sedang dengan tema sesuai uji
kompetensi yang mengkolaborasikan antara mata pelajaran umum dengan kejuruan
untuk menambah hasil portofolio peserta didik
8. Ujian Sekolah
B. Kalender Pendidikan
Alokasi waktu minggu efektif, waktu libur, dan kegiatan lain sebagai berikut:
Alokasi
No. Kegiatan Keterangan
Waktu
1. Minggu efektif 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan.
2. Jeda tengah 2 hari Satu minggu setiap semester.
semester
3. Jeda antar 1 minggu Antara semester I dan II.
semester
4. Libur akhir tahun 1 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan
pelajaran dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran.
5. Hari libur 3 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
6. Hari libur 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional Pemerintah.
7. Hari libur khusus 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing.
8. Kegiatan khusus 2 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
C. Pengelolaan Pembelajaran
1. Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Guru
Dari 25 guru, 24 berlatar belakang SI dan 1 berlatar belakang S2 sesuai dengan mata
pelajaran yang di ampu. Guru produktif di tuntut memiliki sertifikat kompetensi sesuai
PK mengingat dalam pembelajaran selain sebagai guru juga harus mampu menjadi
quality controlle atas pelayanan dan kompetensi peserta didik. Guru mengajar dengan
model pembelajaran PJBL, terintegrasi antara maple umum dengan kejuruan dengan
tema sesuai projek yang sedang di bahas /di buat.
b. Tenaga Kependidikan
2. Kurikulum
Kurikulum SMK Al Alif Blora di sesuaikan dengan kurikulum paradigma baru yang
berlaku di SMK Pusat Keunggulan. Dengan perubahan kurikulum, sinkron dengan industry.
SMK Al Alif Blora bekerjasama dengan industry yang berada di beberapa kota. Kerjasama
yang di lakukan tidak hanya dalam penyaluran PKL tetapi juga dalam bentuk sinkronisasi
kurikulum, sertifikasi kompetensi, monitoring dari industry, magang ,pengerjaan projek
Bersama dan penyerapan tenaga kerja.
4. Tata Kelola
SMK Al Alif Blora berada di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al alif. Secara administrasi
, pengelolaan berjalan sesuai dengan juknis yang di tentukan Yayasan. Pendidik dan tenaga
kependidikan mengikuti tata kepegawaian yang juga di tetapkan oleh Yayasan, dengan
mengedepankan pemberian contoh akhlak yang baik dan bersikap sesuai nilai nilai
keislaman.
Peserta didik yang di terima di SMK Al Alif Blora berasal dari berbagai daerah. Kemasan
kebhinekaan yang ada tersebut menyatu dalam keseharian dengan saling menghormati , hal
ini di karenakan proses Pendidikan peserta didik di fokuskan pada passion setiap anak dan
di sesuaikan dengan budaya industry.
5. Pengelolaan link and match
a. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUNIA KERJA. Penguatan aspek soft skills
dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills yang sesuai kebutuhan
DUNIA KERJA;
b. Pembelajaran berbasis riil dari DUNIA KERJA (PJBL) sejak awal. Memastikan hard
skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
c. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUNIA KERJA ditingkatkan secara signifikan, minimal
mencapai 50 jam/semester/program keahlian;
d. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
e. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUNIA KERJA, baik bagi
lulusan maupun guru;
Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari DUNIA KERJA
untuk proses belajar mengajar;
f. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUNIA KERJA dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory, berkolaborasi dengan
DUNIA KERJA dan stakeholders;
Komitmen serapan lulusan oleh DUNIA KERJA.
.
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi akademik dan
klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang
(biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan pada gilirannya akan
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan
agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil
belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari
program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan
terkini dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu
diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah;
dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan
tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan
disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan
tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5) persepsi
DUNIA KERJA dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang
tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain
sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara seksama.
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil kesimpulan
maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan
mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran umum dan
kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik, dan
duni industry, dunia usaha, dan Dunia Kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian umpan balik,
yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Guru diwajibkan untuk
melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian
Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan guru
dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain data apa yang dibutuhkan dalam proses
evaluasi?; Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?; Faktor apa saja yang memengaruhi
keberhasilan program/pembelajaran?; Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan
program/pembelajaran?; Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan
pembelajaran?; Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan
profesional guru?; Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran?;
Faktor apa saja yang mempengaruhinya?; dan Apa yang perlu diperbaiki ke depannya? Guru
dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat mengumpulkan data
yang lebih akurat dan mendalam.
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Al alif Tunjungan Blora dievaluasi secara periodik, untuk
mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur industri setiap hari membuat
catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan
belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar, bagaimana persepsi
Dunia Kerja. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan/atau
instruktur industri mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir
semester, dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir
tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian
satu tahun dan bagaimana hal
tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber
informasi yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen:
hasil asesmen peserta didik per unit; projek peserta didik; survey lulusan; refleksi proses belajar
oleh dan/atau instruktur industri; observasi Kepala Sekolah; karya yang dihasilkan peserta didik;
portofolio peserta didik, dan pameran karya hasil belajar peserta didik.
Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional sekolah dilakukan
dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri; melakukan asesmen berupa refleksi mandiri
secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, capaian
pembelajaran, ATP, profil pelajar pancasila); focus group discussion dan dialog data per level ajar;
melakukan diskusi secara berkelompok untuk melihat hubungan antar data yang dimiliki pada
catatan anekdotal, hasil belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-study, untuk menganalisa
masalah dan menarik kesimpulan, persepsi Dunia Kerja, serta mengambil keputusan untuk
melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik; mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap
proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik memaknai hasil belajarnya; kuesioner
orang tua untuk mengumpulkan persepsi orang tua peserta didik terhadap perkembangan belajar
peserta didik.
C. Pengembangan Profesional
SMK Al alif Tunjungan Blora dalam meningkat profesional guru dilakukan dengan berbagai
program, antara lain sebagai berikut.
1. Sertifikasi guru
SMK Al alif Tunjungan Blora belum memiliki guru bersertifikasi, seluruhnya masih dalam
proses penilaian dan pengajuan. Pengajuan sertifikasi guru berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sertifikasi adalah sebagai
penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah
memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
2. Magang industri
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan magang
industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi PTK. Selain itu setiap PTK juga
diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru
kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru,
selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan sekolah dan kemitraan
dengan DUNIA KERJA.
Beberapa Dunia Kerja mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru
kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua strategi,
yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari Dunia Kerja; dan (2) magang dengan sharing
pendanaan antara sekolah dan Dunia Kerja.
3. Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional
Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga pelatihan seperti
Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan
Pariwisata.
4. Pelatihan, Seminar dan MGMP
Setiap ada pelatihan, seminar dan kegiatan MGMP pihak sekolah memberikan ijin serta
membantu dalam administrasinya, agar guru mendapatkan wawasan yang uptodate.
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang
kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara individu atau
mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan Dunia Kerja.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi sosok
inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik secara
optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam berwirausaha
niscaya tidak akan lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata.
6. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi
untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk mencarikan peluang-peluang
beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan Dunia Kerja.
LAMPIRAN
1. Capaian Pembelajaran
2. Alur Tujuan Pembelajaran
3. Modul Ajar